Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82440 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aflus Akmal
"ABSTRAK
Diagnosa kesalahan dalam sistem proses kimia mendapatkan perhatian yang luas dari banyak topik penelitian. Metode jaringan syaraf tiruan merupakan salah satu pilihan dalam metode diagnosis kesalahan, tetapi dalam penerapan strateginya dengan menggunakan supervised network waktu pelatihan dan penambahan pengetahuan merupakan suatu proses yang memerlukan waktu yang lama. Dalam makalah dibahas strategi diagnosa kesalahan pada kolom distilasi dengan Kohonen Self-Organizing Map.
Karena itu strategi diagnosa kesalahan berbasiskan Kohonen Self-Organizing Map diharapkan dapat memberikan solusi terhadap masalah tersebut. Algoritma Kohonen Self-Organizing Map adalah suatu media jaringan syaraf tiruan untuk analisis dan visualisasi data dimensi tinggi. Kohonen Self-Organizing Map memetakan hubungan statistik nonlinier diantara input data yang berdimensi tinggi ke dalam suatu hubungan geometri sederhana biasanya pada kisi dua atau satu dimensi.
Strategi ini memanfaatkan proses pelabelan kluster atau vektor referensi pada peta Kohonen SOM, dan mesimulasikannya seperti pada proses pemodelan dengan Kohonen Self-Organizing Map. Dari hasil didapat bahwa kinerja yang didapatkan dari strategi tersebut sangat bergantung dari keberhasilan pemetaan untuk mendapatkan model dinamika proses kolom distilasi tersebut."
2001
S49154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salihun Z.
"Jaringan syaraf tiruan (Arrgficial Neural Nerwork) merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang mengambil prinsip kerja jaringan syaraf manusia. Perhitungan propagasi balik (Back Propagartion) adalah algoritma belajar yang populer, yang merupakan generalisasi kaidah least square untuk jaringan syaraf berlapis jamak (Mulfflayer Neural Network).
Proses aromatisasi heptana menjadi toluena, dengan nama hydroforming, telah dikembangkan ketika Perang Dunia II (World War II) dengan tujuan untuk mendapatkan bahan baku peledak. Kondisi operasi diatas sangatlah riskan dan penuh resiko.
Pendeteksian yang akurat dan dini diperlukan guna mencegah kesalahan yang timbul, yang dapat mengakibatkan kerugian baik material maupun immaterial. Diagnosa kesalahan proses pada aromatisasi heptana dapat dilakukan dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik (ANN/JNA BP) ini. Berdasarkan data lapangan (kondisi masukan dan kondisi keluaran), jaringan syaraf akan melakukan pembelajaran (learning) secara simultan dan kontinyu, yang pada akhirnya akan terbentuk sebuah pengetahuan. BP inilah metode ajar yang paling sederhana dan cocok sekali untuk diterapkan, karena sanggup mengenali pola (pattern recognition).
Sebagai studi kasus, proses aromatisasi heptana, penerapan ANN/JNA BP yang diteliti oleh Watanabe dan Himmelblau dapat dibuktikan dengan baik pada skripsi ini. Model ANN/JNA BP dapat melakukan pengenalan pola dengan balk dimana toleransi error lebih kecil dari 0.001, dengan jumlah iterasi pelatihan lebih dari 5000 iterasi, dan waktu pelathan lebih dari 40 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusneldi
"Penggunaan kolom distilasi pada proses pemurnian minyak mentah ( crude oil ) memerlukan sistim kontrol. Produk yang dihasilkan berupa produk langsung yang bisa digunakan dan produk bawah ( bottom product) yang merupakan feed untuk high vacum unit. Untuk produk bawah ini perlu diadakan sistim pengontrolan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.
Dalam tugas akhir ini dilakukan pengambilan data lapangan di Pertamina Unit Pengolahan II Dumai & Sungai Palming. Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan identifikasi sistim dengan menggunakan metode C.L. Smith. Model yang diperoleh digunakan untuk simulasi dengan perangkat lunak "Cete APAVE NORMANDE". Dengan menganalisa hasil simulasi maka didapatkan rekaman yang lebih baik pada kontrol cascade dibandingkan kontrol PID.
Melihat hasil simulasi pada sistim kontrol MD variabel proses yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan variabel proses pada sistim kontrol cascade. Dalam sistim kontrol cascade bila terjadi gangguan proses maka sistim akan melakukan aksi terhadap variabel manipulasi untuk mengatasi gangguan tersebut, sedangkan pada sistim kontrol PID gangguan ini tidak bisa diatasi. Dengan menganalisa kedua sistim kontrol ini, maka didapatkan efisiensi pemakaian kontrol cascade sebesar 5,45 %. Salah satu pemanfaatan teknik kontrol cascade ini, diusulkan pada proses pemanas produk bawah agar diperoleh efisiensi pada pemakaian fuel oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
03 Wah a-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarita, Edison
"Dalam Tesis ini dibahas pemodelan suatu kolom distilasi biner, pemilihan dan Peran-cangan jenis pengendali dan uji coba simulasi proses dari sebuah kolom destilasi biner.
