Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223392 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoga Rogawa
"Standarisasi proses operasi dan standarisasi data (informasi) untuk mendukung implementasi sistem ERP (Enterprise Resource Planning) secara optimal menjadi isu utama dalam penelitian ini. Prosedur Master Data diaplikasikan pada semua master data yang berhubungan dengan SAP (Standard Application Program) system. Aktivitas persiapan data untuk proses input data pada implementasi SAP disebut sebagai Master Data Maintenance. Adanya kesalahan-kesalahan dalam pengisian form, dimana data input pada form sering salah, data tidak benar dan juga tidak akurat, membuat aktivitas master data maintenance terganggu. Dengan menggunakan pemetaan proses didapatkan proses aliran form yang sekarang dengan bantuan diagram alir, lalu mencari faktor penyebab terjadinya kesalahan dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Selanjutnya, peneliti mencari tahu tingkat prosentase dari setiap faktor penyebab terjadinya kesalahan tersebut dimana pada umumnya 80% permasalahan yang ada disebabkan oleh 20% penyebab (80/20-Rule) dengan menggunakan diagram Pareto. Ketiga alat yang digunakan untuk pengukuran tersebut adalah bagian dari metode - 7 Tools of Quality - . Metode ini berguna untuk mencari dan memecahkan masalah pada kualitas. Alhasil, berdasarkan setiap faktor penyebab kesalahan yang ditemukan dari metode 7 alat kualitas tersebut, penelitian berlanjut pada tahap mengidentifikasi, mendeteksi dan mengetahui resiko-resiko yang dapat muncul akibat faktor penyebab kegagalan itu. Dengan menggunakan metode FMEA (Failure Modes and Effect Analyse), setiap nilai resiko faktor penyebab kegagalan diurutkan dan diberi nilai prioritas resiko, dimana urutan peringkat (rating) pertama menjadi hal utama yang harus diberikan perhatian lebih dibandingkan dengan urutan peringkat yang kedua. Dari Risk Priority &umber (RPN) tersebut dapat dijadikan sebagai rekomendasi tindakan, kebijakan maupun keputusan dalam mengambil langkah pencegahan kegagalan atau untuk mengatasi keadaan kritikal. Keberhasilan dan kegagalan implementasi ERP tidak tergantung pada kualitas hardware dan software dari implementasi sistem ERP, melainkan lebih pada pendidikan dan pelatihan. Keberhasilan akan diperoleh jika organisasi memberikan perhatian terhadap pelatihan dan pendidikan pada awal implementasi ERP.

Standardize process and data in order to support implementation of ERP (Enterprise Resource Planning) system is the main issue in this research. Master Data Procedure is applicable for all master data, which are related to SAP (Standard Application Program) system. There are some problems of form failure that interrupt activity of master data maintenance. The form failure was caused by some factors that could led user to do a mistake in doing form filling task. Using 7 Tool's of Quality as a tools for tracing what the problem is, where the problem was located and why it could be happens. There are three kind of 7 Tool's of Quality that used in this research which are: 'flowchart diagram' is used in doing process mapping, 'fishbone diagram' is used to identify any factors of failure and 'Pareto diagram (80/20-Rule)' in order to get level percentages of each failure factors which 80% of problems is caused by 20% of cause. After that, this research focuses on the risk of any failure factors. By using FMEA (Failure Modes and Effect Analyse) to get the Risk Priority Numbers (RPN), which help in getting any recommend solution to avoid and control each of failure factors that affecting any possibilities to do a mistake in filling form by user, as the result, the activity of master data maintenance will be disturbance. Where as, the highest rank of RPN indicated the highest risk that could occur in the future. Therefore, it should have become the main focus of attention in highest priority than the second highest rank. Finally, the key success of ERP system implementation is not on the quality of hardware and software but focus and pays more attention on education and training program from the very beginning of implementation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51833
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Bimadi
"Karya akhir ini membahas perancangan Prosedur Operasional Standar POS dalam melakukan penentuan alokasi memory pada aplikasi registrasi paket di salah satu operator seluler di Indonesia. Karya akhir ini dikerjakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana menentukan alokasi memory aplikasi dengan motivasi untuk menyelesaikan permasalahan penurunan success rate aplikasi registrasi paket. Menurunnya success rate aplikasi registrasi paket berdampak pada menghilangnya potensi pendapatan organisasi sebesar 16 miliar rupiah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis studi kasus dimana objek penelitian merupakan perusahaan operator seluler di Indonesia. Penelitian ini menggunakan modifikasi dari Soft System Methodology SSM. Perancangan POS dalam menentukan alokasi memory pada aplikasi merupakan salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah penurunan success rate layanan registrasi paket.
