Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Hudaya
"Pergerakan materi melalui media berpori merupakan fenomena yang sangat menarik untuk dipelajari. Dalam bidang teknik kimia fenomena tersebut ditemui pada kolom adsorpsi , reaktor berkatalis, kromatografi, filtrasi, pertukaran ion, dan lain-lain.
Untuk mengetahui profil kecepatan dan tekanan pada media berpori maka dibutuhkan persamaan neraca massa dan neraca momentum. Neraca massa dan neraca momentum pada aliran berpori didapat dengan menerapkan teorema rerataan volume lokal pada neraca massa dan momentum untuk aliran homogen.
Tiga buah persamaan diferensial parsial (PDP) berorde tiga yang didapat dari neraca massa dan neraca momentum harus diselesaikan secara simultan. Oleh karena itu disubstitusikan stream function pada ketiga persamaan tersebut sehingga didapat satu persamaan yang lebih mudah untuk diselesaikan. Konsekuensi dari penggunaan stream function itu akau menghasilkan PDP yang berorde lebih tinggi (orde empat).
Persamaan akhir yang didapat berupa persamaan diferensial parsial berorde empat, kemudian diselesaikan dengan menggunakan solusi numerik yaitu metode finite dyference. Hasil yang didapat dari solusi tersebut adalah distribusi kecepatan, distribusi tegangan gesek dan jatuh tekanan pada kolom adsorpsi.
Hasil solusi numerik yang didapat adalah profil kecepatan dengan adanya pengurangan kecepatan fluida disekitar dinding dengan kecenderungan semakin dekat ke dinding maka pengurangan kecepatan semakin besar. Hasil sebaliknya didapat untuk tegangan gesek, yaitu semakin dekat ke dindlng maka tegangan gesek akan semakin besar.
Jatuh tekanan dipengaruhi oleh permeabilitas media berpori yang digunakan. Semakin kecil permeabilitas maka jatuh tekanan akan semakin besar dan sebaliknya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Tirsadi Librawan
"Penelitian ini merupakan studi tentang kavitasi hidrodinamika menggunakan orifice plate untuk mendegradasi kandungan amonia pada limbah cair sintetik. Larutan amonia disirkulasikan menggunakan pipa biasa lalu dilakukan kuantifikasi senyawa pengoksidasi dengan titrasi Kalium Permanganat (KMnO4) melalui jumlah lubang orifice plate optimum (17 lubang) dengan variasi pH awal (4,7, dan 10). Degradasi amonia dilanjutkan dengan variasi pH operasi awal (4,7, dan 10), variasi konsentrasi reagen Hidrogen Peroksida (100 mg/L, 200 mg/L, dan 300 mg/L), dan variasi konsentrasi awal limbah amonia (10 ppm, 25 ppm, 50 ppm). Tujuan penggunaan reagen Hidrogen Peroksida (H2O2) pada penelitian kali ini adalah untuk meningkatkan produksi radikal hidroksil yang akan bereaksi dengan senyawa polutan dan berfungsi untuk meningkatkan persentase degradasi kandungan amonia pada limbah cair sintetik.
Hasil percobaan menunjukkan kondisi operasi yang optimum untuk menyisihkan limbah adalah pada pH operasi asam lemah dengan tambahan konsentrasi Hidrogen Peroksida 200 mg/L dengan tingkat degradasi optimum mencapai 37,96% dan semakin efektif tingkat degradasinya apabila kandungan awal amonianya semakin berkurang.

This research is a study of hydrodynamic caviation method using Hydrogen Peroxide reagent to increase the effectiveness of ammonia degradation in synthetic wastewater. Ammonia solution was circulated using pipe and then tested the productivity of oxidizing compounds using permanganate titration by varying the initial operating pH (4, 7, and 10). Furthermore, degradation of ammonia followed by variation of initial operating pH (4, 7, and 10), variation of initial Hydrogen Peroxide concentration (100 mg/L, 200 mg/L, and 300 mg/L), and variation of ammonia initial concentration (10 mg/L, 25 mg/L, and 50 mg/L).
