Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110722 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Saputra
"Pada suatu proyek konstruksi, peralatan merupakan sumber daya proyek yang penting. Oleh karena itu diperlukan suatu rencana atau metode kerja yang tepat terhadap peralatan yang digunakan untuk pemasangan precast girder agar perbandingan antara masukan dan keluaran menjadi optimal.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor produktivitas alat berat pada pekerjaan pemasangan precast girder pelaksanaan proyek flyover serta rekomendasi untuk peningkatan kinerja produktivitas alat berat tersebut. Tahapan penelitian adalah mengumpulkan data kuisioner, selanjutnya dianalisis dengan SPSS.
Hasil penelitian adalah faktor dominan yaitu (X16) Tingkat keakurasian penjadwalan yang memperhatikan waktu penggunaan alat, lokasi tempat kerja, jumlah alat dan volume pekerjaan dan (X18) kapasitas alat yang digunakan serta model persamaan.

On a construction project, the equipment is an important resource projects. Therefore, we need a plan or working methods appropriate to the equipment used for the installation of precast girder so that the ratio between input and output to be optimal.
The study aims to determine the factors of productivity of heavy equipment on the job installing precast girder flyover project implementation and recommendations for improving the productivity performance of equipment. Stages of the research is to collect questionnaire data, then analyzed with SPSS.
The results showed that the dominant factor (X16) Level of accuracy that takes into account when scheduling the use of tools, work site location, number and volume of work and equipment (X18) the capacity of equipment used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50685
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Purnawan
"Compo-girder merupakan salah satu jenis dari berbagai type girder. Bagian-bagian dari compo-girder adalah bagian flange yang terbuat dari pelat baja. bagian web yang terbuat dari beton bertulang, dan penghubung antara flange dengan web yaitu shear connector. Jumlah shear connector yang mencukupi akan menjamin kesatuan flange dan web sehingga dapat bekerja bersama-sama. Beban yang diterima compo-girder adalah beban mati struktur jembatan dan beban lalu lintas yang bekerja. Beban lalu-lintas bekerja pada deck jembatan kemudian diteruskan ke girder jembatan. Deck jembatan selain berfungsi untuk menerima beban lalu-lintas juga berfungsi sebagai penahan arah lateral adalah cross flame. Penggunaan cross flame sudah terlebih maka tidak akan memberi banyak pengaruh pada kekuatan struktur secara keseluruhan. Pada skripsi ini dibahas sejauh mana efektifitas dari penggunaan cross flame pada struktur jembatan. Salah satu parameter yang menentukan kekuatan compo-girder adalah tulangan longitudinal pada bagian web. Pada penelitian ini parameter inilah yang diteliti sedangkan mengenai tulangan geser, flange compo-girder dan shear connector tidak diteliti. Pengaruh tulangan terdistribusi terhadap kekuatan pengampang menjadi bahasan dalam penelitian ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S34738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mico Yustika
"Perkembangan sistem rekayasa struktur telah meningkat dengan pesat, dimana struktur - struktur tersebut telah sedemikian rumit sehingga cukup sulit untuk diselesaikan melalui metode analisa klasik. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu metode lain yang mampu memecahkan masalah tersebut dan memberikan solusi yang mendekati kenyataan.
Metode Elemen Hingga sebagai suatu prosedur numerik adalah salah satu metode yang cukup memadai dalam menganalisa masalah mekanika kontinu. Permasalahan tersebut mencakup Stress Analysis, Heat Transfer. Fluid Flaw, Magnetic Field, dan masih banyak lagi, sehingga metode ini mampu melakukan perencanaan diberbagai bidang seperti perancangan bangunan, motor listrik, kapal dan pesawat ruang angkasa. Dalam penggunaannya, Metode Elemen Hingga akan sangat berkaitan dengan komputer yang untuk meyelesaikan persamaan - persamaan aljabar simultan yang dihasilkan oleh metode ini.
