Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Rachmat Aditia
"Mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg merupakan salah satu jenis mikroalga hijau yang umumnya digunakan sebagai penghasil biomassa yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen makanan dan kesehatan, ternyata juga bermanfaat untuk mereduksi pemanasan global yang disebabkan oleh banyaknya aktifitas manusia dalam penggunaan bahan bakar fosil yang semakin meningkat, yaitu dengan melakukan fiksasi CO2 melalui proses fotosintesis. Namun, pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan gas NOx atau N2O yang bersifat racun bagi pertumbuhan mikroalga. Pada penelitian ini Chlorella vulgaris Buitenzorg akan diuji ketahanannya terhadap N2O, ditinjau dari jumlah berat kering sel, laju pertumbuhan spesifik, dan pH kultur. Selain itu juga akan dilakukan metode untuk meningkatkan pertumbuhan Chlorella vulgaris Buitenzorg terhadap gas N2O. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chlorella vulgaris Buitenzorg.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Chlorella vulgaris Buitenzorg memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap N2O untuk Xawal sebesar 0,4 g/l. Metode efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan terhadap N2O adalah dengan meningkatkan konsentrsi sel awal dan melakukan kontrol pH kultur, dimana dengan adanya kontrol pH, pertumbuhan untuk Xawal sebesar 0,1 g/l akan sama dengan pertumbuhan untuk Xawal sebesar 0,4 g/l tanpa kontrol pH.
Chlorella vulgaris Buitenzorg is a kind of green coloured microalgae that is widely used as biomass producer that can be used as food supplement and health. This microalgae is also can be used to reduce global warming , as a result of fossil fuel combustion, that can be done by CO2 fixation. Consequently, the combustion of fossil fuel can produce NOx or N2O that are toxic in the growth of microalgae. In this research, Chlorella vulgaris Buitenzorg's strength will be tested for the resisctance to N2O. There is also a method that can be used effectively to resist the N2O's effect.
The result of this research shows that Chlorella vulgaris Buitenzorg has good resistance against N2O for the value of X are 0,4 g/l. The effective method to increase the growth of microalgae with the N2O inhibition is using high concentration and by controlling the pH value, which for control pH can increase the growth of X= 0,1 g/l to be likely same as X for X is 0,4 g/l.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Hervita
"Mikroalga dan bakteri dapat melakukan simbiosis dalam kondisi nutrisi yang terbatas. Azospirillum sp. telah dikenal sebagai plant-growth-promoting bacterium (PGPB) yang meningkatkan pertumbuhan dan yield dari berbagai tanaman pertanian dan dapat mempromosikan pertumbuhan beberapa spesies chlorophyte air tawar dari genus Chlorella, yang salah satunya adalah Chlorella vulgaris. Pada penelitian ini dilakukan kultivasi kultur campuran mikroalga Chlorella vulgaris : bakteri Azospirillum irakense dengan perbandingan volume 2:1, 1:1, dan 1:2 dalam fotobioreaktor tertutup berbentuk huruf L. Kultur campuran dikultivasi selama lima hari dalam temperatur ruang, dikocok dengan kecepatan 137 rpm dan disinari dengan intensitas cahaya 240 lux. Sampel dari hasil kultivasi kultur campuran kemudian dianalisis menggunakan perhitungan jumlah sel, pengukuran Optical Density (OD), dan pengujian Acetylene Reduction Assay (ARA). Dari pengujian ARA terbukti bahwa Azospirillum irakense dapat memproduksi enzim nitrogenase yang diperlukan dalam proses fiksasi nitrogen. Dari hasil penelitian diperoleh perbandingan volume kultur campuran yang menghasilkan pertumbuhan mikroalga Chlorella vulgaris yang optimum adalah pada perbandingan 2:1 dengan laju pertumbuhan spesifik sebesar 0,185 per hari.

