Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79788 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Judistia Widianto
"Sistem Park and Ride (P&R) dan feeder merupakan upaya untuk memperluas jangkauan pelayanan busway, namun penerapan kedua sistem tersebut tidak selalu tepat untuk semua koridor busway. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sistem P&R yang efektif pada koridor busway, menganalisa manfaat yang diperoleh bila dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi secara langsung serta menganalisa daerah pelayanan suatu fasilitas P&R. Survei data responden dilakukan terhadap pengguna busway di halte busway ragunan dan kalideres dan survei stated preference dilakukan terhadap pengguna P&R dengan moda busway di Ragunan dan Kalideres. Metodologi yang digunakan adalah pembentukan parameter untuk mengetahui kebutuhan koridor busway terhadap sistem P&R, analisa secara deskriptif dan perhitungan selisih biaya dan waktu perjalanan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Koridor VI membutuhkan sistem P&R, sedangkan koridor III tidak membutuhkan sistem P&R. Sistem yang efektif untuk P&R mobil adalah sistem P&R dengan tarif Rp.4000,- untuk Ragunan dan Rp.10.500,- untuk Kalideres, serta dengan perbaikan waktu perjalanan dengan busway selama 10 menit. Sedangkan untuk pengguna P&R sepeda motor, belum terdapat sistem P&R yang efektif, hal ini terlihat dari biaya dan waktu perjalanan yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan sepeda motor langsung ke tempat tujuan. Manfaat yang didapat pengguna P&R mobil adalah biaya perjalanan rata-rata lebih murah Rp. 4472,- dan waktu perjalanan yang lebih cepat 5,5 menit. Daerah pelayanan P&R Ragunan tersebar sejauh 6,4 km pada sisi timur, 6,2 km pada sisi barat, 3,8 pada sisi utara dan 10,9 km pada sisi selatan dari P&R Ragunan. Sedangkan daerah pelayanan P&R Kalideres tersebar sejauh 13,7 km pada sisi barat, 1,6 km pada sisi utara dan 5,7 km pada sisi selatan dari P&R Kalideres.

The Park and Ride (P&R) system and feeder are methods to broaden the service area of busway, but the application of this systems is not always appropriate for all busway corridor. This study attempts to determine the need for an effective P&R system in a busway corridor, analyzing the benefits of using P&R compared to the direct use of personal vehicles and analyzing the service coverage area of a P&R facility. Respondence surveying has been conducted on busway passengers in Ragunan and Kalideres shelters. Stated Preference surveying has also been conducted on P&R user in Ragunan and Kalideres. The methodology of research includes the determination of parameters for evaluating the need for a P&R system in a busway corridor, descriptive analysis & comparative study on travel cost and travel times.
This study shows that the sixth corridor need the P&R system, but the third corridor doesn?t need a P&R system. The effective system for car P&R is P&R system with Rp.4000,- fee for Ragunan and Rp.10.500,- fee for Kalideres, and with a 10 minutes reduction in busway travel time. Meanwhile, a P&R system for motorcycle users has been found to be ineffective for the user because the cost and travel time when using P&R is higher than using motorcycles directly to the destination. The benefits for car P&R users include a lower travel cost (Rp.4472,-) and faster travel time (5,5 minutes). The service coverage area of Ragunan P&R is ranged 6,4 km to the east, 6,2 km to the west, 3,8 km to the north and 10,9 km to the south from location of Ragunan P&R. The service area of Kalideres P&R is ranged 13,7 km to the west, 1,6 km to the north and 5,7 km to the south from location of Kalideres P&R."
2009
S50449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Septarina
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah pengguna park and ride diikuti peningkatan kebutuhan ruang parkir pada stasiun Pondok Cina, disebabkan adanya masyarakat yang setiap harinya memarkirkan kendaraan pribadi mereka dan menggunakan kereta api sebagai moda transportasi untuk menuju ke tempat kerja. Penelitian ini membahas mengenai analisa kebutuhan ruang parkir sepeda motor berdasarkan perubahan tarif dan penambahan luas lahan park and ride Pondok Cina. Metode pengumpulan data dengan survei langsung ke lapangan dengan cara melakukan wawancara dengan metode stated preference untuk mendapatkan data karakteristik responden, data kedatangan dan keberangkatan serta data stated preference. Hasil penelitian menunjukkan probabilitas terbesar yaitu sebesar 0,408 serta nilai utilitas sebesar -0,371 dengan perubahan tarif pakir sebesar 9000 dan luas lahan 1856 m2 dengan kemampuan maksimum ruang parkir dalam menampung kendaraan yang parkir yaitu sebesar 1332 kendaraan. Pengguna fasilitas mendapatakan manfaat dari segi biaya perjalanan lebih murah Rp. 8000,- dibandingkan menggunakan sepeda motor langsung. Penelitian ini juga mendapatkan data asal perjalanan responden berdasarkan alamat responden tersebar sejauh 4,2 km kearah sisi barat dan sejauh 10,8 km kearah sisi timur serta 2,4 km pada sisi utara dan 9,6 km pada sisi selatan.

