Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62440 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuruhli Shalihah
"Kebutuhan bandwidth layanan mobile broadband terus mengalami peningkatan. Dalam mendukung layanan mobile broadband ini, Telkomsel telah meng-upgrade kapasitas akses dengan mengimplementasikan teknologi Metro Ethernet berbasis serat optik untuk akses antara RNC dengan Node-B. Skripsi ini menganalisis dan mengevaluasi implementasi jaringan Metro Ethernet PT Telkom untuk mobile backhaul Telkomsel di area Jakarta.
Dari hasil kajian diperoleh tingkat reliabilitas jaringan Metro Ethernet PT Telkomsel di Jabodetabek mencapai 0,967 dan tingkat availabilitasnya mencapai 99,99% dengan titik kritis jaringan pada segmen patch cord. Dari kecenderungan pertumbuhan kebutuhan bandwidth dan jumlah pelanggan diprediksikan kebutuhan bandwidth pada triwulan III tahun 2010 adalah 7,93 Gbps dan pada triwulan IV tahun 2010 adalah 8,98 Gbps.

Bandwidth needs of mobile broadband services keep increasing. In support of this mobile broadband service, Telkomsel has upgraded access capacity by implementing the technology of optical fiber-based Metro Ethernet for access between the RNC with the Node-B. This thesis is to analyze and evaluate the implementation of PT Telkom's Metro Ethernet network for mobile backhaul Telkomsel in the Jakarta area.
The study of Telkomsel's Metro Ethernet in the Jakarta area results level of network reliability of 0.967 and availability level of 99.99% with a critical point on the network segment of the patch cord. From the trend growth of bandwidth requirements and the number of subscribers predicted that bandwidth requirements in the third quarter of 2010 is 7.93 Gbps and in the fourth quarter of 2010 is 8.98 Gbps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51218
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ari Syakbani
"Kebutuhan telekomunikasi akan layanan berbasis data, suara, dan video terus mengalami peningkatan. Salah satu terobosan telekomunikasi untuk menjawab kebutuhan ini adalah fasilitas Metro Ethernet yang di Indonesia salah satunya dikembangkan oleh PT Telkom. Layanan Metro Ethernet ini terus disempurnakan secara berkelanjutan oleh PT Telkom termasuk melalui anak perusahaannya, Telkomsel. Untuk mengantisipasi tingginya traffic akses mobile broadband 3G, Telkomsel menyiasatinya dengan memanfaatkan Metro Ethernet yang menggunakan jaringan fiber optic miliki PT Telkom. Dalam usaha meningkatkan kehandalan infrastrukur jaringan Metro Ethernet ini maka perlu dilakukan analisa kinerja jaringan melalui parameter SLA (Service Level Agreement). Parameter SLA ini terdiri dari throughput, frame loss, latency, serta back to back dan diukur berdasarkan metode RFC 2544.

Nowadays , the telecommunication needs of data, voice, and video based service keep increasing. One of the telecommunication breakthrough regarding to this high demand is Metro Ethernet facility, which in Indonesia is developed well by PT Telkom. This service is improved continously by PT Telkom including by Telkomsel as its subsidiary. In order to antic_pate the dense of 3G broadband mobile acess traficc , Telkomsel get into exploitating PT Telkom fiber optic in its Metro Ethernet operation.As the effort of increasing the reliability of Metro Ethernet network infrastructure , analysis of network performance by SLA parameter (Service Level Agreement) is very important to do. This parameter consists of throughput, frame loss, latency, as well as back to back and tested by RFC 2544 method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51177
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dadi Rahmayadi
"ABSTRAK
Saat ini jaringan LAN (Local Area Network) di Gedung Kantor Pusat (GKP) PT TELKOM, masih menggunakan teknologi ethernet dan token ring. Untuk mengatisipasi peningkatan kebutuhan pelayanan LAN dimasa datang, seperti aplikasi multimedia dan video konference diperlukan peningkatan performansi jaringan dengan menggunakan Gigabit Ethernet.
Penerapan Jaringan Gigabit Ethernet di GKP PT TELKOM selain dapat meningkatkan kecepatan penyaluran data, sampai orde Gigabit per detik, juga jarak link antar node memungkinkan untuk diimplementasikan pada jaringan LAN, serta dapat mengoptimalkan berbagai fungsi aplikasi pemrosesan data yang telah dilaksanakan seperti inquiry, transfer data, data entry dll.
Tesis ini bersisi suatu perencanaan sistem LAN menggunakan Gigabit Ethernet yang realistis dan dapat segera dimplimentasikan di GKP PT TELKOM, dengan mengoptimalkan jaringan yang ada (upgrade), penggantian Network Interface Card (NIC) dengan NIC Gigabit Ethernet pada sistem komputer terpasang.
Untuk mengetahui performansi suatu Jaringan LAN dengan berbasis Ethernet seperti throughput, delay time dan utilisasi kanal, maka dilakukan simulasi jaringan terhadap salah satu model jaringan ethernet dengan menggunakan software OPNET Versi 3.51

