Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifky
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardono
"Pemakaian tembaga oksida (CuO) serta upaya-upaya ke arah penetapan CuO ke dalam penyangga berpori telah dikembangkan di banyak negara. Zeolit alam sebagai sumber kekayaan alam yang melimpah di Indonesia memiliki potensi yang baik sebagai penyangga CuO.
Pada penelitian ini dilakukan preparasi CuO/Zeolit alam dengan metode impregnasi menggunakan larutan CuSO4.5H2O. Pembuatan sampel pada proses preparasi dibagi menjadi 8 variasi masing-masing 4 sampel untuk temperatur kalsinasi 400°C yang terdiri dari kandungan logam Cu sebanyak 5%(0,5M), 10%(0,5M), 15%(0,5M) dan 5%(1M) serta 4 sampel untuk temperatur kalsinasi 500°C yang terdiri dari kandungan logam Cu sebanyak 5%(0,5M), 10%(0,5M), 15%(0,5M) dan 15%(1M).
Dari hasil karakterisasi infra merah dan luas permukaan diketahui bahwa pada temperatur kalsinasi T = 5oo°c selama 6 jam struktur zeolit sudah mengalami kerusakan. Ini ditunjukkan dari daerah serapan zeolit dan luas permukaan yang kecil.
Dari hasil uji AAS didapat kecenderungan bahwa semakin besar % kandungan berat Cu perhitungan akan menghasilkan % kandungan berat Cu aktual yang juga semakin besar. Demikian pula untuk uji XRD didapat kecenderungan bahwa semakin besar % kandungan berat Cu perhitungan akan menghasilkan intensitas peak CuO yang semakin besar pula.
Dari hasil uji dispersi dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar % kandungan berat Cu akan menghasilkan dispersi yang semakin kecil. Hal ini disebabkan pada % kandungan berat Cu akan terjadi penumpukan pada permukaan penyangga sehingga terbentuk lapisan multilayer. Dari analisis di atas didapatkan sampel CZ./400/0,5/15% merupakan sampel yang paling layak dijadikan sebagai adsorben gas polutan SOx."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian
"Saat ini telah banyak dikembangkan proses eliminasi Sox. Salah satu diantaranya adalah dengan sistem adsorpsi menggunakan tembaga oksida (CuO). Untuk mempertemukan SOx sebanyak mungkin dengan CuO maka luas kontak antar sesamanya perlu diperluas, sehlngga CuO perlu didispersikan pada suatu penyangga yang mempunyai luas permukaan cukup luas.
Pada penulisan ini, CuO didispersikan pada zeolit alam dari Lampung. Metode yang digunakan adalah pertukaran ion (ion exchange) dengan menggunakan H-zeolit alam sebagai senyawa perantara. Pada prosesnya, kation H+ yang terikat pada struktur zeolit alam diharapkan bertukar dengan senyawa CuO yang berasal dari reaksi Cu(NO3)2 + NH3 pekat. Kondisi larutan yang terbentuk dibuat dalam suasana basa dengan larutan Ammonium Hidroksida (pH 9). Setelah proses-proses lanjutan seperti pengeringan pada T=110°C dan kalsinasi pada T=550°C, diharapkan CuO akan terbentuk pada permukaan zeolit alam. Untuk mengetahuinya maka dilakukan karakterisasi dengan menggunakan peralatan FTIR, XRD, AAS dan BET.
Dari hasil analisis FTIR peak ion NO3 dan senyawa CuO tidak terlihat, sedangkan dengan menggunakan XRD diperlihatkan bahwa pada sampel terbentuk peak CuO yaitu pada sudut difraksi (2φ) sekitar 35º, 38º, dan 48º. Karakterisasi dengan AAs memberikan hasi loading yang sebenarnya terbentuk dalam CuO/Zeolit alam. Sementara luas permukaan adsorben didapat lebih besar dari luas permukaan CuO murni dan zeolit alam. Analisis dispersi dilakukan dengan adsorpsi isotermik pada T=350ºC dan hasil terbaik mencapai 81,61%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jerry Dennis P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sommeng, Andy Noorsaman
"ABSTRAK
Penelitian yang sudah dan akan dilakukan untuk mencari kondisi-kondisi optimal dari zeolit sebagai katalis haruslah mengeluarkan biaya yang besar, jika dilakukan dengan mencoba-coba harga parameter zeolit yang akan diteliti. Salah satu metode yang mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang sulit diselesaikan dengan metode komputasi biasa adalah Jaringan Neural Artifisial (JNA). Hal ini dikarenakan penggunaan zeolit sebagai katalis kendaraan bermotor melibatkan banyak variabel-variabel pertimbangan. Perubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan menyebabkan perubahan pada variabel yang lainnya.
