Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tati Suprihatin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zul Fauzi Sinapoy
"Kota merupakan suatu ruang bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Perkembangan kota dapat diartikan sebagai suatu perubahan menyeluruh, yaitu menyangkut segala perubahan sistem perkotaan secara menyeluruh. Salah satu kota di Indonesia yang sedang mengalami perkembangan adalah Kota Kendari. Perkembangan yang terjadi pada Kota Kendari cenderung sporadis, yang apabila tidak diarahkan dan dikendalikan akan menimbulkan masalah baru. Salah satu potensi Kota Kendari yang mengalami dampak negatif dari perkembangan perkotaan adalah kawasan pesisir Teluk Kendari. Teluk Kendari mengalami sedimentasi yang cukup parah dari tahun 1960-2010 sehingga mengancam keberlanjutan Teluk Kendari. Teluk Kendari merupakan potensi besar Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara yang terancam berubah menjadi daratan tahun 2019. Oleh karena itu, penelitian ini untuk melihat pola perkembangan perkotaan, struktur ruang yang dihasilkan dari dampak perkembangan kota terhadap keberlanjutan lingkungan pesisir perkotaan.
Pendekatan dalam penelitian menggunakan metode deduktif kuantitatif rasionalistik. Ada beberapa variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, hingga menghasilkan jawaban dari pertanyaan penelitian yang ditetapkan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis statistik deskriptif dan analisis spasial. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa teknik untuk mendapatkan informasi yang cukup, yaitu kajian kepustakaan, observasi lapangan dan pengumpulan data sekunder. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahapan dari tahapan persiapan hingga tahap perumusan hasil penelitian. Perkembangan Kota Kendari di mulai dari lokasi awal terbentuknya Kota Kendari, yaitu Teluk Kendari.
Kawasan Teluk Kendari memiliki peranan penting dalam perkembangan Kota Kendari. Kecamatan Mandonga menjadi poros utama dalam perkembangan Kota Kendari. Seiring perkembangan waktu, struktur ruang Kota Kendari semakin baik karena pusat-pusat aktivitas dalam perkotaan didukung oleh jaringan-jaringan perkotaan meskipun beberapa jaringan masih di bawah standar pelayanan minimal. Perkembangan Kota Kendari tidak lepas dari masalah lingkungan, yaitu penurunan kualitas lingkungan Teluk Kendari. Keberlanjutan dari lingkungan Teluk Kendari cukup terancam karena tingginya sedimentasi yang terjadi pada perairan Teluk Kendari. Kenaikan nilai faktor-faktor perkembangan perkotaan berbanding lurus dengan laju sedimentasi.

A city is a space for people to establish their lives. The growth of the city can be interpreted as a complete change, which involves all the changes in the urban system as a whole. One of the cities in Indonesia which is experiencing growth is the city of Kendari. The growth of Kendari City tend sporadic that could cause a new peoblem if not directed and controlled. One of the potentials of Kendari City which experienced the negative impact of urban development is the coastal region of Kendari Bay. The Kendari Bay suffered severe sedimentation of the years 1960-2010 that threatening the sustainability of Kendari Bay. Kendari Bay is a great potential of Kendari, Southeast Sulawesi that threatened turn into the mainland in 2019. Therefore, this study aims to look the patterns of urban development and the spatial structure resulting of the impact of urban development on the urban coastal environmental sustainability.
The study approach used is deductive quantitative rationalistic method. There are several variables that will be analyzed in this study, to generate answers to research questions set. The analysis technique used in this study is descriptive statistical analysis and spatial analysis. Data collection techniques used in this study are the study of literature, field observation, and secondary data collection. The study was conducted in several stages from the preparation stage to the stage of formulation of the research results.
