Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Nurhayati
"Proses sterilisasi secara basah dilakukan pada Autoclave dcngan kondisi Operasi yailu pada suhu 121 °C, tekanan 15 psig, dan lamanya stcrilisasi I5 menit. Sedangkan proses slerilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan di PT Indogamma dengan dosis 1-3 kGray, 3-5 kGray, 5-7 kGray, 7-9 kGray.
Proses sterilisasi panas secara basah dilakukan 2 tahap percobaan yang berbeda yaitu sterilisasi pada produk akhir dan produk ruahan. Sedangkan pada percobaan sterilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan hanya pada produk akhir.
Hasil percobaan sterilisasi tahu secara basah dan radiasi sinar gamma berdasarkan pcrtumbuhan bilangan cemaran mikroba dan perubahan Hsik tahu pada setiap umur simpan yang berbeda. Kandungan cemaran mikroba pada tahu yang telah disterilkan berkurang bahkan tidak mengandung cemaran sampai pada pengenceran I dan umur simpan tahu relatif lebih Iama dibandingkan dengan tahu yang lidak disterilisasikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awang Gunadi
"Radiasi lingkungan yang melewati ambang batas yang diperkenankan dapat mempengaruhi kesehatan makhluk hidup. Terutama pada pekerja yang selalu memakai bahan radioaktif untuk itu perlu diukur sehingga selalu dalam batasannya. Pada Tugas Akhir ini, dibuat alat ukur radiasi sinar gamma yang portable sehingga mudah dibawa dengan praktis. Dimulai dari perancangan alat, persiapan kornponen dan pengetesan akhir. Setelah alat selesai, dapat dipakai untuk mengetahui besar radiasi disuatu tempat hanya meletakkan alat tersebut dimana radiasi lingkungan hendak diukur. Sedang proses kalibrasinya disesuaikan pada alat ukur yang sudah terkalibrasi atau pada daerah yang lingkungan radiasinya sudah diketahui sumber atau besar radiasinya. Teknologi yang dipakai menggunakan komponen transi tor sebagai amplifier dan conditioner-signal jadi lebih sederhana untuk penyetelan saat kalibrasi. Display yang terukur dibaca pada tampilan moving coil. Untuk sensomya dipakai tabu.ng Geiger-Mueller sebagai Ion chamber yang akan mendeteksi paparan radiasi. Dengan alat yang portable dan ringan diharapkan mudah digunakan dilapangan untuk pengembangan keamanan bagi penggunaan bahan-bahan radioaktif."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S39833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Wulandari
"Pengawetan dengan iradiasi sinar gamma diketahui dapat membuat kandungan produk tetap terjaga dan juga terbebas dari kontaminasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek iradiasi gamma terhadap aktivitas antioksidan, kadar fenol total dan kadar flavonoida total serbuk herba Peperomia pellucida (L.) Kunth. Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode peredaman radikal DPPH, uji kadar fenol total menggunakan metode kolorimetri dengan reagen Folin-Ciocalteu dan uji kadar flavonoida total menggunakan metode kolorimetri AlCl3 dan natrium asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis iradiasi 5 kGy dan 7,5 kGy tidak menyebabkan perubahan secara signifikan (p>0,05) pada kadar fenol total, kadar flavonoida total dan aktivitas antioksidan. Sedangkan dosis iradiasi 2,5 kGy dan10 kGy menyebabkan perubahan secara signifikan (p<0,05) pada kadar fenol total dan kadar flavonoida total. Akan tetapi pada dosis iradiasi 2,5 kGy, aktivitas antioksidan tidak mengalami perubahan. Dapat disimpulkan bahwa iradiasi sinar gamma pada dosis 5 dan 7,5 kGy dapat digunakan untuk serbuk herba Peperomia pellucida (L.) Kunth karena tidak mempengaruhi aktivitas antioksidan, kadar fenol total dan kadar flavonoida total secara signifikan (p>0,05). Aktivitas antioksidan memiliki korelasi dengan kadar fenol total tetapi aktivitas antioksidan tidak berkorelasi dengan kadar flavonoida total.

