Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 242568 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boris Winata
"Gereja merupakan sarana bagi umat Kristiani untuk menjalankan kegiatan ibadahnya. Dalam menjalankan ibadahnya beberapa gereja menggunakan alat musik band. Lokasi gereja yang menggunakan alat musik band yang berada di daerah perumahan menyebabkan beberapa warga di sekitar gereja merasa terganggu saat ibadah dijalankan. Metode pengendalian kebisingan yang dlakukan oleh pihak gereja adalah dengan menutup celah-celah yang memungkinkan suara keluar serta menjauhkan alat musik dari dinding yang berhimpit dengan rumah warga namun hasil yang diperoleh tidaklah optimal.
Skripsi ini membahas bagaimana pengendalian kebisingan lingkungan di daerah sekitar gereja dan evaluasinya. Gereja yang dievaluasi adalah Gereja Bethel Indonesia jemaat Taman meruya Ilir dan Gereja Bethel Indonesia jemaat Taman Cibodas yang keduanya berlokasi di tengah-tengah pemukiman warga. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur tingkat kebisingan, membandingkan hasil pengukuran dengan standar kebisingan yang diperbolehkan serta menganalisis hasil penelitian secara arsitektural. Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat membantu penanggulangan kebisingan di daerah sekitar gereja.

Church is the place for the Christian to do the spiritual activity. In doing the spiritual action some church using band instrument to support the activity. Church located in housing area that using band instrument makes some resident fell disturbed by the sound of music. Noise control methods conducted by the church is to minimize the gaps that allow sound exit and located the music instruments far from the church's wall that close with the resident house wall but they don't work their best.
This thesis discuses how to control noise at the housing area around the church and its evaluation. The church that evaluated are Gereja Bethel Indonesia jemaat Taman meruya Ilir and Gereja Bethel Indonesia jemaat Taman Cibodas that both of this located in housing area. This research was conducted by measuring the noise level, comparing the results with a standard measurement noise which is allowed, and analyzing the results with architectural studies. The results of this study are expected to help control the noise at the are around the church.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52284
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Imelda B.L.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S7594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saefudin
"Pada satu sisi orang Indonesia menganggap dirinya sebagai bangsa yang religius. Namun pada sisi yang Iain, pada tataran praksis, ada indikasi terjadinya degradasi moral dan juga meningkatnya sekularisme. Tindakan yang dapat dikategorikan non-religius atau indikasi rendahnya religiositas ini, ternyata tidak hanya terjadi di kalangan orang tua, tetapi juga di kalangan anak-anak/remaja. Keadaan ini menarik dan penting untuk diperhatikan mengingat remaja adalah generasi penerus bangsa. Di samping itu menurut Erik H. Erickson pada fase remaja seorang individu menghadapi krisis identitas, suatu fase perkembangan yang sangat penting, yang akan mempengaruhi fase-fase perkembangan selanjutnya. Pertanyaan yang muncul dan menjadi permasalahan penelitian adalah seberapa besar pengaruh agen-agen sosialisasi agama (yaitu: keluarga, gereja, sekolah dan teman sebaya) dalam membentuk religiositas remaja (usia 13-17 tahun) yang selama ini dilakukan?
Penelitian ini bertujuan, pertama, ingin mengetahui pengaruh sosialisasi agama dalam keluarga, gereja, sekolah dan teman sebaya terhadap religiositas remaja. Kedua, ingin mengetahui perbedaan pengaruh sosialisasi agama dalam keluarga, gereja, sekolah dan teman sebaya terhadap religiositas remaja dari sisi denominasi gereja, jenis kelamin dan jenis sekolah.
Variabel dependen yang diangkat dalam penelitian ini adalah religiositas remaja. Religiositas (religiosity atau religious commitment atau religious involvement atau religiousness) yang dimaksudkan di sini adalah kepercayaan dan tingkah laku individu dalam kaitannya dengan hal yang bersifat supernatural dan/atau nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Pengukuran religiositas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengadopsi indikator-indikator yang dikembangkan oleh Joseph E. Faulkner dan Gordon F. DeJong, yang bersumber dari dimensi-dimensi religiositas yang dikembangkan oleh Charles Y. Glock dan Roodney Stark. Dalam penelitian ini diangkat empat dimensi religiositas yaitu: keyakinan (ideological/belief), praktek religius (ritualistic), pengalaman (experimental) dan pengetahuan (intellectual).

