Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164229 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Nugroho
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Agustina T. P.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mineral zeolit alam telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, mulai dari peternakan, sanitasi sampai industri pengolahan dan reaksi kimia. Salah satu sifatnya yang paling banyak dimanfaatkan dalam bidang industri adalah strukturya yang unik dan kemampuannya untuk mengadsorpsi. Sehingga telah banyak pula penelitian yang bertujuan untuk memodifikasi demi rneningkatkan kapasitas adsorpsi dan kemampuannya sebagai penyeleksi bentuk. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian adsorpsi berdasarkan konsep zona perpindahan massa terhadap tiga jenis zeolit alam dengan kode sampel ZAA, ZAB dan ZAC. Pengujian juga dilakukan terhadap hasil modifikasinya untuk menentukan adsorben H20 yang terbaik dari zeolit alam dan menemukan rnetode pengaktifan yang sesuai untuknya. Metode pengaktifan yang dilakukan terhadap ketiga zeolit alam dalam penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi ukuran saluran-saluran dan rongga pori yang ada dalam struktur rangkanya. Adapun metode pengaktifan yang terbaik yang dilakukan dalam penelitian ini diberi kode modifikasi B' dan modifikasi B". Modifikasi B' terdiri dari langkah-langkah pencucian dengan air suling dealuminasi dengan larutan HF 3% selama 20 menit, pertukaran ion dengan larutan garam selama 50 jam dan kalsinasi pada 420'C selama 5 jam. Larutan garam yang
digunakan dalam langkah pertukaran ion adalah NaNO3 IN dan CaCI, IN, masing­masing sebagai sumber kation…
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedy Susatyo Herlambang
"Effisiensi yang rendah pada kompor minyak tanah disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna karena kurangnya oksigen yang dapat terdifusi ke titik nyala api. Peningkatan effisiensi harus dilakukan mengingat konsumsi minyak tanah meningkat 3 % per tahun Upaya peningkatan effisiensi pembakaran minyak tanah harus mengarah pada penerapan yang dimaksudkan dapat diaplikasikan pada teknologi kerakyatan dengan menciptakan alat pengkaya oksigen yang bekerja pada tekanan dan suhu atmosfir dan dipasang pada kompor minyak tanah tradisional.
Alat pengkaya oksigen berupa selinder berlubang banyak pada sisinya, sehingga udara pembakaran kompor mengalir melewati lubang tersebut. Penggunaan bahan yang dapat mengadsorpsi N2 secara selektif dapat meningkatkan konsentrasi oksigen pada udara pembakaran.
Ca0-Zeolit alam Lampung merupakan adsorben selektif nitrogen yang bahannya banyak terdapat di alam Indonesia dan berharga murah. Ca0-Zeolit alam Lampung dapat meningkatkan prosentase oksigen diudara sampai 0,45% melalui proses batch pada reaktor dengan kondisi atmosferik. Pengujian dalam aliran udara kontinyu dilakukan pada penelitian.
Pada penelitian ini peningkatan prosentase oksigen di udara dilakukan dengan mengalirkan udara ke adsorben Ca0-Zeolit alam Lampung berbentuk selinder dengan lubang tunggal. Performa adsorben diuji terhadap dimensi adsorben yaitu panjang dan diameter lubang serta suhu freatment yang nantinya dapat mewakili dimensi dan proses penggunaan alat pengkaya oksigen yang dipasang pada kompor minyak tanah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan aliran kontinyu udara, adsorben CaO-Zeolit yang di treatment dengan helium pada suhu 200°C, berdimensi L = 1,8 cm & D = 0,3 cm dan L = 1,2 cm & D = 0,1 cm dapat mengadsorpsi N2 secara selektif dan meningkatkan prosentase oksigen di udara sampai 0,2 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Sumanti
"Sulfur merupakan salah satu komponen utama penyebab polusi udara. Senyawa sulfur yang terdapat dalam solar diubah menjadi gas buang SOx yang berdampak negatif bagi kesehatan maupun lingkungan. Teknik desulfurisasi sangat penting untuk pengurangan kadar sulfur dalam solar. Pada percobaan ini dilakukan pengurangan sulfur dengan teknik desulfurisasi adsorbsi menggunakan zeolit alam Lampung. Zeolit merupakan mineral alumina silikat yang mempunyai struktur berongga, yang mempunyai kemampuan sebagai dehidrator, adsorben, penukar ion dan penyaring molekul.
