Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112336 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sidik Gandana
"Stafic mixer merupakan salah satu alat proses yang sedikit demi sedikit berkembang menggantikan fungsi pengadukan pada proses pencampuran. Mudahnya perawatan dan minimnya biaya yang dikeluarkan dalam operasinya menyebabkan kegunaan alat ini semakin meningkat
Pada penelitian kali ini, static mixing smx rancangan sulzer dimodifikasi flat penyearah aliran fluida dari 2:1 menjadi 1:1. Penentuan perancangan diameter dan panjang tabung menggunakan persamaan persamaan yang digunakan pada static mixing SMX dan diuji kinerjanya dengan mengamati keseragaman warna pada produk hasil keluaran campuran.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa keseragaman warna tercapai pada semua variasi viskositas pada panjang tabung 1.6 meter sedangkan pada tabung 1.7 meter keseragaman hanya tercapai pada variasi viskositas 14'5 cPj-290 cP, 500 cP, dan 680, dengan tingginya Indeks Pencampuran dari keempat campuran, masing-masing adalah 160, 104, 98. dan 60. Pada viskositas 780 cP terjadi fluktuasi konsentrasi keluaran produk yang ditandai dengan berubahnya nilai adsorbansi produk. Dari perlutungan indeks pencampuran didapatkan bahwa pencampuran selain 780 cP sebenarnya cukup dilakukan dengan pipa 1.07 meter karena indeks pencampuran yang dihasilkan kedua tabung tidak jauh berbeda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Chairiah
"Pada penelitian ini dilakukan co-biodrying dengan mencampurkan lumpur dengan limbah padat organik. Limbah padat organik yang digunakan adalah sampah halaman yang terdiri dari dedaunan hijau dan dedaunan kering. Sedangkan lumpur yang berupa sludge cake, diperoleh dari instalasi pengolahan air limbah domestik di Bekasi. Co-biodrying dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan properti feedstock dan aspek mikrobiologis. Percobaan dilakukan dengan menggunakan tiga reaktor skala laboratorium dengan spesifikasi yang sama. Hasil percobaan yang didapatkan dari proses biodrying yang dilakukan selama 21 hari, menunjukkan bahwa reaktor dengan fraksi pencampuran lumpur terendah 5:1 memiliki profil temperatur yang lebih baik dan penurunan moisture content yang paling tinggi dibandingkan dengan reaktor lainnya. Kandungan moisture content awal dan VS awal pada reaktor ini secara berturut-turut adalah 52.25 dan 82.4. Kecepatan aliran udara yang digunakan adalah 10 L/menit. Setelah proses biodrying selesai, moisture content akhir material pada reaktor ini adalah 22, VS sebesar 75.9 , dan nilai kalor akhir sebesar 3179,28 kkal/kg.

In this study, organic waste was co biodried with sludge cake. The organic waste was consisted of dried leaves and green leaves, while the sludge cake was obtained from a waste water treatment plant in Bekasi. Co biodrying was done by balancing substrate's property and microbial aspect. The experiment was performed on 3 lab scale reactors with same specifications. After 21 days of experiment, it was found that the reactor with the lowest mixing fraction of sludge 5 1 has the best temperature profile and highest moisture content depletion compared with others. Initial moisture content and initial volatile solid content of this reactor's feedstock was 52.25 and 82.4 respectively. The airflow rate was 10 lpm. After biodrying was done, the final moisture content of this reactor was 22.0, final volatile solid content was 75.9, and the final heating value was 3179,28 kkal kg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allih Hayyan
"Pembanguna Infrastruktur sangan gencar dilakukan oleh pemerintah saat ini diseluruh Indonesia, sehingga proyek infrastruktur tersebut harus dilakukan diberbagai jenis tanah dasar, termasuk tanah gambut. Akan tetapi tanah gambut yang memiliki daya dukung rendah untuk infrastruktur mengharuskan diadakannya upaya peningkatan kekuatan tanah gambut tersebut, yaitu salah satunya dengan mencampurkan campuran geopolimer kepada tanah gambut. Campuran geopolymer sudah banyak diterapkan pada penelitian terhadap beton sebagai pengganti semen karena sifatnya yang bisa mengikat. Persentase campuran geopolimer yang ditambahkan pada tanah gambut adalah 10 dari berat kering tanah gambut, dan dilakukan dengan variasi kadar air dan waktu peram yang berbeda. Pengujian sampel tanah gambut setelah dicampur dengan 10 geopolimer dilakukan dengan uji triaksial Consolidated Undrained CU . Setelah ditambahkan 10 geopolimer dan diperam beberapa waktu didapatkan peningkatan nilai parameter kuat geser pada tanah gambut yaitu nilai kohesi efektif.