Hasil dari penelitian selain menghasilkan POS dalam melakukan penentuan alokasi memory juga memberikan saran kepada organisasi, contohnya dalam memastikan prosedur dapat berjalan dengan benar maka organisasi perlu memastikan komunikasi antar unit dapat berjalan dengan baik kemudian perlu melakukan pelatihan kepada engineer agar dapat menjalankan prosedur dengan benar.

This final project examine the design of standard operating procedure SOP of application memory allocation setting in package registration service in one of cellular operator in Indonesia. This research is executed with motivation to explore the way of application memory setting. The background of this research is to solved success rate decrease in package registration service. There are billions of company's revenue which lost caused by this issue.
This research is qualitative research with case study analysis where use cellular operator as the object of research. It use modification of Soft System Methodology SSM. The produced SOP is one of possible solution to resolved success rate decrease issue of package registration service.
The result of this research besides to produce the SOP also give recommendation to company to be good in run the SOP. Some example are company has to makesure communication among the team is established well and also held training to engineer so that fluent to run the SOP.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chielsin Ko
"Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden memerlukan pengolahan dan pengelolaan data yang berkualitas untuk menunjang peran memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada Dewan Pertimbangan Presiden. Permasalahan yang dihadapi organisasi adalah belum adanya kebijakan dan manajemen data serta sistem-sistem silo yang belum terintegrasi, mengakibatkan duplikasi, inkonsistensi, dan kesalahan data. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penelitian ini mengukur tingkat kematangan manajemen data master yang ada di organisasi menggunakan metode MD3M Spruit-Pietzka. Hasil pengukuran tingkat kematangan kemudian dianalisa untuk merumuskan strategi peningkatan tingkat kematangan manajemen master data di Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tingkat kematangan MDM di Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden adalah 1. Hal ini menunjukkan sudah adanya kesadaran dan upaya awal untuk mengatur manajemen data master di dalam organisasi. Target tingkat kematangan MDM adalah 3, dengan topik kualitas data dan perlindungan data sebagai prioritas perbaikan dari organisasi. Penelitian ini juga menghasilkan strategi untuk meningkatkan tingkat kematangan MDM melalui analisis kesenjangan antara tingkat kematangan dengan target tingkat kematangan. Program pengembangan data master direncanakan berjalan secara bertahap selama dua tahun.

The Secretariat of the Presidential Advisory Council requires quality data processing and management to support the role of providing technical and administrative support to the Presidential Advisory Council. The problems faced by organization are non-existent of policies and management related to data as well as unintegrated silo systems, resulting in duplication, inconsistency, and data errors. To solve this problem, this study measures the current master data management maturity level in the organization using the MD3M Spruit-Pietzka method. The results of the measurement of the maturity level then are analyzed to formulate a strategy to improve the maturity level of master data management at the Secretariat of the Presidential Advisory Council. The result of the assessment showed that MDM maturity level at Secretariat of Presidential Advisory Council is 1. This means that organization already has basic awareness in the management of master data. Organization’s target MDM maturity level is 3, with data quality and data protection as improvement priorities. This research also produces a strategy to increase the maturity level of MDM through gap analysis between the maturity level and the target maturity level. The master data development program is planned to run in stages over two years."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Fandrian Apriyandi
"Di era globalisasi ini banyak sekali barang-barang yang beredar di pasaran. Jenisnya pun bermacam-macam, mulai dari alat-alat rumah tangga, otomotif, perlengkapan kantor dan masih banyak yang lainnya. Pada umumnya perusahaan di dalam menghadapi persaingan yang kompetitif itu lebih mengutamakan kepada pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat, agar masyarakat puas. Tetapi kenyataan bahwa nilai dari biaya pengeluaran juga penting bagi perusahaan terutama di era globalisasi seperti ini Selain proses produksi, proses logistik juga berperan besar dalam performa perusahaan secara menyeluruh.
