Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dayat P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Yanti
"Matahari sebagai salah satu alternatif sumber energi alami yang tersedia di muka bumi, merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada proses perencanaan bangunan dengan prinsip desain arsitektur solar. Teori mengenai matahari, iklim, dan energi menjadi dasar bagi upaya penerapan arsitektur solar pada bangunan sekolah, selain tentunya pemahaman teori mengenai arsitektur solar dan sistemnya.
Analisis penerapan arsitektur solar pada beberapa bangunan sekolah pada daerah beriklim dingin dan bangunan sekolah yang berada di Jakarta bertujuan untuk mengetahui upaya pemanfaatan energi matahari pada suatu desain bangunan sekolah dan mengetahui pengaruh posisi dan orientasi suatu bangunan sebagai faktor yang perlu diperhatikan dalam prisip desain arsitektur solar, terhadap suhu radiasi yang diterima."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, G. Z.
New York: John Wiley & Sons, 2001
720.472 BRO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
DeKay, Mark
"This fully updated Third Edition covers principles of designing buildings that use the sun for heating, wind for cooling, and daylight for natural lighting. Using hundreds of illustrations and companion CD-ROM, this book offers practical strategies that give the designer the tools they need to make energy efficient buildings."
Hoboken, N.J. : Wiley , 2013
721.046 DEK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was carried out to investigate the influence of building form and open space geometric toward the amount of radiation on the open space in a region located at latitude 7o....."
2008
720 JAP 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Richat Pahlepi
"Automatic Weather Station (AWS) mengalami kendala berupa kerusakan komponen dan kegagalan sistem komunikasi, sehingga menyebabkan data parameter tidak lengkap. Kerusakan komponen juga terjadi pada pyranometer. Penurunan kinerja pyranometer menghasilkan penyimpangan, ketidakpastian pengukuran intensitas radiasi matahari, serta gap data. Imputasi data menjadi salah satu solusi dalam meminimalisir penyimpangan pengukuran dan terjadinya missing data pyranometer AWS. Penelitian ini bertujuan mendesain serta menganalisis performa akurasi model imputasi data intensitas radiasi matahari pyranometer AWS multisite ketika terjadi gap data. Penelitian ini berupaya memanfaatkan kaitan spasio-temporal intensitasi radiasi matahari AWS multisite di dalam model imputasi. Algoritma Long-Short Term Memory (LSTM) digunakan sebagai estimator pada jaringan pyranometer AWS multisite. Tahap pemodelan imputasi data meliputi pengumpulan data, pra-pemrosesan data, pembuatan skenario missing data, desain LSTM dan pengujian model. Metode berbasis machine learning ini diharapkan mampu mengimputasi data AWS pada missing data dalam jangka menit maupun jam, jika AWS mengalami kerusakan sistem atau gangguan jaringan komunikasi. Nilai MAPE model LSTM untuk imputasi pyranometer AWS Cikancung untuk missing data 30 menit, 1 jam dan 3 jam berturut-turut yaitu 1,81% ; 2,72% ; dan 5,07%. Nilai MAPE model LSTM untuk AWS Cimalaka untuk missing data 30 menit, 1 jam dan 3 jam berturut-turut yaitu 0,46% ; 1,25% ; dan 3,24%. Nilai MAPE model LSTM untuk AWS Cipasung untuk missing data 30 menit, 1 jam dan 3 jam berturut-turut yaitu 2,30% ; 1,67% ; dan 0,94%.

