Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samsul Maarif
"Penukar kalor merupakan salah sam alat yang panting sekali dalam industri terutama pada industri petrokimia. Ada banyak sekali penukar kalor, salah satunya adalah penukar kalor pendingin udara (Air Cooler Heat Exchanger). Perhitungan desain penukar kalor pendingin udara rnelibatkan banyak persamaan. Masing-masing variabel pada persamaan-persaman itu saling keterkaitan satu sama lain, disatu persamaan mungkin salah satu variabel yang diinginkan berbanding lurus tapi di persamaan lain berbanding terbalik. Variabel yang menentukan sekali dalam mendesain penukar kalor pendingin udara adalah koefisien perpindahan panas menyeluruh (U), karena koefisien perpindahan panas menyeluruh merupakan salah satu variabel yang meneniukan besar atau tidaknya laju perpindahan panas pada suatu penukar kalor. Pemrograman ini memberikan perkiraan variabel-variabel apa saja yang sangal berpengaruh terhadap variabel koefisien perpindahan panas menyeluruh. Dengan mengetahui variabel-variabel tersebut maka dapat mempersingkat waktu dalam perhitungan desain penukar kalor pendingin udara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ma`ruf
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S35948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Fernando
"Penukar kalor (Heat Exchanger) adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan temperatur yang akan digunakan pada proses selanjutnya. Hear Exchanger dalam bentuk yang sederhana, yaitu double pipe, sebuah pipa didalam pipa Iain. Bila Shell and Tube yaitu beberapa pipa di dalam sebuah pipa. Terdapat 2 fluida yang mengalir dengan kondisi tidak tercampur. Fluida panas mengalir didalam tube sedangkan fluida dingin didalam shell. Hal ini karena sebagai faktor keamanan dalam pengoperasian, dan dapat dilakukan pembersihan Tingkat pembersihan terganlung dari pengoperasiannya. Hal ini akan mempengaruhi dalam pemilihan lay-our tube yang akan digunakan. Triangular lay-out digunakan apabila tingkat pembersihannya relatif kecil, sedangkan Square lay-our sebaliknya. Perancangan Hear Exchanger Shell and Tube dengan metode Kern tidak jauh berbeda dengan metode lain. Perbedaarmya terletak pada langkah-langkah perhitungan Serta rumus-rumus yang di gunakan. Metode perhitugau Kern terlihat lebih jelas dan lebih mudah untuk dipahami, karena urutan perhitungan serta rumus-rumus yang digunakan ditampilkan dengan jelas. Tahapan penyelesaian perancangan masih menggunakan Cara coba-coba (trial and error). Cara coba-coba dapat juga dikatakan perancangan dengan metode manual (non-programming). Dengan melakukan perancangan menggunakan cara coba- coba, maka diharapkan cara ini dapat dlpahami dengan jelas, karena urutan perhitungan akan ditampilkan secara rinci. Langkah ini sangat baik dan berguna bagi kalangan pemula atau mahasiswa, karena dengan menggunakan metode ini maka diharapkan kita dapat mengerti urutan perhitungan dan rumus-rumus yang digunakan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S38710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
02 Koe d-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Luky Christian
"Seiring dengan Instruksi Presiden baru-baru ini mengenai penghematan energi, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mendukung program ini. Dalam penghematan energi di sektor rumah tangga dapat dilakukan dengan berbagai cara dari hal terkecil mematikan lampu yang tidak diperlukan sampai pada pemanfaatan limbah kalor dari pendingin ruangan untuk keperluan air panas, yang dikenal dengan nama Air Conditioning Water Heater (ACWH). ACWH menggunakan prinsip heat recovery dengan memindahkan kalor dari refrigeran untuk menghasilkan air panas dengan bantuan alat penukar kalor. Sistem ini sangat cocok diaplikasikan pada apartemen tempat tinggal. Sistem ACWH yang sudah ada saat ini masih perlu pengembangan lagi karena masih belum optimal. Efisiensi yang rendah, temperatur air panas yang dihasilkan masih cukup rendah, waktu pemanasan yang cukup lama, temperatur evaporator yang belum maksimal adalah beberapa kekurangan yang ada pada sistem ACWH saat ini.
Tujuan pengujian ini adalah memaksimalkan kinerja sistem ACWH menggunakan penukar kalor tipe plat yang memiliki efektivitas paling tinggi dibandingkan penukar kalor jenis lainnya. Pengujian meliputi variasi debit aliran air dan variasi beban pendinginan.
Dari hasil pengujian didapatkan temperatur air panas maksimum sebesar 44°C dengan debit aliran air 50L/jam dan beban pendinginan 2600W secara open loop. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi krisis energi yang terjadi akhir-akhir ini. Selain itu sistem ACWH juga ramah lingkungan dan dapat mengurangi pemanasan global karena tidak mengkonsumsi energi dan memanfaatkan panas buang sebagai sumber energinya.

As the government's instruction about energy savings, some efforts need to be done to succeed this program. In household areas, energy savings can be done by so many ways, from turning off unuseful lamps until utilizing waste heat from refrigeration system to produce hot water which is known as Air Conditioning Water Heater (ACWH). ACWH is a heat recovery system that utilizes waste heat from refrigerant to produce hot water simultaneously through of a heat exchanger which is very suitable to be implemented at residence apartments. The existing ACWH system needs to be developed to reach an optimum result. Some problems of ACWH systems nowadays are low efficiency, insufficient hot water temperature, long period of heating, and increasing of evaporator temperature.
The objective of this research is to maximize the performance of ACWH using Plate Heat Exchanger which has highest efficiency among all type of heat exchanger. The water flowate and cooling load are variables to be tested.
The result of ACWH system shows that the system with 2600W of cooling load can produce 50L/hr hot water with 44°C temperature in open loop method. May the result of this research can help mankind solve the energy crisis nowadays. ACWH can also reduce the global warming as it consumes no additional energy and utilizes waste heat as its energy source.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50719
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>