Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67769 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Montario Chandra Buwono
"Skripsi ini merancang bangun sistem pengisian arus sel surya dengan performan rekonfigurasi dua buah sel surya yang disusun berdasarkan kombinasi hubungan seri-paralel, dari paralel ke seri atau sebaliknya untuk mendapatkan efisiensi konversi energi listrik dari penyerapan energi matahari yang intensitasnya berubah-ubah. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian performansi pengisian arus yang diharapkan tidak melebihi batasan karakterisasi sel surya, yaitu 3,5A. Selain itu merancang pengendalian pembatasan pengisian arus ke baterai pada saat baterai sudah penuh, yang diindikasikan dengan tegangan baterai sebesar 12,8V. Hal ini diperlukan, karena perlindungan terhadap baterai sebagai penyimpan energi listrik sangat penting dari over charging untuk menjaga umur pemakaian baterai. Sistem ini menggunakan suatu rangkaian switching regulator untuk menstabilkan keluaran sel surya yang tidak stabil, serta meningkatkan fleksibilitas desain yaitu menghasilkan tegangan keluaran jamak dari polaritas yang berbeda-beda dari sebuah tegangan masukan tunggal untuk masukan pengisian baterai. Selain itu, sistem ini terdiri dari rangkaian voltage divider, opamp komparator, dan relay driver. Voltage divider mengkonversi tegangan sel surya dan baterai untuk keperluan masukan kontrol komparator sebagai sensing sinyal untuk pengendalian sistem. Relay driver mengontrol hubungan penyaklaran baterai untuk charging atau discharging, dan penyaklaran rekonfigurasi paralel-seri sel surya. Sistem ini menggunakan baterai sebagai catu daya.

This research study related to design and build solar cell current energy charger with two solar cell reconfiguration performance in order of connectivity of series-parallel combination, from parallel connectivity to series connectivity or otherwise to get efficiency electrical energy convertion from illumination sunlight energy absorption that had variable intensity. In this research study also performance testing or calibrate for current charging which is not over ligation for the solar cell characteristic is meaning 3,5A. Beside that, the research have in order to build current charger controller to battery when the battery is full of current, that indicate with battery voltage have 12,8V. This is important because to protect the battery from overcharging to get a long life time used. This system used switching regulator circuit to stabilized the unstabil output solar cell, and to increase flexibility of design, that are can generate plural output voltage from different polarity single input as used battery charger input. Than the system consist of voltage divider circuit, comparator, and relay driver. Voltage divider have to convert solar cell voltage and battery voltage to used as input of comparator as signal sensing to control system. Relay driver have to control switch connectivity of charging or discharging the battery and series-parallel reconfiguration of solar cell. This system use the battery as a power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51302
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Jovendra
"Penggunaan energi alternatif merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak dari komsumsi energi fosil. Seiring bertambah majunya teknologi maka pengaplikasian energi alternatif juga semakin luas. Salah satunya pembuatan kendaraan listrik dengan menggunakan sel surya. Prinsip dari dari kendaraan listrik ini adalah penggunaan energi yang disimpan baterai dari hasil konversi energi listrik dari sel surya.
Pada skripsi ini telah dilakukan pembuatan kendaraan listrik dengan menggunakan sel surya sederhana dengan menggunakan motor dc brushless 350 watt. Sumber energi utama untuk mengerakkan motor dc brushless ini berasal dari energi yang tersimpan pada baterai. Sumber energi pada baterai berasal dari energi pada panel sel surya yang dipasang pada kendaraan listrik dengan menggunakan sel surya ini. Pada akhirnya, kendaraan listrik dengan menggunakan sel surya ini mampu memperpanjang lifetime energi menjadi 51,9 menit.

