Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110028 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galuh Miranti
"Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah salah satu penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Faktanya, sebagian besar UKM masih menghadapi masalah di bidang operasional untuk menyediakan sistem operasional yang efektif untuk menjalankan bisnis dengan mengurangi waste dalam proses bisnisnya. Proses produksi merupakan salah satu proses krusial pada UMKM, tidak terlepas dari PT Asta Kriya, salah satu UMKM yang bergerak pada industri ekonomi kreatif dan menghasilkan kerajinan suvenir khas Indonesia. Proses produksi pada PT Asta Kriya tidak lepas dari permasalahan pada tahap pemesanan suvenir hingga produk diterima oleh konsumen. Studi ini menggunakan metode kualitatif dan proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan Quality Control Circle (QCC) yang dilakukan dengan pemilik beserta tim PT Asta Kriya. Analisis-analisis yang didapatkan mampu menghasilkan pengembangan sistem administrasi khususnya pada proses produksi suvenir guna meminimalisir kerugian yang akan ditanggung oleh PT Asta Kriya kedepannya.

Small and Medium Enterprises (SMEs) are one of the biggest contributors to economic growth in Indonesia. In fact, most SMEs still face operational problems to provide an effective operational system to run a business. The production process is one of the crucial processes in MSMEs, inseparable from PT Asta Kriya, one of the SMEs engaged in the creative economy industry and producing crafts Indonesian souvenirs. The production process at PT Asta Kriya cannot be separated from the problem at the stage of ordering souvenirs until the product is received by consumers. This study uses a qualitative method and the data collection process is carried out through observations, interviews and Quality Control Circle (QCC) conducted with the owner and team of PT Asta Kriya. This study is creating the development of an administrative system especially in the souvenir production process to minimize losses by PT Asta Kriya in the future.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Imam Hakim Firdaus
"PT Asta Kriya adalah salah satu UMKM yang bergerak di bidang suvenir kerajinan tradisional Indonesia dan berdiri dibawah naungan Yayasan Darma Bhakti Astra (YDBA). Penelitian ini dilakukan pada UMKM PT Asta Kriya menggunakan metode business coaching, dimana Penulis akan berdiskusi dan mengamati proses produksi secara langsung di PT Asta Kriya. Permasalahan yang terjadi pada PT Asta Kriya berdasarkan hasil diskusi dengan pemilik dan pengamatan langsung, adalah tidak tertatanya area kerja dengan baik dan terjadinya penumpukan produk semi-finished di area kerja. Jika hal ini terus dibiarkan, maka potensi terjadinya pemborosan di area kerja PT Asta Kriya akan meningkat. Permasalahan tersebut muncul karena tidak adanya sistem yang mengatur tata letak area kerja dan pengawasan persediaan produk semi-finished. Pelaksanaan penerapan konsep 5S di area kerja PT Asta Kriya bersifat kualitatif dengan melihat perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan. Dari hasil pelaksanaan 5S di dalam business coaching ini, area kerja PT Asta Kriya terlihat lebih tertata dengan adanya pemilahan barang-barang yang tidak terpakai, pengelompokan produk semi-finished, dan pemberian floor marking di area kerja. Pengawasan produk semi-finished dilakukan dengan membuat kartu stok untuk produk semi-finished untuk mengawasi aktivitas keluar-masuk produk.