Preservation using gamma ray irradiation is known to preserve the content of the products and saving the products from contamination. The aim of this study is to evaluate the effect of gamma ray irradiation of Peperomia pellucida (L.) Kunth herb powder on its antioxidant activity, total phenolic content and total flavonoid content. The evaluation of antioxidant activity have been done by DPPH radical scavenging methode, evaluation of total phenolic content with colorimetry methode using Folin-Ciocalteu reagent, and evaluation of total flavonoid content with colorymetry methode using AlCl3 and sodium acetate. The result shows that, at irradiation dose 5 and 7,5 kGy, there is no significant change (p<0,05) for total phenolic content, total flavanoid content and antioxidant activity. But at irradiation dose of 2,5 and 10 kGy, there were significant change (p<0,05) in total phenolic content and total flavonoid content compared to control (non-irradiated). Meanwhile antioxidant activity doesn’t change significantly at dose 2,5 kGy. It can be concluded that gamma ray irradiation at dose 5 and 7,5 kGy can be use for Peperomia pellucida (L.) Kunth herb because it shows no significant effect (p>0,05) on antioxidant activity, total phenolic content and also total flavonoid content. There is a correlation between antioxidant activity with total phenolic content but there is no correlation between antioxidant activity with total flavonoid content."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S62964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Chaerani
"Iradiasi sinar gamma merupakan teknologi dekontaminasi ramah lingkungan yang dapat dijadikan alternatif yang efektif untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminan pada simplisia. Pada penelitian ini dilakukan iradiasi sinar gamma dengan dosis 2,5; 5; 7,5 dan 10 kGy pada herba suruhan (Peperomia pellucida). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek iradiasi terhadap aktivitas antioksidan, kadar fenol total dan flavonoid total pada sampel. Herba suruhan di ekstraksi menggunakan metode refluks dengan etanol 80% selama 30 menit. Ekstrak yang diperoleh di uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, kemudian diukur kadar fenol total dengan pereaksi Folin Ciocalteu, dan diukur kadar flavonoid total dengan pereaksi AlCl3 menggunakan spektrofometer. Pada penilitian ini juga diuji korelasi terhadap nilai IC50 antioksidan dan kadar fenol total serta terhadap kadar flavonoid total. Hasil uji aktivitas antioksidan dan pengukuran kadar fenol total menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada sampel seiring dengan peningkatan dosis iradiasi. Kadar flavonoid total pada sampel yang diiradiasi mengalami penurunan yang signifikan bila dibandingkan dengan sampel yang tidak diiradiasi. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa terdapat korelasi antara IC50 antioksidan dan kadar fenol total (r= -0,903; p<0,01) sedangkan uji korelasi antara IC50 antioksidan dan kadar flavonoid total memberikan hasil yang tidak signifikan (r= 0,687; p= 0,05).

Gamma irradiation is an environmental friendly technology that can be used as an effective contaminants reducer in herbal products. The aims of this study were to evaluate the effect of irradiation on the antioxidant activity, total phenolic content, and total flavonoid content of Peperomia pellucida. In this study, the radiation processing of sample was carried out at dose 2.5, 5, 7.5 and 10 kGy. Samples were extracted by reflux method using 80% ethanol within 30 minutes. DPPH method was carried out to evaluate the antioxidant activity. Total phenolic content was estimated using Folin Ciocalteu's reagent and total flavonoid content by AlCl3. The result shows significant increased of antioxidant activity and the amount of phenolic by increasing the irradiation dose. There was a significantly decreased the flavonoid content after irradiation treatment. This study showed there were significant correlation between antioxidant activity with total phenolic content (r= -0,903; p<0,01) while antioxidant activity with total flavonoid content were not significantly correlated (r= 0,687; p=0,05)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S62962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Balik Sudarsana
"Telah dilakukan pengukuran untuk menentukan OF berkas lapangan terbuka dan berkas filter wedge ternyata hasilnya tidak beda. Mengukur dosis primer tidak bisa dilakukan secara eksperimen melainkan secara teori, dengan cara ekstrapolasi kurva OF pada kedalaman 0,5 cm diperoleh sebesar 0,7066. Nilai PDD hasil pengukuran dari 0,5 cm sampai 20 cm tidak jauh berbeda dengan nilai yang berikan oleh BJR. Perbedaan keduanya berada dalam rentang -3,36% sampai 0,60%. Radiasi primer untuk kedalaman rendah ditentukan dengan pendekatan hubungan antara dosis relatif dengan luas lapangan sedangkan untuk kedalaman lebih tinggi dari 3 cm pendekatan dosis relative sebagai fungsi linier Z. Nilai PDD radiasi primer dibandingkan dengan nilai yang diberikan BJR dari 0,5 cm sampai 20 cm perbedaan dalam rentang -4,31% sampai 9,28%.

