Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79514 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukito Hadinugroho
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saudale, Sylvana S.E.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Djafar Ely
"Sebagai gas pencemar, SOx yang sebagian besar berupa gas SO, (99,5 %) umumnya dihasilkan dari pembakaran baban bakar fosil, penghilangan sulfur dari logam sulfida pada induslri baja maupun pembakaran bijian sulfur pada industri berbahan baku sulfur. Gas SOx yang dilepaskan kelingkungan sebagai gas buang ini, bila diadsopsi dan dimanfaatkan akan aangat bernilai ekonomis disamping mengurangj dampak terhadap lingkungan yaitu terjadinya hujan asam yang dapat merusak ekosistem. Pada penelitian ini digunakan CuO karena mudah bereakai dengan SO, rnembentuk CuSO, dan dioksidasikan membentuk CuSO,, kemudian dapat diregenerasikan sehingga dapat digunakan secara siklus. Pada tahap regenerasi akan menghasilkan gas keluaran yang kaya akan SO, atau SO, yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan asam sulfat atau diproses untuk diambil sulfurnya. Untuk memperluas kontak antara gas buangan dengan CuO, digunakan zeolit-alam sebagai penyangga karena memiliki sifat-sifat yang menunjang dan banyak terdapat di Indonesia. Zeolit alam sebelum digunakan sebagai penyangga. dilakukan perlakuan lanjut sehingga luas permukaannya meningkat dan disebut H-zeolit. Pembuatan adsorben CuO/zeolit-alam digunakan metode impregnasi. H-zeolit dicarnpurkan dengan larutan garam CuSO,.SH,O 0,5 M kemudian dikeringkan dan dikalsinasi dengan H, serta Oz. Pada tahap ini juga dilakukan pengujian dengan FTlR, AAS, XRD dan BET. CuO/zeolite-alam hasil preparasi selanjutnya dilakukan uji adsorpsi serta uji...
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardono
"Pemakaian tembaga oksida (CuO) serta upaya-upaya ke arah penetapan CuO ke dalam penyangga berpori telah dikembangkan di banyak negara. Zeolit alam sebagai sumber kekayaan alam yang melimpah di Indonesia memiliki potensi yang baik sebagai penyangga CuO.
Pada penelitian ini dilakukan preparasi CuO/Zeolit alam dengan metode impregnasi menggunakan larutan CuSO4.5H2O. Pembuatan sampel pada proses preparasi dibagi menjadi 8 variasi masing-masing 4 sampel untuk temperatur kalsinasi 400°C yang terdiri dari kandungan logam Cu sebanyak 5%(0,5M), 10%(0,5M), 15%(0,5M) dan 5%(1M) serta 4 sampel untuk temperatur kalsinasi 500°C yang terdiri dari kandungan logam Cu sebanyak 5%(0,5M), 10%(0,5M), 15%(0,5M) dan 15%(1M).
Dari hasil karakterisasi infra merah dan luas permukaan diketahui bahwa pada temperatur kalsinasi T = 5oo°c selama 6 jam struktur zeolit sudah mengalami kerusakan. Ini ditunjukkan dari daerah serapan zeolit dan luas permukaan yang kecil.
Dari hasil uji AAS didapat kecenderungan bahwa semakin besar % kandungan berat Cu perhitungan akan menghasilkan % kandungan berat Cu aktual yang juga semakin besar. Demikian pula untuk uji XRD didapat kecenderungan bahwa semakin besar % kandungan berat Cu perhitungan akan menghasilkan intensitas peak CuO yang semakin besar pula.
Dari hasil uji dispersi dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar % kandungan berat Cu akan menghasilkan dispersi yang semakin kecil. Hal ini disebabkan pada % kandungan berat Cu akan terjadi penumpukan pada permukaan penyangga sehingga terbentuk lapisan multilayer. Dari analisis di atas didapatkan sampel CZ./400/0,5/15% merupakan sampel yang paling layak dijadikan sebagai adsorben gas polutan SOx."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian
"Saat ini telah banyak dikembangkan proses eliminasi Sox. Salah satu diantaranya adalah dengan sistem adsorpsi menggunakan tembaga oksida (CuO). Untuk mempertemukan SOx sebanyak mungkin dengan CuO maka luas kontak antar sesamanya perlu diperluas, sehlngga CuO perlu didispersikan pada suatu penyangga yang mempunyai luas permukaan cukup luas.
