Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Dandy Firmansyah
"Pengukuran dari antena pada umumnya dilakukan pada medan jauh dari antena yang diujikan.Namun, pengukuran medan jauh memiliki keterbatasan, yaitu ketika pengukuran dilakukan pada ruangan yang terbatas seperti didalam ruang antigema (anechoic chamber), maka tidak dapat dilakukan pengukuran antena dengan dimensi yang besar. Hal tersebut karena batas medan jauh dari antena yang diuji melebihi dari ukuran ruang anti-gema tersebut. Pengukuran medan dekat adalah salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat lunak untuk mentransformasikan data medan dekat dari antena yang diukur menjadi data medan jauh. Pada perancangan ini, diperhitungkan juga faktor kompensasi dari probe. Hasil dari transformasi yang dilakukan oleh perangkat lunak ini ialah pola radiasi medan jauh dari antena uji.
Hasil dari penggunaan perangkat lunak yang dirancang untuk pengukuran medan dekat antena akan dibandingkan dengan hasil dari pengukuran medan jauh antena secara langsung. Secara keseluruhan hasil dari pengukuran, pola radiasi pada antena menunjukkan hasil yang serupa antara transformasi dan pengukuran medan jauh secara langsung.
Dari hasil pengukuran, perbandingan antara transformasi medan dekat ke medan jauh dengan pengukuran medan jauh memiliki rata-rata penyimpangan sebesar 6.078 dB untuk hasil transformasi dengan tidak menggunakan faktor kompensasi probe. Sedangkan untuk hasil transformasi dengan menggunakan faktor kompensasi probe, memiliki nilai penyimpangan rata-rata sebesar 4.469 dB.

The measurement of an antenna is usually done in the far field of the antenna under test. However the far field measurement has limitation, specifically when the measurement is conducted in a limited space like in an anechoic chamber, therefore only antenna with relatively small dimensions can be measured. This is because of the far field range of the antenna under test is bigger than the size of the anechoic chamber. The near field antenna measurement is one solution to solve this problem.
This research will discuss about software development to transform near field data from the measured antenna to the far field data. In this development, we also consider the probe compensated factor. The result of this software is the radiation pattern of the far field antenna under test.
The result of the software utilization which is developed for the near field antenna measurement will be compared with the direct far field antenna measurement. Overall, the result from measurement that the radiation pattern of antenna shows similar result between the transformation and the direct far field measurement.
From the measurement results, the comparation between near field to far field transformation and the far field measurement has an average deviation around 6.078 dB. This result is achieved from the transformation without the probe compensated factor while the result using the probe compensated factor has an average deviation around 4.469 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51233
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nofrizal
"Pengukuran medan dekat merupakan salah satu metode pengukuran karakteristik antena. Ada tiga macam pengukuran medan dekat, yaitu planar, silindris, dan bola. Diantara ketiga metode tersebut, metode planar merupakan metode yang mempunyai bentuk matematis yang sederhana sehingga mudah diimplementasikan dalam pemograman. Dalam pengukuran medan dekat metode planar, data medan dekat antena tes diambil oleh antena probe ketika antena tes berada pada wilayah radiasi medan dekatnya. Data medan dekat tersebut akan ditransformasikan ke data medan jauh sehingga didapat pola radiasinya. Pengukuran medan dekat metode planar dengan koreksi probe, tidak hanya mengambil data medan dekat dari antena tes tetapi juga data medan jauh dari antena probe.
Secara matematis pengukuran medan dekat metode planar dengan koreksi probe merupakan fungsi gabungan dari hasil bentuk fourier data medan dekat dan fungsi invers dari data medan jauh antena probe. Program transformasi medan dekat ke medan jauh (NF-FF) telah dibandingkan hasilnya, baik dengan electromagnetic (EM) simulator yang komersil maupun pengukuran secara langsung.
