Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169447 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nainggolan, Prisno Jogiara
"Pelayanan angkutan umum di Jakarta pada umumnya adalah sangat buruk, hal ini terlihat dari tidak nyaman, tidak aman serta tidak terjadual baik. Alasan ini yang banyak dikemukakan pengguna angkutan umum yang enggan menggunakan angkutan umum. Kondisi jalan yang "mix traffic" juga mengakibatkan semakin semrawutnya kondisi lalu lintas. Untuk itulah ditawarkan suatu moda baru busway dengan pelayanan yang lebih baik dari angkutan umum yang sudah ada.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan moda antara busway dengan angkutan umum pada koridor Blok M - Kota. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil survey stated preference, metode estimasi parameter digunakan maximum likelihood Model yang digunakan untuk menganalisis pemilihan moda adalah model logit binary dan probit binary dengan melakukan simulasi Monte-Carlo dan pendekatan Clark. Sedangkan untuk mengetahui besarnya yang sifting dengan melakukan pembebanan pada koridor Blok M --Kota menggunakan model Stochastic Taxonomi User Equilibrium.
Dari hasil estimasi parameter dapat dilihat bahwa pada dasarnya pelayanan moda busway lebih disukai dari pada angkutan umum, hal ini terlihat dari konstanta bertanda positif pada fungsi utilitas yang berarti preferensi relatif ada pada moda busway. Dapat dilihat juga bila nilai utilitas maksimum tetapi probabilitas tidak sama dengan satu karena adanya pengguna angkutan yang captive sehingga didapat sebuah nilai parameter lamda.
Dari hasil pembebanan terlihat bahwa travel time pada jalur bukan bus-way relatif sama dengan jalur busway yang diasumsikan adalah 0,75 jam sehingga rata-rata yang pindah dari angkutan umum ke busway adalah 3.200 orang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Christ Natalia Carolina
"Perwujudan sistem transportasi yang terintegrasi adalah bagian dari tujuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu cara mengatasi kemacetan. Bus Rapid Transit BRT sebagai moda angkutan modern menjadi poros utama dalam mengembangkan integrasi transportasi berbasis jalan. Namun, pengintegrasian ini bukanlah hal yang mudah karena kepemilikan angkutan jalan di Jakarta tidak hanya dimiliki oleh pemerintah namun juga dimiliki oleh pihak swasta. Untuk mengetahui bagaimana implementasi BRT di DKI Jakarta, peneliti mengacu pada pendapat Lloyd Wright 2007 yang didasarkan pada dimensi lembaga pelaksana, kontrak operasional, konstruksi, dan pemeliharaan.
Sementara untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi pengintegrasian angkutan umum berbasis jalan dengan busway, peneliti menggunakan pendapat John Preston 2008 dengan berpedoman pada dimensi integrasi informasi angkutan umum, pelayanan transportasi publik, sistem tiket dan tarif, transportasi publik dengan transportasi pribadi, kelembagaan, transportasi publik dengan perencanaan tata ruang, dan transportasi dengan infrastruktur sosial. Seluruh pokok pembahasan tersebut diteliti menggunakan pendekatan post positivisme dengan metode penelitian kualitatif.
Hasil analisis menunjukkan belum seluruhnya dimensi dan indikator transportasi terintegrasi sudah diimplementasikan. Berkontraknya PT Kopaja yang melayani bus feeder, restrukturusisasi trayek, rencana SBU, e-ticketing, fasilitas park and ride menunjukkan output dari pelaksanaan strategi ini. Namun untuk menarik kerjasama operator eksisting agar berkontrak Rp/km dengan PT Transjakarta memiliki tantangan tersendiri. Saran dari peneliti adalahmengadopsi pola pengelolaan industri migas terutama setelah terbentuknya Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek di akhir tahun 2015 namun belum efektif keberadaannya.

Manifestation of integrated transport system is the objective of DKI Jakarta Provincial Government as a way to solve traffic congestion. Bus Rapid Transit BRT as a modern transport become a major hub in developing the integration of road based transport. Meanwhile, such integration is not easy because the ownership of public transportation in Jakarta is not only owned by government but also by private. Finding how the implementation of BRT in Jakarta, researcher refer to Lloyd Wright's opinion 2007 which based on the dimension of implementing agencies, operational contracts, construction, and maintenance.
While finding how the implementation of integration strategy road based public transport to the busway, researcher refer to John Preston's opinion 2008 which based on the integration of information of public transport, public transport services integration, ticketing systems and fares integration, intgeration of public transport and private transport, integration of authorities, integration public transport and land use planning, and transport with social infrastructure. All subjects researched using post positivism approach and qualitative research method.
