Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174369 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heny Rosaria
"Compressed Natural Gas (CNG) merupakan gas alam yang dimampatkan hingga mencapai tekanan 250 bar. Seiring dengan menipisnya cadangan minyak bumi di Indonesia, penggunaan CNG sebagai bahan bakar alternatif semakin meningkat. Kondisi ini memberikan tantangan pada perusahaan distributor CNG untuk dapat selalu dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat.
PT H merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan distributor CNG, jenis bisnis yang termasuk baru di Indonesia sehingga jumlah bisnis pesaing belum terlalu banyak namun kelemahannya data historis yang dimiliki masih sedikit. Hal ini membuat pengambilan keputusan lebih banyak dilakukan dengan trial and error yang membuang waktu dan biaya. Hingga saat ini PT H telah telah memiliki 8 konsumen dan tiap konsumen membutuhan suplai CNG setiap harinya secara kontinu dengan jumlah yang fluktuatif sehingga dengan keterbatasan armada distribusi yang dimilikinya PT H diharapkan mampu memenuhi semua permintaan konsumen dengan efektif dan efisien walaupun terdapat variasi permintaan setiap harinya.
Simulasi merupakan jawaban atas permasalahan yang dihadapi PT H karena melalui simulasi, PT H dapat mengetahui kondisi sistem distribusinya pada berbagai skenario tingkat permintaan yang mungkin terjadi. Dari hasil simulasi diketahui bahwa tiap tingkat permintaan menghasilkan kondisi yang berbeda dengan permasalahan yang berbeda pula, untuk menyelesaikan permasalahan ini maka kembali simulasi digunakan untuk melakukan uji coba pada beberapa elemen simulasi hingga didapatkan solusi dari permasalahan untuk tiap skenario tingkat permintaan.

Compressed Natural Gas (CNG) is a mean of natural gas that is compressed into up to 250 bar pressure. Along with the shortage of oil buffer in Indonesia, the use of CNG as an alternative energy in industry is continually increasing. This condition offers challenge to CNG distributor companies to fulfill the continually increasing market demand.
PT H is one of CNG producer and distributor company, a kind of business that is considerably new in Indonesia. As the advantage, there's only a small number of competitors for PT H but the disadvantage is a unavailability of historical data that is essentially needed as a base of decision making. This condition might force the company to run a number of expensive and time spending trial and error activities. PT H has obtained 8 customers where each of them need CNG supply for all day with fluctuative volume of demand. With the company's constrain of distribution armada, PT H is expected to fulfill every customer's daily demand in CNG consumption effectively and efficiently eventhough it may face many variation on daily volume demand that come to it.
Simulation is the solution for the problem faced by PT H because it can give the company a description how the system will behave for any level of demand that are possible to happen, as it define in scenario. From the simulation results, it can be known that each level of demand will produce different condition with its own problem and once again, simulation become the answer for this problem. With simulation, PT H can do trial and error method to find the best solution for the problem that came in each level of demands? scenario.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adela Putri Rizkia
"Elpiji merupakan salah satu jenis energi yang digunakan masyarakat Indonesia. Pertamina merupakan pemain tunggal dalam bisnis ini. Dalam menjalankan bisnisnya Pertamina menjalankan indirect marketing dengan melibatkan SPPBE (Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) dan agen Elpiji. Pola distribusi Elpiji di Indonesia menjadikan Pertamina sebagai pemegang kuasa penuh dalam distribusi Elpiji. Konsumen membeli Elpiji dari agen yang telah mendapatkan Elpiji dari SPPBE yang ditunjuk Pertamina. Sebelum pengambilan Elpiji oleh agen, agen diharuskan terlebih dahulu membayar Elpiji yang akan diambil di SPPBE yang telah mengambil bulk elpji dari Pertamina. SPPBEini akan diberikan ongkos pengangkutan dan pengisian Elpiji. Ongkos pengisian dihitung berdasarkan jumlah bulk Elpiji yang diangkut sedangkan ongkos pengangkutan dihitung berdasarkan jarak yang ditempuh dari Pertamina ke SPPBE. Kedua ongkos ini merupakan satu-satunya sumber pendapatan yang dimiliki oleh SPPBE.