Indonesians view themselves as religious people. However, in reality, lndonesians are experiencing a period of moral degradation and increased secularism. These phenomena not only occur among adults, but also among teenagers, the future generation. As Erik H. Erickson suggests, during adolescence, an individual is undergoing identity crisis, a critical phase which will influence on later development. In such an impressionable state, teenagers are influenced by their families, churches, schools and peers groups. The questions, then, is how these groups shape teen religiosity (age 13 to 17).
This research has two goals. First, it investigates the influences of religious socialization in the family, church, school and peers groups in shaping teen religiosity. Secondly, it explores different kinds of influence of religious socialization in the family, church, school and peers groups in shaping teen religiosity with respect to church denomination, gender and school types.
The dependent variable in this research is teen religiosity. Religiosity (or religious commitment) in this research is understood as individual belief or behavior connected to moral and godly matters. The quantitative indicators adopted to measure religiosity was developed by Joseph E. Faulkner and Gordon F. DeJong as found in the religiosity dimensions cultivated by Charles Y. Glock and Roodney Stark. The four dimensions of religiosity are belief (ideological), religious practices (ritualistic), experience (experimental) and knowledge (intellectual)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T21164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tabita Tifa Tedjajadi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Patrick
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetelepta, Yudhistira M.
"Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa terjadi penyatuan jemaat dalam Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), antara jemaat berbahasa Belanda dan jemaat berbahasa Indonesia. Terjadinya kegiatan pelayanan jemaat dalam dua bahasa telah terjadi sebelum GPIB terbentuk dan masih dikelola sepenuhnya oleh Gereja Protestan di Indonesia (GPI) sejak masa kolonial. Terjadinya pemisahan yang disebabkan perbedaan bahasa, terus diupayakan untuk dipersatukan semenjak GPIB terbentuk pada tanggal 31 Oktober 1948. Namun kelompok Jemaat berbahasa Belanda tetap menginginkan terjadinya pemisahan karena adanya perbedaan pola pikir dan tingkah laku dengan Jemaat berbahasa Indonesia. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan latar belakang pendidikan dan sosial antara kedua bagian jemaat sebagai pengaruh kehidupan kolonial. Sebaliknya jemaat berbahasa Indonesia tidak memiliki masalah jika jemaat dipersatukan. Usaha untuk rnempersatukan tidak pernah sungguh-sungguh tercapai hingga tahun 1958 ketika terjadinya pemulangan besar-besaran warga negara Belanda kembali ke negaranya. Pemulangan tersebut disebabkan mernburuknya hubungan politik kedua negara (Belanda dan Indonesia) karena kasus Irian Barat. Pulangnya warga negara Belanda berdampak terhadap berkurangnya anggota jemaat berbahasa Belanda. Akibatnya proses ke arah kesatuan jemaat dapat segera diwujudkan. Pada Sidang Sinode V GPIB (1958) diputuskan untuk menyatukan kedua bagian jemaat. Faktanya penyatuan itu baru terwujud hingga 1 Juni 1961 ketika Jemaat Jakarta mengakhiri ibadah/kebaktian berbahasa Belanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S12642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah Ummu Haniy
"Skripsi ini membahas tentang kepentingan aktor serta penyebab konflik perizinan pembangunan gereja GKI Yasmin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menjelaskan kepentingan aktor-aktor yang terlibat dan menjelaskan penyebab konflik dari perspektif masing-masing aktor. Forkami ingin melindungi masyarakat dari upaya Kristenisasi, GKI Yasmin ingin membangun gerejanya, dan Pemerintah Kota Bogor ingin memelihara stabilitas di Kota Bogor.
Penelitian ini berhasil menemukan bahwa penyebab konflik ini bagi Forkami adalah upaya Kristenisasi di Indonesia. Menurut GKI Yasmin konflik ini timbul karena ketidaktegasan Pemerintah Kota Bogor, sedangkan pemerintah kota merasa konflik ini timbul karena masyarakat yang tidak patuh pada peraturan.

