Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Khozin Setiawan
"Chlorella vulgaris Buitenzorg adalah organisme yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai produsen biomassa. Mikroalga ini mengandung banyak nutrisi yang dapat berperan sebagai antioksidan dan antivirus bagi tubuh. Selain itu kandungan klorofilnya yang tinggi menjadikan Chlorella vulgaris Buitenzorg sebagai organisme pemfiksasi CO2 yang efektif. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah melakukan alterasi intensitas cahaya. Penelitian sebelumnya menunjukkan metode ini dapat meningkatkan produksi biomassa Chlorella vulgaris sampai 1,61 kali dan kemampuan fiksasi CO2 meningkat 3 kali dibandingkan pemberian cahaya dengan intensitas yang sama.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari gas buang terhadap ketahanan Chlorella vulgaris Buitenzorg serta mengetahui kemampuan fiksasi karbondioksida oleh mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg.
Penelitian ini menggunakan gas buang dari hasil pembakaran LPG yang komposisinya sudah dimodelkan dengan komposisi gas masukan 0.3 % LPG, 5 % CO2 dan 94.7 % udara. Chlorella vulgaris Buitenzorg akan dikultivasi dalam medium beneck sebagai sumber nutrisi pada temperatur 29_C, tekanan operasi 1 atm dengan sumber cahaya lampu Phillip Halogen 20W/12V/50Hz, volume reaktor 18 dm3, dan rentang intensitas cahaya yang dipakai adalah 4.5-35 klux.
Perlakuan alterasi pencahayaan meningkatkan produksi biomassa Chlorella vulgaris Buitenzorg sampai 1.5 kali, sedangkan kemampuan fiksasi CO2 meningkat sebesar 2 kali dibandingkan dengan pencahayaan kontinu. Pencahayaan alterasi juga menghasilkan ketahanan yang lebih baik terhadap LPG daripada pencahayaan kontinyu, hal ini dapat dilihat dari ketahanan sel yang lebih baik, yaitu selama 176 jam, sedangkan pencahayaan kontinyu menghasilkan ketahanan sebesar 128 jam sebelum memasuki fase kematiannya.

Chlorella vulgaris Buitenzorg is a potential organism to be generated as biomass producer. This microalgae species contain some nutrition that can be used as antioxidant and anti-virus for human s body. Besides high amount of chlorophyll compositions make this microalgae as effective organism in CO2 fixation. Previous research using the same method showed that this method can be used to enhance biomass Chlorella sp. production until 1.61 time and by using this method CO2 fixation s ability become greater 3 times than lightening with same intensity.
The main purpose of this research is to investigate effect of exhaust gas to the Chlorella sp. resistant and to evaluate CO2 fixation by this microalgae.
This research used exhaust gas from LPG combustion that its compositions have been modelized. Inlet gas composition is 0.3 % LPG, 5 % CO2, and 94.7 % air. Chlorella vulgaris Buitenzorg was cultivated in Beneck Medium as source of nutrition in 29_C, 1 atm, light lamp source used is Phillip 20 W/12 V/ 50 Hz. Reactor volume is 18 dm3 and range of light intensity is 4.5-35 klux.
Alterating lightening treatment could enlarge Chlorella sp. biomass production until 1.5 times. Besides fixation CO2 ability could escalate until 2 times that constant lighting. Alterating lightment make microalgae resistant to LPG become better than constant lighting. This conclusion known from longer cell life time which about 176 hours. Besides, continues lightening resulted shorter life time which is about 128 hours before death phase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49684
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Yudi Permana
"Mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg merupakan salah satu jenis mikroalga hijau yang banyak terdapat di Indonesia yang memiliki kemampuan sebagai penghasil biomassa dan dapat digunakan untuk mereduksi pemanasan global yang disebabkan oleh banyaknya aktifitas manusia dalam penggunaan bahan bakar fosil seperti LPG yang semakin meningkat. Terdapat berbagai macam variabel yang dapat mempengaruhi pertumbuhan Chlorella vulgaris Buitenzorg, diantaranya adalah pencahayaan, suplai CO2 serta nutrisi yang cukup.