Hasil perbandingan medan jauh dari hasil transformasi dengan EM simulator menunjukkan nilai penyimpangan rata-rata 1.25 dB. Selanjutnya, perbandingan antara medan jauh pengukuran secara langsung dan hasil transformasi tanpa mempertimbangkan faktor respon probe diperoleh nilai penyimpangan sebesar 9.33 dB. Adapun hasil transformasi dengan mempertimbangkan faktor respon probe berhasil memperbaiki nilai penyimpangan menjadi rata-rata 4.4 dB.

Near field measurement is one method to measure antenna performance. There are three methods to measure near field antenna; they are planar, cylindrical, and spherical methods. The simplest method for near field measurement is the planar method because its simplicity in the mathematical form and implementation in programming. The planar near field method receives near field data with near field antenna distance. The near field data will be transformed into far field data to get the antenna performance. The transformation from near field to the far field data is achieved by using Fast Fourier transform (FFT). The function of planar near field antenna measurement with probe correction or namely coupling function is equal to the product of the far field transformation with the far field probe correction simulation. The antenna coupling function consists of far field antenna under test (AUT) and data far field of the probe.
In this paper we will discuss about the probe correction effect in the planar near field antenna measurement and the computation of algorithm scheme for planar near field measurements with probe correction. The software development near field to far field (NF-FF) transformation was compared with simulation and measurement result. First, the developed software was compared between NF-FF transformation with far field electromagnetic (EM) software simulator.
The comparison between EM simulator and the developed software for the radiation pattern Ef=0 shows an average error of 1.25 dB. Second, the comparison between measured far field and transformation without probe correction, this shows an average error of 9.33 dB, and at last with probe correction, shows an improvement with average error of 4.4 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51250
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudha Nandi Pradipta
"Pengukuran antena umumnya dilakukan pada medan jauhnya. Hal ini akan menjadi masalah jika ukuran antena tersebut besar dan medan jauhnya melebihi besar ruangan anti-gema (anechoic chamber). Salah satu pemecahannya adalah dengan mengukur antena tersebut pada daerah medan dekatnya. Skripsi ini membahas mengenai perancangan perangkat lunak berupa program untuk mengolah data hasil pengukuran antena medan dekat (near-field) dengan pemindaian silindris berupa hasil konversi data medan dekat ke data medan jauh dari suatu antena yang diukur pada medan dekatnya.
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam merancang perangkat lunak tersebut adalah Matlab_ dengan versi 7.6.0.324 (R2008a). Keluaran dari program perangkat lunak tersebut berupa grafik 2 dimensi dan 3 dimensi suatu pola radiasi medan E antena yang diukur. Pengujian keakurasian program dilakukan dengan membandingkan hasil konversi data medan dekat suatu antena yang diukur pada suatu frekuensi dengan data hasil pengukuran medan jauh untuk antena yang sama dengan frekuensi yang sama. Pengujian program dilakukan dengan tidak menyertakan kompensasi pada probe sehingga nilai-nilai koefisien probe dianggap sama dengan satu.
Hasil pengujian menunjukkan proses konversi data lebih akurat dengan data medan dekat yang diambil dengan menggunakan probe open-ended waveguide daripada menggunakan probe antena microstrip elemen tunggal di mana penyimpangan rata-rata data menggunakan open-ended waveguide sekitar 3 db sedangkan penyimpangan rata-rata jika menggunakan microstrip elemen tunggal sekitar 6 db.

Measuring antenna parameters usually conducted using far-field method. The problem will occur if the antenna has the large size so its far-field distance becomes large and might exceed the space of anechoic chamber. One of the solutions is by measuring it using near-field method. This paper talks about designing software to process near-field measurement data from an antenna and transform them to its far-field data.
Matlab 7.6.0.324 (R2008) is used as the programming language. The scanning method of probe is cylindrical surface. The output is radiation pattern E-field plotted in 2D and 3D graphs. The accuracy of software calculation is checked by comparing far-field output data with far-field data that taken by far-field measurement in same frequency. Testing of this software is in uncompensated probe condition, where all probe coefficients pretended equal to one.
