Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131152 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Maya Armys Roma
"Beragamnya layanan informasi semakin menuntut kehandalan jaringan yang memadai, dan persaingan antar pemberi layanan telekomunikasi yang semakin ketat berakibat pada meningkatnya tuntutan sistem transmisi yang memiliki kapasitas bandwidth besar dan kualitas yang tinggi. Oleh sebab it, PT INDOSAT,Tbk sebagai salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi di Indonesia telah merumuskan beberapa kebijakan. Salah satunya dengan merencanakan pembangunan serat optik DWDM untuk jalur Semarang - Solo - Jogyakarta.
Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan perencanaan jaringan serat optik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexer) yang menghubungkan kota Semarang - Solo - Jogyakarta. Parameter yang digunakan pada perencanaan ini meliputi redaman sambungan splice, redaman konektor dan redaman serat optik. Perhitungan power link budget dan rise time bidget digunakan untuk menentukan apakah perencanaan yang dilakukan sudah memenuhi kriteria dan layak dimplementasikan dilapangan.
Hasil perhitungan BER menunjukkan kualitas sistem transmisi. Hasil pengukuran OTDR menunjukkan apakah redaman yang terjadi disepanjang jalur perencanaan memenuhi redaman di perencanaan. Hasil yang didapat dalam proses perhitungan menunjukkan bahwa perencanaan ini tidak menggunakan penguat karena jarak jangkau maksimum tanpa penguat 174.7 km, dimana jarak perencanaan terjauh 115 km. Nilai rise time jalur perencanaan lebih kecil dari nilai rise time sistem setelah ditambahkan DCM un tuk setiap jalurnya.

Multiple information service that need nowadays, demand the reliability of network more than enough, and competition of operator business is very tight, as the result, the demand of the transmission system to increase capacity, to enlarge bandwidth, and good quality is increasing. So, PT. Bakrie Telecom, Tbk on behalf of telecommunication operator in Indonesia have policy, one of it policy are build plan optical fiber network for link Semarang ' Solo ' Jogyakarta.
This paper describes planning of DWDM network fiber optic link Semarang ' Solo - Jogyakarta. For this planning, we use parameters that consist of splice loss, connector loss, fiber loss and amount of optical amplifier. Calculation power link budget and rise time budget used to determine whether the planning are appropriate and suitable to implementation it. Calculation BER udes to determine quality of transmission system. The result of Measurement OTDR determine whether the attenuation on link appropriate to attenuation of calculation.
The result of calculation showed that this planning is not using amplifier because of power link budget can reach 174.7 kilometers of transmission distance without amplifier, whereas the longest distance of link planning is 115 kilometers.The value of rise time budget after added DCM for each link smaller than rise time budget system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51410
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Agus Salim
"Persaingan antar penyedia jasa layanan di dunia telekomunikasi saat ini semakin ketat. Sehingga setiap penyedia jasa layanan telekomunikasi harus meningkatkan kinerja pelayanannya dan dituntut untuk mampu memanfaatkan teknologi agar biaya operasional perusahaan dapat ditekan. Oleh sebab itu, PT. Bakrie Telecom, Tbk sebagai salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi di Indonesia telah merumuskan berbagai kebijakan. Salah satunya adalah merencanakan pembangunan jaringan serat optik yang menghubungkan kota Bogor dengan kota Bandung.
Pada skripsi ini, akan dilakukan perencanaan jaringan serat optik DWDM (dense wavelength division multiplexing) yang menghubungkan kota Bogor dengan kota Bandung. Parameter yang digunakan pada perencanaan ini meliputi redaman sambungan (splice), redaman konektor, redaman serat optik dan jumlah penguat optik. Perhitungan power link budget dan rise time budget digunakan untuk menentukan apakah perencanaan yang dilakukan, sudah memenuhi criteria dan layak untuk diimplementasikan di lapangan.
Hasil yang didapat dalam proses perhitungan menunjukkan bahwa perencanaan ini layak untuk diimplementasikan di lapangan. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan 2 buah penguat, power link budget dapat menjangkau jarak tempuh transmisi sejauh 243 km, sedangkan jarak tempuh link Bogor ? Bandung sejauh 200.9 km dan nilai rise time budget total semua sublink setelah di tambahkan satu DCM P/80 sebesar 61.3638 ps, sedangkan nilai rise time budget sistem sebesar 280 ps.