Automatic Weather Station (AWS) experienced problems in the form of component damage and communication system failure, resulting in incomplete parameter data. Component damage also occurs in pyranometers. Decreased pyranometer performance results in deviations, uncertainty in measuring solar radiation intensity, and data gaps. Data imputation is one solution to minimize measurement deviations and the occurrence of missing AWS pyranometer data. This research aims to design and analyze the accuracy performance of the multisite AWS pyranometer solar radiation intensity data imputation model when a data gap occurs. This research attempts to utilize the spatio-temporal relationship of multisite AWS solar radiation intensity in the imputation model. The Long-Short Term Memory (LSTM) algorithm is used as an estimator in the multisite AWS pyranometer network. The data imputation modeling stage includes data collection, data pre-processing, creating missing data scenarios, LSTM design and model testing. This machine learning-based method is expected to be able to impute AWS data for missing data in minutes or hours, if AWS experiences system damage or communication network disruption. The MAPE value of the LSTM model for the AWS Cikancung pyranometer for missing data of 30 minutes, 1 hour and 3 hours respectively is 1.81%; 2.72% ; and 5.07%. The MAPE value of the LSTM model for AWS Cimalaka for missing data of 30 minutes, 1 hour and 3 hours respectively is 0.46%; 1.25% ; and 3.24%. The MAPE value of the LSTM model for AWS Cipasung for missing data of 30 minutes, 1 hour and 3 hours respectively is 2.30%; 1.67% ; and 0.94%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Dwi Saputro
"Penelitian ini didasarkan kebutuhan data intensitas radiasi matahari yang mendorong penggunaan sensor pyranometer yang semakin tinggi. Dalam rangka meningkatkan efisiensi kalibrasi pyranometer, perlu dikembangkan metode kalibrasi yang lebih efisien. Salah satu metode yang mampu memenuhi kebutuhan efektivitas kalibrasi pyranometer adalah Continous Sun Shade Method (CoSSM). Tujuan penelitian ini adalah menemukan teknik kalibrasi terbaik sebagai acuan metode kalibrasi pyranometer di Jakarta. Penelitian ini dilakukan di gedung BMKG Kemayoran Jakarta dari tanggal 9 Desember 2022 hingga 5 Februari 2023. Empat unit pyranometer UUT GHI, satu pyrheliometer (DNI), dan satu pyranometer standar dengan pembayang (DHI) digunakan dalam penelitian ini. Peneliti mengkombinasikan tiga faktor yaitu perbedaan jeda dengan 30, 60, dan 120 detik, data set dengan 10, 15, dan 20 data, serta data seri dengan 10, 15, dan 20 data. Data yang diperoleh kemudian dilakukan tiga tahapan filtrasi menggunakan python dan perhitungan manual. Nilai responsivitas yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan responsivitas kalibrasi di dalam ruangan yang terakreditasi menggunakan Mean Bias Difference . Hasil pengolahan data kalibrasi seharusnya menghasilkan 27 nilai responsivitas, namun hanya 16 teknik yang menghasilkan responsivitas karena kurangnya data akibat filtrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik dengan jeda 1 menit, 10 data set, dan 20 data seri menghasilkan nilai responsivitas dengan nilai RMSE paling kecil, 0,46. Oleh karena itu, teknik tersebut dapat dijadikan prototipe sistem kalibrasi CoSSM di luar ruangan di Jakarta.

This research is based on the need for solar radiation intensity data, which has led to an increasing utilization of pyranometer sensors. In order to enhance the efficiency of pyranometer calibration, it is necessary to develop more efficient calibration methods. One of the methods capable of meeting the effectiveness requirements of pyranometer calibration is the Continuous Sun Shade Method (CoSSM). The objective of this study is to identify the best calibration technique as a reference for pyranometer calibration methods in Jakarta. The research was conducted at the BMKG Kemayoran Building in Jakarta from December 9, 2022, to February 5, 2023. Four units of UUT GHI pyranometers, one pyrheliometer (DNI), and one standard pyranometer with shading (DHI) were used in this study. The researcher combined three factors: time interval differences of 30, 60, and 120 seconds, data sets of 10, 15, and 20, and data series of 10, 15, and 20. The obtained data underwent three stages of filtration using Python and manual calculations. The resulting responsiveness values were then compared to the responsiveness of accredited indoor calibration using the Mean Bias Difference method. The calibration data processing was expected to yield 27 responsiveness values, but only 16 techniques produced responsiveness due to data loss caused by filtration. The research results show that the technique with a 1-minute interval, 10 data sets, and 20 data series yields responsivity values with the smallest RMSE value of 0.46. Therefore, this technique can be used as a prototype for the CoSSM outdoor calibration system in Jakarta."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martino Adisuwono
"Daerah tropis seperti misalnya Indonesia, memiliki potensi energi surya yang melimpah. Akan tetapi, energi surya yang tersedia ini sering kali terganggu oleh banyaknya awan. Gangguan awan ini berpotensi menyebabkan adanya pengurangan suplai radiasi matahari dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan penurunan daya keluaran PLTS dalam waktu yang singkat. Skripsi ini menginvestigasi dan menganalisis batas maksimum penetrasi daya PLTS pada sebuah jaringan terisolasi ketika ada perubahan radiasi dengan menggunakan jaringan listrik Sumba Timur.
