Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60628 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eva Catarina Tresnawaty
"Tesis ini membahas novel karya Kader Abdolah De reis van de lege flessen yang mengisa ikan perjuangan Bolfazl, imigran asal Persia, untuk dapat diterima dan diakui keberadaannya oleh masyarakat Belanda. Untuk menganalisis novel ini digunakan pendekatan semiotik. Secara semiotik dianalisis alur, tokoh, latar, dan kontlik yang dihadapi tokoh imigran dalam cerita ini. Setelah melakukan analisis semiotik terlihat banyak hal yang dialami oleh tokoh imigran untuk beradaptasi dengan masyarakat Belanda. Para tokoh imigran menghadapi kontlik budaya yang disebabkan adanya perbedaan agama, kebiasaan, bahasa, dan sikap diskriminasi.
Dalam cerita ini juga terlihat visi yang berkaitan dengan keberadaan imigran di Belanda: bagaimana orang Belanda memandang kaum pendatang dan sebaliknya. Secara umum dua kelompok ini sating memberikan visi negatif. Orang Belanda melihat imigran sebagai kelompok yang bodoh, miskin, terbelakang. Sementara imigran melihat orang Belanda sebagai kelompok individualis, egois, tidak memperhatikan keluarga. Orang Belanda juga dinilai kaku dalam urusan waktu. Dikaitkan dengan masyarakat multikultur di Belanda dewasa ini terlihat bahwa Bolfazl cukup beradaptasi dan berasimilasi dengan baik. Ia berhasil menyesuaikan diri dengan kebudayaan Belanda dan berbaur dengan masyarakat Belanda.

This thesis is mainly focused on the novel vvritien by Kader Abdolah, rein van de lege /lessen that describes great effort of Bolfazl, Persian immigrant, to be accepted and recognized hiF existence by Dutch community. We use semiotics approach to analyze the novel by observing and elaborating the flow, actors, setting as well as the conflict confronted by the immigrant as the main subject in the novel. From the standpoint of semiotics approach. we observe that the immigrant as the main subject of the novel, experience many difficult situations when adapting with Dutch community. Conflict of culture, concerning about religion, custom, language and discriminative mindset dominate the issues.
In addition, Dutch local perception in seeing the existence of immigrant and vice versa is also one of the issues to be further elaborated in the novel. It can be concluded that both, Dutch local community and the immigrant, give n egative perception. Dutch local community considers immigrant as uneducated and impoverished people whereas immigrant considers Dutch as individualistic and selfish people who is not really concerned about family and inflexible regarding with time management. W also conclude that Bolfazl has properly assimilated with Dutch culture that has multicultural characteristic. He acts well in adapting with local culture without departing his attribute as Persian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisnowati Sarono
"Karya sastra, baik yang berupa cerita pendek, cerita bersambung, novel atau lainnya, berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Demikian juga dengan roman De Grote Zaal, yang sarat mengisahkan berbagai kenyataan yang dihadapi manusia dalam mengarungi kehidupan ini. Skripsi ini bertujuan untuk memperlihatkan tema yang terkandung dalam buku De Grote Zaal. Penelitian tersebut menggunakan teori struktural, yaitu suatu teori yang bertolak dari keyakinan adanya elemen-elemen cerita yang saling terkait. Pada akhir penelitian saya dapat menyimpulkan tema buku De Grote Zaa1 yang memperlihatkan keterbatasan manusia dalam menghadapi berbagai kenyataan yang mutlak ada dalam hidup, yaitu kenyataan menjadi tua, kehadiran sesama, dan kematian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrie Nixon Wahab
"De Boog, kumpulan sajak Herman van den Bergh yang pertama, digolongkan sebagai karya ekspresioniatis Belanda. Meski namanya selalu hadir bila kita mempelajari sejarah sastra Belanda, sebagai penyair is kurang popular jika dibandingkan dengan penyair Belanda lainnya seperti Marsman atau Slauerhoff. Skripsi ini menelusuri ciri-ciri Ekspresionisme yang terdapat delam De Boos."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Auralia
"Penelitian ini menganalisis novel Het Huis van de Moskee (2005) karya penulis Iran-Belanda, Kader Abdolah, dengan permasalahan penggambaran budaya patriarki yang terdapat dalam novel, dan bertujuan untuk mendeskripsikan budaya patriarki yang ada dalam novel serta menghubungkannya dengan realitas kehidupan masyarakat Iran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, dengan menggunakan teori patriarki Sylvia Walby dan teori sosiologi sastra Sapardi Djoko Damono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa bentuk budaya patriarki dalam novel Het Huis van de Moskee, yaitu eksploitasi seksual perempuan untuk tujuan reproduksi, penindasan melalui pengaturan pakaian perempuan oleh pemerintah, dan dominasi dalam pekerjaan dan posisi sosial perempuan. Temuan ini juga mencerminkan kehidupan masyarakat Iran. Dalam novel Het Huis van de Moskee, meskipun Kader Abdolah lebih berfokus pada kehidupan politik dan sosial di Iran, dia juga menyajikan gambaran perempuan dalam ceritanya dengan mengisahkan berbagai kesulitan yang mereka hadapi.

