Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Fauzie
"Metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengontrol terbentuknya scale adalah Anti Scale Magnetic Treatment (AMT). Kritik yang biasa dilontarkan tentang metode ini adalah mengenai hasil dari alat AMT yang pada saat penerapannya banyak yang tidak efektif. Selain itu masih terdapat pro-kontra dikalangan peneliti mengenai nilai efektifitas suatu proses magnetisasi dan kondisi operasinya. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang metode magnetisasi ini sebagai metode alternatif yang menjanjikan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari medan magnet terhadap pembentukan partikel dan jenis kristal CaCO3 pada air sadah sintetik (larutan kalkokarbonik) dengan menggunakan sistem dinamis sirkulasi. Beberapa variabel kondisi operasi yang meliputi lama waktu sirkulasi, laju alir, jumlah magnet dan pH diuji untuk lebih memperjelas pengaruhnya terhadap proses magnetisasi. Pada penelitian ini larutan kalkokarbonik disirkulasi pada laju alir yang konstan. Pengukuran dilakukan pada saat sirkulasi dan setelah sirkulasi. Pengukuran kandungan CaCO3 pada larutan kalkokarbonik dilakukan dengan metode titrasi kompleksometri EDTA. Uji XRD dilakukan untuk mengetahui jenis kristal yang terdeposit dipermukaan pelat kaca. Hasil penelitian menunjukan bahwa magnetisasi dapat meningkatkan persen presipitasi dari CaCO3. Peningkatan persen presipitasi untuk sampel yang dimagnetisasi terjadi baik pada saat sirkulasi maupun setelah sirkulasi. Semakin lama waktu sirkulasi dan semakin tinggi laju alir, jumlah magnet dan pH maka persen presipitasi CaCO3 yang didapat akan semakin tinggi. Jenis deposit kristal CaCO3 yang terbentuk dipermukaan pelat kaca adalah kalsit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Laurens Rettob
"Pengujian efek medan magnet terhadap presipitasi CaCO3 merupakan salah satu topik yang banyak diteliti untuk dapat menjelaskan efektifitas proses Anti-scale Magnetic Treatment (AMT). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan pengaruh magnetisasi yang berbeda ? beda sehingga menimbulkan kontroversi. Beberapa peneliti dengan menggunakan magnetisasi sistem statis mendapatkan efek magnetisasi menekan presipitasi CaCO3 (mekanisme ion) dan peneliti lainnya mendapatkan efek magnetisasi mempercepat presipitasi CaCO3 (mekanisme presipitasi in situ). Hal ini dipengaruhi oleh kondisi operasi seperti pH, suhu, dan waktu magnetisasi. Untuk itu, perlu dilakukan studi yang lebih mendalam tentang efek medan magnet terhadap presipitasi CaCO3. Untuk mempelajari efek medan magnet terhadap presipitasi CaCO3 dengan sistim statis, maka parameter yang diamati adalah jumlah presipitasi total CaCO3 dan deposit CaCO3 dengan menggunakan metode analisis titrasi kompleksometri EDTA dan analisa jenis kristal CaCO3 pada deposit dilakukan dengan metode XRD. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa kenaikan pH akan meningkatkan presipitasi CaCO3 dan menurunkan kandungan ion di larutan sehingga terjadi perubahan mekanisme ion menjadi mekanisme presipitasi in situ. Pada variasi suhu larutan diperoleh efek magnetisasi dominan terjadi di fasa larutan dan semakin berkurang dengan naiknya suhu. Pada variasi waktu magnetisasi didapatkan penurunan presipitasi CaCO3 di fasa permukaan dengan semakin lama waktu magnetisasi. Analisis XRD menunjukan bahwa jenis kristal CaCO3 yang dominan terbentuk di permukaan adalah kalsit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Satiti Ayu Wulandari
"Kandungan mineral-mineral terlarut dalam suatu larutan, seperti Ca2+ dan Mg2+ memiliki kecenderungan untuk terdeposit membentuk lapisan sangat keras yang biasa disebut kerak. Pembentukan kerak akan meningkat seiring dengan semakin tingginya kandungan ion Ca2+ dalam larutan. Magnetisasi dapat menurunkan kandungan ion Ca2+ dalam larutan, sehingga mampu mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat pembentukan kerak tersebut. Percobaan dilakukan untuk mengetahui efek dari medan magnet terhadap kandungan ion Ca2+ dalam larutan dan pembentukan deposit CaC03 di permukaan. Proses magnetisasi selama presipitasi berlangsung akan dilakukan pada kondisi statis dengan tingkat kesadahan larutan, lamanya proses magnetisasi dan presipitasi sebagai variabel-variabel yang dimanipulasi dalam percobaan. Magnet yang digunakan adalah magnet batang permanen berbasis Neodymium (Nd) dengan kuat medan sebesar 950 - 3400 Gauss. Karakteristik larutan akan dibandingkan pada saat sebelum dan sesudah magnetisasi berlangsung.
