Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damanik, Batta Septo Van Bahtiar
"Strongroom adalah ruangan yang terbuat dari dinding beton setebal 30 cm untuk mengamankan penyimpanan barang berharga pada bank. Umumnya, strongroom hanya dimodelkan sebagai beban merata, tanpa memperhitungkan kekakuannya. Dari penelitian ini, saat strongroom dimodelkan secara lengkap sebagai dinding beton, respon struktur yang terjadi bernilai jauh lebih besar. Namun demikian, supaya respon struktur dapat direduksi dan tetap dalam jalur permodelan yang benar, maka dapat dipergunakan tambahan peredam viskoelastik yang dibatasi lendutannya di sekeliling dinding strongroom. Penambahan ini bisa mengurangi reaksi dasar torsi hingga 75%. Dari penelitian ini juga, posisi yang eksentris dari strongroom ternyata memperbesar respon perpindahan dari struktur.

Strongroom is a room made by 30 cm-thick reinforced concrete to secure the storage of valuable items at a bank. In general practice, the engineering designer only input the model of strongroom as a distributed load, regardless of its stiffness. From this study, when strongroom modeled as a concrete wall, the magnitudes of structural responses appear much larger. However, those responses can be reduced by adding viscoelastic damper with limited deformation on the wall around strongroom. This addition can reduce the base torsion reaction up to 75%. Also from this study, the eccentric position of the strongroom turned out to enlarge the displacement response of the structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50646
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stephen Valentino
"Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis respons dari struktur portal tiga dimensi (3D) yang memiliki peredam geser akibat dari eksitasi seismik. Respons yang dimaksud adalah respons kinematik yaitu lendutan, kecepatan dan percepatan serta respons mekanik berupa gaya dalam dan reaksi perletakan dari struktur yang ditinjau. Struktur portal tiga dimensi dimodelkan sebagai struktur portal lima lantai untuk bangunan perbankan dengan vaultroom sebagai ruang penyimpanan. Vaultroom dibentuk dari tembok beton dengan ketebalan mininum 30 cm, sehingga memiliki kekakuan yang sangat besar dibandingkan dengan kekakuan bangunan. Penempatan vaultroom pada bagian tertentu dari struktur akan mengakibatkan eksentrisitas pusat massa dan pusat rotasi struktur sehingga menimbulkan efek torsi pada saat pembebanan dinamik. Peredam geser akan diletakan di antara vaultroom dan pelat vaultroom. Peredam geser yang digunakan diharapkan dapat menreduksi respons dari struktur akibat kekakuan eksentris struktur saat gempa.

The aim of this research is to analyze the responses of eccentric structure with friction damper. The responses are kinematic and mechanic responses of the structure. The kinematic and mechanic responses consist of deflection, velocity, acceleration, element force, and base reaction. The three dimensional frame is modeled as a five-story building for a bank with vault. The room is made from 30 cm-thick mass concrete as a wall. Vaultroom will stiffen some part of structure. Eccentricity of center of mass and center of rotation will then occur. This will emerge torsion effect when dynamic excitation is applied to the building. Friction damper will placed between vaultroom and vaultroom plate. Seismic responses of structure are expected to be reduced by using this friction damper."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50579
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Achmad
"Kebanyakan perencana struktur bangunan cenderung memodelkan struktur atas dengan menganggap pondasi sebagai sistem yang sangat kaku sehingga pada umumnya menghasilkan respon struktur yang lebih konservatif, sementara perencana pondasi memodelkan pondasi tanpa mempertimbangkan pengaruh dari struktur atas. Kenyataannya, struktur atas dan struktur bawah saling berinteraksi tergantung pada kekakuan dari kedua sistem struktur ini.
Penelitian ini membahas tentang pengaruh jenis perletakan struktur bangunan yaitu perletakan jepit, sendi, dan fleksibel terhadap karakteristik dinamik struktur, respon seismik struktur serta berat tulangan yagn diperlukan oleh komponen utama struktur dengan bantuan software ETABS 9.7. Sistem struktur atas menggunakan sistem ganda yang merupakan kombinasi sistem dinding geser dan sistem struktur portal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinding geser pada tingkat-tingkat bawah bangunan dengan perletakan jepit atau sendi menghasilkan gaya geser dan berat tulangan yang lebih besar (overdesign) dibandingkan terhadap bangunan dengan perletakan fleksibel, sebaliknya struktur portal pada tingkat-tingkat bawah bangunan akan menghasilkan gaya geser dan berat tulangan yang lebih kecil (underdesign).