Dalam penulisan skripsi ini, akan dibahas penggunaan Metode Elemen Hingga untuk aplikasinya di bidang Teknik Sipil, yaitu Analisa Struktur Jembatan Prestressed - Box Girder. Pada Metode Elemen Hingga ini, struktur jembatan beserta kabel prestress-nya. diformulasikan sebagai gabungan dari sejumlah elemen diskrit, kemudian untuk memperoleh hasil yang mendekati eksak, jumlah elemen tersebut diperbanyak sampai diperoleh hasil yang cukup konvergen. Adapun hasil yang akan dibandingkan dengan Metode Klasik adalah nilai lendutan yang terjadi, gaya - gaya dalam, dan nilai - nilai tegangan yang terjadi pada titik - titik kritis pada struktur jembatan tersebut.
Untuk menyelesaikan proses penggabungan matriks - matriks kekakuan elemen yang cukup banyak jumlahnya menjadi sebuah matriks kekakuan struktur, diperlukan perangkat komputer beserta piranti lunaknya yang mampu menyelesaikan proses tersebut dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu dalam pengerjaan skripsi ini dipergunakan program GT-STRUDL, suatu piranti lunak di bidang perencanaan dan perancangan struktur yang memiliki kemampuan analisa Metode Elemen Hingga dengan perbendaharaan sekitar 100 buah tipe elemen."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Widhatama Kurniawan
"Struktur jembatan open girden melengkung lateral komposit adalah beberapa profil girder yang diterapkan sebagai penompang lantai jalan raya pada struktur jembatan jalan raya secara pararel dan komposit serta dilengkapi dengan cross frame berupa rangka (truss), stiffener, dan longitudinal bracing. Simulasi berbasis finite element method dengan program SAP 2000 Nonlinear Ver. 7.42 digunakan untuk menciptakan model jembatan melengkung lateral komposit lengkap dengan cross frame, stiffiner, dan longitudinal bracing-nya. Peranan cross frame pada struktur jembatan melengkung lateral terutama dalam menambah kekakuan cross sectional struktrur terhadap pengaruh warping, sebagai penahan beban lateral, serta mengintegritaskan keseluruhan struktur open girder. Efektifitas cross frame ditentukan oleh parameter-parameter yang berupa : perilaku struktur yang timbul akibat kondisi geometrik struktur dan pembebanan yang diberikan jumlah cross frame serta kombinasi penempatannya pada bentang struktur."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S34747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryasa Pradeni
"Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi perlakuan pada struktur gelegar boks terhadap beban awal retaknya. Variasi perlakuan yang diteliti adalah tebal pelat, jarak pembebanan, bidang kontak pembebanan, jarak perletakan, mutu beton, dan keberadaan tendon prategang transversal. Analisis dilakukan dengan memodelkan struktur secara finite element menggunakan elemen solid 3 dimensi, dengan pembebanan secara bertahap untuk mendapatkan besar beban pada saat mulai retak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban awal retak akan lebih tinggi pada struktur gelegar boks dengan tebal pelat lebih besar, jarak beban lebih jauh, bidang kontak lebih luas, dan yang menggunakan tendon prategang.

This study aims to observe the effect of various treatments given to a box girder structure against its initial cracking load. The treatments varied in this study include slab thickness, loading position, loading area, support position, concrete strength, and usage of transversely post-tensioned tendons. The analysis is done by modeling the structure with finite element method using 3 dimensional solid elements. Incremental loading is used to acquire the magnitude of the load at initial cracking condition. The result shows that the initial cracking load is higher in the box girder structure with thicker slab, farther loading distance, bigger loading area, and prestressed box girder structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernaldy Fochen
"Konstruksi di Indonesia dapat mengalami peningkatan pesat apabila metode beton pracetak dapat diterapkan secara luas. Salah satu faktor utama kegagalan dalam konstruksi dengan metode beton pracetak adalah permodelan dan pelaksanaan sambungan antar komponen pracetak yang belum sempurna. Penelitian ini akan menganalisis, mendesain, dan merencanakan metode konstruksi sambungan basah beton pracetak pelat-pelat dan pelat-balok pada struktur Rumah Sakit XYZ. Berdasarkan studi kasus Rumah Sakit XYZ, sambungan pada penyaluran tekan memiliki tipe sambungan tanpa kait, sedangkan sambungan pada penyaluran tarik memiliki variasi tipe berupa sambungan penyaluran tanpa kait, tipe sambungan dengan kait 90°, dan tipe sambungan dengan kait 180°. Metode pengangkatan yang digunakan dalam proses instalasi komponen pelat pracetak adalah pengangkatan dengan 4 titik angkat pada permukaan komponen pelat pracetak.

