Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prasetyo Widodo
"Seiring dengan berkembangnya perangkat-perangkat portabel dan perangkat solarcell, sehingga dibutuhkan suatu perangkat inverter yang mempunyai efisiensi yang tinggi agar daya yang terbuang dapat diminimalisir. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi inverter adalah dengan menggunakan saklar semikonduktor yang baik sehingga rugi-rugi akibat pesaklaran dapat diminimalisir.
Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT) merupakan perangkat switching mempunyai kecepatan switcing yang tinggi, serta impedansi masukan yang tinggi sehingga tidak membebani rangkaian pengendalinya, selain itu impedansi IGBT pada saat ON juga kecil. Sehingga IGBT cocok dioperasikan pada arus yang besar, hingga ratusan ampere, tanpa terjadi kerugian daya yang cukup berarti.
Pengendalian saklar dalam inverter dapat dilakukan dengan metode Natural PWM (Sinusoidal PWM). Keuntungan metode ini yaitu sederhana serta fleksibel artinya amplitudo dan frekuensi-nya keluaran dapat diatur serta rendahnya distorsi harmonik pada tegangan keluaran. Mikrokontroler AT90PWM3 merupakan salah satu mikrokontroler yang dapat membangkitkan 3 buah SPWM sekaligus sehingga cocok untuk aplikasi pengendali saklar pada inverter 3 fasa.
Salah satu jenis inverter yaitu inverter PWM (Pulse Width Modulation) 3 fasa. Keuntungan operasi inverter PWM yaitu rendahnya distorsi harmonik pada tegangan keluaran jika dibandingkan dengan jenis inverter lainnya. Metode natural PWM dapat digunakan untuk membangkitkan sinusoidal PWM yang dibutuhkan untuk operasi inverter PWM. Dengan menggunakan IGBT sebagai saklar semikonduktor dalam inverter PWM diharapkan akan memperbesar efisiensi inverter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51333
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Edi Wijaya
"Keadaan transien dart arus dan tegangan pada PWM inverter I(D full-bridge transistor bipolar dihasilkan oleh operasi transistor bipolar saat komutasi turn-on dan turn-off. Komutasi turn-on transistor bipolar dtikuti oleh arus lebih, sedangkan pada komutasi tum-off dikuti oleh tegangan lebih. Arus lebih dan tegangan lebih yang ter adt akan menyebabkan daya dissipasi pada transistor bipolar. Daya dissipasi kemudian akan menyebabkan stress pada transistor bipolar sehingga dapat merusak transistor bipolar dan komponen lainya. Untuk mengurangi daya dissipasi, maka aplikasi PWM inverter 1(D full-bridge transistor bipolar digunakan rangkatan snubber untuk mendapatkan operasi yang aman dan andal bagi transistor bipolar. Rangkaian snubber terdiri dart dioda dan elemen pasif seperti resistor, induktor dan kapasitor. Fungsi dari rangkaian snubber ini adalah untuk mengurangi arus lebih dan tegangan lebih pada transistor bipolar sehingga daya dissipasi dapat dikurangi. Pemilihan elemen rangkaian snubber (resistor, induktor dan kapasitor) adalah berdasarkan kompromi antara tingkat pengurangan arus lebih dan tegangan lebih yang diinginkan terhadap daya dissipasi yang akan dihasilkan transistor bipolar. Karakteristik konfigurasi rangkaian snubber yang akan digunakan pada PWM inverter i(D full-bridge transistor bipolar dibahas berdasarkan rangkaian ekivalen dalam komutasi tum-on dan turn-off transistor bipolar. Rangkaian ekivalen ini kemudian dianalisa, sehingga dapat memperki rakan semua arcs dan tegangan yang ada dalam komutasi turn-on dan turn-on."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Reynhard Josian
"Sejalan dengan semakin meningkatnya perkembangan penelitian dan pengembangan di bidang kendaraan listrik, maka dibutuhkan suatu sistem inverter tiga fasa yang memiliki efisiensi tinggi serta memiliki kecepatan switching yang cukup tinggi dan impedansi masukan yang tinggi sehingga tidak membebani rangkaian pengendali. Solusi untuk permasalahan itu adalah pemakaian IGBT dikarenakan IGBT cocok digunakan pada arus yang besar hingga ratusan ampere sehingga dapat diaplikasikan pada motor berdaya besar. Pada Skripsi ini akan dilakukan implementasi pengendalian inverter tiga fasa menggunakan teknik Space Vector Pulse Width Modulation(SVPWM) menggunakan NI COmpactRIO. Hasil yang didapatkan pada skripsi ini adalah tegangan dan arus keluaran dari inverter berbentuk sinusoidal dan memiliki beda fasa 1200.