The analysis indicates dimension and indicator of transport not have been fully implemented. The elaboration of PT Kopaja in serving feeder bus in a contract, route restructuring, business unit objective plan, e ticketing, park ride facility are the output of the implementation of this strategy. Still, attracting the existing operator to cooperate on Rp km with PT Transjakarta in a contract has it own challenge. The researcher rsquo s advice is to adopt the management pattern of the oil and gas industry, especially after the establishment of the Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek at the end of 2015 but has not been effectively function.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2107
T47423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aris Supriyanto
"Pelayanan Angkutan Umum di Jakarta sangat buruk yang dapat dilihat ketidaktepatan, ketidaknyamanan yang mengakibatkan masyarakat yang biasanya menggunakan moda pribadi enggan berpindah (shifted) ke Angkutan Umum. Dari kondisi yang demikian akan mengakibatkan kinerja jaringan jalan menjadi buruk. Oleh karena hal itu perencanaan dan penataan transportasi yang baik sangat diperlukan. Salah satu alternatif untuk mengurangi kemacetan tersebut adalah penggunaan moda Busway, yakni moda baru dengan pelayanan yang berbeda dari angkutan umum yang sudah ada, sehingga diharapkan dengan adanya publik transit yang mempunyai pelayanan yang bagus pengguna angkutan pribadi akan berpindah ke moda Busway tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis probabilitas pemilihan moda antara bus-way dan kendaraan pribadi pada koridor Blok M-Kota. Dalam penelitian ini dipakai asumsi bahwa pengguna angkutan umum tidak elastic terhadap pemilihan busway. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah stated preference dengan metode estimasi parameter adalah maximum likelihood. Model yang digunakan untuk menganalisis pemilihan moda digunakan model binomial probit dan model binomial logit. Untuk model binomial probit akan dianalisis dengan dua pendekatan yakni, menggunakan simulasi Monte Carlo dan Aproxiniasi Clark. Hasil selanjutnya diuji dengan alat uji statistik untuk mendapatkan parameter model yang terbaik.
Dari hasil analisa terlihat bahwa ke tiga metode menghasilkan model yang sama baiknya. tint-A model Logit perhitungan secara matematis relatif mudah tetapi akurasi yang didapat kurang. Sedangkan model approximasi Probit Clark lebih akurat bila dibandingkan dengan model Logit, tetapi secara matenatis perhitungannya lebih sulit dari model Logit. Model Probit simulasi Monte Carlo menghasikan model yang paling akurat, hal ini karma model ini sudah memperhitungkan error terms, akan tetapi perhitungan secara matematis dari model ini paling rumit dan memerlukan waktu yang lama serta ketelitian yang tinggi.
Terlihat juga bahwa ada responder yang captive untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi meskipun utilitas yang ditawarkan oleh busway sudah maksimum. Responden yang captive untuk pengguna mobil sebesar 14%, sedangkan pengguna sepeda motor adalah sebesar 12%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pietoyo Larastomo
"Salah satu permasalahan transportasi DKI Jakarta adalah meningkatnya mobilitas dan perjalanan harian penduduk terutama pengguna kendaraan pribadi yang mengakibatkan tingginya tingkat kemacetan lalu lintas di jalan. Untuk itu dibuatlah jalur khusus bus atau busway sebagai solusi dari masalah tersebut. Namun sejak beroperasinya jalur busway, telah terjadi kerusakan perkerasan jalan di beberapa bagian dari jalur busway tersebut. Dengan adanya kerusakan jalur busway ini maka dapat terjadi penurunan kinerja operasional sehingga kecepatan, ketepatan dan kenyamanan perjalanan bus dapat terganggu. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kerusakan perkerasan jalan yang digunakan untuk jalur busway khususnya perkerasan lentur (aspal). Penelitian ini akan mengidentifikasi jenis-jenis kerusakan perkerasan jalan yang terjadi dan kombinasi jenis kerusakan yang ada sehingga dapat dianalisa penyebab kerusakan perkerasan jalan pada jalur busway dan metode perbaikan yang sesuai dengan jenisjenis kerusakan yang ada. Metode pengamatan yang dilakukan adalah nondestructive method yaitu survey secara visual di lokasi penelitian dengan mengidentifikasi jenis-jenis kerusakan jalan lentur yang terjadi pada Jalur Busway Koridor I. Data kerusakan yang didapat dikelompokkan berdasarkan jenis-jenisnya dan diolah menggunakan metode tabulasi silang untuk mendapatkan kombinasi kerusakan yang terjadi. Dari pengolahan data didapatkan hasil identifikasi jenis-jenis kerusakan yang dominan terjadi pada perkerasan jalan aspal Jalur Busway adalah jenis kerusakan Lubang sebesar 34 %, Alur sebesar 20 %, Retak Lelah sebesar 15 %, Penambalan 14 %, Retak Memanjang pada jejak alur roda sebesar 8 %, Retak Melintang 5 %, dan jenis kerusakan lainnya sebanyak 4 %. Kombinasi jenis kerusakan yang sering terjadi berupa Lubang - Penambalan 19,53 % dan Retak Lelah - Lubang 14,84 %. Lokasi jenis-jenis kerusakan tersebut sebesar 97,6 % terjadi pada jejak alur roda yang dilewati Bus dan 2,4 % terjadi diluar jejak alur roda. Hasil ini dapat menggambarkan kerusakan perkerasan jalan Jalur Busway terjadi karena adanya repetisi beban bus yang jatuh pada titik-titik jejak alur roda yang sama.