Penelitian ini membahas tentang peningkatan akurasi persediaan melalui perbedaan mutlak dan perbedaan bersih melalui aplikasi PDCA di perusahaan 3M Indonesia. Akurasi persediaan merupakan suatu keadaan dimana barang yang berada di gudang mempunyai selisih dengan yang berada dalam sistem (komputer). Dari selisih tersebut jika dikalikan dengan nilai dari harga masing-masing barang akan terlihat seberapa besar kerugian yang diterima perusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan akurasi persediaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode PDCA yaitu dengan melakukan (Perencanaan, pelaksanaan, pengecekan dan tindakan). PDCA erat kaitannya dengan perbaikan yang berkesinambungan.
Dari hasil penelitian dengan aplikasi PDCA penyebab masalah sebagian besar karena ada kesalahan hitung dan kurang komunikasi antara bagian gudang dengan bagian administrasi. Hasil penelitian juga mendapatkan bahwa nilai akurasi persediaan mengalami peningkatan dari 75.2% menjadi 85.9%.

In this globalization era, a lot of goods on the market. Kind also vary, ranging from household tools, automotive, office equipment and many others. In general, firms in the face of a competitive rivalry that more priority to the best possible service to the community, so people are satisfied. But the fact that the value of expenditure is also important for the company especially in this era of globalization such as this addition to the production process, the logistics process also plays a major role in the company's overall performance.
This study discusses the increased accuracy of inventory through the absolute difference and the net difference through the application of PDCA in the company 3M Indonesia. Accuracy of inventories is a situation where the goods in the warehouse has been the difference with which the system (computer). From the difference if multiplied by the value of the price of each item will be seen how much loss the company received. The purpose of this research is to improve the accuracy of inventories. The research method used in this study with the method by performing the PDCA (Plan, implementation, checking and action). PDCA is closely related to continuous improvement.
From the results of research with application of PDCA cause of the problem largely because of miscalculation and lack of communication between the warehouse with the administration. The results also find that the value of inventory accuracy has increased from 75.2% to 85.9%.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52106
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Restuningsih
"Tesis ini dilatarbelakangi kebutuhan perusahaan pemasok suku cadang otomotif (PT X) akan keberlangsungan bisnisnya pasca bencana, melalui penerapan program Business Continuity Plan. Selain bertujuan untuk menganalisa tingkat pelaksanaanya secara standar internasional, PT X juga berminat memperbaiki program yang sudah ada mengikuti perkembangan dunia usaha dan ancaman terhadap kelangsungan bisnisnya baik faktor internal maupun eksternal, untuk kemudian diterapkan di area pengembangan cabang PT X.
Menurut beberapa hasil survey yang pernah dilakukan Allianz Risk Barometer tahun 2015, JICA 2015, dan biro pusat statistik Indonesia 2015, penyebab tertinggi bencana yang sering timbul mengancam perusahaan manufaktur di Asia adalah gangguan rantai pasok, bencana alam, kebakaran dan ledakan.
Dari data di atas PT X berusaha memenuhi persyaratan rantai pasok pelanggan PT X sebagai salah satu pemasok suku cadang otomotif, dengan menerapkan standar ISO TS16949:2009 untuk diintegrasikan dalam program Business Continuity Plan. Sedangkan untuk kecukupan penerapan BCPnya, PT X membandingkan dengan standar internasional ISO 22301:2012 (mengenai manajemen keberlangsungan bisnis yang mengatur pedoman business continuity management system) dan NFPA 1600:2016 (mengenai standar manajemen bencana/darurat dan program kelangsungan bisnis) melalui hasil audit dan wawancara.

The background of this thesis is the substantial need from an automotive spare-part company (PT X) to resume the business following an emergency or disaster event, by implementing a Business Continuity Plan (BCP). Besides aiming to analyze adequacy level of the BCP implementation based on International Standards, PT X is also interested to improve the existing programs that follow the business world growth and the threats to the continuity of its business both internal and external factors, so that it can be applied within areas that develop it at different locations of PT X.
According to some survey results that have been done by Allianz Risk Barometer 2015, Japan International Community Agency in 2015, and the Central Bureau of Statistics Indonesia in 2015, shows that the highest causes of disasters that frequently arise threaten to business survival of manufacturing companies, including automotive industries in Asia-Pacific region is the supply chain disruptions, natural disasters and fires & explosions.
