Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Willy Pratama Putra
"Hunian sebaiknya dirancang dengan memperhatikan kondisi iklim setempat. Hal ini penting untuk menciptakan kenyamanan termal bagi para penghuninya. Dengan memperhatikan keterbatasan energi dan kondisi iklim Indonesia yang panas lembab maka ventilasi alami sebagai salah satu dari strategi pendinginan pasif yang paling cocok untuk diterapkan di sini. Namun, ventilasi alami sulit untuk diterapkan pada hunian berdempetan yang memiliki satu sisi atau lebih yang berdempet dengan hunian lain. Tulisan ini menunjukkan bahwa pemakaian pintu ber-jalousie, penerapan efek Bernoulli dan tabung Venturi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Houses should be designed with consideration of site's climate. This is important to promote thermal comfort for their occupants. In regards of the short supply of energy resources and Indonesia's hot humid condition, natural ventilation, as one of passive cooling strategies, is the most suitable for this country. Unfortunately, natural ventilation is not appropriate to be applied in stuffed houses which one or more sides are stuck together with adjacent houses. This paper shows that doors with jalousie and applications of Bernoulli's and Venturi's tube effect will overcome that problem."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51609
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sangkertadi
Bandung : Alfabeta, 2013
363.739 4 SAN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Choi Yoo Lim
"Sedangkan arsitektur saat ini dianggap sebagai ancaman bagi kelestarian, bangunan tradisional dibangun dan digunakan selaras dengan alam. Hanok, rumah tradisional Korea adalah contoh arsitektur yang bagus beserta keberlanjutannya. Dan dari banyak komponennya, sistem ventilasi berkelanjutan harus disorot. Dengan analisis sistem ventilasi alami di Sungyojang Hanok, kemungkinan pengembangan lebih lanjut gagasan berkelanjutan dalam arsitektur akan dibahas dan ditetapkan.

Whereas the architecture today is considered as a threat to sustainability, traditional buildings were built and used in harmony with nature. Hanok, a traditional house of Korea is a great example of architecture along with the sustainability. And out of many of its components, sustainable ventilation system is to be highlighted. With the analysis of the natural ventilation system in Sungyojang Hanok, a possibility of further development of sustainable idea in architecture will be discussed and established."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Widiyono
"Untuk menanggulangi keterbasan air, telah dibangun 334 embung kecil oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dapat menampung air 8.318.152 m, melayani 31.597 keluarga, 105.522 ekor sapid an pertanian 1.319 ha. Daerah Tangkapan Air (DTA) embung menghadapi kendala rendahnya tutupan vegetasi, laju aliran permukaan dan erosi yang tinggi, gangguan ternak serta kegiatan pertanian masyarakat di sekitar. Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah prioritas untuk kegiatan aforestasi/reforestasi dalam rangka proyek pembangunan bersih (CDM; Clean Development Mechanism). Mengingat konservasi DTA merupakan tindakan yang mutlak harus dilakukan dalam mempertahankan fungsi eko-hidrologis embung maka kegiatan ini perlu ditingkatkan peranannya sebagai kegiatan aforestasi/reforestasi dalam rangka mekanisme pembangunan bersih. Berdasarkan luas hutan minimal untuk mendapatkan dana kompensasi melalui program CDM,yakni seluas 0,25 ha maka DTA embung dengan luasan bervariasi antara 3,1 43,2 ha; dan sejumlah 334 embung yang tersebar di kabupaten di NTT dengan luas total daerah tangkapan air 3.281 ha sangat berpotensi digunakan sebagai lahan kegiatan aforestasi/reforestasi."
[Place of publication not identified]: Limnotek, 2010
551 LIMNO 17:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kasyunnil Kamal
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kandidosis kutis inguinalis pada pekerja bagian "Press 3" dan bagian "Line 9" di pabrik sepatu olah raga PT. A - Balaraja dan mengetahui hubungan lingkungan kerja panas dan lembab dengan prevalensi kandidosis kutis inguinalis. Metode penelitian ini menggunakan kros-seksional dengan uji statistik chi-kuadrat dan Kolmogorov Smirnov (bivariat) dan analisa multivariat dengan logistik regresi . Parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat pajanan panas adalah "Indeks Suhu Basah Bola" (ISBB). Penelitian dilakukan terhadap 200 responden yang bekerja di lingkungan kerja yang berbeda, yang terdiri dari 100 responden terpajan panes dan 100 responden lainnya terpajan panas yang kadarnya lebih rendah. Untuk melihat pengaruh tekanan panas dan kelembaban terhadap tenaga kerja yang terpajan dilakukan dengan menggunakan kuesioner, pengamatan, perneriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium serta pengukuran lingkungan kerja.
