Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Austrina Maulidia Kusumo
"Kereta Api Bandara Airport Railink Service (ARS) di Bandara Internasional Kualanamu Medan merupakan Kereta Api Bandara pertama yang ada di Indonesia dan diselenggarakan oleh PT. Railink sejak bulan Juli 2013 dan nantinya akan diadakan di bandara di kota ? kota besar di Indonesia lainnya. Dalam penyelenggaraan perkeretaapian bandara tersebut, tentunya akan timbul permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen. Permasalahan hukum yang mungkin timbul antara lain implikasi iklan kereta ARS yang menyatakan ketapatan waktu 99,9% yang dalam hal ini PT. Railink menyalahahi aturan UU Perlindungan Konsumen dan tanggung jawab keterlambatan kereta ARS serta potensi keterlambatan pesawat bagi konsumen yang alam hal ini dilakukan dengan baik oleh PT. Railink . Upaya ? upaya yang dapat dilakukan konsumen Kereta Api Bandara dalam menghadapi permasalahan kereta api antara lain menyampaikan keluhan serta saran dan kritik kepada PT. Railink, meminta kompensasi atau ganti rugi atas kesalahan teknis Kereta Api Bandara yang mengakibatkan keterlambatan, meminta santunan jika terjadi musibah kecelakaan Kereta Api Bandara, mengadu kepada Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), atau mengajukan gugatan yang dapat dilakukan di luar pengadilan (BPSK) atau di dalam pengadilan.
Airport Railway Service (ARS) at the Kualanamu International Airport Medan is the first airport train in Indonesia and organized by PT. Railink since July 2013 and will be held at other big cities airport in Indonesia. In the airport railway operation there will be legal issues that can cause consumers to feel at disadvantage. Legal issues that may arise among other implications are airport train ad stating train punctuality of 99.9% which in this case PT. Railink violate Consumer Protection Act and ARS train delay responsibilities and potential flight delays for consumers that in this case is done well by PT. Railink. Efforts that consumers could do in order to deal with legal issues in railway operation are give complains, suggestions, and criticism directly to the PT. Railink, ask for compensation or damages for technical errors resulting train delays, request compensation in the event of accidental injuries in airport rain, complain to the Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), or file a lawsuit that can be done outside the court (BPSK) or in court."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kazda, Antonín, 1952-
Bingley, UK: Emerald , 2015
629.136 KAZ a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yvonne Ivon
"Gangguan Mental Emosional (GME) adalah suatu kondisi yang mengidikasikan seseorang mengalami perubahan psikologis yang mungkin merupakan sebuah kondisi normal, tetapi dapat juga merupakan kondisi patologis. Istilah lain GME adalah distress psikologik atau mental distress.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi GME dan hubungannya dengan lingkungan kerja, sosiodemografis, dan stressor kerja pada pekerja navigasi udara (airnav) cabang Pontianak di Bandara Udara Internasional Supadio-Pontianak.Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan potong lintang. Seratus tiga puluh pekerja airnav dari 97 petugas airnav cabang Pontianak telah diambil datanya lewat kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi GME pada seluruh petugas airnav adalah 12%, diantaranya 9,5% petugas lalu lintas udara (controller), tidak terdapat hubungan bermakna faktor sosiodemografis dan lingkungan kerja terhadap gangguan mental emosional dan terdapat hubungan bermakna faktor stressor pengembangan karier dengan gangguan mental emosional. Kesimpulannya prevalensi gangguan mental emosional pada seluruh pekerja airnav adalah 12% , diantaranya 9,5% adalah petugas lalu lintas udara (controller). Terdapat hubungan bermakna faktor stressor kerja pengembangan karier terhadap gangguan mental emosional pada pemandu lalu lintas udara di Bandara Udara Internasional Supadio-Pontianak.