Pada penelitian ini mikroalga akan diuji ketahanannya dengan adanya tambahan gas model hasil pembakaran LPG sebagai gas masukannya ke dalam medium kultur. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya dimana akan dilakukan pada kondisi pencahayaan kontinu dengan intensitas cahaya yang disesuaikan dengan jumlah inokulum serta menggunakan hasil pembakaran LPG sebagai carbon Source-nya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chlorella sp. memiliki ketahanan yang cukup baik yang ditandai dengan adanya laju pertumbuhan sel maksimum (_max) sebesar 0,016 h-1 - 0.037 h-1, berat akhir sel (Xakhir) sebesar 3,22.10-3 g/dm3 - 4,09.10-3 g/dm3 dan membutuhkan energi untuk melakukan metabolismenya (Ex) sebesar 85,04 J/g - 88,97 J/g pada tingkat efisiensi energi 0,81 % - 0,95 % dengan penambahan LPG pada kadar 0,3 % - 1 % volume.

One of Indonesian resources is Chlorella vulgaris Buitenzorg, micro algae, which has ability in CO2 fixation through photosynthesis process by converting CO2 to carbon or biomass, valuable ones, such as polysaccharide, protein or lipid. Because of this ability, Chlorella vulgaris Buitenzorg can be used as one of solution to reduce the effects of global warming caused by human activities. There are several variables which can affect CO2 fixation process through photosynthesis, among them: lighting, CO2 supply, and proper nutrition. The optimum CO2 supply is needed in order to give an optimum condition for CO2 fixation process and biomass growth.
In this research, the microalgae will be tested its resintance with residue modeling gas of combustion LPG addition as input gas into its medium. This research will use continuous lighting condition with appropriate intensity and inoculums net. Beside that, it will use residue gas of combustion LPG as its carbon source.
The result of this research shows that Chlorella sp. has a quite good resistance. It is supported by presence of maximum cell growth rate (_max) of 0,016 h-1 ' 0.037 h-1, final cell weight (Xfinal) of 3,22.10-3 g/dm3 ' 4,09.10-3 g/dm3 and energy necessity for metabolism (Ex) of 85,04 J/g ' 88,97 J/g with energy efficiency of 0,81 % - 0,95 % by adding LPG of 0,3 % ' 1 % volume.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49709
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Widiastuti
"Berbagai cara pendekatan telah dilakukan untuk mengurangi kadar karbondioksida di atmostir, baik secara fisika, kimia, ataupun biologis. Salah satu metode biologis yang dapat digunakan untuk mereduksi karbondioksida adalah pemanfaatan proses fotosintetik oleh mikroorganisme fotosintetik. Mikroorganisme yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah mikroalga dari jenis Chlorella vulgaris Buitenzorg. Penelitian ini menjadi suatu hal yang menarik karena Chlorella sp, selain dapat mereduksi karbondioksida, ia juga mempunyai beberapa keistimewaan diri yang dapat dimanfaatkan, seperti kandungan klorofilnya, beta karoten, protein, dan sebagainya.
Penelitian ini merupakan kesinambungan dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan di TGP dengan tujuan yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengoptimalkan fiksasi karbondioksida oleh mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg di dalam suatu fotobioreaktor kolom gelembung. Salah satu tujuan lain dari penelitian ini, adalah melihat pertumbuhan Chlorella vulgaris Buitenzorg pada saat kemampuan fiksasi karbondioksidanya dioptimalkan.
Mengacu pada hasil penelitian sebelumya, maka pada penelitian kali ini dilakukan perlakuan alterasi pencahayaan, yaitu perubahan intensitas pencahayaan untuk mendapatkan fiksasi karbondioksida paling maksimum (IqCO2max,opt) secara simultan sesuai dengan pertambahan sel (N)/biomassa (X) selama masa kultivasi. Pada fotobioreaktor tersebut Chlorella vulgaris Buitenzorg akan dikultivasi dalam medium Beneck sebagai sumber nutrisi pada temperatur 29°C, tekanan operasi 1 atm dengan sumber cahaya lampu Phillip Halogen 20W/12V/50Hz serta dialiri udara yang mengandung CO2 sebesar 10% sebagai carbon source-nya volume reaktor 1 dm3, dan rentang intensitas cahaya yang dipakai adalah 4.5-35 klux.