In modeling the upper structure, most of the building structure engineers tend to assume the foundationas a very rigid systemthat produces more conservative structural responses while in modeling the foundation, the foundation modeled without considering the effect of the upper structure. In fact, upper and lower structures are interacting depend on the stiffness of both the upper and lower structures system.
This research discusses the influence of the type of building structures supports namely fixed support, hinged support and flexible support to the dynamic characteristics of the structure, the seismic response of the structure and the weight of the reinforcement needed by the main structure`s components using ETABS 9.7.The upper structure use a dual system which is a combination of shearwall system and the frame system.
The results show that the shearwall at the lower levels of fixed support building or hinged support buildingprovide larger shear force and heavier reinforcement (overdesign)compared to the flexible support building. Otherwise, the frame structuresat lower levels of the building providesmaller shear force and lighter reinforcement (underdesign).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garlan Ramadhan
"Chimney merupakan struktur tubular yang terdiri dari windshield (struktur beton) dan inner flue (struktur baja). Karena bentuknya yang tinggi dan langsing, chimney sangat rentan terhadap beban lateral. Tantangannya adalah bagaimana mendesain chimney yang tidak memakan biaya besar, namun tetap efektif dalam menahan gaya gempa. Penggunaan elastomeric rubber sebagai sambungan antara kedua struktur tubular diharapkan mampu mereduksi respon seismik struktur dengan menggeser periode getar alami sehingga semakin menjauhi periode predominan gempa.
Hasil studi menunjukkan penggunaan elastomeric rubber dengan kekakuan 6 KN/mm memberikan respon seismik yang paling baik. Namun kekakuan yang lebih kecil dan perubahan orientasi letak peredam perlu dilakukan untuk mendapatkan respon seismik struktur yang lebih baik lagi.

Chimney is a tubular structure consisting of windshield (concrete structure) and inner flue (steel structure). Because of its tall and slender figure, chimney highly vulnerable to lateral loads. The challenge is how to design chimney that is not costly, but still effective in resisting earthquake forces. The use of elastomeric rubber as the connection between the two tubular structure is expected to reduce the seismic response of structures by shifting the natural vibration period and make it further from the predominant period of earthquake.
The study shows the use of elastomeric rubber with stiffness 6 KN/mm provided the best seismic response. However, smaller rubbers stiffness and the change of dampers location needs to be done to obtain the better seismic response of structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50580
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Tasmica Izzatudina
"ABSTRAK

Bentuk struktur bangunan tinggi yang terus berkembang menuntut keberadaan loncatan bidang muka untuk meningkatkan efisiensi dan estetika bangunan. Loncatan bidang muka dapat dicapai dengan menggunakan sistem balok kantilever lepas yang tidak saling terhubung satu sama lain, atau sistem balok transfer di mana setiap balok kantilever di setiap tingkat dihubungkan dengan kolom transfer. Penelitian ini membahas perbandingan respons seismik dari variasi sistem dan panjang bentang kantilever, jumlah tingkat dan kelengkungan yang dianalisis menggunakan ETABS v16.2. Selanjutnya akan disimpulkan signifikansi sistem kantilever dan kelengkungan berdasarkan periode getar, gaya geser tingkat, drift dan displacement, serta gaya dalam kolom dan balok.


ABSTRACT
The development of highrise building structural shape requires vertical setback in order to enhance building efficiency and aesthetics. In this case, vertical setback can be achieved by using a system in which the cantilever beams are either not connected or connected to each other with a transfer column. The discussions of this study compare every seismic response of cantilever length and system, the number of stories and curvature to be varied. After being analyzed using ETABS v16.2, the significance of different cantilever system and curvature is concluded based on the vibration period, story shear force, drift and displacement, also the internal force of columns and beams.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond
"Pada perkembangan infrastruktural, pengaplikasian loncatan bidang muka (Setback Building) sudah lazim digunakan untuk meningkatkan estestika pada struktur bangunan tinggi. Salah caranya yaitu dengan menerapkan  beberapa jenis dari sistem balok kantilever, yaitu  sistem balok kantilever lepas (terpisah satu sama lain), terhubung satu sama lain, atau terhubung sampai ke podium sehingga muncul sistem balok transfer. Oleh karena itu, dalam skripsi ini akan berfokus pada respon seismik terhadap modelisasi struktur bangunan tinggi dengan memvariasikan ketinggian bangunan, struktur dan bentang kantilever pada tower dengan menggunakan software structure ETABS V.17.0.1, untuk mengetahui perilaku dari masing-masing strukturnya. Kemudian akan dibahas hasil perbandingan dari setiap model yang meliputi periode getar, gaya geser tingkat, drift dan perpindahan, serta gaya dalam dinding geser, kolom, maupun balok.

