Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 145690 Document(s) match with the query
cover
cover
Tara Aprilia Widianti
"ABSTRAK
Silver Diamine Fluoride memiliki kandungan ion fluor yang dapat menaikkan konsenstrasi ion fluor, meningkatkan potensi remineralisasi lesi enamel dan menghasilkan kenaikan bioavailibitas konsentrasi ion fluor pada saliva. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kandungan ion fluor dalam saliva sebelum dan setelah aplikasi Silver Diamine Flouride. Metode yang dilakukan adalah stimulated saliva dikumpulkan untuk kemudian diukur kandungan ion fluor nya dengan menggunakan alat ion selective electrode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kandungan ion fluor pada saliva yang bermakna p < 0,05 antara kelompok waktu sebelum, sesaat setelah, dan 1 jam setelah aplikasi SDF. Terdapat hubungan antara konsentrasi kelompok waktu sebelum, sesaat setelah, dan 1 jam setelah aplikasi SDF dengan berat badan subjek. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi ion fluor saliva mengalami peningkatan sesaat setelah aplikasi SDF, dan kemudian akan turun kembali ke konsentrasi awal 1 jam setelah aplikasi.

ABSTRAK
Silver Diamine Fluoride is consist fluoride that can increase fluoride concetration in saliva, remineralization process, and bioavailability of fluoride in saliva. The purpose of this study was t o analyze the difference of fluoride concentration in saliva between before and after Silver Diamine Fluoride application on enamel. The methods is to collect Stimulated saliva of 4 subjects and then measure the concentration of fluoride using ion selective electrode. The results showed that there were significant differences in the phosphate concentration."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Lukita Sari
"ABSTRAK
Krisis moneter yang ditandai dengan meiemahnya mata uang rupiah pada pertengahan
tahun 1997 membawa Indonesia pada krisis ekonomi. Sejumlah masatah yakni
monopoli, kolusi, korupsi dan nepotisme, yang merasuk dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, semakin membuat Indonesia terpuruk pada krisis
kepercayaan, mengkristal menjadi krisis di bidang politik dan hukum. Hasii Sidang
Umum (SU) DPR / MPR, terutama pemilihan Presiden dan pembentukan Kabinet VII
diyakini oleh kalangan masyarakat luas sebagai indikasi kurangnya kemampuan
Pemerintah melakukan reformasi yang memadai untuk memperbaiki situasi yang kian
memburuk.
Di tengah kondisi semacam "rtu, pada pertengahan tahun 1997, gerakan protes
mahasiswa mulai marak di beberapa kampus di puiau Jawa. Dalam waktu yang relatif
pendek, gerakan protes mahasiswa "rtu meiuas ke luar pulau Jawa dan merata ke
kampus-kampus di seluruh Indonesia. Dari segi kuantitas, aksi-aksi protes mahasiswa
ini merupakan yang terbesar selama dua dasawarsa terakhir. Isu-isu reformasi ekonomi
dan politik yang diangkat pun bersifat nasional tidak seperti aksi-aksi protes yang terjadi
sebelumnya yang isunya bersifat iokal dan isu ini merata pada hampir semua aksi
protes mahasiswa.
Adanya dukungan pada gerakan protes mahasiswa tahun 1998 yang sedemikian besar
membuat mahasiswa salah tingkah dan kehilangan arah. Gerakan protes mahasiswa
mulai dipertanyakan orang mulai dari kemumian gerakan sampai kepada intelektual
gerakan. Apresiasi rakyat kian menurun menyusul aksi-aksi protes yang dipandang
cenderung anarkis, emosional dan terkesan kurang inteiek (Republika, 15 Januari
1998). Selain itu gerakan protes mahasiswa pasca pemerintahan Soeharto mulai
terpecah-belah dan memiliki penylkapan politik yang berbeda-beda.
