Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104786 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardi Yuliono
"Pengobatan dan penelitian biomedis memerlukan cold storage yang mampu mencapai temperatur -80°C dan untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi autocascade. Selama ini sistem refrigerasi autocascade menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global. Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah yang ramah lingkungan diantaranya yaitu hidrokarbon. Sistem refrigerasi Autocascade memiliki karakteristik yang tergantung pada refrigeran dan komponen dari sistem terutama alat ekspansi yang dalam hal ini digunakan pipa kapiler maka dari itu dilakukan penelitian optimalisasi variasi panjang pipa kapiler pada mesin pendingin autocascade dengan campuran refrigeran hidrokarbon.
Penelitian ini menginvestigasi sistem refrigerasi autocascade yang menggunakan beberapa variasi campuran refrigeran dan variasi panjang pipa kapiler dengan diameter 0.028 inch. Campuran refrigeran hidrokarbon yang digunakan, yaitu Butana/Etana/Metana dengan variasi komposisi dalam perbandingan massa : 16g Butana/ 20g Etana/ 4g Metana, 18g Butana/ 14g Etana/ 8g Metana, dan 30g Butana/ 8g Etana/ 2g Metana. Adapun variasi panjang pipa kapiler yang dilakukan pada penelitian ini adalah 15 meter, 12 meter, 9 meter, 6 meter, 3 meter, 2 meter dan 1 meter. Penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur evaporasi terendah diperoleh pada komposisi campuran refrigeran Butana/Etana/Metana : 16g Butana/ 20g Etana/ 4g Metana dan kerja optimal mesin pendingin autocascade ini adalah dengan panjang pipa 6 meter.

Biomedical treatment and biomedical requiring cold storage are able to reach the temperature-80°C and to achieve such a low temperature used refrigeration system autocascade. During this autocascade refrigeration systems use refrigerants that contain ozone or global warming. Because of that, they need an alternative environment-friendly natural refrigerants such as the hydrocarbons. Autocascade refrigeration system has characteristics which depend on the refrigerant and components of the system, especially the expansion tool which is used in this case the capillary tube from the optimization study was done a long variation of the capillary tube to the refrigeration autocascade with a mixture of hydrocarbon refrigerants.
This study investigates autocascade refrigeration systems that use some variation of a refrigerant mixture and the variation of capillary length with diameter 0.028-inch. Mixture of hydrocarbon refrigerants used, the Butane / Ethane / Methane with composition variations in the ratio of mass: 16g Butane / 20g Ethane /4g Methane, 18g Butane / 14g Ethane / 8g Methane, and 30g Butane / 8g Ethane / 2g Methane. The capillary length variation made in this study is 15 meters, 12 meters, 9 meters, 6 meters, 3 meters, 2 meters and 1 meter. This study shows that the lowest evaporation temperature obtained on the composition of refrigerant mixture of Butane / Ethane / Methane: 16g Butane / 20g Ethane / 4g Methane and optimal working autocascade refrigeration pipe length is 6 meters.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50932
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Davied Sapan R.
"Dalam pengobatan dan penelitian biomedis dibutuhkan ultra low cold storage. Pada umumnya proses pendinginan dilakukan dengan nitrogen cair, namun ini tidak praktis dan mahal karena perlu pengisian secara berkala. Untuk mengatasinya harus diusulkan menggunakan mesin pendingin autocascade. Mesin pendingin autocascade mampu mencapai temperatur -40ºC s/d -180ºC (Missimer, 1996), memiliki bentuk yang sederhana, handal dan murah (Yu, 2007).
Penelitian yang dilakukan oleh Chen (2007) dan Apprea (2009) dengan mesin pendingin autocscade terbukti bahwa mesin pendingin ini mampu mencapai lebih rendah dari -120ºC. Namun penelitian tersebut masih menggunakan campuran refrigeran CFC atau HFC yang segera dilarang karena merusak lingkungan.