ABSTRACT
The increase in the number of users of park and ride followed by an increased need for parking spaces at the station Pondok China, due to their communities every day to park their personal vehicles and use the train as a mode of transportation to get to work. This study discusses the analysis of motorcycle parking space needs based on changes in tariff and the land area of the park and ride Pondok Cina. Data were collected by the survey directly into the field by conducting interviews with the stated preference methods to get the data characteristics of the respondents, the data of arrival and departure as well as the data stated preference. Results showed the greatest probability is equal to 0.408 and the utility value of 0.371 with Pakir tariff changes of 9000 and a land area of 1856 m2 with a maximum capacity of parking spaces to accommodate the parking of vehicles in the amount of 1332 vehicles. Users benefit from having the facilities in terms of cheaper travel costs Rp. 8000 compared to a motorbike directly. The study also obtain travel origin data by address respondents respondents spread as far as 4.2 km towards the west and as far as 10.8 km to the east side and 2.4 km in the north and 9.6 km on the south side.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhi Izhar Akbari
"Skripsi ini berisi analisis mengenai faktor-faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan parkir dengan sistem park and ride di terminal Kampung Rambutan, karena dalam penerapannya, park and ride di terminal Kampung Rambutan masih memiliki beragam permasalahan sehingga belum berjalan dengan baik. Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori kebijakan publik, implementasi kebijakan publik, faktor-faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan publik menurut Edwards III, serta konsep perparkiran dan park and ride. Pendekatan yang digunakan adalah post positivis, deskriptif, cross sectional, yang dilakukan dengan wawancara mendalam, studi kepustakaan, serta observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut dipengaruhi empat faktor, yaitu komunikasi, sumber daya kebijakan, disposisi, serta struktur birokrasi. Adapun faktor lain yang ditemukan di luar empat faktor tersebut yaitu faktor sumber dana atau keuangan.

This research containing an analysis about affecting factors to park and ride parking sistem policy in Kampung Rambutan Terminal, because in its implementation, the park and ride sistem in Kampung Rambutan Terminal still had some problems and so it doesn?t going well. The goal is to find out what factors can affect that policy implementation. The theory this research using are public policy, policy implementation, policy implementation affecting factors, and concepts about parking and park and ride. The approach for this research is post positivis, descriptive, cross sectional, using in-depth interview, literature study, and observation. This research results shows that the implementation has been affected by four factors: communication, policy resources, tendencies, and bureaucratic structures. Also another factor outside of those four, it is financial factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Kamdhari
"Jakarta merupakan Ibu Kota Negara, yang arus lalu lintasnya mempunyai kecenderungan meningkat. Hal ini semakin memacu terjadinya peningkatan kemacetan. Perencanaan angkutan umum yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Ibu Kota (yang baik, nyaman dan cepat) sangat diharapkan keberadaannya. Sehingga keinginan penduduk untuk menggunakan angkutan umum dapat meningkat, yang dapat berdampak baik karena pemakaian mobil pribadi dapat menurun. Keberadaan busway pada koridor Blok M-Kota merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan angkutan umum yang sesuai kebutuhan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap penerapan Bus-way pada koridor Blok M-Kota. Apakah dengan adanya Bus-way mengakibatkan terganggunya aktifitas masyarakat pengguna jalan pada Koridor Blok M-Kota dan terhadap perubahan kecepatan tempuh sebelum atau sesudah diterapkannya Busway.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kecepatan tempuh dan tingkat pelayanan jalan sebelum dan sesudah diterapkannya busway pada koridor Blok M-Kota, mengetahui tingkat pelayanan bus-way didasarkan atas opini masyarakat pengguna bus-way pada koridor Blok M-Kota, dan mengindikasikan lokasi halte di sepanjang koridor Blok M-Kota yang perlu dilayani oleh feeder (angkutan pengumpan).
Tingkat pelayanan dan kecepatan tempuh di analisis dengan menggunakan metode Wilcoxon, kemudian opini masyarakat di analisis menggunakan analisis descriptive untuk mengetahui kondisi bus-way dan pelayanan kepada masyarakat pengguna busway, letak halte feeder di indikasikan dengan menggunakan hasil opini masyarakat pengguna busway pada koridor blok M- Kota.