Jaringan Neural Artifisial, yang digunakan untuk optimalisasi katalis zeolit di dalam mengeliminasi SOx dari gas buang, dilatih untuk menghubungkan parameter-parameter di dalam preparasi dan operasi katalis zeolit. Parameter-parameter tersebut adalah suhu, kapasitas adsorpsi, %CuO teraktifkan, laju SOS, laju reaksi, % loading, luas permukaan katalis dan % dispersi inti aktif katalis. Hasil pelatihan tersebut kemudian divisualisasikan untuk dapat memprediksikan kondisi optimal katalis zeolit. Dengan demikian hasil pelatihan yang dihasilkan oleh jaringan neural buatan dapat memberikan masukan atau nasehat kepada para peneliti maupun industri mobil yang akan melakukan penelitian di bidang katalis. Hal ini tentu menghemat biaya yang dikeluarkan karena penelitian dilakukan sesuai prediksi parameter yang telah dilakukan oleh Jaringan Neural Artifisial.
Hasil dari penelitian ini adalah berupa perangkat lunak komputer yang diberi nama NetCat. NetCat telah dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan bagi pengguna (user) untuk memprediksi parameter-parameter dalam penelitian dibidang katalis CuO/Zeolit Alam."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Sanggam L. K.
"Kegiatan transportasi memberikan kontribusi paling tinggi terhadap pencemaran udara, yaitu 66,30%, yang diikuti oleh kegiatan industri sebesar 18,90% dan kegiatan-kegiatan Iainnya 14,80%. Dari pemantauan beberapa parameter di pinggir jalan menunjukkan bahwa kadar pencemaran udara telah melebihi ambang batas yang telah ditetapkan oleh KEPMEN. LH No.51 tahun 1995. Salah satu upaya untuk menekan Iaju pencemaran berbagai gas buang berbahaya saat ini adalah dengan memakai catalytic converter pada saluran gas buang kendaraan bermotor. Namun hal ini masih menggunakan katalis yang relatif mahal disamping ketersediaannya terbatas. Dari penelitian yang telah dilakukan, zeolit alam dapat digunakan sebagai katalis dan penyaring molekul dengan harga relatif murah dan ketersediaannya melimpah.
Penelitian yang sudah dan akan dilakukan untuk mencari kondisi-kondisi optimal dari zeolit sebagai katalis haruslah mengeluarkan biaya yang besar, jika dilakukan dengan mencoba-coba harga parameter zeolit yang akan diteliti. Salah satu metode yang mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang sulit diselesaikan dengan metode komputasi biasa adalah Jaringan Neural Artifisial. Hal ini dikarenakan penggunaan zeolit sebagai katalis kendaraan bem1otor melibatkan banyak variabel pertimbangan. Perubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan menyebabkan perubahan pada variabel yang lainnya.
Jaringan neural artifisial, yang digunakan untuk optimalisasi katalis zeolit di dalam mengeliminasi SO, dari gas buang, dilatih untuk menghubungkan parameter-parameter di dalam preparasi dan operasi katalis zeolit. Parameter-parameter tersebut adalah suhu, kapasitas adsorpsi, %CuO teraktifkan, Iaju SO, Iaju reaksi, % loading, luas permukaan katalis dan % dispersi inti aktif katalis.
Hasil pelatihan tersebut kemudian divisualisasikan untuk dapat memprediksikan kondisi optimal katalis zeolit. Sehingga hasil pelatihan yang dihasilkan oleh jaringan neural artitisial dapat memberikan masukan atau nasehat kepada para peneliti maupun industri mobil yang akan melakukan penelitian di bidang katalis. Hal ini tentu menghemat biaya yang dikeluarkan karena penelitian dilakukan sesuai prediksi parameter yang telah dilakukan oleh jaringan neural artitisial."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Syah Afgani
"Pada penelitian ini dilakukan preparasi Cu0/zeolit alam dengan metode pertukaran ion menggunakan larutan Cu(NO3)2 ditambahkan dengan NI-I3 pekat. Proses preparasi ini berlangsung dengan mempertukarkan [Cu(NH3)4]2+ dengan Hf zeolit alam yang dilanjutkan dengan proses penyalingan, proses pemanasan pada temperatur 110 °C selama 12 jam serta kalsinasi pada temperatur 550 “C selama 4 jam.
