Ditemukan 85872 dokumen yang sesuai dengan query
Rizki Amalia
"Sebagai media komunikasi, arsitektur berkomunikasi dengan bahasa yang tidak semua orang dapat mengertinya. Untuk itu dibutuhkan tulisan arsitektur (architecture writing) sebagai media komunikasi lain agar bahasa yang digunakan dalam wujud bangunan dapat diterjemahkan ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh banyak orang.
Teks dan gambar sebagai unsur terpenting di dalamnya, dipilih dan diatur sedemikian rupa sehingga orang lain dapat lebih mudah memahami pesan yang terkandung di dalam karya arsitektur.
Pengkajian kasus dilakukan dengan menggunakan teori komunikasi dan semiologi. Studi kasus yang dikaji adalah On the Art of Building in Ten Books (De re aedificatoria) karya Leon Battista Alberti dan S, M, L, XL karya Rem Koolhaas dan kawan-kawan.
As a communication media, not every people can understand architectural language. Therefore we need architecture writing as another media to translate the architectural language into a language that understood by common people. Text and pictures as the main elements of architecture writing are chosen and organised in such a way that people can easily understand the message of a building. The cases were analysed using communication theory and semiology. As case studies are On the Art of Building in Ten Books (De re aedificatoria) by Leon Battista Alberti and S, M, L, XL by Rem Koolhaas and collaborators."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51576
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Faradina Rifiani
"Komunikasi dan desain tidak dapat terpisahkan dalam penyampaian desain antara arsitek dan pihak terkait. Berbagai metode komunikasi digunakan oleh arsitek untuk mengkomunikasikan desainnya agar tersampaikan dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan. Simulasi merupakan salah satu metode komunikasi desain yang dapat diterapkan dalam arsitektur. Melalui simulasi, sebuah realita diduplikasikan dengan memberikan pengalaman kepada manusia seolah simulasi terasa sebagai sebuah realita.
Pada arsitektur, simulasi dihadirkan untuk mengkomunikasikan ide melalui performa desain yang melibatkan keseluruhan tubuh manusia melalui interaksi secara langsung dengan desain sehingga manusia memiliki peran di dalamnya. Terkomunikasikannya desain pada metode simulasi dipengaruhi oleh sistem sensori dalam tubuh manusia dalam melihat tanda pada suatu objek simulasi sehingga dapat mengkomunikasikan performa desain dari realita yang dicita-citakan. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68388
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ven, Cornelis van de
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
R 723 VEN r
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Putri Ayu Amalia
"
ABSTRAKMemori kolektif mengandalkan penceritaan dalam proses pelestariannya. Arsitektur sebagai tempat memori tersebut direkam lalu menjadi hal yang penting dalam proses pengingatannya. Lalu bagaimana arsitektur kemudian menjadi salah satu media yang penting dalam proses ini? Dalam skripsi ini, dibahas dua buah arsitektur yang mengandung memori kolektif dimana salah satu diantara mereka gagal melestarikan memori kolektif, sementara satunya lagi berhasil. Kesimpulan dari skripsi ini adalah pelestarian memori kolektif melalui media arsitektur harus melalui arsitektur yang juga dapat merekam memori kolektif baru. Proses pengingatannya lalu dapat berupa penggunaan kesan kesamaan yang kemudian ditangkap oleh society dan kemudian diceritakan dan melestarikan memori kolektif.
ABSTRACTCollective Memory relies on storytelling as its preservation. Architecture as a place where the memory takes place then becomes important in remembering process. Then how architecture becomes one of many forms that important in this process? In this thesis, there are studies in two architectures which contain collective memory where one of them failed on preserving collective memory. On the other hand, the other one is successful. Conclusion from this thesis is collective memory preservation that uses architecture as its media, must through architecture that can facilitate new collective memory. The remembering process can through similarity which is society can caught and then will retell the story and preserve collective memory."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S873
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Intan Lestari
"Kebutuhan untuk menyampaikan dan mendengar sebuah cerita adalah sebuah kebutuhan alamiah dan memiliki nilai yang penting dalam kehidupan manusia. Sebuah cerita diyakini mampu menambah suatu nilai kepada sebuah objek dan membuat orang lain tertarik. Pembahasan dalam skripsi ini bermula dari pencarian terhadap sebuah upaya untuk mencapai arsitektur yang bermakna. Arsitektur yang bermakna disini dapat dicapai melalui apresiasi manusia sebagai pengguna dari arsitektur tersebut.
Saat berusaha untuk mencapai apresiasi inilah dimana sebuah cerita kemudian memegang peran, sehingga munculah ruang yang bercerita. Pembahasan terhadap ruang bercerita ini akan menggunakan pendekatan ruang puitis seperti yang diungkapkan oleh Gaston Bachelard, dan pendekatan cerita sebagai panduan melalui keberadaan
maps dan
tours yang dijelaskan oleh Michel de Certeau. Kedua pendekatan ini menegaskan faktor manusia sebagai pengguna ruang yang menjadi aktor dalam cerita. Sebuah peranan yang turut menentukan apakah ruang tersebut mampu dinikmati layaknya manusia menikmati sebuah cerita.
Dalam proses analisis terhadap ruang yang kemudian dilakukan, ditemukan bahwa kedua aspek pendekatan tersebut hadir di dalam ruang dan menjadikannya memiliki identitas serta lebih dimengerti oleh penggunanya. Saat pengguna memahami sesuatu yang hadir melebihi sebuah bentuk fisik atau yang terlihat di permukaan, maka saat itulah tercapai arsitektur yang lebih bermakna.