This thesis explains about the actors’ interest and the causes in the conflict of building permit for GKI Yasmin in Bogor City. This thesis is a explanative qualitative research which explain about the interests of the actors and also explain the cause of this conflict with each actor’s perspective. Forkami wants to protect the citizens from Christianisation, GKI Yasmin wants to build their Church, and the local government wants to keep the stability in the city.
This thesis shows that the cause of the conflict for Forkami is the Christianisation which happened in many places in the country. For GKI Yasmin, this conflict happened because the local government showed indecision. But the local government feels that the conflict happened because the citizens did not obey the rules which already been made.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Erysha Minarni
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti tentang pengembangan strategi promosi kesehatan dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit kardiovaskular di kalangan jemaat Gereja HKBP Pasar Rebo. Faktor risiko yang diteliti adalah tekanan darah, kolesterol, gula darah dan asam urat. Variabel lain yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel perilaku dan karakteristik individu. Penelitian ini menggunakan metode gabungan, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross-sectional. Hasil analisis menyatakan bahwa mayoritas responden memiliki tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar asam urat tinggi. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik, sikap yang positif, praktik kurang baik, dan keterpaparan informasi cukup. Strategi promosi kesehatan yang direkomendasikan meliputi: 1 pengembangan kebijakan kesehatan masyarakat di Gereja HKBP Pasar Rebo, 2 peningkatan pemahaman dan kemampuan Pendeta, Sintua dan Pengurus gereja sebagai role model bagi anggota jemaat untuk berperilaku sehat, 3 peningkatan kemampuan anggota jemaat dalam merencanakan dan melakukan kegiatan yang berwawasan kesehatan masyarakat, 4 peningkatan kompetensi kesehatan masyarakat pada anggota jemaat dalam berperilaku sehat, 5 peningkatan kemampuan Pendeta, Sintua dan pengurus gereja dalam menyusun kegiatan promotif preventif dalam pelayanan klinik, dan 6 bergerak menuju pelayanan kesehatan bidang Diakonia yang lebih baik di masa depan.Kata kunci: promosi kesehatan, organisasi keagamaan, adat batak, faktor risiko penyakit kardiovaskular