Dalam percobaan ini, konsentrasi ion Ca2+ diukur dengan menggunakan titrasi kompleksometri EDTA dan elektroda ion selektif Ca2+ Vernier. Uji foto mikroskop dan karakterisasi difraksi sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengamati distribusi dan ukuran kristal yang terbentuk di permukaan. Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa magnetisasi terhadap larutan campuran Na2CO3 dan CaCl2 memiliki efek yang berbeda, tergantung dari metode yang digunakan. Metode magnetisasi selama presipitasi berlangsung akan mendominasi tahap pertumbuhan partikel, sehingga jumlah deposit yang terbentuk di permukaan lebih banyak namun dengan ukuran. kristal yang lebih kecil. Beberapa parameter yang menentukan efektivitas dari proses magnetisasi adalah tingkat kesadahan larutan, lamanya waktu magnetisasi dan presipitasi. Proses magnetisasi berlangsung paling efektif saat diaplikasikan pada larutan campuran selama sepuluh menit dan pengaruhnya dapat bertahan hingga tiga puluh menit. Efek magnetisasi tetap terlihat dengan jelas, meskipun diaplikasikan pada larutan induk dengan berbagai konsentrasi yang berbeda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ariessita
"Salah satu sistem dalam metode magnetisasi yang mampu mengurangi deposit CaC03 adalah dengan magnerisasi statis larutan Na2C03. Pada sistem ini, dapat dilihat fenomena medan magnet (yang diduga) dapat memperkuat energi hidrasi ion CO32- sehingga ion tersebut tidak mudah bergabung dengan ion Ca"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Nova Eka Putri
"Air merupakan komoditi penting yang digunakan di industri terutama pada peralatan proses. Untuk itu air perlu mendapat perhatian khusus akan masalah-masalah yang ditimbulkannya seperti korosi dan kerak. Jenis kerak dibagi menjadi dua yaitu hard scale (kalsit) dan soft scale (aragonit dan vaterit). Kalsit inilah yang menyebabkan terjadinya penyumbatan aliran pada pipa. Hal ini dapat menurunkan efisiensi perpindahan panas pada alat-alat penukar panas yang menghambat proses produksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, telah dikembangkan suatu metode alternatif untuk pengolahan air yaitu dengan magnetisasi. Magnetisasi ini ditujukan untuk mengurangi pembentukan deposit kerak pada dinding peralatan, biasanya berupa CaC03. Penelitian dilakukan dengan melakukan proses magnetisasi terhadap larutan Na2C03 menggunakan pompa sirkulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas proses magnetisasi terhadap pembentukan kerak. Variabel penting yang diamati meliputi: waktu sirkulasi larutan, jumlah magnet, kecepatan sirkulasi, dan kuat medan magnet. Pengukuran efektivitas magnetisasi terhadap pembentukan deposit kerak akan diamati pada konsentrasi ion Ca2+, berat deposit CaC03, jenis dan ukuran kristal dengan membandingkan data magnetisasi dan non magnetisasi. Untuk uji analisis yang akan dilakukan yaitu menggunakan uji ion selective Ca2+, titrasi kompleksometri EDTA, foto mikroskop, dan X-Ray Diffraction. Dari hasil analisis di larutan, ditemukan bahwa magnetisasi menyebabkan penurunan yang signifikan pada konsentrasi ion Ca"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martiningtyas Yunitasari
"Penelitian ini membahas perilaku presipitasi CaCO3 dalam air sadah dibawah pengaruh medan elektromagnetik beserta aplikasinya dalam pengolahan air sadah dan pencegahan kerak. Hasil penelitian membuktikan bahwa medan elektromagnetik mempengaruhi interaksi hidrat ion dan interaksi ion serta presipitasi CaCO3 pada pola aliran fluida dinamik.
