Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99513 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Ahmad Muharam
"Minichannel merupakan saluran dengan diameter hidrolik antara 3.0 mm sampai 200 _m. Perbandingan ?/D memberikan efek yang sangat besar pada saluran berdiameter kecil seperti minichannel dibandingkan dengan saluran konvensional. Dampaknya dapat terlihat dari fenomena peningkatan pressure drop dari aliran dan nilai friction factor (f) yang dihasilkan. Penelitian ini juga untuk mengetahui apakah ada pengaruh penambahan gelembung udara (bubble) terhadap nilai pressure drop dan friction factor.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan hasil-hasilnya disampaikan dalam bentuk grafik yang kemudian dianalisa secara deskriptif. Pengamatan dilakukan terhadap flow rate dan head loss dari aliran dengan cara mengalirkan air dari sebuah bak tampungan air dengan head tertentu ke dalam sebuah test section berukuran mini (1 mm x 0.8 mm) dengan panjang 65 cm.
Hasil penelitian menunjukkan pressure drop yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari head loss pada manometer yang dipasang pada test section. Dan nilai dari friction factor yang didapat pun bervariasi pada tiap metode perhitungan nilai friction factor yang digunakan. Metode perhitungan yang digunakan adalah Darcys-Weisbach, Poiseuille, Fanning dan korelasinya terhadap rumus 24/Re dan 14/Re.

Minichannel is a channel with hydraulic diameter of 3.0 mm to 200 _m. Comparison of ?/D provides a very large effect on small diameter channels as minichannel compared with conventional channels. The impact can be seen from the phenomenon of increased pressure drop of the flow and the value of friction factor (f). This research is also to see if there any effects of additional air bubbles (bubble) to the value of pressure drop and friction factor.
Research methods that used are experimental methods and the results will be presented in graphical form and then will be analyzed descriptively. Observations were made of flow rate and head loss of flow by pouring water from a tub of water bin with a certain head into a mini-sized test sections (1 mm x 0.8 mm) with a length of 65 cm.
The results showed a pressure drop is quite significant. This can be seen from the head loss in manometer mounted on the test section. And the value of the friction factor was obtained in each method varies the value of friction factor calculation used. Calculation method used is Darcys-Weisbach, Poiseuille, Fanning and the correlation with 24/Re and 14/Re formula.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50794
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Willem Wicaksono
"Skripsi ini membahas fenomena aliran air pada minichannel. Fenomena tersebut antara lain adalah pressure drop dari aliran dan nilai friction factor ( f ) yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan hasil-hasilnya disampaikan dalam bentuk grafik yang kemudian dianalisa secara deskriptif. Pengamatan dilakukan terhadap flow rate dan head loss dari aliran dengan cara mengalirkan air dari sebuah bak tampungan air dengan head tertentu ke dalam sebuah test section berukuran mini (1 mm x 0.8 mm) dengan panjang 67 cm. Hasil penelitian meunjukkan pressure drop yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari head loss pada manometer yang dipasang pada test section. Dan nilai dari friction factor yang didapat pun bervariasi pada tiap metode pencarian nilai friction factor yang digunakan.

