Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116398 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Nur Hidayat
"Agrobisnis di Indonesia merupakan sektor yang memiliki peran yang sangat penting dalam perindustrian nasional. Pangsa nilai tambahnya dalam industri nonmigas sebesar 80,70%, kesempatan kerja 74,90% dan efek pengganda nilai tambah sebesar 3.23. (LRPTN, ITB Bandung, 2005). Tongkol jagung merupakan salah satu limbah padat pertanian yang mengandung pentosan sehingga memiliki nilai ekonomis untuk diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat. Tongkol jagung akan memberikan nilai ekonomis yang tinggi jika dikonversi menjadi furfural.
Proses pembuatan furfural dengan bahan baku tongkol jagung dilakukan dengan kombinasi proses Batch dan kontinyu dengan reaksi utama adalah hidrolisis yang diikuti dengan reaksi dehidrasi menggunakan katalis asam sulfat. Reaktor yang digunakan adalah reaktor stirred barch (berpengaduk) yang dioperasikan pada tekanan 2 bar dan tcmperatur 128 oC selama 70 menit. Pemurnian furfural menggunakan azeotropik distillation dan dehydration column guna mendapatkan furfural berkemurnian tinggi yaitu 99%.
Stirred Reactor yang digunakan adalah reaktor yang telah digunakan dalam pengolahan furfural dengan menggunakan SupraYield Technology®. Teknologi ini lebih unggul dan lebih ekonomis dibandingkan teknologi konvensional. Pada perancangan awal pendirian pabrik furfural ini akan dipilih di Propinsi Jawa Timur tepatnya di Kawasan Industri Gresik karena alasan ketersediaan bahan baku dan distribusi pasar. Berdasarkan simulasi dengan software SuperPro Designer® diperoleh bahwa untuk mendapatkan produksi furfural 183 kg/batch berdasarkan proyeksi permintaan pasar tahun 2008, maka dibutuhkan bahan baku yaitu tongkol jagung sebesar 900 kg/barch (4.9 kg/Kg furfural) dan asam sulfat 36% sebesar 84 kg/batch (0.45 kg/Kg furfural).
Untuk kapasilas produksi sebesar 362 ton/tahun, total investasi yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pabrik furfural di Indonesia adalah US$ 2.855.773,00 dengan dengan biaya manufaktur sebesar US$ 189.86S,00. Parameter kelayakan untuk pabrik furfural dengan kapasitas 362 ton/tahun adalah NPV US$ 2.873.820,29, IRR 15 %, PBP 4 tahun 9 bulan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Effendy Sutanto
"Kebutuhan furfural di dalam negeri terus meningkat jumlahnya. Furfural banyak digunakan sebagai pelarut dalam industri minyak bumi, pembuatan pelumas, nilon, furfuril alkohol, tetrahidrofuran, industri farmasi herbisida, dan aplikasi pada pewangi. Sampai saat ini kebutuhan furfural di dalam negeri diperoleh melalui impor terutama dari China yang merupakan produsen furfural terbesar di dunia yaitu sekitar 72% produksi furfural dunia. Hal inilah yang mendasari pertimbangan didirikannya pabrik furfural di Indonesia. Dalam perancangan pabrik furfural ini, digunakan bahan baku berupa tandan kosong kelapa sawit karena kandungan hemiselulosa yang cukup tinggi yaitu ± 30%, dan juga ketersediaannya yang melimpah di Indonesia yang mencapai 36,85 juta ton pada tahun 2014. Dengan batasan masalah payback period dibawah 5 tahun, dan nilai IRR di atas nilai MARR yaitu 14%, dilakukan simulasi menggunakan software Superpro Designer Academic License. Hasil simulasi menunjukkan kelayakan pabrik dicapai pada kapasitas produksi furfural 790,31 ton/tahun, dengan nilai ROI 21,64% dan NPV US$ 3.978.000.

The domestic necessity of furfural increases day by day. Furfural is mostly used for solvent in petroleum industry, the manufacture of lubricants, nylon, furfuryl alcohol, tetrahydrofuran, herbicide pharmacy industry, and application on fragrance. So far, the domestic necessity of furfural is acquired by import, especially from China, which is the largest furfural manufacturer that is to say approximately 72% furfural production of the world. This fact underlies a consideration establishing furfural plant in Indonesia. In this scheme of furfural plant, it uses raw material that is called oil palm empty fruit bunches. Oil palm empty fruit bunches is chosen because of containing high level of hemicellulose, which is about 30%, and its abundant availability in Indonesia, which reaches 36,85 million ton in 2014 as well. Simulation is conducted by using Superpro Designer Academic License Software with scope of research payback period under 5 years and IRR value above MARR (14%). This simulation has shown that the eligibility of plant reaches with 790,31 tons/year furfural capacity production, and ROI value 21,64% and NPV US$ 3.978.000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuvie Mutiarasari
"ABSTRAK
Produksi tanaman jagung yang meningkat setiap tahunnya menghasilkan limbah tanaman jagung salah satunya batang jagung. Pemanfaatan limbah batang jagung sebagian besar hanya dibiarkan dan dibakar yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai material limbah batang jagung dengan memanfaatkan batang jagung sebagai bahan utama pembuatan papan partikel yang dapat diproduksi skala industri. Penelitian ini dilakukan dengan membuat papan partikel menggunakan bahan utama batang jagung dengan jenis perekat Urea Formaldehyde (UF) dan Phenol Formaldehyde (PF), setiap perekat menggunakan konsentrasi 8%, 10% dengan suhu kempa panas 130 dan 150℃. Kemudian dilakukan pengujian meliputi pengujian fisis dan mekanis dengan berbasis pada persyaratan standar SNI. Metode penelitian menggunakan design of experiment. Hasil terbaik yang didapatkan adalah komposisi batang jagung dengan menggunakan jenis perekat PF, konsentrasi 8% dan suhu kempa panas 130℃ karena komposisi tersebut masuk ke dalam standar SNI papan partikel tipe 8. Hasil riset juga menjelaskan adanya peningkatan nilai yang signifikan dari batang jagung yang sebelumnya merupakan limbah pertanian yang hampir tidak bernilai menjadi material yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomis

ABSTRACT
The production of corn plants which increases every year produces corn waste such as corn stalks. Mostly, corn stalk wastes are left and burned that could make some environment issues. Therefore this study aims to increase the value of corn stalk waste material by using corn stalks as the main material for making particle boards that can be produced for an industrial scale. This research was carried out by making particle boards using the main ingredients of corn stalk with Urea Formaldehyde (UF) and Phenol Formaldehyde (PF) adhesives, each adhesive using a concentration of 8%, 10% with hot press temperature 130 ℃ and 150 ℃. Then the testing includes physical and mechanical testing based on SNI standard (Indonesian Standard) requirements. This research uses design of experiment as the method. The best results obtained were the composition of the corn stalk using PF adhesive type, with 8% concentration and hot press temperature 130 ℃ because the composition was included in the SNI type 8 The results also explained that there was a significant improvement from the previous corn stalk that mostly wasted and non-valuable as a material that can provide economic benefits"
2019
T52499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa K.S.
"Perkembangan industri peternakan yang sangat pesat telah meningkatkan kebutuhan pakan pabrikan yang menggunakan jagung sebagai komponen utamanya. Permasalahannya ialah pabrik pakan lebih menyukai jagung impor karena jagung dalam negeri kurang memenuhi standar mutu. Mengandalkan pasokan jagung dari impor mempunyai risiko ketergantungan pada negara lain yang berdampak negatif terhadap stabilitas industri peternakan dalam negeri. Oleh karena itu, selain mening-katkan produksi, kualitas jagung dalam negeri perlu diperbaiki dengan menerapkan penanganan pascapanen yang tepat. Tulisan ini membahas kinerja penerapan pascapanen jagung di tingkat petani dan kebijakan pendukungnya. Sampai saat ini, program pembangunan pertanian masih terkonsentrasi pada upaya peningkatan produksi. Perhatian terhadap pascapanen sangat kecil, yang tercermin dari sangat kecilnya anggaran untuk meningkatkan kinerja pascapanen jagung. Akibatnya, kehilangan hasil masih tinggi dan kualitas produk rendah. Pengetahuan petani tentang pascapanen yang terbatas dan kurangnya dukungan alsintan pascapanen menjadi kendala bagi petani dalam menerapkan teknologi pascapanen. Ironisnya, pemerintah selama periode 2006-2010 cenderung memberi bantuan mesin-mesin besar berteknologi tinggi bernilai miliaran rupiah, seperti silo yang sebenarnya belum dibutuhkan petani. Bantuan alat pemipil jagung yang sangat dibutuhkan petani justru sangat kecil. Ke depan, diperlukan perbaikan kebijakan yang berorientasi pada bantuan yang benar-benar dibutuhkan petani. Selain itu, harus ada perjanjian antara pemberi dan penerima bantuan agar alsintan bantuan dimanfaatkan sesuai perjanjian disertai sanksi yang jelas dan tegas."
Kementerian Kementerian RI, {s.a.}
630 PIP 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Corn seed subsidy policy is one of the ministry of agriculture's development programs which was estabilished in 2006 and continued in 2008 . The aim of this policy is to increase area of hybrid corn, increase production and productivity, open job opportunity and improve farmer's income,acclerate the developmentof national corn seed industry, provide feed industry and raw material for food industry and support corn self-sufficiency program...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"The objective of this research is to investigate the effect of water deficit on the growth and yield of corn . The variety of corn used in this research was new and doesnt have market label. This research in conducted under plastic house on the experimental farm of Lampung University from August to October 2007..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK BASF dan pupuk pelengkap cair T-N-F pada berbagai taraf perlakuan yang di laksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Panca Budi Medan....."
JUILABI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suarni
"Diversifikasi pangan melalui pemanfaatan jagung dapat me-ningkatkan citra jagung sebagai pangan lokal yang selama ini dinilai kurang bergengsi (inferior food). Oleh karena itu diperlukan inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing, kuantitas, kualitas, dan keamanan produk olahan jagung agar dapat disejajarkan dengan produk pangan impor (superior food). Karakterisasi sifat fisik, fisikokimia, dan fungsional jagung dalam bentuk panen muda, pipilan kering, jagung sosoh, tepung, dan pati dari setiap varietas sangat diperlukan sebagai dasar dalam menentukan produk yang akan dihasilkan. Pemahaman terhadap karakteristik tersebut merupakan kunci utama dalam memanfaatkan jagung sebagai bahan diversifikasi pangan. Arah dan strategi pengembangan inovasi teknologi diversifikasi pangan jagung berdasarkan sifat fisikokimia dan komponen fungsional difokuskan pada peningkatan produksi, ragam varietas, dan aneka produk olahan unggulan untuk mendukung industri pangan skala kecil, menengah, dan besar."
Kementerian Kementerian RI, 2014
630 PIP 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>