The testing result shows that near-field data transformation process more accurate with near-field data taken by using open-ended waveguide probe rather than using single element microstrip probe. It has about 3db of average deviation using openended waveguide probe and has about 6 db of average deviation using single element microstrip probe.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51462
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Apriono
"Untuk mengukur kinerja dari antenna, sistem pengukuran yang biasanya digunakan adalah metode medan jauh. Namun, jika antena memiliki ukuran besar, terjadi masalah berkaitan dengan besarnya jarak yang diperlukan dalam pengukuran metode medan jauh untuk mengukur pola radiasi antena. Sehingga pengukuran antenna yang dilakukan di sebuah anechoic chamber dengan ruang terbatas tidak dapat dilakukan. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan metode medan dekat. Terdapat tiga metode yang dikenal pada pengukuran medan dekat, yaitu permukaan planar, cylindrical dan spherical.
Desain dari medan dekat dengan menggunakan metode permukaan planar memberikan kelebihan pada kesederhanaan rumus penghitungan dan proses dibandingkan dengan metode medan dekat lainnya. Rancangan terdiri dari tiga bagian utama yaitu daerah scanning, peralatan pengukuran dan peralatan komputasi.
Daerah scanning yang dirancang untuk menutupi permukaan planar di medan dekat antena di uji (AUT). Peralatan komputer akan mencatat data dari peralatan pengukuran untuk setiap titik sampel yang ditentukan dari daerah scanning. Data medan jauh didapatkan dengan transformasi dari data medan dekat ke medan jauh dengan menggunakan metode fast Fourier transform (FFT).
FFT adalah metode yang lebih efisien untuk proses perhitungan dibandingkan dengan metode lainnya. Hasil transformasi data dapat menunjukkan pola radiasi medan jauh dari antena. Hasilnya menunjukkan bahwa pola radiasi yang diukur dari metode medan dekat hampir sama jika dibandingkan dengan pengukuran medan secara langsung.

To measure the performance of an antenna, the measurement system which is usually used is the far field method. However, if the antenna has a large size, a problem occurs concerning the large distance needed for the far field method to measure the radiation pattern of the antenna. For an antenna measurement conducted in an anechoic chamber with limited space, this cannot be achieved. One solution to overcome this problem is to use near field method. There are three near field methods known which are the planar, cylindrical and spherical surface.
In this paper, the design of the near field method with planar surface is proposed due to the advantages of the formula and computation process simplicity compared with the other near field surface methods. The design consists of three main parts namely the scanning area, measurement equipment and computation equipment.
The scanning area is designed to cover the planar surface in the near field region of the antenna under test (AUT). The computer equipment will record the data from the measurement equipment for each sampling points determined from the scanning area. The data is transformed from near field to far field data using the fast Fourier transform (FFT) method.
This FFT method is more efficient for the computer process compared to other method. The transformed data can show the far field radiation pattern of the antenna. The result show that the radiation pattern measured from the near field method is similar compared to the far field measurement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51445
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Andaru
"Efek magnetoelektrik adalah suatu fenomena dimana suatu bahan yang diberi pengaruh medan magnet akan terjadi polarisasi pada bahan tersebut dan menghasilkan tegangan listrik, begitu juga sebaliknya. Alat ukur magnetoelektrik merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kopling dari efek magnetoelektrik pada suatu bahan material. Alat ukur untuk penelitian kopling magnetoelektrik sudah dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja alat ukur kopling suatu efek magnetoelektrik dari bahan multiferroik, dengan mengubah desain probe dan mengganti filter. Sumber medan magnet yang digunakan berupa kumparan eksitasi yang dialiri arus AC.
Dalam penelitian ini desain kumparan eksitasi dibuat lebih panjang dari penelitian sebelumnya dan terpisah dari pick up coil. Pick up coil yang mengukur kuat medan eksitasi dililitkan pada probe penjepit sampel dan menjadi satu bagian dengan probe.
Data hasil penelitian ini berupa grafik hubungan antara besar medan magnet dengan tegangan yang dihasilkan sampel akibat polarisasi medan magnet. Persamaan yang didapatkan dari hubungan tersebut menunjukkan besarnya kopling magnetoelektrik.

The magnetoelectric effect is the phenomenon of inducing electric polarization by applying an external magnetic field and vice-versa. Magnetoelectric coupling measuring instrument is the instrument to measure such effect in a material. Several works has been done on previous researches to find preliminary design of such an instrument.