This work will disccus about mininchannel flow phenomena. The phenomenons are pressure drop and friction factor (f). The method that used in this research was experimental method and the results were presented in the form of graphics for further analysis. The observation was done to the flow rate and pressure drop that occur when water from water container flow trough the minichannel which has 1 mm x 0.8 mm size and 67 cm long. The experimental result showed that the pressure drop that occur was very high. It can be seen from head loss in manometer which is connected with the test section. Moreover the value of friction factor obtained from this experiment has been various for each method being used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50771
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmad Hidayat
"Fluida yang mengalir sangat penting bagi manusia. Untuk mengalirkan fluida dibutuhkan power. Semakin besar debit aliran dan semakin jauh jarak tempuh, semakin besar pula power yang dibutuhkan. Hal ini berhubungan dengan pressure drop. Mengurangi pressure drop sangat penting untuk mengurangi power yang dibutuhkan sehingga penghematan energi dapat dilakukan. Dalam hal ini, faktor gesekan adalah salah satu parameter penting. Penambahan bubble banyak digunakan untuk mengurangi gesekan antara fluida dengan dinding sekelilingnya.
Percobaan yang dilakukan adalah uji karakteristik aliran air dan air + udara (bubble) dalam pipa berpenampang empat persegi panjang. Test section berukuran penampang 100 mm x 25 mm dengan panjang 3200 mm. Pengukuran pressure drop dilakukan dengan 3 variasi debit air tanpa udara dan dengan 3 variasi debit udara. Variasi debit air yang digunakan adalah 35 liter per menit, 32,5 liter per menit, dan 30 liter per menit. Sementara variasi debit udara adalah dengan rasio 1/175, 2/175, dan 3/175 terhadap debit air. Faktor gesekan dihitung dari nilai pressure drop yang diperoleh. Dari percobaan yang dilakukan dapat ditunjukkan pressure drop naik dengan semakin besarnya debit air dan penambahan bubble menurunkan pressure drop yang terjadi.

The flowing fluid is very important for human. To make fluid flowing need power. More flow rate & length of the pipe make more power. It is connected to pressure drop. Reducing pressure drop is very important to decrese power meanwhile energy economising can be reached. In this case, friction factor is one of the important parameters. Adding bubble is been used for recent years on drag reduction. The purpose of the experiment is to find out characteristic of flow of water and water-air mixtures pass through square duct profile.
The dimension of the test section is 100 mm width, 25 mm height and 3200 mm length. Measuring of pressure drop has been done with three values of water flow rate without air and with three values of air flow rate. The three values of water flow rate are 35, 32.5, and 30 liters per minute. While the values of flow rate of air are in ratio 1/175, 2/175, dan 3/175 to water flow rate. Friction factor is calculated from the values of pressure drop. From the experimentation, it can be proved that the pressure drop increases by rising of water flow rate and adding bubble decrese the pressure drop.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50904
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kisna Dewangga
"Studi ini membahas tentang koefisien perpindahan kalor pada kanal mini dengan refrigeran R-22. Tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik koefisien perpindahan kalor pada kanal mini dan deviasi nilai koefisien perpindahan kalor antara hasil perhitungan data eksperimen terhadap hasil perhitungan korelasi dan hasil simulasi.
Pengujian dilakukan dengan kondisi operasi : heat flux yang diberikan antara 5 kW/m² s/d 80 kW/m², mass flux divariasikan 50 s/d 600 kg/m².s, dan temperatur saturasi antara -5°C, 0°C, 5°C dan 10°C. Sedangkan untuk bagian test section terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1000 mm.
Dalam studi ini digunakan tiga metode untuk mendapatkan nilai koefisien perpindahan kalor. Sehingga akan didapat tiga hasil yaitu hasil perhitungan data eksperimen, perhitungan korelasi, dan hasil simulasi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program MATLAB dan simulasi dengan program FLUENT.
Analisa dari hasil perhitungan didapatkan bahwa semakin besar heat flux dan mass flux yang diberikan maka nilai koefisien perpindahan kalor akan semakin besar pula. Deviasi terkecil diperoleh pada penggunaan perhitungan korelasi dibandingkan dengan penggunaan simulasi.