Penelitian pendahuluan simulasi dan eksperimental mesin pendingin cascade dua tingkat dengan refrigerant ramah lingkungan terbukti mampu mencapai -80ºC (Nasruddin, 2008 & 2009), sehingga bila dilakukan penelitian lebih lanjut akan dapat mencapai temperatur lebih rendah dari -100.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan prototipe ultra low cold storage untuk aplikasi bidang biomedis menggunakan mesin pendingin autocascade dengan refrigeran ramah lingkungan. Selain itu juga, hasil penelitian ini juga berpeluang untuk mendapatkan patent ultra low cold storage menggunakan mesin pendingin autocascade dengan refrigeran ramah lingkungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50982
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeng Rahmat
"Dalam aplikasinya di bidang industri, sistem refrigerasi tunggal dan bertingkat tidak mampu untuk mengatasi perbedaan yang cukup besar antara kalor yang akan diserap dengan kalor yang akan dibuang, namun, tidak demikian dengan sistem cascade. Penelitian dengan alat yang sederhana yang telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan refrigeran alami telah menawarkan peluang yang baik.
Skripsi ini membahas tentang pengujian sistem cascade dengan menggunakan dua macam refrigeran sebagai variasi di sisi bagian HS, sedangkan pada bagian LS, digunakan campuran refrigeran alami R170/R744. Pengujian dilakukan dengan tiga cara, yaitu : memvariasikan komposisi massa campuran R170/R744, memvariasikan bukaan katup ekspansion LS, serta memvariasikan jenis refrigeran pada sisi bagian HS. Temperatur evaporasi terrendah yang bisa dicapai oleh sistem ini adalah -69,7°C dengan COP sebesar 1,88. Dengan kondisi 700g R22 pada sisi bagian HS dan 100g R170 pada sisi bagian LS

In many industrial applications, single stage and multi stage refrigeration systems fail to widen the gap between heat source and heat sink temperatures and now cascade system appear to be the best alternative. Modest reserch, in the past, has been done in cascade system based on natural refrigerants thereby offering good potential for research.
In this paper, a cascaded system for simultenous heating and cooling with a R22 and R290 based high-stage (HS) cycle and mixed R170/R744 based low-stage (LS) cycle for simultenous refrigeration and heating application has been analyzed. To facilate prediction of optimum performance parameter, performance trends with variation in fraction mass of R170/R744, variation in flow rate of ekspansion valve of LS, and variation refrigerant of HS have been presented. The lowest temperature reached in -69,7°C with COP 1,81. 700g of R22 (HS) and 100g of R170 (LS)
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50736
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Juniandri
"
ABSTRAK
Pada dewasa lemari pendingin mempakan peralawn rumah tangga yang paling banyak membutuhkan energi Iistrik_ Dalam rangka upaya konservasi energi, diadalcan suatu pengujian untuk mengetahui tingkat konsumsi energ lemari pendingin Pengujian dilakukan di dalam suatu mangan yang dikondisikan sesuai dengan standarisasi yang telah dipersyaratkan.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk menganalisa unjuk kerja peralalan mesin pendingin yang digwzakar; unluk mengkondisfkan ruang uji lemari perzdingm Proses yang pertama kali dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah menentukan berapa besar kapasitas peralatan mesin pendingin yang dibutuhkan untuk mengkondisikan ruang uji lemari pendingin sesuai dengan yang diinginkan. Kedua, menganalisa apakah kapasitas peralatan mesin pendingin yang djgunakan sudah sesuai dengan hasil perancangan. Terakhir, melakukan pengujian unjuk kerja dali peralatan mesin pendingin itu sendiri.
Hasil yang ingin dicapai adalah apakah dengan spesifikasi peralatan mesin pendingin yang saat ini digunakan, kondisi udara di dalam ruang uji dapat mencapai temperatur yang diinginkan.