The purpose of this research is to improve the performance of magnetoelectric coupling instrument for multiferroic material based on those researches by alternative probe design and addition of bandpass filter. The magnetic source is a solenoid supplied with alternating current.
In this research, the solenoid is built longer than previous research and separated from pick up coil. The pick up coil which measure the strength of the magnetic field produced by the solenoid is placed directly on the probe system that also holds the speciment.
The result of this research is graph that presents relation of inducing magnetic field and electrical polarization voltage of the speciment. The equation of this relation shows the measure the magnetoelectric coupling of the speciment.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Apriono
"Pengukuran antena dilakukan untuk mengetahui kinerja dari antenna. Sistem pengukuran yang biasa digunakan adalah metode medan jauh. Namun, jika antena memiliki dimensi besar, maka batas medan jauh yang harus dipenuhi dalam pengukuran menjadi lebih panjang. Sehingga pengukuran antena yang dilakukan di ruang anti gema (anechoic chamber) dengan jarak medan jauh antena melebihi ukuran dimensi ruang tidak dapat dilakukan.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah pengukuran dengan metode medan dekat. Berdasarkan koordinat permukaan pengukuran, terdapat tiga metode yang dikenal pada pengukuran medan dekat, yaitu planar, cylindrical dan spherical. Dalam implementasinya, ketiga metode tersebut meningkat dalam tingkat kerumitan perancangannya.
Pada penelitian ini membahas mengenai rancangan perangkat lunak dan sistem pengukuran medan dekat antena dengan bidang pengukuran silindris untuk melengkapi fasilitas di ruang anti gema (anechoic chamber). Perancangan perangkat lunak yang diperlukan melakukan transformasi data medan dekat hasil pengukuran menjadi data medan jauh. Selain itu, diperlukan juga program untuk pembacaan data dari alat ukur, mengatur sudut perputaran rotator dan pergerakan antena penjejak di daerah pengukuran. Tiap komponen pengukuran terhubung dengan komponen lainnya membentuk sistem pengukuran antena medan dekat dengan metode silindris.
Output yang didapat dari penelitian ini berupa pola radiasi medan E dari antena yang diukur. Pengujian program transformasi dilakukan dengan melakukan perbandingan data medan dekat yang ditransformasi ke medan jauh dengan data medan jauh dari simulasin antena. Sedangkan pengujian sistem pengukuran dengan melakukan perbandingan data pengukuran medan dekat yang ditransformasikan ke medan jauh dengan data yang diperoleh dari pengukuran medan jauh secara langsung.
Hasil transformasi dengan menggunakan data simulasi memberikan nilai penyimpangan error sebesar 3.184188 dB dengan penyelesaian FFT-1D, 2.708618 dB menggunakan FFT-2D dan 3.5184181dB dengan menggunakan metode numerik, dimana menunjukkan bahwa efisiensi dan keakuratan transformasi terletak pada penggunaan algoritma FFT-2D.
Pada implementasi pengukuran Antena microstrip Array 8, hasil terbaik didapat dengan metode algoritma FFT-2D dimana transformasi tanpa kompensasi probe mendapatkan nilai penyimpangan rata-rata sebesar 3.28886 dB, waktu komputasi 0.365671 detik, dan nilai Axial Ratio 38.8865 dB. Sedangkan untuk kondisi dengan memperhatikan kompensasi probe mendapatkan nilai penyimpangan rata-rata 3.035867 dB, waktu komputasi 0.485675 detik, dan Axial Ratio 40.3505 dB. Faktor kompensasi probe dapat menekan penyimpangan kesalahan khususnya pada daerah radiasi sidelobe dari antena.

Antenna measurement is conducted to determine the performance of the antenna. The common measurement system used is the far field method. However, if the antenna has a large dimension, the far-field edge that must be fulfilled in the measurement becomes longer. So, the antenna measurement conducted in Anechoic Chamber with antenna's farfield distance exceeding the dimension of the room can not be done.