Construction in Indonesia could be improved if precast concrete methods were widely applied. One of the main factors of failure in the construction with precast concrete methods is the modeling and implementation of joints between precast components that are not yet perfect. This study will analyze, design, and plan precast concrete construction methods of precast concrete wet connection slab-slab and slab-beam for XYZ Hospital Structure. Based on the case study of XYZ Hospital, the compressive reinforcement has a hookless type of joint reinforcement, while the distribution of tensile reinforcement has a variety of types, namely the non-hooked connection reinforcement type, the 90 degrees hook joint reinforcement type, and the 180 degrees hook joint reinforcement type. The lifting method used in the precast plate component installation process is the 4-point lifting on the surface of the precast plate component."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steventh Chendra Minto Halim
"Dalam perkembangan pembangunan di Indonesia, penggunaan beton pracetak terus meningkat. Berdasarkan data kementerian PUPR, penggunaan beton pracetak selalu meningkat tiap tahun dari 24 juta ton pada tahun 2014, bertambah hingga 41.82 juta ton pada tahun 2019. Berdasarkan data indeks daya saing dan penggunaan teknologi informasi, Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara lainnya, oleh karena itu maka diperlukan pengembangan evaluasi kinerja dengan pendekatan ISO 56002:2019 berbasis teknologi informasi untuk meningkatkan daya saing industri beton pracetak. Data penelitian diambil dari salah satu perusahaan beton pracetak di Indonesia yang memproduksi spun pile. Pengumpulan data dilakukan observasi, analisis arsip, wawancara, survei, dan juga kuesioner. Analisis penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggabungkan dan memvalidasi hasil dari para pakar terhadap variabel dan faktor evaluasi kinerja yang diajukan dan dianalisis menggunakan SPSS v23. Hasil penelitian berupa identifikasi proses dan aktivitas evaluasi kinerja perusahaan saat ini, tujuan sasaran dan risiko aktivitas evaluasi kinerja, faktor -faktor yang mempengaruhi evaluasi kinerja, hubungan antar variabel evaluasi kinerja dan rekomendasi sistem informasi evaluasi kinerja pembuatan spun pile dengan pendekatan system manajemen inovasi berbasis teknologi informasi pada perusahaan beton pracetak di Indoensia. Hubungan antar variabel yang didapatkan adalah Y = 0.221 + 0.431X1 + 0.553X2. Dengan adanya model tersebut, evaluasi kinerja dengan pendekatan ISO 56002 (X1) dan teknologi informasi (X2) secara simultan meningkatkan daya saing beton pracetak dapat meningkatkan daya saing (Y) dan model hubungan antara evaluasi kinerja dengan pendekatan ISO 56002 dan teknologi informasi adalah saling mempengaruhi satu sama lain dengan persamaan X1 = 1.344 + 0.713X2. Temuan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan beton pracetak di Indonesia. 

The rising of infrastructure project recently in Indonesia the usage of precast concrete has been increased. Based on the Ministry of Public Works and Housing (PUPR)information, the usage of precast concrete keep increasing from 24 million tonnes in 2014, into 41.82 million tonnes in 2019. Based on global competitiveness index and information and communication technology (ICT) index, Indonesia is far behind other countries in the region, therefore it is still needed to develop performance evaluation based on innovation management system ISO 56002:2019 and information technology to improve competitiveness. Research sample is taken in the precast company produces spun piles in Indonesia. Data gathering is collected using observation, documentation, survey and questionnaire. Data analysis is analyzed using qualitative method with SPSS and expert judgement.