The use of alternative energy is one way to reduce the impact of fossil energy compsumption. As technological advances increase, then the aplication of alternative energy is more extensive. One form of application is the manufacture of solar electric vehicles. The principle of electric vehicles is the use of solar converted electrical energy that is stored in the batteries.
This thesis deals in the manufacture of a simple solar powered electric vehicle using a brushless DC motor 350 Watt. The main energy source in powering the brushless dc motor is derived from the energy stored in batteries. The electrical energy stored in the battery is converted from the energy acquired from the solar panel mounted in this solar powered electric vehicle. In the end, electric vehicles using solar cells is able to extend the lifetime of energy to be 51,9 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43336
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Damas Setyo
"Tugas Akhir ini membahas tentang sebuah konsep pencarian algoritma optimasi untuk menentukan maksimum daya yang dapat dicapai oleh 15 blok solar cell yang disusun menjadi satu kesatuan secara seri sehingga akan menghasilkan kurang lebih 300 volt DC dengan arus maksimum yang dapat dicapai adalah 3 Ampere. Secara sederhana dapat dijelaskan proses sIstem ini adalah dengan mengubah masukan tegangan analog menjadi data digital yang kemudian oleh mikrokontroler akan diolah untuk mendapatkan pergerakan motor rotator kearah daya yang paling maximal. Tentunya secara logika tegangan maximal dicapai pada saat solar cell mengikuti pergerakan atau perpindahan posisi matahari, ini juga yang akan dicapai dalam tugas akhir ini.

This Final Assignment discuss about searching optimum algorithm to determine maximum power can be reach by 15 solar cell blok that are arranged in array to produce thereabout 300 volt dc with 3 amper maximum current. Simplify, can be explained that the system process change analog input voltage and then by microcontroller will be processed to get rotator movement toward where does the sunlight position. Certainly maximum voltage could be reached when solar cell following position of sun movement, finally this is will be reached in Final assignment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51362
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rianti Mawarni Shahab
"Skripsi ini membahas perancangan dan realisasi prototipe sistem pengendali pengisian baterai dengan tenaga surya sebagai catu daya beban Base Transceiver Station (BTS) GSM. Baterai dapat menjadi catu daya cadangan, saat panel surya tidak bekerja secara optimal. Perlindungan baterai dari kondisi overcharging sangatlah penting untuk menjaga umur pemakaian baterai. Perancangan sistem ini mempunyai perlindungan dan dapat diiterapkan. Baterai yang digunakan adalah baterai Valve Regulated Lead Acid 6 volt, 4,5 Ah, yaitu Panasonic dan Kenmaster.
Sistem pengendali pengisian muatan baterai mengunakan switching regulator untuk menytabilkan keluaran panel surya. Pengendali pengisian muatan baterai ini terdiri dari rangkaian voltage divider, komparator, dan relay driver. Voltage divider mengonversi tegangan switching regulator dari 7 volt menjadi tegangan referensi dari komparator, yang mana akan membandingkan tegangan baterai dengan tegangan referensi. Relay driver akan mengontrol hubungan penyaklaran masing-masing baterai untuk charging atau discharging tergantung pada keluaran komparator. Sistem pengendali muatan baterai terdiri dari satu cluster, yang mana termasuk empat baterai dan satu panel surya untuk menyuplai beban.

The focus of this study is designing and constructing battery charge controller system with solar power as power supply GSM Base Transceiver Station (BTS) and realizes it as a tool. Battery can be a back up power supply, if solar panel doesn't work optimum. It's necessary to protect batteries from overcharging condition to keep battery's age. The designed system has this kind of protection and reliable. The used batteries are Valve Regulated Lead Acid 6 volt batteries, Panasonic and Kenmaster.
Battery charge controller system uses switching regulator to stabilize output from solar panel. This charge controller consists of voltage divider, comparator, and relay driver circuit. The voltage divider converts switching regulator voltage from 7 volt to reference voltage for comparator, which will compare battery voltage with reference voltage. The relay driver will control the connection of switch each batteries to charging or discharging depends on the comparator's output. Battery charge controller system consists of one cluster, which include four batteries and one solar panel to supplies fan as a load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51225
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Avadiana Rahmi Putri
"Beberapa kegiatan, di medan operasional, berlokasi pada tempat yang tidak memiliki sumber listrik yang memadai, meskipun begitu, kegiatan-kegiatan ini membutuhkan sumber daya untuk mengisi peralatan-perlatan krusial. Pada kegiatan operasional contoh nya radio dan radar, untuk itu dibutuhkan sebuah pengisi daya baterai yang dapat mengisi daya menggunakan sumber tenaga yang dapat didapatkan dimana saja, yaitu matahari, yang kita ketahui dapat ditemukan dimanapun. PANTER telah disesuaikan dengan spesifikasi tegangan dan arus yang dibutuhkan untuk mengisi alat komunikasi pada PANTER utamanya adalah handy talkie.
Dalam pembuatan PANTER digunakan metodologi penelitian berupa literatur dengan sumber jurnal, ataupun buku, konsultasi baik dengan pembimbing maupun sumber lain untuk mengetahui informasi mengenai penggunaan handy talkie pada kegiatan medan operasional utamanya, setelah itu dilakukan perancangan menurut spesifikasi yang telah dicocokkan dengan handy talkie. Setelah perancangan dilakukan lah eksperimen dan pengujian untuk menganalisis data yang di dapat. Hasil yang di dapat adalah charger mengisi daya baterai dengan tegangan 8.4 Volt dan arus 0.25 Ampere dengan lama pengisian 7 jam.

