Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Adi Mijaya
"Manajemen pemeliharaan dalam industri minuman sangat berhubungan dengan produktivitas perusahaan sehingga dibutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja. Dalam melakukan pengukuran dibutuhkan indikator pengukur kinerja agar dapat memberikan acuan terhadap proses pengukuran kinerja manajemen pemeliharaan. Metodologi yang dilakukan dalam menetapkan indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan adalah survey kuesioner. Responden survey merupakan praktisi ekspert bidang pemeliharaan di perusahaan minuman.
Hasil kuesioner merupakan data rating responden terhadap indikator kinerja pemeliharaan. Berdasarkan pengolahan data hasil survey kuesioner di 6 perusahaan minuman didapatkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan. Kelompok indikator yang memiliki indikator kinerja kunci terbanyak adalah tipe kehandalan, sedangkan kriteria kunci dalam melakukan pengukuran adalah pencatatan data.

Maintenance management in the beverage industry is related to productivity so that the company needed a system of performance measurement. In measurements needed to gauge the performance indicators that can provide a reference to the performance measuring process of maintenance management. The methodology in setting key performance indicators of maintenance management is the questionnaire survey. Survey respondents are practitioners ekspert field maintenance in the beverage company.
The result is a data questionnaire respondents rating the indicators of performance maintenance. Based on the data processing results of the questionnaire survey in 6 beverage company established 30 key performance indicators of maintenance management. Indicator groups that have key performance indicators was the type reliability, while the key criteria in the measurement is the recording of data.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Valniztan
"Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan indikator kinerja kunci pada manajemen pemeliharaan industri farmasi dan mengetahui kesesuaian indikator kinerja kunci tersebut dengan perspektif Maintenance Scorecard. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Kuesioner dikirim ke 10 industri farmasi. Kuesioner yang kembali sebanyak 4 kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel untuk perhitungan nilai skor.
Dari penelitian ini didapatkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan pada industri farmasi. Kriteria pencatatan data merupakan kriteria dengan nilai rata-rata tertinggi 19. Dari 6 perspektif Maintenance Scorecard yang ada, hanya 5 perspektif yang sesuai dengan indikator kinerja kunci pada penelitian ini.

The purpose of this research is to obtain key performance indicators in maintenance management of pharmaceutical industry and to know the correlation between key performance indicators and perspectives of Maintenance Scorecard. This research is using interview and questionnaire as a method. Questionnaires are sent to 10 pharmaceutical company. There are only 4 questionnaire which have returned. The data processing is done by using Microsoft Excel for the calculation of scoring value.
This research find there are 30 indicators as a key performance indicator in maintenance management of pharmaceutical industry. The criteria of data record represent as a criteria with the highest average value, the score is 19. From 6 perspective in Maintenance Scorecard, its only 5 perspective that match with the key performance indicators in this research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rachmanto
"Perkembangan industri rumah sakit tidak hanya menuntut peningkatan pelayanan dan fasilitas namun juga menuntut pada sinergitas dari pihak manajemen untuk dapat mengelola semua hal yang akan mendukung meningkatnya kelayakan rumah sakit, termasuk dalam hal manajemen pemeliharaan.
Indikator kinerja kunci dirancang agar dapat memberikan acuan terhadap proses penilaian kinerja manajemen dalam hal ini manajemen pemeliharaan industri rumah sakit. lndikator kunci kelayakan ini disusun berdasarkan studi literature dan pengambilan data mengenai hal - hal pokok / kunci berkaitan dengan pemeliharaan rumah sakit berdasarkan skor terbesar hasil rekomendasi responden melalui kuesioner.
Dalam penelitian ini dihasilkan sebanyak 23 indikator kunci manajemen pemeliharaan RS yang terbagi dalam 8 kelompok Indikator utama. Dengan hasil penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan acuan bagi manajemen rumah sakit khususnya bagian pemeliharaan agar dapat mengevaluasi operasi pemeliahraannya dengan lebih mudah dan tepat sebagai bagian dari penilaian kinerja pemeliharaan secara keseluruhan.