Hasil analisis FTIR menunjukkan puncak Cu0 pada CuO/zeolit alam menumpuk pada puncak sekunder zeolit alam sehingga sulit untuk diketahui keberadaanya. Dari hasil analisis XRD dapat diketahui bahwa Cu() pada Cu0/zeolit alam terletak pada puncak utama sudut difiaksi (20) 35", 38° dan 48° dengan d-value berturut-turut 2,53; 2,33 dan 1,87 A. Hasil karakterisasi AAS, BET dan adsorpsi isotermik menunjukkan bahwa loading aktual Cu sebesar 7,96% berat, luas permukaan adalah 98,31 U12/gl' dan dispersi sebesar 60, 16%.
Pengujian adsorpsi dilakukan pada adsorben CuO/zeolit alam pada temperatur 350 °C. Sedangkan untuk proses regenerasi dibedakan atas tiga perlakuan yaitu termal pada temperatur 600 °C, reduksi pada temperatur 250 “C yang dilanjutkan dengan oksidasi pada temperatur 400 "C dan penambahan uap air pada temperatur 600 °C. Pengujian adsorpsi S02 dengan regenerasi termal dilakukan sampai dengan 3 siklus (adsorpsi-regenerasi-adsorpsi-regenerasi-adsorpsi), sedangkan untuk perlakuan regenerasi reduksi oksidasi dan penambahan uap air hanya dilakukan sampai dengan 2 siklus (adSorpsi-regenerasi-adsorpsi).
Hasil uji adsorpsi menunjukkan kemampuan CuO/zeolit alam cukup baik dalam mengeliminasi S02 sampai pada siklus ketiga. Kapasitas adsorpsi S02 CuO/zeolit alam adalah 2,27.10" mol/gr CuOf zeolit alam pada adsorpsi pertama, 5,68.l0" mol/gr CuO/zeolit alam pada adsorpsi kedua dan l,73-l0'5 mol/gr CuO/zeolit alam pada adsorpsi ketiga, Sedangkan variasi perlakuan regenerasi Dengan menggunakan reduksi H2 dilanjutkan dengan oksidasi O2 dan penambahan uap air tidak memberikan kenaikan kapasitas adsorpsi yang berarti dibandingkan dengan regenerasi termal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saudale, Sylvana S.E.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat Winardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Djafar Ely
"Sebagai gas pencemar, SOx yang sebagian besar berupa gas SO, (99,5 %) umumnya dihasilkan dari pembakaran baban bakar fosil, penghilangan sulfur dari logam sulfida pada induslri baja maupun pembakaran bijian sulfur pada industri berbahan baku sulfur. Gas SOx yang dilepaskan kelingkungan sebagai gas buang ini, bila diadsopsi dan dimanfaatkan akan aangat bernilai ekonomis disamping mengurangj dampak terhadap lingkungan yaitu terjadinya hujan asam yang dapat merusak ekosistem. Pada penelitian ini digunakan CuO karena mudah bereakai dengan SO, rnembentuk CuSO, dan dioksidasikan membentuk CuSO,, kemudian dapat diregenerasikan sehingga dapat digunakan secara siklus. Pada tahap regenerasi akan menghasilkan gas keluaran yang kaya akan SO, atau SO, yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan asam sulfat atau diproses untuk diambil sulfurnya. Untuk memperluas kontak antara gas buangan dengan CuO, digunakan zeolit-alam sebagai penyangga karena memiliki sifat-sifat yang menunjang dan banyak terdapat di Indonesia. Zeolit alam sebelum digunakan sebagai penyangga. dilakukan perlakuan lanjut sehingga luas permukaannya meningkat dan disebut H-zeolit. Pembuatan adsorben CuO/zeolit-alam digunakan metode impregnasi. H-zeolit dicarnpurkan dengan larutan garam CuSO,.SH,O 0,5 M kemudian dikeringkan dan dikalsinasi dengan H, serta Oz. Pada tahap ini juga dilakukan pengujian dengan FTlR, AAS, XRD dan BET. CuO/zeolite-alam hasil preparasi selanjutnya dilakukan uji adsorpsi serta uji...
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>