Nowadays, competition of telecommunication operator business is very tight, so every operator must to increase their service and able to using technology to decrease operational cost company. So, PT. Bakrie Telecom, Tbk on behalf of telecommunication operator in Indonesia have policy, one of it policy are build plan optical fiber network for link Bogor ? Bandung.
This paper describes planning of DWDM network fiber optic link Bogor ? Bandung. For this planning, we use parameters that consist of splice loss, connector loss, fiber loss and amount of optical amplifier. Calculation power link budget and rise time budget used to determine whether the planning sre appropriate and suitable to implementation it.
The result of calculation showed that this planning is appropriate and suitable to implementation. It proved by using 2 optical amplifier, power link budget can reach 243 kilometers of transmission distance, whereas the distance of Bogor ? Bandung is 200.9 kilometers and total value sublink rise time budget after added one piece of DCM P/80 are 61.3638 ps, whereas value of rise time budget system is 280 ps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52305
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yorashaki Martha Leza
"Beragamnya layanan informasi semakin menuntut kehandalan jaringan yang memadai, dan persaingan antar penyedia jasa layanan di dunia telekomunikasi saat ini semakin ketat. Sehingga setiap penyedia jasa layanan harus meningkatkan kinerja pelayanannya dan dituntut untuk mampu memanfaatkan teknologi agar biaya operasional perusahaan dapat ditekan. Oleh sebab itu, PT.Telkom Indonesia,Tbk sebagai salah satu penyedia jasa layanan telekomunikasi di Indonesia telah merumuskan beberapa kebijakan, salah satunya adalah merencanakan pembangunan jaringan serat optik DWDM yang menghubungkan Jakarta dengan Banten.
Pada skripsi ini, akan dilakukan perencanaan jaringan serat optik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) link Jakarta?Banten, dengan melihat dari kecenderungan pertumbuhan kebutuhan bandwidth terhadap jumlah pelanggan pada layanan Metro-E, diprediksikan kebutuhan bandwidth pada triwulan III tahun 2011 adalah 26,08 Gbps hingga triwulan IV tahun 2014 adalah 69,59 Gbps. Dengan kapasitas bandwidth 70Gbps dan kehandalan margin sistem sebesar 3 dB yang mampu mengkompensasi penambahan redaman pada optik. Perhitungan power link budget dan rise time budget digunakan untuk menentukan apakah perencanaan yang dilakukan sudah memenuhi kriteria untuk diimplementasikan di lapangan.
Hasil yang didapat dalam proses perhitungan menunjukkan bahwa perencanaan ini telah memenuhi kriteria untuk diimplementasikan di lapangan. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan 1 buah penguat, power link budget dapat menjangkau jarak tempuh transmisi sejauh 192 km, sedangkan jarak tempuh link Jakarta-Banten sejauh 153,66 km. Nilai rise time jalur perencanaan yang melebihi nilai rise time sistem akan terkompensasi setelah ditambahkan DCM pada jalur tersebut, dimana nilai rise time budget sistem sebesar 70 ps.

Diversity of information services are increasingly demanding an adequate network reliability, and competition among providers of telecommunications services currently was increasingly stringent. So that, every operator must to increase their service and able to using technology to decrease operational cost company. Therefore, PT.Telkom Indonesia, Tbk on behalf of telecommunication operator in Indonesia have policy, one of the policy are building plan of DWDM optical fiber network for link Jakarta - Banten.
This thesis describes planning of DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) network fiber optic link Jakarta?Banten. From the trend growth of bandwidth requirements and the number of subscribers predicted that bandwidth requirements in the third quarter of 2011 is 26,08 Gbps and in the fourth quarter of 2014 is 69,59 Gbps. With the capacity of bandwidth is 70Gbps and reability of margin system is 3 dB that capable to compensate the attenuation in optical. Calculation power link budget and rise time budget used to determine whether the planning are appropriate to implemented.
The result of calculation showed that this planning is appropriate to implemented. It proved by using 1 optical amplifier, power link budget can reach 192 kilometers of transmission distance, whereas the distance of Jakarta?Banten is 153,66 kilometers. Value of rise time budget planning which higher than rise time budget system will be compensated after adding DCM on that sublink, whereas value of rise time budget system is 70 ps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1857
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Rusdiana
"Beragamnya layanan informasi semakin menuntut peningkatan bandwidth dan kehandalan jaringan yang memadai. Oleh karena itu PT Telkom Indonesia, melakukan perencanaan jaringan backbone DWDM 40G link Jatinegara - Cikupa. perencanaan ini berasal dari jaringan exsisting sampai batas maksimum kapasitas yang dapat ditampung. Pada tahun 2012 kebutuhan bandwidth adalah 380 Gbps sampai tahun 2024 mencapai 1178,296 Gbps yang dihitung menggunakan regresi linear. Terdapat perbedaan teknologi yang dipakai antara DWDM 40G dengan teknologi DWDM dibawahnya seperti faktor dispersi kromatik dan format modulasi (RZ-DQPSK). Pada perencanaan ini dilakukan kalkulasi level daya dan penambahan DCM untuk mendapatkan parameter perencanaan yang optimum seperti BER dan OSNR.