Zeolit alam Lampung dipreparasi dengan aktifasi secara kimia, pertukaran ion dan kalsinasi. Karakterisasi zeolit dilakukan dengan XRD, Luas permukaan dengan metode BET dan total sulfur dalam solar dengan metode lampu ASTM D1266-mod.
Dari hasil XRD ZAL mengandung klinoptilolit 68,9% dan mordenit 24,7%, sedangkan ZALP+H+IE mengandung klinoptilolit 60,19%, mordenit 12,28% dan NiO 19,72%. Analisa BET menunjukkan bahwa zeolit alam Lampung yang tidak mengalami aktivasi mempunyai luas permukaan yang lebih besar, yaitu ZAL 48,64 m2/g dan ZALP+H+IE 46,08 m2/g. Kadar sulfur dalam MS sebesar 810 ppm, MS+Ad+ZALP+H+IE-0,5 sebesar 786 ppm, MS+Ad+ZALP+H+IE-1 sebesar 782 ppm dan MS+Ad+ZALP+H+IE-1,5 sebesar 750 ppm. Dapat dikatakan bahwa zeolit alam Lampung dapat menurunkan kadar sulfur dalam solar dengan kenaikan massa zeolit yang ditambahkan ke dalam solar pada waktu adsorpsi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA1684
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Yoediartiny
"Indonesia kaya akan potensi sumber daya alam zeolite. Sedikitnya telah ditemukan 18 lokasi kandungan zeolite galian industry, sementara diperkirakan masih terdapat 19 lokasi lainnya di wilayah Indonesia yang juga mengandung zeolite (LIPI, 1994). Zeolite alam Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan komersial. Padahal harganya jauh lebih murah daripada zeolite sintetis, dan sifat-sifat dasarnya dengan seolit sintetis komersial, misalnya kemapuan zeolite alam dalam menyeleksi gas polar seperti H2O, CO2, dan H2S. tetapi, kemampuan dan kapasitas zeolite alam dalam mengadsporsi gas polar tersebut perlu ditingkatkan. Untuk meningkatkan kapasitas adsorpsinya, diperluas tempat terjadinya adsorpsi pada zeolite alam, salah satunya dengan memodifikasi zeolite alam secara kimiawi.
Tujuan dari penelitian ini adalah memodifikasi zeolite alam Malamng (ZAM) dan Lampung (ZAL) secara kimiawi dengan pertukaran kation. Pertukaran kation berlangsung dengan merefluks campuran serbuk zeolite dengan larutan NaCl dan CaCl2, masing-masing berkonsentrasi 3 M, pada temperature konstan 100℃, selama 4 jam. Proses refluks diulang-ulang hingga diperleh sampel zeolite alam termodifikasi 1, 2, 3, 4, dan 5 x 4 jam. ZAL mewakili jenis klinoptilolit sedangakan ZAM jenis mordenit.
Selanjutnya sampel ZAL dan ZAM termodifikasi dikarakterisasi komposisi kimia dan luas permukaannya. Karakterisasi komposisi kimia bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia zeolite alam tersebut setelah mengalami pertukaran kation dengan Na+ dan Ca2+. Karakterisasi luas permukaan untuk mengetahui pengaruh frekuensi (total waktu) refluks dan perubahan kandungan kation pemakar (Na+ dan Ca+) terhadap luas permukaan total (BET area) ZAL dan ZAM. Karakterisasi yang sama juga dilakukan terhadap ZAL dan ZAM mentah (raw material) serta zeolite sintesis (ZS/Mol. Sleve milik PT. Arum Co. NCL), sebagai perbandingan.
