Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98523 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Stefanie Christanti
"Pada jembatan, beban yang ada diteruskan pada pier, lalu disalurkan ke pondasi. Untuk itu, pier didesain untuk kuat menahan berbagai jenis pembebanan termasuk beban lateral, yang harus diperhitungkan pada saat terjadi gempa. Untuk menambah performa pier dilakukan variasi mutu tulangan dengan tulangan mutu tinggi, supaya membantu menahan gaya gempa pada saat struktur mencapai kondisi inelastik. Untuk menganalisa pier, struktur dimodelkan dalam bentuk elemen-elemen dengan menggunakan program DRAIN-2DX, lalu dibagi menjadi segmen-segmen, yang dibagi lagi menjadi fiber-fiber. Struktur diberi beban lateral secara bertingkat sampai melebihi dari kapasitas beban gempa struktur (design earthquake) dan akhirnya mengalami keruntuhan. Penambahan beban dilakukan dengan displacement control. Dari sana dapat diplot hubungan P-A dan dapat dilihat regangan dan tegangan setiap fiber untuk setiap kondisi pembebanan. Hasilnya dapat digunakan sebagai perbandingan perilaku penampang yang menggunakan dua jenis tulangan dengan penampang yang hanya menggunakan tulangan mutu biasa. Dari analisis yang dilakukan, terjadi peningkatan kekuatan, kekakuan, dan daktilitas struktur pier seiring dengan meningkatnya rasio tulangan, dan dapat dilihat pengaruh pembebanan terhadap perilaku struktur terhadap gaya gempa."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flora Budiatna
"Dalam struktur bangunan kita banyak menjumpai bangunan portal beton bertulang dengan memakai bata merah sebagai dinding, khususnya dalam bangunan rumah tinggal. Dinding bata merah berfungsi sebagai pengisi portal yang semula dalam desainnya tidak memperhitungkan kekakuan dari dinding bata itu sendiri. Tetapi dalam pelaksanaannya, dinding bata secara otomatis tidak terpisah dari struktur portalnya sehingga menyumbangkan kekakuan pada struktur secara keseluruhan.
Skripsi ini meneliti sejauh mana sumbangan kekakuan dari dinding bata terhadap struktur dengan menggunakan pembebanan gempa bumi. Gempa bumi merupakan salah satu bentuk dari gaya, khususnya gaya lateral yang membebani struktur. Struktur portal sendiri lemah dalam menahan gaya lateral sehingga akan dilihat pengaruh dari gempa bumi jika kekakuan dinding bata ikut diperhitungkan. Dalam melakukan simulasi dengan menggunakan program Matlab akan dibuat parameter-parameter variasi, yaitu kekakuan dinding bata, periode getar gempa, dan modelisasi DOF struktur. Gempa bumi yang dipakai adalah gempa El Centro NS 1940 dan gempa sinusoidal. Hasil yang akan dicari adalah respon struktur yang berupa gaya dalam (gaya geser) dan lendutan. Sebagai dasar acuan dalam menganalisa, dicari pula respon spectrum sinusoidal dan El Centro."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunaldi
"Kolom mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu struktur. Oleh sebab hal tersebut diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuannya, khususnya kolom beton bertulang yang terletak di daerah gempa. Kemampuan dari kolom beton bertulang mengalami penurunan kekuatan pada saat di daerah inelastis, karena diakibatkan adanya retak-retak pada beton dan baja tulangan telah mengalami leleh. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kekuatan di daerah inelastis pada kolom beton bertulang adalah pemberian confinement (pengikatan pada kolom beton), dan pada saat ini untuk lebih meningkatkan kekuatan pada daerah tersebut, digunakan kombinasi baja mutu biasa (Ordinary Strength Steel) dan baja mutu ultra tinggi (Ultra High Strength Steel) sebagai tulangan longitudinal (memanjang). Diharapkan dengan upaya tersebut dapat menaikkan lebih kekuatan penampang kolom pada daerah inelastis.
Tingkah laku dari penampang kolom beton bertulang dapat dilihat dari hubungan momen-kelengkungan (M-?) dan hubungan beban-momen (P-M). Dalam memperoleh hubungan tersebut digunakan analisa penampang kolom beton bertulang dengan cara pendekatan lapis per-lapis (layer) dari penampang yang berdasarkan kepada modelisasi kurva tegangan-regangan masing-masing material. Pada prinsipnya analisa tersebut memperhatikan hubungan yang nonlinier dari kurva tegangan-regangan material beton, sehingga diharapkan hasil yang didapat mendekati sebenarnya. Untuk membantu perhitungan digunakan metode numerik yang diproses dengan komputer. Beberapa parameter utama yang akan divariasikan adalah perbandingan antara baja mutu ultra tinggi (Ultra High Strength Steel) dengan baja mutu biasa (Ordinary Strength Steel), penyusunan letak dari tulangan baja dengan mutu berbeda tersebut di dalam beton, dan pengaruh gaya normal ( Pnormal) yang bekerja pada penampang. Tipe pembebanan yang diberikan dalam studi ini adalah secara monoton, yaitu pemberian beban secara bertahap, semakin lama semakin besar sampai kolom mengalami kehancuran. Maksud dari pembebanan monoton ini adalah supaya dapat melihat lebih jelas tingkah laku dari penampang kolom dari awal pemberian beban sampai kondisi hancur.