The results showed that the circulation using pipe can degrade ammonia by 14,02%, while using orifice plate produces most oxidizing compound in weak acid condition. From this research, ammonia is best degraded at pH of 6 (weak acid) with Hydrogen Peroxide concentration of 200 mg/L and ammonia initial concentration of 10 mg/L with 37,96% percentage of degradation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Kusmayadi
"Pada penelitian ini diparkenalkan suatu faktor yang disebut dengan Kolom Aerasi Sistem Injeksi Berganda, yang selanjutnya cukup disebut dengan kolom aerasi berganda saja. Kolom ini merupakan kolom gelembung (bubble column) yang berfungsi sebagai alat kontak antar fasa gas-cair sehingga terjadi proses perpindahan massa gas ke dalam fasa cair. Kolom gelernbung banyak ditemui dalam industri, seperti pada industri kimia dan petrokimia. Selain ilu, kolom gelembung juga penting peranannya dalam bidang bioteknologi, khususnya dalam bidang fermentasi dan pengolahan air limbah industri.
Kolom aerasi berganda pada penelitian ini dibuat untuk mengurangi limbah cair fenol dengan menggunakan sistem oksidasi. Sistem oksidasi yang digunakan adalah dengan proses biologi dan proses langsung. Proses biologi adalah dengan menggunakan mikroorganisma yang dilarutkan dalam kolom aerasi.
Mikrorganisma ini dapat mengoksidasi fenol sehingga dapat terurai menjadi senyawa lain yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Sedangkan proses langsung yaitu dengan mcnggunakan gas ozon (O3) dan oksigen (O2) sebagai oksidatornya.
Proses dengan menggunakan mikroorganisme atau disebut proses lumpur aktif yang telah banyak digunakan, mempunyai kelemahan dalam pengadukan yang kurang sempurna dan menyebabkan aerasi kurang merata sehingga banyak mikroorganisme mati. Kelemahan lainnya adalah tinggi/kedalaman tangki aerasi terbatas (tidak boleh Iebih dari 1 meter) dan konstruksi bioreaktor yang kurang menjamin aerasi di semua Iitik sehlngga timbul banyak dead zone. Untuk mengatasi kendala-kendala dalam sistem acrobik di atas maka dalam penelitian ini diperkenalkan suatu unit aerasi (bioreaktor) berupa kolom aerasi berganda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Anggreani
"Hidrodinamika merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalga. Dua parameter hidrodinamika yaitu kecepatan superfisial (UG) dan Retention Time Distribution (RTD) setelah direview dari hasil penelitian sebelumnya, tidak dapat digunakan sebagai basis scale up. Dua parameter lainnya yaitu gas holdup (ε) dan koefisien perpindahan massa (kLa) diujicobakan. Pada kondisi operasi iso-ε dan iso-kLa terhadap acuan, pengujian produksi biomassa Chlorella vulgaris Buitenzorg dilakukan pada volume 18 L (acuan) dan 40 L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan pada kondisi iso-ε relatif paling sama dengan acuan. Parameter gas holdup (ε) merupakan parameter hidrodinamika yang bisa menjadi basis scale up
Hydrodynamic is one factor that influences microalgae grwoth. Two hydrodynamic parameter, superficial velocity (UG) and Retention Time Distribution (RTD), after reviewed from the last research, they can?t used as scale up basis. Another parameter, gas holdup (ε) and mass transfer coefficient (kLa), trial tested then. In operation condition which iso-ε and iso-kLa respect to reference, a test of Chlorella vulgaris Buitenzorg biomass production has been done in two reactor volume, 18 L (reference) and 40 L. The result shows that the microalgae growth in iso-ε condition is more similar relatively with the reference. It?s mean that gas holdup (ε) parameter can be used as scale up basis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrasno Kartohardjono
"Kontaktor membran serat berlubang telah secara luas digunakan sebagai peralatan kontak karena memberikan rasio luas permukaan kontak dan volume peralatan yang besar. Pada kontaktor membran gas-cair hanya diperlukan sedikit perbedaan tekanan untuk menjaga agar interfasa gas-cair tetap berada pada pori-pori membran. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas kontaktor membran serat berongga dalam proses absorpsi CO2 menggunakan pelarut air dan larutan encer NaOH melalui studi perpindahan massa dan hidrodinamika air. Serat membran yang digunakan pada penelitian ini berdiameter 2 mm dengan ukuran pori 0,1μ m. Ada 3 buah kontaktor yang digunakan dengan diameter selongsongnya 1,6 cm dan panjang 40 cm dengan jumlah serat 12, 15 dan 18 buah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Fluks gas CO2 dan koefisien perpindahan massa, pada jumlah serat yang sama, bertambah besar dengan meningkatnya kecepatan aliran pelarut yang melewati kontaktor. Sementara itu, pada kecepatan aliran pelarut yang sama, fluks dan koefisien perpindahan massanya berkurang dengan bertambahnya jumlah serat membran di dalam kontaktor. Kapasitas penyerapan larutan 0,01 M NaOH, berdasarkan hasil eksperimen, 1,4 juta kali lebih besar daripada kapasitas penyerapan CO2 oleh air. Rasio faktor friksi kontaktor membran yang digunakan dengan faktor friksi pada pipa halus (literatur) berdasrkan hasil eksperimen berkisar antara 2 hingga 5 kali lebih besar.

