Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Permata Syahri
"Proses reduksi CO2 yang terlepas bebas di atmosfer dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu kimiawi, elektrokimia, dan biologi. Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses reduksi ini adalah dengan memanfaatkan CO2 tersebut untuk fiksasi CO2 sehingga menghasilkan biomassa dengan menggunakan mikroalga yang mampu berfotosintesis. Pemanfaatan mikroalga ini dilakukan karena proses ini ramah lingkungan. Salah satu mikroalga yang banyak terdapat di Indonesia adalah Chlorella sp. Pemilihan mikroalga ini didasarkan pada kemampuan bertahan hidup dan juga kandungan biomassanya yang cukup besar.
Fotobioreaktor berbentuk plate skala laboratorium telah terbukti dapat digunakan untuk produksi biomassa Chlorella sp. dan optimasi produksi biomassa Chlorella sp. tersebut terletak pada proses pencahayaan. Metode pencahyaan yang dipilih akan mempengaruhi proses fotosintesis untuk produksi biomassa Chlorella sp. Pencahayaan alterasi (pengaturan kerapatan fluks cahaya) adalah pencahayaan yang digunakan dalam penelitian kali ini. Pencahayaan alterasi sendiri merupakan pengembangan dari sistem pencahayaan kontinu di mana intensitas cahaya akan ditingkatkan seiring dengan peningkatan jumlah innokulum (sel) yang sedang dikultivasi.
Fotobioreaktor kolom gelembung skala menengah dengan volume 18 Liter akan digunakan sebagai tempat kultivasi. Sedangkan jenis mikroalga yang digunakan adalah jenis Chlorella vulgaris Buitenzorg yang telah dikultivasi dalam medium Benneck. Chlorella vulgaris Buitenzorg ini akan diberikan pencahayaan alterasi selama proses penelitian dengan temperatur dan tekanan operasi 29oC dan 1 atm, sebagai pembanding dilakukan pencahayaan kontinu dengan jumlah innokulum yang sama. Udara yang mengandung CO2 sebesar 5% dialirkan ke dalam reaktor sebagai carbon source. Pengambilan data dilakukan setiap 4 jam sekali.
Evaluasi yang dilakukan menghasilkan kecepatan superfisial yang sesuai untuk kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg yaitu 15,66 m/jam. Uji produksi yang dilakukan dengan memanfaatkan nilai kecepatan superfisial ini menunjukkkan bahwa fotobioreaktor kolom gelembung skala menengah ini mampu memproduksi Chlorella vulgaris Buitenzorg dengan baik, namun waktu kultivasi yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan dengan skala laboratorium. Oleh karena itu, dibutuhkan pengoptimalan proses lebih lanjut untuk memperoleh hasil produksi biomassa yang maksimum.

Reduction process on CO2 which is released freely in the atmosphere can be done by many ways, such as chemical, electrochemical, and biological method. One of the alternative method used on this reduction process is using microalgae which is able to photosynthesize for fixating CO2 and producing biomass. This method is also environmental friendly. One of the microalgae which is grown a lot in Indonesia is Chlorella sp. The selection of Chlorella sp. is based on the resistance and large biomass content.
Laboratory scale plate bubble column photobioreactor has been proven well to produce Chlorella vulgaris Buitenzorg biomass about 0.016 g/dm3. Lighting method which is chosen, will affect photosynthesis process for producing Chlorella vulgaris Buitenzorg biomass. Alteration lighting (controlling lighting intensity) is lighting method used in this research. This method has been proven to increase biomass product about 1,61 times than constant lighting. Alteration lighting itself is developed from constant lighting system which lighting intensity will be increased when the amount of inoculum cell increase.
Mid-scale bubble column photobioreactor (18 dm3) will be used for cultivating place. The type of microalgae for this research is Chlorella vulgaris Buitenzorg which has been cultivated in Benneck medium. Chlorella vulgaris Buitenzorg will be illuminated by alteration lighting, with temperature and pressure operation at 29oC and 1 atm. As the comparison, Chlorella vulgaris Buitenzorg is cultivated by constant lighting with the same amount of inoculum. Air which is rich of 5% CO2 is flowed into the reactor as carbon source. Collecting data will be every 4 hours.
