Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abhinaya Ananda S.
"Skripsi ini membahas tentang perbandingan kedua teknologi jaringan pada jaringan Metro untuk masa mendatang. Kedua teknologi tersebut adalah : Metro ethernet, teknologi yang sekarang menjadi dasar implementasi jaringan, dan Next Generation SDH, teknologi yang diproyeksikan untuk digunakan berdampingan dengan Metro ethernet di jaringan Metro untuk masa mendatang. Ada beberapa aspek yang dibandingkan di antara kedua teknologi ini dan masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan pada aspek tertentu.
Jaringan Ethernet menawarkan biaya instalasi dan pemeliharaan yang lebih murah serta memberikan layanan data yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan network existing seperti SDH/SONET. Namun demikian, bukan berarti peranan jaringan SDH/SONET sudah habis, Saat ini telah dikembangkan teknologi baru yang berbasis SDH yang disebut Next Generation SDH, dimana menyediakan layanan-layanan Ethernet diatas jaringan SDH/SONET. Untuk saat ini, Ethernet masih mendominasi jaringan Metro sedangkan Next Generation SDH belum banyak diimplementasikan Namun melihat kebutuhan komunikasi di masa mendatang, bukan tak mungkin Next Generation SDH akan mulai banyak diimplementasikan.

This final project talks about the comparation between two technologies used on Metro network in the future. They are : Metro ethernet, a technologies which becomes a basic implementation on the Metro area network, and Next Generation SDH, a technologies planned to be used together with Metro ethernet on Metro area network in the future. There are several aspects compared between this two technologies and each of them has strengths and weaknesses in certain aspects.
Ethernet network offers low installation and high quality data service than existing network like SDH/SONET. But, this doesn't mean that the role of SDH/SONET is over. Nowadays, we have a new technologies based on SDH network called Next Generation SDH. This new technology provides ethernet services on the SDH'SONET network. For today, ethernet still dominates Metro network , however, Next Generation SDH is still not implemented yet. However, considering the need of communication in the future, it is not impossible that Next Generation SDH will be considered as a new strategy for Metro area network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51472
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Perwira Warjiyo
"Kebutuhan telekomunikasi akan layanan berbasis data, suara, dan video terus mengalami peningkatan. Salah satu terobosan telekomunikasi untuk menjawab kebutuhan ini adalah Metro Ethernet. Metro Ethernet dapat digunakan dalam jaringan 3G. Metro Ethernet adalah pengembangan dari Ethernet. Berbagai kelebihan dari Ethernet juga terdapat pada Metro Ethernet, dengan skala yang berbeda. Selain itu, ada pengembangan dari sistem yang banyak digunakan sekarang, yaitu SDH, untuk mengakomodasi kebutuhan layanan data. Sistem tersebut adalah Ethernet over Synchronous Digital Hierarchy. Analisa dibatasi pada pengunaannya pada jaringan akses 3G. Kedua sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan satu sama lain. Metro Ethernet memiliki kelebihan pada sisi biaya operasional, skalabilitas, dan efisiensi transport. Ethernet over SDH memiliki kelebihan pada sisi biaya pembangunan dan reliabilitas.

Telecommunications needs for services based data, voice, and video continues to increase. One of the telecom breakthrough to address this need is Metro Ethernet. Metro Ethernet can be used in 3G networks. Metro Ethernet is the development of Ethernet. Various advantages of Ethernet is also available on Metro Ethernet, with different scales. In addition, there is the development of systems that are widely used today, namely SDH, to accommodate the needs of data services. The system is Ethernet over Synchronous Digital Hierarchy. Analysis is limited to its use on the 3G access networks. Both of these systems has advantages and disadvantages when compared with each other. Metro Ethernet has advantages on the side of the operating cost, scalability, and efficiency of transport. Ethernet over SDH has an advantage in the cost of construction and reliability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joseph, Vinod
"Network Convergence: Ethernet Applications and Next Generation Packet Transport Architectures provides the guidance and solutions you'll need to understand Ethernet and emerging applications such as cloud computing and mobile apps, as well as large-scale retail and business deployments.
This reference starts with an overview of the Ethernet and existing broadband architectures, including XDSL, WIMAX, and VLANs. It moves on to cover next-generation networks and mobile architectures, as well as cloud computing. The book also addresses the convergence of optical, Ethernet and IP/MPLS layers, considered to be the backbone of next-generation packet transport architecture.