Hollow fiber membrane contactor has been widely used as a contactor device to give high ratio between contact area and volume of equipment. In the membrane contactor only need small pressure difference to keep gas-liquid interphase remain in the membrane pores. This studi aims to evaluate theeffectivity of hollow fiber membrane contactor in the CO2absorption process using water and dilutesolution of NaOH as solvents.The fibers used in this suty are 2 mm in diameter and 0,1μ m in the pore size. There were three contactors used in the experiments with 1.6 in shell diameter and 40 cm in length, and the number of fibers in the contactors are 12, 15 and 18, respectively.The results show that CO2 fluxes and mass transfer coefficients increase with increasing liquid flowrate in the contoctors of the same fiber number. Meanwhile, fluxes and mass transfer coefficients decrease with increasing number of fibers in the contactors at the same liquid flowrates. CO2 absorption capacity of 0.01 M NaOH is 1.4 million times higher than CO2 absorption capacity of water. Ratio of friction factor of the contactors used in the experiments and friction factor of smooth pipe is in the range of 2 to 5 times higher."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Setyadarma Yuwanto
"Dalam penelitian ini dilakukan penggabungan dua metode Proses Oksidasi Lanjut yaitu metode ozonasi dan kavitasi hidrodinamika dengan menggunakan pelat berlubang untuk Pengolahan limbah fenol sintetik. Penggabungan dua metode ini bertujuan untuk melihat seberapa signifikan pengaruh penggabungan kedua metode ini dibandingkan dengan kedua metode tersebut diaplikasikan secara terpisah. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan tiga variasi proses yaitu metode ozonasi, kavitasi hidrodinamika, dan gabungan keduanya. Selain itu, dilakukan pula variasi terhadap laju alir sirkulasi, dosis ozon, dan pH untuk mendapatkan kondisi yang optimal dalam penyisihan limbah fenol. Pada penelitian ini terbukti bahwa penyisihan fenol dengan metode gabungan teknik ozonasi dan kavitasi hidrodinamika menggunakan pelat berlubang dengan kondisi operasi laju alir sirkulasi terbaik yaitu 6 LPM, dosis ozon dengan dua ozonator, dan pH tinggi meghasilkan persentase penyisihan yang lebih baik mencapai 81,4 % dibandingkan dengan metode ozonasi sebesar 69,8 %, dan kavitasi hidrodinamika sebesar 22,1 %.

