Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Alfred Adventus
"Alat pengukur tekanan darah atau tensimeter merupakan salah satu alat yang umum dipakai oleh pelayanan kesehatan, karena alat ini sangat penting di dalam membantu dokter dalam mendiagnosa penyakit pasien. Skripsi ini berisi tentang perancangan alat yang dapat mengukur tekanan darah secara otomatis dan komputerisasi. Untuk merancang alat ini, perlu dirancang sistem-sistem yang mendukungnya baik dari segi hardware maupun dari segi software. Hardware utama dalam alat ini adalah PC, mikrokontroler ATmega16, rangkaian motor dan valve, dan rangkaian sensor beserta penguat sinyalnya. Sedangkan software yang digunakan adalah assembler dan Visual Basic 6. Alat pengukur tekanan darah yang dirancang ini dapat bekerja secara otomatis untuk mendapatkan pengukuran systolic dan diastolic. Alat ini juga dapat bekerja secara online, yaitu dengan cara dikontrol melalui PC. Dimana hasil yang diperoleh akan langsung ditampilkan di PC dan dapat di simpan ke dalam bentuk database.

Blood pressure meter is one of the common equipment which used in health service. This equipment is very important to help the doctor to check patient. In this final project, design of blood pressure measurement unit that can observe automaticaly is proposed. The design equipment can be connected directly to computer. The equipment consist of hardware and software component. The hardware contains PC, microcontroller ATMega16, motor, valve circuit and ensor circuit including signal amplifier.The software is developed using assembler and Visual Basic 6. This blood pressure measurement unit which is designed can be operated automatically to measure systolic and diastolic. This equipment is also can be operated using computer. By using computer, measurement data can be stored in data base."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51345
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Annice Tjitra
"Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko dari kardiovaskular yang mematikan yang dikenal sebagai “the silent killer” dikarenakan hipertensi tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak memiliki keluhan namun hipertensi mampu menyebabkan penyakitpenyakit lain atau komplikasi seperti kerusakan pada organ. Pengukuran parameterparameter fisiologis seperti tekanan darah adalah hal yang vital dalam menunjang pendeteksian dan analisis dari penyakit kardiovaskular. Namun, hingga saat ini beberapa metode-metode pengukuran yang tersedia saat ini membutuhkan instrumen yang canggih dan dibutuhkannya tenaga kesehatan dengan keahlian khusus untuk mengoperasikan instrumen tersebut. Selain itu, penggunaan cuff pada alat sphygmomanometer sangat tidak nyaman untuk digunakan apabila diperlukannya pengukuran tekanan darah secara kontinu serta pengoperasian instrumen membutuhkan kontak fisik sehingga meningkatkan kemungkinan terpaparnya COVID-19. Oleh karena itu, dibutuhkannya metode pengukuran darah tanpa cuff, mampu mengukur tekanan darah secara kontinu, dan mampu mengukur tekanan darah dengan akurat yang mampu dioperasikan dengan mudah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain rancangan prototipe alat pengukur tekanan darah dengan menggunakan sensor MAX30102 dan ESP32 secara wireless melalui sinyal photoplethysmograph dengan pengolahan sinyal PPG berbasis pada ekstraksi fitur dan machine learning. Sistem pengukuran menggunakan sensor PPG dan microcontroller untuk mendapatkan sinyal PPG dari subjek yang kemudian sinyal melalui tahap preprocessing untuk menghilangkan noise kemudian sinyal diproses dengan peak detection dan ekstraksi fitur. Data tersebut kemudian akan dikumpulkan untuk dilatih pada machine learning untuk mendapatkan model yang mampu memprediksi nilai parameter fisiologis, yaitu tekanan darah. Model terbaik yang didapatkan, yaitu model dengan dataset 6 subjek dengan jumlah baris hasil ekstraksi 4 fitur sinyal PPG berjumlah 20 baris dengan perbandingan data training dan data validation sebesar 90:10 tanpa regularization dengan algoritma XGBoost dengan evaluasi performa sebesar 0,49/0,59 untuk koefisien determinasi dan nilai error sebesar 4,53/4,57 digunakan pada Graphical User Interface (GUI) yang berbasis web sehingga model dapat terintegrasi dengan sistem yang kemudian mampu diimplementasikan secara langsung oleh user.

