Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Hadiputra
"Fotokatalis TiO2 memiliki banyak fungsi salah satunya sebagai pendegradasi senyawa organik. Fotokatalis TiO2 memiliki energi celah energi celah sebesar 3,2 eV, nilai tersebut setara dengan sinar UV dengan panjang gelombang 388 nm dan membuat fotokatalis TiO2 hanya dapat aktif bila diberi sinar UV sedangkan aktifitasnya kurang memuaskan bila diberi sinar tampak. Banyak cara telah dikembangkan oleh para peneliti untuk membuat TiO2 dapat digunakan sifat fotokatalitiknya pada daerah sinar tampak yaitu dengan memberikan doping nitrogen pada TiO2 N-TiO2, namun aktifitas fotokatalitik N-TiO2 masih dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan fenomena surface plasmon resonance SPR.
Pada penelitian ini dipreparasi nitrogen doped TiO2 Nanotube kemudian di dekorasi dengan nanopartikel Au dengan metode elektrodeposisi. TiO2 NT dan Au/N-TiO2 NT yang terbentuk dikarakterisasi dengan menggunakan DRS UV-VIS, FTIR, XRD, FESEM, EDS, dan LSV. Hasil uji fotokatalitik pada iluminasi lampu wolfram untuk larutan fenol 20 ppm pada reactor batch dapat didegradasi sebanyak 60 sedangkan untuk larutan BPA 20 ppm dapat didegradasi sebanyak 40.

TiO2 photocatalyst has many functions one as degrading organic compounds. TiO2 photocatalyst has an band gap of 3.2 eV, the value is equivalent to UV light with a wavelength of 388 nm and made TiO2 photocatalyst can only be active when given UV rays while less satisfactory activity when given a visible light. Many ways have been developed by researchers to make TiO2 can be used photocatalytic properties in visible light by giving doping with nitrogen in TiO2 N TiO2, but the activity of photocatalytic N TiO2 can be improved by utilizing the phenomenon of surface plasmon resonance SPR.
In this study were prepared nitrogen doped TiO2 nanotubes then decorated with Au nanoparticles with electrodeposition method. NT TiO2 and Au N TiO2 NT characterized using UV VIS, FTIR, XRD, FESEM, EDS, and LSV. Photocatalytic test results on tungsten lamp illumination to 20 ppm phenol solution in a batch reactor can be degraded by 60 while for the 20 ppm BPA solution can be degraded as much as 40.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Teja Sukmana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutar
"ABSTRAK
Fenol merupakan salah satu di antara senyawa buangan industri yang berbahaya bagi lingkunagan dan manusia. Berbagai cara telah dilakukan untuk menanggulangi masalah pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri. Proses pengolahan air limbah yang ideal adalah dapat menetralkan semua senyawa berbahaya yang berada dalam air limbah tanpa meninggalkan sisa limbah lagi.
Dari hasil penelitian, senyawa fenol dapat didegradasi dengan proses fotokatalitik. Proses fotokatalitik merupakan teknologi yang relatif baru dalam bidang pengolahan air limbah dan pemurnian air limbah dengan memanfaatkan semikonduktor sebagai katalis seperti TiO2. Proses fotokatalisis ini mempunyai keuntungan antara lain hasil reaksi yang dihasilkan bersifat tidak berbahaya dan dapat menggunakan sinar matahad sebagai sumber ultraviolet.
Dalam makalah Skripsi ini akan dibahas mengenai konsep degradasi senyawa fenol secara fotokatalitik dengan katalis TiO2 Serta berbagai parameter-parameter operasi yang berpengaruh terhadap laju degradasi antara lain konsentrasi katalis, konsentrasi fenol, nilai pH, penambahan karbon aktif, pengaliran udara, dan intensitas lampu. Konsentrasi katalis divariasikan dari 2 sampai 10 gram dalam 1 liter larutan. Harga pH dari larutan menjadi parameter yang penting dalam proses degradasi fenol dan didapatkan harga pH yang optimal sekitar 7. Keberadaan karbon aktif akan membantu katalis untuk meningkatkan daya adsorbsinya terhadap molekul organik, dimana jumlah katalis dan karbon aktif yang optimal adalah masing-masing 5 dan 1 gram dalam 1 liter larutan. Keberadaan oksigen yang terdapat dalam udara, sebagai penerima elektron, merupakan salah satu parameter yang dapat menaikkan laju degradasi. Dan dari hasil penelitian proses degradasi tenol dengan pengaliran udara membutuhkan waktu degradasi yang lebih cepat dibandingkan parameter yang lain.

