Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158418 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Seffiliya
"Skripsi ini membahas pentingnya jati diri dalam arsitektur di Indonesia. Jati diri dikaji melalui penelusuran terhadap sejarah Indonesia dan perkembangan arsitektur pada masanya. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap arsitek tentang bagaimana menunjukkan jati diri dalam rancangan masa kini. Tulisan ini adalah tulisan deskriptif.
Tujuan tulisan ini adalah mengetahui tentang jati diri dalam arsitektur di Indonesia dan menelusuri pemikiran arsitek Indonesia untuk menunjukkan jati diri dalam rancangan mereka. Kajian skripsi ini menghasilkan suatu penjabaran mengenai keadaan jati diri arsitektur di Indonesia dan keadaan arsitek dalam upaya menunjukkannya dalam rancangan mereka.

This thesis discusses the importance of identity in architecture in Indonesia. Identity is discovered through a search of Indonesian history and the development of the architecture of its time. Further, in this thesis are the observations of the architects on how to show identity in contemporary design. This thesis is a descriptive writing.
The purpose of this thesis is to know about identity in architecture in Indonesia and to acknowledge the thoughts of Indonesian architects on showing identity in their designs. The study of this thesis is to produce a discovering of the state of architectural identity in Indonesia and of the architects in their effort to show identity in their contemporary designs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52280
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vale, Lawrence J.
London: Routledge, 2008
725.11 VAL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Elmasyafiqa
"Masalah identitas selalu menjadi diskusi yang berlanjut di sejarah Arsitektur Indonesia. Untuk waktu yang lama, ide identitas selalu berubah dari satu periode ke periode lainnya, dan arsitektur tumbuh sesuai dengan masyarakat dan kejadian disekitarnya. Skripsi ini adalah penulisan yang deskriptif membahas identitas Arsitektur Indonesia; menemukan pola penentu selagi melihat sejarah Arsitektur Indonesia. Skripsi ini bertujuan untuk memahami lebih jauh tentang apa identitas Arsitektur Indonesia di era kontemporer, dan bagaimana identitas Arsitektur Indonesia diwakili di era saat ini dengan melihat beberapa bangunan yang baru saja direnovasi di Gelora Bung Karno sebagai contoh.

The matter of identity has always been an on-going discussion through out the history of Indonesian Architecture. For a long time now, the idea of identity changes from one period to the other, and architecture grows in accordance to its society and recent happenings. This thesis is a descriptive writing discussing the identity of Indonesian Architecture; finding a common denominator as we look through the history of Indonesian Architecture. This thesis aims to understand further on what identity of Indonesian Architecture is in the contemporary era, and how the identity of Indonesian Architecture is represented in the current era by looking at some of the newly renovated buildings in Gelora Bung Karno as examples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Mulyadi
"-"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Fawanda
"Setiap kota di Indonesia memiliki rumah tradisional masing-masing dengan atap sebagai objek utama untuk memperlihatkan identitas daerah. Rancangan bangunan modern dengan penempelan atap gonjong menjadi cara yang umum digunakan di Kota Padang untuk memperlihatkan identitas tersebut. Skripsi ini merupakan studi untuk memahami lebih jauh tentang perancangan bersifat kedaerahan dalam arsitektur yaitu regionalisme. Untuk mengetahui apa urgensi penerapan teori regionalisme pada bangunan modern di daerah dan apa kaitan antara arsitektur modern pada bangunan studi kasus dengan teori regionalisme. Metode yang digunakan adalah menguji teori critical regionalism terhadap studi kasus Masjid Raya Sumatera Barat di Kota Padang pada konteks perancangan untuk menemukan penerapan regionalisme dalam arsitektur modern serta paradox.