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko dari kardiovaskular yang mematikan yang dikenal sebagai “the silent killer” dikarenakan hipertensi tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak memiliki keluhan namun hipertensi mampu menyebabkan penyakitpenyakit lain atau komplikasi seperti kerusakan pada organ. Pengukuran parameterparameter fisiologis seperti tekanan darah adalah hal yang vital dalam menunjang pendeteksian dan analisis dari penyakit kardiovaskular. Namun, hingga saat ini beberapa metode-metode pengukuran yang tersedia saat ini membutuhkan instrumen yang canggih dan dibutuhkannya tenaga kesehatan dengan keahlian khusus untuk mengoperasikan instrumen tersebut. Selain itu, penggunaan cuff pada alat sphygmomanometer sangat tidak nyaman untuk digunakan apabila diperlukannya pengukuran tekanan darah secara kontinu serta pengoperasian instrumen membutuhkan kontak fisik sehingga meningkatkan kemungkinan terpaparnya COVID-19. Oleh karena itu, dibutuhkannya metode pengukuran darah tanpa cuff, mampu mengukur tekanan darah secara kontinu, dan mampu mengukur tekanan darah dengan akurat yang mampu dioperasikan dengan mudah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain rancangan prototipe alat pengukur tekanan darah dengan menggunakan sensor MAX30102 dan ESP32 secara wireless melalui sinyal photoplethysmograph dengan pengolahan sinyal PPG berbasis pada ekstraksi fitur dan machine learning. Sistem pengukuran menggunakan sensor PPG dan microcontroller untuk mendapatkan sinyal PPG dari subjek yang kemudian sinyal melalui tahap preprocessing untuk menghilangkan noise kemudian sinyal diproses dengan peak detection dan ekstraksi fitur. Data tersebut kemudian akan dikumpulkan untuk dilatih pada machine learning untuk mendapatkan model yang mampu memprediksi nilai parameter fisiologis, yaitu tekanan darah. Model terbaik yang didapatkan, yaitu model dengan dataset 6 subjek dengan jumlah baris hasil ekstraksi 4 fitur sinyal PPG berjumlah 20 baris dengan perbandingan data training dan data validation sebesar 90:10 tanpa regularization dengan algoritma XGBoost dengan evaluasi performa sebesar 0,49/0,59 untuk koefisien determinasi dan nilai error sebesar 4,53/4,57 digunakan pada Graphical User Interface (GUI) yang berbasis web sehingga model dapat terintegrasi dengan sistem yang kemudian mampu diimplementasikan secara langsung oleh user."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Tamridho
"Diabetes adalah penyakit metabolik yang dapat mempengaruhi hampir setiap sistem organ dalam tubuh. Diperkirakan jumlah penderita Diabetes melitus di Indonesia sekitar 17 juta orang atau 8,6 persen dari jumlah penduduk dan menduduki urutan terbesar ke-4 setelah India, Cina, dan Amerika Serikat (AS). Penyakit diabetes dapat dideteksi lebih awal dengan melakukan pemeriksaan darah secara teratur dan rutin di laboratorium. Oleh karena itu, untuk memudahkan pemeriksaan sampel darah maka perlu direkayasa suatu alat yang dapat mengukur konsentrasi gula darah yang lebih praktis dan akurat dengan menggunakan prinsip spektroskopi. Prinsip spektroskopi didasarkan pada absorbsi sinar oleh molekul sehingga terjadi proses eksitasi dan de-eksitasi elektron pada molekul sehingga dapat dilakukan pengukuran spektrum absorbsi dari suatu senyawa. Dengan dirancangnya alat ini, diharapkan pengukuran kadar gula darah dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Diabetes is a metabolic disease that can affect almost every organ system in the body. An estimated number of people with diabetes mellitus in Indonesia about 17 million people or 8.6 per cent of the total population and ranked the 4th largest after India, China, and the United States (U.S.). Diabetes can be detected early by performing regular blood tests and routine in the laboratory. Therefore, to facilitate the examination of blood samples then need to be engineered a device that can measure blood sugar concentration is more practical and accurate by using the principles of spectroscopy. The principle is based on absorption spectroscopy by molecular beam resulting in the excitation and de-excitation of electrons in the molecule so that it can be done measuring the absorption spectrum of a compound. With this tool designed, is expected to measure blood sugar levels can be done quickly and easily."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afdhal Kurniawan
"Perancangan dan implementasi alat pemantauan tekanan darah otomatis atau biasa disebut tensimeter merupakan alat yang sangat familiar dalam layanan kesehatan dan menjadi parameter awal bagi seorang dokter dalam melakukan sebuah diagnosa penyakit terhadap pasiennya. Dengan adanya alat yang penulis buat maka dapat mempermudah dalam melakukan pemantauan serta diagnosa terhadap pasien. Terutama pasien yang berada dalam ruang ICU, ICCU, PICU dan NICU. Alat pengukur tekanan darah ini dapat bekerja secara otomatis dan terjadwal untuk mengukur sistol dan diastol. Setelah itu pada setiap pengambilan data tekanan darah maka akan tersimpan dalam sebuah database yang dapat diamati perubahannya. Dari hasil perbandingan nilai sistol dan diastol yang didapat oleh alat ini yang dibandingkan dengan tensimeter digital yang beredar dipasaran dalam hal ini menggunakan Omron hem-7130 diperoleh persentase deviasi yang tidak lebih dari 8%. Hal tersebut menunjukkan bahwa alat ini dapat diandalkan.

