Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108287 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kisna Dewangga
"Studi ini membahas tentang koefisien perpindahan kalor pada kanal mini dengan refrigeran R-22. Tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik koefisien perpindahan kalor pada kanal mini dan deviasi nilai koefisien perpindahan kalor antara hasil perhitungan data eksperimen terhadap hasil perhitungan korelasi dan hasil simulasi.
Pengujian dilakukan dengan kondisi operasi : heat flux yang diberikan antara 5 kW/m² s/d 80 kW/m², mass flux divariasikan 50 s/d 600 kg/m².s, dan temperatur saturasi antara -5°C, 0°C, 5°C dan 10°C. Sedangkan untuk bagian test section terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1000 mm.
Dalam studi ini digunakan tiga metode untuk mendapatkan nilai koefisien perpindahan kalor. Sehingga akan didapat tiga hasil yaitu hasil perhitungan data eksperimen, perhitungan korelasi, dan hasil simulasi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program MATLAB dan simulasi dengan program FLUENT.
Analisa dari hasil perhitungan didapatkan bahwa semakin besar heat flux dan mass flux yang diberikan maka nilai koefisien perpindahan kalor akan semakin besar pula. Deviasi terkecil diperoleh pada penggunaan perhitungan korelasi dibandingkan dengan penggunaan simulasi.

This study discusses the heat transfer coefficient in minichannel with refrigerant R-22. The aim is to investigate the characteristics of heat transfer coefficient on minichannel and the deviation coefficient of heat transfer between the calculation results of experimental data on the results of the correlation calculation and simulation results.
The experiment was running based on the following conditions : heat flux given between 5 kW/m² to 80 kW/m2, mass flux was varied 50 to 600 kW/m²s, and saturation temperature between -5°C, 0°C, 5°C and 10°C. As for the test section is made of stainless steel pipe with inner diameter 3 mm, outer diameter 5 mm and length 1000 mm.
In this study we used three methods to get the value of the coefficient of heat transfer. So that will be obtained three results, those are the calculation results of experimental data, the correlation calculation, and simulation results. The calculation is accomplished by using the MATLAB program and the simulation with FLUENT program.
Analysis of the calculation result is obtained that the greater the heat flux and mass flux is given, the greater value of the heat transfer coefficient. The smallest deviation was obtained at the use of correlation calculation compared with the use of simulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50920
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Syafei Agustian
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang perbandingan koefisien perpindahan kalor aliran
dua fasa dari hasil percobaan dengan hasil prediksi dari korelasi yang terdapat
pada literatur. Percobaan dilakukan pada kondisi perpindahan panas konveksi
didih pada kanal mini horizontal dengan refrigeran R-22. Test section terbuat dari
pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, panjang 1000 mm dan
dipanaskan secara merata di sepanjang pipa tersebut dengan heat flux divariasikan
antara 5 kW/m2 sampai dengan 15 kW/m2. Dalam penelitian ini menggunakan
korelasi Chen (1963), korelasi Gungor-Winterton (1986) dan korelsi Zhang et al.
(2004). Selanjutnya koefisien perpindahan kalor dari tiap korelasi dihitung dan
dibandingkan mean deviation dan average deviation-nya terhadap hasil percobaan
untuk mengetahui penyimpangan pada setiap korelasi. Koefisien perpindahan
kalor yang diperoleh dengan menggunakan korelasi Chen memiliki mean dan
average deviaion lebih rendah dibandingkan dengan korelasi lain. Nilai koefisien
perpindahan kalor dipengaruhi oleh heat flux yang diberikan, dimana semakin
besar heat flux yang diberikan maka semakin besar pula nilai koefisien
perpindahan kalornya.