The results of this research is identification of existing performance evaluation activities, the goals and the objectives of the performance evaluation activities, the risk of the performance evaluation activities, performance evaluation and information technology factors that influence competitiveness, relationship model of the variables that influence competitiveness and the developing information system for performance evaluation of spun pile manufacturing system. The model equation is Y = 0.221 + 0.431X1 + 0.553X2, and based on this equation, performance evaluation based on innovation management system ISO 56002:2019 and information technology are improving competitiveness simultaneously. Furthermore, X1 = 1.344 + 0.713X2, meaning that performance evaluation based on innovation management system ISO 56002:2019 and information technology mutually influence each other. This finding hopefully could help Indonesia precast company to improve its competitiveness."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Tunafiah
"Salah satu aspek yang mempunyai pengaruh besar dalam manajemen konstruksi adalah Metode konstruksi. Dari berbagai Metode Konstruksi yang ada salah satunya adalah Metode Konstruksi dengan Teknologi Beton Pracetak. Tingkat pemahaman penggunaan beton pracetak pada proyek struktur atas bangunan gedung akan sangat berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek bangunan gedung itu sendiri.
Khusus proyek struktur atas bangunan gedung di Indonesia, penggunaan teknologi beton pracetak dibedakan pada jenis pracetak berupa komponen pracetak & sistem struktur pracetak penuh. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi tingkat pemahaman penggunanaan beton pracetak ditinjau dari persepsi produsen dan user terhadap aspek manajemen mulai dari hal-hal umum, produksi, transportasi, penyimpanan dan pemasangan dalam kurun waktu 8 tahun terakhir (1995 - 2003), Selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari 32 data proyek dengan sistem pracetak penuh dan 4 data proyek sistem pracetak komponen yang pada akhirnya hanya data proyek sistem pracetak penuh yang dianalisis, dengan melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS (Statistic Program for Social Science) dan Crystal Ball, dengan assumsi bahwa hingga tahun 2003 ini proyek struktur atas bangunan gedung di Indonesia yang menggunakan sistem pracetak penuh berjumlah 41 proyek, maka dihasilkan model regresi yang cukup signifikan untuk membuktikan hipotesis penelitian ini bahwa terjadi hubungan positif antara faktor-faktor tingkat pemahaman penggunaan beton pracetak dan kinerja waktu , sehingga Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa "Semakin tinggi tingkat pemahaman penggunaan beton pracetak akan semakin meningkatkan kinerja waktu pada proyek struktur atas bangunan gedung di Indonesia", telah terbukti. Secara umum, baik dari sisi persepsi produsen maupun user, bahwa faktor penentu kinerja waktu adalah Seleksi manpower.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T14695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Yohanna
"Seiring dengan pasar produk pracetak yang berkembang maju, beberapa aktivitas proses masih perlu dilakukan secara optimal dan efisien untuk produk beton pracetak dengan memperhatikan pesaing, baik di dalam maupun di luar negeri untuk mendorong peningkatan terus-menerus terhadap kinerja produktivitas dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Oleh karena itu, pengembangan metode dalam pembuatan produk beton pracetak menjadi sangat penting. Terfokus pada produk dengan kapasitas produksi tertinggi di Indonesia, beton pracetak dengan metode putaran (rotary) yaitu, spun pile. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembuatan beton pracetak saat ini di Indonesia, mengidentifikasi faktor risiko, dan menemukan risiko tinggi sebagai basis inovasi dalam metode pembuatan tiang pancang (spun pile). Tujuan ini dicapai melalui penelitian kualitatif yang menggabungkan dan memvalidasi hasil dari para ahli tentang metode pembuatan dan faktor risiko, yang dianalisis menggunakan metode Delphi dan ISO 56002. Temuan dari penelitian ini difokuskan pada risiko dominan pada proses pemadatan (spinning). Penelitian ini menghasilkan inovasi dalam aktivitas tindakan preventif dan korektif dalam alur kerja tiang pancang, yang dihasilkan dari 5 faktor risiko tinggi. Rekomendasi inovasi yang didapat adalah sistem pemantauan kualitas online, penggunaan limbah pasta spun pile sebagai bahan pembuatan paving block dan concrete barrier dari produk reject memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga pengurangan waste material dan rework akan meningkatkan daya saing perusahaan dalam industri.