Infrastructure Development has been intensively carried out by the current Indonesian government, so that infrastructure projects must be carried out in various types of soil, including on peat soil area. However, peat soils has low strength capacity for civil construction, so that it takes an effort to increase the bearing and shear strength capacity of peat soil, for example by mixing the geopolymer mixture with peat soil. The geopolymer has been widely applied to research on concrete as a substitute for cement because of its binding nature. The percentage of geopolymer mixture that added to peat soil is 10 of the dry weight of the peat soil, and is carried out with different water content and different timing of the plague. Testing of peat soil samples after mixing with 10 geopolymer was done by triaxial Consolidated Undrained CU test. After added 10 geopolymer in 10 days plague time, the result showed an increasing of some shear strength parameters of the sample."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimaseta Rachmanda
"Biodiesel merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang berpotensi untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Biodiesel dibuat dengan minyak kelapa sawit dengan menggunakan reaktor berpengaduk dan katalis basa melalui reaksi transesterifikasi. Reaksi transesterifikasi memiliki hambatan perpindahan massa akibat perbedaan viskositas antara alkohol dan minyak kelapa sawit di awal reaksi, sehingga membutuhkan waktu reaksi yang lebih lama.
Reaktor jet column digunakan untuk mengatasi permasalahan perpindahan massa dengan memanfaatkan pencampuran antara fluida turbulen dan non-turbulen yang menghasilkan fenomena entrainment. Reaksi menggunakan nozzle rectangular dan sirkular. Yield biodiesel dengan menggunakan circular nozzle adalah 94.91 dan 92.00 untuk rectangular nozzle. Waktu mulainya asimptotik yield untuk reaksi transesterifikasi dengan reaktor jet column adalah 60 menit. Rasio mol yang lebih dari 6:1 tidak menunjukkan hasil yang signifikan dalam peningkatan yield.

Biodiesel is a potential renewable energy resource which can be used to reduce dependencies on fossil fuel. Biodiesel produced by transesterification reaction in a stirred tank with base catalyst. Transesterification has an issue on mass transfer resistance due to significant viscosity difference, which resulted longer reaction time. Jet
Column reactor used to reduce mass transfer resistance by utilizing turbulent mixing of turbulent and non turbulent fluid which resulted entrainment, a small scale mixing phenomena. Transesterification reaction used rectangular and circular nozzle. Circular nozzle yields 94.91 of biodiesel while rectangular nozzle yields 92.00 of biodiesel. Asymptotic reaction time for transesterification in a jet column reactor is 60 minutes. While molar ratios more than 6 1 aren rsquo t resulting significant effect on biodiesel yield.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsetiayu Ningsih
"ABSTRAK
Viskositas memiliki hubungan dengan kekuatan rekat suatu kayu lapis, dimana nilai viskositas dipengaruhi oleh besarnya jumlah campuran tepung, resin dan hardener. Didalam proses pencampuran lem, mesin yang yang digunakan yaitu mesin mixer. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh waktu pencampuran dan jumlah tepung terhadap nilai viskositas, jumlah cacat dan kekuatan tarik dari kayu lapis. Metode yang digunakan yaitu pengambilan data primer di industri untuk digunakan sebagai referensi dilakukannya design of experiments. Dari hasil percobaan waktu pencampuran secara umum mampu meningkatkan nilai kekuatan tarik geser sampai nilai optimum 1,86 N/mm2 dengan komposisi waktu pengadukan 15 menit dan tepung sebanyak 10 Kg,sedangkan variabel jumlah tepung memiliki kecenderungan membuat nilai tarik geser menjadi turun.