If you're a network designer or architect, a technical sales professional, or if you're pursuing technical certifications, you will benefit from Network Convergence's fundamental information on this rapidly evolving technology."
Waltham, MA: Morgan Kaufmann, 2014
e20427453
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Koesrijanto
"Telekomunikasi adalah dunia bisnis yang sangat dinamis, karena tingkat persaingan yang ada sangat kompetitif. Kompetitifnya pasar telekomunikasi khususnya layanan Jasa Jaringan atau Network ini disebabkan faktor pelanggan, faktor operator,dan faktor teknologi. Untuk pasar Jasa Jaringan, Telkom sebagai market leader dalam layanan Jasa Jaringan ini dengan menguasai pangsa pasar sebesar 66%. Saat ini kontribusi layanan Metro Ethernet di Telkom posisi Juni 2010 masih sebesar 7% dengan revenue growth 328%, maka perlu dilakukan penyusunan strategi kompetisi untuk mempertahankan bisnis Wholesale Metro Ethernet, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal dalam upaya mempertahankan posisi Telkom selaku market leader layanan Wholesale Metro Ethernet. Dari hasil analisa kompetitif layanan Wholesale Metro Ethernet Telkom dengan menggunakan model Porter 5 Forces didapatkan bahwa layanan Wholesale Metro Ethernet memiliki potensi kompetitif HIGH. Modeling dengan tools SWOT terletak pada kuadran 1 yaitu Growth Oriented Strategy. Hasil analisa Matriks IE layanan Wholesale Metro Ethernet berada pada kuadran 5 atau Stability dan diarahkan untuk ke kuadran 1 (Growth). Langkah yang harus dilakukan adalah untuk penggeseran kuadran ini adalah dengan 7 langkah strategis antara lain inovasi skema bisnis, pengembangan produk, peningkatan QoS, penyediaan alat produksi, peningkatan kerjasama, simplifikasi organisasi dan peningkatan kompetensi SDM. Balance Scorecard menjelaskan tentang framework untuk Financial point revenue bernilai 316.161 juta Rupiah atau growth peningkatan kapasitas jual sebesar 95% dan Customer Satisfaction Index 80%. Langkah kuantitatif beserta targetnya dalam suatu framework pointer nilai dan bobot ini yang selanjutnya dipakai sebagai tujuan tahunan. Strategi dan langkah ini diharapkan dapat dapat mendukung Telkom sebagai market leader layanan Wholesale Metro Ethernet.

Telecommunication is a very dynamic and very competitive business. The competitiveness of these market especially in telecommunication network, because of many factors, i.e.: customers, operators and technology. Telkom is the market leader operator in telecommunication network with stand for 66% market share. Digital leased channel based on TDM is the market leader for type of product hold 74% market share. Metro Ethernet contribute only 7% for the Telkom network revenue and have revenue growth 328%, so it is need to arrange implementation of network wholesale Metro Ethernet strategy to maintain Telkom as a market leader in telecommunication Metro Ethernet market. Modelling by use Porter 5 Forces have result for Telkom Wholesale Metro Ethernet has a HIGH competitive potential. SWOT analysis has position at Quadran 1 or at Growth Oriented Strategy. Internal & External Matrix modeling has result at Quadrant 5 or Stability, and must be move to quadran 1 Growth to reach the strategic goals. 7 Strategic activity to move this quadran are : business scheme innovation, product development, QoS improvement, infrastructure preparation, joint venture, organization simplification and human resource competence improvement. Balance Scorecard has framework for financial revenue 316.161 million rupiahs, growth of capacity 95% and Customer Satisfaction Index 80%. Strategic activities in Balance Scorecard could be used as Annual target. All of Strategic could be use by Telkom to reach the goal Telkom as a market leader in Metro Ethernet market in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diwa Agusta Antrayasa
"Dengan berkembangnya kebutuhan layanan Internet dan aplikasi multimedia, layanan Broadband Internet dengan menggunakan teknologi jaringan kabel Fiber Optic merupakan jawaban akan kebutuhan jaringan yang handal. Jaringan Metro Ethernet & Metro FTTH (Fiber To The Home) menggunakan teknologi berbasis GE-PON (Gigabit Ethernet Passive Optical Network) yang dapat memberikan layanan Triple Play yang terdiri dari Data, Voice/Suara dan Video didalam satu infrastruktur. Implementasi gabungan keduanya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan bandwidth yang besar. Penulisan skripsi ini bertujuan mengevaluasi jaringan Metro Ethernet & Metro FTTH existing yang telah di implementasikan pada area sudirman.