As of market for precast is thriving, some activities still need to be carried out optimally and efficiently for precast concrete products by taking into account competitors locally and abroad to encourage continuous improvement necessity of productivity performance in increasing the competitiveness of companies. Thus, developing innovative methods for making precast concrete products is necessary. Focuses on a product with the highest production capacity in Indonesia, precast concrete with the rotary method spun pile. The paper aims to explore Indonesia’s current precast concrete production process activities, identify risk factors, and find high risk as the basis of innovation of spun pile manufacturing methods. This goal was achieved using qualitative research, combining and validating the results from experts on production process activities and risk factors, which were analyzed using the Delphi method and ISO 56002. The research findings are focused on the dominant risk in the spinning process. The study results in innovations in the activities of preventive and corrective actions in the workflow of spun pile production derived from five high-risk factors. The obtained innovative recommendations include implementing an online quality monitoring system, utilizing waste pasta from spun pile as materials for making paving blocks and concrete barriers from rejected products, and providing added value to the company. This reduces waste material and rework, ultimately enhancing the company's competitiveness in the industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rochim
"Pekerjaan Erection Girder merupakan pekerjaan konstruksi beresiko tinggi yang menuntut kontraktor pelaksana untuk mematuhi standard dan peraturan yang berlaku guna melaksanakan pekerjaan yang aman. Dalam Proyek Pembangunan Akses Simpang Tak Sebidang (STS) Martadinata terdapat pekerjaan Erection Girder dengan tipe PCI dengan bentang 40.6 m sebanyak 5 buah pada lokasi Overpas Bukit Indah. Metode pelaksanaan pengangkatan menggunakan crane dengan jenis Crawler dengan kapasitas angkat 250 Ton sebanyak 2 buah. Setelah dilakukan Review untuk menjaga stabilitas girder, perlu dipastikan bahwa aspek – aspek penunjang harus terpenuhi yaitu pengecekan nilai Camber yang didapatkan sebesar 73 mm, 57mm, 41 mm, 56 mm dan 44 mm serta nilai Deformasi Lateral sebesar 16 mm, 26 mm, 34 mm, 35 mm dan 45 mm. Selain itu dalam perhitungan Safery Factor didapatkan nilai Crane Ratio sebesar 2.9 , Safety Factor Shacle sebesar 19.95 dan Safety Factor Sling sebesar 17.57. Dari segi keamanan bracing, terdapat rekomendasi atas penggunaan Bracing atau pengaku pada Girder berupa leverblock pada bagian tumpuan girder dengan penggunaan 2 turnbuckles untuk memastikan keseimbangan pengencangan chainblock, baja siku yang di ikat dengan tieroad dan dilas dengan angkur pada abutment, bracing menggunakan baja yang dikaitkan antar girder, serta bracing silang menggunakan besi yang di las antar girder.

Girder lifting work is a high-risk construction work that requires the implementing contractor to comply with applicable standards and regulations in order to carry out the work safely. In the Interchange of Martadinata Project, there are 5 PCI type Erection Girder works with a span of 40.6 m at the Bukit Indah’s Overpass. The lifting method uses 2 cranes of the crawler type with a lifting capacity of 250 tonnes. After a review is carried out to maintain the stability of the girder, it is necessary to ensure that the supporting aspects must be fulfilled, namely checking the Camber values obtained at 73 mm, 57mm, 41 mm, 56 mm and 44 mm and the Lateral Deformation values at 16 mm, 26 mm, 34 mm , 35mm and 45mm. Apart from that, in calculating the Safery Factor, the Crane Ratio value was 2.9, the Shacle Safety Factor was 19.95 and the Sling Safety Factor was 17.57. In terms of bracing safety, there are recommendations for the use of bracing or stiffeners on girders in the form of leverblocks at the support of the girder with the use of 2 turnbuckles to ensure the balance of chainblock tensioning, steel angles tied with tieroads and welded with anchors on the abutments, bracing using steel that is linked between girders, as well as cross bracing using iron welded between the girders."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 23
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>