Along with increased interest of the research and development in the field of electric car, then it is needed a three phase inverter system which has high efficiency and have high speed switching and also small input impedance so it will not loaded the control circuit. The solution is using IGBT as the power switching device in inverter because it has high efficiency and have high current capability so it is usied for high power motor. In this thesis the implementation of three phase inverter control using SVPWM and NI CompactRIO is been done. The results are the voltage and currents which has sinusoidal and three phase sinusoidal waveform.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marulitua, Edison
"Para pembuat IGBT sedang berusaha membuat piranti elektronik ini menjadi pilihan alternatif yang menarik untuk rentang yang luas di bidang elektronika daya, seperti halnya penggunaan IGBT sebagai kendali PWM berbasis mikrokontroler AT90PWM3 yang dirancang untuk sebuah perangkat inverter 3 fase dalam sistem pembangkit listrik tenaga surya, dimana pada IGBT tersebut membutuhkan catu daya (power supply) untuk mencatu penyaklaran dimana catu daya tersebut terpisah dari sistem yang digunakan. Oleh karena itu diperlukan perancangan rangkaian yang dapat mengatur power supply yang digunakan sebagai pembangkit pencatuan saklar IGBT.
Perancangan rangkaian yang akan dibahas, akan menghasilkan beberapa tegangan yang terpisah yang sesuai dengan kebutuhan tegangan yang akan digunakan pada sistem, termasuk untuk menyuplai IGBT tersebut, serta alat yang mendukung kinerja dari pencatuan IGBT. Dimana diharapkan tegangan keluaran yang dihasilkan memiliki tingkat kestabilan yang cukup. Maka dirancanglah flyback regulator untuk mencatu sistem penyaklaran IGBT pada inverter.

IGBT's makers are trying to make electronics device has become an attractive alternative choice for the range in the field of power electronics, as well as use as an IGBT ' based PWM control of the AT90PWM3 that is designed for three phase inverter device in the system of solar power plants, where the IGBT requires power supply that is separate from the system used. Therefore, it required the design of a circuit which can adjust the power supply is used as power rationing IGBT switches.
The design of circuit that will be discussed, will generate the appropriate voltage multilple output voltage needs to be used on the system, including for the supply IGBT, as well as tools that support the performance of IGBT. Where the resulting output voltage is expected to have sufficient level of stability. Flyback regulator was designed to distribute the inverter IGBT switching system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51062
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalind Fawnia Margeritha
"Light curing unit atau yang biasa disebut (LCU) adalah alat yang berfungsi untuk memperbaiki kondisi gigi yang rusak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui optimasi terbaik dan pengaruh frekuensi tinggi pada iradiansi LED pada LCU menggunakan metode pulse width modulation (PWM). Metode PWM dilakukan dengan menerapkan frekuensi tinggi dan rendah untuk menghasilkan nilai iradiansi yang diinginkan dengan tetap memperhatikan suhu LCU tersebut. Hasil percobaan menunjukkan bahwa suhu terendah terdapat pada frekuensi 0,5 kHz. Hasil pengukuran menunjukkan nilai iradiansi sebsar 350 mW/cm2 dengan suhu 29,3 oC. Hasil percobaan menunjukkan bahwa frekuensi dan nilai iradiansi berpengaruh dengan meningkatnya arus. Dimana hasil menunjukkan arus tertinggi sebesar 0,6 terjadi pada frekuensi 125 kHz dengan siklus 100%.  Hasil penyinaran dan pengerasan prototipe dan LCU yang terdapat di pasaran pun diukur kekerasan resin kompositnya menggunakan alat ukur digital durometer hardness shore D tester dan dapat diketahui bahwa hasil pennyinaran dan pengerasan resin komposit dari prototipe sama dengan   LCU yang sudah terdapat dipasaran.