With the growing need for Internet services and multimedia applications, Internet Broadband services using Fiber Optic cable network technology is the answer to the need for a reliable network. Metro Ethernet & Metro FTTH (Fiber To The Home) technology-based GE-PON (Gigabit Ethernet Passive Optical Network) which can deliver Triple Play services which consist of Data, Voice / Sound and Video in one infrastructure. Implementation of a combination of both is expected to meet the need for large bandwidth. Writing this thesis aims at evaluating the Metro Ethernet network and the existing Metro FTTH that has been implemented in the area sudirman."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43013
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Pratama
"Sinkronisasi merupakan suatu proses penyerempakan clock antara transmitter dengan receiver sehingga memiliki timing dan urutan yang sesuai dengan kondisi idealnya. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir slip akibat perbedaan clock yang terjadi. Beberapa tahun mendatang teknologi SONET/SDH akan segera diperbaharui dengan teknologi Ethernet yang menawarkan berbagai fitur menarik dari segi layanan hingga pemanfaatan alokasi Bandwidth. Demi menjaga kualitas layanan, diperlukan penyerempakkan clock dengan mengedepankan teknologi terbaharui seperti Synchronous Ethernet (SyncE) dan IEEE 1588 v2 sebagai teknologi sinkronisasi clock masa depan.
Dalam skripsi ini, diberikan pembahasan mengenai perbandingan antara teknologi Synchronous Ethernet (SyncE) dengan IEEE 1588 v2 bedasarkan enam buah parameter teknis seperti Timing support, Kontinuitas pada Jalur timing, Jumlah node pada jalur sinkronisasi timing, akurasi frekuensi, konsep sinkronisasi, dan kompabilitas terhadap jaringan 4G. Dan memberikan solusi mengenai rancangan optimalisasi jaringan sinkronisasi masa depan dengan menerapkan kedua teknologi tersebut. Rancangan ini memberikan konsep dalam hal meminimalisir efek Packet Delay Variation (PDV), Efisiensi Bandwidth dan hasil akurasi Frekuensi yang cenderung stabil.
Dari hasil analisis perbandingan dari kedua teknologi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi IEEE 1588v2 memberikan sebuah performansi yang baik dan sangat cocok diimplementasikan ke dalam jaringan masa depan. Demi mengoptimalkan kinerja sinkronisasi clock untuk masa depan dapat menerapkan konsep penggabungan dari kedua teknologi tersebut. Karena dengan menggabungkan kedua teknologi tersebut, diharapkan dapat mampu mengatasi serta meminimalisir adanya efek Packet Delay Variation (PDV), Efisiensi Bandwidth dan hasil akurasi frekuensi yang cenderung stabil sehingga tingkat kualitas dari suatu layanan berbasis paket dapat dikatagorikan memiliki sinkronisasi clock terbaik.

Synchronization is a process of clock synchronization between transmitter and receiver that has the timing and sequence corresponding to the ideal conditions. It aims to minimize the occurence of slip due to the difference in clock. In a next few years, SONET / SDH technology will be updated with Ethernet technology which offers a variety of services features to the utilization of bandwidth allocation.In order to maintain the quality of service, that required clock synchronization by prioritizing renewable technologies such as Synchronous Ethernet (SyncE) and IEEE 1588 v2 as clock synchronization Next-Generations technologies.
In this Paper, given the discussion about the comparison between technologies Synchronous Ethernet (SyncE) and IEEE 1588 v2 based on six technical parameters such as timing support, continuity on the line timing, number of nodes on the path timing synchronization, frequency accuracy, the concept of synchronization, and compatibility of the network 4G. And offers a solution with the optimization design of future network synchronization by applying both technologies. This design gives the concept of to minimize Packet Delay Variation (PDV) effects, Bandwidth Efficiency, and stable Frequency.