In this research, carried out the merger of two Advanced Oxidation Process methods, namely ozonation technique and hydrodynamic cavitation by using orifice plate to degrade synthetic phenol. This combination method is carried out to see how significant the effect of the merger of these two methods compared with both methods applied separately. To achieve that purpose, carried out three variations of the process, there are ozonation technique, hydrodynamic cavitation, dan merger of both method. Moreover, also conducted a variation of the flow rate of circulation, ozone dosage, and pH to obtain optimal operating conditions in the phenol waste treatment. Proven in this research that phenol degradation using the combination method of ozonation technique and hydrodynamic cavitation using orifice plate with operating conditions of 6 LPM circulation flow rate, two source of ozone, and basic environment produces better result reaching to 81,4 % phenol degraded compared to ozonation technique 69,8 %, and hydrodynamic cavitation 22,1 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Hudi Wibowo
"Bangunan cottage terapung dengan lambung silinder mengambil konsep desain dari sebuah tabung silinder yang dalam teori stabilitas memiliki stabilitas di air yang baik. Berangkat dari teori tersebut penelitian ini dilakukan. untuk membuktikan teori tersebut akan dilakukan percobaan lebih lanjut untuk mendapatkan nilai stabilitas bangunan cottage terapung yang memiliki lambung berbentuk silinder. Eksperimen yang akan dilakukan yaitu Inclining test untuk mendapakan nilai stabilitas MG (jarak titik metasentris terhadap titik gravitasi), dan juga simulasi keadaan lingkungan di laut untuk kemudian mengambil data tegangan tali atau beban horizontal dari beban-beban lingkungan yang bekerja pada bangunan silinder terapung dalam rangka menentukan spesifikasi sistem tambat yang akan digunakan pada sistem bangunan terapung dengan lambung silindris.

Cylindrical Floating cottage takes the concept design of a cylindrical tube which is in the theory of stability, it have good stability in the water. So depart from that basic theory this research is conduct. To prove the theory, further experiments will be conducted to examine the stability of a floating cottage which has a cylindrical hull. The experiments to be performed are Inclining test to attain the stability value of MG (metasentris point range against gravity), and also simulated marine environmental conditions to retrieve data of chain tension from the marine environmental load or horizontal load acting on the floating cottage in order to determine mooring system specifications to be used in floating cottage system with a cylindrical hull."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42748
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Madhania
"Salah satu upaya meningkatkan produksi bioetanol adalah melalui efisiensi fermentasi. Penelitian terkait upaya peningkatan efisiensi fermentasi yang meninjau tentang proses pencampuran bahan baku belum ditemukan dan hal ini sangat terkait dengan kondisi hidrodinamika dalam fermentor sebagai unit pemroses. Kondisi hidrodinamika suatu system dipengaruhi oleh desain dan kondisi operasi unit pemroses serta fluida kerja. Dengan desain dan kondisi operasi fermentor yang optimal maka proses pencampuran menjadi efisien distribusi bahan baku merata dan kondisi ini berpengaruh terhadap kinerja mikroorganisme yang terlibat sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi bioetanol. Untuk mendapatkan desain dan kondisi operasi fermentor yang optimal diperlukan detail informasi tentang aliran di dalamnya kondisi hidrodinamika . Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah mendapatkan detail informasi dan fenomena hidrodinamika proses pencampuran molase-air dalam fermentor skala industri dengan diameter 7 m dan tinggi 15 m. Pada kasus dengan sistem geometri skala industri, maka metode komputasi lebih efisien. Namun pada pelaksanaannya, untuk menerapkan model dan strategi solusi yang sesuai fenomena nyata, diperlukan kajian terkait karakteristik medan aliran dalam sistem, karakteristik dan perilaku pencampuran fluida kerja serta pengaruh parameter pengadukan terhadap fenomena pencampuran. Untuk melakukan kajian terhadap faktor-faktor tersebut perlu dilakukan scale down dari geometri skala industri menjadi geometri skala kecil diameter 0,28 m dan tinggi 0,52 m . Metode komputasi dinamika fluida pada penelitian ini mengaplikasikan kode komersial Ansys fluent 17.1. Metode eksperimen untuk karakterisasi reologi fluida kerja adalah menggunakan Rheometer Brookfield dan untuk pelacakan partikel serta perilaku pencampuran bahan baku adalah metode visualisasi. Detail informasi dan fenomena hidrodinamika proses pencampuran dalam fermentor bioetanol skala industri telah didapatkan dan didiskusikan. Model Large eddy simulation LES lebih sesuai untuk menggambarkan turbulensi dalam sistem. Model Sliding-mesh SM dan Eulerian menghasilkan prediksi yang lebih mendekati hasil eksperimen. Waktu pencampuran mixing time pada fermentor skala industri adalah 114 detik.