Light curing unit or commonly called (LCU) is a tool that works to improve the condition of damaged teeth. The purpose of this study is to determine the best optimization and effect of high frequency on the LED irradiance in the LCU using the pulse width modulation (PWM) method. The PWM method is carried out by applying high and low frequencies to produce the desired irradiance value while still observing the LCU temperature. The experimental results show that the lowest temperature is found at a frequency of 0.5 kHz. Where the measurement results show the value of irradiance is 350 mW/cm2 with a temperature of 29.3 oC. The results of the experiment show that the frequency and value of the irradiance affect the current increase. Where the results show the highest current of 0.6 occurs at a frequency of 125 kHz with a cycle of 100%. The results of irradiation and hardening of the prototype and LCU found in the market were measured by the hardness of the composite resin using a digital measuring instrument durometer shore D hardness tester and it can be seen that the results of irradiation and hardening of the composite resin from the prototype are the same as the LCU already in the market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marissa Puspita
"Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem efek kerr untuk bahan elektrik-optik fase cair dengan arah medan listrik pengganggu yang dapat di ubah-ubah. Dalam penelitian ini, akan diukur nilai intensitas pada sensor BH1750, besar medan listrik akan dihitung pada setiap nilai tegangan, dan perubahan arah medan listrik pada setiap sudut putar pelat tembaga dengan menggunakan stepper motor. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser red dot dengan panjang gelombang 650 nm. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak nabati yang diletakkan di dalam wadah tabung akrilik sebagai sel kerr-nya. Untuk dapat menimbulkan medan listrik, maka diberikan tegangan tinggi 0 kV hingga 10 kV pada sepasang pelat tembaga. Besar sudut putar pada pelat tembaga dilakukan hingga mencapai sudut maksimum 50º. Cahaya yang dilewati sampel akan diteruskan ke Polarizing Beam Splitter (PBS) dengan arah cahaya yang ordinary dan extraordinary. Besar nilai intensitas yang meleuntuk setiap arah cahaya akan diukur dengan menggunakan sensor BH1750. Nilai konstanta kerr didapat dari grafik plot antara medan listrik (E2) dan intensitas cahaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak nabati dengan komposisi lemak tak jenuh yang tinggi memiliki nilai konstanta Kerr yang lebih besar dibandingkan dengan minyak nabati dengan komposisi lemak tak jenuh yang rendah.

These research objectives are to build a kerr effect system for liquid-phase electrical-optical materials with the direction of the disturbing electric field that can be changed. In this research, the intensity value of BH1750 sensors will be measured, the magnitude of the electric field will be calculated in each voltage value, and change the direction of electric field at each angle rotation of the copper pelate using a stepper motor. The light source in this research is using a red dot laser with wavelength 650 nm. The sample in this research is vegetable oil that is placed in an acrylic tube container as kerr cell. To be able to generate an electric field, a high voltage of 0 kV to 10 kV is given on a pair of copper pelates. The angle of rotation of the copper pelate is carried out until it reached maximum angle 50º. The light that passed through the sample will be forwarded to the Polarizing Beam Splitter (PBS) with light direction are ordinary and extraordinary. The intensity value for each direction of light will be measured using BH1750 sensor. Kerr constant values obtained from the graph plots between electric field (E2) and light intensity. The results of these research indicate that vegetable oil with high unsaturated fat has larger Kerr constant value than vegetable oil with low unsaturated fat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitsal Shafiq Sulasno
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem rotasi Faraday sebagai alat karakterisasi sifat Magneto-Optik minyak nabati. Besaran yang diukur adalah intensitas cahaya, besar medan magnet, dan perubahan sudut bidang getar polarisasi. Pengukuran intensitas cahaya dilakukan menggunakan BH1750, pengukuran medan magnet dilakukan menggunakan Gaussmeter. Perubahan sudut bidang getar polarisasi dilakukan oleh stepper motor yang menggerakkan lensa analisator yang sudah dipasang gear. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser RGB dengan daya 300 mW. Pengambilan data dilakukan dengan kondisi awal sudut antara lensa Polarisator dan lensa Analisator sebesar 45º. Konstanta Verdet untuk minyak jagung dengan sumber cahaya merah adalah 0,37 mT/m. Konstanta Verdet untuk minyak jagung dengan sumber cahaya hijau adalah 0,55 mT/m. Untuk sumber cahaya biru, nilai konstanta Verdet yang didapatkan adalah 0,73 mT/m.