As the results of a comparative analysis of both technologies, it can be concluded that the technology is IEEE 1588v2 give a best performance and suitable to be implemented into Next Generation Network. In order to optimize the performance of clock synchronization for the future can apply the concept of mergin the two technologies. Because by combining both technologies, is expected to be able to minimize Packet Delay Variation (PDV) effects, Bandwidth Efficiency and stable frequency so that the quality level of a packetbased services can be categorized to have the best clock synchronization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43335
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nuruhli Shalihah
"Kebutuhan bandwidth layanan mobile broadband terus mengalami peningkatan. Dalam mendukung layanan mobile broadband ini, Telkomsel telah meng-upgrade kapasitas akses dengan mengimplementasikan teknologi Metro Ethernet berbasis serat optik untuk akses antara RNC dengan Node-B. Skripsi ini menganalisis dan mengevaluasi implementasi jaringan Metro Ethernet PT Telkom untuk mobile backhaul Telkomsel di area Jakarta.
Dari hasil kajian diperoleh tingkat reliabilitas jaringan Metro Ethernet PT Telkomsel di Jabodetabek mencapai 0,967 dan tingkat availabilitasnya mencapai 99,99% dengan titik kritis jaringan pada segmen patch cord. Dari kecenderungan pertumbuhan kebutuhan bandwidth dan jumlah pelanggan diprediksikan kebutuhan bandwidth pada triwulan III tahun 2010 adalah 7,93 Gbps dan pada triwulan IV tahun 2010 adalah 8,98 Gbps.

Bandwidth needs of mobile broadband services keep increasing. In support of this mobile broadband service, Telkomsel has upgraded access capacity by implementing the technology of optical fiber-based Metro Ethernet for access between the RNC with the Node-B. This thesis is to analyze and evaluate the implementation of PT Telkom's Metro Ethernet network for mobile backhaul Telkomsel in the Jakarta area.
The study of Telkomsel's Metro Ethernet in the Jakarta area results level of network reliability of 0.967 and availability level of 99.99% with a critical point on the network segment of the patch cord. From the trend growth of bandwidth requirements and the number of subscribers predicted that bandwidth requirements in the third quarter of 2010 is 7.93 Gbps and in the fourth quarter of 2010 is 8.98 Gbps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51218
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Togu Muara
"Keamanan data adalah infrastruktur yang dirancang untuk melindungi dan mengamankan data dari akses yang tidak sah, manipulasi data, malfungsi, perusakan, dan pengungkapan data yang tidak sesuai. Saat ini, organisasi banyak menggunakan transfer data untuk memvalidasi dan memverifikasi data menggunakan media yang berbeda terutama dalam koneksi host-to-host. Penelitian ini berfokus pada pertukaran data (end-to-end communication) menggunakan arsitektur jaringan Multi Protocol Label Switching (MPLS), Metro Ethernet, dan Software Defined Wide Area Network (SD-WAN) dengan pihak ketiga. Risiko yang timbul dari serangan siber pada transfer data pada transaksi host-to-host adalah kehilangan data, reputasi institusi, hingga yang paling berisiko adalah distribusi data tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka kerja untuk memverifikasi data yang ditransfer dari satu host ke host lain di PT. ABC dengan standar keamanan yang berlaku yang sesuai dan mengikuti kebutuhan untuk membantu organisasi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, analisis data dengan metode reduksi data terhadap 4 standar dan aturan keamanan siber dengan tujuan untuk mengembangkan kerangka kerja keamanan transfer data dengan objek penelitian, yaitu ISO/EIC 27001:2013, NIST SP800- 161, ITU-T X.805, dan POJK 4/POJK.05/2021. Pengembangan kerangka kerja menghasilkan 8 dimensi keamanan, 20 kebutuhan keamanan, dan 41 aktivitas, serta memberikan mitigasi yang dapat meningkatkan sistem keamanan pertukaran data pada koneksi host-to-host di PT. ABC. Evaluasi dilakukan dengan dengan pendekatan professional judgement untuk mengetahui deskripsi penilaian ahli pada setiap variabel pembentuk kerangka kerja berdasarkan melengkapi hasil analisis statistik. Melalui konsep kerangka kerja keamanan transfer data host-to-host yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi masukan dalam penyusunan instrumen tingkat kematangan keamanan siber dengan pihak ketiga.