This study discusses the heat transfer coefficient in minichannel with refrigerant R-22. The aim is to investigate the characteristics of heat transfer coefficient on minichannel and the deviation coefficient of heat transfer between the calculation results of experimental data on the results of the correlation calculation and simulation results.
The experiment was running based on the following conditions : heat flux given between 5 kW/m² to 80 kW/m2, mass flux was varied 50 to 600 kW/m²s, and saturation temperature between -5°C, 0°C, 5°C and 10°C. As for the test section is made of stainless steel pipe with inner diameter 3 mm, outer diameter 5 mm and length 1000 mm.
In this study we used three methods to get the value of the coefficient of heat transfer. So that will be obtained three results, those are the calculation results of experimental data, the correlation calculation, and simulation results. The calculation is accomplished by using the MATLAB program and the simulation with FLUENT program.
Analysis of the calculation result is obtained that the greater the heat flux and mass flux is given, the greater value of the heat transfer coefficient. The smallest deviation was obtained at the use of correlation calculation compared with the use of simulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50920
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetio Nugroho
"Penelitian ini membahas tentang Bilangan Reynolds pada dua fasa dari hasil percobaan dengan refrigeran berbeda. Percobaan dilakukan pada kondisi perpindahan panas konveksi didih pada kanal mini horizontal dengan refrigeran R-290 dan R-600a. Test section terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, panjang 1000 mm dan dipanaskan secara merata di sepanjang pipa tersebut dengan heat flux divariasikan antara 5 kW/m2 sampai dengan 8 kW/m2.
Dari penelitian didapat perubahan temperatur yang terjadi pada dinding dalam test section dengan metoda konduksi dan Nilai Reynolds number dibandingkan dengan kualitas Massa Uap. Fluktuasi Nilai Reynolds number menggambarkan kondisi aliran tiap fasa didalam test section.
Dari hasil perbandingan dua Reynolds number untuk masing-masing refrigeran, Isobutana memiliki nilai Reynolds number lebih rendah dibandingkan dengan Propana pada kondisi mass flux dan heat flux yang relatif sama. Nilai Reynolds number ini selanjutnya akan digunakan untuk menentukan Chisolm Number dalam menghitung friction multiplayer.

This study discusses the Reynolds Number of two phase flow in Horizontal Mini Channel. Experiments were performed on the convective boiling in Horizontal minichannel with R-290 and R600a. The test section was made of stainless steel tube with inner diameter of 3 mm, length of 1000 mm and it is uniformly heated along the tube with heat flux was varied from 5 kW/m2 up to 8 kW/m2.
From the experiments, taken data was results the temperature of test section inner diameter and Reynolds Number of liquid phase and gas phase. The Reynolds Number represent flow of the two phases in test section.
Comparison of Reynolds Number from the two refrigerant shows that Isobutana have better value than Propana since its Reynolds Numbers is lower than Propana in similar mass flux and heat flux condition. Based on the Reynolds Number, Chisolm Number will concluded to determine two phase friction multiplayer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43545
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fiska Suhenda
"Dalam penelitian ini akan dibahas tentang perancangan alat uji aliran evaporasi dua fase dengan menggunakan kanal mini horizontal. Adapun alat ujinya terdiri atas bagian test section yang terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1000 mm yang diberikan flux kalor yang seragam disepanjang pipa tersebut dengan mengalirkan arus listrik dan memberikan insulasi pada bagian luar test section untuk meminimalisasi kalor yang terbuang ke lingkungan. Dimana flux kalor yang diberikan pada test section besarnya dapat divariasikan mulai dari 5 kW/m2 s/d 15 kW/m2. Untuk perancangannya dilakukan perhitungan perhitungan terhadap berbagai komponen yang akan digunakan, serta menggunakan software pembantu perancangan CATIA V5R17, sebagai perencanaan alat uji yang akan dibangun. Alat uji ini terdiri dari be berapa komponen penting diantaranya adalah refrigerant kerja (R-22) Tube in tube Heat Exchanger sebagai penukar kalor, Test Section sebagai area yang diamati, dan Receiver tank yang digunakan untuk menampung refrigerant yang kemudian akan ditimbang menggun akan timbangan digital.