Some activities, such as military activities, are located in places where there is no adequate power source, but these activities require resources to replenish crucial equipment. In the case of military activities, examples of these important devices are radio and radar, it is necessary for a charger that can charge using a source of energy that can be obtained anywhere, the sun, which we know can be found anywhere. PANTER has been adjusted to the voltage and current specifications required to charge the communication tool, PANTER rsquo s main device to charge is a handy talkie.
In the making, PANTER used research methodology in the form of literature with journal source, or book, consultation with counselor and other sources to know information about the use of handy talkie on its main military activity, after that done by design according to specification which have been matched with handy talkie. After the design is done the experiment and testing to analyze the data in the can. The result is a charger that charges battery with voltage 8.4 Volt and current 0.25 Ampere with 7 hours charging time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto
"Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang potensial untuk dikembangkan, seperti tenaga angin, matahari, dan air. Perkembangan teknologi elektronika daya seperti invertor memberikan solusi atas penggunaan energi terbarukan pada sistem jaringan listrik mikro (microgrid) arus bolak - balik, namun sistem ini sering mengalami persoalan pada frekuensi, tegangan, daya aktif dan daya reaktif saat dua buah atau lebih invertor bekerja bersamaan, sehingga perlu peralatan sinkronisasi dan pengendali yang rumit. Pengembangan sistem jaringan listrik miko arus searah (JLMAS) juga dikembangkan seiring dengan perkembangan peralatan rumah tangga yang dapat dioperasikan dengan sumber arus searah, hal ini juga merupakan solusi dari keterbatasan pada jaringan listrik mikro arus bolak - balik. Dalam sistem JLMAS penggabungan dua buah atau lebih sumber energi terbarukan dapat dengan mudah diparalel, dengan syarat tegangan dan polaritanya sama. Sehingga ini menjadikan peluang untuk mengembangkan sistem JLMAS.
Pembangkit energi terbarukan seperti sel surya dan turbin angin sangat dipengaruhi oleh kondisi alam sehingga produksi listrik yang dihasilkan tidak stabil dan bahkan terhenti sama sekali, untuk itu perlu dilengkapi dengan baterai yang fungsinya selain sebagai penyimpan energi juga untuk menjaga agar pasokan daya listrik ke jaringan listrik mikro menjadi lebih kontinyu. Saat baterai mengalami penurunan dan tidak mampu dalam memberikan suplai energi maka perlu adanya baterai cadangan yang dapat memasok energi ke sistem jaringan. Agar baterai cadangan dapat bekerja maka perlu ada pengendali untuk mengatur kerja baterai tersebut. Beberapa penelitian tentang pengendali tegangan dari pembangkit energi terbarukan telah dilakukan, namun masih dalam satu sistem pembangkit. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan sistem JLMAS dari dua atau lebih sumber energi terbarukan dan satu baterai cadangan yang mensuplai ke jaringan lisrtik mikro.
Dalam penelitian ini didapatkan sistem pengendali JLMAS yang dapat mendeteksi besarnya tegangan baterai PV dan baterai cadangan pada tegangan 10,8 - 13,6 Vol, yang berfungsi untuk mengatur SOCmin dan SOC maks pada baterai. Tegangan yang digunakan pada sistem JLMAS adalah 254 Vas, tegangan ini dihasilkan dari pengembangan invertor menjadi konvertor penaik tegangan AS-AS dari 12Volt menjadi 254 Volt. Hasil analisa dan perencanaan JLMAS dengan kapasitas daya 1200 VA, dengan penempatan beterai secara terintegrasi besarnya kapasitas pembangkit sel surya pada masing - masing sebesar 9729,42 Wp, sedangkan besarnya kapasitas baterai lokal (baterai PV) sebesar 850 Ah dan baterai cadangan 5000 Ah dengan lama waktu penyimpanan energi 3 hari. Dalam sistem JLMAS beban yang digunakan adalah beban arus bolak - balik berbasis swiching (SMPS) sehingga tanpa harus mengunakan invertor.