PT Asta Kriya is one of the SMEs engaged in the souvenir of Indonesian traditional handicrafts and stand under the auspices of the Foundation Darma Bhakti Astra (YDBA). This research was conducted at SME PT Asta Kriya using business coaching method, where the author will discuss and observe the production process in PT Asta Kriya. Problems that occur at PT Asta Kriya based on the results of discussions with the owner and direct observation, is not well-organized work area and the occurrence of the buildup of semi-finished products in the work area. If this continues to be allowed, then the potential waste in the work area PT Asta Kriya will increase. The problem arises because of the absence of a system that regulates the layout of the work area and the supervision of the inventory of semi-finished products. Implementation of the 5S concept in PT Asta Kriya work area is qualitative by comparing at differences before and after implementation. From the results of the 5S implementation in this business coaching, PT Asta Kriya's work area looks more organized with the sorting of unused items, the classification of semi-finished products, and the provision of floor marking in the work area. Supervision of semi-finished products is done by making a stock card for semi-finished products to supervise inbound and outbound activities of the product.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desrika Retno Widyastuti
"Kebudayaan suatu masyarakat bersifat dinamis, selalu berubah. Salah satu bentuk perubahan kebudayaan adalah melalui akulturasi/percampuran. Proses akulturasi dapat terjadi bila dua kebudayaan dalam masyarakat atau bangsa, masing-masing memiliki kebudayaan. tertentu lalu saling berhubungan. Selain itu proses akulturasi juga ditentukan pula oleh tingkat kebudayaan suatu bangsa, jika tingkat kebudaayan kedua bangsa sama atau hampir sama, maka kemungkinan menerima kebudayaan asing sangat besar, begitu pula sebaliknya. Penelitian ini terbatas hanya pada Kompleks Asta Tinggi Sumenep sebagai salah satu hasil kebudayaan yang bernafaskan Islam (yang sudah tercampur dengan hasil proses pra Islam). Penelitian dilakukan untuk mengetahui adanya akulturasi dengan unsur kebudayaan asing (Eropa dan Cina, Islam) dan mengetahui besarnya pengaruh tersebut pada Kompleks Asta Tinggi Sumenep. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah melalui (a) pengumpulan data, (b) pengolahan data, (c) penafsiran data. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah adanya pengaruh unsur kebudayaan Cina, Islam dan Eropa. Pengaruh Cina tidak begitu besar, terbatas pada seni hias dan ukir yang terdapat pada rana kayu cungkup B, C dan D serta pada prasasti di dalam cung_kup F. Pengaruh Islam hanya terlihat pada kaligrafi yang berbentuk prasasti di Gapura D, kelir, prasasti dalam cungkup F, pada rana batu cungkup D serta pada nisan. Unsur kebudayaan Eropa besar pengaruhnya pada arsitektur di Kompleks Asta Tinggi Sumenep yang terli_hat pada pagar keliling, gapura dan bentuk cungkup F (cungkup Pnb. Sumolo). Ciri-ciri arsitektur Eropa yang menonjol di Asta Tinggi adalah arsitektur Inggris. Hal ini menguatkan pendapat Soekmono yang mengatakan gapura di halaman timur Kompleks Asta Tinggi mendapat pengaruh Inggris (Soekmono, 1985 : 114). Walaupun di Kompleks Asta Tinggi Sumenep banyak mendapat pengaruh asing namun pada bagian-bagian yang dianggap suci masih berakar pada unsur kebudayaan pra Islam, seperti bentuk makam, keletakan makam, penem_patan gapura berdasarkan jenisnya. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah bersifat sementara. Oleh karena itu penelitian serta pengujian lebih dalam masih dibutuhkan."
1995
S11584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Berlian Permatasari
"Manusia membutuhkan sebuah tempat dimana mereka dapat bernaung, menyimpan miliknya dan menghabiskan bagian terbaik dari waktu mereka. Di kota mahalnya harga lahan membuat luasan hunian menjadi relatif kecil, karena itu berbagai cara dilakukan untuk memperoleh ruang yang lebih lapang. Seiring dengan perkembangan dan perubahan zaman, tuntutan kehidupan pun berubah termasuk kebutuhan pada rumah. Perubahan ini terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut yaitu bentuk identifikasi diri, perubahan gaya hidup, kemampuan teknologi baru, dan perubahan anggota keluarga. Untuk menjawab tuntutan tersebut dibutuhkan hunian yang fleksibel.
Loft muncul sebagai fenomena bertinggal yang menarik di Amerika sekitar tahun 1950an dan berkembang menjadi fenomena yang mengglobal. Bentuk hunian yang berawal dari konversi bangunan industri menjadi hunian ini dianggap cocok untuk menjawab tantangan sebagai hunian masa kini yang fleksibel. Loft memiliki karakter fisik seperti denah ruang yang terbuka, ceiling yang tinggi, jendela yang besar dan material yang terekspose. Kehadiran karakter fisik loft mempengaruhi karakter ruang loft sehingga ruang pada loft memiliki impresi tidak formal dan hirarki ruang tidak ada. Selain itu karakter fisik loft juga memudahkan masuknya area bekerja ke dalam hunian, ini membuat gaya hidup bertinggal di loft sering dikaitkan dengan gaya hidup bertinggal dan bekerja. Sekarang ini loft tidak hanya hunian yang berasal dari bangunan hasil konversi saja tapi juga merupakan hunian yang berasal dari bangunan baru yang dibangun dengan konsep loft. Konsep loft adalah gambaran mental yang merupakan abstrak dari karakter fisik, karakter ruang dan gaya hidup di loft.
Konsep loft di Indonesia (Jakarta) salah satunya hadir pada hunian vertikal atau yang lebih sering disebut apartemen. Kemunculannya yang baru beberapa tahun terakhir membuat jumlah apartemen dengan konsep loft di Jakarta tidak terlalu banyak. Beberapa diantaranya adalah The Summit Kelapa Gading dan Citylofts Sudirman. Konsep loft pada The Summit Kelapa Gading hanya diterapkan pada sebagian unit hunian sedangkan pada Citylofts Sudirman diterapkan pada seluruh unit hunian yang ada. Penulisan ini akan melihat sejauh mana pihak pengembang menerapkan konsep loft pada hunian vertikal (apartemen) yang ditawarkannya dan mampu mengakomodasi gaya hidup bertinggal dan bekerja para penghuni.

