Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50740 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Hermawan
"Penggunaan semikonduktor untuk mereduksi ion logam beracun dalam penanganan limbah merupakan teknik yang relatif baru, misalnya pada reduksi C(VI). Teknik ini didasarkan pada terbentuknya pasangan elektron dan hole apabila semikonduktor ini dikenai foton yang energinya lebih besar dari band gap energi semikonduktor. TiO2 merupakan semikonduktor yang banyak digunakan karena mempunyai sifat kimia yang sesuai untuk reaksi fotokatalisis, kestabilan yang tinggi dan relatif murah. Kinetika reaksi reduksi Cr(VI) ternyata sesuai dengan persamaan Langmuir-Hinselwood, dengan menggunakan metode kecepatan awal, maka konstanta dalam persamaan ini dapat diperoleh.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan reaktor bertingkat dengan suspensi yang mengalir, dimana kecepatan aliran dipertahankan 8 L/menit untuk menjaga TiO2 masih dalam bentuk suspensi. Konsentrasi katalis yang digunakan adalah 0,5 g/L. Sumber foton diperoleh dengan menggunakan sepuluh buah lampu UV masing-masing dengan daya 10 watt yang disusun secara seri. Pada interval waktu tertentu sampel diambil dianalisis, dimana sebelumnya dilakukan penyaringan dahulu untuk memisahkan partikel TiO2, selanjutnya rafinatnya dianalisis dengan 1,5 diphenyl carbazid. Pengaruh pH, penambahan ion ammonium dan intensitas sinar UV terhadap kecepatan reaksi kemudian dievaluasi. Kecepatan reduksi Cr(VI) semakin besar pada larutan yang semakin asam, penambahan ion amonium sebagai hole scavenger akan mempercepat reaksi dan pengurangan intensitas sinar UV akan memperlambat reaksi reduksi Cr(VI).

Semiconductor photocatalytic reduction is a relatively new technique for the removal dissolved toxic metal ions in wastewater, such as Cr(VI). This tecnology is based on the reactive electrons and holes generated on the surface of a semiconductor when it is illuminated by light with energy greater than it's band gap energy. TiO2 is the most widely used photocatayst because of its favorable chemical property, high stability and low cost. Kinetic studies showed that Cr(VI) reduction under UV irradiation is according to Langmuir-Hinselwood equation, using the initial rate method the constans of this equation were evaluated.
The experiments were carried out in cascade photoreactor system with recirculation of the suspension, the flow rate was maintained on 8 liter per minute to keep TiO2 in suspension. The reduction in aqueous suspension of TiO2 (0,5gram per liter of solution) and irradiation by using ten series 10 watt blacklight lamp. At the regular time interval aliquots were withdrawn to analized, the aqueous sampel were filtered to remove TiO2 particles and subsequently analized by 1,5 diphenyl carbazide. We evaluated the effect of pH, the addition of ammonium ions as a "hole scavenger" and light intensity on the kinetic reaction. The reduction rates of Cr(VI) by photocatalytic–induced were significantly higher for more acidic solutions . The presence of ammonium ions might act as scavenger of holes and promoted the photocatalytic reduction of Cr(VI) by electron. On reducing light intensity would reduce the reduction rate of Cr(VI).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mubaher Sidiq
"Suatu industri pengolahan biasanya tidak terlepag dari permasalahan limbah yang berkaitan dengan kualitas lingkungan hidup. Masalah iingkungan rnerupakan hal yang mutlak harus diperhatikan oleh sebuah industri pengolahan, dikarenakan tuntutan standar baku mutu lingkungan yang harus dipenuhi oleh sebuah industri. Salah satu jenis limbah yang menjadi sorotan masyarakat adalah limbah logam berat yang beracun dan berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Limbah logam berat yang beracun dapat bempa Cr(VI), Pb dan Hg Serta limbah logam berat yang rnempunyai nilai strategis dan ekonomis yang tinggi seperti platina (Pt), emas (Au), Rh, Ag, dan Pd.
Dalam penelitian ini dilakukan preparasi katalis TiO2-SiO; dan PUTiO2 yang digunakan untuk melakukan uji reduksi Cr(\/I) menjadi Cr(Ill). Beberapa parameter yang diuji dan diteliti meliputi variasi jenis katalis, sistem fotoreaktor, efek penambahan metanol. Kemudian dilakukan pula reduksi Cr(VI) dari berbagai jenis limbah antara lain; limbah sintetis, limbah praktikum dan limbah industri elektroplating.