Dari hasil perbandingan kecepatan tempuh sebelum dan sesudah diterapkannya Busway, Kecepatan tempuh tidak terpengaruh dengan diterapkannya Bus-way. Sedangkan tingkat pelayanan jalan di sepanjang koridor Blok M - Kota terpengaruh dengan diterapkannnya Busway. Hasil tersebut bisa di sebabkan karena diterapkannya 3 in 1 pagi dan sore pada koridor Blok M -- Kota, sehingga kemacetan lalu-lintas berpindah ke koridor lain.
Dari hasil analisa opini masyarakat, dapat disimpulkan armada dan pengemudi Busway masih perlu peningkatan kualitas, Kondisi halte busway belum memuaskan, kurangnya sarana tempat duduk dan kebersihan, antrian penumpang belum banyak sehingga penumpang masih merasa nyaman. Lokasi pelayanan Feeder diindikasikan terletak pada Halte Stasiun Kota, Halte Monas, Halte HI, Halte Polda, Terminal Blok M."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T40631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Rudi
"Adanya anggapan bahwa menggunakan sepeda motor jauh lebih murah dan lebih cepat bila dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum tidak mengurangi minat orang yang melakukan perjalanan menuju Jakarta untuk tujuan bekerja menggunakan sistem Park and Ride (P&R) sepeda motor. Orang menggunakan sepeda motor sampai stasiun kereta api, terminal bus atau pintu-pintu tol lalu melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga memilih menggunakan sistem P&R, menganalisa manfaat yang diperoleh bila dibandingkan dengan menggunakan sepeda motor serta menganalisa daerah pelayanan suatu fasilitas P&R sepeda motor. Survei stated preference dilakukan terhadap orang yang menitipkan sepeda motornya di 3 (tiga) stasiun kereta api KRL Jabotabek. Metodologi yang digunakan adalah dengan analisa secara deskriptif, selisih biaya umum perjalanan dan perubahan surplus konsumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna P&R dengan moda KRL Ekonomi adalah tarif kereta api, waktu perjalanan, usia, tingkat pendapatan dan pernah atau tidak menggunakan sepeda motor sebelumnya. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi bagi pengguna P&R dengan moda KRL Ekspres adalah tarif kereta api dan waktu perjalanan. Manfaat yang didapat pengguna P&R dengan moda KRL Ekonomi adalah biaya perjalanan yang lebih murah sebesar Rp. 1.929,-, serta tingkat ketidaknyamanan dan resiko kecelakaan yang lebih rendah yang dinyatakan dengan selisih biaya umum perjalanan sebesar Rp. 3.808,-. Sedangkan pengguna P&R dengan moda KRL Ekspres mendapat manfaat berupa waktu perjalanan lebih cepat 7,86 menit serta tingkat ketidaknyamanan dan resiko perjalanan yang lebih rendah yang dinyatakan dengan selisih biaya umum perjalanan sebesar Rp. 6.053,-. Daerah pelayanan suatu fasilitas P&R dipengaruhi oleh aksesibilitasnya dan jarak antara lokasi P&R dengan tujuan perjalanan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Frily
"Sistem Transportasi DKI Jakarta ibarat benang kusut dan karena sistem ini berinteraksi dengan sistem-sistem lainnya maka timbullah efek multiplier selain kemacetan seperti ekonomi biaya tinggi, polusi, peningkatan stres, dsb. Telah muncul prediksi bahwa pada tahun-tahun mendatang, kelumpuhan transportasi secara total akan terjadi dan tidak ada satu kendaraan pun yang dapat bergerak jika tidak ada perbaikan. Pemerintah DKI Jakarta berusaha mengurai kekusutan dari sistem yang menjadi tulang punggung perekonomian di Ibukota dengan menerapkan berbagai macam solusi. Salah satunya adalah sistem BRT (bus rapid transit) atau yang dikenal dengan Busway Transjakarta.
Busway diharapkan mampu mendorong pengguna kendaraan pribadi untuk - berpindah hati - sehingga luas jalan yang ada lebih efektif dalam mengangkut penumpang melalui angkutan massal. 4 tahun berlalu sejak busway beroperasi, kemacetan tetap ada. Dan meski beberapa permasalahan sudah teratasi oleh sistem BRT ini, efek multiplier baru dikontribusikan oleh busway. Indikasi bahwa permasalahan hanya dihadapi gejalanya saja tetapi tidak sampai ke akarnya. Sistem transportasi sendiri adalah sebuah sistem kompleks, sangat bervariasi dan saling berkaitan dengan system lainnya. Pendekatan linear tidak mungkin lagi diaplikasikan untuk menanggapi karakteristik yang sangat dinamis ini. Simulasi sebagai salah satu metode pendekatan sistemik merupakan jawaban untuk masalah ini.