Elektromagnetisasi larutan NaHCO3 dan CaCl2 dapat meningkatkan presipitasi CaCO3 dengan sifat deposit yang lebih mudah lepas dari dinding. Peningkatan presipitasi secara signifikan terjadi pada konsentrasi, lama sirkulasi dan laju alir tertentu. Hasil tersebut dapat menjadi alasan bagi pengembangan sistem pengolahan air sadah dengan proses elektromagnetisasi yang efektif dalam menurunkan kesadahan dan pencegahan kerak pada air sadah.

The purpose of this study is to investigate CaCO3 precipitation in hard water with electromagnetic-field effects and its application in hardwater treatment and scale prevention. The observation results showed that electromagnetic-field influence hydrat interaction, ionic interaction and CaCO3 precipitation in dynamic fluid.
Electromagnetic treatment on NaHCO3 and CaCl2 solutions can increase CaCO3 precipitation being kind of deposits that easily removed from the wall. The precipitation's improvement found in certain concentration, circulating time and flow rate. This result can be the reason to develop hard water treatment with electromagnetic field that can be effective to decrease water hardness and prevent scale.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51924
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aryagoeng CD
"Air secara alamiah mengandung ion-ion logam terlarut di dalamnya, salah satunya adalah ion Ca2+ yang dapat berpresipitasi dengan ion CO32- sehingga membentuk kerak. Anti-scale Magnetic Treatment (AMT) merupakan suatu metode yang dapat mengurangi pembentukan kerak tanpa mengubah sifat kimia dari air. Hingga saat ini, penelitian mengenai AMT dengan fluida dinamik masih terus dikembangkan. Data yang dihasilkan cukup lengkap, oleh karena itu diperlukan suatu pengembangan model matematis dari data-data yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya, sehingga dapat diperkirakan hasil yang diperoleh pada suatu kondisi operasi tertentu. Data yang dihasilkan dari pengembangan model mempunyai harga yang mendekati hasil percobaan. Pengembangan model ini didapat waktu efektif magnetisasi dan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap presipitasi CaCO3, yaitu kecepatan alir dan konsentrasi larutan.

Naturally water contains of ionics metal which dissolved within, one of the ionic metal is calcium ion (Ca2+) which could precipitate with CO32- forming scale. Anti-scale Magnetic Treatment (AMT) is an alternative method that could reduce the forming scale without changing it's chemical properties. Now a days, experiment about AMT with dynamic fluid is still being developed. The datas from the experiment that have been conducted are sufficient, because of that, the needs of mathematics modelling from the data from previous reseach is important to forecast the result that will be obtained from certain operation conditions. The modelling data obtained from modelling development were closed enough with the experiment data. From this modelling development the most influenced precipitation CaCO3 which were the liquid flow and the cocentration of the solution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52213
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angga S. Wijaya
"Electromagnetic water treatment merupakan salah satu metode yang berpotensi dikembangkan untuk mencegah terbentuknya kerak. Untuk itu, perlu adanya suatu penelitian untuk menguji pengaruh medan elektromagnetik terhadap pembentukan partikel dan jenis kristal CaCO3 guna mendapatkan suatu sistem yang efektif. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan jumlah lilitan, frekuensi, tegangan, dan tipe konfigurasi dalam sistem. Metode analisis yang digunakan adalah titrasi EDTA dan SEM untuk mengukur konsentrasi dan melihat jenis kerak yang terjadi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa medan elektromagnetik dapat memicu terbentuknya CaCO3 lebih besar daripada non elektromagnetik.