SPPBE Z sebagai perusahaan baru yang akan memulai usahanya ingin mengetahui bagaimanakah SPPBE ini akan beroperasi, khususnya dalam kegiatan pengambilan bulk Elpiji yang sepenuhnya diatur oleh Pertamina. Walaupun kegiatan ini tidak dapat dikontrol oleh SPPBE, namun kegiatan ini harus dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi SPPBE. Hal-hal yang dapat berpengaruh pada keuntungan SPPBE dalam kegiatan ini adalah penggunaan resource dalam pengambilan bulk Elpiji, yaitu meliputi penentuan jumlah storage tank, transport tank, pengemudi beserta kondektur transport tank. Penentuan penggunaan reource ini tentulah bukan persoalan yang mudah. Pihak SPPBE harus memperhatikan skenario-skenario yang mungkin dijalankan dalam kegiatan ini.
Salah satu skenario yang perlu dipertimbangkan adalah program pemerintah pengalihan minyak tanah ke tabung Elpiji 3 Kg. Program ini mengakibatkan meningkatnya pengambilan bulk Elpiji di Pertamina sebanyak dua kali lipat dibanding dengan sebelumya. Terdapat berbagai kemungkinan yang diambil Pertamina untuk menghadapi program ini. Apa sajakah kemungkinan tersebut dan bagaimanakah SPPBE Z dalam menghadapinya? Penelitian dengan pendekatan simulasi ini akan menjawabnya. Model hasil penilitian ini akan dijalankan pada berbagai macam kemungkinan yang akan dilakukan Pertamina. Kemudian akan dihasilkan penggunaan resource yang akan menghasilkan biaya rendah dalam menghadapi berbagai skenario yang dilakukan Pertamina.

Elpiji is a mean of energy commonly used by Indonesian customer. In Indonesia Pertamina serves as a single provider in Elpiji business sector. Pertamina runs its business by implementing indirect marketing along with SPPBE (Bulk Elpiji Transport and Filling Station) and Elpiji agents. Elpiji distribution pattern in Indonesia allows Pertamina to be the highest authority holder for Elpiji distribution. End customers get their Elpiji from agents that obtain it from Pertamina's authorized and appointed bulk Elpiji filling and transport station or SPPBE. Agents ought to fulfill payment for their orders before they retrieve their ordered Elpiji from the SPPBE, which has previously obtained the bulk Elpiji from Pertamina. This SPPBE will then be paid with Elpiji transport and filling cost by the Agent. The filling cost is charged based on the number of transported Elpiji while the transport cost is charged based on the distance between Pertamina and the SPPBE. Both of these expenses are the components of the SPPBE's income.
SPPBE Z as a newly found company that wants to find out a best operating way, specifically in bulk Elpiji retrieval activity that is fully regulated by Pertamina. In spite of this regulation constrain, the Company has to find a way to maximize its profit in such business condition. The use of resource in obtaining bulk Elpiji can highly affect the Company's profit. The resource itself includes a number of storage tanks, transport tanks, and tank drivers along with his assistant. The resource usage decision is not an easy task to do because the SPPBE has to consider possible scenarios prior to this business process.
One of the scenario worth to be considered is the government's program of replacing kerosene with Elpiji in 3 Kg gas cylinders. This program had caused an increase in bulk Elpiji demand for as many as twice as before. There are other possibilities in how Pertamina might respond to this program. These possibilities are covered in this research. This research will try to find out solutions about how the Company should act in these different possibilities. Findings of this research will be based on the analysis of a number of possible scenarios that are modeled and simulated. Finally the research will came out with the resource usage that will bring out the lowest cost in different Pertamina scenarios.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Prihastuti
"ABSTRAK
Belum lama ini pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan mengenai pembatan bahan bahan bakar (BBM) bersubsidi dan pengalihan BBM ke bahan bakar gas (BBG). Akibatnya kebutuhan akan SPBG CNG baru akan semakin tinggi karena diperkirakan jumlah kendaraan berbahan bakar gas alam (NGV) akan meningkat. Bila hanya mengandalkan pemerintah untuk investasi pendirian SPBG ini, maka akan terkendala oleh terbatasnya dana dari APBN, Hal ini membuat investasi dari investor swasta menjadi hal yang urgen. Namun sampai saat ini investor swasta yang berinvestasi dalam bisnis hilir migas ini masih sangat sedikit, Hal ini dikarenakan dikarenakan kekhewatiran investor untuk berinvestor dalam pembangunan SPBG yang tidak didasari dengan pengetahuan yang memadai mengenai kelayakan dari bisnis ini. Penelitian ini menganalisa kelayakan investasi pembangunan SPBG CNG dengan skenario percepatan menggunakan metode NPV, IRR, dan Payback period selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui seberapa sensitif suatu keputusan terhadap perubahan variable-variable yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa lokasi yang dianggap paling baik berdasarlkan nilai pemenuhan kriteria yang harus dipenuhi untuk pendirian SPBG adalah lokasi di Jalan Budi Utomo. Analisis kelayakan menunjukan bahwa pembangunan SPBG CNG di Jl. Budi Utomo dengan skenario percepatan dan permintaan worst case pun (hanya busway) layak untuk dilakukan dengan nilai NPV positif sebesar Rp. 4.929.489.648.