ABSTRACT
Local Area Network (LAN) system using Ethernet and token ring technology has been applied in Central office of PT TELKOM. To anticipate demand application in the near future, increasing performance of the Local Area Network using Gigabit Ethernet can be applied.
By using Gigabit Ethernet in central office of PT TELKOM, it can increase the transmission data rate (Gigabit per second), spread link between the nodes suitably for LAN and to optimize data processing applications which has implemented such as inquiry, transfer data, data entry etc.
The realistic LAN system planning using Gigabit Ethernet is presented in this thesis. Its can be applied in central office of PT TELKOM by optimizing the existing LAN network and up grading the Network Interface Card (NIC) using Gigabit NIC in the computer system.
By using software program OPNET version 3.51 for simulation of Ethernet network model, we know performance of base Ethernet network . There are three measurement of LAN performance are commonly used Throughput, Delay and Utilization of LAN network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Perwira Warjiyo
"Kebutuhan telekomunikasi akan layanan berbasis data, suara, dan video terus mengalami peningkatan. Salah satu terobosan telekomunikasi untuk menjawab kebutuhan ini adalah Metro Ethernet. Metro Ethernet dapat digunakan dalam jaringan 3G. Metro Ethernet adalah pengembangan dari Ethernet. Berbagai kelebihan dari Ethernet juga terdapat pada Metro Ethernet, dengan skala yang berbeda. Selain itu, ada pengembangan dari sistem yang banyak digunakan sekarang, yaitu SDH, untuk mengakomodasi kebutuhan layanan data. Sistem tersebut adalah Ethernet over Synchronous Digital Hierarchy. Analisa dibatasi pada pengunaannya pada jaringan akses 3G. Kedua sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan satu sama lain. Metro Ethernet memiliki kelebihan pada sisi biaya operasional, skalabilitas, dan efisiensi transport. Ethernet over SDH memiliki kelebihan pada sisi biaya pembangunan dan reliabilitas.

Telecommunications needs for services based data, voice, and video continues to increase. One of the telecom breakthrough to address this need is Metro Ethernet. Metro Ethernet can be used in 3G networks. Metro Ethernet is the development of Ethernet. Various advantages of Ethernet is also available on Metro Ethernet, with different scales. In addition, there is the development of systems that are widely used today, namely SDH, to accommodate the needs of data services. The system is Ethernet over Synchronous Digital Hierarchy. Analysis is limited to its use on the 3G access networks. Both of these systems has advantages and disadvantages when compared with each other. Metro Ethernet has advantages on the side of the operating cost, scalability, and efficiency of transport. Ethernet over SDH has an advantage in the cost of construction and reliability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanni Riana
"Generasi pertama pada sistem komunikasi serat optik dalam jaringan telepon telah mempergunakan arsitektur tersendiri, format multiplexing, dan prosedur perawatan khusus. Para pengguna peralatan tersebut memerlukan suatu standar sehingga mereka dapat menggabungkan dan menyesuaikan peralatan dari produsen yang berbeda. Salah satu standar internasional yang dapat dipergunakan adalah Synchronous Digital Hierarchy (SDH). Kegiatan yang dilakukan dalam skripsi ini adalah menganalisis perfomansi jaringan akses broadband milik PT.TELKOM yang mempergunakan teknologi SDH di Sentral Telepon Otomat (STO) Tebet. Perangkat SDH yang terdapat di STO Tebet terdiri dari beberapa merk yaitu Wuhan, Ericson dan Marconi. Perangkat SDH yang akan dianalisis pada skripsi adalah perangkat dengan merk Wuhan. Service node interface (SNI) yang dipergunakan pada jaringan akses ini adalah SNI dijital V5.2. Jaringan akses serat optik di STO Tebet memiliki beberapa permasalahan antara lain yaitu sistem seringkali hang baik di sisi interface maupun di sisi remote terminal (RT) sehingga pelanggan tidak dapat melakukan hubungan telepon. Selain itu, terdapat pula gangguan yang dialami pada saat sambungan telepon sedang berlangsung yaitu putusnya sambungan secara tiba-tiba Secara garis besar pada jaringan akses serat optik STO Tebet, terdapat dua sumber permasalahan untuk diteliti yaitu interface dan perangkat SDH yang ada di ONU/RT. Pada skripsi ini, analisis perfomansi jaringan akses juga dilakukan dari sisi power budget dengan melakukan pengukuran dan perhitungan. Analisis power budget akan menunjukkan kelayakan jaringan dalam mengirim informasi.