Microalgae and bacterium can perform symbiosis under nutrient-limiting condition. Azospirillum sp. is a known plant-growth-promoting bacterium (PGPB) that enhances growth and yield of many terrestrial crop plants and can promote growth of several freshwater species of the chlorophyte genus Chlorella, which one of them is Chlorella vulgaris. In this research, cultivation of mix-culture microalgae Chlorella vulgaris : bacterium Azospirillum irakense has been done with volume ratio 2:1, 1:1, dan 1:2 in closed L-tube photobioreactors. Mix-culture cultivated for five days on ambient temperature, shaken at 137 rpm dan illuminated at 240 lux. Sample of mix-culture was analyzed with total cell counting, Optical Density (OD) measurement, and Acetylene Reduction Assay (ARA) measurement. The result of ARA measurement showed that Azospirillum irakense could produce nitrogenase enzyme which needed in nitrogen fixation process. The result of experiment showed that volume ratio of mix-culture to produce optimum growth of microalgae Chlorella vulgaris is 2:1 with specific growth rate 0.185 per day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangguh Wijoseno
"ABSTRAK
Menurut data statistik dari BPS, jumlah penduduk indonesia kini telah mencapai 225 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan bayi mencapai 1,39% pertahun atau setara dengan 3,5 juta jiwa. Dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang begitu tinggi ini jelas akan menimbulkan suatu dampak sistemik bagi kehidupan bangsa Indonesia. salah satu Potensi masalah yang ditimbulkan dari bertambahnya jumlah penduduk menurunnya ketahanan pangan masyarakat. Dewasa ini telah dikembangkan berbagai sumber pangan alternatif yang kaya akan kandungan essensial yaitu mikroalaga Chlorella. sp. Mikroalga Chlorella vulgaris dikenal sebagai makhluk hidup yang kaya akan karbohidrat, protein, dan lemak dimana zat ? zat ini begitu penting dalam memperkuat ketahanan pangan. Besarnya kadar kandungan essensil tersebut dapat dipengaruhi oleh jenis medium pertumbuhannya sebagai sumber nutrisi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data kadar kandungan essensil pada Mikroalga Chlorella vulgaris dengan variasi nutrisi pada medium yang diberikan sehingga memudahkan para peneliti untuk mengidentifikasi jenis nutrisi terbaik untuk mendapatkan kandungan essensil yang optimal. Pada penelitian sebelumnya, sudah dilakukan perbandingan pengaruh medium EDTA dan Urea untuk menguji kadar kandungan essensil pada mikroalga Chlorella vulgaris. Pada penelitian ini akan digunakan medium Beneck dan BG-11 sebagai sumber nutrisi. Penelitian dilakukan dengan cara mengembangbiakkan satu jenis mikroalga Chlorella vulgaris di dua Fotobioreaktor yang berbeda. Fotobioreaktor pertama diisi dengan medium Beneck sebagai kontrol dan fotobioreaktor kedua diisi dengan medium BG-11 dan reaktor ketiga diisi dengan medium . Setelah sampai pada masa pemanenan, dilakukan pengambilan biomassa dan dilakukan uji kandungan dan kadar kandungan essensil lemak, lipid, beta karoten, dan protein. Berdasarkan penelitian ini di dapatkan berhasil di dapatkan data kepadatan sel di tiap ? tiap medium. Dalam medium control yaitu medium beneck kepadatan sel mencapai 0.8 g/L, medium walne 0.7392 g/L, dan medium BG-11 mencapai 1.1030 g/L. ada pun kandungan lipid Chlorella vulgaris dari medium beneck sebesar 37 %, lipid dalam medium walne sebesar 43% dan lipid dalam medium BG-11 sebesar 39%. Dalam penelitian ini uga didapatkan nilai Carbon Ttransfer Rate (CTR) di tiap medium. Keberhasilan penelitian ini akan memudahkan bagi para peneliti lainnya dalam menentukan medium dan nutrisi terbaik bagi mikroalga Chlorella vulgaris untuk mendapatkan kandungan essensil yang penting dalam menunjang kecukupan nutrisi bagi manusia.
.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S840
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Yusandi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nutrisi nitrogen yang tepat dalam memanfaatkan mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg sebagai bahan baku baik biodiesel maupun suplemen makanan. Nutrisi nitrogen divariasikan menjadi empat yaitu konsentrasi yang ada pada benneck (500 mg NaNO3/Liter), konsentrasi kekurangan nitrogen (250 mg NaNO3/Liter), konsentrasi kelebihan nitrogen (750 mg NaNO3/Liter), dan sumber nitrogen yang berbeda (500 mg CO(NH2)2/Liter).
Konsentrasi nitrogen yang ada pada medium benneck merupakan nutrisi yang paling optimal untuk menghasilkan lipid hingga mencapai 0.42 g/g biomassa. Sedangkan sumber nitrogen urea merupakan nutrisi yang paling tepat untuk menghasilkan protein hingga mencapai 0.54 g/g biomassa. Untuk menghasilkan klorofil, medium yang kelebihan nitrogen merupakan nutrisi yang paling tepat hingga mencapai 4.9 g/100g biomassa.