Evaluation of mid-scale bubble column photobioreactor gives superficial velocity 15,66 m/hour. Cultivation of Chlorella vulgaris Buitenzorg which has done using this superficial velocity shows that mid-scale bubble column photobioreactor performs well to produce biomass though gives higher cultivation time than laboratory scale bubble column photobioreactor. Process optimization is needed to get maximum biomass production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48440
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Grahita Teja Kurmawan
"Chlorella vulgaris Buitenzorg merupakan penghasil biomassa yang memiliki banyak kegunaan khususnya sebagai suplemen makanan dan obat kesehatan, selain itu juga memiliki kemampuan fotosintesis untuk mengurangi efek pemanasan global melalui memfiksasi CO2. Berdasarkan faktor hidrodinamika seperti koefisien transfer massa (KLa) dan juga kecepatan superfisial gas (UG) merupakan faktor penting untuk memaksimalkan produksi menggunakan medium Benneck di volume 40 L fotobioreaktor dengan mengatur temperatur pada 290C; tekanan pada 1 atm; konsentrasi CO2 sebesar 5% dan pencahayaan dengan lampu Halogen Phillip 20W/12V/50Hz. Hasilnya proses scale up berdasarkan iso KLa merupakan faktor yang lebih baik untuk menghasilkan jumlah biomassa yang lebih tinggi dibandingkan iso UG. Dapat disimpulkan bahwa dengan iso KLa mampu memberikan hasil 30,4% biomassa dibandingkan iso UG dan menunujukkan bahwa parameter iso KLa lebih sesuai untuk scale up fotobioreaktor.

Chlorella vulgaris Buitenzorg is an useful biomass product that was especially for supplement food and health holistic drug, beside it's photosynthetic capability for minimizing global warming effect in through to CO2 fixation. Investigating an optimum hydrodynamic factor such as mass transfer coefficient (KLa) and also superficial gas velocity (UG) is important for maximizing Chlorella biomass production using 40 L Benneck medium in bubble column photo bioreactor that was set at temperature of 29_C; Pressure of 1 atm; CO2 concentration in bubbled gas 5%; and illuminated by a Phillip Halogen Lamp 20W/12V/50Hz. As a result, a scale up process based on similarity value of KLa at its optimum hydrodynamic factor tend an achieving higher biomass concentration than similarity of UG value. It was concluded that similarity value of KLa shown around 30,4 %"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51891
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Nuzulliany
"Mikroalga Chlorella sp. termasuk kelompok kecil yang dikenal sebagai nutriceutical, yang merupakan makanan bergizi sangat tinggi dan mulai banyak dikembangkan sebagai penghasil biomassa. Belakangan ini, Chlorella sp. sangat diminati oleh para ahli untuk diteliti karena kemampuannya sebagai penghasil biomassa yang bermanfaat sebagai suplemen makanan dan kesehatan. Berbagai riset yang telah dilakukan di beberapa negara membuktikan bahwa Chlorella aman dijadikan sebagai bahan pangan alternatif yang mempunyai khasiat penyembuh. Selain manfaat biomassa itu sendiri, dalam proses pembudidayaannya, Chlorella sp. dapat dimanfaatkan sebagai pereduksi pemanasan global, yaitu dengan memfiksasi CO2 yang terjadi dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka beberapa penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan produksi biomassa dan kemampuan fiksasi CO2-nya. Penelitian kali ini merupakan scale-up dari penelitian- enelitian sebelumnya. Pencahayaan yang diberlakukan pada penelitian ini adalah pencahayaan kontinyu. Namun, pencahayaan ini memiliki keterbatasan karena intensitas yang diberikan selalu konstan padahal jumlah Chlorella dalam kultur semakin meningkat. Oleh sebab itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan proses filtrasi.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Laboratorium Rekayasa Reaksi Kimia, Departemen Teknik Kimia. Jenis mikroalga yang digunakan adalah jenis Chlorella sp., yang telah dikultivasi dalam medium Benneck. Sistem reaktor yang digunakan adalah fotobioreaktor kolom gelembung skala menengah yang dialiri oleh udara yang mengandung 5 % CO2. Proses filtrasi untuk kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg berhasil meningkatkan produksi biomassa Chlorella sp. hingga 1,03 kali lipat dibandingkan dengan pencahayaan kontinu tanpa filtrasi dengan jumlah inokulum yang sama. Hasil akhir produksi biomassa adalah 0,00756 g/dm3 dengan masa kultivasi yang lebih singkat yaitu selama 200 jam.
Nutriceutical is one small group that has very high nutrition, including microalgae Chlorella sp. It has been developed as biomass product. For now, many researchers feel interested to research about their ability as a biomass product that is very useful as food supplement and for health. Many researches that have been done in many countries prove that Chlorella is safe to be alternative food which can be a healing food. Beside the use of the biomass, in the cultivation of Chlorella, it can be used as a reducer of global warming because it can fixate CO2 by photosynthesis.