First generation of optical fiber communication system in telephone network has been using its own architecture, multiplexing format and certain maintanance procedure. The users of that equipments need a standard, so they can connect and match the equipment from different product. One of the international standards that can be use is Synchronous Digital Hierarchy (SDH). The activity which doing in this final task is to analyze the perfomance of broadband access network with SDH technology belong to PT.TELKOM in Sentral Telepon Otomat (STO) Tebet. There are three different brand of SDH equipment in STO Tebet. They are Wuhan, Ericson and Marconi. Wuhan is the brand that going to be analyzed here. Service node interface (SNI) which is used in this access network is V5.2 digital SNI. Optical fiber access network in STO Tebet has some problems, such as its system is eventually down. This can be happens in the interface part and remote terminal (RT). Beside that, there is also a kind of disturbance that exist during the telephone connection in off hook position. The disturbance is line can be suddenly loss of connection in the middle of conversation. Most of all, there are two source of problems here to be analyzed. They are interface and SDH equipment which located in RT. In this final task, perfomance of this access network analysis also do from power budget point of view. Power budget analysis will show network capability in sending information."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Koesrijanto
"Telekomunikasi adalah dunia bisnis yang sangat dinamis, karena tingkat persaingan yang ada sangat kompetitif. Kompetitifnya pasar telekomunikasi khususnya layanan Jasa Jaringan atau Network ini disebabkan faktor pelanggan, faktor operator,dan faktor teknologi. Untuk pasar Jasa Jaringan, Telkom sebagai market leader dalam layanan Jasa Jaringan ini dengan menguasai pangsa pasar sebesar 66%. Saat ini kontribusi layanan Metro Ethernet di Telkom posisi Juni 2010 masih sebesar 7% dengan revenue growth 328%, maka perlu dilakukan penyusunan strategi kompetisi untuk mempertahankan bisnis Wholesale Metro Ethernet, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal dalam upaya mempertahankan posisi Telkom selaku market leader layanan Wholesale Metro Ethernet. Dari hasil analisa kompetitif layanan Wholesale Metro Ethernet Telkom dengan menggunakan model Porter 5 Forces didapatkan bahwa layanan Wholesale Metro Ethernet memiliki potensi kompetitif HIGH. Modeling dengan tools SWOT terletak pada kuadran 1 yaitu Growth Oriented Strategy. Hasil analisa Matriks IE layanan Wholesale Metro Ethernet berada pada kuadran 5 atau Stability dan diarahkan untuk ke kuadran 1 (Growth). Langkah yang harus dilakukan adalah untuk penggeseran kuadran ini adalah dengan 7 langkah strategis antara lain inovasi skema bisnis, pengembangan produk, peningkatan QoS, penyediaan alat produksi, peningkatan kerjasama, simplifikasi organisasi dan peningkatan kompetensi SDM. Balance Scorecard menjelaskan tentang framework untuk Financial point revenue bernilai 316.161 juta Rupiah atau growth peningkatan kapasitas jual sebesar 95% dan Customer Satisfaction Index 80%. Langkah kuantitatif beserta targetnya dalam suatu framework pointer nilai dan bobot ini yang selanjutnya dipakai sebagai tujuan tahunan. Strategi dan langkah ini diharapkan dapat dapat mendukung Telkom sebagai market leader layanan Wholesale Metro Ethernet.