Every city in Indonesia has its own traditional house with the roof as the main object to show the identity of the region. Modern buildings rsquo s design with gonjong roof became the common way used in Padang City to show that identity. This thesis is a kind of study to understand more about the regionalism in architectural design. To find out what the urgency of applying the theory of regionalism in modern regional buildings and what is the link between modern architecture in building of case study with the theory of regionalism. The method is to examine the theory toward Masjid Raya Sumatera Barat as selected case study in the context of design to find the correct application of regionalism also the architectural paradox."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khristinawati Ursula
"Arsitektur fluida adalah salah satu aliran arsitektur yang masih baru dibahas akhir-akhir ini. Beberapa arsitek menggunakannya sebagai konsep untuk menghasilkan karya mereka sehingga banyak sekali penafsiran mengenai arsitektur fluida sendiri. Dimana hal itu diwujudkan dari bentuknya dan juga materialnya seperti yang kita lihat selama ini. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah apakah arsitektur fluida ini mempunyai arti yang lebih mendalam dari sekedar bentuk fisiknya saja? Untuk mendapatkan definisi yang lebih mendalam mengenai arsitektur fluida, terdapat tiga orang arsitek muda yang dalam karyanya didasarkan pada konsep arsitektur fluida ini dan juga seorang pakar budaya yang menulis mengenai pengalaman kita sehari-hari, dimana hal itu merupakan arsitektur fluida.
Dengan mengamati cara keempat ahli ini mengenai arsitektur fluida, penulis mencoba menyimpulkan mengenai hal-hal apa saja yang menjadi aspek utama dalam arsitektur fluida ini. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa temyata arsitektur fluida itu tidak hanya sekedar lepas dari Euclidian geometry yang kita ketahui selama ini, tetapi juga membangun suatu bangunan yang dapat bertingkah laku seperti manusia. Selain itu, terdapat juga beberapa kriteria lain yang membuat arsitektur fluida berbeda dari arsitektur lainnya, seperti penggunaan medium alien yang mendeskripsikan posisi antara dan juga penggunaan komputerisasi dalam proses disain dan dalam sistem operasinya. Sehingga kita akan mengalami pengalaman yang berbeda setiap kali kita berada dalam bangunan tersebut.

Fluid Architecture is one style in architecture, which is recently studied. Some architects use this concept in their masterpieces. There are many interpretations about this concept. And it's shaped to its form and materials. Just what we've seen all this time. But, is there another definition about this concept that is more circumstancial than its physical form? To get the more circumstantial definition about fluid architecture, there are 3 young architects that their works are based on this concept and a cultural theorist that wrote about his daily experiences that describes main concept of fluid architecture.
By perceiving the way of them about Fluid Architecture, we can take a conclusion what things that actually include and become the prime aspect about Fluid Architecture. That fuid architecture is not just about getting out from the Euclidian geometry that we know today but also to build a building that can act and react as a human being. Beside that, there are another ideas that make fluid architecture different from other architectures, like uses of the alien medium that describes in-between position and the uses of computers technology in the design process and in the operation system. So we will have a different experience everytime we use the building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heyden, Hilde
Cambridge, UK: MIT Press, 2001
724.6 HEY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lara Anthonia Natasha
"

Le Corbusier dan Louis Kahn adalah dua arsitek terkemuka yang memberikan kontribusi signifikan pada bidang arsitektur di abad ke-20. Le Corbusier percaya bahwa bangunan harus fungsional, efisien, dan indah, dan harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan orang yang menggunakannya. Berbeda dengan Le Corbusier, Louis Kahn percaya bahwa arsitektur harus berakar pada sejarah dan budaya suatu tempat. Terlepas dari latar belakang dan pendekatan arsitektur mereka yang berbeda, keduanya sama-sama memiliki pemahaman dan penghargaan yang mendalam atas peran pencahayaan alami dalam arsitektur. Hal ini terlihat pada hasil karya mereka yang seringkali memanfaatkan cahaya alami dengan cara-cara yang inovatif untuk menciptakan ruangan yang fungsional dan indah. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran cahaya alami dalam menghadirkan atmosfer tertentu yang dapat menciptakan kualitas puitis ruang dan pengalaman spasial pada dua bangunan ikonik: Notre Dame du Haut dan Museum Seni Kimbell. Melalui analisis studi kasus komparatif, skripsi ini mengkaji bagaimana dua arsitek, Le Corbusier dan Louis Kahn, memanfaatkan cahaya alami untuk mencapai tujuannya masing-masing pada bangunan tersebut. Studi tersebut menganalisis strategi penggunaan cahaya alami pada kedua bangunan dan bagaimana pengaruhnya terhadap suasana dan bentuk ruang serta bagaimana nantinya hal tersebut dapat menciptakan suatu kualitas, pada kasus ini kualitas puitis. Skripsi ini menyimpulkan bahwa cahaya alami merupakan elemen yang sangat penting dalam membentuk kualitas sebuah ruang. Kesimpulan lainnya adalah bahwa penggunaan cahaya alami yang inovatif oleh arsitek memainkan peran penting dalam kesuksesan penyampaian fungsi dan tujuan kedua bangunan ikonik ini.