One of the efforts to increase bioethanol production is through the efficiency of fermentation. The related Study as the efforts to improve the efficiency of fermentation by reviewing the mixing process of raw materials have not been found, and this is strongly related to hydrodynamic conditions in the fermentor as a processing unit. The hydrodynamic condition of a system is influenced by the design and operating conditions of the unit process and the working fluid. With an optimum fermentor design and condition, the mixing process becomes efficient uniform distribution of raw material and this condition has an effect on the performance of the microorganism involved so that it can increase bioethanol production. In order to obtain the optimal fermentor design and operating conditions, detailed information on the flow hydrodynamics condition is required. Based on this background, the purpose of this research is to obtain detailed information and hydrodynamic phenomena of molasses-water mixing process in industrial scale fermentor with diameter 7 m and height 15 m. In the case of industrial-scale geometry systems, the computational method is more efficient. However, in the implementation, to apply an appropriate model and solution strategy to represent the real phenomena, it is necessary to study the characteristics of the flow field in the system, the characteristics and the mixing behavior of the working fluid and the effect of the agitation parameters on the mixing phenomenon. To conduct a study of these factors, need to scale down the geometry of the industrial scale into small-scale geometry diameter 0.28 m and height 0.52 m . The commercial code Ansys fluent 17.1 was applied to study of the fluid dynamics computationally. The experimental tools for the rheological characterization of working fluids are to use the Brookfield rheometer and the methods for particle tracking, and the mixing behavior of the raw material is a visualization method. Detailed information and hydrodynamic phenomena of the mixing process in industrial scale bioethanol fermenters have been obtained and discussed. Large eddy simulation model LES is more suitable for describing turbulence in the system. The Sliding-mesh SM and Eulerian models produce predictions that are closer to the experimental results. The mixing time on an industrial scale fermentor is 114 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
D2474
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ara Alif Putra
"Telah dilakukan literature review mengenai pengaruh variasi temperatur kalsinasi terhadap sifat physicochemical katalis ZSM-5 terimpregnasi nikel dan molybdenum. Katalis ZSM-5 memiliki karakteristik-karakteristik yang perlu dimodifikasi dan salah satu karakter tersebut adalah sisi aktif dari ZSM-5. Oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi terhadap ZSM-5. Salah satu caranya dengan proses impregnasi dimana dalam prosesnya setelah dilakukan impregnasi sampel harus dilakukan kalsinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi rasio Si/Al (SAR), pengaruh suhu kalsinasi pada 500°C, 550°C dan 600°C serta proses impregnasi logam aktif nikel dan molibdenum maupun keduanya. Metode yang digunakan ialah impregnasi basah dan dikarakterisasi menggunakan XRD, BET dan SEM. Pada proses impregnasi semakin tinggi temperature kalsinasi akan menurunkan luas permukaan. Pada impregnasi logam nikel contohnya penurunan luas permukaan terjadi paling besar pada suhu 500°C dengan 17%. Sedangkan pada logam molibdenum penurunan luas permukaan paling besar terjadi pada suhu 550°C dimana terjadi penurunan sebesar 51.6%. Selain luas permukaan impregnasi juga berpengaruh terhadap volume total pori. Penurunan volume paling besar pada impregnasi nikel terjadi pada suhu 500 dimana volume turun sebesar 30% sedangkan pada molybdenum turun sebesa 60%.

Literature review has been carried out on the effect of variations calcination temperature on the physicochemical properties of ZSM-5 catalysts impregnated by nickel and molybdenum. ZSM-5 catalyst needs to be modified to improve the active side of ZSM-5. Impregnation is the most widely used to modify ZSM-5. this research aims to determine the effect of variations ratio of Si / Al (SAR), The effect of calcination temperature and The effect of bimetallic impregnation. The method used is wet impregnation and is characterized using XRD, SEM and BET. In the impregnation process the higher the calcination temperature will decrease the surface area. In nickel metal impregnation, for example, the greatest reduction in surface area occurs at 500°C by 17%. In molybdenum impregnation the greatest decrease in surface area occurs at 550 ° C where there is a decrease of 51.6%. Besides impregnation surface area also affects the total pore volume. The greatest volume decrease in nickel impregnation occurs at a temperature of 500 where the volume drops by 30% while in molybdenum it decreases by 60%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>