Gangguan awan yang disimulasikan adalah penurunan radiasi matahari dari 1000W/m2 menjadi 250 W/m2. Masa transisinya kemudian divariasikan mulai dari 1 detik hingga 5 detik, sementara besar penetrasinya divariasikan mulai dari 0% hingga 100%. Ada 2 skenario letak penetrasi pembangkit listrik tenaga surya yang digunakan, yang pertama adalah dekat dengan pusat pembangkit listrik tenaga diesel (Kambajawa), dan yang kedua adalah jauh dari pusat pembangkit listrik tenaga diesel (Nggongi). Simulasi dilakukan menggunakan DIgSILENT Powerfactory 14.1.
Hasil penelitian menunjukan bahwa gangguan awan dapat mempengaruhi batas maksimum penetrasi daya PLTS. Berdasarkan hasil simulasi dan aturan jaringan yang berlaku, batas maksimum PLTS pada Kabupaten Sumba Timur ketika terjadi gangguan awan adalah 30% untuk kedua lokasi penetrasi. Sementara tanpa gangguan awan, batas maksimum penetrasi daya PLTS pada bus Kambajawa adalah 100% dan pada bus Nggongi adalah 50%. Dalam menentukan batas penetrasi daya PLTS, studi aliran daya pada saat radiasi matahari maksimum saja tidak cukup. Skenario gangguan awan perlu diperhatikan khususnya pada daerah tropis untuk dapat menjaga kestabilan dan kehandalan sistem.

Tropical areas such as Indonesia have abundant solar energy source. However, it is often experienced that disturbances are due to a large number of fast moving clouds. These cloud disturbances can potentially cause the solar radiation to decrease in a short time, and leads to a rapid photovoltaic power output loss. This thesis investigates maximum photovoltaic penetration limit in an isolated grid under such disturbance using East Sumba grid.
The cloud disturbance that was used for this simulation was a decrease of solar radiation from 1000 W/m2 to 250 W/m2. The transition time was varied from 1s to 5s and the photovoltaic penetration was varied from 0% to 100%. There were two photovoltaic location scenarios: next to and far from the central diesel bus. This simulation was done by using DIgSILENT Powerfactory 14.1. It is shown that the cloud disturbance have effect on the photovoltaic penetration limit.