This study analyzes the novel Het Huis van de Moskee (2005) by Iranian-Dutch writer, Kader Abdolah, with the problem of depicting patriarchal culture contained in the novel, and aims to describe the patriarchal culture in the novel and relate it to the reality of Iranian people's lives. This study uses a qualitative approach and descriptive method, using the patriarchal theory of Sylvia Walby and the theory of sociology of literature by Sapardi Djoko Damono. The results of the study show that there are several forms of patriarchal culture in the novel Het Huis van de Moskee, namely sexual exploitation of women for reproductive purposes, oppression through regulation of women's clothing by the government, and dominance in work and social position of women. These findings also reflect the life of the Iranian people. In the novel Het Huis van de Moskee, although Kader Abdolah focuses more on political and social life in Iran, she also presents a picture of the women in the story by telling about the various difficulties they face."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Marta Jaya
"De Uityreter merupakan novel pertama Nescio, yang diterbitkan tahun 1911. Novel tersebut mengisahkan kehidupan sekelompok pemuda seniman Belanda, dengan latar alam dan masyarakat negeri itu pada permulaan abad ke 20. Pemilihan tokoh seniman dan latar alam dalam cerita tersebut merupakan ciri yang banyak ditemukan dalam karya Romantik. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah cirri Romantik ditemukan dalam elemen struktur cerita tersebut. Untuk menjawab pertanyaan di ataxy diperlukan suatu analisis struktural terhadap unsur yang membangun struktur cerita De Uitvreter. Analisis structural dilakukan terhadap latar, tokoh, fokalisasi dan tema cerita. Setelah analisis tersebut dijabarkan cirri Romantik. Berdasarkan kedua hal itu dapat diketahui bahwa cirri Romantik ditemukan dalam cerita, seperti yang tercermin pada penggambaran tokoh, latar dan pemilihan tema cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S15934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jugiarie Soegiarto
"Bougainville, karya F.Springer, bercerita tentang keterhatasan manusia dalam memberi dan menerima kebenaran cinta dan ketulusan pertemanan. Cerita berbingkai yang dikisahkan oleh tokoh Aku-Bo, bertutur tentang kehidupan Tommie Vaulant, sahabat tokoh Aku dan pergumulan Opa de Leeuw menghadapi kolonialisme. Dua segi bentuk Bougainville mengingatkan kita pada Max Ilavelaar karya Multatuli, yang disebut oleh tokoh cerita sebagai karya pelopor dan pengarang ideal. Selain Max Havelaar dan Multatuli, masih ada sejumlah karya dari nama besar lain, baik dari kalangan sastra maupun bukan, yang disehut dalam cerita ini. Oleh sebab itu, tesis ini menelaah jalinan unsur fiksi dan nonfiksi dalam cerita. Bagaimana kedua unsur itu berhaur dan dalam kombinasinya dengan bentuk cerita berbingkai mengaburkan batas antara kenyataan dan rekaan. Dalam mengkaji jalinan fiksi dan nonfiksi itu dipakai semiotik sebagai landasan teori. Analisis sintaktis dipakai dalam menelaah unsur-unsur kenyataan, sedang dalam pemberian arti dipakai kajian semantis. Dan kajian semiotis di atas diperoleh kesimpulan hahwa kenyataan dan kebenaran adalah dua hai yang sekaligus nadir dalam cerita. Iladirnya unsur fiksi dan nonfiksi dalam sebuah cerita sexing mengecoh pembaca. pembaca yang terlena dan kurang cermat mempercayai sebuah cerita yang fiksi sebagai sebuah kenyataan yang sungguh terjadi. Sehuah cerita yang meski menyampaikan kebenaran tetaplah hanya suatu sebuah rekaan yang dibangun oleh pengarang Temuan yang didapat dari kajian dan analisis data mengenai hierark:i persepsi kesantunan bahasa Inggris, adalah sebagai berikut,ini. Pertama, ada perbedaan urutan kesantunan direktif antara mahasiswa dan penutur asli. Perbedaan yang mengganggu adalah perbedaan urutan yang bersangkutan dengan PI, IK, dan PB. Kedua, ada tanda atau isyarat bahwa perbedaan itu disebabk.an oleh interferensi bahasa ibu terhadap bahasa rnggris yang sedang dipelajarinya. Ketiga, perbedaan itu tampaknya juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka terhadap kosakata ataupun gramatika bahasa Inggris. Contohnya adalah munculnya kata 'would' dalam PB, yang menurut mahasi.swa adalah tipe ujaran direktif yang paling santun. Keempat, ketaklangsungan ujaran direktif yang terlalu melengkung atau jauh akan ditafsirkan sebagai ejekan atau tamparan terhadap muka PEN. Tampaknya hal ini tersirat dari posisi IK, yang menempati peringkat enam..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