ABSTRACT
The goverment has recently re-isuued a policy on the restriction of fuel (BBM) subsidy and concerns of fuel to the Compressed Natural Gas (CNG) As a result, the need for new CNG Fueling Station will be higher because the estimated amount of Natural Gas Vehicles (AGV) will increase Just relying on the Goverment to invest in CNG Fueling Station, it is constrained by limited funding from APBN. This makes the invesment from private investors become urgent. However, investor concern to invest in CNG Fueling Station are not based on adequate knowledge. This study analyzes the feasibility of CNG Fueling Station investment under accelerating scenarios using NPV,IRR, and Payback Period followed by perfoming a sensitivity analysis. The results showed that the best locations which for establishing of fueling station in on Budi Utomo Street. Feasibility analysis shows that the station on Budi Utomo Street built with acceleration scenario is fasible even worst case demand (coming from Busway only) and the NPV is positive with Rp.4.929.489.648."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43824
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deso Wijayanto
"Penelitian ini membahas mengenai tata letak fasilitas wood working2 jalur side board pada industri manufaktur alat musik piano digital, yang dilakukan tata letak ulang fasilitas wood working2 jalur side board dengan pendekatan value stream mapping untuk menganalisa produk keluaran serta mengevaluasi dan memperbaiki performa sistem yang baru, dan sasaran lain adalah menghilangkan WIP.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui permasalahan aktual dari tata letak fasilitas jalur side board wood working2 sebelum terjadi perubahan, agar mendapatkan gambaran solusi untuk meningkatkan jumlah output produksi dan menghilangkan terjadinya WIP. Melakukan usulan perubahan tata letak fasilitas side board wood working2, dan mengetahui permasalahan yang akan timbul setelah terjadi perubahan tata letak fasilitas, dengan cara disimulasikan dengan promodel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memproduksi satu unit Sideboard ELB01/01K dibutuhkan cycle time sebesar 1407.29 detik, Lead Time sebesar 2.917 hari. Dilakukan usulan perbaikan dengan membuat map VSM masa depan didapatkan CT sebesar 970,95 detik dan LT sebesar 2.317 hari atau terjadi pengurangan LT sebesar 20,57%. Dengan cara memindahkan fasilitas mesin pembentukan (moulder hingga router), sehingga didapatkan penghematan area sebesar 49.99 m2. Dengan tata letak fasilitas aktual jumlah keluaran dan jumlah antrian yang didapatkan dari simulasi sebanyak 180 unit dan 423 unit. Dan setelah ada tata letak fasilitas yang baru didapatkan output sebesar 185 unit dan current qty in systems sebanyak 387 unit. Tarjadi pengurangan WIP sebesar 36 unit atau 8,5% selama 2 hari simulasi.

This study discusses layout of the facility the line side board wood working2 digital manufacturing piano musical industry, which made relayout the facility line side board wood working2 with value stream mapping approach to analyze and evaluate the product output and improve the performance of the new system, and Another goal is to eliminate the WIP.
Purpose of this research is to find out the actual problems facility layout of line side board wood working2 before being changed, to get an idea of solution to increase the amount of production output and eliminate the WIP. Doing relayout facility line side board wood working 2, and knowing the problems that will arise after relayout facility, using promodel to simulated.
