Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Lazuardi
"Deteksi awal kebakaran mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keselamatan penghuni suatu bangunan, oleh karena itu penggunaan smoke detektor sangat penting dalam suatu bangunan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan kinerja suatu smoke detektor dengan penempatan dan pemilihan smoke detektor yang sesuai. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian untuk mengetahui time respon dari smoke detektor dari penempatan smoke detektor pada variasi lokasi dan jarak terhadap sumber api dengan konfigurasi bentuk geometri ruang yang berbeda yaitu dengan ketinggian sekat yang berbeda.
Hasil dari experiment yang didapatkan kemudian di bandingkan dengan hasil simulasi dari program FDS untuk melihat seberapa besar FDS dapat menggambarkan kejadian pergerakan asap yang sebenarnya. Dari hasil experiment didapatkan bahwa time respon yang dibutuhkan suatu smoke detektor pada saat experiment relatif leih lama dibandingkan time respon yang didapat dari hasil FDS pada lokasi dan kondisi yang sama dengan selisih waktu _ 19 detik.
Dari hasil experiment juga didapatkan persentase opasitas pada saat alarm dari smoke detektor berbunyi relatif lebih besar dibandingkan hasil yang didapatkan dari simulasi menggunakan FDS. Dari hasil experiment persentase opasitas yang terukur saat smoke alarm berunyi mencapai 11%/m - 12%/m, tetapi dari simulasi yang didapat dari FDS, persentase opasitas yang terukur saat smoke detektor berbunyi adalah 2,9%/m - 3,3%/m.

Early detection of fire have a very important role of the safety of a building, therefore the use of smoke detectors is very important in a building. The main objective of this research is to optimize the performance of a smoke detector with the selection and placement of smoke detectors accordingly. In research conducted this test to know the response time of the placement of smoke detectors smoke detector on the variations of location and distance to the source of fire with the configuration space of a different geometry, using the dividers with a different altitude.
Results obtained from the experiment to be compared with the results from FDS simulation program to see how FDS can describe the actual smoke movement. From the results of the experiment it was found that the required response time of a smoke detector at the time of experiment is relatively long response time compared to the results obtained from the FDS on the same location and condition with the time difference _ 19 seconds.
From the results of the experiment also found the percentage of opacity at the time of the smoke detector alarm sounds is relatively larger than the results obtained from simulation using FDS. From the results of the experiment that measured the percentage of opacity time when the smoke alarm sounds reached 11% / m - 12% / m, but from that obtained from simulation of FDS, which measured the percentage of time opacity smoke detector beep is 2.9% / m - 3.3%
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50786
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan
"Pada daerah DKI Jakarta dari tahun 2003 - 2007 terjadi peningkatan secara perlahan dalam jumlah kasus kebakaran bangunan pribadi dan dari tahun 2003 - 2008 jumlah persentase pokok benda yang terbakar pada bencana kebakaran di DKI Jakarta untuk bangunan pribadi menempati porsi terbesar mencapai 45% dari total kasus. Untuk mangkaji hal itu dilakukan penelitian ini.
Pada penelitian ini, arah penelitianya difokuskan pada kajian simulasi, eksperimental mengenai pengaruh jarak dan ketinggian bangunan terhadap penyebaran nyala api pada kebakaran antar bagunan di pemukiman penduduk. Pada penelitian ini metode pendekatan dan pengamatan masalah dilakukan dengan pengkajian hasil survei dan simulasi yang dibuat dengan software FDS (NIST), sedangkan untuk eksperimen penelitian dilakukan dengan mereduksi skala eksperimen.
Dari observasi hasil penelitian ketersedian jarak dan akses antar bangunan merupakan hal yang penting untuk dikaji dalam penataan pemukiman karena jarak antar bangunan yang cukup akan memberikan kemudahan dalam mitigasi bencana serta yang terpenting pada penyebaran api, jarak yang cukup dapat mengurangi probabilitas bahaya dan resiko.