Pada penulisan ini, CuO didispersikan pada zeolit alam dari Lampung. Metode yang digunakan adalah pertukaran ion (ion exchange) dengan menggunakan H-zeolit alam sebagai senyawa perantara. Pada prosesnya, kation H+ yang terikat pada struktur zeolit alam diharapkan bertukar dengan senyawa CuO yang berasal dari reaksi Cu(NO3)2 + NH3 pekat. Kondisi larutan yang terbentuk dibuat dalam suasana basa dengan larutan Ammonium Hidroksida (pH 9). Setelah proses-proses lanjutan seperti pengeringan pada T=110°C dan kalsinasi pada T=550°C, diharapkan CuO akan terbentuk pada permukaan zeolit alam. Untuk mengetahuinya maka dilakukan karakterisasi dengan menggunakan peralatan FTIR, XRD, AAS dan BET.
Dari hasil analisis FTIR peak ion NO3 dan senyawa CuO tidak terlihat, sedangkan dengan menggunakan XRD diperlihatkan bahwa pada sampel terbentuk peak CuO yaitu pada sudut difraksi (2φ) sekitar 35º, 38º, dan 48º. Karakterisasi dengan AAs memberikan hasi loading yang sebenarnya terbentuk dalam CuO/Zeolit alam. Sementara luas permukaan adsorben didapat lebih besar dari luas permukaan CuO murni dan zeolit alam. Analisis dispersi dilakukan dengan adsorpsi isotermik pada T=350ºC dan hasil terbaik mencapai 81,61%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Dennis P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bobby Tuah
"Penelitian ini bertujuan mengeliminasi gas S02 yang merupakan polutan dan dapat meyebabkan berbagai masalah lingkungan. Digunakannya CuO sebagai inti aktif dalam penelitian ini karena CuO dapat bereaksi dengan gas S02 dan 02 pada suhu 300-450°C membentuk CuS04. Selanjutnya pada regenerasi termal akan didapatkan CuO kembali, sehingga dapat digunakan mengadsorpsi gas S02 secara siklus.
Zeolit alam Lampung yang mengandung sebagian besar zeolit klinoptilolit digunakan sebagai penyangga untuk mendispersikan CuO dipermukaannya. Zeolit alam Lampung memiliki: luas permukaan yang cukup besar, stabil terhadap termal, diameter porinya relative besar, bersifat inert, harganya murah, dan mudah didapat.
Penelitian ini menggunakan CuO/Zeolit alam yang dipreparasi dengan metode presipitasi dengan kadar teoritis 15% Cu. CuO/Zeolit alam hasil preparasi memiliki kadar aktual 6,3973 %, luas permukaan sebesar 66,07 m /gr, dan disperse inti aktinya adalah 52,64 %.
Uji adsorpsi dilakukan terhadap aliran gas SO2 (4%) pada suhu 350°C, sedangkan regenerasi dilakukan dengan 3 metode: termal pada suhu 550°C, reaksi dengan gas H2 dilanjutkan dengan oksidasi dengan gas 02, dan uap air pada suhu.
Berdasarkan hasil uji adsorpsi SO2 dengan CuO/Zeolit alam, didapatkan jumlah CuO yang aktif pada adsorpsi pertama adalah 10,50%. Pada adsorpsi kedua, setelah menjalani regenerasi (termal, reduksi-oksidasi, dan uap air), terjadi penuurnan jumlah CuO yang aktif menjadi sebesar 4,85% untuk regenerasi termal, 3,545 untuk regenerasi metode reduksi-oksidasi, dan 4,21% untuk regenerasi dengan penambahan uap air.