"
1997
S36807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siallagan, Timothy Felix Vickary
"Penggunaan refrigeran khususnya klorofluorokarbon (CFC), Hidrofluorokarbon (HFC), dan Hidroklorofluorokarbon (HCFC) pada kulkas berkontribusi besar dalam pemanasan global, sementara penggunaan Hidrokarbon sudah terbukti menjadi pilihan yang lebih baik. Penelitian ini menunjukkan hasil analisa berbasis eksergi dari siklus refrigerasi pada kulkas rumah tangga menggunakan refrigeran hidrokarbon (R600a) sesuai dengan standar SNI ISO15502:2008. Dengan menerapkan metode Taguchi pada desain eksperimen dan melalui penetapan parameter eksergi diantaranya entalpi, entropi, laju alir massa, coefficient of performance (COP), tipe susunan beban pendingin, sehingga penggunaan optimum dapat diperoleh. Model analisis yang digunakan adalah siklus yang mengikutsertakan irreversibilitas dari perpindahan kalor melalui perbedaan temperature terbatas, kebocoran kalor, dan disipasi internal. Pendekatan dilakukan dengan mengkombinasikan persamaan matematis atau simulasi siklus dalam Engineering Equation Solver (EES) dengan eksperimentasi secara langsung pada kulkas yang berada didalam ruang uji lingkungan dimana keadaan lingkungan sudah dikondisikan sesuai ketetapan yang berlaku.

The use of refrigerant specifically Chlorofluorocarbons (CFC), Hydrofluorocarbons (HFC), and hydrochlorofluorocarbons (HCFC) in refrigerators greatly contribute to global warming, while the choice of hydrocarbon refrigerant proves to be a better option. This research shows the results of an exergy-based analysis of the irreversible refrigeration cycle on household refrigerators using hydrocarbon refrigerant (R600a) in accordance with SNI ISO15502: 2008 standard. By applying Taguchi Method for experimental design and through parameters of determinants of exergy such as enthalpy, entropy, mass flow rate, the coefficient of performance (COP), load array types, therefore the optimum use of refrigerant can be obtained. The model analyses used is cycle that include irreversibility of heat transfer across finite temperature differences, heat leakage, and internal dissipation. The approach is done by combining mathematical modelling or simulation cycle in engineering equation solver (EES) software with experiment directly on refrigerator inside environmental chamber where environment has been conditioned according to the prevailing provisions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Taufan
"Isu lingkungan mengenai pemanasan global dan penipisan ozon merupakan faktor pendorong inovasi ramah lingkungan. Oleh karena itu, dikembangkanlah alat pendingin adsorpsi menggunakan metanol yang ramah lingkungan sebagai refrigeran dan karbon aktif sebagai adsorben. Pada alat pendingin adsorpsi yang sedang dikembangkan Departamen Teknik Mesin Universitas Indonesia perlu untuk diketahui karakteritik proses adsorpsi dan efek pendinginannya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metanol sebanyak 250 ml sebagai gambaran awal performa adsorber pada proses adsorpsi selama 75 menit. Pada akhir proses didapatkan perubahan tekanan di evaporator sebesar 2 cmHg dan di adsorber sebesar 1,3 cmHg dengan rata-rata perbedaan tekanan antara keduanya selama 75 menit sebesar 4,6 cmHg. Temperatur terendah yang dicapai di evaporator sebesar 14°C yang dicapai setelah menit ke-65.