Selain jarak, ketinggian bangunan juga menjadi hal pokok dalam penyebaran api karena keberadaan target yang lebih tinggi pada jarak yang sama akan memberikan dampak probabilitas resiko yang tinggi untuk rasio yang relatif kecil pada lebar jarak antar bangunan terhadap besar jangkauan plumes. Selain itu aspek diatas juga dapat memberikan dampak kepada waktu yang tersedia untuk menyelamatkan diri (life threatening time).

Fire accident in DKI Jakarta from 2003 until 2007 happened increase slowly on personal building fire case and from 2003 until 2008 amount of fundamental percentage object burnt at fire accident in DKI Jakarta for the building of personal occupy the biggest portion reach 45 % from totalizing case. For that we do this research.
In this research, we focus at study of computer simulation and laboratory experimental about effect of building separation and height to fire spreading between houses on urban area. The method use for research is evaluation survey result, computer simulation and reduced-scale experiment analisis.
From this result of research, availability separation and access between building represent the important matter to be studied in settlement, because enough distance between building will give the amenity in all important mitigation disaster and also at fire spreading, enough building separation can lessen the probability of danger and risk.
Besides distance, building height also become the fundamental matter in fire spreading, because higher target existence at same distance will give the high risk probability impact for the ratio of which small relatively at wide apart between building to fire plumes reach. Beside that, aspect above also can give the impact to time which is available to saving occupy life (life threatening time).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50760
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Aekukula Renggana
"Kebakaran merupakan salah satu bencana yang banyak terjadi di dunia ini, terutama pada perumahan padat penduduk kebakaran merupakan salah satu hal yang sangat memprihatinkan. Sepanjang tahun 2009 di DKI Jakarta (hinga Desember 2009) telah terjadi 800 kasus kebakaran, dengan kerugian tidak kurang dari Rp. 300 Milyar. Dengan melihat kondisi dari propinsi DKI Jakarta yang harga tanahnya relatif cukup mahal maka orang-orang akan cenderung untuk - mengintensifikasikan - rumah mereka yang menyebabkan perumahan padat penduduk berkembang dengan cepat di Jakarta. Maka dari itu diperlukan peneltian-penelitian untuk memahami mengenai proses penyebaran api pada perumahan yang umum ada di DKI Jakarta. Penelitian mengenai kebakaran umumnya memakan biaya yang mahal, tempat yang besar, dan memiliki potensi bahaya tinggi. Oleh karena itu dilakukan percobaan dengan menggunakan model scale-down sehingga biaya dan tingkat bahaya bisa dikurangi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai Heat Flux dan Temperatur sebagai nilai kritis penyebaran api pada jarak yang telah diskenariokan dari hasil survey yang dilakukan pada tahun 2008. Jarak tersebut adalah 1,5 meter, 3 meter, dan 4,5 meter. Ada pun penambahan Atap dan Tirai Air merupakan tambahan dari skenario yang sudah ada. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jarak dan ketinggian yang kritis untuk api dapat menyebar, sehingga dapat diketahui upaya-upaya untuk mencegah ataupun meminimalisir dampak dari kebakaran.

Fire is one of the disaster that recurrently happens in this world, especially in the concentrated and populated housing area, fire is becoming a major concern. During the year of 2009 in DKI Jakarta (until December 2009) there is 800 fire cases, with no less than 300 billion rupiah loss. Because of the expensive land price in Jakarta, people tends to make their houses 'more intensified' with inadequate spaces between houses. Therefore an experiment concerning fire is needed for better understanding of fire spread phenomenon. However a fire experiment is expensive, needs a large space area, and potentially dangerous. Thus, experimental study using a scale-down model is implemented.
