Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129069 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianursanti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anhytia Aliza
"Produk isomer, nafta, aromat dan olefin adalah merupakan senyawa-senyawa yang berpengaruh terhadap peningkatan angka oktan bensin. Pada kenyalaatmya masih dimungkinkan memperoleh senyawa-senyawa tersebut yang berasal dari n-Parafin, termasuk juga senyawa C3+/ C4 yang digunakan sebagai komponen utama LPG.
N-Heptana termasuk senyawa hidrokarbon rantai jenuh yang relatif cukup besar dijumpai dalam fraksi hidrokarbon. Tetapi senyawa ini memiliki angka oktan yang paling rendah. Untuk meningkatkan nilai ekonomisnya dilakukan proses cracking dan dehidrogenasi agar dapat menghasilkan senyawa isomer ataupun hidrokarbon rantai pendek.
Selama ini reaksi dekomposisi di kilang-kilang minyak, menggunakan katalis zeolit sintesis hasil impor yang berharga sangat mahal. Untuk itu dilakukan modifikasi terhadap zeolit alam jenis klinoptilolit dari Lampung yang tersedia dalam jumlah yang cukup besar, agar dapat digunakan sebagai bahan dasar katalis reaksi dekomposisi n- Heptana, dengan cara memperbaiki sifat-sifatnya sehingga zeolit alam ini dapat menggantikan fungsi zeolit sintesis.
Proses pengaktifan zeolit dilakukan dengam cara pertukaran ion, kalsinasi, delauminasi menggunakan Asam Fluorida serta kopresipitasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini digunakan zeolit klinoptiiolit alam sebagai bahan dasar kata|is_ Proses aktivasi di-Iakukan dalam dua cara yang bebeda, yaitu proses pertukaran kation diikuti dengan dealuminasi, Serta proses aktivasi dengan urutan sebaliknya Salah satunya diujikan sebagai katalis sadangkan yang Iain sebagai support untuk katalis ZnOICr2O3 yang penyisipannya dilakukan dengan metode kopresipitasi.
Sebelum dilakukan uji coba pada reaksi dekomposisi n-heksana, dilakukan karakterisasi iuas permukaan, komposisi kation dan kristaIinitas. Uji reaksi dilakukan dengan reaktor unggun tetap (kontinu) pada Iaju alir gas carrier N2 sebesar 30 mllmenit dan berat katalis masing-masing 0,1 gram.
Zeolit klinoptilolit yang proses aktivasinya diawali dengan pertukaran kation, pada reaksi dekomposisi n-heksana memgrikan konversi mulai signifikan pada temparatur reaksi mulai mendakati 450 °C dan menghasilkan sanyawa propena Serta isomamya. Pada suhu 470 °C, konversinya mencapai 10,5%. Sedangkan zeolit kiinoptilolit yang proses aktivasinya diawali dengan dealuminasi, sampel katalis Iebih cepat terdeaktivasi sekalipun memiliki karakter permukaan yang Iebih baik_
Katalis Zn0!Cr2O3!zeo|it menghasilkan konversi yang mulai signitikan pada temperatur reaksi mendekati 400 “C dan mamberikan produk senyawa heksena sarla isomernya. Pada 470 °C, konversinya mencapai 22%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rachmad Sutontro
"Telah dilaksanakan penelitian terhadap zeolit alam Indonesia asal Malang yang sebagian besar struktur kristalnya mordenite. Sifat katalitik dari zeolit tersebut ditingkatkan melalui proses dealuminasi dengan perlakuan asam HCl 3N. Parameter perlakuan asam adalah lamanya waktu refluks, yaitu mulai dari 0 jam, 6 jam, 12 jam, 18 jam, dan 24 jam. Sebagai pembanding dipilih zeolit mofdenite sintetik. Keseluruhan sampel zeolit tersebut dikalsinasi pada kondisi atmosferik dan suhu 550°C selama 16 jam. Pengujian sifat fisik dan kimianya meliputi luas permukaan, rasio Si/Al, dan keasaman. Kemampuan katalitiknya diuji dengan reaktor Parr pada tekanan atmosfer dan suhu 325°C, dan dengan Micro Activity Test (MAT) -Unit pada temperatur reaktor 400°C. Reaktan yang digunakan dan produk yang dihasilkan dianalisis dengan teknik gas kromatografi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin lama waktu refluks (perlakuan asam) mengakibatkan meningkatnya surface area dari 118 m2/g menjadi 352-147 m2/g, rasio Si/Al dari 9,54 menjadi 16,93-23,53, keasaman dari 2,34 mmol/g menjadi 4,02- 4,64 mmol/g, dan meningkatnya kemampuan katalitik yang terlihat dari meningkatnya konversi produk."