Hasil penelitian menunjukkan tekanan panas di lingkungan kerja bagian "Press 3" dan bagian "Line 9" melebihi batas yang diperkenankan ? sedangkan tingkat kelembaban masih dalam batas kenyamanan. Hasil pemeriksaan pada semua responden menunjukkan 56% responden mengalami kandidosis kutis inguinalis. Disamping itu dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang bekerja di lingkungan kerja yang mempunyai tekanan panas lebih tinggi (bagian "Press 3), prevalensi kandidosis kutis inguinalis lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan pekerja yang bekerja dengan lingkungan kerja yang mempunyai tekanan panas lebih rendah (bagian "Line 9). Hal ini ditunjang dari hasil uji statistik (p<0,05 dan OR>1).
Faktor lain yang berpengaruh pada penelitian ini adalah higiene perorangan (p<0,05dan OR>l).

ABSTRACT
The Relation Between Exposure To Heat And Humidity In The Work Environment With Prevalence Of Inguinal Cutaneous Candidiasis In Workers At Sport Shoe Factory At "A" Factory ? BalarajaThe objectives of this study are to know the prevalence of inguinal cutaneous candidiasis in workers at" Press 3" and "Line 9" sections at "A" factory a sport shoe factory in Balaraja and to know it's relationship with exposure to heat stress and humidity in the work environment. The design used in this study is cross sectional method. Chi-square and Kolmogorov Smimov test (bivaried) and Logistic regression (multivaried) were used for statistical analysis. Heat exposure level in the working environment was measured by using the Wet Bulb Globe Temperature Index. This study examined 200 workers who were exposed to heat stress; 100 workers who were exposed to higher heat stress and another 100 workers who were exposed to a lower heat stress. Questionnaire, physical & laboratory examinations, survey and the measurement of working environment have been used to know the influence of heat stress and humidity on exposed workers.
This study shows that heat exposure level of working environment at "Press 3" and "Line 9" sections is above the recomended limits, meanwhile the humidity level is as the recomended limits. The result of the examinations prevalence of all workers shows 56% workers were inguinal cutaneous candidiasis. It also shows that workers who were exposed to higher heat stress ("Press 3" sections workers) have a higher prevalence of inguinal cutaneous candidiasis significantly compared to workers who were exposed to lower heat stress ("Line 9" sections workers) (p < 0,05 and OR>1).
Another important factor associated the prevalence are individual hygiene (p.0,05 and OR>l).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Duli Asih
"Teknologi semakin berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir, demikian pula dengan semakin tingginya kebutuhan akan energi. Namun, kebutuhan tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan energi yang ada. Hal ini mendorong dilakukannya penelitian yang mendalam dan meluas mengenai kemungkinan penggunaan sumber energi baru dan terbarukan. Teknologi panel surya diprediksi akan dapat mengatasi masalah energi khususnya energi listrik. Dalam tulisan ini, sebuah penelitian dilakukan untk menganalisis kinerja panel surya PV-A 255W yang dioperasikan pada daerah beriklim tropis seperti Indonesia dimana temperatur udara dan radiasi yang relatif tinggi akan mempengaruhi temperatur panel dan karakteristik secara signifkan. Pengaruh temperatur dan radiasi akan direpresentasikan dalam kurva karakteristik I-V dan P-V. Karakteristik PV tersebut akan dianalisis menggunakan pemodelan pada MATLAB Simulink berdasarkan persamaan matematis yang membentuk kurva karakteristik PV.