The purposes of this experiment is to measure a heat flux and temperature value as the critical point in fire spread, with scenarios that is made from the survey that was concluded in 2008. In this study, the effects of roof and water spray on fire spread intensity are also considered. The results of this experiment give knowledge about the effect of the height and distance regarding fire spread, as well as how to prevent or minimize the hazard of fire spread.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Guruh Dharsono
"Sistem deteksi kebakaran merupakan sistem yang sangat penting dalam bangunan gedung untuk memberikan peringatan dini bagi penghuni apabila suatu kondisi darurat kebakaran terjadi. Sistem deteksi kebaran umumnya berbasis detektor titik dalam bentuk detekor panas dan asap yang ditempatkan pada setiap jarak tertentu dalam ruangan sesuai standar yang berlaku. Untuk meningkatkan kehandalan sistem detektor titik, maka baru - baru ini dikembangkan pula sistem detektor berbasis pengolahan citra asap yang direkam menggunakan kamera video atau CCTV.
Banyak metode yang digunakan dalam sistem pengolahan citra asap ini. Salah satu metode yang digunakan dalam pengolahan citra video asap adalah menggunakan pendekatan model gausian. Namun, penggunaan metode citra sebagai alat pendeteksi asap yang berbahaya masih memerlukan penentuan kriteria bahaya kebakaran yang tepat.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria bahaya kebakaran dari citra asap yang dihasilkan melalui suatu pemodelan kebakaran. Dalam penelitian ini digunakan Software Fire Dynamic Simulator Version 5 untuk membuat suatu pemodelan asap. Adapun set-up dan input pemodelan serta validasinya dilakukan menggunakan hasil eksperimental pemanasan material polimer dan selulosa yang telah dilakukan oleh Fakhrurozi [11] dan Cahyo [12].
Dalam simulasi ini ditambahkan detektor asap sebagai penanda kondisi berbahaya. Citra asap yang dihasilkan melalui pemodelan akan diolah menggunakan piranti lunak yang dikembangkan oleh Suwarno [8], Lutfi [9], dan Revaldo [24]. Kriteria kondisi bahaya didapat dari luasan asap dan densitas optik yang terjadi saat menyentuh dan menyebar pada langit - langit kompartemen. Usulan kriteria ini diharapkan bisa digunakan sebagai salah satu standar bahaya pada sistem piranti lunak yang dikembangkan kedepanya

Fire detection system is the most important system in a building to give an earlier warning for an occupant if an emergency condition of fire hazard happened. A common fire detection system based on point detector like heat detector and smoke detector is placed on certain distance in a compartemen with an apripriate standard. To increase an ability of point detector, recently it is improved with detection sistem based on smoke image processing recorded use video camera or CCTV.
Many method can be used in this smoke image processing. One of these method is gausian mixture model. But when this sistem is used steel need a determination of fire hazard criteria.
This research purpose to determinate a fire hazard kriteria from smoke modeling result from a fire modeling. It use Fire Dynamic Simulator Version 5 to make a smoke modelling. Set-up and modeling input with its validation is done by using eksperimental result from heating material of polimer and selulose that‟s done by Fakhrurozi [11] and Cahyo [12].
This simulations use a smoke detector as an hazard condition. Image of smoke resulted from its modeling will be processed use developed software by Suwarno [8], Lutfi [9], and Revaldo [24]. A criteria of fire hazard is got from an area of smoke and its optical density when smoke touch and spread on maximum region of compartemen. This criteria is suggested to be one of standard fire hazard used on the next software of smoke video detection.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1481
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Till, Robert C.
"The Second Edition of this introduction to fire protection systems is completely revised and updated to offer the student, architect or engineer the basics of fire protection devices and equipment, and how they may be applied to any given project. Fire Protection: Detection, Notification, and Suppression reveals the “nuts and bolts” of fire protection system selection, design and equipment in an applied approach.
Whether a mechanical engineer, safety engineer, architect, estimator, fire service personnel, or student studying in these areas, the authors show the pros and the cons of protection systems being proposed, and how they should be compared to one another. It also gives non-fire engineering practitioners a sense of proportion when they are put in a position to select a consultant, and to give a sense of what the consultant may be doing and how a system is being matched to the hazard. Beginning fire protection engineers could also use its language for writing a report about these systems for a client."