Base on that survey, PT X trying to meet the requirements of the customer? supply chain, as one of the automotive spare-parts supplier, by applying the standard ISO TS16949: 2009 to be integrated into the Business Continuity Plan program. As for the adequacy of the implementation of the BCP Program, PT X verified it's program to the international standard ISO 22301: 2012 (regarding management of business continuity which set the guidelines for business continuity management system: societal security ? business continuity management systems - requirements) and National Fire Protection Association Standards NFPA 1600:2016 (regarding management standard on disaster/emergency management and business continuity/continuity of operations programs) base on the results of audits and Interviews.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivki Hendriyan
"PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengemban peran sebagai central counterparty yang bertanggung jawab dalam menciptakan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik. Permasalahan yang dihadapi KPEI adalah redundansi fungsi sistem dan ketidakadaan pengelolaan data master sebagai “single source of truth” yang berakibat pada ketidakakuratan keputusan yang dihasilkan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penelitian ini menilai tingkat kematangan manajemen data master yang ada di KPEI saat ini dengan menggunakan model kematangan manajemen data master Loshin dan PAM COBIT 5 sebagai metode penilaian. Hasil penilaian kematangan tersebut menjadi dasar perencanaan pengembangan data master dengan menggunakan teori manajemen data master Loshin dan DMBOK. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kematangan manajemen data master KPEI adalah tingkat 0 (non existent) yang sedang menuju tingkat 1 (intial). Penelitian juga menghasilkan perencanaan pengembangan data master KPEI yang dapat membantu KPEI untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) has a role as central counterparty who has resposibility to actualize a save and attractive Indonesia capital market. The problem faced by KPEI are redundancy of system functions and absence of master data management as a single source of truth that can lead to inaccurate decision making. To solve these problem, this research try to assess current data master management maturity level by using master data management maturity model from Loshin and PAM COBIT 5 as a assessment method. This assessment result used for building the data master development planning. The result of this research show that KPEI’s master data management maturity level has begun to transition from level 0 (non existent) to the level 1 (initial). This research also propose master data development planning for assisting KPEI to solve its problem."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwika Widyantama
"Karakteristik dari transformasi digital pada manufaktur adalah penerapan teknologi mutakhir yang mendukung proses dan informasi yang terkoneksi antara mesin-mesin produksi, dan produk serta adaptabilitas tinggi dari suatu sistem produksi. Dalam mencapai tujuan utama Industri 4.0 yaitu smart manufacturing yang dapat merespons fluktuasi permintaan pasar terhadap produk berkualitas tinggi, dibutuhkan penerapan teknologi yang dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang menghasilkan solusi secara cerdas disebut sebagai pemanfaatan Data Analytics. Tujuan pada penelitian ini adalah memberikan rekomendasi strategi berupa urutan prioritas kriteria kesuksesan untuk dapat digunakan para pemangku kepentingan di perusahaan manufaktur dengan melakukan implementasi transformasi digital yang efektif. Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan prioritas faktor kesuksesan yang menjadi dasar rekomendasi strategi dalam meningkatkan efektivitas implementasi Data Analytics pada manufaktur. Hasil penelitian ditemukan bahwa 3 faktor kesuksesan teratas adalah Effective data driven communication (People & Management), Technology & Infrastructure Integration (Technology) kemudian Training & Upskilling (People & Management).

