Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Firmansyah Koswara
"Banyaknya aplikasi beban nonlinier pada sistem distribusi tenaga listrik dimana salah satunya komponen penting yang digunakan pada sistem tenaga listrik adalah transformator daya telah membuat arus sistem menjadi sangat terdistorsi dengan persentase kandungan harmonik arus THD (Total Harmonic Distortion) yang sangat tinggi. Dari hasil pengukuran di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk diketahui bahwa pada salah satu transformator daya yaitu pada transformator 3 terdapat harmonik dengan persentase THD arus sebesar 26.3 % yang melebihi batas IEEE 519-1992 yang diijinkan yaitu 15 %, harmonik yang dominan adalah harmonik ke-3, ke-5 dan ke-7. Meski demikian pengaruh distorsi harmonik pada komponen secara umum adalah penurunan kinerja dan bahkan kerusakan suatu alat.

Nonlinear load applications on electric power distribution system in which one of the important components used in electrical power systems are power transformers making the current system highly distorted caused by high the percentage THD current harmonic content (total harmonic distortion). Results of measurements in PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk is discovered in one of power transformer power labeled as transformer 3 has percentage of harmonic current THD in amount of 26.3% that exceeds the IEEE 519-1992 limits standards which is only allow 15% of the dominant harmonic on the 3rd harmonic, the 5 and to-7. Yet the influence of harmonic distortion on the general component is decreased performance and even damage a tool. Therefore, this writing will be explained by result of observation on harmonic distortion effect at transformers performance which is one of the electric power system fundamental components. Power Transformers performance can be determined through Power losses parameter that happened on transformers when operating with non linear and linear Load. Harmonic Distortion cause Power losses on transformers which is proportionally increase to high harmonic components current in loads current."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51285
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghusaebi
"Skripsi ini membahas tentang upaya mengurangi harmonik pada sistem distribusi tiga fasa empat kawat dengan menggunakan transformator zigzag. Selain dapat mengurangi harmonik, transformator zigzag juga dapat mengurangi arus netral dan menaikkan faktor daya sistem distribusi. Percobaan dilakukan dengan menggunakan beban non linier dalam keadaan seimbang dan tidak seimbang.
Dari hasil percobaan yang dilakukan, penggunaan transformator zigzag pada sistem distribusi tiga fasa empat kawat dalam percobaan ini dapat mengurangi THD-i dengan persentase penurunan rata-rata sebesar 19.77%. Penggunaan transformator zigzag dalam percobaan ini dapat mengurangi arus kawat netral dengan persentase penurunan rata-rata sebesar 24.36%. Penggunaan transformator zigzag dalam percobaan ini juga dapat dapat menaikkan faktor daya sistem distribusi dengan kenaikan rata-rata sebesar 0.0466.

This focus of study is about the reduction of harmonics in the three-phase four-wire distribution power system using zigzag transformer. Not only can reduce harmonics, but also zigzag transformer can reduce neutral conductor current and distribution transformer loading percentage. This experiment use balanced and unbalanced non-linerar load.
The result of experimenent, zigzag transformer applying can reduce THD-i with the decrease percentage average is 19.77%. In this experiment, zigzag transformer applying can reduce neutral conductor current with the decrease percentage average is 24.36%. In this experiment, zigzag transformer applying can also increase power factor of the distribution system with the increase average is 0.0466.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Lukman Efendi
"Dalam keadaan beroperasi normal, biasanya transformator akan menimbulkan gas-gas yang disebabkan oleh penuaan dan faktor pemakain transformator, seperti besarnya pembebanan dan jenis beban . Dari sudut pandang pengoperasian, hal ini penting untuk dideteksi dan diketahui penyebab dari gasgas tersebut serta mengevaluasi akibatnya terhadap operasi transformator dan untuk menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan, misalnya dilakukan perawatan atau meningkatkan tingkat pengawasan. Dalam menganalisis suatu transformator, diperlukan suatu cara untuk mempermudah dalam menganalisis. Salah satu cara yang digunakan adalah melakukan pengetesan kadar gas terlarut dalam minyak transformator secara berkala sesuai dengan ketentuan pada IEEE C57.104 1991. Dari hasil analisis diperoleh nilai TDCG untuk beban 70 % adalah 1628 ppm dan untuk beban yang bersifat harmonic adalah adalah 1211 ppm. Sedangkan untuk pembebanan 55% adalah 628 ppm dan untuk jenis beban yang bersifat harmonik rendah adalah 319 ppm. Nilai Standar suatu transformator dikatakan baik apabila nilai Total Dissolved Combustible Gases (TCG) maksimum 720 ppm.