Diversity of information services increasingly demanding higher bandwidth and network reliability are adequate. Therefore, PT Telkom Indonesia, planning 40G DWDM backbone network link Jatinegara - Cikupa. This plan comes from exsisting network to the maximum capacity that can be accommodated. In 2012 was 380 Gbps bandwidth requirements up to 2024 Gbps reached 1178.296 calculated using linear regression. There are differences between 40G DWDM and under 40G DWDM such as chromatic dispersion factor and modulation format (RZ-DQPSK). This planning is done calculations on the power level and the addition of DCM to obtain the optimum design parameters such as A and OSNR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliasari Rahmadini
"Seiring dengan pesatnya kebutuhan layanan multimedia semakin menuntut peningkatan bandwidth dan kehandalan jaringan yang memadai. Oleh karena itu PT Telkom Indonesia, Tbk melakukan perencanaan jaringan backbone DWDM 100 Gbps link Cirebon-Tegal guna memenuhi kebutuhan bandwidth tersebut. Pada perencanaannya dilakukan prediksi kebutuhan bandwidth dimasa yang akan datang. Berdasarkan keakuratan regresi linear yang hanya sampai 4 tahun, maka perhitungan prediksi dilakukan hanya sampai tahun 2017 dengan besar kapasitas yaitu 721.793 Gbps. Selain itu dilakukan kalkulasi level daya serta perhitungan BER untuk mengetahui performansi jaringan. BER yang diperoleh dari jaringan ini sebesar 4.48 x 10-31 sehingga dapat dikatakan bahwa jaringan ini memiliki performansi yang baik. Dari jaringan 100 Gbps ini pula diperoleh nilai tambah untuk segala bidang baik edukasi, kesejahteraan sosial hingga kemajuan teknologi selain itu nilai tambah yang dapat dihasilkan dari perencanaan jaringan 100 Gbps ini adalah penekanan biaya operasional serta pengurangan total loss yang terjadi selama pentransmisian.

Along with the increasing of multimedia services needs rapidly, it is adequate the increased bandwidth and network reliability. Therefore, PT Telkom Indonesia Tbk planning 100 Gbps DWDM backbone network for link Cirebon-Tegal to meet the bandwidth requirements. In the planning, the prediction bandwidth is one of requirements in the future . Based on the accuracy of linear regression that only up to 5 years , then the prediction calculation is performed only in 2017 with a large capacity is 721.793 Gbps. Moreover the power level and the BER calculation is needed to determine network’s performance. BER is obtained from this network is 4.48 x 10-31 so it can be said that this network has a good performance . From 100 Gbps network is also obtained value added to all areas such as education, social welfare until the advancement of technology besides these added values, other added value that can be generated from 100 Gbps network planning is operational cost reduction as well as reduction in the total loss that occurs during transmission."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RS Dwi Prajitno Wibowo
"Sebuah sistem transmisi serat optik yang handal mempakan target dalam setiap perancangan jaringan sehingga diperlukan suatu perhitungan Link Budget yang tepat. Perhitungan Link Budget yang penulis bahas dalam skripsi ini mengambil contoh kasus pada Jaringan Backbone Serat Optik Indosat Segmen Semarang-Solo dengan menganalisis antara kodisi Link Budget pada saat perencanaan dan setelah diterapkan. Komponen-komponen yang dibandingkan adalah attenuasi serat, splicing loss, connector loss dan faktor dispersi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Eli Lama Sabachtani
"Skripsi ini membahas penggunaan proteksi untuk lajur Jakarta-Pekanbaru untuk menghindari kemungkinan terburuk akan kegagalan sistem dibutuhkan kehandalan dari sistem proteksi tersebut untuk merestore trafik pada jaringan Jakarta-Pekanbaru. Pemilihan proteksi yang tepat pada jaringan Jakarta-Pekanbaru didasarkan pada distribusi trafik, topologi jaringan dan pertimbangan ekonomis. Ada beberapa macam tipe sistem proteksi pada SDH yang bisa diterapkan pada jaringan DWDM yaitu MSP 1+1 , MSP 1:n, SNCP, dan MSSPRing. Pada prinsipnya, sistem proteksi ini bekerja dengan cara menyediakan atau mengambil beberapa kapasitas di jaringan yang akan dialokasikan sebagai kapasitas di kanal cadangan.
This study discuss the protection of Jakarta-Pekanbaru network that can prevent from the system failure, this study also explain about the use of the protection system to restore traffic in Jakarta- Pekanbaru network. The process to find the right system protection is based on the traffic distribution, network topology, and also economic consideration. There are many kind of system protection in SDH that can be implemented in DWDM network, which are MSP 1+1, MSP 1:n, SNCP, and MS-Spring. Thus In principal, this protection system works by providing or getting network capacity which will be allocated as the capacity of substitute channel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51063
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmi Edy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 20001
TA3226
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nurjanna Pakaja
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keselarasan visi, misi dan nilai perusahaan tahun 2013, menganalisis hasil dari strategi perusahaan tahun 2011- 2013, dan memberikan rekomendasi strategi melalui pendekatan balanced scorecard. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus, wawancara, dan studi literatur. Visi, misi dan nilai PT. Indosat Tbk telah mengandung unsur keselarasan. Hasil strategi PT. Indosat Tbk pada tahun 2013 adalah belum berhasil dalam melakukan efisiensi biaya, dan berhasil dalam meningkatkan jumlah pelanggan. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah melakukan riset dan pengembangan pencegahan gangguan interkoneksi, mengembangkan sistem pencegahan serangan cyber, optimalisasi aset, melakukan efisiensi biaya operasional, dan membangun win-win relationship dengan pemasok dan distributor.