ABSTRACT
This thesis focuses on developing health promotion strategies to control risk factors of cardiovascular disease among the congregation of HKBP Pasar Rebo Church. The risk factors studied are blood pressure, cholesterol, blood sugar and uric acid level. Other variables studied are behavior and congregation rsquo s characteristics. Quantitative and qualitative methods are used in this study with cross sectional design. Result shows that most of the participants have high blood pressure, high cholesterol, high blood sugar level, and high uric acid level. Many of the participants already have good knowledge, positive attitude, bad practice, and receive enough information. Health promotion strategies that can be applied are 1 developing public health policy at HKBP Pasar Rebo Church, 2 enhancing understanding and ability of Pastors, Sintua and church administrators to be role models for church congregation to have healthy behavior, 3 building capacity of church congregation to plan and conduct community health minded activities, 4 enhancing public health competence of church congregation to have healthy behavior, 5 enhancing the ability of Pastors, Sintua, and church administrators to prepare preventive promotive activites in health services clinic , and 6 moving towards better health service of Diaconian ministry in the future.Keywords health promotion, faith based organization, batak custom, risk factors of cardiovascular disease"
2017
T48691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Fransiska
"Tesis ini membahas mengenai pemanfaatan media sosial oleh gereja dan pemimpin gereja sebagai bagian dari komunikasi sosial dengan jemaat. Perkembangan teknologi digital tidak terbatas pada lini masa tertentu dalam kehidupan, bahkan dianggap mempengaruhi organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan sosial. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi dan implementasinya dilakukan oleh berbagai organisasi, termasuk gereja yang selanjutnya menjadi tantangan tersendiri dalam menjalankan tugas utama gereja untuk bersekutu, bersaksi dan melayani. Penelitian ini kemudian dilakukan untuk memahami sikap dan perilaku pendeta sebagai pemimpin gereja dalam memandang pemanfaatan media sosial di gereja. Peneliti menemukan bahwa penggunaan media sosial merupakan salah satu inovasi yang diadopsi oleh gereja. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori difusi inovasi sebagai acuan koseptual untuk analisis. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan memperoleh data melalui wawancara terhadap beberapa pendeta yang berasal dari Gereja Kristen Indonesia (GKI) Klasis Jakarta II. Beberapa temuan menarik ditunjukkan melalui tema-tema analisis yang terdiri dari struktur organisasi dan pemimpin Gereja Kristen Indonesia (GKI), pemasaran media sosial dari sudut pandang pendeta, platform media sosial sebagai kanal komunikasi pemasaran gereja, perspektif pendeta tentang gereja beroperasi sebagai sebuah bisnis, pentingnya penggunaan media sosial gereja, pandangan terhadap pendeta yang tidak menggunakan media sosial gereja, sikap kepemimpinan yang efektif, serta manfaat dan tantangan dalam penggunaan media sosial. Peneliti menemukan bahwa penggunaan media sosial sebagai sebuah inovasi dalam gereja mengalami berbagai proses tahapan yang dipengaruhi oleh karakteristik gereja dan pemimpin gereja, sehingga hal tersebut menentukan bagaimana setiap gereja menggunakan media sosial sebagai media komunikasi gereja. Sikap dan perilaku positif ditunjukkan oleh pendeta sebagai pemimpin gereja dalam memandang dan mengimplementasikan penggunaan media sosial di gereja. Pemasaran media sosial juga dipersepsikan secara berbeda oleh para pendeta yang menganggap bahwa pemasaran media sosial mengacu kepada pemasaran pewartaan firman Tuhan, bukan untuk memasarkan institusi gerejanya. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial perlu dilakukan oleh gereja dalam mencapai tugas panggilannya untuk bersekutu, bersaksi dan melayani demi membangun iman jemaat.

This thesis discusses the utilization of social media by churches and church leaders as part of social communication with the congregation. The development of digital technology is not limited to a certain timeline of life, moreover is considered affecting organization to adapt to social change. The utilization of social media as means of communication and its implementation is carried out by various organizations, including the church which further becomes a challenge in itself when carrying out the main tasks of the church to unite, to witness and to service. This research is conducted to understand the attitudes and behaviors of pastors as a church leader in considering the utilization of social media in the church. The researcher finds that the use of social media is one of innovation adopted by the church. Therefore, in this study, researcher uses diffusion of innovations theory as a conceptual reference for the analysis. The researcher used a qualitative method by obtaining data through interviews with several pastors from Gereja Kristen Indonesia (GKI) Klasis Jakarta II. Several interesting findings are shown through the analysis themes which consist of the organizational structure and leaders of the Gereja Kristen Indonesia (GKI), social media marketing from the pastor's perspective, social media platforms as a media channel for church marketing communications, the pastor's perspective regarding the church operation as a business, the importance of the utilization of church social media, views on pastors who non-adopt church social media, effective leadership attitudes, also the benefits and challenges of social media utilization. The researcher finds that the utilization of social media as an innovation in the church experiences various stage processes which are influenced by the characteristics of the church and leaders, therefore it determines how each church uses social media as a church communication medium. Positive attitudes and behaviors are shown by pastors as church leaders in considering and implementing the utilization of social media in the church. Social media marketing is also perceived differently by pastors who consider that social media marketing refers to market the proclamation of God's word, instead of marketing their church institutions. This shows that the utilization of social media needs to be done by the church for achieving its duties to unite, to witness and to service toward building the faith of the congregation.

 

Keywords: the utilization of church social media, pastor, church leader, diffusion of innovations, attitudes, behaviors"

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>