The results showed that to produce one unit Sideboard ELB01/01K are required cycle time of 1407.29 seconds, and Lead Time for 2.917 days. Improvement proposals by planning new VSM obtained CT 970.95 seconds and LT 2.317 days or a 20.57% will be reduce. In this way the formation machine will be move up (moulder until router), so the savings obtained registration area 49.99 m2. With the actual layout of the facility and output and WIP obtained from the simulation of 180 units and 423 units. And after facility relayout output can up to 185 units and the current qty in system 387 units. WIP reduction is 36 units or 8.5% during 2-day simulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51810
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gargentiana Gian Budi
"ABSTRAK
Persaingan yang sangat ketat dalam sektor perbankan khususnya memaksa setiap penyedia jasa untuk memberikan pelayanan terbaiknya yang menekankan pada pentingnya pemenuhan harapan dan kebutuhan pelanggan. Salah satu bentuk pelayanan bank dituangkan dalam sistem antrian nya. Sistem antrian sebuah bank dapat secara nyata dilihat dan dirasakan pelanggan begitu memasuki bank dan akan memulai melakukan transaksi. Pelanggan dapat langsung memberikan penilaian akan efektif tidaknya, nyaman tidak nya sistem antrian sebuah bank.
Penelitian ini ditujukan untuk memvisualisasi dan memodelkan sistem antrian Bank BNI. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan analisis skenario untuk menganalisis apakah sistem antrian Bank BNI efektif dan mampu melayani semua nasabah nya dengan baik.
Dalam simulasi sistem antrian Bank BNI, terdapat tiga skenario, yaitu skenario pertama dengan mengurangi jumlah teller aktif menjadi tiga teller. Skenario kedua adalah jumlah teller tetap namun arus nasabah yang datang ditambah menjadi dua kali lipat. Lalu skenario ketiga adalah skenario paling ekstrim dimana jumlah teller dikurangi menjadi tiga dan arus nasabah ditambah menjadi dua kali lipat.
Dengan simulasi model menggunakkan ketiga skenario diatas, sistem antrian Bank BNI mampu menangani semua nasabah yang datang. Semua nasabah yang datang tuntas dilayani. Pada jam akhir operasional pelayanan bank, tidak ada nasabah yang tidak terlayani, dengan kata lain semua nasabah telah selesai dan keluar dari sistem. Nasabah lancar dalam mendapatkan pelayanan bank dan sistem antrian bank berjalan dengan baik.
Sistem antrian bank BNI efektif dan memadai dalam melayani nasabahnya, namun penggunaan sumber daya manusia (teller) kurang optimal. Manajemen Bank BNI sebaiknya lebih meningkatkan utilisasi teller, sehingga cost operasional yang dikeluarkan Bank BNI terpakai secara optimal.

ABSTRACT
The tight competition in the banking industry forces every service provider to serve best and emphasize on the importance to fulfill customer?s expectation and needs. A queuing system is one of the services that a bank provides for it?s customer. As a customer enters a bank, they immediately enter the queuing system. Also at the same time customers feel and respond to the queuing system?s effectivity and comfort.
The objective of this research is to visualize and represent a model of the Bank BNI queuing system. This research is to conduct several scenario analysis to analize the effectivity of the queuing system and to figure if the queuing system is capable of serving well each customer.
In the simulation of the Bank BNI queuing system, three scenario?s were conducted. The first scenario, active bank tellers were reduced to three. The second scenario, the number of active tellers weren?t reduced nor added, but the customer flow were doubled. Last, the third scenario is the most extreem , where the number of active tellers were reduced and also the customer flow were doubled.
In the simulation of all three scenarios, the statisitic result shows that the queuing system of Bank BNI was capable of handling every customer. Each and every customer were served. At the end of the service operational period, there were no customers left in the system, meaning that all customers were finished receiving service. Cusomers received service fluently and the system ran well.
The queuing system of Bank BNI were adequate and effective in serving it?s customers, but the usage of the bank?s human resources wasn?t optimal. The management of Bank BNI should increase their teller?s utilization so that the operational cost is optimally used."