The purpose of this research is to analyze the alignment of company?s vision, mission and value in 2013, analyze the result of company?s strategies in 2011- 2013, and give strategy recommendations through balanced scorecard approach. The methods of this research are case study, interview, and literature study methods. There is element of alignment between PT. Indosat Tbk?s vision, mission, and value. Indosat Tbk has not yet succeed in doing cost efficiency, and have succeed in raising number of customer. Strategy recommendations are doing interconnection disruption research and development, preventing cyber disruption, asset optimization, doing operational cost efficiency, and building win-win relationship with customer and distributor.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R Samuel Ryan Pradipta Pranowo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan merekomendasikan metode restrukturisasi utang yang tepat untuk penyehatan keuangan perusahaan dikarenakan perusahaan mengalami kerugian dalam tiga tahun berturut-turut dari tahun 2013-2015.Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa perusahaan berada pada industri dengan nilai belanja modal tinggi, yang dipicu oleh adaptasi kemajuan teknologi yang sangat cepat. Untuk pembiayaan belanja modal yang tinggi, perusahaan mengandalkan pembiayaan utang, yang sebagian porsinya dalam mata uang asing USD , sehingga perusahaan mengalami transaction exposure akibat currency risk. Dari analisis rasio keuangan dan financial distress, perusahaan tidak berada pada kondisi kesulitan likuiditas dan masih berada pada level di atas financial distress. Sehingga dari beberapa perbandingan metode restrukturisasi utang seperti metode penjadwalan kembali, penataan kembali, persyaratan kembali, dan kontrak lindung nilai. Kontrak lindung nilai direkomendasikan untuk dapat mengurangi transaction exposure perusahaan.Dari pilihan metode kontrak lindung nilai kontrak forward, pasar uang, dan kontrak opsi. Penggunaan metode lindung nilai kontrak forward dapat dipenuhi oleh ketersediaan kas perusahaan, dan berpotensi untuk mengurangi transaction exposure lebih besar dibandingkan metode lindung nilai lainnya, dari kerugian akibat selisih nilai tukar kurs utang USD perusahaan.

ABSTRACT
The objective of this thesis is to recommend the proper method of debt restructuring for the firm PT. Indosat, Tbk because the firm suffered losses in three consecutive years from period of year 2013 2015.From this thesis results, it can be seen that the companies is belong in industry with high capital expenditure spending, which driven by adaptation to rapid technological progress. For high technology spending activities, companies rely on debt financing, which partly is in the portion of foreign currency USD , thus the company suffered due to transaction exposure of currency risk. From the analysis result of financial ratios and financial distress, the company is not in a state of liquidity problems and is at a level above financial distress. Hence from several comparison of debt restructuring methods such as debt reconditoning, debt rescheduling, debt restructuring, and hedging contracts. Hedging contracts is recommended to reduce transaction exposure of the company towards currency riskFrom the several selection of hedging contracts methods such as forward contract, money markets hedge, and options hedge. The use of forward contract hedge could be accommodated by availability of the firm rsquo s cash, and has the biggest potential to reduce transaction exposure compare to other hedge method, from the risk of losses due to the difference in the exchange rate of the firm debt in USD. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>