Berdasarkan hasil simulasi, diketahui nilai koefisien arus I­SC­, tegangan VOC dan daya Pmax secara berturut-turut sebesar 0,56%/oC, -0,31 %/oC dan -0,4%/oC. Koefisien tersebut dapat digunakan untuk mengkalkulasi rentang perubahan arus, tegangan, daya dan energi keluaran panel surya pada temperatur dan radiasi tertentu pada suatu titik di permukaan bumi. Diketahui bahwa sebuah PV-A 255W dapat menghasilkan energi listrik maksimum sebesar 308,2 kWh.. Selain itu, penggunaan karakteristik panel dapat mebantu dalam menentukan dan membandingkan konsep konfigurasi sistem PV-Inverter seperti Central Inverter, String Inverter dan AC-Module yang dihubungkan untuk menyuplai sistem beban 5 kWac khususnya pada daerah beriklim tropis.

The technology has been extremely developed over the years and for that reason, the demand of energy availability is also increasing. In contrast, it is not comparable to the availability of energy. This problem has led to the needs of further yet comprehensive researches in the possibility of usage of new and renewable energy source. Solar panel technology (Photovoltaic) has been predicted to be able to resolve future's energy problem and supply in electricity. A research has been conducted in order to analyze solar panel performance of PV-A 255W which is operated in tropical areas like Indonesia in which relatively high ambience temperature and average radiation significantly affect PV's temperature and characteristics, those will be represented on I-V and P-V characteristics curve. PV's characteristics on high temperature would be analyzed using PV modeling through MATLAB Simulink based on mathematical equations that form PV's characteristic curve.
Based on PV simulation, it is known then that temperature-dependence coefficients of short circuit current, open circuit voltage (VOC), and maximum output power (Pmax ) consecutively as high as 0,56%/oC, -0,31 %/oC and -0,4%/oC. Those coefficients can be used to calculate the ranges of change in PV current, voltage, output power and average output energy of certain data temperature and radiance at earth's surface's certain point. It is acquired that a single PV-A 255W module could generate up to 308,2 kWh of electricity on average. Besides that, using PV's characteristics could enable in configurating and comparing suitable PV-Inverter system concept like Central Inverter, String Inverter and AC-Module to be connected to supply 5 kWac system or load in tropical areas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estuti Rochimah
1999
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Manik Kusmayoni
"Penelitian ditujukan untuk mengetahui prevalensi tinea kruris dan kandidosis kutis intertriginosa pada pekerja wanita di bagian Weaving dan Finishing yang bekerja di lingkungan kerja yang panas dan lembab di pabrik tekstil PT S. Metode penelitian menggunakan desain kros-seksional dengan uji statistik Chi-kuadrat dan Fisher dan analisis multivariat Logistik - regresi. Pengukuran tingkat pajanan panas dengan "Indeks Suhu Basah Bola" (ISBB).
Penelitian dilakukan pada 200 responden, bekerja pada lingkungan kerja yang berbeda, terdiri dari 100 responden terpajan panas dan 100 responden terpajan panas yang lebih rendah. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, pengamatan, pemeriksaan fisik dan laboratorium serta pengukuran lingkungan kerja.
Hasil penelitian menunjukkan tekanan panas di Weaving sebesar 32.9° C ISBB (NAB 26,5) dan kelembaban relatif 56.4%. Pemeriksaan dari semua responden menunjukkan 25,5% responden mengalami tinea kruris dan atau kandidosis kutis intertriginosa.
Dari analisis bivariat, variabel lingkungan kerja, masa kerja, status gizi dan kebersihan pribadi memiliki hubungan kemaknaan dengan kejadian tinea kruris dan atau kandidosis kutis intertriginosa (p< 0,035).
Faktor paling berpengaruh terhadap prevalensi tinea kruris dan atau kandidosis kutis intertriginosa adalah kebersihan pribadi (OR>10,348).

Prevalence Of Tinea Cruris And Candidosis Cutis Intertriginosa With Relation Of Heat And Humidity In Women Workers Of Textile Factory PT "S" In Tangerang
The study is to reveal the prevalence of tinea cruris and candidosis cutis intertriginosa among women workers at weaving and finishing departement exposured to heat stress and humidity in a textile factory (PT. S) in Tangerang. Cross sectional method was applied in the study. Chi-square and Fisher, and Logistic regression were used for statistical analysis. Heat exposure level in the working environment measured by the Wet Bulb Globe Temperature Index.
