Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Prasetyo
"Pemisaltan komponen dengan teknologi membrnn merupakan salah satu altematif teknik pemisahan yang telah terbukti etektif dan efisien dari segi konsumsi energi yang rendah, tingkat pemisahan yang tinggi, dan l1!1llah lingkungan karena tidak adanya zat kJmja yang ditambahkan.
Salah satu faktor penentu kinetja membran adalah slruktur morfologisnya. Karena itu diperlukan penelitian yang intensif dan kontinu untuk: terus mengembangkan membrnn dengan suuktur morfologis yang baik. Slruktur morfulogis membran menentukan jenis membran dan rentang ukuran porinya. Slruktur morfologis mernb!11ll juga akan mempengaruhi ketahanan membran dan fluks alirnn yang melewati membran.
Mernbran asimetrik sintetik dengan bahan dasar polimer telah banyak dikembangkan mengingat aplikasinya yang cu1:up luas untuk pemisahan cairan maupun gas. Salah satu bahan polimer tersebut adalah selulosa asetat I cellulose acetate (CA), yang biasanya dibuat menjadi mernbran asimetrlk menggunakan metode inversi fasa. Da1am pembuatan membran asimetrik CA tersebut morfologi mernbran dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu : pemilihan sistem pelarut dan non pelarut, penambahan konsentrasi polimer. lama waktu penguapan /evaporatif dan temperatur pengerutan I annealing Dalarn penelitian im dilakukan variasi waktu evaporasi pada beberapa komposisi larutan caslfng. Lalu dianalisis pengarubnya terhadap struktur rnorfologi membran yang dihasilkan berdasarkan basil Scannning Electron Microscopy."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses pemisahan dengan memanfaatkan teknoJogi membran saat ini merupakan teknologi baru yang sedang dikembangkan karena banyak:: memiliki keunggulan dibandingka.n teknoiogi pemisahan Iainnya. Kinerja atau efisiensi suatu membran dapat dinyatakan dengan dua parameter yaitu penneabilitas dan selektifitas membran tersebut. Nilai kedua parameter tersebut dipengarohi oleh banyak hal. diantaranya adalah oleh struktur atau morfologi rnembran itu sendirl.
kinerja yang memuaskan, karena itu pengetahuan mengenai proses preparasi dan faktor-faktor yang rnempengaruhi morfologi membran sangat diperlukan. Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan suatu variabel yang terlibat dalam preparasi terhadap morfologi membran yang dihasilkan, perlu diadakan penelitian-penelitian yang difokuskan kepada usaha untuk mengetahui pengaruh variabei-variabel yang terlibat dalam proses preparasi tersebut terhadap morfologi membran yang dibasilkan.
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian yang dilakukan untuk tujuan
di atas, yaitu dengan meneliti pengaruh konsentrasi polimer dan temperatur koaguJasi terbadap morfologi membran yang dihasilkan. Preparasi membran dilakttkan di Laboratortum Membran LEMIGAS dengan menggunakao jenis polimer selu[osa asetat. Karakter!sasi dilakukan dengan menggunakan scanning
"
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejarah perkembangan pemanfaa.tan membran untuk pengolahan limbah cair industri dimulai pada tahun 1953 di Afrika Selatan untuk mengolah limbah tambang emas di daerah Nothern Orange Free yang mengandung kadar garam tinggi. Air limbah bekas tambang ini diolah dengan proses desalinasi, yang kemudian dikembangkan untuk pengolahan air payau pada tahun 1959 supaya kebutuhan di dalam kota dapat terpenuhi. Selanjutnya, sejumlah peneliti di Inggris, Belanda, Perancis, Israel, dan Amerika Serikat menyadari bahwa elektrodialisis memiliki potensi untuk desalinasi air payau dan beberapa penerapan lainnya, Teknologi membran yang dikenal sebagai teknologi bersih dan hemat energi juga menawarkan beberapa teknologi di antaranya sudah rnapan dan digunakan secara meluas, seperti Reverse Osmosis (RO), elektrodialisis (ED), Mikrofiltrasi (MF), dan Ultrafiltrasi
(UF). Pada tahun 1979, di Jerman telah didirikan 250 unit UF, masing-masing
3
dengan kapasitas antara 1 20
m/hari Adapun untuk pengolahan unit RO, telah
didirikan 75 unit di Amerika Serikat pada tahun 1976 dan bertambah menjadi 200 unit pada tahun 1977., referensi lain menyebutkan sejak tahun 1970 di Amerika Setikat telah dipasang 150 unit RO untuk pengolahan 1imbah pelapisan nikel dan 100 unit untuk recovery tembaga sulfat, tembaga sianida, zink sulfat, bras sianida dan
krom bervalensi. Perkembangan penggunaan membran di sektor industri telah memicu berkembangnya kegiatan riset tentang membran. Namun, karakterisasi membran khususnya yang menyangkut dengan masalah preparasi membran tidak semua secara rinci dapat ditemukan,. hal ini berkaitan dengan lisensi dan persaingan antar manufakturer. Untuk itu diperlukan suatu kondisi yang spesifik dalam pembuatan membran agar membran hasil memiliki kualitas dan spesifikasi yang baik. Dalam penelitian ini ingin diketahui seberapa besar pengaruh kandungan formanida serta
temperatur Annealing pada tahap preparasi membran terhadap struktur morfologi dan…
"
Lengkap +
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia L. Radiman
"Dalam penelitian ini telah dibuat membran selulosa asetat dengan teknik inversi fasa yang menggunakan 10 % (b/b) selulosa asetat, 10 % (b/b) formamida dan 80 % (b/b) aseton. Larutan cetak dikoagulasi dalam air atau 2-propanol pada berbagai temperatur antara 5 dan 25 oC. Membran yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menentukan fluks air dan rejeksi terhadap larutan dekstran dengan berbagai massa molekul, sedangkan morfologi membran diamati dengan Scanning Electron Microscope (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran yang dikoagulasi oleh 2-propanol lebih rapat dibandingkan dengan membran yang dikoagulasi dalam air, sehingga rejeksi terhadap dekstran meningkat dan fluks air menurun. Koagulasi pada temperatur yang lebih rendah menurunkan kecepatan difusi antara pelarut dan non-pelarut yang mengakibatkan terbentuknya struktur membran yang lebih rapat.