Base on those reasons, many researches have been done to increase the biomass production and the ability of its fixation. This research is about scaling-up from the researches before. It uses constant lighting intensity. But, this lighting has limitation because the intensity is always constant though the number of Chlorella in culture always increases. Therefore, one solution to solve it is by using filtration process.
This research is done in Bioprocess Laboratory, Department of Chemical Engineering, University of Indonesia. The type of microalgae that is used is Chlorella sp., in Benneck medium. The system of reactor that is used is mid-scale bubble column photobioreactor flowed by air which contains 5% CO2. Filtration process for cultivating Chlorella sp. has increased biomass production of Chlorella sp. about 1,03 times more than cultivation without filtration by using the same number of Chlorella sp. starter. Final result of dry weight is 0,00756 g/dm3 in shorter time of cultivation, 200 hours.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49665
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"ABSTRAK
Pemanasan global merupakan isu utama dalam berbagai jurnal pengetahuan dan pemberitaan akhir-akhir ini. Cara-cara pencegahan dan penanggulanan sudah mulai dikembangkan untuk menghindari efek yang lebih berbahaya. Salah satu cara penanggulananya adalah dengan fiksasi CO2 oleh mikroalga. Fiksasi CO2 selain dapat mengurangi kadar CO2 di udara juga dapat menghasilkan biomassa mikroalga yang memiliki nilai ekonomis seperti protein dan glukosa. Hasil biomassa ini kini telah banyak diolah untuk dikonsumsi manusia.
Proses foto sintesis merupakan proses utama berlangsungnya pembentukan biomassa selain proses enzimatis (tanpa cahaya). Penelitian sebelumnya telah membuktikan semakin besar intensitas chaya yang diberikan pada kultur mikroalga semakin besar pula biomassa yang dihasilkan. Penelitian ini diaharapkan dapat menunjukkan pengaruh variasi intensitas cahaya dan jumlah inokulum terhadap produksi biomassa dan fiksasi Co2 oleh mirkoalga.
Penelitian ini akan menggunakan Chlorella sp. Chlorerlla merupakan alga hijau (Chlorophyta) dan merupakan mikroalga yang paling banyak dikembangkan. Mikroalga ini akan dilihat pertumbuhannya dalam fotobioreaktor. Sistem reaktor yang digunakan adalah fotobioreaktor kolom gelembung."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Adrijantie
"Adanya potensi yang besar yang dihasilkan dari aktititas fotosintesis jenis mikroalga Chlorella sp seperti kandungan gizi yang lengkap dan tinggi, serta komponen kesehatan yang lengkap yang memungkinkan mampu meneegah sakit global seperti stroke, jantung koroner, kencing manis, kanker dan lain-lain, menjadikan penelitian skala laboratorium ini bertujuan mencari Intensitas cahaya yang optimum agar dihasilkan pertumbuhan Chlurella sp yang maksimum.
Faktor-faktor yang meinpengaruhi pertumbuhan mikroalgn antara lain cahaya, suhu, nutrisi, dan pH.
Penelitian mengenai produksi biomassa dan dengan jalan fiksasi CO2 dengan memanfaatkan kemampuan fotosintesis mikroalga Chlorella sp (ganggang hijau) dalam reaktor gelembung tunggal ini merupakan salah satu alternative yang diusulkan untuk rnengatasi masalah cumber makan bergizi dan masalah kesehatan.
Proses ini dilakukan dalam kultur Medium Beneck teraerasi dalam sebuah fotobioreaktor. Dengan pencahayaan kontinyu. Proses tersebut berlangsung pada kondisi suhu 29 °C , kecepatan superficial gas sebesar 2,4 m/jam, kandungan CO2 5% dalam aliran udara asupan dan dengan intensitas cahaya yang divariasikan dari 500 lux sampai dengan 10000 lux dan Jumlah set awal yang divariasikan. 500.000 set/ml sampai dengan 8.000.000 sel/ml.
Secara umum hasil yang diperoleh dalarn penelitian ini adalah :
- Mikroalga memerlukan intensitas cahaya sesuai dengan kerapatan selnya agar dapat berkembang secara maksimum, untuk kerapatan set awal sebesar 440.000 sel/ml intensitas cahaya yang dibutuhkan agar laju pertumbuhannya maksimum adalah sebesar 500 lux. Untuk kerapatan sel sebesar ± 990.000 sel/ml laju pertumbuhannya akan mencapai maksimum pada intensitas cahaya sebesar 1000 lux. Untuk kerapatan sel ± 4.590.000 set/ml pada 6000 hix dan kerapatan set ±6.940.000 Sel/ml pada 9000 lux.