Mental Emotional Disorder (MED) is a condition that indicates a person experiencing psychological changes which may be a normal condition, but can also be a pathological condition. Another term for MED is psychological distress or mental distress. This study aims to determine the prevalence of MED and its relationship with the work environment, sociodemographics, and work stressors of the worker air navigation (airnav) branch West-Borneo at West Borneo-Supadio International Airport. This research was conducted descriptively with a cross section. One hundred and thirty Airnav workers out of 97 Airnav Pontianak branch officers had their data collected through questionnaires. The results showed that the prevalence of MED in all airnav workers was 12%, including 9.5% air traffic controllers, there was no significant relationship between sociodemographic factors and work environment on mental emotional disorders but there was a significant relationship between career development stressors and MED. In conclusion, the prevalence of mental emotional disorders in all airnav officers is 12%, of which 9.5% are air traffic officers (controllers). There is a significant relationship between career development work stressors and emotional mental disorders in air traffic controllers at West Borneo-Supadio International Airport."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, 2009
R 387.736 BAD a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Uffelen, Chris van
"Drawing on 60 examples, this title shows the multiplicity of contemporary airport construction and design. The projects presented include large scale airports, long term building projects, smaller airports at more remote locations, expansions and individual new functional areas like air traffic control centers, hangars and lounges."
Indianapolis: Braun Publish, 2012
R 725.39 UFF a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Almadinah Putri Brilian
"Transportasi umum merupakan salah satu sektor yang paling berdampak akibat pandemi COVID-19. Namun demikian, kebutuhan akan penggunaan transportasi umum untuk mobilitas sehari-hari masih tinggi sehingga hal tersebut merupakan suatu tantangan bagi penyedia jasa transportasi umum untuk menyediakan transportasi yang aman untuk digunakan saat pandemi seperti ini. KRL Commuter Line merupakan salah satu moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran upaya penyedia jasa transportasi umum dalam pengendalian dan pencegahan COVID-19 di transportasi umum di DKI Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan gabungan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Variabel yang diteliti yaitu pelaksanaan teknis (disinfeksi dan pembersihan lingkungan, pembersihan ventilasi, jaga jarak), aspek tenaga kerja, serta fasilitas dan penyebaran informasi pencegahan COVID-19. Data dan informasi yang digunakan berasal dari hasil wawancara serta observasi di stasiun-stasiun dan kereta. Penelitian ini dilakukan di kereta dan 16 stasiun jalur Bogor – Jakarta Kota yang berada di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan teknis sudah sesuai dengan panduan disinfeksi dari Kementerian Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020. Namun, pada aspek tenaga kerja masih ditemukan petugas yang tidak menggunakan sarung tangan saat melakukan pembersihan lingkungan. Pada ketersediaan fasilitas dan penyebaran informasi pencegahan COVID-19, masih ada beberapa komponen yang perlu ditingkatkan lagi seperti imbauan pencegahan COVID-19 melalui alat pengeras suara dan layar elektronik, penyediaan pos kesehatan sementara serta pengecekan suhu tubuh pada penumpang. Skor hasil observasi dalam pengendalian dan pencegahan COVID-19 tergolong baik, yaitu 73,20 dari 100 di stasiun serta 76,39 dari 100 pada kereta. Dapat disimpulkan bahwa KRL Commuter Line telah melakukan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di stasiun dan di kereta dengan baik walaupun masih ada beberapa aspek yang dapat ditingkatkan lagi seperti aspek tenaga kerja serta fasilitas dan penyebaran informasi. Saran atau rekomendasi dari penelitian ini antara lain:  1) melakukan pemantauan penggunaan APD pada petugas kebersihan; 2) melakukan penyebaran informasi pencegahan COVID-19 melalui layar elektronik dan alat pengeras suara di stasiun; 3) menyediakan layar elektronik di kereta untuk penyebaran informasi pencegahan COVID-19; dan 4) tetap melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang sebelum memasuki stasiun.      