Kendari Bay is the initial formation of the development of Kendari City. Kendari Bay region has an important role in the development of the city of Kendari. Subdistrict Mandonga is a major hub in the development of the city of Kendari. Over the years, the spatial structure of Kendari become better because of the development of activity centers in urban supported by urban networks though some networks are still below the minimum service standards. The development of Kendari not be separated from environmental issues, namely environmental degradation of Kendari Bay. Environmental sustainability of Kendari Bay is in danger because of the high sedimentation in waters. The increasing of the urban development factors is directly proportional to the rate of sedimentation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Efrini AS
"Tesis ini bertujuan untuk mengungkapkan permasalahan keterbatasan ruang yang dihadapi oleh perempuan di tingkat hunian dan lingkungan dan dampaknya terhadap kualitas hidup perempuan, ditinjau dari peran perempuan (peran produktif, reproduktif, sosial dan kemasyarakatan), khususnya perempuan yang berada di permukiman kumuh padat Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan suatu desain studi kasus yang menghasilkan gambaran menyeluruh permasalahan keterbatasan ruang yang dihadapi oleh perempuan di permukiman kumuh padat dan dampaknya terhadap kualitas hidup perempuan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi adalah pengamatan lapangan langsung dan wawancara semi terstruktur. Informan dalam penelitian adalah perempuan dewasa yang mempunyai lebih dan satu peran perempuan. Penelitian difokuskan pada perempuan yang tinggal di permukiman kumuh padat yang mempunyai ekonomi menengah ke bawah di RW 01, 03, dan 08 Kelurahan Kramat.
Dari hasil penelitian ini terungkap bahwa perempuan mengalami permasalahan keterbatasan ruang di tingkat hunian dan lingkungan, yang disebabkan oleh kepadatan, keterbatasan fungsi ruang dari segi bentuk, ukuran dan pemanfaatannya, keterbatasan pencahayaan dan penghawaan, dan keterbatasan fasilitas lingkungan. Berdasarkan analisis ruang kota (teori Goad City Form) permasalahan yang dihadapi perempuan ini menunjukkan bahwa perempuan tidak mendapatkan kebutuhan dasar yang layak dari sebuah permukiman, terbatas dalam akses dan kontrol terhadap ruang, dan tidak ada kesesuaian antara ketersediaan ruang dan kebutuhan kegiatan. Keadaan ini berdasarkan analisis gender mempengaruhi peran perempuan, dan menimbulkan dampak ketidakadilan gender terhadap perempuan yang dapat menyebabkan marginalisasi, subordinasi, kekerasan dan beban kerja berlebih.
Permasalahan keterbatasan ruang yang ada di human dan lingkungan menimbulkan dampak terhadap kualitas hidup perempuan ditinjau dari aspek spasial. Crowding, teritorialitas, privasi dan ruang personal, keamanan, kenyamanan, kesehatan, interaksi sosial, home range dan jelajah ruang geografis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peran perempuan. Kualitas hidup dari tinjauan spasial ini mempengaruhi peran perempuan, antara lain kualitas dalam merawat dan membesarkan anak, kualitas kesehatan reproduktif perempuan, dan kualitas interaksi sosial di lingkungan.

This thesis aims at capturing the problem of limitation of space in housing and neighbourhood levels that is faced by women who live in dense slum settlement and its implication on the quality of life of women in term of their triple roles: productive, reproductive and community. The research employed qualitative method through a case study design that thoroughly describes the quality of life of women in crowded slum settlement.
Data and information in this research is collected by field observation and semi-structured interview. Informant in this research are mature women with a consideration that these women already take some responsibilities of their roles. The research location is focused on 3 RW of Kramat Sub Districts, where low income women live in dense slum settlement.
This research explains that women suffer of space limitation in housing and neighbourhood levels because of crowding, inappropriate of space, insufficient of healthy air, and lack of environment facilities. According to criteria of urban space for human settlement (Good City Form Theory) this condition explains that women cannot achieve basic need for adequate livelihood, sufficient access and control of space, and proper space for activities. These condition according to gender analysis affect women's productive, reproductive and community roles and have implication on gender inequality on women: marginalization, subordination, burden, and violence.
Space limitation has implication on the quality of life of women. Crowding, territoriality, -privacy and personal space, safety; comfortable, social interaction and home range have significantly affected furthermore confine women roles, especially for the proper quality in child bearing and rearing, family's health and social interaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Odang, Dian Mardianti
"Dasar Pemikiran; Ci Liwung yang berfungsi sebagai sumber air baku air minum penduduk DKI Jakarta menurut hasil pemantauan PAM Jaya dan Pusat Penelitian Masalah Perkotaan dan Lingkungan DKI Jakarta (P4L) pada saat ini telah tercemar diantaranya oleh limbah industri. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air Ci Liwung dan selanjutnya agar dapat tetap menjaga kualitas air minum maka diperlukan peningkatan biaya produksi pengolahan air minum yang harus ditanggung konsumen. Industri di DKI Jakarta sebagian besar pada saat ini telah berlokasi di Kawasan Industri Pulo Gadung, namun di luar DKI Jakarta yaitu di bagian hulu dan tengah DA Ci Liwung (daerah Bogor ) berkembang pesat industri-industri yang membuang limbah cairnya ke Ci Liwung dan anak-anak sungainya. Berkembangnya industri di daerah tersebut dapat dimengerti karena sesuai teori lokasi industri ( Weber, Norman Pounds) daerah tersebut memiliki aksesibilitas yang baik, tenaga kerja, pasar dan ditunjang kebijaksanaan pemerintah.