Hasil karakterisasi luas permukaan menunjukkan bahwa, ZAL dan ZAM mentah sudah memiliki luas permukaan total (BET area) yang lebih besar dari ZS. Namun dengan modifikasi yang dilakukan dapat meningkatkan luas permukaan totalnya. ZAL dengan luas permukaan total tertinggi diperoleh setelah refluks dengan CaCl2 3M selama 1x4 jam, yaitu sebesar 50.369 m2/g, dan ZAM setelah refluks dengan NaCl 3 M 30.162 m2/g. sementara hasil karakterisasi komposisi kimia menunjukkan, kandungan Ca untuk ZAL dengan BET area tertinggi adalah 4% (5 berat CaO), dan kandungan Na untuk ZAM dengan BET area tertinggi adalah 4% (% berat Na2O). sedangkan ZS komposisi kimianya didominasi oleh Na (9.5% berat Na2O).
Berdasarkan hasil karakterisasi tersebut, disimpulkan bahwa ZAL dan ZAM termodifikasi memiliki peluang yang besar untuk menggantikan penggunakan ZS, yang sehari-hari digunakan sebagai adsorban H2O pada proses separasi gas alam. Untuk mengetahui kemampuan ZAL dan ZAM termodifikasi dalam adsorpsi skala laboratorium. Juga disarankan suatu uji karakterisasi yang dapat mengetahui interaksi antara kation-kation penukar (Na+ dan Ca2+) dengan molekul-molekul adsorbat (H2O)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Banyak proses yang telah diterapkan pada dunia industri dalam mengubah ukuran partikel, dari partikel kecil menjadi partikel besar, antara Iain dalam bentuk pellet, ekstruksi atau granular. Bentuk pellel memlliki kelebihan dari bentuk ekstruksi maupun granular yaitu Iebih kuat dan rapat, namun dari segi proses adsorbsi, proses pellet (binder, tekanan dan kaisinasi) justru mengurangi luas permukaan dan volume mikropori, yang menyebabkan pembatasan difusi sehingga kapasitas adsorbsi berl-
Dalam penelitian ini sebagai adsorben digunakan zeolit alam, mengingat potensi zeolit alam Indonesia yang besar dan ldelum dimanfaatkan secara maksimal.
Zeolit yang digunakan adalah zeolit Lampung (ienis Clinoptiiolite) dan zeolit Malang (ienis Mordenile). Untuk memperbaiki kemampuan adsorbsinya, zeolit alam Indonesia ini lebih dahulu dimodilikasi clengan pertukaran kation. Zeolit Lampung direfluks pada suhu 100 “C dalam larutan CaCI2 SM selama 1x4 jam (selanjutnya disebul ZLT) dan zeolit Malang dlrefluks pada suhu 100 °C dalam larutan NaCl 3M selama 3x4 jam (selanjutnya disebul ZMT). Setelah dimodilikasi, ZLT dan ZMT dipelletkan, menggunakan air sebagai binder dan kalsinasi pada suhu 140 °C.
Penyisipan kation Ca” pada bukaan pori saluran cincin-8 dan cincin-10 dalam stmktur rangka Clinoptiioiite (ZLT), akan memperlukarkan dua kation lain yang bervalensi salu, sehingga saluran-saluran dalam struktur rangkanya lebih terbuka.
