Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48034 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Ramli H.S.
"Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut pemikiran kalam K. H. Bisri Mushthafa banyak persamaaannya dengan pemikiran kalam tradisional syariah. Persamaannya dengan pemikiran kelam Asyariah adalah pada permasalahan nama-nama dan sifat-sifat Allah, kehendak dan kekuasaan mutlak Tuhan, keadilan Tuhan dan masalah melihat Tuhan di akhirat. Sedangkan masalah anthropomorphisme atau ayat-ayat ta. j4.ssu.m is berbeda dengan Asyariah. Masalah nama-nama dan sifat-sifat Allah keduanya sama-sama mengakui dan meyakini bahwa Allah mempunyai nama-nama yang baik yang di sebut dengan al-Asmau al-Husna yang jumlahnya 99 nama. Keyakinannya itu keduanya dasarkan pada ayat 180 surat al-A'raf, ayat 110 surat al-Isra', ayat 24 surat al-Hasyr. Di sarnping Allah mempunyai nama-nama yang baik, menurutnya Allah juga mempunyai sifat-sifat yang wajib ada padaNya yang menurut K. H. Bisri Mushthafa berjum-lah 20 sifat, tetapi nenurut al-Asyari berjumlah 13 sifat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
T41370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Antara , 1996
297.809 SEJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Watt, William Montgomery
Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantrean dan Masyarakat (P3M), 1987
297.2 WAT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Zainal Huda
"ABSTRAK
KH. Bisri Mustofa adalah seorang kiyai kharismatis yang merupakan pendiri pondok pesantren Roudlotut Thalibin Rembang Jawa Tengah. la dilahirkan di Kampung Sawahan Gang Palen Rembang Jawa Tengah pada tahun 1915. Pada masa kecilnya ia diberi nama Mashadi oleh kedua orang tuanya yaitu H. Zainal Mustofa dan Chodijah. Selanjutnya setelah ia menuanaikan ibadah haji pada tahun 1923 ia mengganti nama dengan Bisri.
Selain sebagai seorang kiyai yang mengasuh scbuah pesantren. K.H. Bisri Mustofa adalah politikus handal yang disegani oleh semua kalangan. Sebelum NU keluar dari Masyumi KH. Bisri Mustofa adalah seorang aktivis Masyumi yang sangat gigih berjuang. Akan tetapi setelah NU menyatakan diri keluar dari Masyumi, ia pun ikut keluar dan berjuang di NU. Pada Pemilu tahun 1955 ia terpilih menjadi anggota konstituante yang merupakan wakil dari NU. Sewaktu pemerintahan Orde Baru rnenerapkan fusi atas partai-partai yang ada waktu itu, sehingga Partai NU pun harus berfusi ke dalam Partai Persatuan Permbangunan (PPP), K.H. Bisri Mustofa pun akhirnya bergabung dan meneruskan perjuangannya di PPP. Pada Pemilu 1977 ia masuk dalam daftar calon legislatif (caleg) jadi dari PPP untuk daerah pemilihan Jawa Tengah. Akan tetapi ketika masa kampanye kurang seminggu lagi, tepatnya Hari Rabu tanggal 17 Februari 1977 (27 Shafar 1397 H) menjelang waktu ashar KH. Bisri Mustofa dipanggil oleh Allah untuk selama-lamanya.
KH. Bisri Mustofa dikenal sebagai tokoh yang Handal dalam berpidato. la adalah seorang orator. Dalam setiap kampanye is pasti menjadi juru kampanye andalan dari partainya. Kemampuan panggung KH. Bisri Mustofa memang tidak terbantah dan diakui oleh siapa pun. Benar apa yang digambarkan oleh KH. Saifuddin Zuhri bahwa KH. Bisri Mustofa adalah orator, ahli pidato yang dapat mengutarakan hal-hal yang sebenarnya sulit menjadi gamblang. Mudah diterima dan tidak membosankan.