The solution to solve this problem is the near-field measurement system. Based on the coordinates of the surface measurements, there are three methods in the near field measurement: planar, cylindrical and spherical. In its implementation, all three methods increases in the complexity of its design.
This study discusses about the design of software and near-field antenna measurement with cylindrical plane to complete the facilities in the anechoic chamber. The software is required to transform near-field data to the far-field data. The program also needed for reading data from measurement devices, setting up the angle of rotator rotation and antenna tracking movements in the area of measurement. Each component of the measurement connected with other components form a near-field antenna measurement system with cylindrical method.
The output obtained from this research is a field radiation pattern E of the antenna under test. Testing of the program is conducted by comparing the transformation between nearfield data that transformed into far-field data and far field data simulated from the antenna. While the measurement system testing is conducted by comparing the near-field measurement data that are transformed into the far-field and data obtained from direct measurement of the far-field.
The results of transformation by using simulation data yield error deviation of 3.184188 dB by using FFT-1D, 2.708618 dB by using FFT-2D, and 3.5184181 dB by using numerical method. It shows that the transformation by using FFT-2D yields the most efficient and accurate results. When conducting the measurement of microstrip array 8-elemen antenna, the best results obtained with the method of FFT-2D algorithm.
The results of transformation in the antenna measurement without probe compensation yield error deviation of 3.28886 dB, computation time of 0.365671 second, and Axial Ratio value of 38.8865 dB. Meanwhile, by using probe compensation, it is yielded error deviation of 3.035867 dB, computation time of 0.485675 second, and Axial Ratio value of 40.3505 dB. Probe compensation factor successfully suppressed deviation errors especially in the areas of antenna sidelobe radiation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30541
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prameswari Kusumarani Prasetya
"ABSTRAK
PT. XYZ Indonesia adalah perusahaan pengembang solusi Teknologi Informasi TI yang berdiri pada tahun 2013 yang berfokus pada perangkat lunak bidang perbankan dan asuransi. Perusahaan memiliki target untuk mencapai keuntungan 40 juta ringgit di tahun 2018. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan memiliki misi untuk meningkatkan kesuksesan proyek serta memperkuat pelaksanaan manajemen proyek. Namun, proyek yang telah selesai dan sedang berjalan tidak hanya melebihi jadwal, tetapi juga melebihi anggaran. Oleh karena itu, menganalisis Critical Success Factor CSF yang paling mempengaruhi kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak di perusahaan penting untuk mencapai target perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor apa saja yang paling mempengaruhi kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak di PT. XYZ Indonesia. Systematic Literature Review SLR digunakan untuk mendapatkan CSF proyek pengembangan perangkat lunak. Sebelum menyebarkan kuesioner terkait CSF kepada level manajerial di PT. XYZ Indonesia, CSF divalidasi Subject Matter Expert SME . Akhirnya, hasil dari kuesioner dianalis dengan Analytic Hierarchy Process AHP .Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor Komunikasi, Perencanaan Proyek, dan Penanganan Masalah adalah faktor yang paling mempengaruhi kesuksesan proyek di PT. XYZ Indonesia. Selain itu, faktor yang perlu untuk diperhatikan adalah Dukungan Manajemen Puncak, Kompetensi dari Project Manager, Ekspektasi yang Realistis, serta Pengelolaan Ruang Lingkup karena faktor tersebut belum dijalankan secara maksimal dan berpotensi untuk menghambat kesuksesan proyek.