Everyone needs a place to be a shelter, a place to keep belongings and spend the best part of their times. In every city, due to the high land price, sites for housings are relatively small. Therefore, everybody will do everything to make small spaces more spacious. As the time goes by, life demand changes including the demand for housing. The changing happens because of some factors, such as self identification, the change of lifestyle, new technology improvements and the change of family member. As the response for such demand, flexible housing is needed.
Loft appears as an interesting way of living phenomenon back in USA around 1950s and become a global phenomenon. This form of dwelling that starts from the conversion of the industrial building into residential is considered suitable to answer the challenge as today flexible dwelling. Loft has physical characters such as open floor plan, high ceiling, oversize window and expose material. The presence of loft?s physical characters influences the loft space character as the result loft space has informal impression and non-hierarchy of space. Moreover loft?s physical characters also facilitate the entry of the working area into the dwelling, it makes loft living lifestyle was often connected with living and working lifestyle. Nowadays, loft is not the only housing that comes from converted building but also from the new building which is built with loft concept. The concept loft is the mental picture which is the abstract of loft physical character, loft space character and loft living lifestyle.
Loft concept in Indonesia (Jakarta) presents in vertical residential or what we usually call as apartment. The emergence was just only begun for several years ago so that the number of apartments with the loft concept in Jakarta is not high. Two of them are The Summit Kelapa Gading and Citylofts Sudirman. Loft concept in The Summit Kelapa Gading is only applied in several units whereas in Citylofts Sudirman loft concept is applied in all units. This writing will see how far the developer applies the concept loft to the vertical residentials (the apartment) given by and accomodates dwellers? living and working lifestyle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48548
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Miranda Ayu Fitria
"

PT Asta Kriya merupakan salah satu UMKM di Indonesia yang memproduksi lebih dari 200 jenis suvenir dan kerajinan tangan khas Indonesia. PT Asta Kriya memiliki omzet senilai 1.4 miliar per tahun dan menjalankan bisnisnya dengan bermitra dengan beberapa pengrajin pilihan dari berbagai kota seperti Solo, Jogjakarta, Bandung, dan Surabaya. Berdasarkan pengumpulan data oleh peneliti secara kualitatif (in depth interview), observasi, dan analisis data kuantitatif, peneliti menemukan kendala utama yang dihadapi oleh PT Asta Kriya, yaitu terkendalanya pengelolaan persediaan dan kunjungan penjualan yang tidak efektif. Penelitian business coaching ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan pemasaran melalui pengelolaan overstock dan pembuatan standard operating procedure (SOP) dalam kegiatan kunjungan perusahaan. Melalui kegiatan business coaching ini diperoleh hasil bahwa pengelolaan overstock yang dilakukan secara cepat dan tepat media mampu meminimalisir jumlahnya pada perusahaan, pelaksanaan retention program dapat membantu meningkatkan penjualan terhadap perusahaan, serta penggunaan SOP dapat memberikan arahan bagi divisi pemasaran untuk melakukan direct selling. Untuk kedepannya, penulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di bidang ilmu pengetahuan terkait dengan manajemen persediaan, overstock, dan pemasaran direct selling