A measurement has been performed to know the output factors for open and with wedge filters beams the result indicate the same value . Dose primary can?t measurement but just calculate and than primary OF from OF curve ekstrapolation for 0.5 cm deep are 0.7066. PDD value measurement for 0.5 cm to 20 cm there were not so difference value with PDD BJR. Both different are - 3.36% to 0.60%. Primary dose for less than 3 cm solution from dose relative linier with field size. If more than 3 cm solution from dose relative with Z. PDD primary dose compare with BJR for 0.5 cm to 20 cm are -4,31% to9,28%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberantasan Demam berdarah dengue (DBD) dilakukan dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Ae.aegypti antara lain dengan temefos 1%, malation 4%, dan pemberantasan sarang nyamuk. Cara lain yang dapat dilakukan adalah teknik Jantan Mandul (TJM). Penyinaran sinar gamma dari irradiator Co-60 tipe gamma cell 220, diberikan pada pupa jantan umur 24-36 jam. Dosis 60Gy merupakan dosis terendah yang menghasilkan kemadulan lebih dari 90%. Dosis tersebut diberikan pada pupa jantan berumur 24-36 jam, dan menghasilkan nilai daya saing sebesar 0,49.
"
MPARIN 11 (1) 1998
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Surya
"ABSTRAK
Sweet sorghum is a kind of sorghum that contains high content of sugar in its stem. Sweet sorghum has a big potential to be developed in Indonesia owing to its wide adaptation and the fact that it can be used as raw material for liquid sugar, syrup, ethanol, and also as animal feed. Sweet sorghum has not been developed in Indonesia because of lack of a sweet sorghum variety. Improvement of available sweet sorghum genotype can be done among others through plant breeding program. First step on the plant breeding program is to increase the plant genetic variability. This might be done by introduction of varieties or by breeding to create new varieties. Induced mutation using Gamma irradiation can be used to increase the genetic variability of sweet sorghum. Mutation breeding using Gamma irradiation in sweet sorghum was aimed at improving the yield and quality of sweet sorghum.
This research was conducted to study the effect of Gamma irradiation on sweet sorghum growth in the M1 generation, and to estimate the optimal dose range suitably for the breeding program. Beside, the objective of this research was to evaluate the genetic variability for the purpose of plant selection in the M2 generation.
Plant materials consisted of 2 sweet sorghum lines introduced from ICRISAT namely line No. 79 and No. 83. Non-saccharin sorghum of local variety Fiigari was used as a control. The doses of Gamma irradiation treatment were 0, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, and 1000 Gy. The Ml plants were sown in greenhouse at PATIR-BATAN Jakarta, and then were transplanted in the experimental field at Balitbiogen, Bogor. The M2 plants were grown in the experimental field at Lubang Buaya, Jakarta. Important agronomic traits such as plant height, spike length, stem diameter, and grain weight/spike were observed.
The results indicated that sorghum lines gave different response to Gamma irradiation, and all measured variables were significantly affected. Irradiation gave morphology and physiology damages on sorghum like abnormality, sterility, and lethality in the Ml generation. The increase of irradiation doses increased physiological damage. Effective doses of Gamma irradiation for sweet sorghum was to be around 400-500 Gy, and the lethal doses 50% of sweet sorghum was around 800-1000 Gy. Putative mutation sometimes could be observed in the M2 generation. The treatment of Gamma increased genetic variability of plant height, spike length, stem diameter, and grain weight/spike. The highest genetic variability was found in the dose treatment of 200-300 Gy. Within this interval dose, there might be high probability to find desirable mutants for further breeding purpose. A number of 38 plants had been selected from the M2 population as putative mutants.
"
2007
T20182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Nur Octaviani
"Iradiasi sinar gamma digunakan untuk dekontaminasi bakteri atau pengawetan suatu produk. Pengawetan dengan cara ini tidak memberikan perubahan secara bermakna terhadap aroma dan rasa produk, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efeknya terhadap kandungan kimia sampel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek iradiasi gamma terhadap aktivitas antoksidan, kadar fenolik total, dan kadar flavonoida total dari sampel ekstrak etanol 70% Peperomia pellucida (L.) Kunth. Aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal DPPH menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 515 nm menunjukkan hasil penurunan bermakna nilai EC50 (P<0,05) pada sampel yang diiradiasi dosis 7,5 kGy dan 10 kGy.
Kadar fenolik total dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 415 nm dan menujukkan hasil perbedaan bermakna (P<0,05) dimana terjadi kenaikan kadar hingga dosis 5 kGy dan penurunan pada dosis 7,5 kGy dan 10 kGy. Kadar flavonoida total dilakukan dengan metode kolorimetri AlCl3 menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 740 nm menunjukkan hasil penurunan bermakna (P<0,05) pada sampel yang diiradiasi hingga dosis 10 kGy.