Effects of type and temperature of coagulant on the morphology and characteristics of cellulose acetate membranes. Cellulose acetate membranes have been made in this work by phase inversion method using 10 wt. % of cellulose acetate, 10 wt. % of formamide and 80 wt. % of acetone. The dope was coagulated in water or 2-propanol at varied temperature ranging between 5 and 25 oC. The characteristics of the obtained membranes were measured by their water flux and rejection towards dextrans with varied molecular mass, while membrane morphology was observed by Scanning Electron Microscope (SEM).
The results showed that membranes coagulated in 2-propanol was denser than the ones coagulated in water resulting in higher rejection of dextrans and lower water permeability. Coagulation in lower temperatures decreased the diffusion rate between solvent and non-solvent and the membrane structure was less porous."
Lengkap +
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Budi Aguta
"Membran elektrolit padat berbahan selulosa asetat memiliki proses fabrikasi yang lebih ramah lingkungan dan dapat terdegradasi secara alami. Fokus dalam penelitian ini adalah proses fabrikasi separator baterai padat berbasis selulosa melalui metode pemisahan fase terinduksi nonsolvent (NIPS) dengan pelarut aseton dan non-pelarut air. Dalam penilitian ini akan diselidiki pengaruh variasi komposisi aseton dalam bak koagulasi, mulai dari 0%, 25%, 50% hingga 75%(v/v) terhadap morfologi serta performa membran. Pengujian yang dilakukan berupa uji tarik, porositas, rasio penyusutan, penyerapan elektrolit, sudut kontak, Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan menghasilkan kesimpulan bahwa peningkatan komposisi asetan dalam bak koagulasi meningkatkan terjadinya proses pemisahan, yang memicu peningkatan porositas, penyerapan elektrolit, hidrofisilitas, kemampuan pembasahan, dan konduktivitas ionik, namun menurunkan kekuatan tarik. Perubahan struktur yang terjadi akibat perubahan komposisi aseton dalam bak koagulasi dibuktikan dengan perubahan morfologi membrane melalui Scanning Electron Microscopy (SEM).

Solid electrolyte membranes made from cellulose acetate have a fabrication process that is more environmentally friendly and can be degraded naturally. The focus of this research is the fabrication process of cellulose-based solid battery separators through the nonsolvent induced phase separation (NIPS) method with acetone as solvent and water as non-solvent. This research will show the effect of variations in the composition of acetone in the coagulation bath, ranging from 0%, 25%, 50% to 75% (v/v) on the morphology and performance of the membrane. The tests carried out were tensile test, porosity, shrinkage ratio, electrolyte uptake, contact angle, Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), and Scanning Electron Microscopy (SEM) and resulted in the conclusion that the composition of the increased acetate in the coagulation bath enhances the demixing process, which increases porosity, electrolyte absorption, hydrophilicity, wetting ability, and ionic conductivity, but decreases tensile strength. Structural changes that occur due to changes in the composition of acetone in the coagulation bath are evidenced by changes in membrane morphology through Scanning Electron Microscopy (SEM)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fourina Yudhasari
"Paduan tuang alumunium-magnesium (seri 5xxx) dengan kandungan Mg sekitar 3% sering digunakan untuk aplikasi kelautan karena mempunyai ketahanan korosi yang baik, penggunaan untuk ornamen-ornamen arsitektual, dan juga untuk kebutuhan kemasan makanan sehari-hari."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Anggraini
"CO2 perlu dipisahkan dari gas alam karena selain menurunkan nilai kalor gas alam, CO2 dapat menyebabkan karat pada pipa gas dan menyebabkan penyumbatan pada tanki ketika gas alam dicairkan. Pemisahan CO2 dari gas alam dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya yaitu teknologi membran. Teknologi membran memiliki keunggulan dari segi rendahnya penggunaan energi dan minimnya limbah, dibandingkan dengan metode pemisahan CO2 lainnya. Seiring dengan meningkatnya biaya energi, teknologi pemisahan gas menggunakan membran menjadi suatu pilihan penting dalam mengurangi dampak lingkungan dan biaya dari proses industri. Pada penelitian ini dibuat membran lembaran asimetrik berbahan dasar selulosa asetat dengan menggunakan metode inversi fasa dan pelarut aseton. Ditambahkan polietilen glikol (PEG) 400 sebagai pembawa tetap pada membran dan formamida sebagai aditif. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi pengaruh proses perlambatan evaporasi dengan cara menjenuhkan udara evaporasi dengan pelarut, dan pengaruh proses delayed demixing dengan cara menambahkan pelarut kedalam koagulan. Parameter lainnya yang juga diamati adalah pengaruh komponen membran, media penyimpanan dan waktu evaporasi. Pengujian terhadap laju permeasi dan selektivitas membran, dilakukan menggunakan gas CH4 dan CO2 murni dan laju permeasi diukur menggunakan pipa kapiler. Karakteristik morfologi membran dianalisa menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy).