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20501945
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Iting Shofwati
"Latar belakang dari penelitian ini adalah bahwa peristiwa kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja serta menimbulkan kerugian ekonomi maupun non ekonomi. Alasan pemilihan lokasi penelitian, yaitu karena rumah sakit merupakan bangunan umum yang rawan terhadap kebakaran dan penghuninya bervariasi dalam hal kondisi fisik, sehingga pada keadaan darurat diperlukan suatu penanganan khusus. Mengingat kondisi tersebut d iatas, maka perlu dilakukan suatu upaya pencegahan kebakaran dengan pemasangan perangkat proteksi kebakaran untuk menanggulangi secara dini suatu kejadian yang tidak diinginkan dan menghindari suatu keadaan "catasthropic".
Pada penelitian ini akan dilakukan studi evaluasi terhadap kebutuhan dan tata letak daripada sistem proteksi kebakaran yang ada khususnya fire detector. Karena sistem peringatan awal kebakaran yang cukup dan sesuai merupakan cara yang efektif untuk menghindari kebakaran yang lebih besar.
Penelitian ini dimulai dengan identifikasi elemen-elemen penyalaan api yang terdiri dari bahan bakar (material pembentuk fasilitas yang ada di ruang rawat inap) , sumber panas (energi listrik) dan oksigen dari udara bebas. Tahap selanjutnya yaitu analisa untuk menentukan jenis detektor kebakaran yang dibutuhkan berdasarkan tipe hasil pembakaran material pembentuk fasilitas yang terdapat pada masing-masing ruangan dan peraturan yang berlaku. Kemudian dilanjutkan dengan tahap evaluasi terhadap kebutuhan dan tata letak deteksi kebakaran, berdasarkan data-data pendukung diantaranya adalah luas ruangan, tinggi langit-langit, suhu ruangan dan spesifikasi teknis dari detektor yang akan dipasang. Pengkajian teknis dilakukan berdasarkan standar NFPA 72.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan perumahsakitan yang berlangsung khususnya di ruang rawat inap dan koridor berpotensi terjadinya bahaya kebakaran. Hal ini dikarenakan terpenuhinya ketiga elemen dari teori segitiga api dalam suatu tempat dan saat yang bersamaan. Sedangkan jenis detektor yang terpasang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, hal ini dikarenakan pada ruang rawat inap tersebut menggunakan sistem springkler dan sebagian besar material pembentuk peralatan yang ada terbuat dari kayu dan busa, dimana apabila terjadi proses pembakaran akan menghasilkan asap. Sehingga detektor kebakaran yang sesuai untuk ruang rawat inap dan koridor tersebut adalah detektor asap. Jumlah dan tata letak dari detektor yang akan dipasang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yang berdasarkan standar NFPA yang disesuaikan dengan kemampuan untuk melindungi suatu area tertentu dari detektor yang dipilih.

The background of this research is that the fire can occur anytime, anywhere and can cause economic and non-economic effect. Beside that, the reason choice the hospital became the location of the research, because the hospital is the public building that very potential for occurrence of fire and the physical condition of the patient is very various, so in an emergency condition need special handling. According to that condition, so need the effort of fire protection to prevent the unexpected event and prevent "catastrophic" condition.
This research will evaluate the need and the location of fire protection system specially fire detector. Because a fire detection system detects the beginning of the fire and alerts personal so they can evacuate the area immediately or attempt to extinguish the fire.