Dengan program simulasi ProModel, penelitian ini bertujuan membuat sebuah model simulasi diskrit dari 7 koridor busway transjakarta. Model ini nantinya akan menjadi bagian dari sebuah sistem penunjang keputusan yang akan memberikan dukungan kepada pengambil kebijakan dalam mengoptimalkan aktivitas operasional busway. Penelitian ini tidak mampu menghasilkan strategi yang konkret untuk menjawab permasalahan pada sistem busway karena ketidaktersediaan data. Tetapi, sebuah sistem penunjang keputusan telah terbentuk dengan segenap kemampuannya untuk mempelajari proses, mengoptimasi dan menganalisa sensitivitas sistem. Penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan data numerik yang akurat akan melengkapi instrumen penunjang keputusan ini dalam menjalankan fungsinya, yaitu: membantu pengguna mengambil keputusan yang tepat dengan dukungan informasi yang akurat.

DKI Jakarta's transportation system is indeed a tangle thread and since it has an interaction with other system as a result a multiplier effect occurred along with traffic jam such as high-cost economy, pollution, increased stress and so on. It has been predicted that for the following years, transportation failure will be realized and there wont be any single vehicle could move assume no improvement. The City Government has tried to overcome the untidiness of the system, which has been the city economy backbone, by applying diverse solution. Bus rapid transit system or well known as Busway transjakarta is one of them.
Busway was expected to encourage private vehicle user to move into them so that increase the effectiveness of remaining road area in carrying passenger through mass transport. 4 years has gone since busway first operated, traffic jam still there though. And despite some problem has been overcome, new multiplier effects was contributed by busway. A clear indication that all this time the problem was being faced only on it's symptoms not the root. Transportation system itself is a complex system, highly vary and multi-actor. A linear approach surely can't be applied to cope with such a dynamic therefore simulation, as one of systemic approach method is answer for this problem.
Using ProModel Simulation software, this research is intended to create a discrete simulation model of 7 corridor busway Transjakarta. Later, this model will be a part of a decision support system which will support relevant policy maker in optimizing busway operational activity. This research can't generate a concrete strategy to answer the problem being faced within busway system for the unavailability of data. But, a decision support system has been established along with it's respected capability to observe busway process, optimized and do sensitivity analysis of the system. Further research to acquire an accurate necessary numerikal data will complete this decision support instrument in executing it's very function, which is: assist user on making decision backed by accurate information.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50284
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Prisno Jogiara
"Pelayanan angkutan umum di Jakarta pada umumnya adalah sangat buruk, hal ini terlihat dari tidak nyaman, tidak aman serta tidak terjadual baik. Alasan ini yang banyak dikemukakan pengguna angkutan umum yang enggan menggunakan angkutan umum. Kondisi jalan yang "mix traffic" juga mengakibatkan semakin semrawutnya kondisi lalu lintas. Untuk itulah ditawarkan suatu moda baru busway dengan pelayanan yang lebih baik dari angkutan umum yang sudah ada.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan moda antara busway dengan angkutan umum pada koridor Blok M - Kota. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil survey stated preference, metode estimasi parameter digunakan maximum likelihood Model yang digunakan untuk menganalisis pemilihan moda adalah model logit binary dan probit binary dengan melakukan simulasi Monte-Carlo dan pendekatan Clark. Sedangkan untuk mengetahui besarnya yang sifting dengan melakukan pembebanan pada koridor Blok M --Kota menggunakan model Stochastic Taxonomi User Equilibrium.
Dari hasil estimasi parameter dapat dilihat bahwa pada dasarnya pelayanan moda busway lebih disukai dari pada angkutan umum, hal ini terlihat dari konstanta bertanda positif pada fungsi utilitas yang berarti preferensi relatif ada pada moda busway. Dapat dilihat juga bila nilai utilitas maksimum tetapi probabilitas tidak sama dengan satu karena adanya pengguna angkutan yang captive sehingga didapat sebuah nilai parameter lamda.