In the part of infrastructure development, the application of vertical setback is commonly used to increase esthetics in high-rise structures. It can be achieved by using kinds of cantilever beam systems, such as loose cantilever beam systems (separated from each other), connected from each other, or connected to the podium so that beam beam system transfers appear. Therefore, this paper will be focus in seismic response to the modelization of high-structure buildings by varying the height of buildings, cantilever structures and spans of the cantilever on the tower using the ETABS V.17.0.1 software structure, to find out the trait of each structure. Then the results of each model will be analyze which includes the vibration period, story shear, story drift and displacement, and the force in the shear walls, columns, and beams."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Diskarani
"Bangunan tinggi harus memiliki sistem keamanan terhadap resiko kebakaran, salah satunya dengan menggunakan refuge floor. Perkembangan selanjutnya, untuk evakuasi dibutuhkan jembatan yang menghubungkan bangunan tersebut dengan bangunan lain yang berdekatan. Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh letak jembatan pada dua bangunan tinggi yang dihubungkan dengan perletakan fleksibel dimana kedua bangunan 30 lantai dengan variasi jembatan di lantai 10, 20 atau 30.
Analisis dilakukan secara respon spektrum, time history linier dan nonlinier dengan metode FNA (Fast Non-linear Analysis) akan dievaluasi dengan program Etabs. Sumber gempa menggunakan gempa Chichi yang diskalakan ke kota Jakarta dengan tanah lunak menggunakan program Seismo Match. Gempa Chichi sebelum diskalakan memiliki puncak percepatan 0,361 g, lalu setelah diskalakan memiliki puncak percepatan 0,323 g. Pada analisis time history nonlinier, isolator pada jembatan dimodelkan nonlinier sedangkan bangunan tetap linier namun dengan pembesaran gempa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum respon bangunan ganda dapat diwakili bangunan tunggal, namun perlu diperhatikan pada elemen lokal dekat jembatan. Semakin tinggi letak jembatan atau semakin tinggi kekakuan perletakannya maka semakin besar efeknya pada elemen lokal tersebut. Sifat nonlinier dari isolator hanya berpengaruh pada elemen jembatan tidak pada elemen lokal bangunan. Analisis riwayat waktu nonlinier lebih konservatif dalam analisis elemen jembatan.

High rise building should have an evacuate system for an emergency situation such as fire. Refuge floor is one of that system. Further development, to evacuate the occupant, we need a bridge that connects to nearby building. Thus, this thesis will analyzed the seismic response of two high buildings connected by a bridge at certain floor with nonlinear flexible support. Two buildings with 30 floors will be connected by a bridge at certain level of 10th, 20th or 30th.
This research will be analyzed by spectrum response, linear time history and nonlinear time history using Fast Nonlinear Analysis (FNA) method and will be evaluated with Etabs program. The earthquake source is Chichi earthquake that is scaled to Jakarta soft clay using Seismo Match program. Before being scaled, the peak acceleration is 0,361 g and after being scaled is 0,323 g. In time history nonlinear analysis, base isolation is modeled as nonlinear link, but the structure is assumed to be linear with scale-up earthquake.
The result shows that the global response of two buildings that connected by a bridge can be represented with a single building but for the local elements near the bridge must be concerned. The higher location of the bridge or the higher stiffness of isolator gives the larger effect on local elements. Nonlinear properties of isolator only effects element of bridge, but not for local element of the building. Analysis of nonlinear time history is more conservative on elements of bridge.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Laurentia
"Penambahan basement di sekitar menara masjid yang sudah terbangun memerlukan struktur pelindung seperti sheetpile terhadap galian tanah maupun gempa bumi. Skripsi ini membahas tentang efek sheetpile yang dibangun di sekeliling menara masjid terhadap respon seismik struktur menara dan pondasinya. Penelitian ini menggunakan gempa sesuai SNI 1726-2012 dengan metode respon spektrum untuk menganalisis karakteristik dan respon seismik menara yang menggunakan sheetpile dengan variasi kedalaman galian, diameter span sheetpile, ketebalan sheetpile, dan kedalaman sheetpile, serta kondisi lantai dasar menara dihubungkan dengan lantai di sekitarnya. Dari hasil penelitian, penggunaan sheetpile menurunkan periode getar, displacement, dan gaya dalam pondasi, namun meningkatkan gaya geser dasar dan gaya dalam menara. Penyambungan lantai dasar sekeliling menara dengan pilecap menurunkan periode getar, displacement, gaya geser dasar, dan gaya dalam pondasi, namun meningkatkan gaya dalam menara.