Tujuan Penelitian; untuk mengetahui perkembangan industri tahun 1979-1986 di bagian hulu dan tengah DA Ci Liwung dan dampaknya terliadap kualitas air Ci Liwung yang berfungsi sebagai air baku air minum untuk wilayah DKI Jakarta.
Masalah; 1. Bagaimana perkembangan industri di bagian hulu dan tengah DA Ci Liwung tahun 1979-1986 ? 2. Dimana terjadi pencemaran air Ci Liwung tahun 1979 dan 1986, dan parameter-parameter apa yang telah tercemar ? 3. Bagaimana hubungan antara perkembangan industri di bagian hulu dan tengah DA Ci Liwung dan perkembangan kualitas air Ci Liwung ? 4. Dimana penyebaran jenis-jenis industri yang mencemarkan air Ci Liwung di bagian hulu dan tengah DAS Ci Liwung ?"
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Fitri Oktarini
"Permukiman kumuh tepi sungai memiliki kualitas konstruksi bangunan dan lingkungan yang buruk akibat banjir pasang surut, sampah yang terbawa aliran sungai, dan bau genangan air limbah. Penghuni seharusnya tidak nyaman tinggal di lingkungan itu, tetapi penghuni memiliki persepsi yang berbeda tentang kenyamanan lingkungan. Memahami persepsi warga merupakan bagian penting dari pertimbangan perencanaan dan intervensi untuk meningkatkan kualitas permukiman kumuh. Penelitian ini mengkaji persepsi warga terhadap kenyamanan lingkungan di empat permukiman kumuh di bantaran Sungai Musi, Palembang. Keempat lokasi penelitian memiliki kepadatan yang berbeda. Di setiap lokasi penelitian mengambil data dari 75 responden secara acak. Pengumpulan data meliputi biodata penduduk, tingkat kenyamanan dan keinginan untuk pindah. Selain data tersebut, kuesioner juga menanyakan tentang kegiatan yang berkaitan dengan sungai dan pengelolaan sampah serta kelengkapan tangki air limbah kakus di dalam rumah. Data diolah dengan analisis distribusi dan analysis of variance (ANOVA) yang menunjukkan perbedaan persepsi yang signifikan antara keempat lokasi. Persepsi tidak banyak dipengaruhi oleh kepadatan dan kedekatan dari tepi air. Warga juga tidak direpotkan dengan banjir yang menggenangi pemukiman mereka melainkan oleh bau dan kotor. Oleh karena itu, pembangunan tanggul sungai untuk pengendalian banjir tidak boleh menjadi prioritas dalam meningkatkan kualitas permukiman bantaran sungai. Perbaikan harus ditujukan untuk mengatasi masalah bau dan sampah yang mengganggu kenyamanan penghuni."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indra Setya Putra
"Mangrove di Indonesia mempunyai luasan yang cukup besar, akan tetapi dalam 3 dekade terakhir luasannya berkurang hingga 40%. Mangrove selain mempunyai fungsi sebagai pelindung pesisir pantai juga mampu menjaga kualitas perairan di sekitarnya. Saat ini, sedang dilaksanakan pembangunan pulau reklamasi di Teluk Jakarta dimana akan memberikan dampak terhadap hutan mangrove yang ada di sekitarnya. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui dampak reklamasi pulau di Teluk Jakarta terhadap sedimentasi dan perkembangan mangrove disana. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur, analisis vegetasi, analisis kualitas air dan juga analisis spasial dengan citra satelit WorldView-2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hutan mangrove yang ada di pesisir Jakarta Utara khususnya di kawasan
Muara Angke cenderung meningkat terutama di areal pulau reklamasi. Tegakan mangrove bertambah luas kira-kira 1,32
ha/tahun. Hasil analisis menyimpulkan nilai kerapatan dan diameter batang yang berbeda-beda di 5 lokasi. Kadar oksigen
di lokasi penelitian sangat rendah akan tetapi hutan mangrove yang ada mampu menyerap logam berat yang terlarut.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa luas areal yang berpotensi untuk ditanami mangrove adalah 30 ha. Secara
keseluruhan, proses sedimentasi membantu perluasan hutan mangrove secara alami sedangkan kualitas air yang buruk
tidak terlalu berpengaruh terhadap perkembangan mangrove. Justru sebaliknya, mangrove eksisting mampu menjaga kualitas air di sekitarnya tetap stabil"
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
551 JSDA 15:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, 2007