ABSTRAK
PT. XYZ Indonesia is an Information Technology IT solution company established in 2013 that is focusing on software project for banking and insurance industry. The company has a target to generate profit around 40 million Malaysian Ringgit in 2018. To achieve the target, the company has mission to increase the project success rate and strengthen the project management. However, the completed and ongoing project are not only delayed, but also over budget. Therefore, analyzing the most Critical Success Factor CSF of software projects in the company is crucial to achieve the company rsquo s target.This study aimed to analyze the most critical success factors of software projects in PT. XYZ Indonesia. Systematic Literature Review SLR is used to obtain the CSF of software project. Prior sending the questionnaire pertaining to CSFs to managerial level in PT. XYZ Indonesia, the CSFs are validated by Subject Matter Expert SME . Finally, the result of questionnaire is analyzed by using Analytical Hierarchy Process AHP .The result of this study indicates that Communication, Project Planning, and Trouble Shooting are the CSF that highly impacted software project success rate in PT. XYZ Indonesia. Furthermore, Top Management Support, Project Manager rsquo s Competence, Realistic Expactation, and Scope Management are other factors that must be considered as they have not been well performed and may impact the project success. "
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Tupa Febrian
"Terkadang realisasi kebutuhan pengembangan aplikasi web baru sudah diimplementasikan sebagian pada aplikasi web lain. Harusnya efisiensi pengembangan dapat ditingkatkan dengan me-reuse realisasi tersebut dan mengurangi jumlah kebutuhan yang diimplementasikan dari awal. Developer menyelesaikan kasus tersebut dengan pendekatan clone-and-own yang memungkinkan penggunaan fungsionalitas suatu perangkat lunak pada perangkat lunak lain. Meskipun meningkatkan efisiensi pengembangan, namun clone-and-own menimbulkan masalah maintainability pada perangkat lunak yang sudah dikembangkan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan pendekatan alternatif seperti paradigma software product line engineering (SPLE) yang efisiensinya dapat ditingkatkan dengan konsep multi product line (MPL). Sayangnya, SPLE dan MPL belum umum digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak web karena kurangnya web framework yang menunjang kedua pendekatan tersebut. Hal ini yang mendasari implementasi WinVMJ framework sebagai web framework untuk mengembangkan aplikasi web dengan SPLE dan MPL. Framework ini belum menerapkan alur kerja SPLE secara menyeluruh, sehingga validitas perangkat lunak tidak terjamin. Untuk melengkapi alur kerja SPLE WinVMJ, penelitian ini mengintegrasikannya dengan FeatureIDE. Integrasi dilaksanakan dalam tiga tahap: merancang alur kerja SPLE, mendefinisikan kumpulan artefak yang diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak, dan implementasi plugin bernama WinVMJ composer untuk memproses kumpulan artefak yang didefinisikan. Alur kerja SPLE WinVMJ berhasil dilengkapi dengan WinVMJ composer yang mampu memproses artefak dari FeatureIDE dan melakukan validasi produk secara menyeluruh. Selain itu, evaluasi WinVMJ composer juga menunjukkan adanya keunggulan penerapan MPL dan penyusunan produk dibandingkan WinVMJ framework.

Sometimes the realization of new web application development needs has been partially implemented in other web applications. Development efficiency should be increased by reusing the realization and reducing the number of requirements implemented from scratch. Developers solve this case with a clone-and-own approach that allows using the functionality of one software on another. Although this approach improves development efficiency, clone-and-own causes maintainability issues in the developed software. This problem can be overcome by alternative approaches, such as the software product line engineering (SPLE) paradigm, whose efficiency can be increased by the multi-product line (MPL) concept. Unfortunately, SPLE and MPL are not commonly used to develop web software due to the lack of web frameworks that supports them. This issue underlies the implementation of the WinVMJ framework as a web framework for developing web applications with SPLE and MPL. This framework has not fully implemented the SPLE workflow, which causes a lack of software validity. To complete it, this research integrates it with featured. The integration is carried out in three stages: designing the SPLE workflow, defining the artifact set for software development after integration, and implementing a plugin named WinVMJ composer to process the defined artifacts set. The WinVMJ's SPLE workflow is completed with WinVMJ composer, which can process FeatureIDE's artifacts and perform thorough product validation. In addition, the evaluation of the WinVMJ composer also shows the advantages of implementing MPL and product compilation compared to the WinVMJ framework."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardhian Anjar Ligiarta