Design and implementation of automatic blood pressure monitoring devices or commonly called tensimeter is a tool that is very familiar in health care and is an initial parameter for doctors to diagnose their patients. This tool is made to diagnosis of patients specifically for patients in the ICU, ICCU, PICU and NICU rooms. Blood pressure gauges can work automatically and scheduled for systole and diastole. After that, any data obtained will be stored in a database and it can be observed. Results of the systole and diastole values obtained by this tool which are compared with the digital Omron hem-7130, the percentage of error is not more than 8%. this proves that this tool is reliable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S54633
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggy Pradiftha Junfithrana
"Antena merupakan elemen fundamental dalam sistem komunikasi nirkabel. Sebagai sebuah konduktor, antena akan mengubah gelombang listrik menjadi gelombang elektromagnetik yang diradiasikan diudara maupun sebaliknya. Kinerja sebuah antena ditentukan oleh karakteristik radiasi yang dihasilkan meliputi pola radiasi, gain, direktivitas, polarisasi, impedansi, VSWR, dan bandwidth.
Pengukuran antena dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik radiasi sebuah antena. Proses pengukuran pola radiasi dan gain antena di ruang Anechoic chamber DTE Universitas Indonesia masih dilakukan secara manual, hal ini berakibat pada kecepatan proses pengukuran yang cukup lama dan ketelitian hasil pengukuran yang berbeda-beda untuk setiap pengukuran. Pada penelitian ini, dibangun sebuah sistem pengukuran karakteristik radiasi antena secara otomatis dengan menggunakan Network Analyzer HP8753E, rotator antena jenis Roll-Over-Azimuth, komputer dan sebuah program aplikasi. Rancang bangun rotator antena menggunakan mikrokontroler AT-Mega328 (Arduino) sebagai pengendali dua buah motor stepper, dan pembuatan program aplikasi menggunakan software LabVIEW sebagai antarmuka dengan pengguna. Sistem diimplementasikan pada pengukuran antena jenis dipol, mikrostrip patch segi empat, dan mikrostrip array 4x1 elemen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang dibangun dapat memberikan hasil pengukuran yang lebih akurat, dengan mengurangi kesalahan pembacaan sudut pada rotator antena dan pembacaan nilai parameter S12/S21 pada Network Analyzer. Disamping itu, waktu pengukuran menjadi lebih cepat bila dibandingkan dengan pengukuran secara manual, dimana hasil pengukuran pola radiasi pada tahapan sudut 11,250, 4,50 ,dan 2,250 berturut-turut membutuhkan waktu 1, 2, dan 5 menit, sedangkan hasil pengukuran gain pada rentang sudut radiasi utama 360 membutuhkan waktu 4 menit.

Antenna is a fundamental element in a wireless communication system. As a conductor, the antenna will change the electrical waves into electromagnetic waves and then radiated in the air. Performance of an antenna is determined by the characteristics of the resulting radiation including radiation pattern, gain, directivity, polarization, impedance, VSWR, and bandwidth.
Antenna measurements are conducted in order to determine the radiation characteristics of an antenna. Measurement process of antenna radiation patterns and gain in Anechoic chamber DTE University of Indonesia is still done manually, therefore the measurement process takes longer time to finish and the measurement result can be not to accurate. In this research, constructed an automatically system to measure antenna radiation characteristics by using Network Analyzer HP8753E, antenna rotator Roll-Over-Azimuth, a computer and an application program. The Design of the antenna rotator is using AT- Mega328 microcontroller (Arduino) as controlling two stepper motors and application program using LabVIEW software as the interface with user. Implemented systems for measuring dipole antenna, rectangular microstrip patch, and 4x1 microstrip array elements.