ABSTRACT
This study discusses the comparison of two phase flow heat transfer coefficient of
the experimental results with predicted results from the correlation found in the
literature. Experiments were performed on the convective boiling heat transfer in
horizontal minichannel with R-22. The test section was made of stainless steel
tube with inner diameter of 3 mm, length of 1000 mm and it is uniformly heated
along the tube with heat flux was varied from 5 kW/m2 up to 15 kW/m2. In this
studi using Chen?s correlation (1963), Gungor-Winterton?s correlation (1986) and
Zhang?s correlation (2004). Furthermore, the heat transfer coefficient from each
correlation was calculated and compared with the mean deviation and average
deviation of the experimental results to determine deviations in each correlations.
Heat transfer coefficients obtained by using Chen?s correlation has a mean and
average deviation lower than other correlations. The value of heat transfer
coefficient is affected by the heat flux was given, where the higher value of heat
flux given will result the higher value of heat transfer coefficient."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1798
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sambas Prasetya
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai koefisien perpindahan kalor aliran evaporasi dua
fasa refrigrant R-22 pada kanal mini horizontal. Dimana flux kalor yang diberikan
pada test section besarnya dapat divariasikan mulai dari 5 kW/m2 s/d 15 kW/m2.
Untuk bagian test section terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3
mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1000 mm yang diberikan flux kalor yang
seragam disepanjang pipa tersebut dengan mengalirkan arus listirk dan
memberikan insulasi pada bagian luar test section untuk meminimalisasi kalor
yang terbuang kelingkungan. Begitu pula dengan t emperatur saturasi divariasikan
-5°C,0°C,5°C dan 10°C. Untuk memperoleh besarnya nilai koefisien perpindahan
kalor aliran dua fasa dilakukan dengan melakukan percobaan dan
membandingkan hasilnya dengan menggunakan simulasi perhitungan dengan
program MATLAB, dimana nantinya diperoleh nilai koefisien perpindahan kalor
hasil pengukuran, perhitungan dengan menggunakan korelasi Chen. Pada aliran
dua fasa, kualitas massa uap memiliki pengaruh yang tidak signifikan pada
koefisien perpindahan kalor pada daerah kualitas rendah akan tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan pada daerah kualitas yang tinggi. Kenaikan koefisien
perpindahan kalor dipengaruhi oleh heat flux yang diberikan. Dimana semakin
besar heat flux yang diberikan maka koef isien perpindahan kalornya akan semakin
besar pula.

ABSTRACT
This minithesis discuss about heat transfer coefficient of evaporation two phase
flow in horizontal minichannel with refrigerant R -22. Heat flux given to the test
section can be varied from 5 kW/m2 up to 15 kW/m2. The test section was made of
stainless steel tuve with inner diameter of 3 mm, outer diameter of 5 mm and
length 1000 mm which was heated uniformly along the tuve by applying an
electric current and outside of the test section was insulated well to prevent heat
loss to surrounding environment. And also with saturation temperature from
0°C,5°C dan 10°C. To obtain two phase flow heat transfer coefficients were used
simulation of calculation using MATLAB, which later, the value of heat transfer
coefficient obtained were measurent and calculation were used Chen correlation.
In Two-phase flow, mass vapour quality had insignificant effect in the lower
quality región, but had significant effect in the higher quality región to heat
transfer coefficient.. Increasing of heat transfer coefficient ere effected by
addition of heat flux given in certain value. Higher heat flux given will result in
higher value of heat transfer coefficient.."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1789
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giant Hermawan
"Skripsi ini membahas mengenai koefisien perpindahan kalor aliran evaporasi dua fasa refrigrant propan (R-290) pada kanal mini horizontal. Dimana flux kalor yang diberikan pada test section besarnya dapat divariasikan mulai dari 5 kW/m² s/d 40 kW/m². Untuk bagian test section terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1000 mm yang diberikan flux kalor yang seragam disepanjang pipa tersebut dengan mengalirkan arus listirk dan memberikan insulasi pada bagian luar test section untuk meminimalisasi kalor yang terbuang kelingkungan. Begitu pula dengan besarnya mass flux refrigeran yang dialirkan pada kanal horizontal tersebut divariasikan mulai dari 50 s/d 600 kg/m².s dan temperatur saturasi divariasikan -5°C, 0°C, 5°C dan 10°C.
Untuk memperoleh besarnya nilai koefisien perpindahan kalor aliran dua fasa dilakukan dengan menggunakan simulasi perhitungan dengan program MATLAB dan simulsai dengan program FLUENT, dimana nantinya diperoleh nilai koefisien perpindahan kalor hasil pengukuran, perhitungan baik menggunakan korelasi chen dan Gungor-Winterton dan juga nilai koefisien perpindahan kalor aliran dua fasa hasil dari simulasi Fluent. Pada aliran dua fasa, kualitas massa uap memiliki pengaruh yang tidak signifikan pada koefisien perpindahan kalor pada daerah kualitas rendah akan tetapi memiliki pengaruh yang signifikan pada daerah kualitas yang tinggi.
Koefisien perpindahan kalor yang didapat dengan menggunakan korelasi Chen memiliki mean dan average deviasi yang lebih rendah dibandingkan dengan korelasi Gungor-Winterton dan hasil simulasi fluent terhadap nilai pengukuran. Kenaikan koefisien perpindahan kalor dipengaruhi oleh heat flux dan mass flux yang diberikan.Dimana semakin besar heat flux dan mass flux yang diberikan maka koefisien perpindahan kalornya akan semakin besar pula.