Telecommunication is a very dynamic and very competitive business. The competitiveness of these market especially in telecommunication network, because of many factors, i.e.: customers, operators and technology. Telkom is the market leader operator in telecommunication network with stand for 66% market share. Digital leased channel based on TDM is the market leader for type of product hold 74% market share. Metro Ethernet contribute only 7% for the Telkom network revenue and have revenue growth 328%, so it is need to arrange implementation of network wholesale Metro Ethernet strategy to maintain Telkom as a market leader in telecommunication Metro Ethernet market. Modelling by use Porter 5 Forces have result for Telkom Wholesale Metro Ethernet has a HIGH competitive potential. SWOT analysis has position at Quadran 1 or at Growth Oriented Strategy. Internal & External Matrix modeling has result at Quadrant 5 or Stability, and must be move to quadran 1 Growth to reach the strategic goals. 7 Strategic activity to move this quadran are : business scheme innovation, product development, QoS improvement, infrastructure preparation, joint venture, organization simplification and human resource competence improvement. Balance Scorecard has framework for financial revenue 316.161 million rupiahs, growth of capacity 95% and Customer Satisfaction Index 80%. Strategic activities in Balance Scorecard could be used as Annual target. All of Strategic could be use by Telkom to reach the goal Telkom as a market leader in Metro Ethernet market in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diwa Agusta Antrayasa
"Dengan berkembangnya kebutuhan layanan Internet dan aplikasi multimedia, layanan Broadband Internet dengan menggunakan teknologi jaringan kabel Fiber Optic merupakan jawaban akan kebutuhan jaringan yang handal. Jaringan Metro Ethernet & Metro FTTH (Fiber To The Home) menggunakan teknologi berbasis GE-PON (Gigabit Ethernet Passive Optical Network) yang dapat memberikan layanan Triple Play yang terdiri dari Data, Voice/Suara dan Video didalam satu infrastruktur. Implementasi gabungan keduanya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan bandwidth yang besar. Penulisan skripsi ini bertujuan mengevaluasi jaringan Metro Ethernet & Metro FTTH existing yang telah di implementasikan pada area sudirman.

With the growing need for Internet services and multimedia applications, Internet Broadband services using Fiber Optic cable network technology is the answer to the need for a reliable network. Metro Ethernet & Metro FTTH (Fiber To The Home) technology-based GE-PON (Gigabit Ethernet Passive Optical Network) which can deliver Triple Play services which consist of Data, Voice / Sound and Video in one infrastructure. Implementation of a combination of both is expected to meet the need for large bandwidth. Writing this thesis aims at evaluating the Metro Ethernet network and the existing Metro FTTH that has been implemented in the area sudirman."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43013
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Wildan
"Tahun ini Telkomsel dihadapkan pada tekanan untuk melakukan implementasi teknologi 4G LTE untuk memperkuat layanan data broadband. Padahal, sumber daya spektrum dan bandwidth yang tidak tersedia. Spot area dan waktu yang tepat menjadi pilihan untuk implementasi 4G LTE. Walaupun menimbulkan risiko, implementasi teknologi tersebut diyakini dapat meningkatkan image dan corporate value serta dapat menunjang profitabilitas Telkomsel dengan mengoptimalkan layanan data broadband dari teknologi 4G LTE. Tesis ini bertujuan untuk menetapkan metode dan parameter yang digunakan dalam membangun sebuah model pemilihan spektrum, bandwidth, spot area dan timing yang tepat untuk implementasi teknologi 4G LTE di Jakarta, studi kasus di PT. Telkomsel.

This year Telkomsel faced with the pressure to implement technology to strengthen its 4G LTE broadband data services. In fact, the spectrum and bandwidth resources are not available. Spot area and time of choice for 4G LTE implementation. Although potentially risky, implementation of these technologies is believed to improve corporate image and provide added value to the corporate value and can support Telkomsel profitability by optimizing the broadband data services of 4G LTE technology. This thesis aims to establish methods and parameters that can be used to build a model of electoral spectrum, bandwidth, spot area and timing for 4G LTE technology implementation in Jakarta with a case study in PT. Telkomsel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T41125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franke Ann Hirt
"ABSTRAK
Kondisi infrastruktur telekomunikasi di Indonesia adalah belum merata. Terbitnya perpres no 96 tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar Indonesia menjadi kesempatan untuk bisa membangun infrastruktur telekomunikasi dengan menekankan pada coverage dan kualitas. Daerah rural menjadi tujuan utama pembangunan broadband. Metode yang digunakan adalah subsidi beberapa komponen jaringan pada pembangunan BTS dan Ran Sharing dalam tesis ini berfokus pada tower sharing. Dimana model subsidi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ditambah dengan metode tower sharing, bias menghasilkan nilan NPV yang layak pada pembangunan BTS di tahun kelima di Kabupaten Buton sudah memungkinkan untuk dicabut subsidinya karena profit cummulative sudah sangat layak secara bisnis. Sementara pembangunan BTS di Kabupaten Morotai, semua scenario pembangunan bernilai positif, sehingga bias disimpulkan bahwa operator tidak perlu subsidi untuk membangun BTS di wilayah Kabupaten Morotai.

