Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48356 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Prasetyo
"Pemisaltan komponen dengan teknologi membrnn merupakan salah satu altematif teknik pemisahan yang telah terbukti etektif dan efisien dari segi konsumsi energi yang rendah, tingkat pemisahan yang tinggi, dan l1!1llah lingkungan karena tidak adanya zat kJmja yang ditambahkan.
Salah satu faktor penentu kinetja membran adalah slruktur morfologisnya. Karena itu diperlukan penelitian yang intensif dan kontinu untuk: terus mengembangkan membrnn dengan suuktur morfologis yang baik. Slruktur morfulogis membran menentukan jenis membran dan rentang ukuran porinya. Slruktur morfologis mernb!11ll juga akan mempengaruhi ketahanan membran dan fluks alirnn yang melewati membran.
Mernbran asimetrik sintetik dengan bahan dasar polimer telah banyak dikembangkan mengingat aplikasinya yang cu1:up luas untuk pemisahan cairan maupun gas. Salah satu bahan polimer tersebut adalah selulosa asetat I cellulose acetate (CA), yang biasanya dibuat menjadi mernbran asimetrlk menggunakan metode inversi fasa. Da1am pembuatan membran asimetrik CA tersebut morfologi mernbran dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu : pemilihan sistem pelarut dan non pelarut, penambahan konsentrasi polimer. lama waktu penguapan /evaporatif dan temperatur pengerutan I annealing Dalarn penelitian im dilakukan variasi waktu evaporasi pada beberapa komposisi larutan caslfng. Lalu dianalisis pengarubnya terhadap struktur rnorfologi membran yang dihasilkan berdasarkan basil Scannning Electron Microscopy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saudale, Everly D.A.
"Proses pemisahan gas dengan membran menawarkan teknologi alternatif yang relatif baru dalam proses pemisahan gas C02 dari gas alam, terutama untuk gas alam dengan kandungan CO, tinggi. Selulosa asetat adalah salah satu bahan rnembran yang sering digunakan.
Pada penelitian ini dilakukan penambahan selulosa triasetat pada selulosa asetat untuk mendapatkan membran dengan fluks yang lebih besar. Parameter yang digunakan untuk mengetahui kinerja membran adalah permeabilitas dan selektifitas.
Untuk meningkatkan selektifitas dari membran yang dibuat, dilakukan perlakuan tambahan dengan pengaringan bertahap. Membran yang dibuat dalam penelitian ini adalah membran asimetrik. Membran ini dibuat di Laboratorium Proses Lemigas. Membran yang telah dibuat diuji dengan menggunakan gas C02 murni dan gas CH4, murni untuk mengetahui permeabilitas dan selektifitas membran.
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa kondisi operasi dalam hal ini tekanan operasi mempunyai pengaruh terhadap permeabilitas dan selektifitas membran. Dengan adanya kenaikkan tekanan operasi, harga permeabilitas meningkat, tetapi hal sebaliknya terjadi pada selektifitas. Dari hasil pemodelan yang dilakukan diketahui bahwa…"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Eliyanti
1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardi Farsona
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Etty Rahmi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Membran rapat selulosa asetat telah dibuat dengan mencampurkan selulosa asetat, formamida, dan seton pada berbagai komposisi dan kondisi pengeringan beku. Membran tersebut diuji untuk pemisahan campuran alkohol eter yaitu methanol dan metal tersier butil eter (MTBE) melalui proses pervaporasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa makin besar konsentrasi Formamida, maka nilai fluks air, koefisien penggembungan, dan koefisien difusi semakin besar. Proses pengeringan beku yang lama menghasilkan membrane yang makin rapat. Analisa struktur dengan spektroskopi infra merah menunjukkan tidak adanya ikatan hydrogen yang terbentuk antara selulosa asetat dengan formamida di dalam membran. Uji ketahanan jebol menunjukkan adanya penurunan sifat mekanik membran yang disebabkan oleh adanya deformasi struktur membran dan pelebaran pori membran akibat proses osmosa balik. Hasil pervaporasi menunjukkan bahwa persen penggembungan dan koefisien difusi terhadap methanol lebih besar dari MTBE. Temperatur optimum untuk mendapatkan fluks dan selektifitas yang tinggi pada pervaporasi adalah 40oC untuk membran dengan komposisi 25% b/b selulosa asetat, 25% formamida b/b, dan waktu pengeringan beku 48 jam. Hasil optimum yang didapatkan pada kondisi tersebut adalah fluks permeat 12,6 L/m2 jam dan faktor pemisahan sebesar 39,9. Di atas temperature tersebut, fluks total membran menurun."