The renewable energy source is a source of potential energy to be developed, such as wind, solar, and water energy. The development of power electronics technology such as inverter provides a solution for the use of renewable energy on an AC micro grid system (microgrid), but this system often has problems on frequency, voltage, active power and reactive power when two or more inverters work together, so synchronization and controlling complex equipment are needed. The developing of DC micro grid systems (JLMAS) is also done along with the development of household appliances that can be operated with direct current source. It is also a solution of the limitations on AC micro grid. In JLMAS system combining two or more sources of renewable energy can be easily paralleled, on conditions that the voltage and polarity are the same. So it creates the opportunity to develop a system JLMAS.
The renewable energy such as solar cells and wind turbine are strongly influenced by natural conditions so that electricity production is not stable and even stopped altogether, for it needs to be equipped with a battery that has functions not only as an energy storage but also to ensure the supply of electrical power to the micro grid becomes more continuous. When the battery has decreased and is not able to provide energy supplies, it needs a backup battery that can supply energy to the network system. For backup battery in order to work properly it needs a voltage controller for controlling the battery operation. Some researches on controlling the voltage of renewable energy generation has been done, but still in a generating system. This research aims to control the JLMAS system from two or more sources of renewable energy and a battery backup supplying to the micro electric network.
In this research, it is obtained that the control system of JLMAS that can detect the magnitude of voltage of PV battery and a spare battery at a voltage of 10,8 to 13.6 Volt, which works to regulate SOC min and max on the battery. The voltage used in the JLMAS system is 254Vdc, this voltage is resulted from the development of an inverter to become a boost converter from 12 Volt to 254 Volt. Results of analysis and planning JLMAS with 1200 VA power capacity, with placement of battery in integrating, the magnitude of solar cell generation capacity on each amounting to 9729,42 Wp, while the magnitude of the local battery capacity (battery PV) of 850Ah and a 5000 Ah of battery backup with the duration of energy storage time is 4 days. In JLMAS system is used alternating current load based on switching (SMPS) without using inverter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
D1489
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Rahmansyah Sosodoro
"Sel Surya dewasa ini merupakan salah satu Sumber Daya Alternatif yang amat dilirik. Selain itu, ia memiliki perkembangan pesat dengan variasi yang jamak: Monocrystallyne, Polycrystallyne, DSSC dan lain sebagainya dimana masing-masing memiliki jenis Sel Surya tersebut memiliki kualitas serta harga yang bervariasi. Imbas dari hal itu ialah banyaknya Sel Surya yang terdapat di pasaran. Namun banyaknya Sel Surya di pasaran tersebut tidak diimbangi dimana tidak ditemui satu pun perangkat yang mampu mengkarakterisasi Sel Surya-Sel Surya tersebut.
Pada penelitian ini dirancang dan dibangun sebuah Perangkat berbasis Mikrokontroler ATmega16 yang telah mampu untuk melakukan karakterisasi dari Sel Surya yang terdapat di pasaran. Dari karakterisasi Sel Surya, dapat diketahui parameter-parameter dari sel surya mulai dari Tegangan Open Circuit, Arus Short circuit, Fill Factor, Maximum Power Point dan lain-lain. Dari data yang didapat dan dibandingkan dengan datasheet produk, ditemukan bahwa ada perbedaan antara data dari datasheet dengan data dari hasil pengujian. Dilakukan pula percobaan-percobaan dengan variasi Iluminasi yang membuktikan bahwa Iluminasi yang masuk ke perangkat Sel surya akan mempengaruhi besarnya nilai daya yang keluar dari Sel Surya tersebut.