ABSTRACT
The condition of the telecommunications infrastructure in Indonesia is not evenly distributed. The isuuance of Presidential Regulation No. 96 of 2014 concerning Indonesian Broadband Plan could be an opportunity to build a telecommunication infrastructure with emphasis on coverage and quality. Rural areas became the main objective of development of broadband. The method used is subsidizing several network components in the construction of BTS and Ran Sharing in this thesis focuses on tower sharing. Where a model of subsidies from the Central Government and Local government coupled with tower sharing method, can generate NPV decent value and on the construction site i the fifth year in Buton already allows for subsidies revoked because cumulative profit already very viable business. As for the construction of base stations in the District of Morotai, all development scenario is positive, so that it can be concluded that operator does not need subsidies to build base station in the district of Morotai.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Wardianto
"Sektor telekomunikasi Indonesia masih menghadapi kendala utama kendati memiliki potensi pasar yang masih sangat besar, yaitu ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang memadai dan menjangkau seluruh pelosok tanah air. Mobile WiMAX dengan kelebihannya mampu menyalurkan laju data hingga puluhan Mbps, latensi data yang rendah, efisien dalam penggunaan bandwith, skalabilitas arsitektur, serta biaya penggelaran yang murah menjadikan Mobile WiMAX sebagai solusi alternatif untuk layanan wireless pita lebar.
Perencanaan jaringan Mobile WiMAX yang di-overlay-kan dengan jaringan eksisting Telkomsel area Sumatera Utara, dianalisis dengan menggunakan model tekno ekonomi untuk mengetahui kelayakannya. Penentuan peletakan koordinat BTS dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi trafik Telkomsel Sumatera Utara saat ini serta dengan melihat clutter mapping, sosio budaya dan ekonomi, demografi dan topografi dengan menggunakan tool Google Earth. Dari hasil analisis, untuk melayani daerah USO di Sumatera Utara, Telkomsel memerlukan tambahan sebanyak 483 site dengan rincian sebanyak 180 site berupa collocated site dan 303 site berupa site baru.
Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa poin penting dimana perencanaan dapat dikatakan layak (dengan parameter lain bernilai tetap) dengan kondisi a). Proyeksi ARPU didekati secara optimis yaitu sebesar $2.02526953848975 per pelanggan tiap bulan. b). Proyeksi ARPU didekati secara moderat yaitu sebesar 75% dari ARPU pelanggan optimis atau ARPU moderatnya adalah sebesar $1.518952154 per pelanggan tiap bulan. c). Proyeksi ARPU didekati secara pesimis yaitu sebesar 50% dari ARPU pelanggan optimis atau ARPU pesimisnya adalah sebesar $1.012634769 per pelanggan tiap bulan. d). Pertumbuhan jumlah pelanggan didekati secara optimis dimana untuk Desa Kategori I, II, III, dan IV pertumbuhan pelanggannya adalah sebesar 42,3%, 44,95%, 47,85%, 51,7% secara berturut-turut. e). Pertumbuhan jumlah pelanggan didekati secara moderat yaitu sebesar 60% dari pertumbuhan pelanggan optimis. Sedangkan perencanaan dikatakan tidak layak dengan kondisi pertumbuhan jumlah pelanggan didekati secara pesimis yaitu sebesar 30% dari pertumbuhan pelanggan optimis.
Dari hasil analisis, teknologi Mobile WIMAX layak untuk diimplementasikan sesuai dengan tujuan Telkomsel dalam mendukung USO di area Sumatera Utara dan dari sisi bisnis, berdasarkan perhitungan tekno ekonomi dan beberapa kondisi yang diberikan, Mobile WIMAX layak untuk diimplementasikan.

Telecommunication in Indonesia is still facing a big constraint though it still has a huge potential market, about the infrastructure availability and covering rural and outlying place as well. With advantages of Mobile WiMAX, e.g. : provide bit rate tens of megabits per second, high bandwith efficiency, low data latency, scalable architecture, and low cost deployment make Mobile WiMAX an alternative solution for wireless broadband services.
Mobile WiMAX overlayed with North Sumatera Telkomsel's existing network, analyzed with techno-economic analysis for its investment visibility. In proposing BTS location, some considerations taken into account such existing North Sumatera Telkomsel?s traffic and some others from clutter mapping, socio culture and economic, demography, and topography by using Google Earth as well.
The analysis results show that, for covering USOs area, Telkomsel needs 483 additional sites i.e. : 180 collocated sites and 303 new sites. This Mobile WiMAX network planning is visible with condition : a). Optimistic ARPU at $2.02526953848975 per user per month. b). Moderate ARPU at $1.518952154 per user per month. c). Pessimistic ARPU at $1.012634769 per user per month. d). Optimistic subscriber growth. e). Moderate subscriber growth at 60% from optimistic subscriber growth. The planning is unvisible with pessimistic subscriber growth condition, at 30% from optimistic subscriber growth.
Analysis results shew that Mobile WiMAX technology is visible to be deployed as Telkomsel?s goal. For business purpose, based on techno economic analysis and some given conditions, Mobile WiMAX is visible to be deployed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25786
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>