The purpose of this study was to determine the proper nitrogen nutrients in microalgae Chlorella vulgaris Buitenzorg use as raw material for both biodiesel and food supplements. Nitrogen nutrients varied into four namely the concentration that existed at the benneck (500 mg NaNO3/Liter), the concentration of nitrogen deficiency (250 mg NaNO3/Liter), excess nitrogen concentration (750 mg NaNO3/Liter), and different nitrogen sources (500 mg CO (NH2)2/Liter).
Nitrogen concentration in the medium benneck there is the most optimal nutrition to produce lipids up to 0:42 g / g biomass. While the source of urea nitrogen is the most appropriate nutrients to produce the protein until it reaches 0:54 g / g biomass. To produce chlorophyll, medium that excess nitrogen is the most appropriate nutrients to reach 4.9 g/100g biomass.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51673
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni`matulloh
"Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terutama berbahan bakar batu bara merupakan kontributor penghasil emisi CO2 tertinggi diantara bahan bakar lainnya, hal ini berdampak pada terjadinya pemanasan global. Chlorella Vulgaris dapat digunakan sebagai pereduksi emisi gas buang PLTU terutama CO2 yang merupakan sumber karbon dalam fotosintesisnya sehingga mampu mereduksi tingginya emisi CO2 yang dihasilkan PLTU. Dengan menggunakan Photobioreactor bervolume 18L dalam sistem kultivasi semikontinu pada kondisi operasi 29°C tekanan 1 atm dan laju alir total 10ml/menit, dapat mereduksi CO2 hingga 90% dengan nilai CTR (Carbon Transfer Rate) rata-rata sebesar 50.25 g/L.jam dan qCO2 rata-rata 76.42g/g.sel.jam. Dengan kenaikan biomassa hingga 127.4% dari optical density (OD600) awal.

Coal-fired thermalv Power Plant is mainly coal-fired is the highest contributor of CO2 emitters among other fuels, it has an impact on global warming. Chlorella Vulgaris can be used as the reducing power plant emissions, especially CO2 which is a source of carbon in fotosintesis so as to reduce the high CO2 emissions generated power plant. By using the 18L volume Photobioreactor semikontinu cultivation system on the operating conditions of 29°C and a pressure of 1 atm 10ml/menit total flow rate, can reduce CO2 by 90% to the value of CTR (Carbon Transfer Rate) by an average of 50.25 g / L.jam and qCO2 76.42g/g.sel.jam average. With the increase in biomass of up to 127.4% of the initial optical density (OD600)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42633
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baharudin Taufiq Rizkytata
"Beberapa kelebihan dan potensi Chlorella vulgaris yaitu: tahan kontaminan, produktivitas biomassa tinggi, toleransi CO2 maksimum sebesar 40%, serta dapat tumbuh pada wilayah perairan yang tercemar. Chlorella vulgaris juga memiliki produktivitas lipid tinggi sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber biodiesel. Kultivasi Chlorella vulgaris pada penelitian ini menggunakan limbah cair tahu dalam fotobioreaktor 18 liter, pencahayaan 5000 lx, aerasi udara 5 liter/menit, serta dengan tekanan 1 atm dan suhu 28˚C. Pada variasi medium limbah 20% dan 30% menghasilkan grafik pertumbuhan Chlorella vulgaris yang relatif sama dengan medium Walne. Namun tidak dapat bertahan hidup pada medium limbah 37,5% dan 50%. Produktivitas lipid yang relatif sama diperoleh pada variasi medium limbah 20% dan 30% serta Walne, yaitu 23,0%; 23,3%; dan 22,3%. Setelah dilakukan kultivasi Chlorella vugaris, parameter BOD, COD, pospat, dan ion ammonia dalam limbah cair tahu menjadi berada di bawah nilai ambang batas limbah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

The advantages and potentials of Chlorella vulgaris is contaminant resistant, high biomass productivity, maximum tolerance of CO2 are 40% and can grow in contaminated waters. Chlorella vulgaris also have a high lipid productivity thus potentially to be used as a source of biodiesel. Cultivation of Chlorella vulgaris in this study using tofu wastewaste in a 18-liter photobioreactor, 5000 lx illumination, air aeration 5 liters / min and the pressure of 1 atm and a temperature of 28˚C. In the medium variation wastes 20% and 30% of Chlorella vulgaris growth rate charts are relatively similar with Walne medium. But can not survive on the waste medium 37.5% and 50%. Lipid productivity obtained in the same relative variation of waste medium 20% and 30% and Walne, is equal 23.0%, 23.3% and 22.3%. After the cultivation of Chlorella vugaris, BOD, COD, phosphates, and ammonia ions in the tofu wastewater to be under the threshold value of the waste that has been set by the Government."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Green Algae Chlorella vulgaris Buitenzorg green have a potencies such as their ability in CO2
fixation and it 's protein and essensial contents observation for supplement food purpose. Chlorella
vulgaris Buitenzorg's cultivation results using daily cycle illumination showed that the final biomass
production and CO; fixation rate are lower if compared to continuous illumination treatment. The
comparisons between these two treatments are 54.0% for CTR (carbon dioxide transferred rate) value
and 50.0% for qc-0; (microbial carbon dioxide fixation ability) value as parameter that shown it 's CO2
fixation ability and 79.0% for biomass production. Both of treatments was done in 1.0 L bubble column
fotobioreactor content 600 mL Beneck medium that was sparged by 3.6 m/h superficial velocity of air
consisting of 10. 0% CO; as carbon source at 29. 0°C and l.0 atm. Additionally, the consumption energy
for biomass formation (EX) in daily cycle illumination, was 70.0% larger than continuous illumination
treatment.