During the normal operation, a transformers usually generate gases as a result of aging and usage factor such us size and characteristic of load. From the opeRational point of view, it is important to detect and recognize the gases, and to evaluate the impact on the opeRation ot the transformer, as well as to take appropriate action, such as removing from service, or Increasing monitoring frequency. In analyzing a transformer, we need a tool to simplify the analysis. One way is often used is test ing the levels of gas dissolved in transformer oil periodically in accordance with the provisions of the IEEE C57.104 1991. The result of analysis, the value of TDCG for 70% loading factor is 1628 ppm and for harmonic loading is 1211 ppm. While the value of TDCG for 55% loading factor is 628 ppm and for non harmonic loading is 319 ppm. Where is a good transformer if the total value of Dissolved Combustible Gases (TCG), a maximum of 720 ppm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51059
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Afifah
"Transformator merupakan komponen utama dalam sistem distribusi tenaga listrik ke konsumen, jika terjadi kerusakan pada transformator maka penyaluran tenaga listrik menuju konsumen akan terhenti sehingga SAIDI dan SAIFI dari PLN akan meningkat. Tingginya suhu pada transformator dapat menyebabkan degradasi pada isolasi transformator. Ketika suhu pada kumparan naik sampai batas 110 C maka akan terjadi degradasi pada isolator dan sisa umur dari transformator akan berkurang. Kerusakan transformator dapat menyebabkan gangguan pada sistem tenaga listrik dan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Sebelum transformator mengalami kerusakan harus dilakukan penggantian secara efisien hingga transformator benar-benar dikategorikan tidak efisien lagi untuk digunakan, hal ini dapat dilakukan dengan mengganti transformator yang akan mengalami kerusakan. Prediksi rentang waktu transformator beroperasi secara efisien dan normal sebelum terjadi kerusakan dapat dilakukan dengan menggunakan pemodelan termal. Standar pemodelan termal yang digunakan merupakan standar yang dikeluarkan oleh IEEE (IEEE std C57.91-1995). Parameter utama yang digunakan dalam memprediksi umur ini adalah Hot Spot Temperature (HST). Nilai perolehan HST dihitung menggunakan software MATLAB dengan standar perhitungan Annex G yang sesuai dengan standar IEEE. Dengan memperoleh HST usia pakai transformator dapat ditentukan. Penelitian ini melihat pengaruh dari pembebanan, suhu hot-spot, dan suhu ruang terhadap umur pakai transformator. Semakin nilai dari ketiga faktor tersebut maka semakin cepat transformator akan rusak, dengan persen pengurangan umur transformator yang akan meningkat secara eksponensial. Pemberian nilai pembebanan, suhu hot-spot, dan suhu ruang tertinggi pada penelitian ini memberikan persentase pengurangan umur sebesar 0.0888332, 0.0193394, dan 0.020753 secara berurutan.

Transformer is one of the main components in distribution system of electrical power system towards the consumers, thereby any damage to the transformers will hinder the distribution of electricity towards the consumers, and in turn will make the SAIDI and SAIFI levels go up. High temperature in transformers can cause degradation in the insulation of transformers which in turn will cause failure in transformers. When the temperature in winding reaches or goes beyond the limit of 110 C, a degradation in insulation will start happening and the remaining life of transformers will decrease. Damage in transformers will cause disturbance in electrical power system and result in a major economic loss. Before damages occur, transformers need to be changed up until it is deemed to be no longer efficient, this can be done by replacing the transformer that is about to be damaged. To predict when a transformer is about to break, a calculation is made based on thermal modelling according to IEEE Std C57.91-1995 with its most prominent variable being Hot Spot Temperature (HST). HST is obtained by MATLAB programming using Annex G of IEEE Std. C57.91-1995. By obtaining HST thus the remaining lifetime of transformers can be predicted. This research analysed the effect of loading, hot-spot temperature, and ambient temperature on the remaining lifetime of a transformer. The higher those three factors are, the quicker the transformer will break, with loss of life percentage increasing exponentially. The highest loading, hot spot temperature, and ambient temperature given in this research gives percent loss of life 0.0888332, 0.0193394, 0.020753 respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Nurcahyanto
"Transformer memainkan peran besar dalam distribusi energi listrik. Salah satu faktor yang menentukan tingkat keandalan transformator adalah umur transformator. Semakin sering sebuah transformator digunakan, semakin tidak dapat diandalkan transformatornya dan karena itu memperpendek umurnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi umur transformator berdasarkan perhitungan transformator indeks kesehatan yang kemudian dimodelkan menggunakan jaringan saraf tiruan.
Hasil dari penelitian ini adalah nilai-nilai yang digunakan sebagai parameter dalam pengujian transformator yaitu isolasi minyak, furan, dan gas terlarut. Salah satu kelebihan metode jaringan saraf tiruan dalam memprediksi usia transformator adalah kesalahan perhitungan yang dapat diminimalisir.
Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa hasil prediksi menggunakan jaringan saraf tiruan dan kondisi asli transformator berdasarkan indeks kesehatan transformator memiliki nilai yang hampir sama, sehingga dapat dikatakan bahwa sistem prediksi usia transformator sudah dapat digunakan langsung untuk menentukan usia transformator lain, baik yang baru maupun yang sudah beroperasi, dengan persentase kesalahan yang rendah. Selanjutnya, metode ini dapat digunakan sebagai opsi dalam mempertahankan transformator daya.