This study examined 200 workers in different working environment, 100 workers exposed to heat, and 100 workers exposed to a relatively lower heat stress. To see the impact of heat stress and humidity to the workers, observation was done, utilizing questionnaire, physical, and laboratory examination and working environment measurement.
This study reveals the heat stress in weaving reached 32.9°C WBGT and 56.4% relative humidity.
The examination showed that 25.5% of respondents have tinea cruris and candidosis cutis intertriginosa. From bivariate analysis, it is revealed that working environment, working period, nutrition status, personal hygiene showed significant relationship with the prevalence of tinea cruris and candidosis cutis intertriginosa (p < 0.035).
The dominant factor is personal hygiene (OR > 10,348).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T 13648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pustika Apsari
"

Skripsi ini bertujuan untuk memberikan tinjauan tentang bagaimana menggunakan bambu sebagai material ramah lingkungan, dalam rangka untuk mengidentifikasi penggunaannya sebagai elemen struktur pada arsitektur. Relevansi penggunaan bambu dalam bangunan arsitektur di daerah tropis dapat diidentifikasi dengan mengkaji sifat dari material tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam skripsi ini berasal dari ulasan literatur, dengan meneliti teori tentang bambu sebagai struktur, potensi bambu, dan definisi mengenai elemen struktural pada bangunan di daerah beriklim tropis, serta tinjauan studi kasus bangunan di daerah beriklim tropis. Beberapa aspek yang ditinjau, yaitu kemampuan material struktur menahan beban, ketahanan material bangunan, dan fleksibilitas material pada bangunan. Berdasarkan hasil tinjauan, didapatkan bahwa material bambu masih relevan ketika digunakan sebagai elemen struktural pada bangunan di iklim tropis. Bambu mampu digunakan sebagai struktur melengkung dan digunakan sebagai struktur kolom – balok. Kemudian, bambu dapat digunakan sebagai elemen yang membutuhkan fleksibilitas material pada bangunan, seperti pada struktur melengkung, panel precast, dan struktur funicular. Yang mana bambu mampu mengakomodasi kelengkungan pada struktur, dapat digunakan sebagai Bamboo Reinforced Concrete, serta dapat digunakan sebagai campuran beton atau Bamboo Fiber Reinforced Concrete (BFRC) agar lebih lentur dan tidak mudah retak. Dan untuk menjaga ketahanan bambu diperlukan proses pengawetan yang efektif, antara lain dengan metode Simple sap displacement technique atau Modified Boucherie technique, yang kemudian diberikan finishing touchwood coating. Selain dengan pengawetan, untuk menjaga ketahanan bambu, dapat dilakukan dengan pemilihan desain yang tepat, yaitu desain dengan overhang, konsep open plan, optimalisasi penghawaan dan pencahayaan alami, serta menggunakan pondasi batu kali dan pijakan beton pada kolom bambu.


This thesis aims to provide an overview of how to use bamboo as an environmentally friendly material in order to identify its use as a structural element of architecture. The relevance of bamboo used in architectural buildings in tropical areas can be identified by examining the properties of the material. The data collection method used in this thesis is derived from the review of the literature, by examining the theory of bamboo as the structure, potential of bamboo, and the definition of structural elements on buildings in tropical climates, as well as an overview of the case study of buildings in the tropical climate region. Some aspects are reviewed, namely the ability of structure material withstand the burden, durability of building materials, and material flexibility in buildings. Based on the results of the review, the bamboo material is still relevant when used as a structural element of buildings in tropical climates. Bamboo is able to be used as a curved structure and used as a column structure – beams. bamboo can be used as elements requiring material flexibility in buildings, such as the curved structure, precast panels, and the funicular structure. Moreover, bamboo is able to accommodate the curvature of the structure, can be used as a Bamboo Reinforced Concrete, and can be used as a mixture of concrete or Bamboo Fiber Reinforced Concrete (BFRC) to be more flexible and not easy to crack. And to keep the bamboo endurance is required effective preservation process, namely by the method Simple sap displacement technique or Modified Boucherie technique, which is then given the finishing touchwood coating. In addition, to maintain the durability of bamboo can be done with the right design selection, namely the design with an overhang, the concept of open plan, the optimization of the natural ventilation and lighting, and by using the foundation of the Riverstone and concrete footing in the bamboo column.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>