RB 00 J 427 b
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saren, Christine Salome
"Mensje van Keulen adalah seorang pengarang Belanda yang relatif muda pada saat ia pertama kali membuat karya_nya. Nama samarannya adalah Josien Meloen, sedangkan nama sesungguhnya adalah Mensje Francina Van der Steen. Marga Van Keulen berasal dari pernikahannya dengan Lon van Keulen, seorang fotografer. Nama Mensje diambil dari nana neneknya yang berasal dari Friesland. Mensje lahir pada tanggal 10 Juni tahun 1946 di Den Haag. ia menempuh pendidikannya di sekolah Katolik. Sete_lah tamat ia melanjutkan pendidikannya di Akademi Seni Pu_pa Amsterdam, yakni Academie voor Beeldende Kunsten. Walaupun tidak tamat. Kemudian ia pergi ke London untuk be_lajar seni. Dasar dari karyanya merupakan kesan-kesannya selama ia tinggal di Den Haag. Dalam karyanya is selalu menyibuk_an diri dengan kehidupan masyarakat kelas bawah yang dipenuhi dengan kesengsaraan, ketidakbahagiaan dan kemiskin_an serta problema lainnya yang membelenggu kehidupan mere_ka. Mensje juga melukiskan orang-orang yang tidak berarti yang dipenuhi rasa jemu dan suasana yang tidak menyenang_kan dalam hidupnya. Debutnya yang pertama dimulai pada tahun 1972 dengan sebuah roman kecil berjudul Bleekers zomer (musim panas Bleekers). Pada waktu itu semua orang merasa senang dengan munculnya pengarang muda wanita dalam dunia roman..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S15920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariana Ermawan
"Skripsi ini mengranalisis novel Bacu.luccr Mwiw'uua/ Vasilisa Malygina (1923) karya A_rcrcaw)pa A.9urau.loGua ho:,nonruarr/ Aleksandra Mixailovna Kollontaj (1872-1952) dengan pendckatan sosiologi sastra. Permasalahan yang menjadi tokus penulis adalah propaganda wajah baru perempuan dalam sistem sosial masyarakat Uni Soviet yang tercermin melalui karaktcr Vasilisa, tokoh utama dalam novel ini. Propaganda wajah baru perempuan tersebut adalah perempuan pekerja yang terus berjuang dan bekerja. Kollontaj yang terkenal sebagai propagandis tidak menghilangkan ciri khasnya dalam menulis novel Vasilisa"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Happy Indah Nurlita Goeritman
"Membahas cara pandang tokoh utama Philippa van der Steurr sebagai wanita homoseksual. Dalam pandangan tokoh ditemukan berbagai bentuk represi yang dialaminya, serta resistensi yang dibangunnya. Represi tersebut mempengaruhi cara pandang tokoh utama.

The main character's perspective Philippa van der Steur a homoseksual woman. In the perspective of main character found variety of repression around her, and also the resistance which was built by her. Repression leaders affect the way she sees her self and her surroundings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15830
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Srikandi Waluyo
"Dari lima novel dan dua cerita pendek yang telah dibahas, dapat dilihat dengan nyata bahwa tokoh-tokoh utama wanitanya mempunyai banyak persamaan, baik dalam novel-novel yang diciptakannya sebelum pengembaraannya, setelah pengembaraannya yang pertama, maupun dalam karya-karyanya yang terakhir. Ciri-ciri tokoh-tokoh wanita itu tidak berubah. Perubahan hanya terjadi pada kritik-_kritiknya terhadap keadaan masyarakat dan sosial yang menyangkut modernisasi di bidang industri. Kritik-kritiknya di bidang pendidikan dan agama telah terasa se_jak karyanya sebelum pengembaraannya.Tokoh-tokoh wanita yang dibahas : Mrs. Morel dan Miriam (Sons and Lovers); Lydia Lensky dan Anna Lensky (The Rainbow), Ursula Brangwen dan Gudrun Brangwen (Women in Lave), Kate Leslie (The Plumed Serpent), dan Con_nie Chattarley (Lady Chatterley's Lover) adalah wanita-_wanita yang cantik dan menarik, serta terpelajar. Tampaknya wanita-wanita ini adalah cermin dari zamannya. Mereka berasal dari golongan atas dan menengah atas. Demikian juga tokoh wanita tanpa nama dalam The Woman Who Rode Away dan tokoh Pauline dalam The Lovely Lady, mereka berasal dari golongan menengah, cantik, menarik, dan cerdas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S14178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>