"
Jurnal Teknologi, Vol. 21(1) Maret 2007 : 58-65, 2007
JUTE-21-1-Mar2007-58
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"Mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg memiliki potensi dalam memfiksasi CO2 dan dilihat dari kandungan protein dan zat esensiil lainnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan tambahan. Perlakuan pencahayaan siklus harian pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir produksi biomassa dan laju fiksasi CO2 yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan pencahayaan sinambung, dengan perbandingan hasil produksi biomassa sebesar 79,0% serta nilai CTR (carbon dioxide transferred rate) sebesar 54,0% dan nilai qCO2 (microbial carbon dioxide fixation ability) sebesar 50,0% sebagai parameter yang menunjukkan kemampuan fiksasi CO2 -nya. Kedua perlakuan tersebut dilakukan dalam 1,0 L kolom gelembung mengandung 600 mL medium Beneck yang dihembuskan udara yang mengandung CO2 sebesar 10.0% dengan kecepatan superfisial hembusan udara sebesar 3,60 m/h pada temperatur 29,0oC dan tekanan operasi 1.0 atm. Sebagai tambahan, energi pembentukkan biomassa (EX) juga menunjukkan nilai 70,0% lebih besar dibandingkan perlakuan pencahayaan sinambung.

Green Algae Chlorella vulgaris Buitenzorg green have a potencies such as their ability in CO2 fixation and it?s protein and essensial contents observation for supplement food purpose. Chlorella vulgaris Buitenzorg?s cultivation results using daily cycle illumination showed that the final biomass production and CO2 fixation rate are lower if compared to continuous illumination treatment. The comparisons between these two treatments are 54.0% for CTR (carbon dioxide transferred rate) value and 50.0% for q CO2 (microbial carbon dioxide fixation ability) value as parameter that shown it?s CO2 fixation ability and 79.0% for biomass production. Both of treatments was done in 1.0 L bubble column fotobioreactor content 600 mL Beneck medium that was sparged by 3.6 m/h superficial velocity of air consisting of 10.0% CO2 as carbon source at 29.0°C and 1.0 atm. Additionally, the consumption energy for biomass formation (EX) in daily cycle illumination, was 70.0% larger than con tinuous illumination treatment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Herdiana
"Biodiesel berbasis mikroalga merupakan alternatif sumber energi yang cukup berpotensi karena sel mikroalga memiliki lipid yang dapat diproses lebih lanjut menjadi bahan bakar biodiesel. Penelitian mengenai ektraksi lipid dari beberapa mikroalga telah dilakukan, namun hingga saat ini belum ada penelitian yang membahas mengenai perbandingan metode pemecahan dinding sel mikroalga Chlorella vulgaris dengan tujuan mengoptimalisasi produksi lipid.
Beberapa metode pemecahan dinding sel yang akan diujikan adalah metode sonikasi, MAE (Microwave Assisted Extraction) dan tanpa pemecahan dinding sel. Setelah itu, lipid akan diekstraksi menggunakan metode Bligh and Dryer. Hasil penelitian menunjukkan metode MAE merupakan metode yang paling optimum untuk memperoleh yield lipid terbanyak.

Biodiesel based from microalgae is one of potentially alternative for energi resources because its cell has lipid which can be processed into biofuel. Research about lipid extraction from some species of microalgae has been done but comparation between cell disruption methods to increase the productivity of Chlorella vulgaris' lipid.
Some methods that will be compared is sonication, MAE (Microwave Assisted Extraction) and without cell disruption. Lipid is extracted with Bligh and Drier method. The result of this research shown that MAE is appeared to be the most effective dan simplest method for lipid extraction for microalgae.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51870
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>