One of the transportation problems in DKI Jakarta is the increasing of mobility and daily trip especially private vehicle users that caused rate of traffic jam increasing too. Because of that, government makes right of way (ROW) bus or busway as the solution for that problem. But, since busway was operated, pavement distress has been happened in a part of that busway. With that pavement distress, it can make operational performance of the system decreasing so that speed, accuracy and comfortable of bus trip will be disturbed. This research is meant to identify about the pavement distress which used for busway especially on flexible pavement (asphalt). This research will be identifying the typical of the pavement distress and the combination between those types of distress so that the caused of pavement distress on busway can be analyzed and also the repairing method will match with typical of pavement distress. Observation method that taken in this research is non-destructive method. It is visualization survey in the research location with identifying the typical of pavement distress in flexible pavement on Busway corridor I. Distress data will be classified depends on the types and will be processed used cross tabulation method to get combination of those distress. From the processing, it will be got the result of identification pavement distress which dominant on busway flexible pavement. The dominant factor that happens in busway flexible pavement are potholes 34 %, rutting 20 %, fatigue cracking 15 %, patching 14 %, longitudinal cracking wheel-paths 8 %, transverse cracking 5 % and the others distress type is 4 %. The combination of distress types which often happens are potholes-patching 19,53 % and fatigue cracking-potholes 14,84 %. 97,6 % location of the distress types happened on wheel-paths and 2,4 % happened on non wheel-paths . This result can describes the pavement distress types on busway happened because load repetition of bus on the same spots."
2008
S35300
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Aryo Prasetya
"Transjakarta merupakan salah satu transportasi publik di Jakarta yang memanfaatkan jalur khusus yang dinamakan busway. Namun, jalur khusus ini banyak dimanfaatkan oleh kendaraan pribadi. Bentuk pilihan dari kendaraan pribadi untuk menggunakan jalur busway dibandingkan dengan jalan raya reguler memperlihatkan adanya  bentuk dari infrastructural violence yang mempengaruhi mereka untuk melakukan pelanggaran lalu lintas. Kendaraan pribadi yang melanggar jalur busway menunjukkan bentuk dari kemunculan social harm pada masyarkat sebagai dampak dari adanya infrastuctural violence. Hal ini didapatkan dengan memanfaatkan visualisasi di media sosal dan data dari instansi resmi.

Transjakarta is one of the public transportation in Jakarta that utilizes a exclusive road called busway. However, the Transjakarta’s Busway is widely used by private vehicles. The choice of private vehicles to use busway compared to regular highways is a form of infrastructure violence that affects them to do traffic violation. Private vehicles that violencing the busway lane showing the shape of social harm to society as a result of infrastructure violence. This can be seen through visualization in social mdeia and the agencies-related data.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rico Asih Wulandari
"ABSTRAK
APTB merupakan angkutan umum massal dari Pemprop DKI Jakarta yang
ditujukan kepada komuter agar berpindah dari kendaraan pribadi sehingga
kemacetan di DKI Jakarta dapat teratasi. Tingkat pengguna APTB rute Jakarta
(Rawamangun) – Bogor (Bubulak) saat ini belum mengalami peningkatan yang
signifikan, sehingga perlu dikaji preferensi pengguna APTB sebagai moda
transportasi umum komuter. Variabel bebas yang digunakan terdiri dari: jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, penghasilan perbulan, status perkawinan,
biaya, waktu, jarak dan pelayanan. Metode penelitian menggunakan model logit
probit dengan variabel terikat adalah tingkat penggunaan APTB. Hasil regresi
menunjukkan bahwa status perkawinan, biaya yang dikeluarkan dari tempat asal
menuju halte/pemberangkatan awal APTB, waktu yang dihabiskan untuk
menunggu APTB dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap preferensi
pengguna APTB sebagai moda transportasi umum komuter.