"PT Widya Intelektual Bangsa (Widya) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang artiffcial intelligence dan data analytic. Salah satu layanan yang diberikan Widya adalah Toba.Ai. Toba.Ai merupakan perangkat lunak web-based untuk analisis akun media sosial Instagram yang dapat membantu pelanggan merencanakan strategi pembuatan konten. Toba.Ai dikembangkan menggunakan kerangka kerja Scrum. Dalam pengembangannya, tim Toba.Ai mengalami masalah keterlambatan penyelesaian sprint backlog. Hal tersebut menyebabkan fitur untuk komersialisasi produk terlambat dirilis dan menyebabkan Widya kehilangan revenue. Berdasarkan masalah tersebut, dilakukan evaluasi tingkat kematangan Scrum menggunakan Scrum Maturity Model (SMM). Penilaian dilakukan dengan focus group discussion dan SCAMPI C sebagai metode penilaiannya. Setelah penilaian dilakukan, data diolah menggunakan metode KPA Rating untuk mengetahui tingkat kematangannya. Berdasarkan pengukuran kematangan yang dilakukan, tingkat kematangan Scrum Toba.Ai masih berada pada level 1 dari 5 level yang terdapat pada SMM. Hal tersebut disebabkan oleh pencapaian goal basic Scrum management pada level 2 hanya mencapai 64.29 % atau largely achieved, sedangkan untuk goal software requirement engineering sudah mencapai 96,43 % atau fully achieved. Terdapat 27 rekomendasi perbaikan yang diberikan dan sudah divalidasi oleh Scrum team Toba.Ai. Rekomendasi tersebut terdiri dari 9 rekomendasi pada elemen Scrum roles, 5 rekomendasi pada Scrum artifact, dan 13 rekomendasi pada Scrum event.

PT Widya Intelektual Bangsa (Widya) is a company that moves in the field of artificial intelligence and data analytics. One of the services provided by Widya is Toba.Ai. Toba.Ai is web-based software for Instagram social media account analysis that can help customers in planning their strategies for creating content. Toba.Ai was developed using the Scrum framework. During its development, the Toba.Ai team experienced a delay in completing the sprint backlog. It caused the delay of the commercialization feature release and caused Widya to lose revenue. Based on these problems, the evaluation of Scrum maturity level was conducted using the Scrum Maturity Model (SMM). The assessment was carried out by means of a focus group discussion and SCAMPI C as the assessment method. After the assessment is done, the data is processed using the KPA Rating method to determine the maturity level. Based on the result, the maturity level of Toba.Ai Scrum is still at level 1 of 5 levels contained in the SMM. The achievement of the basic Scrum management goals at level 2 only reached 64.29% or largely achieved, while the software requirements engineering goal had reached 96.43% or fully achieved. There are 12 recommendations for improvements that have been proposed. The proposed recommendations have been accepted and validated by the Toba.Ai Scrum team. The recommendations consist of 9 recommendations on the Scrum roles element, 5 recommendations on the Scrum artifacts, and 13 recommendations on the Scrum events."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gunady Haryanto
"Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan probe optik untuk mengukur konsentrasi fitoplankton dalam medium cair. Perancangan probe tersebut bekerja dengan memanfaatkan fenomena fluoresensi, yang terdiri dari Light Emitting Diode ungu ( λ = 405nm, P = 10 mW, frekuensi modulasi 625 Hz), wadah ukur, filter optik, dan fotodioda. Dari pengujian terhadap kultur Scenedesmus sp. didapatkan bahwa untuk rentang konsentrasi 102 ? 106 sel/ml diperoleh hubungan yang konsisten antara intensitas fluoresensi dengan kenaikan konsentrasi sel, yaitu meningkat secara linier seiring dengan peningkatan konsentrasi sel. Gradien yang diperoleh untuk rentang konsentrasi tinggi lebih rendah dari pada rentang konsentrasi rendah.

The design of optical equipment in this research aim to measure phytoplankton concentration in liquid medium. This design, composed purple of light emitting diode (λ = 405nm, P = 10 mW, modulation frequency 625 Hz), graduated cylinder, optical filter and photodiode, works based on fluorescence phenomenon. The results of measurments shows that the fluorescence intensity has a consistent relationship with the Scenedesmus sp. concentration in the range of 102 - 106 sel/ml. The fluorescence intensity would increased if the concentration has been increased. The gradient for low range higher than high range concentration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25249
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>