Le Corbusier and Louis Kahn are two prominent architects who made significant contributions to the field of architecture in the 20th century. Le Corbusier believed that buildings should be functional, efficient, and beautiful, and should be designed with the needs of the people who use them in mind. Unlike Le Corbusier, Louis Kahn believed that architecture should be rooted in the history and culture of a place. Despite their different architectural backgrounds and approaches, both share a deep understanding and appreciation of the role of natural lighting in architecture. This can be seen in their work which often utilizes natural light in innovative ways to create functional and beautiful spaces. Writing this thesis aims to explore the role of natural light in presenting a certain atmosphere that can create a poetic quality of space and spatial experience in two iconic buildings: Notre Dame du Haut and the Kimbell Art Museum. Through the analysis of comparative case studies, this thesis examines how two architects, Le Corbusier and Louis Kahn, utilized natural light to achieve their respective goals in the building. The study analyzes the strategy of using natural light in both buildings and how it affects the atmosphere and form of space and how this can create a quality, in this case a poetic quality. This thesis concludes that natural light is a very important element in shaping the quality of a space. Another conclusion is that the architect's innovative use of natural light played an important role in the successful delivery of the function and purpose of these two iconic buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Grace Maron
"Perubahan berbagai aspek yang terjadi pada masyarakat merupakan faktor penentu terjadinya perubahan pola pikir yang mereka pegang. Perubahan pola pikir ini menentukan perubahan prioritas dan preferensi masyarakat secara umum, sehingga menjadi salah satu faktor signifikan dalam perkembangan desain. Di dalam skripsi ini, secara khusus akan dibahas pengaruh modernisasi dalam lingkup desain, dengan berfokus terhadap dua bidang keahlian desain.
Penulisan ini bermaksud untuk memahami bagaimana pengaruh modernisasi dapat terjadi terhadap dua hal yang berbeda, yaitu fashion dalam arsitektur dan busana. Untuk itu, penulisan ini mengandung studi kasus terhadap karya perwakilan arsitektur dan juga busana. Berbasis sistem written fashion oleh Roland Barthes (1967), penulisan ini memegang prinsip bahwa pola pikir masyarakat mengenai fashion dapat ditemukan melalui penanda yang ada pada produk-produknya, dan berlaku pula pada arsitektur. Maka dari itu, analisis dalam studi kasus ini akan dilakukan dengan menemukan penanda-penanda modernisasi.
Penanda-penanda yang ditemukan akan digunakan untuk menentukan perbedaan dan persamaan modernisasi dalam arsitektur dan busana. Perbedaan akan memberikan pengetahuan mengenai berbagai kemungkinan penerapan pola pikir modern terhadap desain. Sedangkan persamaan dapat membuktikan keterhubungan fashion dalam arsitektur dan busana, khususnya dalam menerima efek modernisasi sebagai cabang ilmu desain yang berbeda. Hasil dari studi ini diharapkan dapat menjadi informasi yang memicu kemungkinan-kemungkinan eksplorasi desain yang baru.

The alteration of various aspects within the society are the determining factors of the shiftings in the paradigms they held. These shiftings generally determine changes in the priorities and preferences of the society, therefore, become significant factors of design developments. In this essay, the effects of modernization will be particularly discussed, focusing on two design fields of study.
This study aims to understand how modernization occurs on two different matters, which are fashion in architecture and clothing. In order to do that, this study consists of a case study on architecture and clothing representative artworks. Based on Roland Barthes 's (1967) system of written fashion, this study held the principle that the paradigms of the society, in relation to fashion, are able to be found through the signifiers the items have, and the same thing applies in architecture. Therefore, the analysis in this case study will be done by finding the signifiers of modernization.
The signifiers that will be found will be used to determine the differences and the resemblances of the modernization application towards architecture and fashion. The differences will give information on various possibilities modern mindset can be applied towards design. While the resemblances will prove the relation between architecture and clothing, especially in receiving the effect of modernization as different fields of design study. The result of this study is expected to give information that triggers new possibilities in design explorations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frampton, Kenneth
London: Thames and Hudson, 1992
724 FRA m (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>