Growth of hospital industry not only claiming for the make-up of facility and service but also claim to the synergy of management to be able to manage everything that will be able to support eligibility of the hospital, included hospital maintenance management.
Key perfomance Indicators designed so that can give reference to the process assessment of management performance, in this ease discussed the performance of maintenance management in hospital industry. This Key Performance Indicators are compiled pursuant to study of literature and intake of data concerning fundamental matter relate to maintenance of hospital facilities, according to the biggest score result of respondent’s recommendation through the questioner.
This research results 23 indicators as key performance indicator of maintenance in hospital facilities which divided in 8 main indicator groups. The result of this research hopefully will become a guidance for hospital management especially maintenance unit to be able to evaluate its maintenance operations precisely and easily as the part of the maintenance performance measurements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Firdiani
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan KPI manajemen pemeliharaan pada penerapan TPM di industri otomotif. Metodologi pengumpulan data penelitian adalah melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner ke industri otomotif di Jakarta. Dari 8 perusahaan otomotif, 5 perusahaan berpartisipasi dalam penelitian dengan mewakilkan seorang praktisi manajemen pemeliharaan. Penelitian menghasilkan 30 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan yang sesuai dengan konsep TPM. Indikator yang paling banyak direkomendasikan adalah indikator A1 (rasio down time terhadap waktu operasi total), B7 (pencatatan breakdown dan analisa permasalahan), dan D1 (adanya proses perencanaan dan penjadwalan yang terdokumentasi), dengan total skor 24. Sedangkan, indikator dengan skor terendah adalah M5 (competency safety skill), dengan total skor 4.

The purpose of this study is to determine KPI of maintenance management on TPM method application in automotive industry. Research methodologies are interview and deploy the questionnaires to automotive industry in Jakarta. There are 5 from 8 companies participate the research represented by maintenance expert. earch finds 30 KPIs of maintenance management in automotive industry agree with TPM concept. The most recommended performance indicators are A1 (the ratio of downtime to total operating time), B7 (breakdown recording and problem analysis), and DI (planning and scheduling documentation), with 24 point total score. The most unlike performance indicator is M5 (competency safety skill) with 4 point total score."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deri Rifanuddin
"Pengukuran kinerja merupakan tindakan dalam melangsungkan kelanjutan visi dan misi perusahaan agar senantiasa tercapai. Indikator kinerja kunci sebagai rancangan yang dapat memberikan acuan terhadap proses pengukuran kinerja di manajemen pemeliharaan industri injection mold. Untuk menentukan indikator kinerja kunci dilakukan dengan menyebarkan 8 kuesioner ke perusahaan yang bergerak di bidang injection mold dan kuesioner yang diwawancari sebanyak 6 responden. Pada pengolahan data menggunakan skor rating untuk penentuan indikator kinerja kunci. Dari penelitian ini didapatkan 31 indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan pada industri injection mold yang terbagi dalam 10 kriteria indikator. Indikator kinerja kunci tersebut kemudian disesuaikan dengan 4 perspektif yang ada pada Balanced Scorecard.

Performance Measurement is an action to continues visi and mission company goals. Key performance indicators is designed to give a guidance for the process of performance measurement in maintenance management of injection mold industry. To determine the key performance indicators, questionnaires are sent to eight of the injection mold company and interview six responden for this questionaires . In processing data using scoring value to decide the KPI. The data processing result 31 indicators is resulted as key performance indicator in maintenance management of injection mold industry which divided in 10 criteria of indicator. Where the key performance indicators will be adapted into 4 perspective in the Balanced Scorecard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Bhakti Susetyo
"Era globalisasi memaksa industri tekstil untuk menghasilkan produk berdaya saing tinggi. Kemampuan ini menuntut manajemen pemeliharaan industri menjalankan programnya dengan baik supaya pabrik beroperasi dengan normal.
Untuk mengetahui keberhasilan kebijakan yang telah diambil dilakukan pengukuran kinerja manajemen pemeliharaan. Dalam pengukuran, manajemen pemeliharaan menetapkan indikator kinerja sesuai dengan visi, misi, dan strategi perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan kelas dunia.
Penulisan tesis ini dimaksudkan untuk menetapkan indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan industri tekstil dari tiga kelompok indikator: keandalan, biaya, dan material. Data didapat dari kuesioner dengan metode penilaian skor. Diperoleh indikator kinerja kunci manajemen pemeliharaan industri tekstil sebanyak 23 dari 50 indikator yang diusulkan. Indikator yang dipilih responden 92,30 % dianggap merefleksikan kondisi bisnis industri tekstil di era globalisasi yang periode pelaporannya dilakukan setiap bulan.