ABSTRACT
APTB is the mass public transportation of Jakarta Provincial Government
to offer commuters in order to switch from private transportation so that traffic
congestion in Jakarta can be resolved. Level passengers of APTB route Jakarta
(Rawamangun) - Bogor (Bubulak) is currently experiencing a significant
increase, so that to needs studied preferences of APTB passenger as a commuters
public transportation mode. Independent variables used are: gender, age,
education last, monthly income, marital status, cost, time, distance and service.
The research method using probit logit model with the dependent variable is the
level of use APTB. Regression results show that marital status, the cost of the
place of origin to stop/start of APTB departure, time spent for waiting of APTB
and service of APTB significant effect on preferences of APTB passenger as a
commuters public transportation mode."
2014
T38602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Volmentrad Vidi Deo
"Banyaknya kendaraan yang ada di Jakarta rnenyebabkan terjadinya kemacetan yang ada pada ruas-ruas jalan ibukota. Ketersediaan prasarana jalan yang hampir jenuh untuk dibangun membuat hampir tidak tertampungnya kendaraan yang ada. Inilah salah satu yang melatarbelakangi mengapa diperlukan mass rapid transit (busway) atau angkutan yang dapat mengangkut masyarakat dalam jumlah banyak, aman serta nyaman. Dalam perkembangannya sampai dengan saat , keberadaan jalur busway masih sangat rawan terhadap kecelakaan karena jalur tersebut memiliki interaksi dengan jalan umum dan masih rendahnya kesadaran masyarakat pengguna jalur urnurn untuk tidak rnenggunakan jalur busway tersebut.
Menurut data yang didapat penulis, kecelakaan yang terjadi pada koridor I sarnpai koridor VII sampai dengan bulan Juni 2008 sebanyak 96 kejadian. Inilah yang melatarbelakangi mengapa penulis tertarik untuk menganalisa penyebab kecelakaan yang terjadi dan memberikan solusi pencegahan berdasarkan penyebab tersebut Analisa yang akan digunakan oleh penulis adalah penyajian data tabulasi sederhana berdasarkan laporan polisi yang ada, danjuga analisa deskriptif berdasarkan kasus dan kondisi lapangan yang terkait di dalarnnya. Penulis juga rnenggunakan data sekunder berupa Laporan Polisi yang didapat dan Ditlantas Polda Metro Jaya. Dan penelitian yang dilakukan, penulis melihat adanya peningkatan angka kecelakaan yang terjadi sejak awal pengoperasian busway tahun 2004 sampai dengan bulan Juni 2008. Beberapa faktor yang menjadi penyebab dan kecelakaan tersebut antara lain kelalaian pengguna jalan kaki dan keberadaan tata letak separator serta nambu jalan.
Berdasarkan analisa penulis terhadap kasus kecelakaan yang terjadi pencegahan yang dapat dilakukan adalah pernenintah memberikan pengedukasian dan memberikan infonmasi yang berhubungan terhadap peningkatan kesadaran keselarnatan berkendaraan kepada pengemudi busway, pengendara kendaraan benmotor serta masyanakat luas, serta mempenbaiki tata letak separator dan rambu yang ada.

Many vehides at hkarta cause traffic jam to some highway at the dty. The Availability of the existing infrastructure that almost surfeited, makes the vehides almost can not handled. This is why the mass rapid transit is needed or the transportation that can transfer a lot of people with safe and convertible. The growth rate of bus way shows that until now the bus way still potentially to cause an accident because bus way have interaction with the public road and the awareness of the people to not use the bus way is still in lower.
According to the latest data, the accident which happened at l st - 7 th corridor are 96 case. This is why the writer interested to analyzed the cause of acddent and give the prevention based on that cause. Analyze that the writer used are the simple tabulation presentation data based police report and also descriptive analysis based on case and road condition. The writer also used secondary data in the form of Police Report which is got from Directorate of Highway Metro Jaya Police. From the research that have been done, the writer sees the value of acddent is increasing which happened since the l st bus way operated in 2004 until ..Line 2008. Sme of the factors that cause that accident are laxity user hiker and the arrangement location of arbiter road or disposition of traffic light.