This minithesis discuss about heat transfer coefficient of evaporation two phase flow in horizontal mini channel with refrigerant propane (R-290), Heat flux given to the test section can be varied from 5 kW/m² up to 40 kW/m². The test section was made of stainless steel tube with inner diameter of 3 mm, outer diameter of 5 mm and a length 1000 mm which was heated uniformly along the tube by applying an electric current, and outside of the test section was insulated well to prevent heat loss to surrounding environment. And also, mass flux of refrigerant were varied from 50 up to 600 kg/m²s with variation of saturation temperature from -5°C, 0°C, 5°C and 10°C.
To obtain two phase flow heat transfer coefficients were used simulation of calculation using MATLAB program and simulation using FLUENT program, which later, the value of heat transfer coefficient obtained were measurement, calculation which used Chen or Gungor-Winterton correlation, and simulation of FLUENT. Mass vapour quality had insignificant effect in the lower quality region and had significant effect in the higher quality region to heat transfer coefficient.
Heat transfer coefficients obtained using Chen correlation had lower mean and average deviation than Gungor Winterton correlation and from FLUENT simulation toward the value of heat transfer coefficient from measurement. Incrasing or decreasing of heat transfer coefficient were effected by addition of heat flux and mass flux given in certain value. Higher heat flux or mass flux given will result in higher value of heat transfer coefficient.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50894
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetio Nugroho
"Penelitian ini membahas tentang Bilangan Reynolds pada dua fasa dari hasil percobaan dengan refrigeran berbeda. Percobaan dilakukan pada kondisi perpindahan panas konveksi didih pada kanal mini horizontal dengan refrigeran R-290 dan R-600a. Test section terbuat dari pipa stainless steel dengan diameter dalam 3 mm, panjang 1000 mm dan dipanaskan secara merata di sepanjang pipa tersebut dengan heat flux divariasikan antara 5 kW/m2 sampai dengan 8 kW/m2.
Dari penelitian didapat perubahan temperatur yang terjadi pada dinding dalam test section dengan metoda konduksi dan Nilai Reynolds number dibandingkan dengan kualitas Massa Uap. Fluktuasi Nilai Reynolds number menggambarkan kondisi aliran tiap fasa didalam test section.
Dari hasil perbandingan dua Reynolds number untuk masing-masing refrigeran, Isobutana memiliki nilai Reynolds number lebih rendah dibandingkan dengan Propana pada kondisi mass flux dan heat flux yang relatif sama. Nilai Reynolds number ini selanjutnya akan digunakan untuk menentukan Chisolm Number dalam menghitung friction multiplayer.