The results showed that the system could provide a more accurate measurement results, by reducing reading errors from antenna rotator angle, and parameter values on the Network Analyzer S12/S21. In addition, the measurement time is faster when compared to manual measurement, where the measurement results of phase angle radiation pattern at 11,250, 4,50, and 2,250 respectively takes 1, 2, and 5 minutes, while the gain measurements in the main radiation angle range 360 takes 4 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sebastian Andy
"[ABSTRAK
Latar belakang : Kekakuan arteri berkaitan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular. Variabilitas tekanan darah dengan menggunakan ambulatory blood pressure monitoring telah terbukti sebagai prediktor prognosis kardiovaskular dan dapat menggambarkan kekakuan arteri. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan variasi tekanan darah dengan menggunakan home blood pressure monitoring dengan pemeriksaan pulse wave velocity sebagai penilaian kekakuan arteri.
Metode : Penelitian potong-lintang dilakukan terhadap 57 subyek hipertensi yang belum terobati berusia 30-50 tahun. Subyek menjalani pemeriksaan PWV dan dilakukan monitoring tekanan darah menggunakan HBPM sebanyak 3 hari (setiap pagi dan malam, masing-masing dua kali pengukuran). Dilakukan juga penilaian terhadap variabel perancu (obesitas, diabetes, dislipidemia, penurunan fungsi ginjal).
Hasil : Sebanyak 21% subyek obesitas, 8,7% mengidap diabetes melitus, 60% mengalami dislipedemia, 14% merokok, tidak ada yang mengalami perburukan fungsi ginjal. Tidak ada hubungan antara obesitas, dislipidemia, merokok, jenis kelamin, merokok dengan kekakuan arteri. Diabetes melitus memliki hubungan yang signifikan dengan kekakuan arteri (p=0,01). Ada perbedaan antar pengukuran tekanan sistolik berdasarkan pengelompokan hari dan waktu, sebaliknya tidak ada perbedaan antar pengukuran tekanan diastolik. Terdapat korelasi antara kekakuan arteri dengan rata-rata tekanan darah diastolik (p=0,028), rata-rata tekanan darah diastolik pagi (p=0,015), koefisien variasi diastolik (p=0,030), koefisien variasi diastolik pagi (p=0,015).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan variabilitas tekanan darah sistolik terhadap kekakuan arteri namun terdapat kecenderungan hubungan yang positif. Terdapat hubungan berbanding terbalik yang signifikan antara variabilitas tekanan darah diastolik dengan kekakuan arteri.

ABSTRACT
Background : Arterial stiffness is related to higher risk of cardiovascular events. Blood pressure variability using ambulatory blood pressure monitoring has proven as a cardiovascular prognosis predictor and also serves as predictor of arterial stiffness. The study aims to prove the correlation between blood pressure variability measurement using home blood pressure monitoring and arterial stiffness measurement using pulse wave velocity
Methods : A cross-sectional study was conducted to 57 subjects with native hypertension between 30-50 years old. Subjects underwent PWV measurement and was monitored for their blood pressure using HBPM for three consecutive days (morning and night BP each repeated two times). Subjects also screened for related confoundings i.e., diabetes, obesity, dyslipidemia, renal function disturbance.
Results : As many as 21% subjects is obese, 8.7% had diabetes melitus, 60% had dyslipidemia, 14% is smoker. There is no subjects with renal function disturbance. There is no correlation between obesity, dyslipidemia, smoking habit, and sex to arterial stiffness, whereas diabetes melitus has a strong correlation to arterial stiffness (p=0,01). There was a significant difference between sytolic blood pressure measurement at each group of blood pressure based on day and time, but no difference found between diastolic blood pressure. There is significant correlation between arterial stiffness and mean diastolic pressure, mean morning diastolic pressure, variance coefficient of diastolic pressure, variance coefficient of morning blood pressure.
Conclusion : We conclude that HBPM is reliable in measuring blood pressure variability. There is no significant relation of systolic blood pressure variability to arterial stiffness, but there is a tendency of positive correlation. While there is a significant negative correlation between diastolic pressure to arterial stiffness., Background : Arterial stiffness is related to higher risk of cardiovascular events.
Blood pressure variability using ambulatory blood pressure monitoring has proven as
a cardiovascular prognosis predictor and also serves as predictor of arterial stiffness.
The study aims to prove the correlation between blood pressure variability
measurement using home blood pressure monitoring and arterial stiffness
measurement using pulse wave velocity
Methods : A cross-sectional study was conducted to 57 subjects with native
hypertension between 30-50 years old. Subjects underwent PWV measurement and
was monitored for their blood pressure using HBPM for three consecutive days
(morning and night BP each repeated two times). Subjects also screened for related
confoundings i.e., diabetes, obesity, dyslipidemia, renal function disturbance.