Based on the writer analyze to every accident case that has been happened, the prevention that can be doing by the government are to educate and give information related to increasing of awareness safety in riding to all busway driver, motorcydist and to the community, and also fix the disposition of arbiter road and traffic light that has been existing.
"
[, ], 2008
S35743
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Putro Pamungkas
"Busway merupakan fenomena baru di kota Jakarta. Kehadirannya sebagai sarana transportasi massa merupakan salah satu upaya pemerintah Jakarta untuk mengatasi sistem transportasi yang memburuk. Busway yang diterapkan dalam sebuah kota benar-benar merupakan sesuatu yang baru sehingga wajah Jakarta pun berubah setelah kehadirannya. Perubahan yang jelas terjadi adalah perubahan fisik jalan-jalan kota Jakarta, karena busway berdiri diatas jalan-jalan kota. Kondisi ini jelas mempengaruhi gambaran orang-orang tentang kota Jakarta.
Maka itu penulis membahas mengenai bagaimana kota Jakarta mengalami perubahan Image Kota dengan keberadaan Busway. Yang dilakukan penulis adalah dengan membahas literatur tentang image kota dan juga tentunya tentang busway. Dalam pembahasan penulis lebih menekankan teori Kevin Lynch mengenai elemen-elemen fisik pembentuk image kota .Selain membahas kedua bahan literatur tersebut, penulis juga meninjau langsung ke lapangan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang nyata terjadi dengan adanya busway. Dengan membahas literatur yang digunakan dan tinjauan langsung ke lapangan, penulis berusaha menjabarkan bagaimana busway membuat image baru kota Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Judistia Widianto
"Sistem Park and Ride (P&R) dan feeder merupakan upaya untuk memperluas jangkauan pelayanan busway, namun penerapan kedua sistem tersebut tidak selalu tepat untuk semua koridor busway. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan sistem P&R yang efektif pada koridor busway, menganalisa manfaat yang diperoleh bila dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi secara langsung serta menganalisa daerah pelayanan suatu fasilitas P&R. Survei data responden dilakukan terhadap pengguna busway di halte busway ragunan dan kalideres dan survei stated preference dilakukan terhadap pengguna P&R dengan moda busway di Ragunan dan Kalideres. Metodologi yang digunakan adalah pembentukan parameter untuk mengetahui kebutuhan koridor busway terhadap sistem P&R, analisa secara deskriptif dan perhitungan selisih biaya dan waktu perjalanan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Koridor VI membutuhkan sistem P&R, sedangkan koridor III tidak membutuhkan sistem P&R. Sistem yang efektif untuk P&R mobil adalah sistem P&R dengan tarif Rp.4000,- untuk Ragunan dan Rp.10.500,- untuk Kalideres, serta dengan perbaikan waktu perjalanan dengan busway selama 10 menit. Sedangkan untuk pengguna P&R sepeda motor, belum terdapat sistem P&R yang efektif, hal ini terlihat dari biaya dan waktu perjalanan yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan sepeda motor langsung ke tempat tujuan. Manfaat yang didapat pengguna P&R mobil adalah biaya perjalanan rata-rata lebih murah Rp. 4472,- dan waktu perjalanan yang lebih cepat 5,5 menit. Daerah pelayanan P&R Ragunan tersebar sejauh 6,4 km pada sisi timur, 6,2 km pada sisi barat, 3,8 pada sisi utara dan 10,9 km pada sisi selatan dari P&R Ragunan. Sedangkan daerah pelayanan P&R Kalideres tersebar sejauh 13,7 km pada sisi barat, 1,6 km pada sisi utara dan 5,7 km pada sisi selatan dari P&R Kalideres.

The Park and Ride (P&R) system and feeder are methods to broaden the service area of busway, but the application of this systems is not always appropriate for all busway corridor. This study attempts to determine the need for an effective P&R system in a busway corridor, analyzing the benefits of using P&R compared to the direct use of personal vehicles and analyzing the service coverage area of a P&R facility. Respondence surveying has been conducted on busway passengers in Ragunan and Kalideres shelters. Stated Preference surveying has also been conducted on P&R user in Ragunan and Kalideres. The methodology of research includes the determination of parameters for evaluating the need for a P&R system in a busway corridor, descriptive analysis & comparative study on travel cost and travel times.