This research aims to design and create Faraday’s rotation system as a tool to characterize the Magneto-Optic properties of vegetable oils. The measured magnitude is the intensity of light, the magnitude of the magnetic field, and the change in the rotation angle of polarization. Measurement of light intensity was carried out using BH1750, magnetic field measurement was carried out using Gaussmeter. Changes in the rotation angle of polarization are made by the stepper motor which drives the lens of the analyzer which has been geared. The light source used is an RGB laser with a power of 300 mW. Data is collected by the initial condition of the angle between polarizer lens and analyzer lens at 45º. The Verdet constant for corn oil with a red light source is 0.37 mT/m. The Verdet constant for corn oil with green light source is 0.55 mT/m. For blue light source, the Verdet constant value that obtained is 0.73 mT/m
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Dias Sutarto
"Pembuatan sebuah pengisi daya listrik sudah dilakukan pada berbagai macam manca negara dikareakan adanya perubahan energy yang sudah mulai dilakukan untuk menghindari tersebarnya polusi udara maupun kimiawi. Pada penelitian ini, penulis merancang dan membangun sistem pemantau dan pengisi daya baterai menggunakan metode DC-DC converter untuk digunakan pada kendaraan listrik. Penelitian ini bertujuan agar kendaraan listrik dapat melakukan pengisian daya dimana saja di tempat yang terdapat sumber PLN (220 VAC). Dengan demikian, kendaraan listrik tidak harus melakukan pengisian daya pada sebuah charging station khusus saat keadaan darurat. Pada eksperimen kali ini, penulis telah berhasil merancang sebuah pengisi daya yang dapat mengubah tegangan 50V DC   dan menurunkannya menjadi tegangan 36 V yang akan mengalirkan arus hingga 8 A dengan Aki sebanyak tiga buah bertegangan 36V 60Ah sebagai bebannya dimana tegangan ippleyang dihasilkan lebih kecil diaman efisiensi pengisian daya akan lebih baik. Rangkaian yang diusulkan ini terdiri dari sebuah full wave rectifier circuit, filter kapasitor, dan buck converter. Dengan demikian, tegangan charging dapat lebih sesuai dengan tegangan baterai yang akan dipakai, yakni sebesar 36 Volt.
Making an electric charger has been carried out in various foreign countries because of the energy changes that have been made to avoid the spread of air and chemical pollution. In this study, the author designed and built a battery monitoring and charger system using the DC-DC converter method for use in electric vehicles. The purpose of this research is that electric vehicles can charge anywhere in the place where there is a source of PLN (220 VAC). Thus, electric vehicles do not have to charge a special charging station during an emergency. In this experiment, the author has succeeded in designing a charger that can convert 50V DC voltage and lower it to 36V voltage which will flow up to 8 A with a battery of three 36V 60Ah voltage as the load where the ripple voltage produced is smaller in efficiency charging will be better. The proposed circuit consists of a full wave rectifier circuit, filter capacitor, and buck converter. Thus, the charging voltage can be more in accordance with the voltage of the battery to be used, which is equal to 36 Volts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Saefudin
"Dengan perkembangan zaman dan munculnya mikroprosessor, dimungkinkan sinyal Pulse Width Modulation (PWM) dibentuk secara digtal. Metode Space Vector Modulation merupakan motode yang mudah diimplementasikan secara digital. Metode Space Vector Modulation menjadi sangat populer dan penting dalam teknik PWM untuk sumber inverter 3 phasa untuk mengontrol motor AC. Dalam tugas akhir ini dijelaskan perancangan dan realisasi dari pembangkit sinyal PWM 3 phasa dengan metode Space Vector Modulation menggunakan Mikrokontroler ATMega8535. Bagian dari sistem ini terdiri dari PC yang bertindak sebagai pemberi masukan nilai amplitudo dan nilai frekuensi sinyal. Mikrokontroler bertindak sebagai pengolah masukan dari PC dan mengubah menjadi sinyal PWM 3 phasa. Dan Rangkaian Inverter 3 phasa yang bertugas sebagai pengubah sinyal PWM 3 phasa menjadi sinyal sinusoidal 3 phasa.

With growth of technology and mikroprosessor, conducive Pulse Width Modulation signal ( PWM) can be formed by digtal. Space Vector Modulation is a easiest methode that can implement as digitally. It?s become very important and popular in PWM technique as source of inverter 3 phasa to control motor of AC. At this final project will be explained design and realization of generating PWM 3 phasa signal with method of Space Vector Modulation using Mikrokontroler ATMEGA8535.This system consist of PC as giver of input assess frequency value and amplitude of signal. mikroprosessor act as input of PC and change the input become PWM 3 phasa. Circuit of Inverter phasa 3 commisioned PWM 3 phasa become sinusoidal 3 phasa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajrina Ashri
"Penerapan metode Brewster yang menjadi acuan dasar teori penelitian, akan diaplikasikan melalui pembuatan alat ukur indeks bias kaca. Pembuatan alat ukur ini meneliti indeks bias material kaca, dengan laser sebagai sumber cahayanya serta sensor OPT101 untuk mendeteksi intensitas cahaya laser yang dipantulkan oleh kaca. Pengotomatisan cara kerja alat melalui motor servo yang dikontrol gerakannya untuk membentuk berbagai sudut datang melalui mikrokontroler. Alat ini bisa dikomunikasikan dengan komputer melalui aplikasi labVIEW sebagai tampilan grafis data pengukurannya, berupa perbandingan data intensitas cahaya, sudut, dan indeks bias yang kemudian juga ditampilkan di LCD teks alat. Metode Brewster akan menghasilkan perhitungan indeks bias kaca melalui parameter intensitas cahaya minimum yang dideteksi sensor dari sinar pantulan kaca.

The application of Brewster's Method, will be applied through the creation for measuring the refractive index of the glass. This measuring tool examines the refractive index of the glass material, with a laser as the source of light and light sensor OPT101 to detect the intensity from the laser reflection. And for making this instrument works automatically, using a servo motors which controlled by Microcontroller. These devices can connected to a computer using labVIEW as the application for displaying data measuring on graphic, such as light intensity data, angle, and bias index, also the all data can be display too on the LCD text in this instrument. Brewster?s calculation method will result in the refractive index of glass with the minimum light intensity parameter which detected by light sensor OPT101 from the reflection of glass.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>