Technological developments always create new challenges for organizations to adapt so that they remain competitive. Today, organizations are dealing with rapid technological developments and the disruption of digital transformation. The characteristics of digital transformation in manufacturing are the application of the latest technology that supports so that processes and information are connected, between production machines, and products as well as the high adaptability of a production system. In achieving the main goal of Industry 4.0, namely smart manufacturing that can respond to fluctuations of market demand for high-quality products, it is necessary to apply technology that can collect and analyze data to produce intelligent solutions, which is often referred to as the use of Data Analytics. Literature study shows that there are various barriers or barriers in the implementation of Data Analytics in manufacturing companies. However, none of these studies have discussed what success factors need to be prioritized for treatment. This causes the implementation of Data Analytics in manufacturing to be less effective. The aim of this research is to provide strategic recommendations in the form of a priority sequence of success criteria that can be used by stakeholders in manufacturing companies to be able to implement effective digital transformation. Determining the priority of handling obstacles in the implementation of Data Analytics is a Multi-criteria Decision Making (MCDM) problem, the AHP method is used in this study to obtain priority success factors which are the basis for strategic recommendations in increasing the effectiveness of Data Analytics implementation in manufacturing. From the research results, it was found that the top 3 success factors were Effective data driven communication (People & Management), Technology & Infrastructure Integration (Technology) then Training & Upskilling (People & Management).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoana Periskila Winarto
"Latar belakang: Health Risk Assessment HRA tahun 2016, melaporkan gangguan muskuloskeletal pada pekerja pengguna komputer di Perusahaan X adalah 73,28 . Untuk mengatasi ini, Perusahaan X mulai menerapkan Program Ergonomi Perkantoran, yang sampai saat ini belum dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program ergonomis dengan menggunakan standar SMK3 sebagai referensi.Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan mixmethods kuantitatif dan kualitatif . Wawancara mendalam dilakukan dengan pimpinan perusahaan dan pengelola program. Efektivitas program didapat dengan mewawancarai pekerja yang berpartisipasi dalam HRA pada tahun 2016.Hasil: Program ini berhasil dan efektif dalam mengurangi gangguan muskuloskeletal secara signifikan sebesar 37,7 . Hubungan yang signifikan didapatkan antara latihan peregangan OR 6,53, 95 CI 1,74-24,57 dan penerapan posisi kerja ergonomis OR 6,93 95 CI 2,08-23,01 dengan penurunan gangguan muskuloskeletal. Implementasi standar SMK3 pada pelaksanaanp program, mencapai 81,08 untuk elemen input kategori baik , 74,02 untuk elemen proses kategori baik dan 85,7 untuk elemen output kategori memuaskan . Konsultasi dengan perwakilan pekerja sebelum implementasi, distribusi fasilitas penyanggah laptop yang merata, dan pengawasan pelaksanaan program, merupakan faktor kunci bagi program untuk meraih tingakt keberhasilan yang lebih tinggi.Kesimpulan: Program Kantor Ergonomis berhasil menurunkan keluhan muskuloskeletal antara 37,7 . Implementasi Sistem Manajemen K3 standar dalam konsultasi program, penyediaan fasilitas program dan pengawasan mempengaruhi kerberhasilan program.
Background Health Risk Assessment HRA in 2016, revealed that musculoskeletal disorders among in computer workers in Company X was 73.28 . To control this, Company X started to implement an Office Ergonomic Program, which has not been evaluated yet. This study aims to evaluate the effectiveness of the ergonomic program by using standard OSH Management System checklists as a reference.Method The design of this study is cross sectional using mix methods quantitative and qualitative . In depth interviews were conducted with the company management and ergonomic program managers and also relevant documents were reviewed. The effectiveness of the program was conducted by interviewing worker who participated in the HRA in by 2016.Results The program was successful and effective in signifficantly reducing musculoskeletal disorders by 37.7 . A significant association was found between implementing stretching exercises OR 6.53 95 CI 1.74 24.57 and ergonomic working positions OR 6.93 95 CI 2.08 23.01 with decreased musculoskeletal disorders. Implementation of standard OSH Management System to implementation of program, achieved 81.08 for input element good category , 74.02 for process element good category and 85.7 for output elements satisfactory category . Consultation with worker representatives before implementation, adequate distribution of laptop support facilities, and program supervision are the key factor of the program to have higher success rate.Conclusion The Ergonomic Office program succeeded decreasing musculoskeletal complaints in 37.7 of the workers. The implementation of standard OSH Management in program consultation, provision of program facilities and supervision are the factor which influenced the success of the program. "
Lengkap +
2018
T55551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joyce Eliza Tiurmauli
"Pada penelitian ini akan dijelaskan sebuah distribusi yang bernama distribusi Beta Pareto. Distribusi tersebut merupakan distribusi yang dibangun oleh distribusi Beta-Generated dengan mengkombinasikan distribusi Beta dan distribusi Pareto. Selain proses pembentukan distribusi Beta Pareto, karakteristik distribusi Beta Pareto yang meliputi fungsi kepadatan peluang, fungsi ditribusi, momen ke-r, momen sentral ke-r, mean, variansi, perilaku limit, serta karakteristik lainnya dari distribusi Beta Pareto juga akan dibahas pada penelitian ini. Distribusi Beta Pareto sendiri memiliki kelebihan pada fungsi kepadatan probabilitas nya yang berbentuk monoton turun dan unimodal. Selain itu, distribusi ini juga dapat memodelkan data yang heavy-tailed. Untuk penaksiran parameter dari distribusi Beta Pareto akan digunakan metode Maximum Likelihood Estimation dan hasil akhirnya akan diperoleh dengan metode numerik. Sebagai ilustrasi, akan digunakan data severitas klaim dari asuransi kendaraan bermotor yang akan dimodelkan dengan distribusi Beta Pareto. Akan ditunjukkan dengan perbandingan nilai AIC dan BIC bahwa distribusi Beta Pareto mampu memodelkan data severitas klaim dari asuransi kendaraan bermotor lebih baik dari distribusi Pareto.