In globalization era, textile industries have to be very competitive in producing high quality products. This situation demands industrial maintenance management to carry out its programs so well that the industries can operate normally. To investigate how successful the management policy has been implemented by the industries, measurement of the maintenance performance had been undertaken. In the measurement, the maintenance management used key performance indicators based on the visions, mission and strategies used by the industries in competing with their world class counter parts.
The purpose of this thesis is to determine the appropriate key performance indicators for measuring the performance of the maintenance management amongst the three indicators, namely reliability, cost and material. Data were taken from questioners using score value method.
The number of key indicators chosen by respondents for the performance of the maintenance management was 23 out of 50, which were the total indicators proposed. The indicators chosen was believed to 92,30 % reflect the condition of the textile industries in the globalization era that reporting period was done every month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nora Nisrina
"Industri fesyen Indonesia terus mengalami peningkatan selama satu dekade terakhir. Namun, praktik pada industri fesyen ternyata menimbulkan dampak negatif bagi aspek lingkungan dan sosial. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah Indonesia mendorong industri fesyen untuk menerapkan praktik berkelanjutan demi mempertahankan dan meningkatkan daya saing di pasar global karena hal itu dipercaya sebagai masa depan bisnis. Oleh karena itu, perlu ditentukan indikator utama dalam penerapan sistem rantai pasok berkelanjutan di industri fesyen yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja sistem rantai pasok berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan indikator kinerja utama (KPI) yang relevan dalam penerapan rantai pasok berkelanjutan di industri fesyen Indonesia. Di tahap awal, penelitian ini meninjau indikator keberlanjutan yang ada untuk dijadikan shortlist indikator awal. Kemudian, indikator tersebut divalidasi dan dinilai oleh delapan ahli. Penelitian ini menggunakan metode Content Validity Index (CVI) untuk memvalidasi indikator dan metode DANP untuk menganalisis hubungan dan prioritas indikator. Penelitian ini menghasilkan 21 indikator dari tiga dimensi berkelanjutan. Dimensi yang paling penting adalah ekonomi dan indikator yang paling penting adalah biaya operasional, kepuasan pelanggan, kepatuhan lingkungan, penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta pendidikan dan pelatihan. Hasil penelitian ini dapat digunakan lebih lanjut oleh industri fesyen untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka.

The Indonesian fashion industry has continuously been growing since the last decade. However, the fashion industry practices produce negative environmental and social consequences. To overcome these issues, the Indonesian government encourages Indonesian fashion industries to adhere to sustainable practices to maintain and improve competitiveness in the global market since it is believed to be the future of the business. Therefore, it is necessary to determine the main indicators of sustainable practices in the fashion industry to measure the performance of a sustainable supply chain system. This study aims to develop a set of relevant key performance indicators (KPIs) in implementing a sustainable supply chain for the Indonesian fashion industry. Initially, this study reviewed the existing sustainability indicators to develop an initial short-list of indicators. Then, indicators were validated and assessed by a group of eight experts. This study utilized content validity index (CVI) methods to validate the indicators and DANP method to analyze and prioritize the indicators. This study resulted in 21 indicators from three sustainability dimensions. The most important dimension was economic and the most important indicators were operating costs, customer satisfaction, environmental compliance, implementation of environmentally friendly technology, and education and training. The result of this study could be further used by the fashion industries to improve their sustainability performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Yulianti Hidayah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Yuni Tania Susanto
"Manajemen pemeliharaan merupakan salah satu aspek pendukung yang penting bagi keberlangsungan sistem produksi pada industri otomotif. Industri otomotif sebagai asset intensive industry memerlukan pengelolaan kegiatan pemeliharaan yang efektif untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi seperti mencapai target produksi, meminimalkan biaya, mengupayakan keselamatan, menjaga kualitas, dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem pengukuran kinerja yang baik dan terstruktur. Maintenance Scorecard adalah suatu pendekatan yang didesain untuk membuat dan mengimplementasikan strategi dalam manajemen aset.
Maintenance scorecard disusun berdasarkan hirarki perusahaan yang fundamental yaitu corporate level, strategic level, dan functional level. Terdapat 6 perspektif pada MSC yaitu productivity, cost effectiveness, safety,quality, environment, dan learning. Performance dashboard adalah suatu laporan yang efektif yang dirancang dengan mengembangkan sebuah laporan yang menampilkan KPI penting dalam format visual sehingga penggunaannya bersifat komplementer terhadap scorecard.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat rancangan maintenance scorecard dan performance dashboard pada PT. X yang merupakan industri otomotif. Hasil perancangan ini adalah usulan hirarki Key Performance Indicator (KPI) di tiap level perusahaan pada masing-masing perspektif MSC. Dihasilkan sebanyak 36 KPI yang relevan, meliputi : 10 KPI pada productivity, 7 KPI pada cost effectiveness, 7 KPI pada safety, 7 KPI pada quality, 2 KPI pada environmental, dan 4 KPI pada learning. Performance dashboard dirancang dengan memuat KPI penting berdasarkan hasil pembobotan dengan metode AHP sebagai visualisasi KPI sehingga dapat dikontrol dan dimonitor oleh semua pihak dalam perusahaan.