Model matematika dari setiap elemen proses kolom distilasi biner memberikan persamaan-pcrsamaan diferensial banyak variabel yang belum tentu persamaan linier sehingga dibutuhkan usaha untuk linierisasi persamaan tersebut disekitar titik kerja sistem.
Pemilihan dan perancangan pengendali proses yang sesuai dan tepat sehingga kendali dapat mengeliminasi pengaruh gangguan terhadap variabel keluaran proses terse but.
Uji coba tampilan simulasi sangat dibutuhkan lmtuk mengevaluasi karakteristik yang diperoleh dari uji coba simulasi proses yang digunakan untuk memperbaiki rancangan sebuah kolom destilasi biner."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doenges, Marilynn E.
Jakarta : EGC, 1998
610.73 DOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Distilasi merupakan proses pemisahan yang paling luas digunakan dalam industri kimia dan perminyakan . Proses ini digunakan untuk memisahkan komponen biner maupun multikomponen bcrdasarkan perbedaan titik didihnya. Biasanya pemisahan tersebut dilakukan secara konvensional dengan menggunakan kolom distilasi yang hanya dilengkapi dengan satu kondenser dan satu reboiler. Proses seperti ini membutuhkan energi yang tinggi.
Skripsi ini membahas penggunaan inrerheater pada kolom distilasi konvensional yang diletakkan pada talam intermediate-nya. Penambahan inter-heater ini secara teoritis dapat menghemat penggunaan energi yang merupakan salah satu upaya dalam rangka penghematan energi pada kolom distilasi. Sistem yang ditinjau adalah sistim distilasi multikomponen dengan komponen umpannya adalah C2, C3, n-C4, n-C5, dan n-C6, dan kapasitasnya 100 lbmole/hr.
Besarnya penghematan energi dan utilitas dapat diketahui dengan membandingkan beban panas kondenser dan reboiler pada kolom distliasi konvensional dengan kolom distilasi dengan interheater. Penghematan energi ini dapat terlihat dengan adanya penurunan laju alir uap dan cair dalam kolom. Dengan adanya interheater, Iaju alir uap dan cair dalam kolom berkurang sebab sebagian cairan yang menuju bagian bawah kolom ditarik ke interheater untuk diuapkan dan sebagian lagi diuapkan oleh rcboiler, sehingga beban reboiler berkurang karena diperingan oleh interheater.
Dari hasil perhitungan , kolom distilasi dengan interhealer menghemat utilitas air pendingin di kondenser sebesar 1,43 % dan utilitas steam di reboiler sebesar 5,89 % . Dari segi biaya, keuntungan per tahun dari penghematan utilitas adalah US $ 56.563 (sekitar Rp. 141. 407.500,-), sedangkan jangka waktu pengembalian modalnya ( Pay Out Time ) adalah 3,07 tahun."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Heru Susanto
"Kolom dislilasi vakum residu atmosfir jenis fuel-pitch merupakan salah satu alat yang terdapat pada industri pengolahan minyak mentah. Kolom distilasi vakurn jenis ini berfungsi untuk memfraksionasi umpan residu atrnosfir (yang tidak alcan terjadi jika proses fraksionasidilakukan pada kondisi tekanan atmosfir) menjadi distilat vakum dan residu vakum. Produk distilat vakum yang terdiri dari distilat vakurn berat (HVGO, heavy vacuum gas oil) dan distilat vakum ringan (LVGO, light vacum gas oil) digunakan sebagai umpan unit FCC (fluid catalytic cracking) sedangkan residu vakum dapat digunakan sebagai bahan baku aspal. Dalam perancangan kolom distilasi vakum residu atmosfir jenis fuel-pitch perlu diperhatikan pengaruh titik potong TBP antara distilat vakum dengan residu vakum dan kondisi tekanan serta temperatur didaerah flash terhadap spesifikasi produk yang Data kasus perancangan diambil dari crude assay minyak Arab, dengan asumsi peralatan utama dalam kolom terdiri dari material isian sebagai alat kontak perpindahan panas antara aliran cair dan uap, distributor cairan untuk mendistribusikan aliran cair diatas material isian agar merata dan talam chimney sebagai distributor aliran uap yang naik serta pengumpul cairan sebelum keluar kolom. Nilai jatuh tekanan dari masing-masing peralatan tersebut diasumsikan bertekanan 1 mma. Perhitungan perancangan proses dan rnekanis awal, yang diadaptasi dari pengalaman Watkins dan UOP (Universal Oil Product), memberikan hasil sebagai berikut : 1. Produk distilat vakum yarl dihasilkan sebesar 62,2396 dari keseluruhan umpan residu atmosfir pada titik potong TBP 1050°F dan temperatur daerah flash sebesar 730°F. 2. Kondisi operasi distilasi vakum residu atmosfir adalah kering. 3. Diameter dalam kolom utama adalah 29 ft. 4. Jenis material isian yang digunakan adalah jenis Glitsh grid pada daerah slop wax dan GRC (grid ring combination) pada daerah LVGO serta HVGO dengan tinggi masing-masing adalah 3 ft, 5 ft dan 3 ft."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>