Environmental issues about global warming and ozone depleting are the factors stimulating green innovation. Therefore, adsorption refrigeration system has been developed with methanol as a green refrigerant and actived carbon as adsorbent. It is important to know the characteristics of the adsorpstion process and refrigeration effect of the machine that developed by Department of Machine Engineering, Universitas Indonesia. It is used 250 ml methanol as refrigerant during 75 minutes of experiment. At the end of adsorpstion process it is produce the pressure difference in evaporator about 2 cmHg and 1,3 cmHg in adsorber with mean pressure difference about 4,6 cmHg. The lowest temperature in evaporator is 14°C that reached after 65 minutes running."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50739
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lasman Saputra
"Dalam pengobatan dan penelitian biomedis diperlukan cold storage yang dapat mencapai temperatur -8°C dan untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi cascade. Selama ini sirkuit temperatur rendah menggunakan sistem refrigerasi cascade dan menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah, yang salah satunya adalah karbondioksida Namun, tingginya tekanan dan temperatur triple menghalangi penggunaan karbondioksida untuk temperatur rendah Salah satu solusinya adalah dengan mencampur karbondioksida dengan hidrokarbon(propane) untuk itu pengujian ini dilakukan dengan memvariasikan komposisi massa dari kedua campuran. Dari hasil pengujian didapati temperature evaporasi terendah terjadi pada temperature - 72 dengan komposisi massa R744/R290 sebesar 60 : 40 dengan daya pemakaian listrik terbesar pada komposisi 100 : 0 sebesar 1006 watt.

In medical and biomedical research that is needed cold storage temperature can reach 80°C, and to achieve such a low temperature cascade refrigeration system is used. This circuit during low-temperature cascade refrigeration system using refrigerant-containing substances damaging the ozone or global warming cause, therefore, necessary alternative natural refrigerant, one of which is carbon dioxide [However, the high pressure and temperature triple carbon dioxide to prevent the use of low temperature one the solution is to mix carbon dioxide with hydrocarbons (propane) for this test was done by varying the composition of the mass of the two mixtures. From the test results found the lowest temperature evaporation occurs at temperatures of -72 with R744/R290 mass composition of 60: 40 with the largest electric power consumption on the composition 100: 0 for 1011 watts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50780
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Tri Wahyu Rosadi
"Dalam dunia pengobatan dan penelitian biomedis kebutuhan akan ruang pendingin yang dapat mencapai temperatur sangat rendah yaitu -80°C sangat dimintai karena dengan tenperatur -80_C ini spesimen biomedis tidak mudah rusak, aplikasinya di bidang industri sistem refrigasi tunggal dan bertingkat tidak dapat mengatasi perbedaan yang cukup besar antara kalor yang akan diserap dan kalor yang akan dibuang akan tetapi berbeda dengan sistem refrigasi cascade. Penelitian yang dilakukan menggunakan alat yang sederhana dengan refrigeran alami ini memberikan peluang yang baik. Skripsi ini membahas mengenai pengujian sistem refrigerasi cascade dengan menggunakan refrigeran hidrokarbon pada bagian sirkuit temperatur tinggi dan refrigeran campuran R744 dengan R170 pada sirkuit temperatur rendah. Pengujian dilakukan dengan menggunakan propane sebagai refrigeran pada temperatur tinggi dan variasi komposisi masa pada sirkuit temperatur rendah untuk mencari komposisi optimum campuran R744 dengan R170. Temperatur evaporasi terendah yg dicapai pada sirkuit temperatur rendah ini adalah -94.8°C dengan refrigeran CO2 murni akan tetapi temperatur tersebut tidak stabil, sedangkan temperatur stabil -77.95°C dicapai oleh refrigeran ethane murni dengan COP 0.77. Untuk komposisi campuran COP yang didapat sebesar 0.58 dengan komposisi 60% R744 dan 40% R170.

In the world of biomedical the need of cold storage that can achieve temperature of -80°C is wanted because with that temperature biomedical specimen can not easily broken, in industrial application single stage and multi stage refrigeration system can not overcome the gap between the heat that will be absorb and the heat that will be release but it is different with the cascade system. The experiment that is conduct with simple cascade system and the use of natural refrigerants make the cascade system appear to be the best alternative. This paper will explain about the cascade system that will use a hidrocarbon on High Stage and blend refrigerant between R744 and R170 on Low Stage. The experimant is conduct with propane refrigerant in the high Stage and variation of blend refrigerant between R744 and R170, the use of pure CO2 and the use of pure etahne. The lowest temperature that can be reached is -94.8°C with pure CO2 but the temperature is unstable and the stable temperature is achieve by pure ethane -77.95°C with the COP 0.77. For the blend composistion the highest COP is 0.58 with 60%R744 an 40%R170."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50789
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Erwin
"The contents of fuel-oil are now running low and its prices are becoming more expensive that causes the supply of fuel-oil to the power station in PLN disturbed. Dimmed in district consecutively by the PLN is cause by this event.