The first step of this research is to identify the elements of fire ignition that consist of fuel, heat and oxygen. The second step is to analyze a kind of fire detector that suitable according to the inpatient room's facilities and its standard regulation. The last step is to evaluate the need and the location of fire detector according to supporting data such as coverage area, height of ceiling, ambient temperature and technical specification of detector that will be set. Engineering estimation is refer to NFPA 72 standard
The conclusion of this research that the hospital's activities especially in area study (inpatient room and corridor) is very potential for fire hazard. It cause of the valuable of the three elements of fire triangle in one place and at the same time. About the hospital's fire detector, it is not suitable with the standard regulation. Because in that area study use the sprinkler system and a lot of equipment are made from wood and foam rubber that if fire happen that material can produce smoke. So the suitable detector for corridor and the room for hospitalize is smoke detector. The amount and the location of the detector that will be set is the result from engineering calculation according to NFPA standard that suited with detector's capability to coverage area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 8573
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andra Diah Rachmawati
"Sistem pemadam kebakaran dan alat keselamatan adalah hal yg sangat vital keberadaannya dalam kapal. Perancangan sebuah kapal tanpa menyertakan rencana sistem pemadam kebakaran dan alat keselamatan, menjadikan kapal tidak akan mendapat sertifikat sehingga kapal pun tidak dapat beroperasi. Karena sifatnya yang krusial tersebut, spesifikasi sistem pemadam kebakaran dari setiap kapal berbeda-beda dan diatur tersendiri dalam SOLAS, Fire Safety System Code dan Class Rules dibawah pengawasan International Maritime Organization.
Kapal alumunium crewboat merupakan jenis kapal cepat, yang saat ini setiap negeri berlomba-lomba membuatnya demi memenuhi kebutuhan negaranya masingmasing. Kapal ini memiliki acauan peraturan khusus yang diatur dalam International High Speed Craft Code. Kapal Alumunium Crewboat dengan panjang 50 meter dan kapasitas 200 penumpang adalah objek penelitian yang akan menjadi contoh penerapan peraturan kemaritiman tersebut.

Fire safety systems are the vital things that must be available in the ship buildings to preventing and overcoming the effect of fire accident in the ship. Ship designing without enclosing Fire Control and Safety Plan in the General Arrangement will ended by not given certificate by the government thus ship can’t be operated. Because of its complexity, there always be a differences specification of fire safety systems in every single ship that been set by SOLAS, Fire Safety System Code and Class Rules under licensed by the International Maritime Organization.
The Analysis of Fire Safety Systems of Alumunium Crewboat Ship (50 meters long and 200 pax) is one example of the implementation of the rules above. Alumunium Crewboat Ship has special rules from International High Speed Craft Code.Alumunium Crewboat Ship picked because many country are racing to made it for fulfilling their own needs nowdays.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Agus Setiawan
"Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sangat sering terjadi khususnya di daerah perkotaan padat penduduk. Rumah sakit merupakan tempat kerja yang juga rawan kebakaran. Penelitian ini membahas tentang evaluasi sistem proteksi dan penanggulangan bahaya kebakaran di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan observasional.
Obyek dalam penelitian ini adalah sistem proteksi aktif dan pasif kebakaran, utilitas bangunan gedung, sarana penyelamatan diri, sarana akses pemadam kebakaran dan manajemen keselamatan kebakaran. Standar yang digunakan adalah Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Permenaker No. : PER.04/MEN/1980, Permenaker No. : PER.02/MEN/1983, Perda DKI Jakarta No. 8 Tahun 2008, Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992.
Hasil penelitian dibandingkan dengan standar peraturan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem proteksi aktif dan pasif, utilitas bangunan gedung dan manajemen keselamatan kebakaran di Rumah Sakit Haji Jakarta sepenuhnya sudah sesuai dengan standar peraturan. Sarana penyelamatan diri dan sarana akses pemadam kebakaran pada Rumah Sakit Haji Jakarta masih perlu ditingkatkan lagi.

Fire is one of the disasters that happen very often, especially in densely populated urban areas. The hospital is also prone to workplace fires. This study discusses the evaluation of protection systems and fire prevention Haji Hospital in Jakarta. This research is a qualitative descriptive study using observational approach.