This study discusses the Reynolds Number of two phase flow in Horizontal Mini Channel. Experiments were performed on the convective boiling in Horizontal minichannel with R-290 and R600a. The test section was made of stainless steel tube with inner diameter of 3 mm, length of 1000 mm and it is uniformly heated along the tube with heat flux was varied from 5 kW/m2 up to 8 kW/m2.
From the experiments, taken data was results the temperature of test section inner diameter and Reynolds Number of liquid phase and gas phase. The Reynolds Number represent flow of the two phases in test section.
Comparison of Reynolds Number from the two refrigerant shows that Isobutana have better value than Propana since its Reynolds Numbers is lower than Propana in similar mass flux and heat flux condition. Based on the Reynolds Number, Chisolm Number will concluded to determine two phase friction multiplayer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43545
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Oktorio
"Isu lingkungan mengenai pembatasan penggunaan refrijeran R-22 mulai diberlakukan. Untuk itu dibutuhkan refrijeran alternatif yang lebih baik untuk menggantikannya. Ciri dari refrijeran yang baik yaitu refrijeran yang memiliki nilai perpindahan kalor yang tinggi karena berpengaruh terhadap jumlah panas yang ditransfer dalam proses pendinginan. Dengan heat transfer yang tinggi, maka dapat membuat evaporator menjadi lebih kecil untuk menyerap besar kalor yang sama, sehingga ukuran dimensi sistem pendingin dapat dibuat lebih compact dan dapat menghemat ruang dalam kapal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena didih alir dan karakteristik Koefisien perpindahan kalor dari refrigeran R-290 dan R-22 pada pipa konvensional. Penelitian ini juga menjelaskan pengaruh dari mass flux, heat flux dan temperature saturasi terhadap nilai koefisien perpindahan kalor. Hasil dari eksperimen kemudian dibandingkan dengan persamaan yang telah diberikan peneliti sebelumnya yaitu Gungor-Winterton, Shah, Kwang-il Choi, Tran dan Kandlikar.

Environmental issues concerning usage restrictions R-22 came into effect. That requires refrijeran better alternative to replace it. Characteristic of the good is refrijeran refrijeran which has a high value of heat transfer due to an effect on the amount of heat transferred in the cooling process. With the high heat transfer, it can make a smaller evaporator to absorb the heat of the same, so the size dimension cooling system can be made more compact and can save space in the ship.
The purpose of this study was to determine the characteristics of the phenomenon of boiling flow and heat transfer coefficient of R-290 and R-22 in the conventional pipeline. The study also describes the effect of mass flux, heat flux and saturation temperature of the heat transfer coefficient. The results of the experiment were compared with the equation given previous research Gungor-Winterton, Shah, Kwang-il Choi, Tran and Kandlikar.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanan Thomas
"Dalam penilitian ini akan dibahas tentang penurunan tekanan yang terjadi pada aliran evaporasi dua fasa pada kanal mini horizontal dengan menggunakan refrigeran alternatif R-290. Pada penilitian ini akan dicari nilai prediksi penurunan tekanan secara teoritis yang didapatkan melalui pendekatan Lockhart-Martinelli dan Chisolm dengan bantuan program Matlab. Program Fluent juga digunakan untuk mendapatkan prediksi penurunan tekanan aliran evaporasi dua fasa berdasarkan simulasi CFD. Hasil dari prediksi tersebut kemudian akan dibandingkan dengan nilai penurunan tekanan dari hasil pengukuran menggunakan alat uji refrigerasi dengan sistem pemutaran tertutup untuk mendapatkan nilai deviasi untuk masing-masing pendekatan teoritis dan dari hasil simulasi CFD.

This study will examine the pressure drop for two phase flow boiling in horizontal mini channel using refrigerant R-290. This study will look into obtaining theoretical pressure drop prediction using Lockhart-Martinelli and Chisolm correlations with the help of Matlab software. The Fluent software will also be used to obtain the two phase flow boiling pressure drop prediction using CFD simulation. These prediction results will then be compared to the pressure drop from experiment data using closed loop refrigeration system experiment apparatus to obtain the deviation values for each theoretical correlations and from the CFD simulation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50936
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hedriawan Anandaputra Soemantri
"Koefisien perpindahan kalor dan penurunan tekanan didapat dari pengujian pada kanal mini horizontal berukuran diameter luar 5 mm, diameter dalam 3mm dan panjang 1 m dengan material stainless steel 316L. Nilai koefisien perpindahan kalor dihitung pada kisaran nilai fluks massa 50 hingga 250 kg m-2 s-1 , fluks panas 1 hingga 8 kW m-2, temperatur saturasi hingga 100C, kualitas uap hingga 1 dan menggunakan fluida kerja Propane dan Iso-butane. Kalor diaplikasikan pada kanal mini horizontal dengan menggunakan lilitan kawat nikel yang dihubungkan ke sumber daya yang dapat diatur daya nya. Hasil dari eksperimen ini dibandingkan dengan beberapa korelasi yang sudah ada sebelumnya dan dilihat perbandingannya. Korelasi koefisien perpindahan kalor dan penurunan tekanan dikembangkan dari data hasil ekperimen ini.