Dari hasil pembebanan terlihat bahwa travel time pada jalur bukan bus-way relatif sama dengan jalur busway yang diasumsikan adalah 0,75 jam sehingga rata-rata yang pindah dari angkutan umum ke busway adalah 3.200 orang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi David Pakia Rizki
"Spillar (1997) dalam bukunya Park and Ride Planning and Design Guidelines, mendefinisikan park and ride sebagai suatu sistem transportasi di mana pengguna dapat menitipkan kendaraan pribadi mereka (mobil atau sepeda motor) di fasilitas parkir, lalu melanjutkan perjalanannya menggunakan moda transportasi umum. Idealnya, dengan tersedianya fasilitas park and ride diharapkan dapat menekan angka penggunaan angkutan pribadi dan meningkatkan penggunaan angkutan umum sehingga angka kemacetan dapat menurun. Namun, fakta lapangan yang terjadi di Kota Bekasi mengatakan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus memetakan pola area tangkapan park and ride stasiun yang terbentuk di Kota Bekasi dan menganalisis pola perjalanan pengguna park and ride di Kota Bekasi dalam memilih fasilitas park and ride. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial deskriptif dan analisis tabulasi silang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwasanya pola area tangkapan park and ride stasiun di Kota Bekasi dominan berasal dari wilayah yang didominasi oleh jenis penggunaan tanah berupa pemukiman. Namun, hal ini tidak berlaku untuk pengguna yang berasal dari zona dengan radius 0-2 km dari lokasi stasiun. Hal tersebut dikarenakan pengguna yang berasal dari zona dengan radius 0-2 km tersebut memiliki pilihan lain untuk tidak melakukan park and ride tetapi juga bisa melakukan kiss and ride dikarenakan jaraknya yang dekat dengan stasiun tersebut sehingga tidak perlu memerlukan biaya tambahan untuk membayar parkir. Pola perjalanan pengguna park and ride di Kota Bekasi Bekasi dalam memilih fasilitas parkir dipengaruhi oleh karakteristik demografi pengguna dan karakteristik perjalanan pengguna tersebut. Pengguna yang memilih fasilitas park and ride yang resmi lebih mementingkan faktor kenyamanan dan keamanan sedangkan pengguna yang memilih fasilitas park and ride yang non resmi lebih mementingkan faktor biaya.

Spillar (1997) in his book “Park and Ride Planning and Design Guidelines”, defines park and ride as a transportation system where users can leave their vehicles (cars or motorbikes) in a parking facility, and then continue their journey using public transportation modes. Ideally, the availability of park and ride facilities is expected to reduce the use of private transport and increase the use of public transport so that the number of congestion can be reduced. However, the facts on the ground that occurred in Bekasi City say otherwise. This study aims to determine the catchment area patterns of park and ride stations formed in Bekasi City and to analyze the patterns of park and ride users in Bekasi City in choosing park and ride facilities. The analytical method used in this research is spatial descriptive analysis and cross-tabulation analysis. The results of this study indicate that the park and ride station catchment area pattern in Bekasi City is dominantly derived from areas dominated by land use types in the form of settlements. However, this does not apply to users from a zone with a 0-2 km radius of the station location. This is because users who come from a zone with a radius of 0-2 km have other options not to park and ride but can also do kiss and ride because they are close to the station so there is no need to incur additional costs to pay for parking. The travel pattern of park and ride users in Bekasi Bekasi City in choosing parking facilities is influenced by the demographic characteristics of the users and the characteristics of the user's journey. Users who choose official park and ride facilities prioritize comfort and safety factors, while users those who choose non-official prioritize cost factors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Putro Pamungkas
"Busway merupakan fenomena baru di kota Jakarta. Kehadirannya sebagai sarana transportasi massa merupakan salah satu upaya pemerintah Jakarta untuk mengatasi sistem transportasi yang memburuk. Busway yang diterapkan dalam sebuah kota benar-benar merupakan sesuatu yang baru sehingga wajah Jakarta pun berubah setelah kehadirannya. Perubahan yang jelas terjadi adalah perubahan fisik jalan-jalan kota Jakarta, karena busway berdiri diatas jalan-jalan kota. Kondisi ini jelas mempengaruhi gambaran orang-orang tentang kota Jakarta.
Maka itu penulis membahas mengenai bagaimana kota Jakarta mengalami perubahan Image Kota dengan keberadaan Busway. Yang dilakukan penulis adalah dengan membahas literatur tentang image kota dan juga tentunya tentang busway. Dalam pembahasan penulis lebih menekankan teori Kevin Lynch mengenai elemen-elemen fisik pembentuk image kota .Selain membahas kedua bahan literatur tersebut, penulis juga meninjau langsung ke lapangan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang nyata terjadi dengan adanya busway. Dengan membahas literatur yang digunakan dan tinjauan langsung ke lapangan, penulis berusaha menjabarkan bagaimana busway membuat image baru kota Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>