In this study will be discussed about the design of test equipment evaporative twophase flow by using a mini horizontal channel. As for the test equipment consists of the test section is made of stainless steel pipe with a diameter of 3 mm, outer diameter 5 mm and length 1000 mm which provided a uniform heat flux along the pipe with a current of electricity and provide insulation on the outside of the test section to minimize the heat lost to the environment. Where the heat flux is given on a test section can be varied from 5 kW/m2 s / d 15 kW/m2. For the design made the calculation of the various components to be used, as well as using CATIA V5R17 software design assistant, as the planning of test equipment that will be built. This test tool consists of several important components of which are working refrigerant (R - 22) Tube in tube heat exchanger as a heat exchanger, Test Section as the observed area, and receiver tanks are used to accommo date the refrigerant, which then weighed using digital scales."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42839
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Syafei Agustian
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang perbandingan koefisien perpindahan kalor aliran
dua fasa dari hasil percobaan dengan hasil prediksi dari korelasi yang terdapat
pada literatur. Percobaan dilakukan pada kondisi perpindahan panas konveksi
didih pada kanal mini horizontal dengan refrigeran R-22. Test section terbuat dari
pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, panjang 1000 mm dan
dipanaskan secara merata di sepanjang pipa tersebut dengan heat flux divariasikan
antara 5 kW/m2 sampai dengan 15 kW/m2. Dalam penelitian ini menggunakan
korelasi Chen (1963), korelasi Gungor-Winterton (1986) dan korelsi Zhang et al.
(2004). Selanjutnya koefisien perpindahan kalor dari tiap korelasi dihitung dan
dibandingkan mean deviation dan average deviation-nya terhadap hasil percobaan
untuk mengetahui penyimpangan pada setiap korelasi. Koefisien perpindahan
kalor yang diperoleh dengan menggunakan korelasi Chen memiliki mean dan
average deviaion lebih rendah dibandingkan dengan korelasi lain. Nilai koefisien
perpindahan kalor dipengaruhi oleh heat flux yang diberikan, dimana semakin
besar heat flux yang diberikan maka semakin besar pula nilai koefisien
perpindahan kalornya.

ABSTRACT
This study discusses the comparison of two phase flow heat transfer coefficient of
the experimental results with predicted results from the correlation found in the
literature. Experiments were performed on the convective boiling heat transfer in
horizontal minichannel with R-22. The test section was made of stainless steel
tube with inner diameter of 3 mm, length of 1000 mm and it is uniformly heated
along the tube with heat flux was varied from 5 kW/m2 up to 15 kW/m2. In this
studi using Chen?s correlation (1963), Gungor-Winterton?s correlation (1986) and
Zhang?s correlation (2004). Furthermore, the heat transfer coefficient from each
correlation was calculated and compared with the mean deviation and average
deviation of the experimental results to determine deviations in each correlations.
Heat transfer coefficients obtained by using Chen?s correlation has a mean and
average deviation lower than other correlations. The value of heat transfer
coefficient is affected by the heat flux was given, where the higher value of heat
flux given will result the higher value of heat transfer coefficient."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1798
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sambas Prasetya
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai koefisien perpindahan kalor aliran evaporasi dua
fasa refrigrant R-22 pada kanal mini horizontal. Dimana flux kalor yang diberikan
pada test section besarnya dapat divariasikan mulai dari 5 kW/m2 s/d 15 kW/m2.
Untuk bagian test section terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3
mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1000 mm yang diberikan flux kalor yang
seragam disepanjang pipa tersebut dengan mengalirkan arus listirk dan
memberikan insulasi pada bagian luar test section untuk meminimalisasi kalor
yang terbuang kelingkungan. Begitu pula dengan t emperatur saturasi divariasikan
-5°C,0°C,5°C dan 10°C. Untuk memperoleh besarnya nilai koefisien perpindahan
kalor aliran dua fasa dilakukan dengan melakukan percobaan dan
membandingkan hasilnya dengan menggunakan simulasi perhitungan dengan
program MATLAB, dimana nantinya diperoleh nilai koefisien perpindahan kalor
hasil pengukuran, perhitungan dengan menggunakan korelasi Chen. Pada aliran
dua fasa, kualitas massa uap memiliki pengaruh yang tidak signifikan pada
koefisien perpindahan kalor pada daerah kualitas rendah akan tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan pada daerah kualitas yang tinggi. Kenaikan koefisien
perpindahan kalor dipengaruhi oleh heat flux yang diberikan. Dimana semakin
besar heat flux yang diberikan maka koef isien perpindahan kalornya akan semakin
besar pula.