Dari hasil penelitian didapat bahwa katalis serbuk TiO2 Degussa P25 memiliki aktivitas tertinggi dalam mereduksi Cr(Vl) dibandingkan dengan katalis hasil preparasi (TiO2-SiO2_ CuO/Ti02 dan Pt/TiO2). Pcnambahan dua reaktor yang disusun secara seri dengan penggunaan konsenirasi katalis 3 g/lt tiap reaktor dapat meningkatkan nilai konversi dari 25% menjadi 98%.
Untuk penggunaan konsentrasi katalis lg/It tiap reaktor dengan jumlah reaktor 3 buah didapat nilai konversi sebesar 36% dan penambahan metanol sebesar 10% dapat memberikan efck positif terhadap proses reduksi Cr(VI) sehingga diperoleh konversi sebesar 99%. Limbah elelctroplating dengan konsentrasi Cr(VI) 40 ppm dapat tereduksi hingga dibawah ambang batas maksimum (0,05 ppm) dalam waktu 5 jam dan bila konsentvasi Cr(VI) dibawah 5 ppm maka dalam waktu kurang dari 30 menit ambang batas tersebut dapat dicapai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Indriyana Utami
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Praptoyo Heriyanto
"Limbah yang dihasilkan olch industri dewasa ini merupal-can suatu pcrmasalahan yang serius sehingga teknologi pengolahan limbah pun terus berkembang mengikuti semakin kompleksnya limbah yang ada. Bebempa limbah yang menjadi sorotan masyarakat antara lain adalah limbah logam berat serta limbah organik. Proses fotokatalitik merupakan altematif untuk pengolahan limbah logam berat dan limbah organik secara simuItan_ Salah satu Cara untuk meningkatkan eiisiensi proses fotokalalitik tersebut dapa! dicapai dengan merancang fotoreaktor yang tepat. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dirancang reaktor fotokatalitik Cascade Reacfor (Reaktor Bertingkat) dan dilakukan uji kinerja terhafla p reaktor tersebut sehingga didapatl-:an kondisi reaktor yang optimum untuk reduksi fotokatalitik Cr(VI) dan degradasi fenol secara simultan.
Percobaan yang dilakukan rnelipuri perancangan reaktor fotokatalitik skala pilot dan uji kinerja reaktor fotokatalitik unluk fotoreduksi Cr(VI) dan fotodegradasi fenol yang dilakukan secara simultan dengan menggunakan fotokatalis TIO2 Degussa P25 dalam bentuk slimy. Sebagai pendukung penelitian dilakukan pula fotoreduksi Cr(VI) dan fotodegradasi fenol secam terpisah. Parameter yang diuji meliputi konsistensi (ioading) katalis, laju sirkulasi, dan volume awal limbah.
Kondisi optimum yang didapatkan untuk Reaktor Bertingkat (Cascade Reacior) adalah konsistensi katalis 0,5 g/L, Iaju sirkulasi 6 L/menit, dan volume limbah 6 L. Pagia kondisi reaktor optimum, reduksi Cr(VI) 40 ppm selama 6 jam operasi dan pH larutan 2 secara simultan mampu menunmkan konsentrasi Cr(VI) sampai 0,45 ppm, sedangkan untuk reduksi Cr(VI) secara terpisah hanya mampu menurunkan konsentrasi Cr(VI) sampai 5,26 ppm Pada kondisi reaktor optimum, degradasi fenol 40 ppm selama 8 jam operasi dan pH larutan 2 secara simultan mampu mendegradasi fenol sampai 1,9 ppm, sedangkan untuk degradasi fenol secara terpisah pada pH larutan 7 hanya mampu mendegradasi fenol sampai 5,45 ppm. Untuk pengolahan limbah secara simultan penambahan fenol yang optimum adalah 40 ppm untuk mereduksi Cr(VI) 40 ppm dimana dapat dicapai konversi reduksi Cr(VI) dari 98,18 % menjadi 99,2 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryadi Wibowo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setijo Bismo
"Perancangan peralatan fotoreaktor bertingkat dan uji kinerjanya untuk mengolah limbah Cr(VI) dan fenol dilakukan dalam penelitian ini. Seluruh pelat reaktor merupakan bahan stainless steel 316 dengan panjang 30 cm dan lebar 15 cm. Pipa aliran zat cair dipilih dari bahan PVC (merek Rucika) dengan diameter 0,5 inch yang dilengkapi dengan kerangan dari bahan PVC juga. Lampu UV yang digunakan dari jenis black light lamp berjumlah 10 buah @ 10 watt. Reflektor sinar UV yang digunakan merupakan lembaran kertas putih. Fotokatalis yang digunakan adalah TiO2 Degussa P25 berbentuk slurry. Parameter yang diuji meliputi konsistensi katalis, laju sirkulasi, volume awal limbah, dan konsentrasi awal limbah fenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum yang didapatkan adalah pada konsistensi katalis 0,5 g/L, laju sirkulasi 6 L/menit, dan volume limbah 6 L. Pada kondisi optimum tersebut, reduksi larutan Cr(VI) 40 ppm selama 6 jam operasi pada pH 2 secara simultan mampu menurunkan konsentrasi Cr(VI) sampai 0,45 ppm. Di sisi lain, reduksi Cr(VI) secara terpisah hanya mampu menurunkan konsentrasi Cr(VI) sampai 5,26 ppm. Pada kondi si operasi optimum itu pula, secara simultan larutan fenol 40 ppm dapat disisihkan konsentrasinya sampai 1,9 ppm, selama 8 jam pada pH 2, sedangkan pada degradasi fenol secara terpisah pada pH larutan 7 hanya mampu mendegradasi fenol sampai 5,45 ppm. Konsentrasi fenol dan Cr(VI) yang optimum untuk proses penyisihan ini masing-masing adalah 40 ppm, dimana dapat dicapai penyisihan Cr(VI) sampai sekitar 99,2 %.