Transformers play a big role in the distribution of electrical energy. One factor that determines the level of reliability of the transformer is the life of the transformer. The more often a transformer is used, the more unreliable the transformer and therefore shortens its life. The purpose of this study is to predict the life of the transformer based on the calculation of the transformer health index which is then modeled using an artificial neural network.
The results of this study are the values ​​used as parameters in transformer testing, namely the isolation of oil, furan, and dissolved gas. One of the advantages of artificial neural network methods in predicting the age of a transformer is a calculation error that can be minimized.
From the results of this study, it was found that the prediction results using artificial neural networks and the original condition of the transformer based on the transformer health index have almost the same value, so it can be said that the transformer age prediction system can be used directly to determine the age of other transformers, both new and already operating, with a low error percentage. Furthermore, this method can be used as an option in maintaining power transformers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanto Indra Krisnadi
"ABSTRAK
Transformator daya merupakan peralatan dengan investasi terbesar pada sebuah Gardu Induk, oleh karenanya diusahakan sebuah transformator daya dapat berfungsi sesuai dengan perkiraan masa gunanya. Banyak faktor yang mempengaruhi lama masa guna dari transformator, salah satunya adalah memperkirakan kemungkinan terjadinya kegagalan yang diakibatkan karena penurunan sifat isolasi dari isolasi minyak dan kertas.Kegagalan transformator dapat diakibatkan adanya gas-gas yang mudah terbakar didalam kandungan minyak isolasi yang menyebabkan penurun kemampuan isolasi dari isolasi Minyak dan isolasi Kertas. Selain itu pengaruh pembebanan pada pengoperasian transformator daya juga merupakan faktor penting, karena pembebanan dapat menimbulkan panas pada minyak didalam transformator. Dari kedua hal tersebut dibuat sebuah pemodelan tingkat kekritisan transformator daya menggunakan metode logika fuzzy, untuk bisa mendeteksi dini kemungkinan terjadinya kegagalan transformator, sehingga dapat mengurangi risiko penurunan masa guna pada Transformator. Juga didapatkan tren prediksi pengaruh gas terhadap tingkat kekritisan dari gas-gas yang terlarut didalam transformator daya.
The power transformer is the largest invested equipment in a Substation, therefore a power transformer can function in accordance with the estimated useful life. Many factors influence the longevity of the transformer, one of which is to estimate the likelihood of failure resulting from a decrease in the insulating properties of oil and paper insulation.The failure of the transformer may result from the presence of Combustible gases in the insulating oil contents which lead to the lowering of insulation capacity from Oil insulation and Paper insulation. In addition, the loading effect on the operation of the power transformer is also an important factor, since loading may cause heat to the oil within the transformer. From these two things, a model of critical transformer power level using fuzzy logic method is used to detect the possibility of failure of the transformer, thereby reducing the risk of decreasing the life of the Transformer. Also, there is a prediction trend of the effect of gas on the criticality level of the dissolved gases in the power transformer. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
D2588
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Danang Ramadhianto
"Di dalam suatu sistem tenaga listrik terdapat suatu faktor yang dinamakan faktor rugi rugi atau penyusutan dari energi. Penyusutan ini dapat ditemui di berbagai tempat pada jaringan tenaga listrik, mulai dari pembangkitan, transmisi, sampai dengan kepada distribusi kepada konsumen.
Terdapat dua jenis penyusutan pada sistem tenaga listrik, yaitu penyusutan teknis dan non-teknis. Penyusutan teknis adalah penyusutan yang terjadi sebagai akibat adanya impedansi pada peralatan pembangkitan maupun peralatan penyaluran dalam transmisi dan distribusi sehingga terdapat daya yang hilang. Penyusutan secara non teknis adalah susut yang disebabkan oleh kesalahan dalam pembacaan alat ukur, kesalahan kalibrasi di alat ukur, dan kesalahan akibat pemakaian yang tidak sah (pencurian) atau kesalahan kesalahan yang bersifat administratif lainnya.
Penyusutan daya tidak mungkin dihindari karena pada peralatan tidak mungkin memiliki tingkat efisiensi 100%, namun yang perlu mendapatkan perhatian adalah apakah penyusutan yang terjadi di dalam batas kewajaran. Sebagian besar penyusutan yang ada berada pada jaringan distribusi. Hal ini disebabkan karena pada jaringan distribusi, tegangan yang dipakai berada dalam rentang tegangan menengah dan tegangan rendah. Dimana untuk tegangan menengah dan tegangan rendah, arus yang mengalir pada jaringan nilainya besar untuk nilai daya yang sama, sehingga penyusutan energi juga akan besar.