- Laju pertumbuhan maksimum terbesar didapat dari kultur dengan pencahayaan alteration, maka dapat disimpulkan sistem pencahayaan alteration merupakan sistem pencahayaan yang terbaik dalam produksi biomassa Chlorella sp.
- Hasil pendekatan secara empiris yang diperoleh dari pertumbuhan Chlorella sp dan fiksasi CO2 dalam skala lab mengikuti persamaan Haldane."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Isnaeni
"Pengaturan kecepatan superfisial (UG) udara dalam pengembangbiakkan Chlorella vulgaris Buitenzorg sangat diperlukan agar terjadi pemerataan cahaya dan CO2 yang diberikan ke dalam media kultur. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa semakin tinggi kecepatan superfisial, jumlah sel yang dihasilkan semakin banyak hingga mencapai titik tertentu, peningkatan kecepatan superfisial akan mengakibatkan penurunan jumlah sel yang dihasilkan. Produksi biomassa dan laju pertumbuhan Chlorella vulgaris Buitenzorg mencapai maksimum pada kecepatan superfisial 11, 917 m/h. Energi terbesar yang digunakan selama kultivasi tertinggi pada kecepatan superfisial 6,851 m/h dan terrendah pada kecepatan superfisial 11,917 m/h. Pencahayaan alterasi dilakukan sebagai pembanding dan dilakukan pada kecepatan superfisial 8,875 m/h menghasilkan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pada pencahayaan kontinyu pada kecepatan superfisial yang sama. Namun, tidak lebih tinggi dibandingkan dengan pencahayaan kontinyu pada kecepatan superfisial yang optimum.

Arrangement of superficial velocity (UG) in Chlorella vulgaris Buitenzorg cultivation very need so that happen light generalization and CO2 that given into culture media. From research, got that speed excelsior superficial, cell total that produced more and more up to achieve certain points, enhancement of superficial velocity will cause cell total depreciation that produced. Production biomass and growth rate Chlorella vulgaris Buitenzorg achieve maximum at a speed of superfisial 11,917 m/h. Biggest energy that is used during cultivation highest at a speed of superficial 6,851 m/h and low at a speed of superficial 11,917 m/h. Alteration illumination at a speed of superficial 8,875 m/h produce growth rate higher is compared with in continuous illumination at a speed of superficial same, but not higher than continuous illumination at a superficial velocity optimum."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S51830
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Valentino
"Mikroalga hijau seperti Chlorella sp. memiliki kemampuan untuk menfiksasi C02 melalui reaksi fotosintesis dengan bantuan energi cahaya sehingga menjadi altematif dalam mengurangi pemanasan global. Selain itu, hasil-hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa mikroalga hijau sangat potensial sebagai bahan makanan kesehatan, bahan kosmetik, pharmaceutical, umpan akuakultur, produk kimia intermediate dan bahan bakar raroah lingkungan. Potensi-potensi dari Chlorella sp. tersebut membuat fokus penelitian ini diarahkan kepada optimalisasi produksi biomassa dan fiksasi CO2 dari alga tersebut. Penelitian ini akan mengkultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg dengan perlakuan pencahayaan alami, sehingga dapat diperoleh gambaran akan perilaku pertumbuhan mikroalga tersebut pada fotobioreaktor dengan kondisi alam terbuka. Perlakuan pencahayaan alami diberikan dengan merubah intensitas cahaya per satuan waktu sesuai dengan siklus harian matahari. Pengkultivasian akan berlangsung dalam fotobioreaktor kolom gelembung tunggal dengan volume sebanyak 600 ml menggunakan medium Beneck sebagai sumber nutrisi pada temperatur 29°C dan tekanan operasi 1 atm. Sumber cahaya pada penelitian ini adalah lampu Phillips Halogen 20W/12V/50Hz. Fotobioreaktor juga akan dialiri udara yang mengandung C02 sebesar 10% sebagai carbon source-nya dengan kecepatan superfisial gas (UG) optimum sebesar 3,6 m/h. Perlakuan pencahayaan siklus harian pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir produksi biomassa dan laju fiksasi C02 yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan pencahayaan kontinu, dengan perbandingan hasil produksi biomassa sebesar 79%, nilai CTR sebesar 54% dan nilai qco2 sebesar 50%. Selain itu , energi yang digunakan untuk produksi biomassa (Ex) juga lebih besar 1,69 kali lipat. Hasil penelitian ini menjadi gambaran produksi Chorella sp. dalam fotobioreaktor secara massal menggunakan sumber cahaya matahari."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yoffi Twidawita Puteri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>