Public transportation is one of the most impacted sectors by COVID-19 pandemic. However, the need to use public transportation for daily mobility is still high, so it is a challenge for public transportation service providers to provide safe transportation during the pandemic. KRL Commuter Line is one of the most widely used modes of transportation by the community. The purpose of this study is to describe the efforts of public transportation service providers in controlling and preventing COVID-19 in public transportation in DKI Jakarta. The method used in this research is a combination of quantitative and qualitative research. The variables studied are technical implementation (environmental disinfection and cleaning, ventilation cleaning, physical distancing), labor aspects, as well as facilities and dissemination of information on COVID-19 prevention. The data and information used are derived from interviews and observations at the stations and train. This research was conducted in the train and 16 stations of the Bogor – Jakarta Kota line in DKI Jakarta. The result shows that the technical implementation are in accordance with disinfection guide issued by Minister of Health and the Decree of the Minister of Health Number HK.01.07/MENKES/382/2020. However, in the aspect of labor, there are officers who do not use gloves when cleaning the environment. Regarding the availability of facilities and the dissemination of information on COVID-19 prevention, there are several components that need to be further improved, such as encouragement to prevent the spread of COVID-19 through loudspeakers and electronic screens, temporary health posts and body temperature check on passengers. The observation score for control and prevention of COVID-19 is quite good: 73.20 out of 100 at the stations and 76.39 out of 100 in the train. It can be concluded that the prevention and control measures of COVID-19 at the station and in the train has been implemented well by KRL Commuter Line. However, there are several aspects that can be improved, such as aspects of labor and facilities and information dissemination. Based on this study results, there are some suggestions or recommendations that can be applied by KRL Commuter Line to ensure the safety of passengers and public transportation staffs. They are: 1) to monitor the use of PPE for cleaning staff; 2) to share information on COVID-19 prevention through electronic screens and loudspeakers at stations; 3) to provide electronic screens in the train for the dissemination of information on COVID-19 prevention; and 4) to always check passengers’ body temperature before entering the station."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas ndonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghazian Zhafiri Ismiarso
"ABSTRAK
Dibutuhkan moda transportasi darat yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat modern. Kereta monorail adalah salah satu solusinya. Telah dilakukan perancangan boogie monorail, tetapi masih diperlukan perbaikan. Axle support merupakan bagian yang akan di-redesign. Proses redesign meliputi perubahan dimensi, fatigue design analysis, dan fatigue strength improvement study pada komponen flange hub, support ring, upper base, dan frame. Dari hasil redesign didapatkan total penurunan massa sebesar 4,9 % (9,11 kg) dari massa total. Dari hasil fatigue design analysis didapat bahwa komponen-komponen tersebut masih memenuhi kriteria fatigue design. Direkomendasikan beberapa alternatif peningkatan kekuatan fatigue pada komponen-komponen tersebut, antara lain heat treatment (carburizing), burr grinding, impact peening, dan ultrasonic impact peening

ABSTRAK
It takes land transport modes to meet the needs of modern society. Train monorail is one of the solutions. Boogie monorail design has been done, but still needed improvement. Axle support is a part that want to be redesigned. Redesigning process includes dimensional changes, fatigue design analysis, and fatigue strength improvement study on the hub flange, support ring, upper base and frame. From the results obtained, redesigning has total mass loss of 4.9% (9,11 kg). From the results of fatigue design analysis found that the components still meet the criteria for fatigue design. There are some reccomended fatigue strength improvements for these components, such as heat treatment (carburizing), burr grinding, impact peening, and ultrasonic impact peening.
"
2016
S63628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zubair
"ABSTRAK

Salah satu moda transportasi yang sedang berkembang pesat di wilayah Jabodetabek adalah Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line. Saat ini, Commuter Line menjadi best choice for urban transport. Tren peningkatan jumlah penumpang setiap tahun membuat PT. KCI selaku pengelola KRL Commuter Line kerap memperbaiki pelayanan yang diberikan. Sayangnya, proses peningkatan pelayanan yang dilakukan tidak diiringi dengan perubahan perilaku penumpang. Observasi menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan perilaku menyimpang penumpang di dalam ruangruang stasiun dan gerbong kereta. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan faktor-faktor perilaku menyimpang penumpang Commuter Line serta untuk mengkaji pola ruang perilaku melalui pendekatan sosiologi perkotaan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan mixed methods baik secara kuantiatif maupun kualitatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis triangluasi yang dilengkapi oleh analisis keruangan serta regresi linier berganda. Hasil penelitian ini berupa kajian mendalam mengenai bentuk dan faktor perilaku penumpang serta visualisasi pola penyebaran ruang perilaku tersebut dalam ruang stasiun dan gerbong kereta.


ABSTRACT


One of the fastest growing modes of transportation in the Jabodetabek area is the Commuter Line Electric Rail (KRL). At present, Commuter Line is the best choice for urban transport. The trend of increasing passengers number every year makes PT. KCI as the manager of the Commuter Line often improves the services provided. Unfortunately, the service improvement process carried out is not accompanied by changes in passenger behavior. Observations indicate that there are still many deviant behaviors found in station spaces and train cars. Therefore, the purpose of this study is to determine the processes and factors of commuter line passenger deviant behavior and to examine patterns of behavior through urban sociology approaches. This research was carried out with a mixed methods approach both quantitatively and qualitatively. The analysis used in this study is a triangulation analysis technique that is complemented by spatial analysis and multiple linear regression. The results of this study are in the form of an in-depth study of the shape and factors of passenger behavior and visualization of the patterns of behavior distribution in the station space and train cars.