"
Lengkap +
2001
S49170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Yolanda
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedi Surahman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"Dalam penelitian ini limbah logam berat (Cr dan Pt) dan organik (fenol) diolah secara simultan dengan metode fotokatalitik yang relatif masih baru, kemudian dilanjutkan dengan recovery terhadap logam berat Cr dan Pt. Percobaan fotokatalisis dilakukan meggunakan katalis berbasis TiO2 dalam fotoreaktor batch. Recovery logam Cr dan Pt masingmasing dilakukan dengan metode presipitasi dan leaching. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek sinergisme antara reduksi logam berat (Cr6+ atau Pt4+) dan oksidasi senyawa organik (fenol) pada sistem fotokatalitik, yaitu dapat meningkatkan konversi masing-masing. Penambahan dopan ZnO (loading optimal = 0,5% berat) dapat meningkatkan kinerja fotokatalis TiO2 dalam mereduksi Cr(VI), meskipun tidak terlalu signifikan. Loading CdS (pada TiO2) yang optimal adalah sebesar 1% berat, memberikan aktivitas tertinggi dengan konversi reduksi Cr(VI) dan oksidasi fenol masing-masing ≥ 97 % dan 93 %. Reduksi Platinum menggunakan fotokatalis 0,5%ZnO-TiO2 dan 1%CdS-TiO2 terbukti cukup efektif dengan konversi > 99 % selama 2 jam reaksi. Proses recovery Cr(III) mencapai hasil optimal pada pH = 9, dengan efisiensi recovery sebesar 91 %. Suhu leaching optimal pada proses recovery Pt adalah 100 oC, dengan efisiensi recovery sebesar 86 %.

Simultaneous Treatment of Organic (Phenol) and Heavy Metal (Cr6+ or Pt4+) Wastes over TiO2, ZnO-TiO2 and CdS-TiO2 Photocatalysts. Treatment of heavy metal (Cr6+ and Pt4+) and organic (phenol) wastes has been studied using the relatively new method, i.e. simultaneous photocatalytic process over TiO2 photocatalysts in the batch photoreactor. Following the photocatalytic reduction of the heavy metal wastes, recovery of Cr and Pt was carried out by precipitation and leaching method, respectively. The experimental results show that in the simultaneous photocatalytic system, there is a synergism effect between the photocatalytic reduction of heavy metal waste (Cr6+ or Pt4+) and the oxidation of organic waste (phenol), so that increasing the conversion of each other. Dopant of ZnO with the optimum loading (0.5 wt%) could slightly increase the performance of TiO2 photocatalyst in photocatalytic treatment of the wastes. Whereas CdS dopant with the optimum loading of 1 wt% could significantly enhance the performance of TiO2 photocatalyst in simultaneous Cr(VI) reduction and phenol oxidation with the highest conversion of ≥ 97 % and 93 %, respectively. Photocatalytic reduction of Pt(IV) under 0.5%ZnO-TiO2 and 1%CdS-TiO2 photocatalysts effectively occurred with a high conversion (> 99 %) in 2 hours irradiation of UV. The optimum precipitation condition of Cr(III) recovery was achieved at pH = 9, with the efficiency of recovery was 91 %. Optimum temperature of leaching process in Pt recovery was 100 oC, with the efficiency of recovery was 86 %."
Lengkap +
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati Amrinah
"Limbah zat warna yang dihasilkan dari proses pencelupan pada suatu industri tekstil menjadi kontributor utama penyebab pencemaran air, salah satunya adalah zat warna acid orange 7. Untuk menurunkan kadar limbah zat warna dalam suatu badan air pada penelitian ini dilakukan degradasi fotokatalitik zat warna aciAcid Orange 7 dengan AgI/TiO2 ? UV. Sintesa katalis AgI/TiO2 dilakukan dengan impregnasi TiO2 dengan larutan AgNO3 dan KI, katalis yang dihasilkan telah dikarakterisasi dengan XRD, EDX dan SEM. Uji degradasi fotokatalitik dari AgI/TiO2 dan sinar UV terhadap larutan zat warna acid orange 7, didapatkan bahwa penggunaan 34 mg AgI/TiO2 selama 120 menit mampu mendegradasi larutan zat warna Acid Orange7 dengan konsentrasi 300 ppm hingga 99,25 %.