Data security is an infrastructure designed to protect and secure data from unauthorized access, data manipulation, malfunction, destruction, and inappropriate data disclosure. Currently, organizations widely use data transfer to validate and verify data using different media particularly in host-to-host connections. This research focuses on data exchanged (end-to-end communication) using Multi Protocol Label Switching (MPLS), Metro Ethernet, and Software Defined Wide Area Network (SD-WAN) network architecture with third parties. The risks that arise from cyber attacks on data transfer in host-to-host are data loss, institutional reputation, to the riskiest is the distribution of the data. This research aims to develop a design and analysis framework for verifying data transferred from one host to another in ABC organization by applicable security standards that are appropriate and follow its needs to help the organization. Methodology used in this research is a literature study, data analysis with data reduction method on 4 standards and cyber security policies to develop a data transfer security framework with research objects, namely ISO/EIC 27001:2013, NIST SP800-161, ITU -T X.805, and POJK 4/POJK.05/2021. The framework development resulted in 8 security dimensions, 20 security requirements, and 41 activities, as well as providing mitigations that could improve the security system of data exchange on host-to-host connections at PT. ABC. The evaluation was carried out using a professional judgment approach to determine the description of the expert's judgment on each variable forming the framework based on the complete statistical analysis results. Through the concept of a host-to-host data transfer security framework, it is hoped that it can be used as input in the preparation of cybersecurity maturity level instruments with third parties."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Endang Sriningsih
"ABSTRAK
FDDI, Fiber Distributed Data Interface merupakan standar jaringan dengan motode akses monggunsKan token ring pada jaringan dengan kecepatan tinggi (Hiigh Speed LAN), yang telah dibakukan dalam standar American National Standards Instiiule's (ANSI) Accredited Standards Committee (ASC) Task Group X3T9.5. Pada penelitian inl dibicarakan unjuk kerja (performance) FDDI pada jaringan dengan integrasi data dan suara, berdasarkan perhitungan-perhitungan secara analitis. Unjuk kerja (performance) diukur berdasarkan penundaan (delay) dan throughput dari Integrasi data dan suara pada jaringan serta jumlah terminal aktif yang dapat ditanganl. Integrasi data dan suara yang dimaksudkan disini adalah transmisi frame data dan frame suara dalam satu jaringan, dimana untuk transmisi data menggunakan transmisi Asynchronous dan untuk suara digunakan transmisi Synchronous. Semoga penelitian dapat meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang standar jaringan FDDI khususnya mengenai integrasi data dan suara."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Olla Varalintya Yochanan
"Dengan tingkat kemampuan membeli yang cenderung rendah, meningkatnya harga rumah, sifat konsumtif dan juga keinginan untuk hidup mandiri, generasi millennial abad ke 21 membutuhkan sebuah solusi inovatif. Tiny House telah menjadi alternatif yang efektif untuk gaya hidup yang efisien untuk para millennial. Tiny House mengurangi atau mengecilkan ruangan yang tidak terpakai atau berfungsi supaya dapat menjadi lebih efisien. Rumah ini dapat mengoptimalkan fungsi dari sebuah ruang melalui desain yang cerdas dan dual use.
Dikarenakan oleh ukurannya yang lebih kecil, Tiny House dapat mengurangi biaya perawatan dan operasional. Sehingga, para millennial dapat menghemat uang dan mendapatkan kebebasan finansial. Selain ini, Tiny Living dapat membantu mengubah gaya hidup mereka dengan berbagai cara seperti tidak menjadi konsumtif.
Dalam tulisan ini, 100 millennial Indonesia diminta untuk menginformasikan gaya hidup mereka saat ini, permasalahan dalam rumah mereka dan juga opini mereka terhadap Tiny House melalui kuesioner. Dengan demikian, skripsi ini berfokus pada analisa mengenai apakah gerakan Tiny House dapat diterapkan untuk millenial di Indonesia atau tidak.

With the tendency of low affordability, increasing house prices, consumptive traits and also the desire to live independently, the 21st century millennials are in need of an innovative solution. Tiny Houses have become an effective alternative for an efficient way of living for the millennials. These houses eliminate unused space in order to become more efficient. Tiny Houses are able to fully optimize functionality through ingenuity and dual use designs.
Due to its smaller size, they require less maintenance and operational costs which can help millennials save money and gain financial freedom. In addition to this, "Living Tiny" helps people change their lifestyle in many different ways such as being less consumptive.
In this writing, 100 Indonesian millennials were asked to be informants about their current way of living, housing issues and their thoughts on Tiny Houses through questionnaires. By doing so, this thesis focuses on analyzing whether or not the Tiny House movement is applicable for Indonesia's millennials.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>