Selanjutnya dari jumlah SO2 yang teradopsi pada odsorpsi ketiga setelah regenerasi termal, didapat kapasitas adsorpso CuO/Zeolit alam sebesar 4,00.10-5 mol/gr CuO/Zeolit. Kebutuhan CuO/Zeolit alam apablia diaplikasikan pada PLTU Suralaya yaitu 215,8 ton CuO/Zeolit alam. Volume reaktor masing-masing unit 29,54 m3 untuk mengadsorpso SO2 dengan konsentrasi 315,14 ppm dan laju gas buang sebanyak 7,024 juta m3/jam. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johan S.
"Penelitian yang telah dilakukan untuk mengeliminasi SOX dengan menggunakan katalis CuO/Zeolit ternyata memakan biaya yang besar terutama dalam menentukan kondisi-kondisi optimum dari preparasi katalis tersebut, mengingat parameter-parameter kondisi preparasi katalis, yang banyak jumlahnya, itu dilakukan secara trial dan error dalam penelitian laboratorium.
Salah satu metode yang banyak mendapat perhatian karena keunggulannya dalam memecahkan permasalahan yang melibatkan banyak parameter adalah Jaringan Neural Artitisial. Oleh karena itu kondisi preparasi katalis CuO/Zeolit akan disimulasikan oleh jaringan neural propagasi maju dengan metode pelatihan jaringan Algoritma Genetik. Parameter preparasi yang akan disimulasikan adalah suhu kalsinasi dan % loading yang akan menentukan parameter luas permukaan. Metode preparasi katalis yang digunakan adalah metode presipitasi dan metode impregnasi sulfat. Data-data preparasi katalis diambil penelitian RUT IV FTUI.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa jaringan neural dengan pelatihan algoritma genetik dapat mensimulasikan preparasi katalis CuO/Zeolit dengan metode presipitasi dengan persentase kesalahan 3.56 % terhadap data aktual. Preparasi katalis dengan metode impregnasi nitrat mempunyai kesalahan yang cukup tinggi yaitu 23.58 %. Analisa simulasi menunjukkan bahwa data latih yang digunakan untuk pelatihan jaringan dan parameter-parameter algoritma genetik mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap akurasi simulasi jaringan neural."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Bernadi
"Penelitian yang telah dilakukan dalam menentukan kondisi optimum dari preparasi katalis CuO/Zeolit untuk mengeliminasi SOx ternyata memakan biaya yang besar karena harga parameter-parameter kondisi preparasi katalis yang banyak jumlahnya itu dilakukan secara trial dan error di laboratorium. Salah satu metode yang banyak mendapat perhatian karena keunggulannya dalam memecahkan permasalahan yang melibatkan banyak parameter dengan derajat non-linearitas yang tinggi adalah Jaringan Neural Artifisial. Oleh karena im kondisi preparasi katalis CuO/Zeolit akan disimulasikan oleh Jaringan Neural Propagasi Maju dengan metode pelatihan Jaringan Neural Conjugate Gradient.Simulasi ini sendiri bertujuan untuk mendapatkan luas perrnukaan zeolit yang paling optimal dengan data masukan berupa suhu kalsinasi dan % loading. Metode preparasi katalis yang digunakan adalah metode presipitasi da.n metode impregnasi sulfat. Data-data preparasi katalis diambil dari penelitian RUT IV TGP-FTUI.
Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa Janingan Neural Conjugate Gradient berhenti melakukan pencarian vektor bobot W pada error 0-01793 untuk presipitasi dan 0.03479 untuk impreguasi sulfat dari error tollerance sebosar 0.01 yang diset. Berhentinya proses pembelajaran sebelum tercapainya error toilerance ini disebabkan oleh terjebaknya Jaringan Neural Conjugate Gradient pada daerah lokal optima. Analisa simulasi dengan Propagasi Maju juga menunjukkan bahwa kondisi data latih yang digunakan untuk pelatihan jaringan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keakurasian hasil simulasi Jaringan Neural dengan data aktual yang diperoleh dari laboratorium. Makin banyak jumlah data dan makin bagus kondisi data (benar-benar didapatkan dari hasil percobaan di laboratorium) maka makin baik pula hasil simulasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>