The coefficient of heat transfer and pressure drop obtained from an experiment on a horizontal mini channel with outer diameter of 5 mm, inner diameter of 3mm and a length of 1 m using 316L stainless steel material. Heat transfer coefficient calculated in the range of mass flux value from 50 to 250 kg m-2 s-1, a heat flux of up to 8 kW m-2, the saturation temperature up to 100C, quality up to 1 and use Propane and iso-butane as the working fluid. Heat was applied to the horizontal mini channel using nickel wire coil which is connected to a power source. The results of this experiment compared with some pre-existing correlations and see the comparison. The correlation coefficient of heat transfer and pressure drop were developed from the results of this experiment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31876
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Peter Lewis Hamonangan
"Penelitian ini membahas tentang karakteristik perpindahan kalor aliran dua fasa yang didapat berdasarkan pengujian dan dibandingkan dengan prediksi korelasi yang terdapat pada literatur. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan refrijeran R-22 dan R-290 yang dilakukan dalam pipa konvesional berdiameter 7,6 mm dengan bahan stainless steel (SS 316) dan panjang 1,07 m. Pengujian dilakukan dengan variasi fluks kalor (q), fluks massa (G), dan temperatur saturasi.
Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah nilai fluks massa yang tinggi cenderung memiliki nilai koefisien perpindahan kalor yang tinggi pada awal evaporasi dan jika diberikan fluks kalor yang tinggi maka nilai koefisien perpindahan kalor juga akan naik, dan sistem dengan nilai temperatur saturasi yang tinggi maka akan dipengaruhi oleh koefisien perpindahan panas nucleat boiling. Perbandingan refrijeran mengindikasikan bahwa nilai koefisien perpindahan kalor R-290 lebih tinggi daripada R-22.

This study discusses about the characteristics of two-phase flow which obtained by experiment and the data is compared with predictions data of correlations in the literature. This experiment was conducted using refrijeran R-22 and R-290 in a conventional 7,6 mm pipe with stainless steel (SS 316) material and length of 1,07 m. Tests carried out with variations of heat flux (q), mass flux (G), and the saturation temperature.
The result of this study is high value of the mass flux values tend to have a high coefficient of heat transfer at the beginning of evaporation and high heat flux will increase the heat transfer coefficient value. Systems with a high value of the saturation temperature will be influenced by nucleat boiling heat transfer coefficient. Refrijeran comparison indicates that the value of heat transfer coefficient of R-290 is higher than R-22.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Gandara
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas penurunan tekanan melalui separated flow modelyang
terjadi pada aliran evaporasi dua fasa pada kanal mini horizontal dengan
menggunakan R-290 dan R-600a. Kondisi pengujian yang dilakukan dengan
variasi parameter fluks massa dan fluks kalor di kanal mini horizontal dengan
diameter dalam 3 mm, diameter luar 5 mm dan panjang 1 m. Penurunan tekanan
yang didapat dari eksperimen akan dibandingkan dengan penurunan tekanan
secara teoritis dengan separated flow model melalui pendekatan Lockhart-
Martinelli (1944) dengan bilangan C prediksi Chisolm (1968) serta pendekatan
Friedel (1979) menggunakan bantuan program matlab. Hasil pengujian yang
dilakukan menghasilkan nilai penurunan tekanan secara eksperimen yang lebih
besar dibandingkan nilai penurunan tekanan secara teoritis dengan separated flow
model.

ABSTRACT
This study examine the pressure drop with separated flow model for two-phase
flow boiling in horizontal mini channel using refrigerant R-290 and R-600a. The
examine condition use a variation of mass flux and heat flux in horizontal mini
channel with inside diameter 3 mm, outside diameter 5 mm and length 1 m. The
experiment value of pressure drop will be comparated with Lockhart-Martinelli
correlation (1944) with C number from Chisolm?s prediction (1968) and Friedel
correlation (1979) with the help of matlab software. A Result from this examine is
obtained the experiment value of pressure drop is greater than the theoretical
value of pressure drop with separated flow model."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>