On power ystem there is a factor known as losses factor of energy. These losses could be found in several places all over power network, from the power plant, transmission system, until the network end in distribution system.
Actually, there are two kinds of losses on power system network, which are technical losses and non-technica losses. Technical losses is losses that happen not only as an effect of impedance on power plant utilities,but also as an effect of impedance on equipment that used in transmission and distribution. In other side, the non-technical losses is a losses that caused by the mistake tha occurred when reading the measurement equipment, the mistake of equipment calibration, and a mistake that caused by illegal user or other administrative mistakes.
We can not avoid energy losses, because the equipment that we used can not possible have 100% efficiency, but there is one thng that should become our primary concern is the losses that occur are still in normal level or not. Mostly the energy losses happen on distribution network. Because on distribution network, the rate of voltage that being used is located in middle voltage and low voltage range. As we know, on middle voltage and low voltage, the amount of current that flow in the cable increasing for the same power. In the simple word, it will cause te energy losses bigger than before.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40523
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA2578
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Thoriksyah Putra
"Transformator daya merupakan salah satu komponen penting dalam sistem tenaga listrik yang paling banyak digunakan. Tingginya pengoperasian pada transformator daya yang dapat menyebabkan kegagalan ini menjadikan pentingnya minyak sebagai komponen isolasi dan pendinginan pada transformator. Minyak transformator akan melarutkan gas-gas akibat kegagalan thermal dan kegagalan elektris. Sejalan dengan hal tersebut, pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA) digunakan untuk mendiagnosis kegagalan transformator sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah dengan menganalisis indikator gas yang terlarut pada minyak transformator melalui beberapa metode seperti Segitiga Duval, Rasio Doernenburg, Rasio Roger dan IEC.  Namun, berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh peneliti sebanyak 688 kasus sampel, tingkat akurasi pendeteksian metode konvensional tersebut masih cukup rendah, yaitu berturut-turut sebesar 85,67%, 75,08%, 47,34%, dan 39%. Hal ini menjadikan metode tiga rasio karya Osama E. Gouda hadir dalam memberikan hasil diagnosis kegagalan transformator lebih akurat sebesar 99,86%. Oleh karena itu, penelitian skripsi ini memiliki tujuan utama dalam membandingkan metode tiga rasio dan metode konvensional yang digunakan pada empat unit transformator daya dalam kasus di PT. Indonesia Power Priok, PT. PLN Persero UPT Siantar, PT. Indonesia Power PLTU Suralaya, dan PT. Indonesia Power PLGU Grati. Harapannya, penelitian ini bukan hanya menganalisis kelayakan kondisi transformator daya, akan tetapi juga dapat memberikan hasil diagnosis kegagalan yang lebih mudah, detail, dan akurat melalui metode Tiga Rasio yang diterapkan di Indonesia.

Power transformers are one of the most important components in the electric power system. The high operation of power transformers can cause failure, making oil an important component for insulation and cooling system in transformers. Transformer oil will dissolve gases due to thermal and electrical failures. In line with this, Dissolved Gas Analysis (DGA) testing is used to detect transformer failure before more serious damage occurs by analyzing gas indicators dissolved in transformer oil through methods such as the Segitiga Duval, Doernenburg ratio, Roger ratio and IEC. However, based on tests conducted by researchers with 688 sample cases, the detection accuracy of conventional methods is still quite low, namely 85.67%, 75.08%, 47.34%, and 39%. This led to the emergence of the three-ratio method by Osama E. Gouda in providing more accurate transformer failure detection of 99.86%. Therefore, this thesis research has the main aims to analyze for the comparison of the three ratios technique and conventional methods used on four power transformers in a case at PT. Indonesia Power Priok, PT. PLN (Persero) UPT Siantar, PT. Indonesia Power PLTU Suralaya, dan PT. Indonesia Power PLGU Grati. Hopefully, this research not only analyzes the feasibility of power transformer conditions but also provides easier, more detailed, and accurate failure diagnosis results through the three ratios technique applied in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>