Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pattipeiluhu, Georgy M.G.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Ratri Anggita Dewi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tejo P. Wibowo
"Influence of Inspection & Maintenance System Implementation to the Building Asset Protection in Preventing Fire Damage on High Rise Office Building in Jakarta High rise office buildings are an asset which have high economics value, because investation in building construction is high enough. Because of that it would be natural if maintenance and protection of building toward one of disturbances is fire damage must have big awareness.
Observation of fire occurement shows that utility which is perfectly unfunetional when fire happens. Protection system realibility is installed Iike detector and fire alarm, automatic sprinkler, hydrant and also portable extinguisher or known as active fire protection is really influenced by quality of system design. One of activities which contribute in building protection in a part of Fire Safety Management is Inspection & Maintenance of all fire protections. Inspection & Maintenance activity is important part to ensure protection system and equipment reliability when fire occurs.
This research toward inspection & maintenance of protection system as a part of Fire Safety Management could be one of parameters in protecting building asset caused by fire at operational stage of high rise office building in Jakarta.
From 50 questionnaires sent to various high rise office building in Jakarta, 22 responses were received to be viable for in depth analysis. The result of the analysis shows clearly that the inspection & maintenance system implementation as a part of Fire Safety Management is positively correlated in a linear manner to two of the key Inspection & Maintenance System variables.
The two key variables influencing building asset protection from fire damage on operational phase in life cycle construction are performance of detection and fire alarm system after inspection & maintenance and inspection & maintenance schedule. This research can then be used to grow up awareness that importance of inspection & maintenance implementation to protect building asset on high rise building in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Irawan
"The tire damage occurs in unpredictable time can caused property losses and life losses. Research from several countries show that tire damage can caused big loss. Statistical studies has done by public protection in every city and town in the United State and Canada. The tire department is one of the most important factors caused increasing the loss of tire damage. The criteria for measuring its eifectiveness rigidly schedule and cover the organization, membership, apparatus and equipment. In Indonesia, especially in Jakarta the level of tire damage at high rise building has an increasing tendency since 1981. From various of tire damage show that still low appreciation to Fire Safety Design and also Fire Safety Management. The Public Fire Department as public facility 63111101 be totally expected to overcome the tire damage. Facts that effort has only handle tire suppression mean while the tire prevention has rarely done. At operational stage , a team who can give responses quickly is known as Emergency Response Team that need to be established to anticipate emergency condition, so tire suppression could run elfectively and efficiently. Building has to be able to handle initial fire damage by protection system and Emergency Response Team skill. From 50 questionnaires sent to various high rise office buildings in Jakarta, 25 responses were received to be viable for in depth analysis using SPSS 10.1 version The result of the analysis shows clearly that Emergency Response Team is positively correlated in a linear manner to two of the Emergency Response Team variables. The two key variables influencing building the protection of building property in preventing fire damage carried out by building management and owner in high rise buildings are : The initial extinguishing of fire contributed 74,5 % in model, Inspection and Maintenance protection system contributed 13,3 % in model. This research can then be used to control and measure the quality of the protection of building property by Fire Safety Management theory on high rise oflice building in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setio Wibowo
"Bahaya kebakaran yang timbul pada bangunan tinggi akan menyebabkan kerugian baik kehilangan aset (bangunan itu sendiri), jiwa dan kegiatan bisnis dimasa depan. Hal ini terjadi karena Fire Safety Design yang ada tidak mampu bertahan terhadap bahaya kebakaran tersebut. Dalam rangka mengatasi hal tersebut diatas maka dimulai dari tahap perencanaan maka pihak yang terkait dalam hal ini pihak Konsultan Perancang dapat memahami dan melakukan perencanaan terutama Fire Safety Design dengan efektif dan efisien sehingga dapat meminimalkan resiko kebakaran serendah mungkin. Walaupun telah dilakukan perencanaan sistem Fire Safety Design, namun resiko terhadap terjadinya kebakaran tetap ada, yang nantinya akan menimbulkan kerugian. Untuk menanggulangi hal tersebut diatas maka kerugian tersebut dapat dialihkan kepada pihak asuransi.