Solar Cell nowadays is one of main Alternative power sources. Solar Cell also already has advanced development with many warations in its technology, such as: Monocrystallyne, Polycrstallyne, DSSC and othe. Each type of technology has it own quality and price. It affects the availability of many types of Solar Cells in the market. But the availability of Solar Cells in the market is not compensated by any Instrument that can Characterized every Solar Cells.
In this research, Designed and Developped a Solar Cell Efficiency Characterizing Instrument Based on ATmega16 Microcontroller that can caharacterized Solar Cell that exist in the market. From the Solar Cell's characterization, can be known the parameters of Solar Cell such as Open circuit Voltage, Short Circuit Current, Fill Factor, Maximum Power point, and many more. In this research, founded differences between the data from datasheet of the products and the data from the testing with the Instrument. In this research also conducted experiments with various Light brightness that verifiy that the light brightness that go into the Solar Cell will effecting the quantity of Power that came out from the Solar Cell.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wasana Saputra
"Pada saat ini solar cell sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Solar cell yang terpasang kebanyakan bersifat statis. Hal ini mengakibatkan penyerapan energi matahari oleh solar cell kurang optimal. Agar penyerapan energi matahari oleh solar cell optimal, maka solar cell harus mempunyai system yang selalu mengikuti arah matahari. Skripsi ini membahas tentang solar tracking system yang terdiri dari solar tracker. Solar tracking system yang dibuat merupakan prototype. Solar tracker berfungsi untuk mengoptimalkan penerimaan energi matahari oleh solar cell.
Hasil pengujian yang diperoleh yaitu solar tracker yang dibuat belum berfungsi dengan baik karena kesalahan penempatan posisi LDR dan sudut ideal untuk penempatan LDR terhadap garis normal adalah 41.85°. Dari hasil tersebut disarankan bahwa untuk program lebih lanjut penempatan LDR pada sudut 41.85°, dimensi papan solar cell dicari yang ideal dan adanya solar charging."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.23.08.24 Sap r
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Taufik
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai rancang bangun dari sebuah pembatas arus baterai pada sistem energi terbarukan sel surya. Kapasitas arus pengisian sel surya yang bervariasi ini akan mempengaruhi kondisi pengisian dari baterai. Baik sel surya maupun baterai memiliki nilai arus maksimum yang diizinkan agar tidak merusak komponen tersebut. Oleh karena itu, rangkaian ini didesain untuk melindungi komponen selama proses pengisian baterai. Rangkaian ini menggunakan pembatas arus 2,6 Ampere berbasis transistor dan memiliki dua output berupa aki 12 Volt dan aki 6 Volt. Relay dan komparator digunakan pada rangkaian ini untuk menentukan salah satu output yang akan terhubung dengan sel surya pada suatu kondisi pencahayaan.

ABSTRACT
This paper focuses on the design of battery current limiter circuit in a renewable energy solar cell system. The charging current varies with the weather and may affect the condition of battery charging. The solar cell and the battery have current maximum rating which is designed in such a way so that it will not damage those components. This design will protect the battery under those circumstances. This circuit uses a 2,6 Ampere current limiter and has a dual output which are a 12 Volt accu and 6 Volt accu. A relay and a comparator will be used in the circuit to connect the solar cell with either output."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1081
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnandar
"Sistem penurun tegangan (step down converter) pada solar sel adalah suatu sistem penurun tegangan dengan memanfaatkan solar sel sebagai sumbernya yang kemudian diswitching dengan menggunakan PWM (Pulse Width Modulation) yang dihasilkan mikrokontroller untuk mendapatkan tegangan Ac kotak pada inverter bridge mosfet. Kemudian tegangan Ac tersebut, akan diturunkan dengan menggunakan trafo step down sesuai dengan tegangan yang diinginkan. Setelah melalui rangkaian penyearah dan filter, tegangan tersebut dapat diatur menggunakan rangkaian adjustable tegangan. Sistem penurun tegangan ini untuk ke depannya dapat difungsikan untuk mengisi baterai. Maka tegangannya dapat diatur dari 6V sampai 24 V disesuaikan dengan kondisi baterai yang akan diisi.

Step down converter system on solar cell is a step down voltage system using solar cell of source then switched with pulse width modulation (PWM) is producted microcontroller to get AC voltage in inverter bridge mosfet. Then this AC voltage will step down using step down transformer with voltage if we want. After across rectifier and filter circuit, this voltage can tuned using voltage adjustable circuit. This step down converter for future can functioned to charging battery. Then this voltage can tuned from 6V to 24 V and other with battery condition will charged."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>