Dari hasil analisa tingkah laku yang diperoleh, menunjukkan adanya peningkatan kekuatan dari penampang kolom beton bertulang dengan mutu pembesian yang berbeda (mutu biasa dan baja mutu ultra tinggi ) di daerah inelastis. Peningkatan ini dapat terlihat jelas dari besarnya kekuatan penampang dalam menerima beban aksial dan momen lentur, serta besarnya penyerapan energi regangan bila dibandingkan dengan penampang kolom beton bertulang dengan pembesian mutu biasa. Daktilitas dari penampang akan meningkat pula, tetapi semakin banyak kandungan baja mutu ultra tinggi ditempatkan pada penampang, daktilitas akan berkurang."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rony Hakas
"Salah satu material yang cukup banyak dipergunakan pada struktur bangunan bertingkat adalah beton bertulang. Dan, kebutuhan akan bangunan tingkat tinggipun semakin lama semakin besar, sehingga diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan dari elemen-elemen struktumya, terutama kolom_Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki tingkah laku inelastic dan penampang kolorn beton bertulang terkekang dengan penggunaan kombinasi baja mutu biasa dengan baja mutu ultra tinggi.
Studi ini akan mencoba mengembangkan hubungan momen-kelenglcungan dari penampang lcolom beton bertulang yang terkekang akibat beban siklik dengan memperhatikan modelisasi masing-masing material, seperti pengaruh beban siklik terhadap hubungan tegangan-regangan dari material beton (efek hysteresis) dengan mengambil envelope curve sebagai modelisasi tegangan-regangannya yang diasumsikan identik dengan hubungan tegangan-regangan pada beban monoton serta efek bauschinger dari material baja. Vaxiasi dari mutu baja yang berbeda dan perbandingan yang optimum antara lcedua baja tersebut, pengaruh luas tulangan baja terhadap penampang kolom, pengamh penyebaran tulangan pada sisi penampang, serta pengamh gaya aksial P,. sebagai suatu parameter, akan dibahas. Untuk perhitungan akan dipergunakan program komputer dengan metode numerik melalui pendekatan lapis per-lapis (layer approach) terhadap penampang kolom tersebut.
Dan hasil studi parameter terlihat bahwa ada peningkatan kekakuan dan kemampuan kapasitas penampang yang cukup berarti akibat pemakaian baja mutu ultra tinggi, baik pada persentase tulangan 2% dan 4%, penyebaran tulangan 2 sisi dan 4 sisi, maupun pada pengaruh beban aksial P, =0,15fc'bh dan P., =0,3fc?bh, namun seiring dengan itu terjadi penurunan pada kelenglcungan yang berarti penurunan terhadap daktilitas penampang. Untuk itu perlu pembatasan-pembatasan yang optimal agar peningkatan kemampuan penampang tetap dapat menghasilkan daktilitas yang cukup.
Persentase yang optimal dan pemakaian baja mutu ultra tinggi sebaiknya tidak Iebih dari 50% total tulangan, karena lebih dari itu peningkatan yang ada semakin kecil. Jumlah siklus temyata berpengaruh terhadap penurunan kekalcuan penarnpang, semakin banyak jumlah siklus maka kekakuan penampang akan semakin I-cecil_ Beban aksial yang optimal untuk meningkatkan kemampnan penampang dengan daktilitas yang masih cukup bail-1 sebaiknya Ps0.3fc ?bh. Penampang dengan tulangan pada 4 sisi lebih efektifuntuk menerima beban aksial yang besar (eksentrisitas kecil), karena pada kondisi beban dengan eksentrisitas besar yang menyebabkan beban akibat lcntur besar, maka baja mutu ultra tinggi yang ditempatkan ditengah penampang hanya akan menerima regangan yang relatif kecil, sehingga sumbangan kekuatannya tidak mencapai kondisi maksimum."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deky Putra
"Koefisien gesek sangat mempengaruhi aliran fluida pada sebuah pipa. Semakin besar koefisien gesek yang dihasilkan maka daya yang digunakan untuk mengalirkan fluida tersebut semakin besar. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa koefisien gesek pada pipa berpenampang persegi lebih kecil dibandingkan dengan pipa berpenampang bundar.
Hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan pipa akrilik pada bilangan Reynolds 4000 < Re < 11067, didapatkan nilai faktor gesek pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1, lebih kecil dibandngkan pipa berpenampang bundar dan pada bilangan Reynolds 11067 < Re < 25000 lebih besar. Hal tersebut disebabkan dari karakteristik aliran yang mengalir pada pipa persegi dan diduga adanya penundaan kondisi transisi aliran laminar ke turbulen.

Friction factor is very influencing of fluid flow in a pipe. It means that energy used to conduct the fluid ever greater if friction factor was greater too. Research have been done previously express that friction factor of square cross section with ratio 1 pipe as smaller than circular pipe.