Electromagnetic water treatment is one of methods that can be developed to prevent scale forming. Because of that, there must be a research using a dynamic system to test the effect of electromagnetic fields toward the production of particle and CaCO3 crystal type. This research is conducted by variation of coil amount and configuration, as well as device frequency and voltage, as used in the system. The methods of analysis include the EDTA titration to measure concentration of Ca2+ and SEM to see the type of scale produced. The result indicates that electromagnetic fields can be triggered to form a bigger CaCO3 than without electromagnetic fields."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52181
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nizar Ali Balgana
"Untuk mengatasi masalah kerak kalsium karbonat CaCO3 yang terbenluk dari air sadah dimana merupakan suatu gangguan besar dalam proses di industri dibutuhkan banyak metode altematif sehingga pada penerapannya efektif dan efesien. Salah satu metode yang saat ini sedang berusaha dikembangkan walaupun masih kontroversial adalah pengolahan air sadah dengan metode magnelisasi.
Dalam penelitian ini yang pertama-tama dilakukan adalah preparasi sampel yaitu membuat air sadah yang merupakan campuran dari 0.01 M CaCl; dan 0.01 M Na2CO3. Selanjutnya pengujian kuantitatif dilakukan dengan mencampurkan laruran pernbentuk air sadah kedalam beaker glass yang diberi perlakuan dan tanpa perlakuan magnetisasi untuk mendapatkan pengaruh magnetisasi terhadap endapan CaCO; yang terbentuk dan dilakukan pengujian terhadap konsentrasi ion Ca” di larutan hasil uji pengendapan tersebut. Uji kuantitatif lainnya adalah adalah uji total padatan terlarut dengan magnetisasi 5 menit dan tanpa magnetisasi dimana total padatan terlarulnya diukur selama 30 menit. Uji kualitatif dilakukan dengan uji foto mikroskop oplik dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan struktur klistal dan jumlah partikel dari air sadah dengan dan tanpa magnetisasi 10 menit. Pengujian dengan menggunakan X -Ray Diffraksi dilakukan untuk melihat dengan pasti struktur kristal yang terbentuk dari air sadah dengan dan tanpa perlakuan magnetisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara berat endapan kalsium karbonat yang terbentuk dengan waktu magnetisasi. Dimana semakin lama magnetisasi makajumlah endapan semakin kecil sementara uji ion Cal' pada larutan tersebut menunjukkan bahwa semakin lama magnetisasi, konsentrasi ion Ca” di larutan semakin besar. Uji foto mikroskop optik menunjukkan bahwa magnetisasi mempengaruhi struktur dan jumlah kristal CaCO3. Uji X - Ray Diffraksi menunjukkan bahwa jenis kristal CaCO; yang terbentuk endapan adalah kalsit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Elisabeth Afriyanti
"Metode alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi kesadahan dan menekan tendensi terbentuknya deposit kerak adalah Magnetic Water Treatment (MWT). Kritik yang biasa dilontarkan tentang metode ini adalah hasil dari alat MWT pada saat penerapannya banyak yang tidak efektif. Selain itu masih terdapat pro-kontra di kalangan peneliti mengenai efektivitas proses magnetisasi dan kondisi operasinya. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang metode magnetisasi ini sebagai metode alternatif pengolahan air sadah. Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh dari medan magnet terhadap presipitasi CaCO3 total setelah sirkulasi, tendensi presipitasi setelah magnetisasi dan filtrasi, juga jenis kristal CaCO3 pada air sadah sintetik (larutan Kalsium Karbonat) sistem dinamis sirkulasi dengan magnet permanen dan EMF (Electromagnetic field). Variabel kondisi operasi meliputi laju alir, lama waktu sirkulasi, jumlah magnet dan konsentrasi sampel pada sistem magnet permanen, sementara untuk EMF dilakukan pengamatan pengaruh induksi dan osilasi medan listrik pada kumparan solenoida saat sirkulasi dan variasi waktu sirkulasi. Pengukuran konsentrasi CaCO3 pada larutan Kalsium Karbonat dilakukan dengan metode titrasi kompleksometri EDTA setelah sirkulasi dan saat presipitasi selama 3 jam setelah filtrasi. Uji XRD dan SEM dilakukan untuk mengetahui jenis kristal yang terdeposit di permukaan pelat kaca. Hasil penelitian menunjukan bahwa magnetisasi dapat meningkatkan persen presipitasi CaCO3 total setelah sirkulasi dan mengurangi tendensi presipitasi CaCO3 setelah filtrasi. Gaya Lorentz dan magnetohidrodinamika pada sistem magnet permanen diduga berperan meningkatkan nukleasi dan presipitasi CaCO3 saat sirkulasi, sementara efek hidrasi ion mengurangi tendensi presipitasi setelah magnetisasi dan filtrasi. Pada sistem EMF, induksi dan osilasi medan listrik pada kumparan solenoida diduga meningkatkan proses tumbukan ion dalam larutan sehingga memicu presipitasi dan mengurangi kemampuan sampel olahan untuk terpresipitasi setelah sirkulasi. Jenis deposit kristal CaCO3 yang terbentuk di pelat kaca adalah kalsit, sementara hasil pengujian SEM menunjukkan terbentuk 3 jenis kristal CaCO3 setelah sirkulasi maupun setelah presipitasi selama 3 jam.

Alternative method that can be used to reduce hardness and suppress tendency of deposits scale formation is Magnetic Water Treatment (MWT). Critics that are usually reported about this method are the low effectiveness when using MWT devices. There are also a lot of contradiction among researcher about the effectiveness of magnetization process and process condition. Therefore, an advanced research about magnetization method is needed as an alternative method on treating hard water. This research was conducted to investigate magnetic field effect on total CaCO3 precipitation after circulation, tendency of precipitation after magnetization and filtration, and also CaCO3 structure within synthetic hard water solution (Calcium Carbonate solution) under dynamic circulation by using permanent magnet or EMF (Electromagnet field) system. process variable using permanent magnet include flow rate, circulation time, numbers of permanent magnet and hardness solution, meanwhile for EMF system, the observation was done to investigate the induction of electric current effect through wrapped solenoid during circulation and also variation of circulation time. Measurement concentration of CaCO3 within Calcium Carbonate solution was done with EDTA complexometry titration after circulation and during 3 hours of precipitation time after filtration. XRD and SEM analysis were done to observe structure of formed deposits on the surface of coupon glass. The results show that magnetization can increase total CaCO3 precipitation percentage after circulation and then reduce CaCO3 precipitation tendency during precipitation time after filtration process. Lorentz force and Magnetohydrodynamic effect are hypothesized to take role on increasing nucleation and precipitation of CaCO3 during circulation on permanent magnet system, meanwhile hydration ions effect reduce precipitation tendency after magnetization and filtration. When using EMF system, induction and oscilation of electric field on solenoid wrapped is hypothesized to increase ion collision process within solution so that it promotes precipitation and reduce the ability of treated sample to precipitate after circulation. Deposits crystal that formed on surface of coupon glass using XRD analysis are calcite, on the other hand, SEM analysis results show 3 kind of CaCO3 crystal structure both after circulation and during 3 hours of precipitation time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>