ABSTRACT
Viscosity is related to the adhesive strength of a plywood, where the viscosity value is influenced by the large amount of the mixture of flour, resin and hardener. In the glue mixing process, the machine used is a mixer machine. This study discussed the effect of mixing time and the amount of flour on the viscosity value, the number of defects and the shear tensile strength of the plywood. The method used is the primary data retrieval in the industry to be used as a reference for the design of experiments. From experiment result of mixing time in general able to increase value of shear tensile strength until optimum value 1,86 N / mm2 with the composition time of mixing 15 minutes and flour as much as 10 kg, while variable of flour amount have tendency to make tensile value of shear to be down.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pebriano Saka Perkasa
"Pengembangan energi terbarukan merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi. Lumpur tinja menjadi salah satu alternatif pilihan dalam pengembangan energi tebarukan karena memiliki nilai kalor hingga 19,1 MJ/kg TS. Sehingga, berpotensi diubah menjadi Refused Derived Fuels (RDF). Akan tetapi, lumpur tinja masih memiliki nilai kadar air yang tinggi sehingga perlu proses pengeringan terlebih dahulu dengan menggunakan metode biodrying. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pertumbuhan mikroorganisme ketika terjadi variasi fraksi organik terhadap pengeringan lumpur tinja dengan metode biodrying. Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh fakta bahwa bakteri mesofilik cenderung meningkat pada dua minggu pertama sedangkan bakteri termofilik meningkat pada satu minggu pertama dan ditemukan kolerasi yang lemah antara pertumbuhan mikroorganisme terhadap perubahan variabel volatile solids. Sementara itu, reaktor dengan penambahan fraksi organik terbesar menghasilkan nilai kalor paling baik, yaitu sebesar 14.66 MJ/Kg, kadar air paling rendah, sebesar 37.15%, dan volatile solids paling besar, 30.93%.

Developing a renewable energy is one challenge that we have to face in the future. Faecal sludge could be an alternative solution in developing renewable energy sources since it has heating value up to 19.1 MJ/Kg TS. Hence, faecal sludge could be processed to Refused Derived Fuel. In the other side, faecal sludge has a high moisture content and should be dried before. This study tried to analyze the characteristics of faecal sludge biodrying and see the microbes activity behind the drying process with different organic fraction mixing. To answer the objectives, this experiment using several key parameters suh as temperature, moisture content, volatile solids, and the amount of mesophilic and thermophilic bacteria. The result of this study shows that mesophilic bacteria increased in the first two weeks while thermophilic bacteria increased in the first week and found a low correlation between the growth of microorganisms to changes in volatile solids. Meanwhile, the reactor that with the highest organic fraction shows the best result with calorific value up to 14.66 MJ/Kg, lowest moisture content, 37.15%, and has the highest volatile solids, which is 30.93%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
TA1172
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indi Azmi Rizka Amalia
"Lumpur tinja berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan energi terbarukan, akan tetapi karena karakteristiknya yang memiliki kadar air relatif tinggi diperlukan proses pengeringan terlebih dahulu dengan menggunakan metode biodrying dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan baku refused derived fuel (RDF). Penelitian ini menggunakan 3 desain reaktor dengan rasio pencampuran fraksi organik yang berbeda-beda, yaitu sebesar 31 persen, 40 persen, dan 47 persen. Kemudian dilakukan pengujian parameter kunci dari biodrying, antara lain suhu, kadar air, volatile solid, dan nilai kalor, serta dilakukan juga pengujian tingkat biostabilitas dari feedstock.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, biodrying menggunakan lumpur tinja dan campuran material organik mampu meningkatkan suhu feedstock hingga rentang 48-52 derajat C, dengan suhu tertinggi terjadi pada Reaktor 2, menurunkan kadar air hingga 5-12 persen, dan kadar volatile solid terendah dicapai Reaktor 3, sebesar 36.57 persen. Pada durasi biodrying hari ke-15, nilai kalor tertinggi terjadi pada Reaktor 3, yaitu sebesar 14.66 MJ/kg, serta tingkat stabilitas tertinggi terjadi pada Reaktor 2 sebesar 0.3 O2.g TS-1.jam-1.