Textile industries is the main contributor of waste coloured water, one of them is from acid orange-7 dyes. The aim of this experiment is reducing waste coloured water by photocatalytic degradation of acid orange 7 dye solution with AgI/TiO2 and UV light. The syntheses of AgI/TiO2 was performed by impregnation of TiO2 with AgNO3 and KI, and the catalyst produced has been characterized with XRD, EDX and SEM instruments. The application of AgI/TiO2 catalyst with UV light for degradation of acid orange-7 dye solution, has concluded that 34 mg of AgI/TiO2 suspension in 300 ppm of acid orange-7solution and exposed with UV light for 120 minutes had produced 99,25 % degradation of acid orange-7."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1106
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Kostina
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Horison Ningsih Tamzil
"Rekayasa katalis komposit TiO2 - Abu Terbang pada pelapisan material bangunan (seperti hebel dan aluminium foil) untuk mengeliminasi polutan CO, CO2, dan NOx telah diinvestigasi. Sumber polutan diperoleh dari gas buang kendaraan bermotor (motor dengan bahan bakar premium). Komposit dikarakterisasi dengan FTIR, SEM-EDX, dan BET. Komposisi komposit optimum telah diperoleh yaitu komposit dengan komposisi 80% TiO2 - 20% abu terbang. Perlakuan awal abu terbang berhasil meningkatkan luas permukaan abu terbang dari 1,47 m2/g menjadi 2,07 m2/g.
Berdasarkan hasil regresi data uji kinerja komposit diketahui waktu yang dibutuhkan untuk mengliminasi polutan NOx di udara luar (0,5 ppm) hingga mencapai baku mutu (0,05 ppm) dengan menggunakan komposit 80% TiO2 - 20% abu terbang sebanyak 3 gram adalah 3 jam 8 menit. Pada polutan CO dan CO2 dari knalpot motor dengan konsentrasi mencapai 9% volume, tidak terlihat adanya eliminasi polutan dalam waktu uji yang cukup singkat (2 jam tanpa lampu UV dan 2 jam dengan lampu UV).

TiO2 - Fly Ash compositon construction material (such as hebel and aluminium foil) for eliminating pollutant CO, CO2, and NOx as air pollutants has been investigated. Pollutant was tame from motor vehicle exhaust gas (motorcycle with premium fuel). Composite was characterized by FTIR, SEM-EDX, and BET. Optimum pollutant elimination is obtained by using 80% TiO2 - 20% Fly Ash composite. Pre-treatment of fly ash enhanced specific surface area from 1,47 m2/g to 2,07 m2/g.
By using regression from composite data performance test, it is known that the time needed to eliminate NOx from outside air (0,5 ppm) until it’s concentration reached air quality standard (0,05 ppm) using 3 gram composite 80% TiO2- 20% Fly Ash was 3 hours 8 minutes. On pollutants CO and CO2 from exhaust motor gas with concentration 9% volume, there are no visible elimination of pollutant in a short time of testing (2 hours without UV light and 2 hours with UV light).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syakir
"Eutrofikasi merupakan masalan Iingkungan nidup yang diakibatkan olen pengayaan nutrien, knususnya fosfat dalam ekosistem air tawar. Penentuan fosfat telan banyak dilakukan untuk menganaiisis Iingkungan yang mengandung senyawa fosfat. Analisis fosfat dibagi dalam dua tanap. Tanap pertama adalan mengkonversi senyawa fosfat menjadi ortofosfat. Tanap kedua adalan penentuan secara kolorimetri ortofosfat tersebut.
Teknik mengkonversi fosfat pada penelitian ini menggunakan teknik fotokatalitik TiO2/UV. Dengan teknik ini dinarapkan dapat mengkonversi senyawa organik fosfat menjadi ortofosfat, sementara senyawa fosfat terkondensasi tidak terkonversi menjadi ortofosfat. Phytic Acid (PA) sebagai senyawa organik fosfat dapat terkonversi secara optimum pada kondisi waktu fotokatalitik selama 180 menit dan jumlan lapisan TiO2 yang diimmobilisasi pada dinding tabung reaksi sebanyak 3 kali. Sodium tripo/yphosphate (STPP) sebagai senyawa fosfat terkondensasi tidak dapat terkonversi menjadi ortofosfat, dapat diiinat kadar P dalam ortofosfat nasii fotokataiitik kecii.
Berdasarkan percobaan menggunakan campuran senyawa model fosfat juga dapat disimpulkan banwa pertambanan konsentrasi ortofosfat nanya berasal dari fotokataiitik PA. Percobaan ternadap sampei Iingkungan menggunakan teknik fotokataiitik TiO2/UV ini menunjukkan banwa pertambanan konsentrasi berasal dari senyawa organik fosfat, yang berarti merupakan jumlan organik fosfat terlarut (Dissolved Organic Phosphorus, DOP).
DOP untuk sampei air danau di dekat Pusgiwa UI (Pusat Kegiatan I\/Iahasiswa UI) sebesar 0,0096 mg P/L; DOP untuk sampel air danau di dekat MUI (I\/Iasjid Ukhuwah Islamiyah) sebesar 0,0247 mg P/L; dan DOP untuk sampel air danau di dekat FIB UI (Fakultas Ilmu Budaya UI) sebesar 0,3020 mg P/L. Teknik ini terbukti dapat digunakan untuk analisis organik fosfat terlarut ketika dibandingkan dengan teknik Iain yaitu teknik destruksi dengan asam. Dengan teknik destruksi memakai asam, STPP dapat terkonversi menjadi ortofosfat, sedangkan dengan teknik fotokatalitik TiO2/UV tidak terjadi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>