Penelitian ini akan menganalisa model konsultan perancang yang mampu melakukan perencanaan bangunan tinggi khususnya dalam bidang Fire Safety Design sehingga nantinya bangunan tinggi tersebut akan mampu bertahan terhadap bahaya kebakaran.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini didapat faktor penentu yang berpengaruh pada score kehandalan bangunan adalah 81.5% dipengaruhi oleh kursus/pelatihan/seminar tenaga ahli mengenai fire safety design dan 6% dipengaruhi oleh pengalaman konsultan secara umum. d. Variabel lain yang berpengaruh diluar variabel penentu yang masuk kedalam variabel dummy adalah kesesuaian dengan tuntutan proyek dalam hal jadwal, biaya dan mutu.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah untuk meningkatkan kehandalan bangunan tinggi perkantoran terhadap bahaya kebakaran, memberikan masukan terhadap owner dalam menentukan konsultan perancang yang dapat menghasilkan rancangan yang handal, memberikan informasi pada kontraktor agar dapat mengetahui cara-cara/nmetode yang tepat untuk meningkatkan kehandalan bangunan, memberikan informasi bagi konsultan perancang sebagai obyek penelitian, agar selalu melaksanakan prosedur/metode untuk menghasilkan rancangan yang handal, dengan mengetahui factor-faktor yang berpengaruh terhadap kehandalan bangunan maka pihak asuransi dapat memperkirakan tingkat risiko yang harus ditanggungnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Anggraeni
"Hingga saat ini kebakaran masih sering terjadi terutama pada bangunan gedung bertingkat. Laboratorium merupakan bangunan yang perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai sistem proteksi kebakaran. Penelitian ini membahas tentang evaluasi sistem proteksi kebakaran aktif berupa sprinkler, alarm kebakaran, detektor kebakaran, hidran, dan APAR, sistem proteksi kebakaran pasif berupa kompartemenisasi, sarana jalan keluar, pintu kebakaran, tangga kebakaran, pencahayaan darurat, tanda penunjuk arah, dan tempat berkumpul sementara.
Dengan peraturan yang berlaku di Indonesia berupa Permen PU No.26/PRT/M/2008, Standar Nasional Indonesia SNI maupun peraturan yang berlaku di internasional berupa standar National Fire Protection Assosiation NFPA, serta membahas tentang kesesuaian laboratorium menggunakan bahan kimia terhadap standar National Fire Protection Assosiation 45 tentang Laboratories Using Chemicals. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Proteksi Kebakaran Aktif memenuhi peraturan sebesar 61, Sistem Proteksi Kebakaran Pasif memenuhi peraturan sebesar 57,5 dan Laboratories Using Chemicals memenuhi standar sebesar 75, namun masih diperlukan beberapa perbaikan serta peningkatan dari kelengkapan sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang telah tersedia.

Fires still occur mainly in high rise buildings. The laboratory is a building that needs to get special attention on fire protection system.This study discusses the evaluation of active fire protection system in the form of sprinkler, fire alarm, fire detector, hydrant, and fire extinguisher, and passive fire protection system in form compartment, exit facility, fire door, fire ladder, emergency lighting, signpost, and temporary gathering places. All this element is evaluated with regulations that applied in Indonesia.
The regulation are Permen PU No.26 PRT M 2008, Indonesian National Standard SNI and international regulation that is National Fire Protection Association NFPA standard. This study also discusses the compatibility of laboratory using chemicals against National Fire Protection Association 45 standard about Laboratories Using Chemicals. The research design used was observational research with qualitative approach.
The results showed that the Active Fire Protection System meets the regulation of 61, The Passive Fire Protection System meets the regulation of 57.5, and Laboratories Using Chemicals meets regulation of 75. However there are still needed some improvement and enhancement of the completeness of prevention and fire protection facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mona Yulinda
"ABSTRAK
Bencana merupakan sesuatu hal yang datang tanpa diduga, dimana dan kapan akan terjadinya. Ciri khas yang umum terjadi pada saat bencana datang adalah kepanikan yang dialami manusia, hingga akhirnya memakan korban jiwa dan kerusakan yang lebih besar. Salah satu risiko terbesar bagi pekerja di gedung bertingkat yaitu terjadinya kebakaran, risiko tersebut bisa datang dari berbagai hal. Namun, risiko terjadinya kebakaran sebenarnya dapat dikurangi ataupun dihindarkan dengan memperhatikan aspek pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Penelitian ini mengenai kajian tingkat pemenuhan sarana penyelamatan jiwa, sistem proteksi aktif dan sistem manajemen kebakaran di gedung XYZ tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kesiapan dari gedung dan perusahaan dalam mencegah dan mengurangi dampak dari risiko kebakaran. Desain penelitian ini bersifat observasional dengan melakukan perbandingan kesesuaian keadaan pada lokasi penelitian dan regulasi yang berlaku di Indonesia. Pengamatan dilakukan pada beberapa lantai dan area parkir gedung XYZ, hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemenuhan sarana penyelamatan jiwa sebesar 94,6%, tingkat pemenuhan pada sistem proteksi aktif sebesar 92% dan sistem manajemen kebakaran sebesar 100%.

ABSTRACT
A disaster can come unexpectedly, when and where it will happen. A common characteristic at the time of the disaster coming is the panic experienced by human beings, to finally take some casualties and greater damage. One of the biggest risks for workers in high-rise building. the occurrence of fires, the risk can come from a variety of things. However, the risk of fires can actually be reduced or avoided by considering the aspects of prevention and mitigation of fires. This research study regarding the level of fulfillment of the means of save lives facility, active protection system and fire management system at XYZ building in 2016. The purpose of research to know preparedness of the building in the scope of the means of salvation, active protection systems, and fire management system in preventing and reducing the impact of the fire risk. The design research was an observational approach to compare study between XYZ Building and regulation applicable in Indonesia. Observations carried out on several floors and parking area XYZ building, research results show that percentage and the level of fulfillment of the means of salvation 94,6% percentage rate on active protection system of 92% and the percentage of fire management system got 100%."