The addition of basement around a built minaret needs structures, such as sheetpile, that protect the minaret against the excavation and earthquake. This study discussed about the effect of sheetpile built around the minaret towards seismic response of minaret and foundation. This study uses response spectrum according to SNI 1726-2012 to analyze characteristics and seismic response of minaret with sheetpile with the variation of excavation depth, span diameter of sheetpile, sheetpile thickness, and depth of sheetpile installation, also in condition that the base of minaret connected with mosque platform. The study showed that sheetpile can decrease the vibration period, displacement, and foundation internal force, but it will increase base shear and minaret internal force. Moreover, connecting the base of minaret with the mosque platform will decrease the vibration period, displacement, base shear, and foundation internal force, but it will increase the minaret internal force.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Dwiadhiputri
"Kebutuhan lahan parkir bertambah seiring bertambahnya pengunjung masjid yang menggunakan kendaraan, sehingga muncul pemikiran untuk melakukan penambahan basemen. Penambahan basemen akan memengaruhi respons seismik menara masjid khususnya jika bangunan memiliki kondisi tanah yang lunak, sehingga diperlukan penahan lateral seperti elastomeric rubber untuk menambah kekakuan struktur.
Metode respons spektrum yang mengacu pada SNI Gempa 1726 Tahun 2012 digunakan untuk menganalisis karakteristik dan respons seismik menara dengan lantai dasar terjepit, tanah dimodelkan sebagai pegas, variasi kedalaman galian untuk keperluan basemen, variasi kekakuan elastomeric rubber, variasi galian dan elastomeric rubber pada lantai dasar menara, serta apabila lantai dasar menara dihubungkan dengan lantai di sekitarnya.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan elastomeric rubber terhadap struktur dengan galian mengakibatkan penurunan periode getar, gaya dalam aksial tiang pondasi dan reaksi vertikal pegas tanah namun peningkatan gaya dalam menara, gaya dalam lintang dan momen tiang pondasi, serta reaksi horizontal pegas tanah. Selain itu, penggunaan elastomeric rubber lebih efisien dibandingkan dengan penyambungan lantai dasar menara dengan lantai di sekitarnya.

The need for parking spaces increases with the increasing number of mosque visitors who use vehicle, thus came the idea to make an additional basement. The additional basement will affect the minaret seismic responses especially if it stands on soft soils, thus lateral restraints like elastomeric rubber needed to increase structural stiffness.
Response spectrum method with Indonesian Seismic Standard (1726:2012) will be used to analyze characteristic and seismic response among the building with clamped base, soil modeling as springs, variation of the excavation depth for the basement, variation of elastomeric rubber stiffness, variation of the excavation with elastomeric rubber on the base floor of minaret, also if the base of the minaret connected with the mosque platform.
The results show that the used of elastomeric rubber towards structure with excavation reduce the vibration period, pile foundation axial internal forces, and vertical soil spring reaction, but can increase minaret internal forces, pile foundation shear and moment internal forces, and horizontal soil spring reaction. Besides, the used of elastomeric rubber more efficient than connecting minaret base with the mosque platform.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Nathaniel
"Gedung olahraga merupakan struktur yang pada umumnya terdiri atas material baja. Selain itu gedung olahraga pada umumnya memiliki elevasi atap yang tinggi untuk menunjang kegiatan olahraga. Gedung olahraga Universitas Indonesia terletak pada elevasi yang berbeda serta dihubungkan dengan bangunan penghubung. Penelitian ini berfokus pada efek dari jenis sambungan pada bangunan penghubung yang menghubungkan kolom pada gedung olahraga dengan balok bangunan penghubung terhadap respons struktur terhadap gempa khususnya pada arah y. Selain itu juga terdapat penelitian tentang pemberian beda elevasi antar kedua bangunan serta pemodelan variasi jenis perletakan pada elevasi yang lebih tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa variasi jenis sambungan tidak mempengaruhi respons struktur secara signifikan. Adapun jenis sambungan yang paling efektif ialah pada sambungan rigid. Adanya variasi jenis perletakan lebih berpengaruh pada bangunan yang berada di elevasi lebih tinggi. Kombinasi antara variasi beda elevasi, jenis perletakan, dan jenis sambungan mempunyai dampak yang berbeda terhadap respons struktur. Pola respons dengan variasi jenis sambungan pada model dengan tidak ada beda elevasi dapat berubah ketika diberi perbedaan elevasi.

Sports building is a structure that generally consists of steel material. In addition, sports buildings generally have a high roof elevation to support sports activities. The University of Indonesia's sports building is located at a different elevation and is connected to the connecter building. This research focuses on the effect of the type of connection on the connecting building connecting the column in the sports building with the connecting building beam to the structural response to the earthquake especially in the y direction. In addition there are also studies on the provision of elevation differences between the two buildings as well as modeling variations in the types of placement at higher elevations. This study shows that variations in connection types do not significantly affect structural responses. The most effective type of connection is the rigid connection. The variation in the type of placement is more influential on buildings that are at higher elevations. The combination of variations in elevation differences, type of placement, and type of connection has a different impact on the response of the structure. The response patterns with variations in the connection types in models with no elevation difference can change when given elevation differences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>