Gamma irradiation is used for bacterial decontamination or preservation of a product to solve the problem of quarantine in trade and may also improve shelf life. Preserving with gamma irradiation doesn?t give significant changes to the aroma and taste of the product, but need to do more research on the effects on the chemical content of the sample.
This study aimed to determine the effects of gamma irradiation on antioxidant activity, total phenol compound, and total flavonoid of 70% ethanol extract sample Peperomia pellucida (L.) Kunth. Antioxidant activity DPPH radical reduction method using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 515 nm showed the results of a significant lowering in EC50 values ​​(P <0.05) in the samples were irradiated dose 7,5 kGy and 10 kGy.
Total phenol carried by the Folin-Ciocalteu method using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 415 nm and the results showed a significant difference (P <0.05) in which an increase in levels of up to 5 kGy dose and a decrease in the dose of 7.5 kGy and 10 kGy , Levels of total flavonoids was conducted using AlCl3 colorimetry using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 740 nm showed the results of a significant decrease (P <0.05) in the samples were irradiated up to a dose of 10 kGy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S63654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Soesilo Wibowo
"Telah dilakukan pengukuran penumbra berkas radiasi pesawat Cobalt-60 tipe FCC 8000F dengan diameter sumber 2,3 cm menggunakan metoda radiografi dan ionometri untuk berbagai kondisi fantom/material penghambur dan juga variasi luas lapangan. Pengukuran gammagrafi pada dmaks dan lapangan 10,6 x10,6 cm menunjukkan lebar penumbra memiliki rentang 1,4 sampai 1,9 cm. Pengukuran dosis penumbra menggunakan bilik ionisasi berbentuk silinder pada kedalaman 10 cm dengan SSD 80 cm memberikan hasil bahwa dosis penumbra dipengaruhi oleh lapangan radiasi, dan homogenitas medium. Kehadiran aluminium (l=5cm) dengan diameter (1,5, 2,2 dan 2,5 cm) dalam medium air pada umumnya menurunkan dosis penumbra. Medium gabus dengan ketebalan semakin besar akan menghasilkan dosis penumbra semakin rendah sebaliknya untuk lapangan yang semakin besar, dosis penumbra yang dihasilkan semakin tinggi.

Penumbra measurement has been done on Cobalt machine FCC 8000F with 2,3 cm diameter source using both gammagraphy and ionometry on several phantom condition, inserted absorber materials as well as different radiation fields. Gammagraphic measurement at dmax = 0.5 cm and 10.6 x 10.6 cm field showed penumbra in the range 0f 1.4-1.9 cm. Ionometric measurement at 10 cm depth showed strong effect of field size and inhomegeneity. Insertion of aluminum object (l=5 cm) with different diameter (1.5, 2.2 and 2.5 cm) caused decreasing penumbra dose. While on lung equivalent insertion material it tended to increase. Results in general showed the importance of extreme prudence in using such a large size Cobalt source for patient treatment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Musthafa Kamal
"Telah dilakukan penelitian untuk pemograman rekonstruksi citra dua dimensi gamma rays computed tomography single detector Metode atau algoritma yang digunakan dalam proses rekonstruksi filtered backprojection karena metode ini relatif mudah digunakan dan menghasilkan citra yang cukup akurat Metode ini menggunakan filter frekuensi untuk menghilangkan noise yang timbul saat pengambilan data Prinsip dasar dari metode ini adalah menjumlahkan dan memutar sejauh 180o atau 360o semua data proyeksi yang didapat dari hasil pengukuran yang sudah berbentuk sinogram dan juga telah melalui proses filterisasi Proses rekonstruksi dilakukan dengan menggunakan fungsi iradon dalam MATLAB Hasil dari penelitian ini adalah citra hasil rekonstruksi dalam bentuk dua dimensi dengan perbedaan warna grayscale yang mengandung nilai koefisen atenuasi linear dengan variasi metode interpolasi dan jenis filter yang digunakan

This research has carried out to programming for image reconstruction two dimension for gamma rays computed tomography single detector The mtheode or algorithms that used to reconstructed image is filtered backprojection because this method is relative easier and build an image more accurate than the older methods This methode used frequencies filter to disapear noise when measurement process The basic principle of this methode is adding and rotate 180o or 360o all projection data that formed in sinogram and have passed filtering process This process used iradon function that include in MATLAB The result of this research is an image as reconstruction result in two dimensional with grayscale colour which contain linear atenuation coeficien data with varian in interpolation methode and kind of filters"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S66782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>