930.1 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Perairan pesisir laut Probolinggo, Jawa Timur merupakan perairan yang direncanakan untuk kepentingan budidaya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kualitas perairan di kawasan budidaya desa Randutata, Kalibuntu, dan Gending yang telah dilakukan pada bulan Maret 2012. Parameter mikrobiologi yang dianalisis adalah kepadatan total bakteri koli, bakteri E. Coli, bakteri pathogen, bakteri heterotrofik, bakteri halotoleran, bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia, dan total sel. Analisis total bakteri koli dan E. Coli menggunakan metode filtrasi; identifikasi bakteri pathogen menggunakan uji biokimia; analisis kepadatan bakteri heterotrofik dan halotoleran, pengurai fosfat, nitrat dan ammonia menggunakan metode tuang; analisis total sel menggunakan Acridine Orange Epifluorescence Microscopy. Walaupun ditemukan bakteri pathogen Vibrio sp. dan Salmonella sp. yang berbahaya, namun perairan laut dan tambak didominasi oleh bakteri yang tidak berbahaya, yaitu Proteus sp. dan Aeromonas sp. Kepadatan bakteri heterotrofik dan , bakteri pengurai fosfat, nitrat dan ammonia tinggi baik di perairan maupun di sedimen tambak yang menyebabkan nutrisi lingkungannya memenuhi standar untuk kehidupan biota laut."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Guntoro
"Pembangunan perkotaan yang menekankan pertumbuhan telah meningkatkan kehidupan sosial-ekonomi dan memunculkan kebutuhan baru. Tekanan jumlah penduduk terus meningkat dan pemanfaatan lahan hunian warga tidak terkendali menyebabkan daya dukung lingkungan kehidupan semakin terbatas yang berpengaruh terhadap sifat kekumuhan dan kepadatan hunian (density) yang tinggi membawa implikasi terhadap menurunnya kualitas hidup warganya. Upaya meningkatkan kemampuan suatu daerah dalam mendukung kualitas kehidupan warga dengan menghidupkan modal sosial komunitas yang selama ini terabaikan oleh pembangunan sentralistik. Peningkatan kualitas hidup masyarakat akan mewujudkan keberlanjutan kehidupan penghuninya.
Penelitian ini akan mengukur pengaruh modal sosial komunitas permukiman kumuh dan padat terhadap daya dukung lingkungan. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif ditemukan modal sosial komunitas berpengaruh sangat rendah terhadap daya dukung lingkungan (r = 0,365). Kehidupan di permukiman kumuh dan padat, mobilitas modal sosial komunitas spasial bergerak secara organik, yakni digerakkan atas program kelurahan. Bentuk modal sosial komunitas ini tumbuh dan bergerak sangat dominan di permukiman kumuh dan padat perkotaan. Upaya menghidupkan dan mengembangkan modal sosial komunitas yang dijalankan bersama-sama antara warga permukiman dengan pihak pemerintahan kelurahan merupakan strategi untuk menjaga keberlangsungan kehidupan lingkungan yang lebih baik di masa mendatang.

The development of urban areas that stressed the growth increased the socio-economic life and showed the new requirement. The pressure of the number of inhabitants continued to increase and the utilisation of the land of the resident's dwelling was not controlled caused carrying capacity of the environment to be increasingly limited that was influential towards the characteristics of the slum and the density of the dwelling that was high brought the implications towards the decline in the quality of the life of his resident. Efforts increased the capacity of an area in supporting the quality of the life of the resident by turning on social capital of the community that uptil now was ignored by the centralistic development. The increase in the quality of the life of the community will bring about the continuity of the life of his occupants.
This research will measure the influence of social capital of the slum and density settlement community on carrying capacity of the environment. By using the quantitative approach was found social capital of the influential community very low towards the power supported the environment (r = 0.365). The life in the slum and density settlement, the mobility of social capital of the spatial community moved organically, that is moved on the district/government program. The form of social capital of this community grew and moved very dominant in the slum and density settlement urban areas. Efforts to turn on and develop social capital of the community that was undertaken together between the resident of the settlement and the government's side of the district were the strategy to maintain life persistence of the environment that better go to the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26218
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>