Namun posisi kation Ca” pada bukaan pori cincin-8 dan cincin-10 tersebut menyebabkan mengecilnya ukuran bukaan pori, sehingga tidak memungkinkan masuknya molekul H20 ke dalam mikropori. Hal ilu kemungkinan menyebabkan terjadinya penurunan luas perrnukaan eksternal ZLT. Karena zeolit Lampung juga mengandung mineral Mordenite sebesar 31%vvt.['°' penyisipan kation Ca” juga menyebabkan berkurangnya kation-kation bervalensi satu, sehingga bukaan pori cincin-12 Iebih terbuka. Dengan ukuran tersebut, binder dengan mudah daot masuk ke dalam pori. Kemungkinan hal ini yang menyebabkan terjadinya penurunan luas mikropon ZLT.
Penyisipan kation Na* pada bukaan pori cincin-8 dan cincin-12 dalam struktur rangka mineral Mordenite (ZMT), selain meningkalkan luas perrnukaan totalnya juga menyebabkan terlulupnya sebagian bukaan porinya. Namun bukaan pori saluran cincin-12, masih cukup besar (sekitar 4.0 A°), sehingga memungkinkan sebagian besar binder yang ditambahkan hanya masuk ke dalam pori zeolit, sehingga luas mikropori menurun.
Karena ZLT memiliki luas permukaan eksternal yang lebih besar dan dugaan lebih banyak binder berada di permukaan ZLT danpada di permukaan ZMT, maka partikel-partikel ZLT lebih menggumpal saat dioetak. Keberhasilan pencetakan ini menyebabkan porositasnya mendrun (diameter pori mengecil). Sebaliknya untuk ZMT, partikel-partikelnya menjadi kurang menggumpal saat dicetak sehingga tekanan yang diaplikasikan menjadi kurang efektif, diameter porinya cenderung tetap.
Pellet ZLT memiliki kekuatan crushing yang lebih besar (posisi horizontal =
67.29 kg, posisi vertikal = 11.66 kg) daripada pellet ZMT {posisi horizontal = 54.58 kg, posisi vertikal = 3.45 kg), karena untuk komposisl binder yang sama, partikel-partikel ZLT yang berhasll direkatkan lebih banyak daripada partikel-partikel ZMT.
Pellet ZLT memiliki kapasitas adsorbsi yang lebih rendah (4.21E-05 g H20/g sampel) daripada pellet ZMT (1_05E-O4 g H20/g sampel). Hal ini karena pellet ZMT:
a. memiliki luas permukaan total yang lebih besar, sehingga rnemungkinkan banyaknya tempat-tempat terjadinya adsorbsi_‘2'°'°°‘2' b. memiliki kadar Mordenite yang lebih tinggi dari zeolit Lampung, semakin banyak mineral Mordenite dalam suatu zeolit, semakin banyak saluran-saluran dan rongga dengan ukuran bukaan pori (6.5 x 7,0 A°) yang memungkinkan tertangkapnya rnolekul-molekul uap air.
Namun pellet ZLT dengan komposisi binder 25%. memiliki daya tahan yang paling balk dibandingkan bentuk granularnya maupun ZMT dan zeolit sintetis, karena memiliki bentuk yang lebih besar dan rapat sehingga lebih mampu menahan kondisi alctivasi dan regenerasi.'“"°]
Dari hasil ujl adsorbsi pertama dan kedua, zeolit Linde type A tetap memilki kapasitas adsorbsi dan bentuk (tidak Iuruhfberdebu) yang lebih baik daripada ZLT dan ZMT. Padahal zeolit sintetis ini memiliki luas pemiukaan total dan volume mikropori yang lebih rendah daripada ZLT maupun ZMT. Hal ini kemungkinan karena zeolit sintetis itu : a. memiliki aktivitas yang lebih balk terhadap komponen-