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Edhi Wicaksono
"Penggunaan adsorben berbentuk padat dalam proses dehumidifikasi udara telah banyak digunakan dalam aplikasi industri_ Salah satu adsorben yang dapat cligunakan adalah batuan alam zeolit yang dari segi ekonomi relatif murah dan mudah didapatkan. Dalam penulisan ini zeolit alam yang dilakukan pengujian adalah jenis klinoptilolit dan jenis mordenit. Dimana keduanya memiliki karakteristik berbeda yang dapat mempengaruhi laju perpindahan massa.
Penelitian yang dilakukan dalam kondisi temperatur 25°C, 30°C dan 35°C dengan variasi kelembaban relatif 26% sampai 81% dalam kondisi udara adalah aliran laminar berkembang penuh. Dengan menhikberatkan penelitian pada perpindahan massa antara udara dan zeolit yang dapat clinyatakan dalam bilangan Sherwood.
Hasil pengolahan data yang ditampilkan dalam bentuk gram( kelembaban relatif terhadap bilangan Sherwood dan liquitfbrium Moisture Content terhadap bilangan Sherwood, dengan tujuan untuk mengetahui perubahan kelembaban relatif dan Equibrium Moisture Content terhadap pexpindahan massa dari udara menuju ke zeolit. Dengan adanya kenaikan kelembaban relatif maka nilai dari bilangan Sherwood akan bertambah secara bertahap. Tetapi dengan adanya kenaikan EMC akan menumnkan bilangan Sherwood."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Meilina
"Indonesia merupakan negara yang padat penduduknya. Dengan kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan banyaknya kawasan industri rumah tanggga maupun industri di kota-kota besar yang dapat menghasilkan berbagai macam limbah logam berat. Penelitian ini mempelajari proses pembuatan komponen DGT serta aplikasinya pada pengukuran sampel larutan Cd2+. Komponen DGT berasal dari reaksi polimerisasi akrilamida yang menghasilkan diffusive gel serta resin chelex yang diimpreg ke dalam larutan gel menghasilkan resin gel. Selain itu dilakukan juga variasi resin gel dengan menggunakan zeolit yang menghasilkan zeolit gel. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan AAS. Waktu optimum yang diperlukan oleh resin gel dan zeolit gel untuk menyerap logam yaitu 24 jam sehingga didapatkan CDGT 1,36 µg/ml dan CDGT oleh zeolit gel sebesar 0,825 µg/ml. Pada variasi konsentrasi, CDGT maksimum resin gel yang diperoleh sebesar 59,950 µg/ml dan 1,315 µg/ml pada zeolit gel. Sedangkan pH optimum yang diperoleh pada penelitian ini baik chelex maupun zeolit pada pH 7 dengan nilai CDGT 1,428 µg/ml untuk resin gel dan 0,881 µg/ml untuk zeolit gel. Adanya agen pengompleks EDTA mempengaruhi jumlah ion Cd2+ yang dapat diserap dan dapat dilihat dari kecilnya nilai CDGT yaitu 0,0182 µg/ml untuk resin gel dan 0,0148 µg/ml untuk zeolit gel. Dilakukan juga uji homogenitas resin dan zeolit gel yang dilakukan dengan 3 kali pengukuran sehingga diperoleh nilai standar deviasi dan %RSD resin gel sebesar 0,0066 dan 0,345 % serta nilai standar deviasi dan %RSD zeolit gel sebesar 0,0083 dan 0,774 % yang menunjukkan material tersebut relatif cukup homogen untuk digunakan pada DGT.