Penelitian ini juga membandingkan dengan penelitian sebelumnya, yaitu alterasi pencahayaan dengan memakai intensitas cahaya yang maksimum untuk penumbuhan (IuCO2max,opt). Perlakuan alterasi pencahayaan dengan kurva basis fiksasi karbondioksida pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg berhasil meningkatkan fiksasi karbondioksida sampai dua kali lipat bila dibandingkan dengan fiksasi karbondioksida pada saat alterasi pencahayaan dengan kurva basis pertumbuhan. Nilai QCo2 rata-rata pada penelitian ini adalah 12.775 h-1, sedangkan pada penelitian sebelumnya adalah 6.679 h-1. Produksi biomassa (X) yang dihasilkan adalah 5.78 gr/dme3, lebih kecil daripada nilai X dari penelitian sebelumnya, yaitu 16 gr/dm3. Nilai energi cahaya yang dimanfaatkan (Ex) pada penelitian ini adalah 55.5 J/g, sedangkan penelitian sebelumnya lebih kecil yaitu 44.3 J/g. Nilai efisiensi konversi energi cahaya untuk pembentukan biomassa (nbp) pada penelitian ini 0.13%, ini berarti lebih besar dari penelitian sebelumnya, yaitu 0.11%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"Penelitian yang dikembangkan disini merupakan kelanjutan kegiatan penelitian yang telah dilakukan di Tokyo Institute of Technology (TIT). Penelitian di TIT dititik beratkan pada upaya peningkatan kemampuan fiksasi CO2 oleh mikroba fotosintesa di daerah subtropis, sementara penelitian yang dilakukan ini merupakan upaya peningkatan produksi biomassa daerah tropis yang memiliki nilai ekonomis.
Eksplorasi dari beberapa balai penelitian ditanah air menunjukkan bahwa ada beberapa jenis mikroba fotosintesa lokal yang memiliki kandungan zat esensiil kesehatan yang layak untuk dikembangkan yaitu: Spirulina plarensis Jacatra dan Chlarella vulgaris Buitenzorg.
Penelitian ekperimental ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan fiksasi CO2 dan produksi secara hayati spesies mikroba fotosintesa alam tropis asupan pangan Chlorella vulgaris Buitenzorg dalam kolom gelembung tunggal maupun seri dengan kombinasi perlakuan pengaturan pencahayaan.
Hasil penelitian dengan menggunakan spesies lokal ini diharapkan menjadi masukan upaya memaksimalkan fiksasi CO2 dalam kolam-kolam terbuka (open pond system) atau sistem tertutup (closed system) maupun produksi asupan pangan dengan aerasi dengan emisi gas buang keluaran "flare sistem" industri tenaga listrik (PLTU, PLTGU) yang terintegasi dengan unit produksi asupan pangan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
D879
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sang Made Kresna Andhika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Yudi Sendjaja
"Chlorella vulgaris merupakan organisme yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai produsen biomassa. Mikroalga ini mengandung banyak nutrisi yang dapat berperan sebagai antioksidan dan antivirus bagi tubuh. Selain itu kandungan klorofilnya yang tinggi menjadikan Chlorella vulgaris sebagai organisme pemfiksasi CO2 yang efektif. Berdasarkan alasan-alasan tersebut maka beberapa penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan produksi biomassa dan kemampuan fiksasi C02 nya. Salah satu cara yang banyak dilakukan adalah melakukan alterasi intensitas cahaya. Penelitian sebelumnya menunjukkan metode ini dapat meningkatkan produksi biomassa Chlorella vulgaris sampai 61% dan kemampuan fiksasi CO2 meningkat 200% dibandingkan dengan pemberian cahaya dengan intensitas yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut pada skala yang lebih besar. Penelitian yang diusulkan adalah memperbesar skala kultivasi dari Chlorella vulgaris dengan cara mengkultivasi di dalam beberapa reaktor yang disusun secara sen dan dilakukan alterasi pencahayaan. Sebagai perbandingan dilakukan kultivasi pada sistem reaktor yang sama dengan pencahayaan kontinu. Kultivasi dilakukan pada T = 29_C, P = 1 atm, UG = 2,4 m/jam, ?co2 = 10%, dan menggunakan reaktor dengan volume 200 mL dengan sumber iluminasi lampu Philip Halogen 20 W/12 V/50 Hz. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa periakuan alterasi pencahayaan dapat meningkatkan produksi biomassa Chlorella vulgaris sampai 162% dengan energi yang digunakan untuk memproduksi biomassa lebih besar 157% dibandingkan pencahayaan kontinu, sedangkan kemampuan fiksasi CO2 meningkat sebesar 7,3% dibandingkan dengan pencahayaan kontinu. Reaksi pengikatan CO2 ini menyebabkan alterasi pencahayaan dapat menyediakan substrat bagi produksi biomassa 29% lebih besar daripada pencahayaan kontinu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmed Syarif
"Permasalahan pangan menjadi isu yang penting belakangan ini. Rendahnya nutrisi yang dikonsumsi oleh sebagian penduduk menyebabkan banyaknya terjangkit penyakit. Salah satu zat makanan yang bersumber dari alam serta sarat akan nutrisi berasal dari ganggang hijau Chlorella vulgaris. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Chlorella vulgaris mengandung vitamin A (betakaroten), protein (diatas 53%), dan CGF (Chlorella Growth Factor). Dengan meningkatkan jumlah biomassa Chlorella Vulgaris ini diharapkan akan menghasilkan sumber pangan alternatif yang kaya akan nutrisi.
Pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya telah didapatkan bahwa pengembangan Chlorella Vulgaris dengan pencahayaan alterasi akan menghasilkan biomassa yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pencahayaan lainnya. Saat kepadatan dalam fotobioreaktor meningkat maka akan terjadi penutupan intensitas cahaya oleh sel-sel yang ada di bagian depan (efek shading). Hal ini menyebabkan tidak meratanya jumlah intensitas cahaya yang diterima oleh sel. Sel yang kekurangan cahaya akan mengalami kematian. Maka perlu dilakukannya peningkatan intensitas cahaya yang disesuaikan dengan banyaknya sel dalam fotobioreaktor. Efek penutupan cahaya ini juga dapat ditanggulangi dengan pengurangan kepadatan sel dalam fotobioreaktor melalui proses filtrasi yang dilakukan secara periodik.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan didapatkan bahwa penggunaan pencahayaan aterasi dan penggunaan filter pada fotobioreaktor dapat meningkatkan perolehan biomassa sebesar 1,26 kali lebih baik dari pada pencahayaan alterasi tanpa proses filtrasi dan 1,35 kali lebih baik jika dibandingkan dengan proses filtrasi dengan pencahayaan kontinu. Proses altersi yang dilengkapi dengan filtrasi ini juga mampu meningkatkan efisiensi energi hingga mencapai 3,772% sedangkan proses filtresi dengan pencahayaan kontinu hanya memiliki efisiensi energi sebesar 0,762%.

Now a day, problem that related with food to be vary important. Low nutrition consumption with some people makes them infected by some disease. Chlorella vulgaris is one of chlorophyta that can supply us some nutrition like vitamin A (betakaroten), protein, and CGF (Chlorella Growth Factor). With increasing the production of biomass, it hopeful will be prepared the high nutrition food for us.
In previous research, we know that increasing Chlorella vulgaris Production by alteration lightening would be more effective than continue lightening. When the concentration in fotobioreactor increases, it will cause the shading effect. Based from that, we need to increase the light intensity in line with the number of cell in fotobioreactor. This shading effect also can be solved by decreasing the concentration of cell with filtrate the cell periodically.
In this research we get that alteration lightening with filtration treatment in fotobioreactor can increase the production of cell more effective 26% than the only alteration lightening. And more effective 35% than the continue lightening with filtration treatment. This process is also have the highest efficiency (3.722%) if we compare with continue lightening (0.672%).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49650
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Cultivation of chlorella vulgaris buitenzorg with alteration of light illumination using a maximum carbon dioxide trnasfer rate (CTR) base curve syccessfully enhanced the CTR value up to 1.74 times compared to alteration of light illumination with a growth base curve...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"To reduce the level of CO2 content in air, effort on converting CO2 to useful products is required. One of the alternatives includes CO2 fixation to produce biomass using Chlorella vulgaris Buitenzorg. Chlorella vulgaris Buitenzorg is applied for production of food supplement. Chlorella vulgaris Buitenzorg is also easy to handle due to its superior adaptation. Currently, Chlorella vulgaris Buitenzorg has been analyzed by some experts for its cellular composition, its ability to produce high quality biomass and the content of essential nutrition. A series of experiments was conducted by culturing Chlorella vulgaris Buitenzorg using Beneck medium in bubbling column photobioreactor. The main variation in this experiment was photoperiodicity, where growth of Chlorella vulgaris Buitenzorg was examined during photoperiodicity condition. The difference between CO2 gas concentration of inlet and outlet of the reactor during operational period, was compared to the same experiment under continuous illumination. Under photoperiodicity of 8 and 9 h/d, the culture cell densities (N) were approximately 40 % higher than under continuous illumination. Final biomass density of Chlorella vulgaris Buitenzorg at 9 h/d illumination was 1.43 g/dm3, around 46% higher than under continuous illumination. Specific carbon dioxide transfer rate (qCO2) in photoperiodicity was 50-80% higher than under continuous illumination. These experiments showed that photoperiodicity affects the growth of Chlorella vulgaris Buitenzorg The specific growth rate (µ) by photoperiodicity was higher than that by continuous ilumination while the growth period was two times longer. Based on the experiments, it can be concluded that photoperiodicity might save light energy consumption. The prediction of kinetic model under continuous illumination as well as under photoperiodicity illumination showed that Haldane model became the fitted kinetic model."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>