Hasil penelitian menunjukan membran dengan variasi delayed demixing memiliki selektivitas tertinggi (dengan penambahan 30% aseton pada koagulan) yaitu 168 pada tekanan 51,72 cmHg dan suhu 25°C. Sedangkan untuk hasil perlambatan evaporasi diperoleh selektitas yang menurun dibandingkan membran dengan evaporasi yang tidak diperlambat. Pada tekanan 51,72 cmHg dan suhu 25°C, membran dengan evaporasi biasa memiliki selektivitas sebesar 48,2, sedangkan membran dengan perlambatan evaporasi memiliki selektivitas 5,4. Dari hasil SEM, teramati membran hasil delayed demixing dan perlambatan evaporasi memiliki pori-pori yang lebih kecil dan makrovoid yang lebih sedikit dibandingkan masing-masing dengan proses demixing biasa dan proses evaporasi yang tidak diperlambat.

CO2 needs to be separated from natural gas because it can lower natural gases heating value, it also can cause rust on the natural gas pipeline and lump on storage tank when natural gas is liquifued. CO2 separation from natural gas can be done with several methods, one of them is membrane technology. Membrane technology has the advantage of lower energy requirement dan minimum polution. As the growth of energy cost, gas separation technology utilizing membrane becomes an important choice on reducing environmental effect and industrial cost. In this research, flat sheet asymetric cellulose asetate membrane was made by phase inversion method using acetone as a solvent. Polyethylene glycol (PEG) 400 and formmamide was added onto membrane respectively as a fixed carrier and additives. Parametter observed in this research including component variation, membrane storage, evaporation time variation, delayed evaporation and delayed demixing. The fourth and fifth parameter are the main focus in this research. Delayed evaporation done by evaporating membrane in solvent saturated atmosphere, and delayed demixing done by adding solvent to the coagulation bath. Test to determine the permeation rate and selectivity, carried out using pure CH4 and CO2 gas, and permeation rate measurement done by using capilary pipe. Membrane character and morphology analized by picture of membrane taken using SEM (Scanning Electron Microscopy).
The result shows that membrane with delayed demixing variation have the highest selectivity among the others (30% solvent added to the coagulation bath), the selectivity is 168 on 51,72 cmHg and temperature 25°C. For delayed evaporation, the result shows selectivity decrease on membrane with delayed evaporation. On pressure 51,72 cmHg and temprerature 25°C, membrane with regular evaporation have selectivity value 48,2 and membrane with delayed evaporation have selectivity value 5,4. From the SEM result, it can be seen membrane with delayed demixing and delayed evaporation has smaller pore dan fewer macrovoid than regular membrane.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Juwita
"Penggunaan paduan alumunium AA 333 sebagai komponen otomotif semakin berkembang bersamaan dengan semakin berkembangnya keinginan untuk mengurangi berat dari komponen yang digunakan. Dengan mengurangi berat dari komponen maka pengunaan bahan bakar dan emisi gas buangannya juga dapat dikurangi. Namun paduan AA 333 as-cast masih memiliki sifat mekanis yang rendah sehingga diperlukan proses lain untuk meningkatkan kekerasannya, salah satunya melalui proses perlakuan panas. Proses perlakuan panas yang dipilih dalam penelitian mi adalah proses perlakuan panas T6 (artifcial aging), yang meliputi tahapan : solution treatment pada temperatur 525°C selama 8 jam, quenching dan atificial aging pada temperatur 180°C. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi waktu aging yaitu 25 menit, 1 jam, 5 jam, 8 jam dan 16 jam, sehingga dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh dari variasi tersebut terhadap perubahan struktur mikro dan nilai kekerasan paduan AA 333. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses artificial aging pada temperatur 180°C menyebabkan peningkatan kekerasan dari tiap fasa: matrik ?-Al, silikon primer, eutektik Al-Al"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>