MPI 1:1 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses pemisahan dengan memanfaatkan teknoJogi membran saat ini merupakan teknologi baru yang sedang dikembangkan karena banyak:: memiliki keunggulan dibandingka.n teknoiogi pemisahan Iainnya. Kinerja atau efisiensi suatu membran dapat dinyatakan dengan dua parameter yaitu penneabilitas dan selektifitas membran tersebut. Nilai kedua parameter tersebut dipengarohi oleh banyak hal. diantaranya adalah oleh struktur atau morfologi rnembran itu sendirl.
kinerja yang memuaskan, karena itu pengetahuan mengenai proses preparasi dan faktor-faktor yang rnempengaruhi morfologi membran sangat diperlukan. Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan suatu variabel yang terlibat dalam preparasi terhadap morfologi membran yang dihasilkan, perlu diadakan penelitian-penelitian yang difokuskan kepada usaha untuk mengetahui pengaruh variabei-variabel yang terlibat dalam proses preparasi tersebut terhadap morfologi membran yang dibasilkan.
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian yang dilakukan untuk tujuan
di atas, yaitu dengan meneliti pengaruh konsentrasi polimer dan temperatur koaguJasi terbadap morfologi membran yang dihasilkan. Preparasi membran dilakttkan di Laboratortum Membran LEMIGAS dengan menggunakao jenis polimer selu[osa asetat. Karakter!sasi dilakukan dengan menggunakan scanning
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Anggraini
"CO2 perlu dipisahkan dari gas alam karena selain menurunkan nilai kalor gas alam, CO2 dapat menyebabkan karat pada pipa gas dan menyebabkan penyumbatan pada tanki ketika gas alam dicairkan. Pemisahan CO2 dari gas alam dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya yaitu teknologi membran. Teknologi membran memiliki keunggulan dari segi rendahnya penggunaan energi dan minimnya limbah, dibandingkan dengan metode pemisahan CO2 lainnya. Seiring dengan meningkatnya biaya energi, teknologi pemisahan gas menggunakan membran menjadi suatu pilihan penting dalam mengurangi dampak lingkungan dan biaya dari proses industri. Pada penelitian ini dibuat membran lembaran asimetrik berbahan dasar selulosa asetat dengan menggunakan metode inversi fasa dan pelarut aseton. Ditambahkan polietilen glikol (PEG) 400 sebagai pembawa tetap pada membran dan formamida sebagai aditif. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi pengaruh proses perlambatan evaporasi dengan cara menjenuhkan udara evaporasi dengan pelarut, dan pengaruh proses delayed demixing dengan cara menambahkan pelarut kedalam koagulan. Parameter lainnya yang juga diamati adalah pengaruh komponen membran, media penyimpanan dan waktu evaporasi. Pengujian terhadap laju permeasi dan selektivitas membran, dilakukan menggunakan gas CH4 dan CO2 murni dan laju permeasi diukur menggunakan pipa kapiler. Karakteristik morfologi membran dianalisa menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy).
Hasil penelitian menunjukan membran dengan variasi delayed demixing memiliki selektivitas tertinggi (dengan penambahan 30% aseton pada koagulan) yaitu 168 pada tekanan 51,72 cmHg dan suhu 25°C. Sedangkan untuk hasil perlambatan evaporasi diperoleh selektitas yang menurun dibandingkan membran dengan evaporasi yang tidak diperlambat. Pada tekanan 51,72 cmHg dan suhu 25°C, membran dengan evaporasi biasa memiliki selektivitas sebesar 48,2, sedangkan membran dengan perlambatan evaporasi memiliki selektivitas 5,4. Dari hasil SEM, teramati membran hasil delayed demixing dan perlambatan evaporasi memiliki pori-pori yang lebih kecil dan makrovoid yang lebih sedikit dibandingkan masing-masing dengan proses demixing biasa dan proses evaporasi yang tidak diperlambat.

CO2 needs to be separated from natural gas because it can lower natural gases heating value, it also can cause rust on the natural gas pipeline and lump on storage tank when natural gas is liquifued. CO2 separation from natural gas can be done with several methods, one of them is membrane technology. Membrane technology has the advantage of lower energy requirement dan minimum polution. As the growth of energy cost, gas separation technology utilizing membrane becomes an important choice on reducing environmental effect and industrial cost. In this research, flat sheet asymetric cellulose asetate membrane was made by phase inversion method using acetone as a solvent. Polyethylene glycol (PEG) 400 and formmamide was added onto membrane respectively as a fixed carrier and additives. Parametter observed in this research including component variation, membrane storage, evaporation time variation, delayed evaporation and delayed demixing. The fourth and fifth parameter are the main focus in this research. Delayed evaporation done by evaporating membrane in solvent saturated atmosphere, and delayed demixing done by adding solvent to the coagulation bath. Test to determine the permeation rate and selectivity, carried out using pure CH4 and CO2 gas, and permeation rate measurement done by using capilary pipe. Membrane character and morphology analized by picture of membrane taken using SEM (Scanning Electron Microscopy).
The result shows that membrane with delayed demixing variation have the highest selectivity among the others (30% solvent added to the coagulation bath), the selectivity is 168 on 51,72 cmHg and temperature 25°C. For delayed evaporation, the result shows selectivity decrease on membrane with delayed evaporation. On pressure 51,72 cmHg and temprerature 25°C, membrane with regular evaporation have selectivity value 48,2 and membrane with delayed evaporation have selectivity value 5,4. From the SEM result, it can be seen membrane with delayed demixing and delayed evaporation has smaller pore dan fewer macrovoid than regular membrane.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>