Based on the simulation and grid code, the penetration limit for both locations with such cloud disturbance is 30%. Whilst without cloud disturbance scenarios, the penetration limit for photovoltaic at Kambajawa is 100% and 50% for photovoltaic at Nggongi. In conclusion, to determine photovoltaic penetration limit, load flow study during peak hour alone is not sufficient. A cloud disturbance is an important aspect to be taken of, especially in tropical areas to ensure system stability and reliability after the penetration of the photovoltaic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Zahrah
"Sesuai tren dan perkembangan teknologi sekarang, penerapan PLTS yang berbasis pada energi surya sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia kian hari kian meningkat. Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Tahun 2021-2030, potensi energi surya di Indonesia relatif tinggi sebesar 207.898 MW dan potensi ini merupakan potensi terbesar dibandingkan EBT lain. Namun keberadaan energi surya bersifat intermittent karena dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya cuaca dan awan, sehingga mempengaruhi energi listrik dan kualitas daya keluaran dari PLTS. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh radiasi matahari terhadap kualitas daya sistem distribusi listrik dan menganalisis variasi besaran - besaran tegangan fasa, arus fasa, daya aktif, daya reaktif, daya semu, Total Distorsi Harmonik Tegangan (THDV), Total Distorsi Harmonik Arus (THDI), dan Total Distorsi Permintaan (TDD) yang terjadi. Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung yang dilaksanakan pada Gedung Energi Puspitek dengan studi objek PLTS Rooftop On Grid 90 kWp, pengaruh radiasi surya terhadap perubahan - perubahan nilai yang relatif tidak signifikan adalah tegangan fasa, THDv dengan nilai rata - rata secara berurutan, yaitu 0,37%; 1,97% saat kenaikan radiasi matahari serta 0,29%; 2,19% saat penurunan radiasi matahari. Dan perubahan - perubahan nilai yang sangat signifikan adalah arus fasa, daya aktif, daya reaktif, daya semu, THDi, TDD dengan nilai rata rata masing - masing 89,13%; 89,98%; 89,91%; 89,97%; 32,10%; 17,08% saat kenaikan radiasi matahari serta 37,61%; 37,79%; 37,79%; 39,59%; 14,33% saat penurunan radiasi matahari.

In accordance with current trends and technological developments, the application of PLTS based on solar energy as New Renewable Energy "EBT" in Indonesia is increasing day by day. According to PT PLN's 2021-2030 Electric Power Supply Business Plan (RUPTL), the potential for solar energy in Indonesia is relatively high at 207,898 MW and this potential is the largest potential compared to other EBT. However, the existence of solar energy is intermittent because it is influenced by many factors such as weather and clouds, thus affecting electrical energy and the quality of the output power of PLTS. This study aims to analyze the effect of solar radiation on the power quality of the electrical distribution system and analyze variations in the magnitudes of phase voltage, phase current, active power, reactive power, apparent power, Total Harmonic Distortion of Voltage (THDV), Total Harmonic Distortion of Current (THDI), and Total Demand Distortion (TDD) that occurred. Based on the results of direct measurements carried out at the Puspitek Energy Building with a 90 kWp Rooftop On Grid PLTS object study, the effect of solar radiation on changes in values that are relatively insignificant is the phase voltage, THDv with an average value sequentially, namely 0,37 %; 1,97% when the increase in solar radiation and 0,29%; 2,19% when the decrease in solar radiation. And very significant changes in values are phase current, active power, reactive power, apparent power, THDi, TDD with an average value of 89,13% each; 89,98%; 89,91%; 89,97%; 32,10%; 17,08% when solar radiation increases and 37,61%; 37,79%; 37,79%; 39,59%; 14,33% when the solar radiation decreases."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Pujiastuti
"Pengukuran lama penyinaran matahari di stastiun klimatologi dapat dilakukan dengan alat Campbell Stokes dan kartu pias. Penelitian ini bertujuan untuk membantu operator stasiun klimatologi untuk menentukan objek bekas bakar pada kartu pias tipe SO-40U (1400-40S), sehingga mempermudah perhitungan lama penyinaran matahari. Aplikasi perangkat lunak yang dirancang dan dibangun dapat melakukan segmentasi bekas bakar pada kartu secara otomatis. Aplikasi ini dirancang dan dibangun agar dapat melakukan segmentasi bekas bakar kartu pias secara otomatis. Pada penelitian ini pengamblan data dilakukan di stasiun klimatologi yang terletak di Barongan, Sumberagung Jetis, Bantul. Berdasarkan pengujuian yang dilakukan segmentasi yang dihasilkan pada penelitian baik dengan menghasilkan RMSE jumlah objek hasil segmentasi sebesar 2.6485 terhadap jumlah objek pada citra asli. Selisih hasil perhitungan objek disebabkan oleh kesalahan segmentasi yang disebabkan oleh objek bekas bakar kartu pias yang kecil dan atau objek tembus namun tipis, sehingga objek sebagian hilang atau membentuk area pemisah objek."
Yogjakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
658 JIA 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>