The design of photocatalytic cascade reactor and performing its characteristics to treat Cr(VI) and phenol waste in simultaneous way have been realized in this research. The reactor plate was made from stainless steel 316, having size in length and width respectively 30 and 15 cm. The circulating pipe for liquid waste was made from PVC (Rucika) with diameter of 0,5 inch, equipped with PVC globe-valve. It used 10 sets of UV lamp @ 10 watts having type of black light lamp, and UV reflector from white paper sheets. The photocatalyst used is TiO2 Degussa P25 slurry. The process parameters studied in this research consist of catalyst loading, circulation flowrate, initial waste volume, and initial phenol concentration. From this experimental works, it has been shown that the optimum conditions for the cascade reactor are: loading catalyst of 0,5 g/L, circulation rate at 6 L/minute, and 6 L initial waste volume. At these optimum conditions, the Cr(VI) solution might be removed from 40 ppm to 9,45 ppm in 6 hours at pH 2 in simultaneous system, in the other hand, the reduction of Cr(VI) in separ ate system has reached just at 5,26 ppm. Furthermore at these conditions of simultaneous system, the degradation of 40 ppm phenol solution might be attained until 1,9 ppm for 8 hours operation and pH 2, but in separate system, the degradation of phenol just reached until 5,45 ppm at pH 7. In this simultaneously waste treatment system, the optimum concentration of phenol and Cr(VI) are respectively 40 ppm, which the removal of Cr(VI) solution might be as far as 99,2 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indar Kustiningsih
"Limbah yang dihasilkan oleh industri, dewasa ini telah menjadi permasalahan serius yang dapat menghambat terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Salah satu metode pengolahan limbah yang sangat prospektif dan ramah lingkungan adalah dengan metode fotokatalisis yang menggunakan katalis semikonduktor TiO2. Agar metode ini dapat lebih optimal maka perlu dikembangkan konfigurasi reaktor yang efektif dengan menggunakan katalis TiO2 bentuk lapisan tipis (film) dan energi foton dari sinar matahari. Pada penelitian ini, pelapisan katalis TiO2 dari Degussa P25 dilakukan dengan menggunakan perekat epoksi dan dengan metode spin coating, sedangkan fotoreaktor yang digunakan adalah reaktor plat bertingkat (RPB), reaktor silinder berputar (RSB) dan reaktor tubular "Y" collector (TVC). Dari masing-masing reaktor tersebut ditentukan kondisi optimalnya, yaitu laju sirkulasi limbah untuk RPB, putaran silinder untuk RSB, laju sirkulasi limbah dan sudut reflektor untk TVC. Ketiga reaktor tersebut dibandingkan kinerjanya dalam mengolah limbah Cr(Vl) dan fenol secara simultan pada kondisi optimal masing-masing reaktor dengan energi foton dari sinar matahari. Hasil eksperimen menunjukkan katalis TiO2 dalam bentuk film yang dibuat dengan metode spin coating lebih aktif dibandingkan dengan menggunakan perekat epoksi. Luas permukaan aktif RPB, RSB dan TVC masing-masing sebesar 4500 cm², 4398 cm² dan 1778 cm², sedangkan berat katalis di RPB, RSB dan TVC masingmasing sebesar I,57 gram, 2,19 gram dan 0,57 gram. Kondisi optimal untuk RPB diperoleh pada laju sirkulasi limbah sebesar 8,1 liter/menit, untuk RSB pada putaran silinder sebesar 120 rpm, untuk TVC pads laju sirkulasi sebesar 10,5 literlmenit dengan sudut reflektor sebesar 90° untuk sumber foton dari lampu UV dan 150° untuk sinar matahari. Dari ketiga reaktor yang digunakan, RSB merupakan konfigurasi reaktor yang paling optimal untuk mengolah Cr(VI) dan fenol secara simultan. Pada cuaca yang cerah (intensitas rata-rata sinar matahari 894 μW/m²), reaktor tersebut mampu mengolah 10 liter limbah Cr(VI) dan fenol pada konsentrasi awal 10 ppm hingga dibawah ambang baku mutu limbah. Konsentrasi akhir Cr(Vl) dan fenol setelah tiga jam masing-masing mencapai 0,47 ppm dan 0,40 ppm.