2013
S44519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu alternatif terobosan untuk mengatasi masalah sampah perkotaan adalah dihasilkannya suatu model pengolahan sampah dalam suatu konsep zero waste sampah perkotaan. Dalam mempersiapkan pengadaan peralatan dan material untuk sistem pengolahan sampah ini dibuat suatu perencanaan tata letak yang baik dengan mempertimbangkan masukan-masukan yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah terbentuknya rancangan tata letak sistem pengolahan sampai kapasitas 24m3 dengan jenis pengolahan pengkomposan sampah organik di Kelurahan Tebet Barat, Jakarta Selatan. Disamping itu juga ingin diketahui kebutuhan operator dalam sistem, disebabkan oleh adanya pembatasan jumlah operator digunakan yaitu sebanyak lima orang, terdiri dari satu orang operator pemilah pencacah, tiga orang operator rak, dan satu orang operator pengering saringan. Proses perancangan tataletak dilakukan secara bertahap dimulai dari perancangan aliran material, perhitungan kebutuhan mesin, analisis hubungan keterkaitan antar kegiatan, perhitungan kebutuhan area, alokasi area, dan diakhiri dengan penyusunan tataletak. Hasil yang didapat adalah perancangan tataletak dengan pola aliran U, dan jenis tataletak product layout._Berdasarkan perhitungan kebutuhan jumlah mesin, jumlah yang diperlukan untuk setiap peralatan produksi adalah 2 mesin pencacah, 3112 wadah ember, 25 rak, 2 mesin pengering, 1 saringan, dan 1 meja pengepakan. Sedangkan berdasarkan perhitungan kebutuhan area, sistem pengolahan sampah membutuhkan area pengolahan seluar 418.06m_ dan area sistem secara keseluruhan seluas 730.56m_. Dengan menjalankan simulasi sistem pengolahan sampah dengan lima resources ini didapat hasil simulasi yang menunjukkan utilitas operator pemilah pencacah sebesar 8.65%, utilitas operator rak sebesar 80.82%, dan utilitas operator pengering saringan sebesar 24.31%. Dari analisa perbandingan sistem alternatif dengan variasi jumlah resources, diketahui bahwa kebutuhan optimal operator dalam sistem berdasarkan utilitas operator yang baik adalah lima resources, dimana sistem tidak overload dan dapat berjalan dengan baik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
AG Eko Purnomo
"Persaingan dalam dunia industri saat ini sangat ketat. Banyak strategi yang dilakukan oleh perusahaan supaya dapat eksis di dunia industri. Salah satu strategi yang diterapkan perusahaan untuk meningkatkan keuntungan adalah dengan menumnkan biaya produksi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya produksi adalah mengoptimalkan lini produksi yang ada di perusahaan. PT. HP adalah contoh perusahaan yang berusaha menurunkan biaya produksi untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari lini produksi di PT HP dengan menyeimbangkan beban kerja di stasiun kerja. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pemodelan sistem untuk mengetahui pengaruh beberapa alternatif perubahan terhadap keluaran produksi PT.HP. Keluaran hasil simulasi kemudian dibandingkan untuk mengetahui alternatif perubahan yang peningkatan kapasitas produksinya paling tinggi. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa dengan menyeimbangkan beban kerja di stasiun kerja dapat meningkatkan kapasitas produksi PT. HP. Dalam penelitian ini juga dapat dilihat bahwa dengan mengurangi antrian dan meningkatkan utilisasi stasiun kerja dapat meningkatkan keluaran produksi lebih dari 50%.