Agar individu atau masyarakat dapat memahami gerakan protes mahasiswa, maka
diperlukan suatu usaha untuk menjelaskan bagaimana mahasiswa mengorganisasikan
pengalaman masa lalu dan tingkah-takunya ke dalam satu pola atau bentuk tertentu. Hal
ini oleh Barlett (dalam Deaux, Dane dan Wrightsman, 1993) didefinisikan sebagai
Skema Sosiat {Social Schemata). Skema sosial merupakan pola dari tingkah-laku dan
juga pola untuk bertingkah-taku (Neisser, dalam Aldrin, 1995). Oleh karena itu. peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai skema sosia! mengenai gerakan protes mahasiswa tahun 1998. Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran teori
mahasiswa mengenai gerakan protes mahasiswa.
Penetitian in! menggunakan kriteria responden yang sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sariito W. Sarwono (1978). Kriteria responden tersebut adalah Aktivis
Pemimpin dan Aktivis Pengikut.
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner, yaitu berupa item-item pertanyaan yang
terdiri dari beberapa aftematif jawaban. Tiap-tiap kelompok responden boleh memilih
lebih dari satu alternatif jawaban. Banyaknya respon dari tiap-tiap responden
dijumfahkan dan direlaslkan dengan jumlah respon yang tidak dijawab. Prosedur statistik
yang digunakan adalah prosedur aggregate (grouping) dan crosstabs. Setelah itu
dilakukan perhitungan dengan menggunakan teknik analisa chi square.
Ternyata dari 11 hipotesa yang dibangun, hanya ada 3 hipotesa yang diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan skema antara kelompok aktivis pemimpin dan
pengikut.
Daiam diskusi dibahas mengapa tidak ada perbedaan skema antara kedua kelompok
aktivis. Selain itu juga diberikan saran-saran baik kepada responden, yaitu mengenai
perbaikan beberapa skema mengenai konsep tertentu seperti pengertian mahasiswa,
peran sebagai kekuatan politik dan pengertian inteiektual. Selain itu, saran-saran bagi
perbaikan penelitian ini juga diberikan."
1999
S2746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benardi Wiriaatmadja
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
S2253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri
"It has long been recognized that intangible resources represent a significant portion of company value. Recently, interest has begun to focus on managing these value base. The value of corporate reputation, papers by Srivastava, et. al. (1997) found proof that there is a positive relationship between corporate reputation and corporate performance, especially a financial performance on the stock market. Jones, Jones and Little (2000) noticed that, in the event of a sudden and unexpected decline, firms with good reputation suffer a lower decrease in their shares? value. In contrat, Roberts and Dowling (1997) points out that at the time t, the firm enters (or leaves) a higher financial performance position (or lower) that it takes less time for companies with good reputation to gain competitive advantages (the lead indicator effect) to keep a higher financial performance for a longer time period (the carry over effect).
The purpose of this paper is to identify how the corporate reputation that is constructed by four latent variables based on paper of Suta (2006), that is social responsibility, corporate governance, Chief Executive Officer reputation, and accounting measurements affects the corporate performance in Indonesia by examining of each latent variables to the stock return as a proxy of corporate performance. By using the most recent data, also with a purposive sampling of the LQ 45 Indices over period of 2007, this paper using a multiple regression analysis to differentiate the hypothesis.
Result of this study found that significantly accounting measurements has been the only one of latent variables of corporate reputation effected stock return as a proxy of corporate performance in Indonesia. However, when Enter method is used for examine each proxy of those latent variables, only return on equity (ROE) that was positive and significant do effect stock return as a proxy of corporate performance. It indicates that some investors and companies in Indonesia still do not realize how important a corporate reputation in a public?s view. Besides, the whole of variables that is constructing a corporate reputation should be a guide for investors and companies to get a superior performance, not only accounting measurements."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiasih Oktaviana
"Penelitian ini berfokus pada pengaruh struktur kepemilikan yang diwakili oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan blockholder, kepemilikan asing, dan kepemilikan institusional terhadap tingkat pengungkapan sukarela perusahaan manufaktur. Sampel yang igunakan adalah 86 laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007. Jumlah pengungkapan sukarela pada laporan tahunan diukur dengan menggunakan indeks pengungkapan sukarela yang dikembangkan oleh Adhariani (2005) dan telah mengalami beberapa penyesuaian oleh Ningrum (2007). Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kepemilikan manajerial memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela, yang artinya bahwa semakin besar porsi kepemilikan manajerial dalam perusahaan, maka tingkat pengungkapan sukarela perusahaan akan semakin rendah.