Results : As many as 21% subjects is obese, 8.7% had diabetes melitus, 60% had
dyslipidemia, 14% is smoker. There is no subjects with renal function disturbance.
There is no correlation between obesity, dyslipidemia, smoking habit, and sex to
arterial stiffness, whereas diabetes melitus has a strong correlation to arterial stiffness
(p=0,01). There was a significant difference between sytolic blood pressure
measurement at each group of blood pressure based on day and time, but no
difference found between diastolic blood pressure. There is significant correlation
between arterial stiffness and mean diastolic pressure, mean morning diastolic
pressure, variance coefficient of diastolic pressure, variance coefficient of morning
blood pressure.
Conclusion : We conclude that HBPM is reliable in measuring blood pressure
variability. There is no significant relation of systolic blood pressure variability to
arterial stiffness, but there is a tendency of positive correlation. While there is a significant negative correlation between diastolic pressure to arterial stiffness. ]
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shepta Dh
"Sistem pengukur efisiensi sel Peltier berbasis mikrokontroler telah selesai dibuat. Sistem ini menggunakan prinsip kerja dari efek Seebeck dan efek Peltier. Dalam hal ini diterapkan teknologi termoelektrik dengan menggunakan bahan semikonduktor yaitu Sel Peltier. Sel Peltier akan bekerja ketika terjadi perbedaan temperatur di antara ujung sel dan menghasilkan arus listrik. Sistem ini menggunakan Heater 120 watt yang berfungsi sebagai sistem pemanas pada sistem, daya pada heater diatur dengan menggunakan PWM. Sistem ini juga menggunakan sistem pendingin yang dijaga konstan. Adanya perbedaan suhu pada sistem akan dibaca oleh sensor temperatur DS1820. Seluruh sistem dihubungkan pada komputer oleh mikrokontroler memalui kabel serial RS232. Semua hasil pengukuran ditampilkan pada LCD text dan monitoring komputer dengan menggunakan software LabVIEW. Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai efisiensi yang terukur merupakan hasil perbandingan antara daya output sel Peltier dan daya input heater.

The Efficiency Measurement System of Peltier Cell Based on Microcontroller has been designed. The system uses Seebeck effect and Peltier effect principles that is implemented by semiconductor-based thermoelectric technology. Peltier cell will work, that is generating electrical current, when the end plates of Peltier cell have a temperature difference. This sistem uses controllable 120W electrical heater that can be set by PWM method. Moreover, this sistem has also uses a cooling system to keep in a fixed temperature. The temperature difference will be read the DS1820 temperature sensor. The entire system is connected to a computer using RS232 communication cable. All measurement results acquaired by the system will be displayed on LCD text and monitoring computer using LabVIEW program. According to the conducted experiment,the measured efficiency which is the ratio of Peltier cell output power and heater input power, depends on the Peltier cell temperature difference."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Fakih Latief
"Telah dikembangkan sebuah sistem instrumentasi pengukur level cairan pada suatu wadah menggunakan sensor kapasitif. Sensor terdiri dari dua pelat elektroda tembaga yang ditempelkan pada wadah yang non-konduktif. Pengukuran dilakukan dengan menginjeksikan sinyal gelombang-sinus pada elektroda pengirim dan kemudian mengukur besar sinyal yang diterima di elektroda penerima. Sinyal sinus yang disuntikkan berorde Ratusan-Kilo Hertz untuk mendapatkan respon cepat terhadap perubahan kondisi level. Data ketinggian level cairan adalah konversi dari perbandingan tegangan-RMS sinyal yang diterima terhadap sinyal yang dikirimkan. Sinyal pada elektroda penerima akan diteruskan ke sistem pengkodisi sinyal yang terdiri dari penyaring tapis rendah, RMS to DC Converter, ADC, dan antarmuka USB.

Liquid level measurement instrumentation system in a container using capacitive sensor has been developed. The sensor consisting of two copper electrode plates mounted to non-conductive containers. Measurements were performed by injecting a sine-wave signal to the transmitter electrode and then measures the received signal at the receiver electrode. The injected sine signal uses Hundreds of Kilo-Hertz order to get a quick response of the changes in the level condition. Liquid level height data is the conversion of voltage-RMS ratio of the received signal to the transmitted signal. Signal at the receiver electrode is passed to the signal conditioning system consisting of a low filter filter, RMS to DC Converter, ADC, and a USB interface."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>