Pemikiran keagamaan KH. Bisri Mustofa dinilai oleh banyak kaingan bersifat moderat. Sikap moderat ini merupakan sikap yang diambil dengan menggunakan pendekatan ushul figh yang mengdepankan kemaslahatan dan kebaikan umat islam yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi zaman clan masyarakatnya. Oleh karena itu pemikirannya sangat kontekstual. Pemikiran-pemikiran KH. Bisri Mustofa itu biasnya dituangkan dalam bentuk tulisan yang disusunnya menjadi buku-bulku. kitab-kitab, dan lain sebagainya. Banyak sekali karya KH. Bisri Mustofa yang sampai sekarang menjadi rujukan bagi para ulama dan santri di Indonesia dan di Jawa khususnya. Hasil karya yang sudah tercetak kira-kira sebanyak 176 buah.
Dalam bidang ekonomi dan perdagangan KH. Bisri Mustofa adalah sosok yang sangat gigih dan kreatif dalam menanangkap peluang usaha atau bisnis. Ia memang dididik dalam keluarga pedagang_ Orang tua dan saudara-saudaranya adalah para pedagang yang secara langsung atau tidak langsung memberikan pelajaran baginya dalam dunia bisnis. Keuletan dan kreatifitasnya bisa dilihat dari perjalanan hidupnya dari zaman Jepang sampai masa akhir hidupnya.

"
2001
S13191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Timbulnya aliran Mu'tazilah merujuk kepada peristiwa diskusi antara Wasil Ibn Atho' dengan Hasan al-Basri di Basrah, pada suatu hari datang seseorang kepada Hasan al-Basri, lalu menanyakan pendapatnya tentang orang-orang yang telah berbuat dosa besar (murtakib al-kabair/capital sinners), sebagaimana diketahui kaum khawarij memandang mereka telah kafir, sedang kaum Mur'jiah memandang mereka masih mukmin, ketika Hasan al-Basri masih berpikir, Wasil mengeluarkan pendapatnya sendiri mengenai hal itu dengan mengatakan : "Saya berpendapat bahwa orang yang telah berbuat dosa besar itu sudah bukan mukmin, tetapi juga bukan kafir, akan tetapi menempati posisi antara keduanya, tidak mukmin dan tidak kafir (al-manzilah baina al-manzilatain). Tumbuhnya teologi Mu'tazilah pada abad pertengahan sebagai pengabdian pada kepentingan doktrin atau teologi dialektik retorik, merupakan dialektika yang terjadi dalam proses penghadapan antagonis antara satu doktrin dengan doktrin yang lainnya, maka dialektika teologi yang bersifat populis itu bersifat empiris yang merupakan dialektika dari proses penghadapan kritis antara realitas kehidupan dengan pesan-pesan universal."
KONSTAIN 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yana Hikmat Fadhilah
"K.H. M. Isa Anshary dalam sejarah perjuangannya dikenal sebagai orang yang sangat lantang dan tegas dalam menyampaikan suatu pendapat, sehingga tidak sedikit pihak-pihak yang merasa mendapat kecaman. Pemikiran yang dilontarkannya sangat revolusioner dan tidak mengenal kompromi, lawan yang tidak sependapat dengan beliau akan dihantam sekalipun lawannya itu adalah pihak yang berkuasa. Ketika pemerintah Kolonial Belanda, Facisme Jepang, maupun pemerintah Republik Indonesia sendiri pernah mengalami kecaman dari KH. M. Isa Anshary.