The object of this research is a system of active and passive fire protection, utility buildings, means of escape, fire department means of access and fire safety management. The Standar used was Kepmen PU No. 10/KPTS/2000, Permen PU No. 26/PRT/M/2008, Permenaker No. : PER.04/MEN/1980, Permenaker No. : PER.02/MEN/1983, Perda DKI Jakarta No. 8 Tahun 2008, Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992.
The results compared with regulatory standards. The results showed that active and passive protection systems, utility buildings and fire safety management in Hospital Haji Jakarta is fully in accordance with the standard rules. While the means of escape and means of access to the fire department at the Hospital Haji Jakarta still needs to be improved.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45264
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Wulan Apriyanti
"Penelitian ini membahas tentang penerapan Sistem Proteksi Aktif dan Pasif,Sarana Penyelamatan Jiwa serta Manajeman Tanggap Darurat Kebakaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian sistem proteksi aktif dan pasif, sarana penyelamatan jiwa, serta manajemen tanggap darurat kebakaran dengan standar National Fire Protection Association, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif dengan metode observasional yaitu melihat secara langsung sistem proteksi kebakaran, sarana penyelamatan jiwa, dan melakukan telaah dokumen mengenai manajemen tanggap darurat kebakaran di gedung Direktorat Pengembangan Mutu Barang (PMB). Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan yaitu sistem proteksi aktif dan pasif, sarana penyelamatan jiwa, serta manajemen tanggap darurat kebakaran belum seluruhnya memenuhi standar.

This research is about the application of active and passive protection system,means of escape, and fire emergency response management at Direktorat Pengembangan Mutu Barang (PMB). The purpose of this research is to determine the suitability of active and passive protection systems, means of escape, and fire emergency management compare to standard National Fire Protection Association, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum and Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
This research use descriptive design with the observational method through observation of fire protection system, means of escape and document review about fire emergency response management at Direktorat Pengembangan Mutu Barang (PMB). The conclusion of this research is the active and passive protection system, means of escape, and fire emergency response management at Direktorat Pengembangan Mutu Barang (PMB) has not fully complied the standard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditha Vaniadevi
"Proteksi sarana kebakaran merupakan hal mutlak yang diperlukan oleh setiap perusahaan. Dengan adanya proteksi sarana kebakaran, maka bangunan perusahaan akan mendapatkan proteksi untuk mencegah kebakaran sehingga keamanan dan keselamatan karyawan di perusahaan tersebut akan lebih terjamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah proteksi kebakaran di perusahaan sudah memenuhi standar atau belum. Metode pada penelitian ini merupakan deksriptif kuantitatif dengan menggunakan aplikasi CFSES yang berbasis NFPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proteksi gedung utama PT Pertamina yang sudah memenuhi standar yaitu konstruksi bangunan, segredasi dari bahaya, sprinkler, detektor asap, interior finish, jalur evakuasi, sistem pintu keluar, dan program kedaruratan. Yang harus diperbaiki yaitu bukaan vertikal, sistem alarm kebakaran dan kontrol asap, sedangkan yang harus ditambahkan untuk memenuhi kriteria CFSES yaitu pressurize fan pada tangga darurat. Dengan kondisi sekarang dan mengacu pada CFSES bahwa proteksi gedung utama PT Pertamina belum memenuhi standar.

Fire protection system is indispensable for every company. If company have fire protection system, the company’s construction will get protection to prevent the fire, so that the security and safety of employees to be more secure. The purpose of this study was to see whether the fire protection has a standard or not. The method in this research is descriptive quantitative by using application CFSES which use NFPA to the theory. The result showed that the main protection of PT Pertamina which meet the standard are building construction, segredation of hazard, sprinkler, smoke control.
The result which not meet the standard are vertical opening,fire alarm systems and smoke control, the fire protection who must be added to comply to CFSES criteria is pressurize fan on the fire escape. With this condition, based on CFSES, this main building did not meet the standard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>