The necessity to tell and hear stories is a natural need and essential to human life. A story was believed could add a value to a certain object and made it more appealing. This writing was inspired by the search for a means toward meaningful architecture. A state of architecture that can be achieved with the appreciation from human as the user of the product of architecture. This is when a story has an advantage to create storytelling space, the kind of space that we require when there is a need for human appreciation. The course to discuss about this storytelling space, will divide into two approaches. The first is Gaston Bachelard?s poetic space and the second will be using maps and tours as explains by Michel De Certeau. These two approaches signify the importance of human as a user of the space which also made us an actor of the story. A role that plays part whether that space can be enjoyed as humankind enjoys a story or not. Within the analyzing process afterwards, i discover that the two approaches happen inside the space. Moreover they identify it and made it more understandable for its user. When the user understands what is present beyond physical aspect or what appear on the surface, is when architecture develops into something more meaningful."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48437
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Nadhila Suhaila Syahriandy
"Perang berkaitan erat dengan arsitektur. Berawal dari arsitektur menjadi objek yang diserang, lalu lahir arsitektur sebagai pertahanan. Strategi perang terus mengalami perkembangan, hal ini memicu arsitektur menjadi bagian dari strategi perang. Arsitektur juga harus ikut berkembang dan melihat kebutuhan dari strategi perang tersebut agar dapat bertahan dalam perang.
Tulisan ini mencoba menganalisa strategi arsitektur sebagai pertahanan dalam perang. Tulisan ini juga didukung oleh pembahasan studi kasus dari sebuah cerita agar terlihat jelas bagaimana strategi arsitektur sebagai pertahanan dengan strategi yang digunakan user untuk bertahan begitu juga sebagai penyerang.
War is closely related to architecture. It starts when architecture became an object being attacked, which bring forth the idea of architecture as a defense. War strategy advances continuously, it triggers architecture to be part of the war strategy. Architecture must also take part in the advancement and recognize the needs to survive in war. This paper attempts to analyze the architecture strategy as a defense in war. This paper is also supported by case studies research from stories in order to clearly find the architecture strategy used by a user to defend along with the strategy to attack."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46178
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadia Primasanti
"Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, peran media sebagai sarana berkomunikasi menjadi sangat vital dalam tiap aspek kehidupan. Termasuk dunia arsitektur yang erat kaitannya dengan dunia seni dan kebudayaan. Dalam beberapa tahun belakangan ini, semakin marak media massa baik cetak maupun elektronik yang menjadikan dunia arsitektur sebagai bahasan utamanya. Tentu saja hal ini mempengaruhi dunia arsitektur khususnya arsitektur Indonesia. Dengan menggunakan media massa sebagai wadah berkomunikasi yang menjangkau audience yang besar, memungkinkan para arsitek untuk memperkenalkan dunia arsitek yang belum diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini dapat menjadi proses pembelajaran bagi masyarakat awam untuk dapat lebih mengerti tentang arsitektur.
Because the expand of information technology, media as a tool for communication has a vital value in everyday life. It is included architecture which is has a close relationship with arts and culture. In this last decade, the architecture has been publish by the mass media so rapidly. That is phenomenon also happen in Indonesia. By using mass media as a tool for communication, it will reach big audience where architect can promote their work and promote architecture to Indonesian society that many of them still not familiar with it. This method will give lecture to Indonesian society how architecture is."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48569
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Salvadori, Mario
Jakarta: Jakarta Erlangga, 1986
624.17 SAL s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Imam Satria
"Tugas akhir ini memuat tentang penjelasan mengenai dwelling pada sebuah kearifan arsitektur vernakular Banjarmasin yang mengacu pada rumah panggung. Dalam hal penyelesaian masalah rumah atau tempat tinggal. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data secara observasi dengan beragam informan yang menghuni rumah panggung.
This final writting consist of the description of the Dwelling on the wisdom of vernacular architecture Banjarmasin which refers to the houses on stilts. In terms of the settlement problems at home or place of residence. This study based on data collection method of observation with various informants that inhabit the house on stilts"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51566
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Steve Alexander Harmadianto
"Pada masa kini permasalahan lingkungan merupakan momok dalam segala bidang kehidupan. Menanggapi desakan untuk menciptakan pola pembangunan yang mampu menjaga kelestarian alam, muncul berbagai pandangan dalam dunia arsitektur yang bergerak berdasarkan titik tolaknya masing-masing dalam melihat permasalahan lingkungan. Berbagai sudut pandang tersebut dipetakan kedalam ekologika berdasarkan karaktemya masing-masing. Di sisi lain kehadiran arsitektur organik memberikan nafas tersendiri dalam melihat hubungan antara lingkungan binaan, manusia dan alam. Skripsi ini melihat arsitektur organik dari sudut pandang ekologika serta pengaruh pendekatannya dalam mewujudkan arsitektur yang ramah lingkungan berdasarkan berbagai pola pikir dalam ekologika. Berakar pada kekaguman dan keinginan untuk hidup dalam harmoni dengan alam memicu tampilnya ekologika yang membaur satu dengan yang lainnya menghasilkan desain yang ramah lingkungan dilihat dari berbagai sudut pandang ekologika.
Nowadays, environmental problems have become a scourge in every aspect of our civilization. In the urge for environmentally friendly building practice, many alternative work sprout with distinct character of viewpoint, image, and strategy. Each of these have been mapped according to its characteristic in the term of ecologies. On the other side, organic architecture presents with its unique perspective of built environment in relation with man and nature. This essay is reviewing organic architecture from the ecologies viewpoint. Rooted in amazement of nature and desire to live in harmony with it, organic architecture turns the ecologies upside-down with each character of ecologies merge and complementing each other manifested in environmentally friendly built environment viewed from every perspective of ecologies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43509
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library