PT Asta Kriya is one of the MSMEs in Indonesia that produces more than 200 types of Indonesian souvenirs and handicrafts. PT Asta Kriya has a turnover of 1.4 billion anually and runs its business by partnering with selected craftsmen from various cities such as Solo, Jogjakarta, Bandung and Surabaya. Based on data collection by researchers qualitatively (in depth interview), observation, and quantitative data analysis, researchers found the main obstacles that being faced by PT Asta Kriya, There are constrained inventory management and ineffective sales visits. This business coaching study aims to solve marketing problems through overstock management and making standard operating procedure (SOP) in company visits. Through this business coaching activity, results were obtained that overstock management that being carried out quickly and using correct media was able to minimize the amount to the company, the implementation of the retention program could help increase sales to the company, and the use of SOP’s could provide direction for the marketing division to direct selling. In the future, this writing is expected to contribute in the field of science related to inventory management, overstock, and direct selling marketing.

"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayanti Satuti Andriati
"Dalam pengembangan usahanya, setiap pelaku bisnis memiliki tantangan dan permasalahannya sendiri, termasuk dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk dapat bersaing di dunia bisnis, para pelaku bisnis harus mempertahankan keberlanjutan usaha melalui pengembangan strategi bisnis, terutama strategi pemasarannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu UMKM yang bergerak pada industri kerajinan tangan, yaitu PT. Asta Kriya Handicraft, dalam melakukan pengembangan bisnis untuk mencapai peningkatan penjualan. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, diskusi fokus kelompok, dan survei kepada masyarakat dan pelanggan PT Asta Kriya Handicraft. Dari hasil perolehan data dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa PT. Asta Kriya Handicraft perlu mengembangkan media pemasaran melalui buku profil perusahaan dan membuat Standar Operasional Prosedur untuk penampilan karyawan. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan profil perusahaan dari segi desain, struktur, dan konten, serta pembuatan Standar Operasional Prosedur untuk penampilan kepada staf PT. Asta Kriya Handicraft yang melakukan kunjungan rutin.

In developing its business, every entrepreneur has its own challenges and problems, including micro, small and medium enterprises (SMEs). To be able to compete in the business world, business people must maintain business sustainability through business development, especially strategy. The purpose of this research is to help SMEs engaged in the handicraft industry, named PT. Asta Kriya Handicraft, in developing business to achieve increased sales. Data were collected through interviews, focus group discussions, and survey to communities and existing customers of PT Asta Kriya Handicraft. From the results of the data and analysis carried out, it can be concluded that PT. Asta Kriya Handicraft needs to develop the media through company profile book and create Standard Operating Procedures for employees appearance. Therefore, company profile development was carried out in terms of design, structure and content, as well as the creation of Operational Standards for employees of PT. Asta Kriya Handicraft who made regular visits to potential clients. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristiawan Immanuel
"Kalau kita meiihat hunian-hunian liar yang banyak terdapat di daerah pinggir rel kereta di kota Jakarta ini, maka kesan pertama yang kita dapatkan ialah kekumuhan, ketidakteraturan dalam lingkungan yang tidak layak huni. Tetapi sebenarnya para penghuni hunian tersebut, yang kebanyakan merupakan para pendatang telah dapat menata hunian mereka dan ruang-ruang yang ada semaksimal mungkin dan juga dapat mengantisipasi lalu Iintas kereta yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan mereka. Dan dalam keadaan yang serba terbatas baik secara ekonomi, maupun luas Iahan yang ada, mereka mampu mewujudkan hunian yang menurut mereka cukup Iayak untuk ditinggali walaupun sangat minim. Dalam keadaan seperti itu mereka juga dapat melakukan kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>