In this study, a distribution called the Beta Pareto distribution will be introduced. This distribution is a distribution builtby the Beta-Generated distribution by combining the Beta distribution and the Pareto distribution. In addition, beside the process of forming the Beta Pareto distribution, the characteristics of the Beta Pareto distribution which include theprobability density function, distribution function, rth moment, rth central moment, mean, variance, behavior limit, and other characteristics of the Beta Pareto distribution will also be explained in this research. The Beta Pareto distribution itself has the advantage of its probability density function which not only have decreasing shape but also unimodal. In addition, this distribution can also model heavy-tailed data. The Maximum Likelihood Estimation method will be used to estimate the parameters of the Beta Pareto distribution and the final result will be obtained by a numerical method. As an illustration, the severity of motor vehicle insurance claims data will be used and will be modeled by the Beta Pareto distribution. It will be shown by a comparison of AIC and BIC values that the Beta Pareto distribution is able to model the the severity of motor vehicle insurance claims data better than the Pareto distribution."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Roza Albareta
"ABSTRAK
Sebuah rancangan prosedur operasional standar POS untuk requirement engineering pada pengembangan perangkat lunak di Subdirektorat Integrasi Pengolahan Data Subdit IPD , Badan Pusat Statistik BPS , telah dihasilkan. BPS merupakan lembaga pemerintah non kementrian yang bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan sensus dan survei. POS requirement engineering disusun menggunakan soft system methodology SSM yang telah dimodifikasi dan scrum sebagai metode pengembangannya. Kebutuhan POS dirancang berdasarkan studi literatur, SBOK trade; Guide sebagai referensi best practice, serta penelitian sebelumnya untuk menentukan tahapan proses requirement engineering pada scrum. Wawancara dengan analisis tematik juga dilakukan untuk mengetahui kebutuhan organisasi BPS akan POS requirement engineering. Rancangan POS requirement engineering yang dihasilkan terdiri dari tiga buah POS, yaitu POS Tahap Inisiasi, POS Tahap Pengembangan, dan POS Tahap Perencanaan Iterasi. Konsep POS requirement engineering divalidasi kepada narasumber di Subdit IPD BPS yang telah mengikuti pelatihan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode scrum. Selain itu, hasil rancangan POS juga divalidasi kepada Kepala Subdit IPD BPS dan menunjukkan bahwa rancangan POS dapat diimplementasikan namun memerlukan dukungan pimpinan dalam pelaksanaannya. Hasil rancangan POS requirement engineering ditujukan untuk standarisasi proses requirement engineering pada pengembangan perangat lunak di Subdit IPD BPS. Dengan dihasilkannya rancangan POS requirement engineering ini, diharapkan perangat lunak yang dihasilkan oleh Subdit IPD BPS menjadi berkualitas.

ABSTRACT
A design of Standard Operating Procedure SOP for requirement engineering in software development in Data Processing Integration Subdirectorate Statistics Indonesia was resulted. Statistics Indonesia is non ministerial government institution that is responsible for conducting statistical surveys. SOP for requirement engineering was designed using modified soft systems methodology SSM . Scrum method is used as an approach. The needs of SOP is derived from literature, SBOK trade Guide as best practice, and previous research to determine the process in scrum. Interview with thematic analysis was also conducted to determine the needs of requirement engineering SOP from the organizations. The design of requirement engineering SOP consists of three steps Initiation, Development, and Iteration Planning. Concepts of requirement engineering SOP have been validated to the interviewees in Data Processing Integration Subdirectorate, who have had training software development using scrum. Futhermore, The design of SOP has been validated to the Chief of Data Processing Integration Subdirectorate. The result from validation process show that the design of SOP for requirement engineering can be implemented in Data Processing Integration Subdirectorate, but still need the support from high level management. The result is aimed to standardize the process of requirement engineering in Data Processing Integration Subdirectorate. With this SOP design, software produced by Data Processing Integration Subdirectorate is expected to achieve the quality."
Lengkap +
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>