Aktifitas KH.M,Isa-Anshary sebagai mubaligdalam organisasi Persatuan Islam maupun politikus dalam pergerakan di Indonesia sangat besar sekali. Dimulai pada masa penjajahan Belanda dan masa facisme Jepang serta masa pemerintahan republik sepak terjang beliau cukupmempengaruhidalam membesarkan organisasi Persatuan Islam maupun liku-liku jalannya politik di-..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amaliyah
"Karya Ilmiah ini membahas Pesantren An-Nawawi Tanara dan corak kepemimpinan Kiai Ma rsquo;ruf Amin di Pesantren An-Nawawi Tanara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pemerolehan data, yaitu metode wawancara dengan mewawancarai Kiai Ma rsquo;ruf Amin sebagai narasumber utama dan metode observasi berupa observasi langsung di Pesantren An-Nawawi Tanara serta metode analisis data dengan menganalisis data terkait Pesantren An-Nawawi dan kepemimpinan Kiai Ma rsquo;ruf di Pesantren An-Nawawi Tanara. Penelitian ini menggunakan teori kepemimpinan Gari Yulk dan teori pesantren Zamakhsyari Dhofier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Kiai Ma rsquo;ruf Amin dalam memimpin Pesantren an-Nawawi Tanara serta mengetahui elemen-elemen dasar Pesantren an-Nawawi Tanara. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Kiai Maruf Amin memiliki peran dalam mengembangkan Pesantren An-Nawawi Tanara. Pesantren An-Nawawi Tanara merupakan pesantren modern yang belum memiliki elemen-elemen dasar pesantren yang lengkap seperti pesantren yang lain. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa sebagai sebuah pesantren baru, Pesantren An-Nawawi Tanara dapat membuktikan eksistensinya di masyarakat dan sudah berkembang pesat dibawah kepemimpinan Kiai Ma rsquo;ruf Amin.

ABSTRACT
This final assignment discusses about An Nawawi Tanara boarding school and leadership style of kiai Ma rsquo ruf Amin in An Nawawi Tanara boarding school. This final assignment uses historial method. This final assignment used several techniques of acquisition of data. There are method of interview by interviewing Kiai Ma rsquo ruf Amin as the main source, method of observation by direct observation at An Nawawi Tanara Boarding School and method of data analysis by analyzing data related to An Nawawi Tanara Boarding School and leadership style of Kiai Ma rsquo ruf Amin in An Nawawi Tanara Boarding School. This final assignment uses the theory of leadership written by Gari Yulk and theory of boarding school written by Zamakhsyari Dhofier. This final assignment aims to determine the role of kiai Ma 39 ruf Amin in leading an Nawawi Tanara boarding school and to determine the basic elements of An Nawawi Tanara Boarding School. The result of this final assignment proves that kiai Ma rsquo ruf Amin has a role in developing An Nawawi Tanara Boarding School. An Nawawi Tanara Boarding School is a modern boarding school that doesn rsquo t have the complete basic elements like the others. This final assignment is also prove that as a new boarding school, An Nawawi Boarding School can prove their existence in the society and has been growing rapidly under the leadership of Kiai Ma rsquo ruf Amin. Keywords boarding school, an Nawawi Tanara, Banten, Ma 39 ruf Amin, leader."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmudi
"Buku ini menguraikan secara integral, sistematis, dan komprehensif tentang seluk beluk penghayatan mistik orang Jawa. Di dalamnya dijelaskan pula tata laksana hubungan antara manusia dengan tuhannya, manusia dengan sesamanya dan manusia dengan lingkungannya. Serat wirid hidayat jati ini bersumber dari ajaran Islam yaitu Al-Quran, Hadist, qiyas dan ijma. Di dalam serat ini menerangkan tata cara penembahan Jati yang terdiri dari syariat, tarikat, hakikat, dan ma'rifat. Masing-masing tingkatan itu disertai dengan syarat-syarat dalam pelaksanaan dan pengajarannya. Kesempurnaan hidup apabila manusia mampu mengenal secara mendalam mengenai manunggaling kawula gusti."
Yogyakarta: Pura Pustaka, 2012
297.54 MAH w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maisyaroh
"Gagasan dernokrasi merupakan hal yang senantiasa aktual unmk diperbincangkan. Penghargaannya atas prinsip-prinsip kebebasan dan kesetaraan, dianggap memiliki nilai universal dan relevan dengan hakikat kehidupan umat manusia. Di Indonesia, tumbangnya rezim Orde Baru menghidupkan kembali ide-ide demokrasi. Sistem politik pun berangsur-angsur berubah. Demokrasi menjadi slogan utama dan tema di setiap pembicaraan sosial dan politik, bahkan demokrasi pun dikaitkan dengan realitas dan tradisi keagamaan.