kopmponen yang diadsorbnya b. memiliki bukaan pori yang cocok untuk dilalui molekul H20 c. tidak mengandung mineral-mineral jenis lain yang bersifat mengurangi kemampuan adsorbsinya. ZMT meniiliki bukaan pori yang mirip dengan zeolit Linde type A, tetapi mengandung mineral-mineral lain seperti Clirgoptilofite. Epistilbite dan Stilbitefml Demikian pula zeolit Lampung mengandung Heulandlte dan Stilbite_l‘°1 Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut, guna memperbaiki modilikasi zeolit, pemilihan binder, tekanan dan kalsinasi serla bentuk dan ukuran pellet."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrita Mulya Rosa
"Berkembangnya Industri Tekstil mengakibatkan peningkatan pencemaran zat warna organik di lingkungan perairan. Zeolit yang dimodifikasi dengan surfaktan Hexadecyltrimethyl Ammonium Bromide (HDTMA - Br) atau dikenal dengan Surfactant Modified Zeolite, dapat mengadsolubilisasi monomer non polar yang kemudian dipolimerisasi membentuk admisel - Polimer (admisel ? P). Admisel - P dapat digunakan sebagai adsorben zat warna tekstil, pigment red. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum adsolubilisasi monomer Metil metakrilat (MMA) dan pembentukan polimernya (PMMA) serta aplikasinya sebagai adsorben zat warna pigment red. Adsolubilisasi MMA mencapai kondisi optimum pada konsentrasi 146,4567 mmol/L dengan kapasitas adsolubilisasi sebesar 748,0358 mmol/Kg. Pembentukan PMMA optimum pada pemakaian inisiator 0,1 M, suhu 60?C, dan waktu 1 jam. Data sudut kontak menunjukkan bahwa zeolit yang telah terlapisi PMMA (admisel ? PMMA) menjadi lebih hidrofobik dibandingkan dengan zeolit dan admisel dengan sudut kontak sebesar 72. Kapasitas adsorpsi pigment red pada zeolit sebesar 17.1292 mg/g, Admisel sebesar 62,79 mg/g, dan Admisel ? PMMA sebesar 88,5808 mg/g. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Noviana
"ABSTRAK Zeolit merupakan mineral alumina silikat yang mempunyai struktur berongga. Beberapa penggunaan zeolit adalah sebagai adsorben, penukar ion, katalis, penyangga katalis, dan penyaring molekul. Pemanfaatan zeolit alam sebagai penyangga katalis Ni dilakukan dengan cara aktivasi zeolit terlebih dahulu, yaitu aktivasi asam tanpa pemanasan (zeolit TP) dan aktivasi asam disertai pemanasan (zeolit P). Metode yang digunakan pada pembuatan katalis Ni adalah metode impregnasi basah. Variasi konsentrasi logam Ni yang diimpregnasikan adalah 0,25; 0,5; 0,75; 1,0; 1,25; 1,5 M. Katalis dikarakterisasi dengan AAS, XRD, FT-IR, BET dan uji keasaman katalis. Karakterisasi dengan AAS menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi logam yang diimpregnasikan, kandungan Ni dalam katalis juga semakin besar. Karakterisasi dengan XRD dan FT-IR menunjukkan Ni telah berikatan dengan penyangga (zeolit). Analisa BET menunjukkan bahwa zeolit TP mempunyai luas permukaan lebih besar daripada zeolit P, tetapi diameter pori zeolit TP lebih kecil daripada zeolit P. Uji keasaman katalis menunjukkan adanya sisi asam Bronsted dan asam Lewis secara kualitatif. Uji katalitik dari katalis Ni/Zeolit pada reaksi hidrogenasi benzena, didapat bahwa semakin besar konsentrasi Ni dalam katalis Ni/Zeolit TP, konversi benzena menjadi sikloheksana semakin sedikit. Sedangkan pada katalis Ni/Zeolit P semakin besar konsentrasi Ni dalam katalis, konversi benzena menjadi sikloheksana semakin banyak. Kata kunci : hidrogenasi benzena, karakterisasi katalis, katalis Ni/Zeolit, Zeolit Xii + 107 hlm.; gbr.; lamp.; tab Bibliografi : 28 (1978-2005)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>