"
2019
T54117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deris Yuhetra
"Infrastruktur berupa Bandara Internasional Minangkabau dan keberadaan infrastruktur berupa transportasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Dengan adanya keberadaan infrastruktur berupa bandara dan transportasi maka dapat memicu tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kegiatan ekonomi dan menganalisis kegiatan ekonomi di sekitar Bandara Internasional Minangkabau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial. Kegiatan ekonomi pada wilayah penelitian di sekitar Bandara Internasional Minangkabau di dominasi oleh kegiatan ekonomi berupa perdagangan. Kegiatan ekonomi umumnya lebih banyak berada dan tersebar pada jarak 3 – 5 km dari Bandara Internasional Minangkabau. Persebaran kegiatan ekonomi tersebut di pengaruhi oleh keberadaan kota Padang yang merupakan pusat kota sehingga memiliki daya tarik tersendiri, hal ini sesuai dengan teori Losch yang menytakan kegiatan ekonomi cenderung berada dekat dengan pusat kegiatan atau pusat kota. Selain itu ketersediaan sarana dan prasana transportasi juga ikut mempengaruhi perkembangan kegiatan ekonomi dan umumnya kegiatan ekonomi terdapat pada jaringan jalan primer. Pendapatan para pelaku kegiatan ekonomi pada umumnya termasuk dalam kategori sedang. Perbedaan pendapatan pelaku ekonomi dipengaruhi oleh lokasi kegiatan ekonomi, ketersediaan sarana dan prasaran transportasi dan besar kecilnya suatu kegiatan ekonomi. Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh kegiatan ekonomi pada lokasi penelitian cenderung sedikit.

Infrastructure in the form of Minangkabau International Airport and the existence of a transport infrastructure are factors that can influence economic activity. With the presence of infrastructure such as airports and transportation, it can trigger the growth of economic activity in the vicinity. This study aims to determine the distribution of economic activity and analyze economic activity around the Minangkabau International Airport. The method used in this research are spatial analysis. Economic activity in the area of research around the Minangkabau International Airport is dominated by trade in the form of economic activity. General economic activity and more are scattered at a distance of 3-5 km from Minangkabau International Airport. Distribution of economic activity is influenced by the existence of the city of Padang which is downtown so it has its own charm, it is consistent with the theory that menyakan Losch economic activity tends to be close to the center or downtown activities. In addition, the availability of facilities and infrastructures of transport also affects the development of economic activity and economic activity generally present in the primary road network. Revenue perpetrators of economic activity in general, including in the medium category. Differences in income economic actors affected by the location of economic activity, the availability of transportation facilities and infrastructure and the size of an economic activity. Labor required by economic activity tends to be a little bit of research sites."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faishal Muhammad
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah pengguna jasa kereta commuter line diikuti oleh inovasi pengadaan mesin penjual tiket yang menggantikan loket manual. Permasalahan muncul ketika 79% pengguna merasa kesulitan menggunakan mesin tiket. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan purwarupa mesin tiket yang memberikan kemudahan tampilan dan penggunaan. Pendekatan desain berbasis manusia (UCD Approach) digunakan untuk menghasilkan wireframe, mock-up, dan prototype. Responden yang dilibatkan berjumlah 20 orang dan dibagi dalam 2 kelompok sesuai dengan afinitas teknologinya. Data kebutuhan responden disusun menjadi wireframe tampilan dan fisik. Wireframe fisik disusun menjadi mock-up sesuai dengan antropometri Indonesia. Mock-up yang dihasilkan kemudian dibuat menjadi prototype 3 dimensi 1:1. Evaluasi postur tubuh menunjukkan beban kerja yang aman dan nyaman bagi pengguna. Usability testing menunjukkan matriks performa pengguna yang tinggi. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa purwarupa mesin tiket yang dirancang telah memberikan kemudahan tampilan dan penggunaan.

ABSTRACT
An increasing number of commuter line users followed by ticket vending machines inovation procurement that replace the manual counters. The problem arises when the 79% user felt difficult by using the vending machine. The purpose of this research is to produce a vending machine prototype that provide ease of display and usage. User-centered design approach (UCD Approach) was used to generate a wireframe, mock-up, and prototype. Twenty people were involved as respondents and divided into two groups in accordance with their technology proficiency. The data of respondent needs then translated into physical and display wireframe. The wireframe then translated into physical mock-up in accordance with Indonesian anthropometry. A 1:1 3-dimensional prototype then built to be evaluated. Posture evaluation index indicate the working posture is safe and convenient for all users. Usability testing shows a good performance matrix during the evaluation. So, it can be concluded that the prototype has provided an ease of display and usage."
2017
T48893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>