Para pemikir, cendikiawan dan pengamat demokrasi tak henti-hentinya mengusung gagasan demokrasi yang relevan dengan konteks kehidupan bangsa Indonesia. Tentu saja, nilai-nilai tradisi sosial dan keagamaan tidak lepas dari pertimbangan. Dalam konteks inilah, pemikiran Gus Dur memiliki kontribusi yang sangat panting. Tesis ini hendak menjelaskan pemikirannya tentang demokrasi, sejauh mana pemikiran keagamaan membentuk pemikiran Gus Dur dan menyesuaikannya dengan gagasan demokrasi dan implikasi pemikirannya bagi pcrkembangan demokrasi di Indonesia.
Pemikiran Gus Dur ditelaah berdasarkan teori dan konsep tentang demokrasi, demokratisasi, civil society dan sosialisasi politik. Dari uraian gagasan dan pemikirannya, tampak bahwa Gus Dur menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Proses menuju terciptanya suasana demokratis diperjuangkan olehnya lewat berbagai peran sosial dan politik yang ia jalani. Latar belakang kultur agama yang kuat turut memperkuat dukungannya terhadap konsep demokrasinya. Bahkan ia berani, tegas dan teguh menyatakan bahwa Islam tidak bertentangan dengan demokrasi. Islam memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan demokrasi.
Sikap kritis terhadap pemerintah menunjukkan penghargaan atas kedaulatan rakyat. Konsep masyarakat sipil terwujud jika kedaulatan berada di Iangan rakyat. Sentuhan pemikiran Islam dan Barat dalam karir intelektualnya turut mempengaruhi sikap toleransi yang ia miliki. Karena itu pula, pemikirannya seringkali dianggap sebagai representasi dari kehendak rakyat pada level bawah. Meski demikian, ia juga sosok yang unik dan kontroversial. Dalam keteguhan pendirian, terkadang ia harus berbenturan dengan berbagai pihak. Baginya, hal ini merupakan bagian dari dinamika demokrasi.
Implikasi teori dari penelitian ini menunjuldcan bahwa pada umumnya pemikiran Gus Dur tentang demokrasi relevan dengan demolcrasi itu sendiri khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai pluralisme. Hal ini sekaligus mendukung teori demokrasi sebagai salah satu sistem politik yang paling relevan bagi kehidupan sosial-politik yang sangat majemuk di Indonesia.

Democracy is always actual idea to be discussed. Its appreciation of freedom and equal principles is assumed to have a universal value. They are also relevant with the substance of human life. In Indonesia, the fall of New Order has generated the idea of democracy. Democracy becomes main topic and slogan in every social and political discussion, and it is also tried to be linked with religious tradition and reality.
Thinkers, scholars, and academicians always support the idea of democracy which is said as relevant with the life of Indonesia. Of course, socio-religious traditional values are still considered. In that context, the idea of Gus Dur has an important contribution. This thesis tries to explain the idea on democracy; the role of religious values which is shaped GuDur ideas on democracy and adjust it with democracy; and its implication on democracy in Indonesia.
The idea of Gus Dur is examined with theory and concept of democracy, democratization, civil society, and political socialization. From the description of his ideas and thoughts, it seems that Gus Dur supports the values of democracy. Process in realizing democratic situation in fought by him through his social and political role. His strong background on religious culture strengthens his support on his concept of democracy. Even he is brave, assertive, and tough to state that Islam is compatible with democracy. Islam has significant contribution for the advancement of democracy.
His critical perception toward the government shows his appreciation on peop|e's sovereignty. The concept of civil society will be realized if the people have the sovereignty. His experience with Islamic and Westem ideas contributes to his tolerance attitude. Because of that , his ideas represent people's aspiration. Even tough, sometimes he is also unique and controversial because he must oppose other's opinion.
Theoretical implication of the research is that generally the ideas of Gus Dur on democracy relevant with democracy it sel£ especially pluralism. It is relevant with theory of democracy as a political system with plural social and political life of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>