ABSTRACT
This minithesis discuss about heat transfer coefficient of evaporation two phase
flow in horizontal minichannel with refrigerant R -22. Heat flux given to the test
section can be varied from 5 kW/m2 up to 15 kW/m2. The test section was made of
stainless steel tuve with inner diameter of 3 mm, outer diameter of 5 mm and
length 1000 mm which was heated uniformly along the tuve by applying an
electric current and outside of the test section was insulated well to prevent heat
loss to surrounding environment. And also with saturation temperature from
0°C,5°C dan 10°C. To obtain two phase flow heat transfer coefficients were used
simulation of calculation using MATLAB, which later, the value of heat transfer
coefficient obtained were measurent and calculation were used Chen correlation.
In Two-phase flow, mass vapour quality had insignificant effect in the lower
quality región, but had significant effect in the higher quality región to heat
transfer coefficient.. Increasing of heat transfer coefficient ere effected by
addition of heat flux given in certain value. Higher heat flux given will result in
higher value of heat transfer coefficient.."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1789
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Octadiansyah Umar
"Berbagai percobaan pressure drop aliran dua fasa pada pipa minichannel telah dilakukan. Selain mendapatkan data eksperimental, banyak peneliti juga membandingkan data eksperimen mereka, bahkan menambahkan data peneliti lain ke korelasi yang ada. Tujuan pada eksperimen ini untuk mengenal karakteristik pressure drop pada aliran dua fasa dengan menggunakan pipa horizontal minichannel dan refrijeran propane (R290), eksperimen ini menggunakan 18 korelasi yang ada dimana terbagi menjadi dua metode untuk mencari nilai pressure drop, yaitu metode separated dan homogeneous. Kondisi eksperimen ini menggunakan pipa horizontal dengan diameter dalam 3 mm, untuk mass flux divariasikan dari 50 hingga 180 kg/m2s, sedangkan untuk heat flux divariasikan 5 hingga 20 kW/m2, temperature saturasi divariasikan 10 hingga 11 oC dan vapor quality 0 hingga 1. Hasil pada eksperimen ini berhasil mendapatkan korelasi terbaik dalam memprediksikan data eksperimen, yaitu korelasi milik Sun dan Mishima (2008) dengan mean absolute error sebesar 27,64 %

Various experiments on the pressure drop of the two-phase flow boiling in the mini channel tube has been carried out. In addition to obtaining data on experimental pressure drop, many researchers have also compared their experimental data, and even added the data of other researchers to existing correlations. The purpose of this experiment is to identify the characteristics of the pressure drop in a two-phase flow using a horizontal minichannel pipe and a propane refrigerant (R290), this experiment uses 18 existing correlations which are divided into two experiments using a horizontal pipe with an inner diameter of 3 mm, for mass flux. varied from 50 to 180 kg / m2s, while for heat flux it was varied from 5 to 20 kW/m2, saturation temperature was varied from 10 to 11 oC and vapor quality was 0 to 1. This experiment managed to get the best correlation in predicting experimental data,the correlation of Sun and Mishima (2008) with a mean absolute error of 27.64%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Maulana Nurikhwan
"Fenomena drag reduction pada transportasi fluida dinilai cukup ampuh untuk melakukan penghematan energi. Hal ini bisa didapatkan dengan cara penambahan zat aditif atau merubah struktur geometri untuk mengkontrol pergerakan fluida. Pengujian dilakukan untuk mempelajari karakteristik aliran air dalam pipa persegi dengan melakukan penambahan lapisan agar-agar dengan variasi konsentrasi Cw 2% dan Cw 5%. Analisis penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan hubungan koefisien gesek dengan Reynolds number untuk melihat fenomena drag reduction. Pengaruh penambahan lapisan agar-agar adalah delay pada fase aliran transisi. Hasil dari pengujian adalah terjadinya drag reduction maksimum sekitar 27% pada Reynolds number sekitar 3900.

Drag reduction phenomenon on fluids transportation can be considered to be effective for energy saving. This can be obtained using additive polymer or changing geometry of the conduits to control fluid movement. This experiment was done to learn the characteristics of water flow on rectangular pipe with addition of agar coating which have C­w 2% and Cw 5%. This research analysis was done using friction coefficients and Reynolds number relation to obtain drag reduction phenomenon. The effect of agar coating was delayed the transition regime. The research?s results were obtained maximum drag reduction about 27% at Reynolds number 3900."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>