Maintenance management is an important supporting aspect for automotive industry. As an asset intensive industry, it needs an effective maintenance management to optimalize productivity while minimizing cost, focus on quality, safety, and environment . Therefore, it needs a comphrehensive and structural performance measurement. Maintenance Scorecard is a comphrehensive approach used to develop and implement strategy in the area of asset management.
Maintenance scorecard developed based on fundamental hierarchy in the company that are corporate level, strategic level, and functional level. MSC consist of 6 perspectives :productivity, cost effectiveness, safety, quality, environment, and learning. Performance dashboard is an effective report that designed and developed to visualized KPI in a table, chart, and diagram, so the use of performance dashboard is complement the scorecard.
This research is aimed to design a maintenance scorecard and performance dashboard in PT. X as an automotive industry.The result is propose hierarchy Key Performance Indicator (KPI) in each organization level and MSC perspective. There are 36 relevan KPI: 10 KPI on productivity, 7 KPI on cost effectiveness, 7 KPI on safety, 7 KPI on quality, 2 KPI onenvironmental, and 4 KPI on learning. Performance dashboard is designed to visualized important KPI that weighted with AHP method. This maintenance scorecard and performance dashboard can used by the company to measure, monitor, and control their performance in order to make a continous improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sela Diah Kenanga
"Saat pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia April 2020, industri otomotif menjadi sektor yang mengalami penurunan paling signifikan dibandingkan dengan sektor lainnya. Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan mobil dan motor secara domestik dan luar negeri yang menyebabkan pemangkasan produksi. Dari kejadian ini, seluruh industri otomotif harus cepat beradaptasi dari disrupsi yang terjadi untuk mengembalikan keadaan secara normal pasca terjadinya disrupsi. Key Performance Indicator (KPI) dengan konteks Supply Chain Resilience (SCR) yang digunakan organisasi untuk mengontrol dan mengelola rencana target industri dapat menjadi salah satu tindakan preventif bagi industri ketika terjadi disrupsi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat KPI dengan konteks SCR agar indikator yang berhubungan dengan disrupsi dapat lebih diperhatikan sebagai tindakan jangka panjang. Penelitian ini menggunakan literatur review untuk mengumpulkan indikator, metode Content Validity Index (CVI) untuk validasi indikator yang dinilai oleh ahli, dan Dematel based ANP untuk mengetahui hubungan antar setiap indikator. Hasil dari CVI menunjukkan bahwa dari 11 Indikator dan 46 sub indikator SCR yang dikumpulkan, semua indikator dan 27 sub indikator SCR dinyatakan valid oleh 6 ahli di bidang otomotif dengan rata-rata nilai I-CVI 0.81. Dari keseluruhan indikator, indikator security merupakan indikator yang sangat mempengaruhi indikator lainnya sedangkan indikator risk management merupakan indikator yang paling mudah terpengaruh oleh indikator lainnya

Since the Covid-19 pandemic entered Indonesia in April 2020, the automotive industry experienced the most significant decline compared to the other sectors. The downfall was due to weak demand for cars and motorcycles from the domestic and foreign market, leading to production cuts. This incident forced the entire automotive industry to adjust to returning to normal conditions after the disruption occurred as quickly as possible. There in need for Key Performance Indicators (KPI) for Supply Chain Resilience (SCR) to control and manage the company's target plans when a disruption occurs. This study aims to design KPI to assessing the indicators related to disruption as long-term measures. This study utilized literature review for collect the indicators, Content Validity Index (CVI) for validation of indicators that already assessed by ahli, and Dematel based ANP to know the relation between each indicator. CVI result showed from 11 indicators and 46 sub-indicators of SCR, all indicators and 27 sub-indicators were validated by six ahlis in the sector, with an average I-CVI value of 0.81. Of all the indicators, the security indicator is an indicator that greatly influences other indicators, while the risk management indicator is the indicator that is most easily affected by other indicators."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>