This study is focusing on the effect of ownership structure represented by managerial ownership, blockholder ownership, foreign ownership, andinstitutional ownership in voluntary disclosure level of manufacturing companies.The samples consist of 86 annual reports of manufacturing companies listed on the IDX at 2007. The amount of voluntary disclosure provided in annual reports is measured by disclosure items developed by Adhariani (2005) and modified by Ningrum (2007). Findings from the research is managerial ownership has negative and significant influence in voluntary disclosure, which means that when managerial ownership getting bigger, the voluntary disclosure level will getting lower."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6526
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Rembulan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T23992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Dahlia
"Tujuan penelitian adalah menguji pengaruh corporate social responsibility terhadap kinerja perusahaan, yaitu kinerja keuangan dan kinerja saham. Masih rendahnya perusahaan-perusahaan di Indonesia yang melakukan aktivitas CSR dan pengungkapannya, serta hasil beragam yang diperoleh dalam penelitian sebelumnya melatarbelakanzi pemilihan topik ini.
Penelitian ini menggunakan Corporate Social Disclosure Index (CSDI) sebagai ukuran dari pengungkapan CSR perusahaan, yang dibuat berdasarkan indikator yang dikeluarkan oleh GRI (Global Reporting Initiatives). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 77 perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 dan 2006.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata nilai CSDI yang sangat rendah menunjukkan masih rendahnya pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan belum adanya peraturan yang mengharuskan mengenaj pengungkapan CSR di Indonesia dan masih kurangnya kesadaran perusahaan mengenai pentingnya aktivitas CSR dan pengungkapannya di laporan tahunan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh positif terhadap ROE satu tahun ke depan (ukuran kinerja keuangan perusahaan). Sedangkan hasil yang diperoleh dari pengujian kinerja saham menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel cumulative abnormal return/CAR (ukuran kinerja saham perusahaan).

The purpose of this research is to test the effect of CSR on firm financial and market performance. This research is motivated by the fact that there is a lower level of activities of CSR and its disclosure and also mixed results from previous research.
This research used Corporate Social Disclosure Index (CSDI) as a measure of CSR disclosure, based on indicators from Global Reporting Initiatives (GRI). The samples of this research are 77 public firms listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) year 2005 and 2006
Relatively lower score of CSDI shows that CSR disclosure in firms? annual report is still low. This may due to there is still no mandatory rules regarding CSR disclosure in Indonesia and the lack of firms? awareness of the importance of CSR and its disclosure in annual report. Test results show that CSR disclosure have positive and signyicant effect on Return on Equity as a measure of financial performance, but CSR disclosure do not has significant effect on cumulative abnormal retum (CAR) as a measure of market performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T24672
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novriansyah Zulkarnaen
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh komisaris independen, kompensasi manajemen eksekutif dan investor institusional terhadap manajemen pajak. Variabel independen yang digunakan komisaris independen, kompensasi manajemen eksekutif dan investor institusional. Variabel dependen yang digunakan adalah manajemen pajak. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BElj pada periode 2010-2013. Sampel yang dikumpulkan rpenggunakan metode purposive sampling. Total 86 perusahaan ditentukan sebagai sampel Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korhisaris independen, kompensasi manajemen eksekutif dan investor institusional memiliki pengaruh secara parsial terhadap manajemen pajak dengan nilai singnifikasi masing- masing sebesar 0,004, 0,046 dan 0,000. Kemudian, komisaris independen, kompensasi manajemen eksekutif dan investor institusional memiliki pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap manajemen pajak, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2015
650 ESENSI 5:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>