Competition in the world of industry very tight in this time. Therefore many strategy conducted by company to keep their existence in industrial world including strategy to increasr profit is by decreasing production cost. On of the way to decrease production cost is optimalize production line in company. PT. HP is company example trying to decrease production cost to increase their product competitiveness in market. This research aims to get an optimal production line PT. HP by balancing work load in workstation. In this research we use system modelling method to understand the alternatives in the output PT. HP production. Output of simulation result then compared to know change alternative which procedure highest production capacity. Result of model simulation indicate that by balancing work load in work station can increase production capacity PT. HP. In this research also can be seen that by decreasing queue and improve workstation utilization can increase output of production more than 50%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luqy Afifah Okatria
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sistem produksi yang saat ini diterapkan oleh Tahu Bandung ALN dan memberikan usulan alternatif perbaikan yang bisa diterapkan agar kinerja sistem produksinya menjadi lebih efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan simulasi event diskrit dengan parameter penilaian kinerja yang digunakan berupa waktu total produksi dan biaya total produksi. Hasil simulasi base case scenario menemukan bahwa terdapat beberapa proses produksi yang memiliki waktu tunggu yang menandakan terjadinya bottleneck pada proses. Oleh karena itu, diusulkan dua alternatif perbaikan, yaitu skenario pertama (penambahan jumlah sumber daya pada proses produksi yang memiliki waktu tunggu) dan skenario kedua (kombinasi penambahan jumlah sumber daya pada proses produksi yang memiliki waktu tunggu dan kebijakan persediaan bahan baku tertentu). Alternatif skenario pertama menjadi alternatif skenario yang mampu memberikan perbaikan kinerja sistem produksi yang lebih efisien dengan waktu total produksi turun sebesar 22,40% dan biaya total produksi turun sebesar 40,57%.

This study aims to analyze the performance of the production system currently implemented by Tahu Bandung ALN and propose alternative improvements that can make the performance of the production system more efficient. This study uses a discrete-event simulation approach, and the parameters of performance used are total production time and total production costs. The results of the base case scenario simulation found that there are several production processes that have waiting times which indicate the bottlenecks. Therefore, two alternatives of improvements are proposed, namely the first scenario (adding more resources in the production processes that have waiting times) and the second scenario (combination of adding more resources in the production processes that have waiting times and implementing the inventory policy of certain raw material). The first alternative scenario is the better one as it can provide an improved performance, in which the total production time is reduced by 22,40% and the total production cost is reduced by 40,57%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjoeng Chayahin
"Bus Rapid Transit (BRT) Busway ditujukan untuk menjadi backbone sistem tranportasi di Jakarta. Pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor kunci pelaksanaan BRT. Karena itu penting untuk dilakukan peningkatan pelayanan dalam sistemnya. Salah satu koniponen dalarn sistem tersebut adaiah halte. Contoh pelayanan yang dilakukan di halte adaiah menjaga agar tingkat kepadatan halte tidak berlebihan dan waktu tunggu penumpang di dalam halte tidak lama. Komponen pengendalian kedua macam pelayanan tersebut adalah headway (waktu antar kedatangan bus). Tujuan penelitian ini adaiah menentukan headway bus ideal untuk mengatasi kedua masalah tersebut pada rancangan Harmoni Central Busway (HCB) sebagai salah satu halte transit terbesar antara 3 koridor busway. Fokus penelitian ini adaiah pada waktu sibuk transportasi. Penelitian ini diawali dengan survey lapangan pada 3 halte transit pengganti HCB sebelum fungsi transit ketiganya digabungkan dalam HCB. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan simulasi komputer. Aplikasi komputer yang digunakan adaiah Promodel. Penggunaan simulasi komputer dalam pemecahan masalah rancangan sistem memiliki beberapa keunggulan, antara lain memiliki biaya yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila percobaan dilakukan pada dunia nyata dan menggambarkan lebih jelas mengenai masalah-masalah yang ada. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak terdapat masalah pelayanan pada waktu sibuk pagi hari sementara waktu sibuk sore akan mengalami masalah pada kedua pelayanan yang akan diberikan. Untuk mengatasinya, headway bus koridor 1, 2 dan 3 berturut-turut perlu dipercepat hingga 155 detik, 94 detik dan 91 detik pada jam sibuk sore. Output lainnya dalam penelitian ini adalah kombinasi penggunaan pintu-pintu menuju bus dengan tipe bus yang berhenti di pintu tersebut.