This study shows that the sixth corridor need the P&R system, but the third corridor doesn?t need a P&R system. The effective system for car P&R is P&R system with Rp.4000,- fee for Ragunan and Rp.10.500,- fee for Kalideres, and with a 10 minutes reduction in busway travel time. Meanwhile, a P&R system for motorcycle users has been found to be ineffective for the user because the cost and travel time when using P&R is higher than using motorcycles directly to the destination. The benefits for car P&R users include a lower travel cost (Rp.4472,-) and faster travel time (5,5 minutes). The service coverage area of Ragunan P&R is ranged 6,4 km to the east, 6,2 km to the west, 3,8 km to the north and 10,9 km to the south from location of Ragunan P&R. The service area of Kalideres P&R is ranged 13,7 km to the west, 1,6 km to the north and 5,7 km to the south from location of Kalideres P&R."
2009
S50449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Assafa Sufiani
"Salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pergerakan masyarakat yang sangat tinggi adalah dengan mengoperasikan moda angkutan umum massal yaitu sistem Bus Rapid Transit (BRT). Konsekuensi dari bertambahnya jaringan pelayanan BRT akan menyebabkan bertambahnya jumlah pengguna BRT tersebut. Dengan adanya rencana pengoperasian busway dari Tangerang menuju DKI Jakarta, maka halte busway Kalideres pun akan mendapat tambahan transfer penumpang. Jika hal ini tidak disikapi dengan peningkatan kapasitas dan pelayanan halte, maka akan berpotensi terhadap penurunan tingkat kinerja pelayanan halte. Sehingga perlu dilakukan analisis terhadap kinerja pelayanan dari halte busway Kalideres.
Analisis kinerja pelayanan halte busway Kalideres, dilakukan untuk mengetahui kondisi kemampuan dan tingkat pelayananya, dalam melayani volume dan demand perjalanan yang ada. Kinerja pelayanan halte ini dapat ditinjau melalui tingkat pelayanan halte, kapasitas loading area dan halte, serta kondisi antrian penumpang yang menggunakan halte.
Dengan mengolah data hasil survey lapangan menggunakan rumus perhitungan LOS, perhitungan kapasitas, dan teori antrian, maka didapatkan kinerja halte kondisi eksisting, yang berguna sebagai parameter untuk mendesain dan menganalisis sistem halte yang optimal baik untuk kondisi sekarang maupun pasca beroperasinya feeder busway Tangerang.
Hasil analisis menunjukan bahwa kapasitas loading area dan halte sudah tidak dapat menampung volume dan pergerakan lalu lintas penumpang dan bus yang ada. Hal ini ditunjukan dari volume bus yang melebihi kapasitas tampung loading area dan halte, tingkat pelayanan dalam menampung volume penumpang sampai pada LOS D, dan antrian menunggu penumpang yang melebihi kapasitas tampung antrian dengan tingkat jenuh antrian >1.
Dengan menggunakan konsep manajemen kapasitas halte, kinerja halte dapat ditingkatkan dengan perluasan halte, penambahan loading area, pengaturan pola bus, dan sistem operasional bus.

One of the efforts taken by the government to meet the needs of high travel demand is by implement a mass transportation system, such as Bus Rapid Transit (BRT) System. As the BRT network service expands, its ridership will be increase as well.As a consequence, the implementation of busway from Tangerang to DKI Jakarta will add a certain number of occupancy to Kalideres Busway Station. This additional occupancy, potentially, decreases the level of service of Kalideres Busway Station. Therefore, an analysis of Kalideres Busway Station performance is needed to address the issue.
The analysis of Kalideres Busway Station service performance is conducted to determine the busway station capability and level of service, in serving the existing travel demand. The performance of this busway station is then reviewed by the level of service, loading area and bus station capacity, and the queue condition of passengers.
Based on the data from field surveys, the Kalideres Busway Station service performance is obtanined by using LOS calculation formula, capacity calculation, and queuing theory. Refering to the eksisting service performance, some improvement scenarios are developed. Then the scenarios are evaluated and analyze by the same procedure as mention before.
The results showed that the capacity of loading areas and busway station could not accommodate the current traffic volume and movement of passengers and buses. It is shown by the volume of buses which exceed the capacity of loading area and busway station, accommodating the passengers volume which has a D level of service, and the overcapacity of passengers departure queue which is showed by the queue saturation level larger than 1.
Kalideres Busway Station performance can be improved by using the concept of bus stop capacity management, such as expansion of busway station, addition of loading area, bus pattern settings, and bus operational system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50625
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>