Green Medical Box Portable is a storage for the vaccine and other medicine which doesn?t need to depend on electricity from PLN. Alternative source of electricity can be used from the sunlight (solar cell) and battery, so if there is any electricity failure then the temperature can still be obtained and the vaksin and other medicine always in good conditioning.
This Green Medical Box Portable have two storages. The volume of the first storage (freezer) is about 20,4 litre which temperature of storage is about - 15°C. Whereas the volume of second storage (cooler) is about 45,15 litre which temperature of storage is about 5°C.
The refrigeration system of Green Medical Box portable uses DC (Direct Curent) compressor from Danfoss with BD35K type. The refrigerant that used is R 600a."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50753
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sholahudin
"Banyak proses-proses di industri yang membutuhkan temperatur pendinginan sangat rendah, bahkan bidang biomedis membutuhkan cold storage yang mampu mendinginkan hingga temperatur -80°C. Penggunaan sistem tunggal sulit diaplikasikan pada temperatur yang sangat rendah disebabkan rasio tekanan pada kompresor terlalu tinggi, sebagai gantinya digunakan sistem refrigerasi cascade. Penggunaan refrigeran alamiah seperti campuran karbon dioksida dan hidrokarbon merupakan alternatif untuk menghindari penggunaan refrigeran yang mengandung bahan perusak lapisan ozon dan pemanasan global seperti CFC dan HFC. Pada penelitian ini dilakukan optimasi campuran karbondioksida dan etana sebagai refrigeran sirkuit temperatur rendah untuk mencari nilai optimum dari segi efisiensi exergi dan biaya tahunan. Temperatur evaporator, kondenser, dan cascade dijadikan sebagai variable decision untuk menganalisa sifat- sifat termodinamika refrigeran yang berpengaruh pada efisiensi exergi dan biaya tahunan sistem. Optimasi yang dilakukan menggunakan metode optimasi multiobjektif yang mana efisiensi exergi sebagai fungsi objektif pertama dan biaya tahunan sebagai fungsi objektif kedua. Optimasi ini dilakukan untuk mencari biaya sistem yang sekecil-kecilnya dan memperoleh efisiensi exergi semaksimal mungkin.

Many industrial processes that require low refrigeration temperatures, even the field of biomedicine require cold storage which can cool up to temperature -80 °C. The use of a single refrigeration system is difficult to apply at very low temperatures due to the pressure ratio of compressor is too high. Instead for this application, cascade refrigeration system is used. The use of natural refrigerants, such as carbon dioxide and hydrocarbon mixture is an alternative to avoid the use of refrigerants that contain ozone depleting and global warming such as CFCs and HFCs. Ethane is a hydrocarbon refrigerant that can perform cooling to -80 ° C, but due to it has highly flammable nature, so it is mixed with the carbon dioxide to reduce the flammable nature. In this research, optimization of mixture of carbon dioxide and ethane as a refrigerant in low temperature circuit is run to find the optimum value in terms of exergi efficiency and total annual cost of the system. Temperature of the evaporator, condenser, and a cascade condenser are used as a decision variable to analyze the thermodynamic properties of refrigerants that affect the exergi efficiency and total annual cost of the system. Optimization is run by using multi-objective optimization method which exergi efficiency as the first objective function and total annual cost as the second objective function. This optimization is performed to find the cost of the system is minimum and exergi efficiency is maximum.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>