Result of examination by using acrylic pipe is got that friction factor of square cross section with ratio 1 pipe as smaller than circular pipe at Reynolds number 4000 < Re < 11067 and as bigger at Reynolds number at 11067 < Re < 25000. That mentioned caused from stream characteristic of square cross section with ratio 1 pipe and anticipated by the existence of postponement of condition of transition of stream laminar to turbulent
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzan
"Banyak eksperimen yang telah dilakukan untuk mendapatkan nilai faktor gesek sebuah pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1. Pendekatan yang telah dilakukan untuk mendapatkan nilai gesek diantaranya secara eksperimental, empiris, dan simulasi CFD. Berdasarkan eksperimen ? eksperimen diperoleh nilai faktor gesek pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1 paling kecil dibandingkan dengan pipa selain aspek rasio 1.
Untuk mendapatkan nilai faktor gesek tersebut maka dilakukan sebuah eksperimen dengan menggunakan pipa akrilik berpenampang persegi dengan aspek rasio 1. Selain melakukan eksperimen, dilakukan juga pendekatan empiris dengan menggunakan persamaan eksplisit Colebrook-White aliran-pipa dan juga dengan menggunakan simulasi CFD untuk mengetahui karakteristik aliran dan memperlihatkan aliran sekunder pada pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1 tersebut.
Persentase kesalahan nilai koefisien gesek pada bilangan Reynolds 11066.67 untuk pipa berpenampang persegi dibandingkan dengan pipa berpenampang bundar berdasarkan hasil eksperimen, teoritis, simulasi CFD adalah 1.31 %, 0 %, 8.31% secara berurutan.

Many experiments have been done to get friction factor of pipe of rasio aspect 1 (square cross section). In this study friction factor was gotten by experimental, empirical approach and CFD simulation. Friction factor of pipe of rasio aspect 1 (square cross section) is most lowest.
In this study experimental used acrylic pipe with aspect rasio 1 (square cross section), empirical method used explicit Colebrook-White equations for pipeflow, and for knowing flow characteristic, secondary flow, was used CFD simulation.
Error percentage of friction factor value with Reynolds number 11,066.67 for the pipe of rectangular section which is compared the pipe of circular section based on results of experiment, theoritical and CFD simulation is 1.31 %, 0 %, 8.31% respectively.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37375
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prikson Daniel
"Material Baja Tulangan Sirip (BJTS) atau yang sering disebut baja ulir banyak digunakan dalam bidang konstruksi. Baja ulir ini pada umumnya digabungkan ke dalam beton sehingga dikenal beton bertulang. Penelitian ini dilakukan guna menganalisis laju korosi pada baja ulir untuk mengetahui sisa umur pakai baja tersebut. Pengujian penelitian ini meliputi struktur mikro, sifat mekanis dan laju korosi.
Hasil analisa menunjukan bahwa baja ulir yang digunakan dalam kolom struktur gedung ditemukan adanya korosi. Akan tetapi laju korosi pada baja tersebut hanya bersifat pasif pada suhu kamar. Laju korosi pada baja ulir tertinggi sebesar 11,8116 mils per year dan sisa umur pakai tertinggi sebesar 76,66 tahun. Sehingga pengunaan baja ulir pada bidang konstruksi dapat digunakan lebih dari 70 tahun.

Material Reinforcing Steel Bar Deform (BJTS) or called baja ulir is widely used in the construction field. Reinforcing steel is generally incorporated into the concrete so that reinforced concrete is known. This study was conducted to analyze the corrosion rate on reinforcing steel bar to the remaining life of the steel. Testing of the research includes the microstructure, mechanical properties and corrosion rate.
The analysis shows that the reinforcing steel bar used in the building structure column found corrosion. But the corrosion rate of steel is merely passive at room temperature. The corrosion rate on reinforcing steel biggest of 11,8116 mils per year and the biggest remaining life of 76,66 years. So that the use of reinforcing steel in the construction field can be used for more than 70 years.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
"Tulisan ini membahas mengenai perilaku struktur jembatan busur tipe tie-arch yang diperuntukkan sebagai jalur kereta api satu jalur pada saat dikonstruksi secara offsite dan kemudian dipindahkan dengan metode pengangkatan. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu perubahan gaya dalam, tegangan serta lendutan pada komponen utama struktur jembatan yang terdiri dari gelagar, batang lengkung dan kabel saat proses konstruksi. Metode analisa yang digunakan yaitu Forward assemblage analysis. Perubahan kondisi struktur jembatan saat proses konstruksi akan menyebabkan perubahan pada gaya dalam jembatan.

This article discusses the structural behavior of single railway tied-arch bridge which off-site constructed and then moved by lifting it to the final position. The data will be obtaining as tension force in the cable during construction, inner force of girders, stress in each elements, and deflections which occur on the bridge's girder. In the construction phase, forward assemblage analysis method is used. The value of inner force and deflection on the bridge's girder will be change according to the construction phase. The response of the structure will also be different in each phase of construction with direct analysis, so that each analysis need to be considered."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wooldridge, Jeffrey M., 1960-
Cambridge, UK: MIT Press, 2010
330.015 WOO e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>