Indonesia is a populous country. With a high population density causes many home industries and industries in large cities could produce various kinds of heavy metals waste. This research studies the process of making DGT components and its application to the measurement of sample solutions of Cd2+. DGT components derived from acrylamide polymerization reactions that produce diffusive gel and chelex resins impregnated into the gel solution to produce the resin gel. Beside that, there are also variations in the resin gel by using zeolite that produces zeolite gel. Measurement in this study used the AAS. The optimum time required by the resin gel and zeolite gel to absorb the metal that is 24 hours so that got CDGT 1.36 µg /ml for resin gel and CDGT 0.825 µg/ml by zeolite gel. On the variation of concentration, the maximum CDGT resin gel obtained at 59.950 µg/ml and 1.315 µg/ml in the zeolite gel. While the optimum pH obtained in this study both Chelex and zeolite at pH 7 with CDGT value 1.428 µg/ml for the resin gel and 0.881 µg/ml for zeolite gel. The presence of EDTA complexing agent affect the number of Cd2 + that can be absorbed and can be seen by the small value of CDGT, ie 0.0182 µg/ml for resin gel and 0.0148 µg/ml for zeolite gel. Homogeneity tests were also carried out for the resin and zeolite gel for triplicate measurement with value of standard deviation and % RSD resin gel at 0.0066 and 0.345% and the standard deviation and% RSD zeolite gel at 0.0083 and 0.774% showing relative good homogen of the materials using for DGT. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S739
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salim Afrozi
"Modifikasi fotokatalis TiO2 dalam memproduksi hidrogen dari gliserol dan air telah diinvestigasi. Prekursor yang digunakan adalah TiO2 degussa P-25. Fotokatalis diberi dopan N, Pt, Cu dan Ni, dengan metode impregnasi untuk Cu, Ni dan photo-assisted deposition untuk Pt. Pengaruh banyaknya konsentrasi gliserol juga diamati dalam pengujian untuk melihat produksi hidrogen.
Hasil analisa XRD menunjukkan, fotokatalis TiO2 termodifikasi berukuran nanometer dengan rentang 16 nm sampai dengan 23 nm, sedangkan analisa DRS menunjukkan TiO2 yang didopan dengan N, Pt, Cu dan Ni dapat merespon aktif pada sinar tampak.
Hasil pengujian menunjukkan fotokatalis TiO2 termodifikasi mampu menghasilkan hidrogen lebih banyak dibanding TiO2 degussa P-25, sebesar 4 kali untuk dopan N, 34 kali untuk dopan Pt(1%) dan N, 10 kali untuk dopan Cu(5%) dan N serta 8 kali untuk dopan Ni(5%) dan N. Sampai rentang 50%v, kenaikan produksi hidrogen sebanding dengan kenaikan konsentrasi gliserol.

Modification of TiO2 photocatalyst to produce hydrogen from glycerol and water had been investigated. The precursor was degussa P-25 TiO2. The photocatalyst was doped by N, Pt, Cu and Ni, using impregnation method for Cu, Ni and photo-assisted deposition method for Pt. The effect of glycerol concentration to hydrogen production was also being studied.
XRD analysis results showed that modified TiO2 photocatalyst had nanometer size with range 16 nm to 23 nm, while the DRS analysis showed that TiO2 was doped by N, Pt, Cu and Ni could actively respond to visible light.
The results showed that modified TiO2 photocatalyst could produce more hydrogen compare to degussa P-25 TiO2, 4 times for N dopant, 34 times for Pt (1%) and N, 10 times for Cu (5%) and N, 8 times for Ni (5%) and N. Up to 50%v, the increase of hydrogen production is proportional to the increase of glycerol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T28022
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>