2016
S65149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
"Tesis ini membahas peran arsitektur dalam pengendalian resiko bahaya kebakaran pada bangunan. Tingginya angka kasus kebakaran di Jakarta setiap tahunnya menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, menggunakan konsep beban api (Fire Load) dengan menggunakan logika deduksi pada pendekatan studi kasus untuk bangunan kantor di Jakarta. Beban api merupakan perhitungan terhadap potensi kandungan energi yang dihasilkan apabila seluruh bangunan berikut isinya mengalami kebakaran. Perhitungan energi beban api belum pernah dilakukan di Indonesia, yang digunakan selama ini hanya asumsi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di negara lain. Kenyataannya, beban api pada bangunan kantor di Jakarta sangat jauh melewati perhitungan beban api yang ada. Perbedaan beban api mencapai ± 3-4 kali lipat dari yang dilakukan di negara lain. Hasil penelitian menyarankan perlunya upaya dari seluruh pemangku kepentingan terutama peran seorang arsitek dalam menentukan kebijakan saat melakukan perencanaan bangunan, agar dapat menghasilkan rancangan bangunan yang handal terhadap bahaya kebakaran, yang tidak hanya selesai hingga tahap perancangan tetapi berlanjut hingga tahap operasional.

The focus of this study is architecture?s role in controlling fire-hazard risk in buildings. The number of fire incidents happened every year in Jakarta has caused great loss to many parties. This research is done with quantitative methods, using fire load concept with deductive logic on case study approach toward office buildings in Jakarta. Fire load calculates the quantity of heat/energy that can be generated when a building along with its content caught fire. Such calculation has never been done in Indonesia, the fire load data used up till now was only assumption based on fire load calculations made in other countries. The truth is that the actual fire loads of office buildings in Jakarta are above the current fire load data. The difference is up to 3-4 times from the data taken from other countries. The researcher suggests that all related officials, the architect in particular, to determine policies when making building plans, which will resulted in designs to a more fire incident-proof building, not only in the planning stage but also in the operational stage."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31275
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erdi Aron Primariawan
"Kebakaran adalah suatu peristiwa tidak terduga dan menimbulkan banyak kerugian. Hal ini dapat terjadi pada gedung-gedung yang tidak memiliki sistem perlindungan serta manajemen kebakaran dan keselamatan. Para pengelola gedung khususnya gedung tinggi perkantoran, harus memiliki beberapa standar kebakaran, salah satunya adalah design sistem proteksi pasif. Design sistem proteksi pasif sangat penting bagi bangunan sebagai sistem untuk menahan penjalaran asap dan api dalam bangunan saat terjadi bahaya kebakaran.
Penelitian ini digunakan untuk meneliti komponen kinerja design sistem proteksi pasif apa saja yang mempengaruhi keandalan bangunan dalam hal keselamatan terhadap bahaya kebakaran. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapat dengan menyebarkan 90 kuesioner ke gedung-gedung tinggi perkantoran di DKI Jakarta. 34 kuesioner telah diterima dan kemudian 27 kuesioner dianalisa dengan menggunakan program statistik SPSS 11.00 untuk mendapatkan pengukuran dan indikator-indikator yang relevan.
Pengolahan data menunjukkan beberapa parameter design sistem proteksi pasif yang terdiri dari (1) design tanda-tanda penunjuk jalan keluar=56,6%, (2) design pintu penyekat api=20% dan design tempat parkir=6,3%. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai persyaratan design bangunan tinggi perkantoran dalam mengurangi dampak bahaya kebakaran.

The fire damage occurs in unpredictable time and can cause losses to owner because of damage. It can occur in buildings that do not have Fire Protection and Fire Safety Management System in the building. A building management, especially for high-rise office building, should meet certain standards; one of them is fire prevention through a passive protection system design. The existence passive protection system design is important for building as a system for containing fire and smoke in case of fire.
This research is used to observe factor of passive protection system design that influence the reliability of building in preventing and controlling the damages used by fire in high-rise office building. This research uses primary and secondary data. Distributing 90 questionners gather primary data to various high-rise offices building in DKI Jakarta. 34 responses were received to be viable for in, dept analysis, 27 data gathered is then analyzed by using statistic program SPSS 11.00 to obtain measurable and relevant indicators. Data analysis shows same parameters in Fire Safety Management, which are (I) design of exit sign = 56,6%, (2) design of fire resisting doors = 20% and design of parking area = 6,3%. The result at this research can be used as a minimum design requirement for high-rise office building design, for its reliability in fire safety design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>