Waste that produced by industries recently has become serious problem in creating clean and healthy environment. One of more prospective and friendly environment method for waste treatment is photo catalysis method which using semiconductor catalyst TiO2. In order to optimize the method; it has to develop effective reactor configuration by using TiO2 catalyst, in the form of thin layer and photon energy from sunray. In this experiment coating TiO2 catalyst from Degusa P25 done by using epoxy glue and by using spin coating method, while photoreactor use in this experiment are cascade plate reactor (RPB), rotating drum reactor (RSB) and tubular V collector reactor (TVC). The optimal condition of each reactor have to definite are rate of waste circulation for RPB, rotation speed for RSB, rate of waste circulation and reflector angle for TVC. Performance of three reactor are compared in the way they treat Cr(VI) and phenol waste simultantly at the optimal condition of each reactor with photon energy from solar light. The experiment result show that TiO2 catalyst, in the form of thin layer, which made by spin coating method is more active than TiO2 catalyst made by using epoksi glue. Width of active surface of RPB, RSB and TVC are 4500 cm², 4389 cm² and 1778 cm², while catalyst weight in each RPB, RSB and TVC are 1.57 gr, 2.19 and 0.57 gr, optimal condition for RPB obtains at rate of waste circulation 8.1 L/min, rotating drum for RSB gains at 120 rpm, for TVC the rate of circulation obtains at 10.5 llmin with reflector angle is 900 if photon?s source is from ITV lamp and reflector angle is 150° if photon?s source is from solar light. From the three reactor used in this experiment, RSB is the most optimal configuration reactor for treat Cr (VI) and phenol simultantly. At the sunny weather (intensity of rate solar light 894 μW/m²) the reactor can treat 10 liter Cr (VI) and phenol waste at initial concentration is 10 ppm until below the threshold of waste standard quality. Final concentration of Cr (VI) and phenol miter 3 hours can be reach at 0.47 ppm and 0.40 ppm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Fotoreaktor Tubular-V-Collectons (TVC) merupakan jcnis reaktor
fotokatalisis cahaya tak terkonsentrasi dengan reflektor. Reaktor ini merupakan
modifikasi dari reaktor yang telah ada sebelumnya seperti PTRs dan CPCR. Reaktor
ini dapat digunakan dengan matahari maupun lampu UV sebagai sumber energi foton
dan memiliki reflektor yang dapat diatur sudut bukaannya sehingga lebih fleksibel
untuk menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan posisi sumber cahaya. Metode
penempatan katalis sebagai film pada penelitian ini dipilih karena mampu
menghernat biaya dan waktu operasi.
Loading katalis ditentukan dengan mengukur massa sampel annulus
berdiameter 1uar 11,9 mm dan panjang 69,8 mm pada saat sebelum dan sesudah
pelapisan. Penentuan kondisi optimum dan uji kineqa fotoreaktor TVC ditentukan
melalui percobaan pengolahan limbah Cr(VI) dan fenol secara batch pada suasana asam
(pH~2) untuk mencapai baku mutu limbah industri. pH larutan limbah diukur
dengan pH meter dan intensitas UV diukur menggunakan UV Lightmeten. Analisis
sampel dilakukan dengan UV-VIS spektrofotometer.
Loading katalis pada sistem fotoreaktor TVC berkatalis TiO2 film sebesar
3,182 g/m2. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sudut reflektor optimum
fotoreaktor TVC sebesar 90° untuk sumber cahaya lampu UV dan 150° untuk
matahari. Pengolahan limbah Cr(VI) dan fenol secara simultan terbukti mampu
meningkatkan laju reaksi dan konversi masing-masing komponen limbah. Pengaruh
intensitas UV terhadap laju reaksi awal Cr(VI) dan fenol pada sistem reaktor ini tidak
signifikan karena luas permukaan dan loading katalis yang kecil. Fotoreaktor TVC
berkatalis TiO2 film mampu mereduksi limbah Cr(VI) dari konsentrasi maksimum 5 ppm
hingga 0,47 ppm (baku mutu 0,25-0,50 ppm) dan mengoksidasi fenol dari
konsentrasi maksimum 5 ppm hingga 0,96 ppm (baku mutu 0,5-1 ppm) selama 6 jam."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>