Faecal sludge has a potential to be used as renewable energy materials, however, since its characteristics which have high moisture content, a drying process is needed using biodrying method that produce raw materials for refused derived fuel (RDF). This study investigated the biodrying performance of three reactor designs using different organic mixing fractions: 31% (Reactor 1), 40 persen (Reactor 2), and 47 persen (Reactor 3) on key parameters, such as temperature, moisture content, volatile solid, and calorific value. In addition, biostability of the feedstock biodrying will also be investigated.
Based on the results obtained, the performance of biodrying using faecal sludge and organic fractions increase the temperature to a range of 48-52 derajat C, with the highest temperature occurring in Reactor 2, which is 51.4 derajat C, and decrease moisture content to 5-12 persen, with the lowest volatile solid content reached 36.57 persen in Reactor 3. At the 15th day biodrying process, the highest calorific value of mixing fraction reached 14.66 MJ / kg occurred in the Reactor 3. Besides, the highest level of biostability is equal to 0.3 O2.g TS-1.hour-1 which occurs in Reactor 2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Nursari
"Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan pengaruh metode analisis komponen dalam pengajaran kanji pada pemelajar pemula bahasa Jepang. Penelitian dilakukan pada kelas 1.XX program studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas X di Jakarta. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester pertama yang dianggap belum memahami kanji. Penelitian ini penelitian kuasi eksperimental dengan disain satu grup dengan pre-test dan post-test. Lima kali tatap muka dilakukan untuk memberikan materi ajar sebanyak 73 kanji. Kuesioner dan observasi lapangan digunakan untuk mengetahui respon subjek penelitian pada metode analisis komponen. Teori yang merangkai penelitian ini adalah model monitor Krashen, strategi pemelajaran menurut O'Malley dan Chamot, strategi pemelajaran kanji menurut Rose, Sakai, dan Shimizu & Green, serta metode analisis komponen menurut Heisig dan Flaherty & Noguchi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran kanji dengan metode analisis komponen mempermudah pemelajaran kanji dan meningkatkan kemampuan penguasaan kanji pada pemelajar pemula bahasa Jepang usia dewasa. Hasil kuesioner dan observasi lapangan memperlihatkan bahwa subjek penelitian menunjukkan respon positif pada penggunaan metode analisis komponen dalam pengajaran kanji. Berdasarkan olah data dan hasil analisis pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode analisis komponen yang diterapkan secara berkesinambungan dengan strategi pemelajaran bahasa asing oleh pemelajar meningkatkan kemampuan penguasaan kanji pada pemelajar pemula bahasa Jepang usia dewasa.

The aim of this study is to present the effects of the component analysis method in kanji teaching for the beginner student of Japanese language. The study was carried out in Class of 1.XX in Japanese Language Program, Faculty of Letters of University of X in Jakarta. The subjects of the study are the first semester students who are assumed do not have any backgrounds knowledge of Japanese Kanji before. The study is a quasi experimental with one-group pre-test and post-test design. Five lessons class were conducted to cover 73 kanji. A questionnaire and field observation were used to find out the student's perception about the component analysis method. Theories which are used in this study are: Krashen monitor model. O'Malley and Chamot's learning strategy, Rose, Sakai and Shimizu & Green's Kanji learning strategy, and Heisig and Flaherty & Noguchi's component analysis method.
The findings of this research seem to provide some evidence to show that teaching kanji using the component analysis method helped the kanji teaching process and increase the kanji acquisition for the beginners of Japanese language adult learners. The result of questionnaire and field observation show some evidence that participants gave positive response about component analysis method. Based on the data and the analysis result of this study can be concluded that the component analysis method applied with the foreign languange learning strategies improved the ability of mastering kanji at the beginner Japanese adult learners.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butet Rita Triana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>