Bus Rapid Transit (BRT) Busway will be used as transportation backbone system in Jakarta. Service is one of the key factors in implementing BRT. Therefore it is important to improve the system service. One of the components in the system is bus stop place, called halte. The seivices to be done in halte are to keep the pedestrian density in halte and pedestrian waiting time within a certain level of service. The component used to control both of the services is bus headway (bus inter-arrival time). The purpose of this research is to determine the ideal bus headway to solve the two problems at Harmoni Central Busway (HCB) system design. HCB is one of the biggest transit halte between 3 corridors of busway. The research focused on rush hour season. First the research is conducted by holding direct surveys in the current HCB substitute transit halte before the data from the survey were brought to the computer simulation. The computer application used is Promodel. Computer simulation has a great advantage in lower experiment cost than conducting the real time research, and in visualizing a better perspective to the problem faced. This research showed that there is no service problem during the morning rush hour, while on the other hand, there will be a bad service given during the afternoon rush hour for both of the services type. To solve the problem, the bus headway for 1st, 2nd and 3rd corridors, respectively, need to be accelerated to 155 sec., 94 sec., and 91 sec. during the afternoon rush hour. The other output from this research is the combination the doors lead to the buses with the bus type stopped in front of the door."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husdalina
"PT. X sebagai perusahaan manufaktur produk elektronik ditengah persaingan yang ketat saat ini berusaha memenuhi salah satu tuntutan konsumen akan delivery cepat dan tepat waktu. Untuk mencapai hal tersebut perusahaan berusaha tidak ada keterlambatan pengiriman, sehingga membutuhkan perencanaan kapasitas produksi yang tepat. Selain itu perusahaan mempunyai tujuan untuk mengefisienkan sumber daya secara terus menerus dengan tujuan utama zero inventory di seluruh lokasi persediaan.
Dalam penelitian ini tujuan yang ingin di capai adalah mengetahui kapasitas efektif mesin-mesin pada proses perakitan PCB ( Printed Circuit Board ) yang pada akhirnya ingin meningkatkan output produksi PCB tersebut dan mengetahui permasalahan yang akan terjadi jika ada peningkatan jumlah produksi dengan tiga line produksi seperti sekarang ini.
Simulasi pada penelitian ini dilakukan terhadap tiga line produksi PCB assy dengan bantuan software ProModel. Beberapa tahapan untuk memperoleh model simulasi adalah pertama menggambarkan proses operasi terhadap tiga line proses yang terdiri dari sub proses : insert komponen, manual soldering, inspeksi dan testing dengan software AutoCad, kemudian pengumpulan data proses dengan metode time study, selanjutnya dilakukan uji kecukupan data dan uji keseragaman data.
Setelah data layak diolah lebih lanjut dilakukan perhitungan waktu standar. Tahapan berikutnya pembuatan formulasi model, kemudian dilakukan verifikasi dan validasi untuk memastikan model yang telah dibuat sesuai dengan kondisi aktual.
Dengan formulasi model awal dilakukan analisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sistem. Dari analisa tersebut dibuat beberapa skenario untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kesimpulan diambil dari uji skenario pada formulasi model yaitu dengan perubahan alur proses dan memaksimalkan output mesin UFT ( Universal Function Test ) sebesar 5, 19 % maka akan meningkatkan jumlah output finished good. Dan jika terjadi peningkatan jumlah produksi PCB maka perlu dilakukan perubahan layout dari kondisi sekarang.

Coordinate X as electronics products manufacture amid a tight competition at this moment. They try to fulfill one of the customers demand for fast and on time delivery . To reach this company try not to be late in delivery. So, they need an accurate production capacity planning. Besides, the company has an aim to minimize their resources continuously by focusing on its main target, zero inventory in the entire supplies.
In this research, the goal that need to be reached its to know the effectiveness of machine capacities at assy PCB process eventually improve the output of PCB products as well as to. To know the on going problem, if there is an improvement on the production capacity with three line production that they have now.
The simulation in this research was conducted toward three line production assy by being helped by software ProModel. Some steps are taken to get simulation model describes an operation process toward three line process consist of subprocess : insert part, manual soldering, inspection, and testing. Then the process of data collection is conducted by using time study method. Then the data accomplishment test and data similarity test are conducted as well as.
After the data is appropriate to be arranged, the result will be calculated by using standart time. Next step is the creation of model formulation, verification and validation which aim to ensure that they have made are accurate with the fact. With its first formulation. They tested about the analysis of factors that influence the systems.
From the analisys, they will make some scenarios to attain their achievement. The conclusions are taken from scenario test at model formulation by using process line changes and maximizing machine UFT output as much as 5 , 19 % ,then it will maximize to finished good output capacities. As well as the changes of PCB numbers. From this reason , we need to conduct layout changes at this present itme.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51972
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>